0

Kurangi Risiko Gempa, Indonesia Sudah Saatnya Punya Emergency Plan

Jakarta - Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki potensi gempa bumi tertinggi. Oleh karena itu diperlukan mitigasi untuk mengurangi risiko gempa.

"Harus ada perubahan paradigma. Kita tak lagi hanya memikirkan pasca bencana, namun mitigasi untuk mengurangi risiko gempa. Ke depan, kemungkinan kota besar di Indonesia memiliki emergency plan, terutama pada bangunan yang sudah berdiri,” ujar Staf Khusus Presiden Bidang Penanggulangan Bencana, Andi Arief.

Hal itu dia katakan dalam acara bertajuk "Paparan Peta Bahaya Gempa Indonesia dan Pentingnya bagi Pemerintah dan Dunia Usaha" di Hotel Borobudur, Jl Lapangan Banteng, Jakarta, Senin (16/8/2010).

Andi mengatakan, untuk mengurangi korban jiwa dan pembengkakan biaya, mitigasi memiliki fungsi yang sangat penting. "Sebanyak Rp 150 triliun dari APBN keluar untuk pembiayaan pasca bencana sejak peristiwa Aceh,”imbuhnya.

Indonesia, lanjut Andi, tidak hanya belum memiliki pusat kegempaan, tapi juga belum memiliki peta mikrozonasi. Negara-negara yang menggunakan peta mikrozonasi sudah pernah mengalami gempa yang merusak misalnya Turki bahkan Filipina.

"Ini ternyata banyak membantu persiapan dan pasca bencana,” tambah dia.

Sementara itu Direktur Eksekutif Artha Graha Peduli Heka Hertanto mengatakan
keberadaan Peta Seismik Hazard yang dapat diakses dan diketahui setiap saat oleh semua pihak merupakan hal penting. Bagi penentu kebijakan di daerah yang rawan bencana alam gempa bumi, Peta Seismik Hazard dapat membantu dalam perumusan kebijakan perencanaan pembangunan daerah.

"Karena itu diharapkan masukan dari para penentu kebijakan didaerah rawan
bencana akan semakin menyempurnakan peta seismik ini," kata Heka.

Lebih lanjut Heka menjelaskan, bagi dunia usaha Peta Seismik ini sangat berguna bagi perancang teknik dan membantu perencanaan kegiatan usaha. Karena peta tersebut dapat memberikan informasi mengenai potensi bencana alam di suatu daerah.

"Dengan informasi tersebut, maka para ahli teknik rancang bangun dapat mencari alternatif bahan bangunan atau teknologi bangunan yang dapat menyesuaikan dengan kondisi kegempaan di daerah masing-masing," imbuhnya.(mpr/ape)


detikNews
0

Telkom-Indosat 'Tunangan' Bangun Satelit

JAKARTA - Dua raksasa telekomunikasi di Indonesia, PT Indosat dan PT Telkom melakukan sharing infrastruktur dalam hal pembangunan satelit. Diharapkan, kerjasama ini mampu memberikan keuntungan bagi kedua perusahaan.

"Melalui sharing infrastruktur antara Indosat dan Telkom ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi Capex bagi kedua belah pihak," sebut Direktur Utama PT Telkom Rinaldi Firmansyah, di saat penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) Indosat dan Telkom di Gedung Indosat, Jakarta, Rabu (18/8/2010).

Sebagai langkah awal, dalam MoU ini juga tertuang bahwa Indosat dan Telkom bersiap untuk membangun infrastruktur satelit di daerah 150,5 derajat bujur timur, yang saat ini masih diisi oleh Palapa C2.

"Kita berkomitmen membangun satelit bersama, sekarang baru mau mencari slot. Setelah Mou akan ada tim dari kedua belah pihak yang menentukan planing, spesifikasi teknis, foot print, dan harga," sebut Rinaldi.

Sementara itu, menurut Presiden Direktur dan CEO PT Indosat Harry Sasongko, MoU antara Indosat dan Telkom ini masih merupakan tahap awal dari kerjasama ini.

"Ibaratnya, kita masih bertunanganlah," sebutnya.

Ditimpali oleh Rinaldi, investasi untuk satelit ini diperkirakan akan menelan dana sekira USD200 juta untuk 48 transponder. (srn)

Okezone
0

Menhan Launching Pembangunan Kapal Perang Tempur PKR Pertama di Indonesia


Jakarta, DMC
– Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro me-launching pembangunan kapal perang tempur jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) yang merupakan kapal perang tempur tpertama dan terbesar yang akan dibuat di Indonesia, Senin (16/8) di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Pembuatan kapal perang PKR tersebut akan dikerjakan oleh PT. PAL selaku industri pertahanan dalam negeri bekerjasama dengan negara lain, selaku pemenang tender.

Launching pembangunan kapal perang PKR dengan tema “Persembahan Anak Bangsa Untuk Bumi Persada Indonesia” tersebut, ditandai dengan pembukaan secara simbolis Selubung Mock Up Kapal perang tempur PKR oleh Menhan. Hadir dalam acara tersebut Panglima TNI Djoko Santoso, Kasal Laksama TNI Agus Suhartono, Wamenhan Letjen TNI Sjafri Sjamsoeddin, Sekjen Kemhan Mardya TNI Eris Haryyanto, S.IP, M.A. dan Dirut PT. PAL Harsusanto serta sejumlah pejabat di jajaran Kemhan, Mabes TNI dan Mabesal.

Selain itu, hadir pula pejabat perwakilan dari Kementerian Perindustrian, Kementerian Ristek, Kementerian BUMN, Bappenas dan Anggota Komisi I DPR RI serta perwakilan dari Damen di Indonesia.

Menhan dalam sambutannya mengatakan, setelah melalui perjalanan yang cukup panjang, akhirnya Kemhan dapat me-launching pembangunan kapal perang PKR yang merupakan kapal perang tempur terbesar dan pertama yang akan dibangun di Indonesia yaitu di PT. PAL.

Menurut Menhan, launching pembangunan kapal perang PKR ini sangat penting, mengingat hal ini sejalan dengan salah satu prioritas pembangunan pada pemerintahan Kabinet Indonesia ke II yaitu membangun industri pertahanan dalam negari. Makna dari pembangunan industri pertahanan dalam negeri adalah semaksimal dan sedapat mungkin agar Alutsista TNI dibangun di dalam negeri.

Launching pembangunan kapal perang PKR ini menjadi moment yang sangat penting, karena setelah Indonesia mengalami krisis moneter pada tahun 1998, kemudian kita mencoba untuk membangun kembali industri pertahanan dalam negeri”, tambah Menhan.

Menhan mengatakan, pembangunan kapal perang PKR ini akan menjadi titik awal bangkitnya industri pertahanan dalam negeri khususnya industri kapal perang, dan selanjutnya diharapkan akan terus dapat membangun kapal sejenis ini berikutnya sehingga Indonesia di masa depan akan memiliki angkatan laut yang kuat.

Lebih lanjut Menhan menjelaskan, disamping digunakan untuk tugas – tugas tempur, kapal perang PKR juga diperlukan untuk memberikan deterrent effect atau efek gentar terhadap siapapun yang akan mencoba mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI.


Menhan menambahkan, kapal perang PKR ini juga dapat digunakan dalam peace keeping mission atau misi penjaga perdamaian. Dalam misi perdamaian, Indonesia tidak hanya mengirimkan pasukan dari TNI AD, tetapi juga telah mengirimkan kapal perang dalam suatu naval mission di Lebanon.

Pada waktu itu, dengan Sigma Kelas sudah cukup berhasil dan diakui oleh NATO bahwa kapal perang TNI AL telah memenuhi standar dari kapal - kapal perang NATO. Dengan kehadiran kapal perang PKR ini, menurut Menhan diharapkan nantinya akan menempatkan Indonesia pada kelas yang lebih tinggi dan terhormat dalam kancah di dunia Internasional.

Selain itu, dengan pembangunan kapal perang PKR yang akan dibuat PT. PAL, juga membuktikan bahwa pemerintah dalam hal ini Kemhan dan TNI berkomitmen dalam mewujudkan kebijakan pertahanan yang pro kesejahteraan. Melalui pembangunan kapal perang PKR di PT.PAL, industri pertahanan pendukung dalam negeri lainnya akan tumbuh yang pada akhirnya akan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional melalui penyerapan tenaga kerja.

Menhan mengatakan, walaupun dalam pembangunan kapal perang PKR pertama ini masih ada beberapa kekurangan yang harus terus diperbaiki, namun hal ini merupakan langkah perjalanan yang besar bagi industri pertahanan dalam negeri. “Walaupun di tempat lain pembangunan kapal perang PKR seperti ini sudah dilakukan, tetapi ini membuktikan bahwa suatu saat nanti Indonesia akan dapat tampil dan kuat di laut dalam mempertahankan kedaulatan dan keutuhan wilayah NKRI”, tambah Menhan.

Mengakhiri sambutannya, Menhan menyampaikan rasa bangga dan terimakasih kepada semua pihak baik Panglima TNI, Kasal dan tim yang dipimpin oleh Sekjen Kemhan yang telah bekerja keras bertahun - tahun dalam mempersiapkan dan mewujudkan pembangunan kapal perang PKR. Bertepatan dengan ulang tahun Kemerdekaan RI ke 65, ini adalah wujud persembahan dari anak bangsa di sektor pertahanan, seluruh jajaran Kemhan dan TNI.

Sementara itu, Sekjen Kemhan Mardya TNI Eris Haryyanto, S.IP, M.A saat membacakan narasi pembangunan kapal perang PKR mengatakan, dalam mewujudkan cita –cita mulia dan sebagai dedikasi kepada bangsa Indonesia, Kemhan dengan segenap stake holder berupaya mewujudkan pembangunan kapal perang tempur jenis PKR yang terbesar yang akan dibangun di industri pertahanan dalam negeri. Hal ini juga sebagai apresiasi industri pertahanan dalam berkontribusi guna pemenuhan kebutuhan Alutsista.

Lebih lanjut Sekjen Kemhan menjelaskan, desain kapal PKR ini telah mempertimbangkan dalam pemenuhan tuntutan operasional yang meliputi perkembangan lingkungan strategis, konsep pembangunan trimatra TNI dan program kemandirian Alutsista melalui Transfer of Knolage (TOK) dan Transfer of Technology (TOT).

Sementara itu dalam rancang bangun telah ditetapkan kriteria antara lain mampu dioperasikan sampai dengan batas terluar zona ekonomi eksklusif, memiliki fire power handal dan mampu menimbulkan dampak penangkalan, memiliki teknologi Senkomlek terkini dan terintegrasi serta dapat diup-grade sesuai dengan perkembangan teknologi dan mampu melaksanakan tugas – tugas SAR.

Sekjen Kemhan menambahkan, sasaran yang ingin dicapai adalah diharapkan PT. PAL sebagai industri strategis pertahanan dapat secara mandiri mampu mendesain dan memproduksi kapal jenis PKR, fregat dan kapal atas air lainnya.

Sekjen Kemhan mengatakan, pembangunan kapal PKR ini merupakan persembahan anak bangsa kepada bumi persada Indonesia dalam menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan RI ke 65 Tahun 2010 yang diharapkan akan meningkatkan posisi tawar dan daya saing bangsa Indonesia.

Proses Pembangunan Kapal Perang PKR

Pembangunan kapal perang PKR ini diawali dengan pengajuan pengadaan satu buah kapal perang jenis PKR oleh TNI AL kepada Kemhan dan selanjutnya diproses melalui mekanisme yang ada dalam pengadaan Alutsista TNI.

Pembuatan kapal perang tersebut dikerjakan oleh PT. PAL selaku industri pertahanan dalam negeri yang akan bekerjasama dengan negara lain, selaku pemenang tender sebagai bagian dari alih teknologi. Berdasarkan perhitungan PT. PAL yang berbasis di Surabaya untuk pembuatan kapal perang PKR yang pertama dibutuhkan waktu sekitar 4 tahun.

Sebelumnya Kemhan juga telah menentukan negara Belanda dari tiga negara Eropa lainnya yang diusulkan menjadi rekan kerja, yakni Belanda, Italia dan Rusia. Di dalam ketetapan program pembangunan kapal perang jenis PKR tersebut, pihak Kemhan dan TNI AL telah mempersyaratkan kepada pemenang tender, dalam hal pembangunan kapal perang PKR pertama dilaksanakan sepenuhnya di PT. PAL dengan maximizing local content (porsi PT.PAL). Hak patent dari desain kapal perang PKR yang dipersenjatai dengan berbagai jenis Rudal menjadi milik bersama Kemhan dan pemenang tender.

Selain itu, Kemhan dan PT. PAL memiliki hak untuk menjual kapal yg sama ke negara ASEAN dan Asia, serta bila pemenang dari tender pembangun kapal perang PKR menjual kapal yg sama, PT. PAL mempunyai hak untuk men-supply engine room section dan accommodation section dalam rangka ‘ co-production ‘.

Beberapa hal lainnya yang mendukung program pembuatan kapal perang PKR tersebut, yakni kapal perang jenis PKR dibangun di divisi kapal perang, dimana manajemen & organisasi proyek yang meliputi engineering, procurement, construction dan finance dikelola secara terpisah dari kegiatan korporasi PT.PAL.

Proses pembangunan kapal perang PKR ini juga didasari oleh adanya suatu komitmen penuh dari pihak manajemen, karyawan PT. PAL serta para stake holder. Disamping itu diperlukan juga suatu komitmen investasi secara jelas dari partner untuk peningkatan kapasitas & fasilitas produksi divisi kapal perang.

Seleksi khusus dari setiap sumber daya manusia sebagai pelaksana yang terlibatpun di dalam proyek pembangunan kapal perang PKR tersebut juga harus sesuai kompetensi yang dibutuhkan.

Spesikasi Kapal Perang PKR

Kapal perang jenis PKR yang akan dibuat di Indonesia oleh PT. PAL dirancang dapat digunakan dalam beberapa misi operasi antara lain peperangan elektronika, peperangan anti udara, peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan dan bantuan tembakan kapal. Di samping itu kapal perang PKR tersebut dilengkapi dengan Rudal SAM, SSM dan Rudal anti kapal selam.

Spesifikasi dari kapal perang PKR tersebut antara lain memiliki panjang keseluruhan ± 105 meter, lebar ± 14 meter, kedalaman ± 8,8 meter, kecepatan (max / cruiser / ekon) ± 30/18/14 kn dengan kekuatan mesin utama ± 4 x 9.240 hp.

Kapal tersebut dilengkapi dengan perlengkapan radar untuk mendeteksi kapal selam dan pesawat udara, perlengkapan persenjataan diantaranya meriam kaliber 76 sampai 100 mm dan kaliber 20 sampai 30 mm, peluncur rudal ke udara dan senjata torpedo serta perlengkapan pendukung lainnya. Kapal ini juga dilengkapi dengan fasilitas helipad di deck kapal.(BDI/MAW/PGN)


dmcindonesia
0

PTDI mulai Produksi Komponen Sayap Buat Airbus 350

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Dirgantara Indonesia saat ini tengah mulai memenuhi pesanan pembuatan komponen sayap Airbus 350.

Setelah sebelumnya membuat komponen sayap inboard outer fixed leading edge untuk Airbus 380, 320, 330, dan 340 serta 400 militer.

"Jangka kontraknya ada yang lima tahun hingga 10 tahun. Mudah mudahan akan terus berlanjut, kita tidak memprediksi kapan berakhirnya kontrak ini," ujar Rukhendi Humas PT Dirgantara Indonesia (PT DI) saat dihubungi Tempo, Rabu (18/8).

Ia menyatakan, dengan diproduksinya komponen sayap oleh PT DI optimis pada tahun ini mengalami pertumbuhan dari segi bisnis. Walaupun perakitan komponen bukan bisnis utama PT Dirgantara Indonesia."Kami optimis menatap kedepan, dengan semakin meningkatnya pemesanan pembutan komponen, dan kegiatan perawatan oleh anak usaha,"

Rukhendi menegaskan, pemesanan komponen saya sendiri masih melalui British Aerospace System dengan kontrak awal sejak 2004 lalu. "Nilai kontraknya terus meningkat tiap tahun karena ada beberapa komponen harga yang juga meningkat seperti bahan baku dan tenaga kerja. Cuma berapa nilai kontrak untuk yang sekarang belum bisa diungkapkan," katanya.

Ia menegaskan, dengan diberikanyanya kepercayaan pembuatan komponen sayap menjadi nilai tambah buta PT DI dan Indonesia karena sudah dipercaya perusahaan besar untuk membuat komponen perusahaan penerbangan luar negeri."Kami optimis PT DI akan terus mengalami pertumbuhan seiring dengan banyaknya pesanan yang masuk," ujarnya.

PT DI sendiri memiliki sejumlah produk layanan selain pembuatan pesawat terbang dan helikopter. Di antaranya, aerostructure, aircraft services, engineering services. Dimana pada tahun ini PT DI ditargetkan mengalami pertumbuhan pendapatan mencapai Rp 1,5 triliun.

Pada tahun 2009 lalu, PT DI berhasil menembus target kontrak karya sekitar Rp 1,1 triliun.ALWAN RIDHA RAMDANI


Tempointeraktif

0

Indonesia Bangun Kapal Perang Tempur Modern

PT PAL akan bekerja sama dengan perusahaan galangan dari Belanda.

VIVAnews - Pemerintah Indonesia meresmikan pembangunan kapal perang produksi dalam negeri, 'Light Fregat-Perusak Kawal Rudal'. Kapal ini merupakan kapal perang tempur modern pertama yang akan dibuat Indonesia.
"Ini adalah langkah awal industri pertahanan Indonesia untuk maju," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Senin 16 Agustus 2010.

Meski pembangunan kapal Fregat seperti ini telah dilakukan di tempat lain, namun ini bukti keseriusan Indonesia mempertahankan kedaulatan dan negara kesatuan Republik Indonesia.
Menurut Purnomo, pembangunan kapal perang ini diperkirakan menghabiskan dana sebesar US$ 220 juta dengan lama pembangunan selama empat tahun.

Kemenhan akan menyerahkan sepenuhnya pembangunan kapal ini kepada PT PAL selaku industri pertahanan dalam negeri. "Pembangunan diserahkan sepenuhnya pada PT PAL dengan memaksimalkan konten lokal," kata dia.

Menurut dia, kapal PKR ini dibangun di divisi kapal perang. "Dimana manajemen dan organisasi proyek yang meliputi mesin, pengadaan, konstruksi, dan keuangan dikelola secara terpisah dari kegiatan korporasi PT PAL," kata dia.

Dalam pembangunan kapal Fregat ini, kata dia, PT PAL tak akan sendirian, tapi akan bekerja sama dengan perusahaan galangan dari Belanda, Damen-Schelde sebagai pemenang tender pembangunan kapal.
Ada beberapa kesepakatan antara Kemenhan dengan Damen-Schelde, Belanda sebagai pemenang tender. Seperti, hak paten desain kapal perang PKR yang dipersenjatai dengan berbagai jenis rudal menjadi milik bersama Kemenhan dengan pemenang tender.

Kemenhan dan PT PAL juga memiliki hak untuk menjual kapal yang sama ke negara ASEAN dan Asia.

Sigma 10514 : Light frigates yang diajukan oleh Damen dalam tender kapal PKR (photo : Damen)

Spesifikasi Kapal PKR

Kapal PKR dirancang untuk bisa digunakan dalam beberapa misi operasi, antara lain peperangan elektronika, peperangan anti udara, peperangan anti kapal selam, peperangan anti kapal permukaan, bantuan tembakan kapal. Kapal perang PKR juga dilengkapi dengan rudal SAM, SSM, dan rudal anti kapal selam.

Kapal tersebut dilengkapi dengan perlengkapan persenjataan diantaranya meriam kaliber 76 sampai 100 mm dan kaliber 20 sampai 30 mm, peluncur rudal ke udara, helipad di deck kapal, dan senjata torpedo serta perlengkapan pendukung lainnya.

Panjang keseluruhan kapal 105 meter, lebar 14 meter, kedalaman 8,8 meter, kecepatan 30/18/14 knot dengan kekuatan mesin utama 4 X 9.240 kekuatan kuda (horse power).

Kapal mampu menampung 100 hingga 120 awak kapal. Kapal ini juga mampu beroperasi hingga batar terluar Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia, baik sendirian maupun mengawal kapal lainnya. (sj)


VIVAnews
0

Ahli Pakan Ternak dan Mesin Pengolah Biskuit

TEMPO Interaktif, Malang - Muhammad Sobri tak hanya ahli meneliti formulasi pakan ternak, namun juga piawai dalam merancang mesin. Buktinya, dalam waktu tiga bulan, Ia sudah berhasil menciptakan mesin pencetak biskuit kelinci (Baca: Biskuit Untuk Kelinci).

Mesin pencetak Bici terdiri dari tiga unit, yakni mesin pencetak, oven dan alat pengemas yang berbentuk vacum. Namun, dari tiga unit ini, Sobri hanya menciptakan mesin pencetak.

Sobri membuat mesin pencetak sendiri karena alat pencetak biskuit yang ada di pasaran tidak ada yang cocok untuk produk Bici.

Cara kerja mesin sederhana. Pakan yang masih berbentuk butiran dimasukkan ke mesin melalui sebuah lubang yang diletakkan di bagian atas. Butiran kemudian ditekan dengan besi penekan berbobot 5 ton dan keluar dalam bentuk biskuit.

Dari mesin pencetak, biskuit kemudian dimasukkan ke oven dengan suhu 250 derajad celcius selama satu jam. Tujuannya adalah untuk mensterilkan biskuit. Dari mesin oven, biskuit kemudian dimasukkan dalam kemasan 1 Kg yang berisi 60 buah biskuit dan 0,5 Kg yang berisi 30 buah. Kemasan ini kemudian ditutup pada mesin vacum. Tujuannya adalah untuk menghilangkan kedap udara agar tahan lama.

UMM tertarik memproduksi Bici untuk kegiatan bisnisnya. Melalui CV University Farm UMM, Bici diproduksi dalam kemasan 1 Kg seharga Rp 25 ribu dan dan 0,5 Kg seharga Rp 15 ribu. Produksi ini sementara ditargetkan untuk kelinci hias.

Direktur CV University Farm Machmudi mengatakan pengembangan produksi Bici terus dilakukan agar formulasi pakan ternak nonhijauan ini bisa dimanfaatkan oleh para peternak. CV University Farm saat ini sedang membangun mesin pengolah formulasi pakan ternak nonhijauan berbentuk pellet untuk kalangan peternak. ”Jika dibentuk dalam pellet, harganya jauh lebih murah dibandingkan dalam bentuk biskuit.” BIBIN BINTARIADI


Tempointeraktif

0

Unsoed Kembangkan Pengawet Alami untuk Gula Merah

TEMPO Interaktif, Purwokerto – Dosen Universitas Jenderal Soedirman menemukan formula pengawet alami untuk gula merah. Pengawet alami tersebut diyakini bisa meningkatkan kualitas gula merah.


“Selama ini hampir 90 persen perajin gula menggunakan pengawet sintetis yang berbahaya bagi kesehatan,” terang Karseno, Dosen Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Jenderal Soedirman, Jumat (13/8).

Karseno mengatakan, petani menggunakan bahan pengawet sintetis yang mengandung sulfit dan natrium metabisulfit. Zat tersebut bersifat toksik dan karsinogenik atau merupakan stimulan kanker.

Di pasaran, zat tersebut mudah didapatkan dan dijual dalam merk obat gula Cap Gajah. Karseno mengatakan, obat pengawet tersebut bisa didapatkan dengan mudah oleh perajin gula dengan harga Rp 6 ribu per kilogram. “Selain berbahaya bagi kesehatan, sulfit juga menurunkan kualitas gula. Pasar ekspor pasti akan menolak,” imbuhnya.

Berdasarkan fakta tersebut, kata Karseno, ia melakukan penelitian untuk membuat bahan pengawet alami yang bahannya mudah didapatkan di sentra-sentra perajin gula merah. Bahan alami tersebut diantaranya, daun sirih, buah manggis, kayu nangka, pohon sulatri dan sampan. “Bahan tersebut dicampur dengan rendaman kapur dengan takaran tertentu,” katanya.

Dengan bahan alami tersebut, imbuh Karseno, gula yang dihasilkan warnanya lebih cerah. Selain itu, tekstur gula menjadi keras dan padat. “Rasa juga manis, dan baik untuk kesehatan dan vitalitas pria,” imbuhnya.

Ia mengatakan, gula merah tersebut bisa diekspor karena memiliki kadar air rendah yakni sekitar empat persen. Ke depan, ia dan timnya berencana mengembangkan bahan pengawet tersebut agar bisa digunakan oleh seluruh perajin gula di Banyumas.

Kerseno menyebutkan, Banyumas merupakan penghasil tersbesar gula merah di Jawa Tengah. Beberapa sentra penghasil gula merah di Banyumas diantaranya Cilongok, Somagede, Baturraden dan Pekuncen.

Camat Cilongok, Fatikhul Ikhsan menyambut baik temuan Unsoed tersebut. “Apalagi daun sirih banyak ditemukan di sini,” katanya.

Ikhsan mengatakan, di Cilongok terdapat 150 ribu pohon kelapa. Satu pohon kelapa dalam sehari rata-rata menghasilkan 3 kilogram gula merah.

Ikhsan mengatakan, meskipun Cilongok menjadi sentra gula merah, namun nasib penderes gula masih jauh dari sejahtera. Setidaknya ada 10 ribu petani penderes gula merah dari total 117 ribu penduduk Kecamatan Cilongok.ARIS ANDRIANTO


Tempointeraktif