Presiden Obama tiba di Istana Merdeka (AP Photo/Pablo Martinez Monsivais)
VIVAnews - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama sudah melakukan pembicaraan bilateral antara kedua negara.
Pembicaraan utama antara lain berkaitan dengan investasi, perdagangan, pemberantasan teroris, perdamaian Palestina-Israel, dan demokrasi di Myanmar.
"Saat ini, Amerika adalah mitra dagang Indonesia nomor tiga dengan capaian US$21 milliar pada 2008 dan investor nomor tiga untuk Indonesia," kata Presiden SBY dalam jumpa pers bersama Presiden Obama di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa 9 November 2010.
SBY berharap investasi dan perdagangan antara Indonesia-Amerika bisa terus ditingkatkan secara signifikan. Sebab, Amerika merupakan salah satu mitra dagang dan investasi yang sangat penting bagi Indonesia. "Mengingat, magnitude ekonomi Amerika sangat besar dan juga mempertimbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia," ujar SBY.
Selain itu, kedua negara juga sepakat meningkatkan kerjasama di bidang energi. Terutama, kerjasama energi yang ramah lingkungan. "Saya mengundang Amerika untuk pengembangan geothermal. Indonesia memiliki deposit yang tinggi," ujar SBY.
Selain itu, kesepakatan kerjasama juga dalam lingkungan hidup, perubahan iklim, emisi gas rumah kaca, serta pengelolaan hutan. Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 26 persen sebelum 2010.
SBY juga tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Amerika yang telah mengucurkan bantuan untuk bidang pendidikan di Indonesia. "Ketika kami bertemu di Toronto, Amerika membantu U$160 juta untuk pendidikan Indonesia."
Kesepakatan lain soal keamanan nasional yang difokuskan dalam pemberantasan teroris. Indonesia sepakat bahwa teroris adalah musuh bersama.
Pembicaraan internasional dan regional, Indonesia dan Amerika menyinggung soal solusi perdamaian Palestina dan Israel. Amerika juga sepakat soal ini. "Kemerdekaan Palestina yang sedianya dapat dibangun dan hidup berdampingan dengan Israel," kata SBY.
• VIVAnews
0 comments:
Post a Comment