0

Indonesia, Pengoprek Komputer Terbesar di Asia

Jakarta - Orang Indonesia konon gemar mengutak-atik segala sesuatu, mulai dari mesin mobil hingga komputer. Terbukti, Indonesia diakui sebagai negara dengan komunitas pengoprek komputer terbesar di Asia.

Komunitas overclocker, yaitu mereka yang gemar mengoprek komputer hingga mencapai batas tertinggi kemampuan perangkat itu, tumbuh subur di Indonesia. Dalam Master Overclocking Arena (MOA), Planet Hollywood, Kamis (22/7/2010), terkemuka bahwa Indonesia memiliki komunitas overclocker terbesar di Asia.

"Kita harusnya bangga, bahwa Indonesia memiliki jumlah komunitas overclock terbesar di asia," ujar Hinajana July, Direktur PT. Alfa Artha Andhaya, selaku distributor MSI di Indonesia.

Hal itu jadi alasan bagi penyelenggara untuk menggelar kualifikasi MOA secara offline. "Dari seluruh negara di Asia, cuma Indonesia yang babak penyisihannya digelar offline," tambah pria yang akrab disapa Ian.

MOA merupakan ajang tahunan overclocking yang rutin digelar oleh MSI. Untuk tahun 2010 ini, 2 pemenang bakal mengikuti babak final yang bakal digelar di Taipei, 10-11 September 2010.( wsh / wsh )


Detik.com

0

LAPAN Akan Bangun Stasiun Peluncuran Satelit

photo : lapan.go.id

Bengkulu (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional akan membangun stasiun peluncuran satelit di Pulau Enggano, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara.

Rencana itu disampaikan Sekretaris Utama LAPAN Bambang Kusumanto usai menggelar pertemuan dengan Gubernur Bengkulu Agusrin Najamudin di Gedung Daerah, Bengkulu, Kamis.

"Pertemuan hari ini untuk mematangkan rencana pembangunan stasiun peluncuran satelit di Pulau Enggano dan kami membutuhkan dukungan dari pemerintah daerah," katanya kepada wartawan.

Bambang mengatakan untuk tahap pertama akan dilakukan penandatanganan nota kesepakatan antara Pemerintah Provinsi Bengkulu dengan LAPAN pada 2 Agustus di Jakarta.

Selanjutnya, kata dia, akan dibentuk tim untuk melakukan sejumlah kajian dan survei untuk menentukan lokasi pembangunan stasiun peluncuran.

"Kami akan membuat studi kelayakan yang membutuhkan waktu enam bulan, kemudian analisis mengenai dampak lingkungan dan diharapkan pada 2011 sudah dimulai pembangunan fisik," katanya.

Selama ini, kata Bambang, LAPAN meluncurkan satelit ke sejumlah orbit melalui stasiun peluncuran Pameungpeuk, Kabupaten Garut, Provinsi Jawa Barat.

Namun kapasitas stasiun peluncuran roket tersebut terbatas seiring dengan peningkatan jumlah penduduk di sekitar lokasi peluncuran sehingga menimbulkan risiko yang lebih besar.

"Stasiun peluncuran di Enggano ini rencananya lebih besar dari kapasitas di Pameungpeuk dan lokasinya juga strategis dan penduduknya masih sedikit," katanya.

Sementara itu Gubernur Bengkulu Agusrin Najamudin menyambut baik rencana LAPAN tersebut karena akan membantu pemerintah dalam mengawasi pulau terluar itu.

"Kami mendukung penuh rencana ini dan akan disosialisasikan kepada masyarakat di Pulau Enggano bahwa keberadaan stasiun peluncuran satelit ini tidak membahayakan jiwa mereka," katanya.

Agusrin mengatakan luas areal yang dibutuhkan untuk membangun stasiun tersebut sekitar 200 hektare (ha) dari 40 ribu ha luas pulau yang berjarak 106 mil dari Kota Bengkulu itu.

Pulau Enggano merupakan salah satu pulau terluar Indonesia yang dihuni lebih dari 2.600 jiwa masyarakat adat yang terbagi dalam lima suku besar yakni Kaitora, Kaahua, Kauno, Kaharuba dan Kaharubi.(K-RNI/N002)


ANTARANews
0

Indonesia - China Mempererat Hubungan Bilateral Bidang Iptek

Hubungan antar dua Negara Indonesia-China sudah lama terintis dengan harmonis, walaupun ada sedikit ganjalan dibidang politik ditahun-tahun sebelumnya. Keharmonisan ini kembali terjalin sejak era reformasi bergulir di wilayah Indonesia, sehingga dibuka kembali hubungan diplomatik dan perdagangan antar kedua Negara. Selain dibukanya hubungan kedua bidang tersebut, dijalin juga pertukaran dan alih teknologi dengan mengangkat bidang-bidang unggulan yang dikusai oleh masing-masing Negara.

Hal tersebut diatas dibuktikannya dengan akan diadakan Joint Committee Meeting (JCM) pada tanggal 2 - 3 Agustus 2010 di Yogyakarta. Pertemuan ini akan membahas Kerjasama antara China - Indonesia dalam bidang energi nuklir, herbal dan kesehatan dengan menekankan pada kata kunci "inovasi". Khusus pada bidang energi nuklir, diharapkan akan ada kerjasama dengan Tsinghua University, China, karena universitas tersebut sudah berhasil mengembangkan coogenerator 10 Mega untuk listrik, sehingga bila memungkinkan akan diundang untuk demo-coogenerator.

Diharapkan kerjasama dengan pihak Tsinghua University dalam bidang riset akademis, akan menjadi lebih murah bila dibandingkan penelitian yang bersifat terapan (hilir) guna mempersiapkan Indonesia menuju pembuatan energi nuklir 2025 ujar Syamsa Ardisasmita dalam sambutan pembukaannya.

Dalam mempersiapkan pertemuan tersebut hari Selasa tanggal 20 Juli 2010 diadakan rapat persiapan dalam rangka mensukseskan JMC dijogja. Rapat yang dipimpin oleh Deputi Bidang Jaringan Iptek, Kementerian Riset dan Teknologi (KRT), Syamsa Ardisasmita, dan dihadiri oleh Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi, BPPT, Liestiyani Widjayanti; Staf Ahli Menteri Bidang Obat dan Kesehatan KRT, Amin Subandrio; Direktur Pusat Teknologi Reaktor dan Nuklir untuk Keselamatan BATAN, Setiyanto; Biro Perencanaan BATAN, Yaziz Hasan; Asdep Jaringan Iptek Internasional KRT, Nada Marsudi; Asdep Penataan Kelembagaan KRT, Sadjuga dan kepala bidang KRT yang terkait dengan acara tersebut.

Diskusi pada rapat tersebut diusulkan oleh Deputi Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi BPPT, Liestiyani Widjayanti untuk pertemuan JMC di Jogjakarta khusus bidang herbal, ada 4 (empat) tahapan yang dapat dikerjasamakan dengan pihak China. Kerjasama ini meliputi Pengembangan herbal medicine untu penyakit turunan (degenerative); Konservatorium dari tanaman Indonsia, khususnya lahan untuk tanaman jamu; Nanoteknologi untuk obat-obatan; Medicinal Plan for Injection. Dari ke-empat di atas dapat dikembangkan pada tingkatan inovasi dengan mengikutsertakan ujar Liestiyani Widjayanti.

Sedangkan usulan Direktur Pusat Teknologi Reaktor dan Nuklir untuk Keselamatan BATAN, Setiyanto mengatakan program BATAN hingga tahun 2014 sudah dipersiapkan Desain Conceptual Coogenerator, sedangkan roadmapnya masih dirancang. Dari segi teknis BATAN menyambut baik ide kerjasama dengan China, namun dari segi kebijakan sebaiknya para pimpinan yang memutuskan. Untuk itu BATAN akan mengirimkan proposalnya dalam waktu dekat.

Selanjutnya usulan Staf Ahli Menteri Bidang Obat dan Kesehatan KRT, Amin Subandrio mengatakan proposal kerjasama penelitian CHina - Indonesia di bidang Stem Cell (sel punca) akan disiapkan oleh Universitas Airlangga, Surabaya yang memang sudah menekuni bidang ini sejak lama. Proposal penelitian akan dikoordinasikan oleh Ibu Hery, Kabid. Pemetaan dengan pihak Unair.

Joint Committee Meeting (JCM) Indonesia-China Jogyakarta.

Pertemuan ini merupakan pertemuan tingkat Menteri antar dua Negara khusus bidang Iptek. Dilakukannya pertemuan ini untuk meningkatkan hubungan kedua Negara dalam peningkatan bidang Iptek dari masing-masing negara. Didalam pertemuan ini lebih menekankan kepada inovasi.
Didalam pertemuan JMC nanti

pada tanggal 2 - 3 Agustus 2010 di Yogyakarta akan dihadiri oleh Menteri Negara Riset dan Teknologi dan Duta Besar RRT beserta delegasi dari China akan mengangkat beberapa topik yang dapat dikerjasamakan antara kedua Negara. Topik tersebut diantaranya A comparative study of HPAIV Characteristics between China and Indonesia; Sino-Indonesian Nursing Education Cooperation for Teaching and Research Method Training; Clinical Trial, Registration and Marketing of ARCO Tablet; Novel Respiratory Enzyme Inhibitors as Insecticides from Unique Plants of China and Indonesia; The improvement of Indonesian Natural Biodiversity as Herbal Medicine Based on Traditional Chinese Medicine Experience; The improvement of Sukamantri Silkworm IPB-Petromat Agrotech Teaching Farm as an Integrated Silkworm Teaching Farm.

Sedangkan dari pihak delegasi Indonesia akan membawa beberapa usulan proposal seperti dari bidang Obat-obatan tradisional mengangkat topik Cost effectiveness Study of Treatment Hypertension Diseases between Traditional Chinese Medicine and Western Medicine (South Sumateran Reg.Gov) (UI); Herbal Medicine for Degenerative (BPPT).

Selanjutnya bidang Kesehatan Teaching Model of Hospice Care for People with AIDS (UI); Development of Stem Cell in Indonesia (UNAIR/UI). Bidang Energi adalah Elite Introduction of Jatropha Curcas, a Biodiesel Tree Species (IPB) ; A Proposal for Establishment of Reactor Co-Generator (BATAN) – a proposed cooperation for Tsinghua University. Bidang Pangan dan pertanian adalah Investigation and Development of Botanical Insecticides (IPB); Exchange and Enhancement of Elite Sweet Potato New Germplasm for Specific Use; Exchange of hybrid maize and hybrid rice technologies dan The introduction and evaluation of elite crop germplasm (ad-JII/humasristek/wb)


Ristek


0

Pakistan Tawari Indonesia Produksi Bersama Pesawat Tempur

Pesawat tempur JF-17 (photo : paklinks.com)

Jakarta (ANTARA News) - Pakistan menawarkan Indonesia untuk memproduksi bersama pesawat tempur JF-17.

"Kami menawarkan kerja sama produksi pesawat tempur JF-17 kepada Indonesia. Sebelumnya, kami sudah melakukan kerja sama serupa dengan China," kata Menteri Federal Urusan Pertahanan Pakistan Chaudry Ahmad di Jakarta, Rabu.

Usai penandatanganan nota Kesepakatan Kerja Sama Pertahanan RI-Pakistan, ia mengatakan, pihaknya telah banyak banyak melakukan kerja sama industri pertahanan dengan sejumlah negara seperti China.

Selain pesawat tempur JF-17, Pakistan juga menawarkan kerja sama industri kapal patroli.

Menanggapi itu, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan, pihaknya masih menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Pakistan tentang pembuatan pesawat tempur JF-17.

Ia mengatakan, Pakistan telah melakukan produksi bersama pesawat temput JF-17 dengan China. "Produksi bersama mereka mencapai 500 unit, dari jumlah itu, 350 unit untuk Pakistan dan sisanya untuk China. JF-17 merupakan pesawat tempur generasi 4+ atau lebih canggih dari Sukhoi dan F-16 yang kita punya," ujar Purnomo.

Sementara itu, Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin menambahkan, kedua pihak akan membicarakan kemungkinan produksi bersama pesawat alat utama sistem senjata seperti pesawat tempur JF-17 dan kapal patroli setelah terbentuk kesepakatan produksi bersama (joint production agreement).

"Setelah itu terbentuk pada Oktober mendatang, kita baru akan mendata apa saja yang bisa dikembangkan kedua pihak. Namun, selama ini Indonesai telah membeli sejumlah amunisi kaliber besar. Jadi terlalu dini, jika kita langsung membuat kesepakatan," ujarnya.

Pesawat yang diproduksi Pakistan-China JF-17 telah dipesan antara lain Azerbaijan dan Zimbabwe sedangkan negara lain yang telah menunjukkan minatnya adalah Bangladesh, Myanmar, Mesir, Iran, Lebanon dan Malaysia.(T.R018/P003)


ANTARANews
0

Magelang Juarai Kompetisi Roket Air Jawa Tengah

-SEMARANG- Nurlatif D siswa SMP N 4 Magelang berhasil menduduki posisi pertama pada kejuaraan roket air se-Jawa Tengah yang berlangsung Minggu (27/6) di Pusat Rekreasi dan Promosi Pembangunan (PRPP) Semarang. “Dibanding tahun sebelumnya, penyelenggaraan kompetisi roket air kali ini jauh lebih baik. Ini terlihat dari meningkatnya minat dan antusias siswa yang melebihi target, serta hasil luncuran roket yang rata-rata sesuai harapan” papar Dolly Aldrian selaku koordinator penyelenggara lokal. Kompetisi yang kali kedua diselenggarakan ini diikuti oleh 136 siswa/i dari 16 sekolah se-Jawa Tengah. Sebelum berkompetisi, para peserta diberikan pembekalan melalui workshop yang dilaksanakan sehari sebelumnya oleh tim PP-IPTEK Jakarta. Selain bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan wawasan, workshop juga bertujuan untuk memotivasi munculnya kelompok-kelompok hobi yang dapat membina tumbuh kembangnya space education di daerah.

Dalam kesempatan ini peserta dipilih lima peserta terbaik sebagai juara kompetisi berdasarkan jarak terdekat jatuhnya roket dari target sasaran sejauh 60 meter dari tempat peluncuran. Para pemenang berhak mengikuti kejuaraan selanjutnya di tingkat nasional yang akan diselenggarakan tanggal 4 Oktober di Graha Teknologi, Palembang.[pp-iptek]


Ristek
0

Wapres : Banyak Hasil Riset Tak Sesuai Kebutuhan

Tangerang (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono, pada Konferensi Inovasi Kewirausahaan dan Usaha Kecil di Universitas Multimedia Nusatara (UMN), Tangerang, Kamis, menyatakan banyak hasil riset tidak sesuai kebutuhan masyarakat dan itu terjadi di berbagai bidang.

"Sepanjang jalan dari Jakarta ke Serpong, salah satu yang saya bicarakan dengan Menristek adalah tidak menyambungnya hasil riset dengan yang dibutuhkan masyarakat. Ini di berbagai bidang terjadi," kata Boediono.

Wapres menambahkan, semua lembaga yang bergerak di bidang riset hanya sibuk mendokumentasikan "paper". "Tapi kalau tidak menyambung dengan yang dibutuhkan akan tidak berguna," tegasnya.

Dia mengatakan, riset bidang pertanian merupakan contoh riset yang tidak bersinggungan dengan kebutuhan lapangan.

"Penelitian di bidang pertanian harus direvitalisasi agar sesuai dengan kebutuhan dan dapat disebarluaskan oleh para penyuluh pertanian," ujarnya.

"Pada 1970-an riset di bidang pertanian menonjol sekali, sekarang harus kita kuatkan lagi," kata Boediono.

Wapres menilai tidak sesuainya hasil riset dengan kebutuhan masyarakat diperparah oleh keberpihakan birokrasi terhadap bidang riset dan teknologi.

Ia mengungkapkan, di luar negeri, pemerintah dan komponen lain termasuk pebisnis, mendukung pengembangan riset dan teknologi, dengan mengalokasikan anggaran yang besar, sehingga hasil riset pun invovatif sesuai kebutuhan.

"Ini yang perlu dihidupkan agar pebisnis kita juga konsen mengembangkan riset," kata Wapres dalam acara yang dihadiriMenteri Riset dan Teknologi Suharna Surapranata, Gubernur Banten Atut Chosiyah, Rektor ITB Prof Akhmaloka dan Rektor UMN Yohannes Surya itu.(*)R018/s018/AR09


ANTARANews
0

MENHAN SIAP BANGUN INDUSTRI ALUTSISTA DI SURABAYA

Malang - Menteri Pertahanan RI (Menhan), Purnomo Yusgiantoro, siap membangun industri alutsista (alat utama sistem persenjataan) dalam skala besar di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Hal tersebut dikatakan Purnomo, Selasa, saat berkunjung ke pabrik pembuatan casing Bomb P 100 dan Roket P 100 Live di PT Sari Bahari, Jalan Bendungan Sempor 12, Kota Malang.

Mantan Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) ini tidak menjelaskan, kapan pembangunannya akan dimulai, namun tujuan pembangunan yakni mendorong agar industri alutsista dalam negeri dapat berkembang pesat, sebab dapat meningkatkan pertahanan dan ekonomi dalam negeri.

Ia menjelaskan dengan benyaknya perusahaan yang bergerak di bidang alutsista, maka selain bisa memenuhi kebutuhan latihan militer di Indonesia, juga dapat meningkatkan ekonomi yang kemudian dapat membuka peluang tenaga kerja, khususnya di sejumlah daerah.

"Konkret dorongan pemerintah agar perusahaan alutsista semakin pesat, yakni mempermudah sertifikasi pembuatan senjata dan mendukung munculnya sejumlah perusahaan swasta," katanya.

Dengan banyaknya perusahaan yang memproduksi alutsista, maka Indonesia tidak akan ketergantungan dengan luar negeri dalam hal permasalahan alutsista.

"Dengan tumbuhnya perusahaan yang bergerak di bidang persenjataan dalam negeri, maka kita tidak lagi tergantung dengan luar negeri," tegasnya.

Ia menjelaskan, setiap tahunnya kebutuhan alutsista di lingkungan TNI AU semakin meningkat, oleh karena itu harus didukung oleh produksi yang cukup. "Kebutuhan semakin meningkat maka sektor industri pertahanan juga harus ditingkatkan," katanya.

Sementara pemilik pabrik PT Sari Bahari, Ricky Hendrik Egam mengatakan, permasalahan yang sering menimpah perusahaan swasta bidang alutsista, yakni mengenai setifikasi.

Ia menjelaskan, industri yang digelutinya sejak tahun 1993 ini, masih merasa kesulitan dalam kepengurusan sertifikasi jenis rudal dan roket. "Ini mungkin permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan alutsista swasta," katanya.

Oleh karena itu, diharapkan dorongan pemerintah dengan mempermudah sertifikasi, dapat membuka perkembangan perusahaan alutsista di Indonesia.

Sementara itu, PT Sari Bahari merupakan rekanan dari PT Pindad, dan setiap bulannya mampu memproduksi hingga 100 unit Bomb P 100 dengan ukuran casing diameter 273 milimeter dengan total berat 125 kilogram.

Bom hasil PT Sari Bahari ini, pernah digunakan oleh pesawat Sukoi SO-27 SK dan pesawat tempur F5 Tiger milik Amerika.


Kemhan