Mewakili Yogyakarta, Imam berhasil mengalahkan 32 finalis lain dan meraih juara pertama bidang ilmu Biologi. Diikuti Mahasiswa SITH ITB dari Jawa Barat pada posisi kedua dan Mahasiswa Biologi UI pada posisi ketiga. Atas kemenangan ini, Imam berhak mendapatkan hadiah berupa sertifikat dan uang tunai dengan total Rp16,5 juta. Imam ternyata mampu menarik perhatian para juri dalam setiap tahapan perlombaan. Di Provinsi, Imam berhasil mempresentasikan esai bertema Bioenergi Pedesaan, berjudul Bioetanol Gel.
Di tingkat Nasional dia menampilkan esai apik bertema Estimasi dan Evaluasi Kerugian Ekonomi Akibat Tumpahan Minyak Montara di NTT. Dia juga berhasil lolos dengan baik pada tahapan debat antar finalis, saat membawakan tema Perumahan Ramah Lingkungan.
Penghargaan TICA
Ternyata prestasi Imam tidak hanya itu. Beberapa hari sebelum mengikuti olimpiade, dia mendapatkan anugerah Tokyo Tech Indonesian Commitment Award (TICA). Menariknya, pada ajang penganugerahan itu, Imam satu-satunya finalis dari disiplin ilmu basic science yaitu biologi.
“Umumnya pemenang dari ilmu terapan seperti teknik,” katanya.
Selain Imam, mahasiswa Jurusan Teknik Kimia UGM juga berhasil meraih Golden Winner dalam penghargaan ini. TICA merupakan ajang penganugerahan oleh Persatuan Pelajar Indonesia di Tokyo Institute of Technology, Jepang. Dalam ajang penganugerahan ini dipilih beberapa proposal penelitian yang dinilai layak diberi apresiasi. Melalui proposal berjudul Cloning and Expression of araA Gene Encodes for L-arabinose Isomerase of Thermophyllic Bacteria from Dieng, Imam menjadi salah satu wakil UGM di antara tujuh pemenang dari perguruan tinggi ternama di Indonesia.
Proposal penelitian yang disusun ini diilhami penelitian yang telah dilakukan selama kerja praktik di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI, Cibinong. Dengan bimbingan dari Dr Niken Satuti Nur Handayani dari Laboratorium Genetika Fakultas Biologi UGM dan Budi Saksono dari LIPI.
Dua prestasi itu makin mengukuhkan Fakultas Biologi UGM sebagai Penyelenggara Pendidikan Unggul di Bidang Ilmu dan Teknologi Hayati. Ia mampu menghasilkan lulusan dengan kemampuan akademis tinggi serta menghasilkan riset dengan kualitas baik. Harapannya, makin banyak mahasiswa UGM tidak hanya berkutat di perkuliahan intrakampus. Juga menjadi tokoh aktif di segala macam kompetisi. Suci DH/UGM.ac.id
0 comments:
Post a Comment