KUE industri data center di Indonesia, khususnya yang terkoneksi dengan jaringan seperti virtualisasi dan komputasi awan semakin memikat. Ini terlihat dari banyaknya vendor yang menyerbu pasar dengan produk-produk barunya.
Hitachi Data Systems (HDS), misalnya, mencoba memperkuat posisinya dengan sejumlah inisiatif mentransformasi data center menjadi information center. Mereka meluncurkan Hitachi Virtual Storage Platform (VSP) yang baru dan peranti lunak manajemen Hitachi Command Suite (HCS). Keduanya menetapkan tolok ukur solusi virtualisasi teknologi informasi (TI) kelas enterprise baru di industri. “Di tengah kondisi anggaran yang menyusut, perubahan organisasi dan kompetisi yang semakin ketat, perusahaan ditantang membuat informasi tersedia setiap saat namun tetap aman,” kata CEO Hitachi Data Systems Jack Domme.
Virtual Storage Platform anyar inidiklaimnya sebagai langkah maju dalam transformasi TI perusahaan. Selain itu, mampu mengubah data mentah menjadi informasi berharga yang menawarkan skalabilitas dan adaptabilitas pada masa depan. Di lain pihak, sebut Richard Villars, Vice President, Storage and IT Executive Strategies, IDC, banyak organisasi menghadapi kesulitan dalam menangani kecepatan pertumbuhan data dan mentransformasi lingkungan data center secara efisien. Menurut riset terbaru,volume data bertambah dengan tingkat pertumbuhan tahunan hingga 50%. Pertumbuhan data tak terstruktur seperti gambar, audio, dan video bahkan tumbuh 10 kali lipat lebih cepat daripada data terstruktur.
Di industri kesehatan, jumlah data yang dibuat bertambah empat kali lipat setiap dua tahun. Di samping itu, biaya operasional untuk mengelola penambahan volume data saat ini telah mengambil porsi di atas 65% dari total biaya storage. Departemen TI menyadari strategi tradisional dengan hanya menambah kapasitas storage dan komputasi saja tak lagi memadai. Konsep transformasi data center, yakni mengubah data center menjadi information center yang bisa beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan kebutuhan bisnis.
Jack Domme menuturkan, inti dari visi data center HDS ialah platform tunggal yang tervirtualisasi untuk semua jenis data dengan kemampuan mengelola lingkungan multivendor. Virtual Storage Platform ini adalah platform storage 3D pertama yang dirancang untuk semua jenis data. “Produk tersebut satu-satunya solusi yang mampu secara dinamis menyediakan tiga jenis pengembangan, yakni scale up, scale out,dan scale deep (3D scaling). Data center berkemampuan 3D scaling memiliki kinerja, kapasitas, dan virtualisasi yang fleksibel dengan storage multi-vendor,”sebutnya.
Microsoft Gandeng Pemain Lokal
Sementara itu, khusus untuk pasar komputasi awan (cloud computing), grafiknya diperkirakan semakin menanjak. Hal ini disebabkan bentuk produktivitas pada masa depan ini berbasis internet. Teknologinya bekerja dalam logika seperti jaringan listrik, dengan distribusi sumber data, peranti lunak, dan informasi semuanya disalurkan ke komputer atau perangkat lain sesuai kebutuhan.
Nah, komputer awan memungkinkan biaya start-up yang rendah. Selain itu,memangkas investasi modal lantaran pelanggan tidak perlu lagi membeli seluruh perangkat keras maupun lunak. Pasalnya, semuanya sudah diberikan dalam bentuk jasa layanan oleh perusahaan-perusahaan penyedia jasa komputasi awan seperti Microsoft, HitachiData System, Metrodata, dan Fujitsu. Bagi Microsoft, teknologi penyimpanan dan pengolahan data yang dapat diakses di mana dan kapan saja tersebut merupakan salah satu core bisnisnya. Bersama para mitranya, Microsoft menyediakan jasa cloud computing. Sebuah transformasi di bidang TI yang menjadi tren saat ini.
Perusahaan TI raksasa asal Amerika Serikat ini mengklaim tidak pernah berhenti mengeksplorasi kebutuhan pasar korporasi. “Microsoft memiliki pengalaman lebih dari 15 tahun dalam pengembangan teknologi komputasi awan. Kami mempunyai layanan cloud terandal di dunia dan piawai dalam menyediakan solusi komputasi awan yang mencakup sektor bisnis, pemerintahan, dan konsumen,” kata National Technology Officer Microsoft Indonesia Tony Seno Hartono di Jakarta,belum lama ini. Toni mengklaim, saat ini teknologi awan Microsoft telah digunakan lebih dari satu miliar pelanggan dengan nilai USD20 juta.
Di situ terdapat lebih dari satu juta pengguna yang membayar dan tersebar di 36 negara sudah memanfaatkan layanan Microsoft Online (Exchange Online, SharePoint Online, Office Live Meeting, Office Communication Online dan Exchange Hosted Service). Mengingat pengalaman tersebut, Microsoft berkomitmen menerapkan teknologi komputasi awannya di Indonesia. “Hampir seluruh produk dan jasa Microsoft telah berevolusi untuk mengambil manfaat dari teknologi cloud,”tambahToni. Pihaknya menyediakan layanan komputasi awan lengkap dan komprehensif dengan jaminan reabilitas, keamanan, dan jangkauan global.
Di samping itu, terus menciptakan aplikasi-aplikasi, peralatan, dan infrastruktur yang akan menentukan era baru komputasi global. Inovasinya, dia menyebutkan,mendukung efisiensi karena menyediakan mulai dari solusi infrastruktur hingga solusi produktivitas bisnis. Microsoft Cloud Computing, sebut Toni, menciptakan banyak kesempatan dan potensi keuntungan di setiap model bisnis dan di setiap skala perusahaan. Untuk itu, Microsoft menciptakan kesempatan bagi mitra segala jenis, mulai System Integrators, Independent Software Vendors (ISVs) yang dapat mengambil manfaat dari platform Windows Azure untuk mempresentasikan aplikasi berbasis SaaS mereka langsung kepada konsumen.
Adapun bagi mitra bisnis yang sifatnya value added resellers (VARs) dan hoster dapat menghasilkan penawaran- penawaran solusi TI dengan berbasis teknologi Microsoft yang telah dikenal selama ini. General Manager PT INFINYS Dondy Bappedyanto mengatakan, sebagai mitra Microsoft, dirinya mengakui kontribusi besar inovasi dari model bisnis yang ditawarkan Microsoft. “Teknologi on-premise dari Microsoft yang selama ini telah dikenal, juga sudah siap untuk disediakan melalui layanan cloud computing.
Contohnya, solusi unified communication dari Microsoft yang telah terbukti keandalannya membuat kami tidak ragu mengadopsi solusi tersebut,”sebutnya. (m iqbal)
• SINDO
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment