JAKARTA - Penyedia layanan televisi berbayar dan Internet broadband First Media merangkul sejumlah proggramer Java di kalangan universitas, production house, dan TV developer untuk mendukung layanan Video on Demand (VoD).
Beberapa waktu lalu, First Media menggelar Workshop Video on Demand (VOD) yang bertujuan mensosialisasikan dan mengedukasi masyarakat, khususnya peminat teknologi siaran TV mengenai cara membuat konten TV interaktif. Nantinya, peserta yang mengikuti workshop diharapkan dapat mengembangkan konten lokal yang kelak dapat diaplikasikan pada VOD berdefinisi tinggi (high definition), layanan baru First Media yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.
VOD HD First Media memanfaatkan teknologi serat optik yang memiliki bandwidth tinggi sehingga mampu menampilkan video interaktif yang kualitasnya lebih baik dibandingkan dengan video berteknologi satelit. Layanan baru ini merupakan bagian dari roadmap First Media, yang membuka jalan bagi pengembangan pertelevisian nasional di masa depan serta pengenalan fitur dan layanan baru.
First Media menawarkan konsep VOD bagi komunitas pertelevisian, sekaligus untuk menjembatani stasiun televisi lokal, production house, dan TV developer yang mampu mengisi konten lokal.
Dalam pelatihan tersebut, First Media bekerja sama dengan Advanced Digital Broadcast (ADB), perusahaan penyedia set top box First Media. Perusahaan itu memberikan penjelasan teknis mengenai teknis pemrograman televisi berbasis Java dengan menggunakan settle box ADB yang diberi nama MHP (Multimedia Home Platform). Pelajaran yang diberikan seperti bagaimana membuat aplikasi di televisi (mengatur tata letak layar, ukuran huruf, simplifikasi) cara penerapan dan pembuatan aplikasi lokal Interactive, penerapan dan pembuatan aplikasi full interactive serta memanfaatkan browser untuk membuat portal internet di televisi. Untuk mengisi VOD, konten dibuat dalam format digital sehingga set top box dapat diisi berbagai aplikasi
Albert Canigueral, Senior Manager Technical & Business Development ADB, mengatakan MHP dari ADB tersebut berbasis HTML dan Java, yang sangat familiar di kalangan programmer Indonesia. Dalam pelatihan, peserta diajarkan cara membuat konten televisi interaktif.
"Dengan memahami infrastruktur pengadaan konten TV interaktif, pengembang Java diharapkan dapat berkreasi membuat aplikasi interaktif berbasis Java sehingga VOD akan cepat berkembang di Indonesia," kata Canigueral dalam keterangannya, Jumat (8/10/20100.
Dia mencontohkan televisi berbayar di Belgia yang mengombinasikan pemrograman Java dalam penyajian VOD-nya, terdapat beberapa program konten yang menarik seperti game yang bisa dimainkan di telepon seluler dan bisa ditampilkan di layar TV. Penonton juga dapat menonton sambil mengakses portal berita, Youtube, ramalan cuaca, portal kesehatan online, hingga tampilan katalog iklan. Penonton pun tidak perlu lagi melihat jadwal acara TV di majalah, surat kabar atau internet, tetapi cukup mengklik salah satu tombol untuk menampilkan pop up di layar TV.
Selain itu, teknologi ini mampu menampilkan foto-foto yang di-upload di web, juga sangat nyaman untuk melakukan browsing dibandingkan dengan menggunakan laptop dan PC, terutama untuk keperluan presentasi karena teknologi HD memungkinkan menampilkan format dalam layar besar dan jernih.
Banyak keuntungan dan kenyamanan yang akan didapat oleh penikmat TV dengan VOD. TV kini merupakan kebutuhan dasar, semua rumah tangga hampir dipastikan memiliki pesawat TV tetapi belum tentu punya internet.
Marcelus mengatakan workshop VOD merupakan tahap awal untuk membuat program TV interaktif. Apabila animo masyarakat tinggi, pelatihan ini dapat kembali digelar kembali. Marcelus yakin jika pelanggan bisa membuat program sendiri dan mendapatkan konten yang diinginkan, TV interaktif berpeluang berkembang pesat di Tanah Air. "First Media siap menjembatani industri TV masa depan dengan layanan VOD HD dan menyediakan konten TV yang berbeda," ujar Marcelus Ardiwinata, Deputy Director Strategic Business Development PT First Media.
Konsep VOD yang ditawarkan oleh First media adalah TV community yaitu First Media menjembatani televisi lokal, production house dan TV developer untuk mengisi content VOD First Media dengan syarat harus memenuhi kententuan umum yang ada di First Media, misalkan tidak diijinkan kontent yang berhubungan dengan tembakau atau NAFZA. (ugo)
• Okezone
0 comments:
Post a Comment