featured.matternetwork.com
TEMPO Interaktif, Balikpapan – Sebuah Sekolah Menengah Kejuruan di Balikpapan telah menerapkan penggunaan energi alternatif dalam kegiatan belajar mengajar. Hasil eksperimen Hadi Sudiro, seorang guru di SMKN 1 Balikpapan ini berhasil mengembangkan listrik dari kincir angin dan mampu menghasilkan energi 500 watt.
"Kami telah memperoleh pelatihan pembuatan energi listrik dengan memanfaatkan tenaga surya, angin dan air," kata Kepala SMKN 1 Balikpapan, M Usman, hari ini. Pelatihan tersebut, lanjut dia, diberikan sebuah organisasi nirlaba Jerman yang bergerak di bidang pengembangan kapasitas sumberdaya manusia, InWEnt.
Menurut perwakilan InWEnt Indonesia, Reinhard Klose, kondisi iklim di Balikpapan, Kalimantan Timur memungkinkan adanya potensi melimpah untuk membangkitkan energi alternatif. “Kami bisa melatih guru-guru dari sekolah-sekolah kejuruan di Balikpapan untuk diteruskan kepada siswanya dan masyarakat,” kata Klose.
Dia menambahkan, guru-guru yang berminat juga dapat langsung belajar ke Jerman atau sebaliknya, pelatih alih teknologi yang mengajari sejumlah guru di Balikpapan.
Energi alternatif tersebut, menurut Usman sangat bermanfaat namun masih terkendala biaya. Untuk membangun solar cell atau photovoltaic seukuran 8 x 6 meter persegi yang mampu menghasilkan listrik hingga 6000 watt (6 KW) dibutuhkan biaya hingga Rp 50 juta. (SG WIBISONO )
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment