0

Panser dan Pesawat N219 Berada di ITB

Teknisi menguji panser Anoa 6x6 di lapangan uji PT Pindad, Bandung, Jawa Barat, Kamis (24/11). Panser tersebut akan melengkapi 165 unit panser yang telah dibeli oleh pemerintah dan negara lain. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO
, Jakarta - Sebuah panser Anoa buatan PT Pindad menutup Jalan Ganesha, Bandung, Sabtu, 4 Februari 2012. Mobil komando itu dipamerkan pada ITB Fair yang berlangsung 3-5 Februari 2012.

Puluhan pengunjung terlihat mengerumuni kendaraan berbahan baja tersebut yang ditempatkan tepat di seberang gerbang kampus ITB. Sebagian memanfaatkan untuk memotret dan menaiki kabin belakang panser yang dibuka.

Tak jauh dari situ, PT Dirgantara Indonesia memamerkan purwarupa pesawat N219. Pesawat berpenumpang 19 orang itu dirancang untuk digunakan di daerah terpencil sekaligus sebagai pengangkut barang.

ITB Fair merupakan acara rutin dua tahunan. Acara ini menampilkan berbagai karya mahasiswa ITB yang tergabung dalam puluhan himpunan kampus, dosen, juga sejumlah produk BUMN dan swasta.

Menurut salah seorang panitia acara, Adelia, beberapa wahana yang bisa dinikmati pengunjung tanpa tiket itu adalah planetarium kecil, gua ITB, dan alunan musik angklung yang dimainkan oleh robot alias Klungbot. "Ada juga festival kuliner mulai jam makan siang nanti," ujarnya, Sabtu, 4 Februari 2012.

Acara yang dimulai pukul 10 pagi hingga 10 malam itu tersebar dari depan gerbang hingga tengah kampus. Malam nanti, juga akan digelar Pasar Malam dengan iringan musik. (ANWAR SISWADI)


TEMPO.CO

0

Mahasiswa UMY Ciptakan Alat Ukur Tubuh Ideal

Alat itu akan mengukur apakah orang punya tubuh ideal, terlalu kurus, atau terlalu gemuk.

Alat ukur tubuh ideal otomatis (VIVAnews/Juna Sanbawa)

VIVAnews - Pengukuran tubuh ideal secara manual draws merepotkan karena harus ada operator yang mengukur berat dan tinggi badan. Untuk mengukur tubuh ideal, misalnya saat seleksi calon TNI, Polisi, atau para pencari kerja, tentunya akan lebih praktis jika dilakukan dengan alat digital.

Bila ada alat yang dapat secara otomatis melakukan pengukuran bobot tubuh yang ideal, selain lebih praktis, datanya pun akan lebih akurat.

Melihat kebutuhan tersebut, Yudi Kristian, salah seorang mahasiswa jurusan Teknik Elektro, Univeritas Muhammadiyah Yogyakarta melakukan penelitian tentang Implementasi Micro Controller pada Alat Deteksi Postur Tubuh Ideal.

Yudi, mahasiswa yang akan diwisuda pada Februari tahun ini berhasil mengembangkan alat digital yang berfungsi mengukur postur tubuh seseorang. Micro controller atau pengendali mikro adalah sistem mikroprosesor lengkap yang terkandung di dalam sebuah chip.

Menurut Yudi, alatnya akan mengukur secara otomatis apakah seseorang memiliki tubuh ideal, terlalu kurus, atau terlalu gemuk.

“Dalam alat tersebut ada dua macam sensor. Yang pertama, sensor tinggi badan, dan yang kedua adalah sensor berat badan,” kata Yudi, Sabtu 4 Februari 2012. “Alat pengukur tinggi dan berat badan konvensional terlebih dahulu dimodifikasi dengan diberi potensiometer multiturn,” ucapnya.

Nantinya, kata Yudi, data yang diterima oleh sensor tersebut akan terkonversi otomatis dan muncul dalam bentuk angka pada layar LCD. “Kedua sensor tersebut dihubungkan dengan timbangan, berat badan, dan tinggi badan,” paparnya.

Penelitiannya tersebut, lanjut Yudi, berhasil ia selesaikan selama kurang lebih delapan bulan. “Termasuk kegagalan selama proses penelitian," ucapnya.

Yudi menambahkan, alat itu juga dapat langsung disambungkan ke PC, sehingga data yang muncul dapat terekam secara otomatis. “Kalau disambungkan ke komputer, dengan software tertentu, data itu dapat terekam otomatis menjadi file. Sehingga kita dapat langsung mencetaknya, tanpa harus mencatat terlebih dahulu,” ujarnya. (art)



VIVAnews
0

Benarkah Ada Piramida di Gunung Sadahurip dan Lalakon?

Peneliti Utama Balai Arkeologi Bandung Lutfi Yondri membeberkan kesimpulan tentang kontroversi piramida di Gunung Sadahurip Garut dan Gunung Lalakon di Bandung Selatan, bersama sejumlah pakar geologi di Musium Geologi, Bandung, Jawa Barat, Jumat (3/2). TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung
- Rumor adanya bangunan piramida di dalam Gunung Lalakon dan Sadahurip membuat penasaran sejumlah pakar geologi di Bandung. Sejak tahun lalu, mereka ikut meneliti di lokasi dan mengkaji sejarah pembentukan kedua gunung tersebut. Hasilnya, mereka yakin kedua gunung itu terbentuk alami, bukan berisi piramida ciptaan manusia.

Menurut pengurus Ikatan Ahli Geologi Indonesia, Sujatmiko, berdasarkan kajian geologi, ia sudah bisa memastikan dalam dua jam. Gunung Lalakon dan Sadahurip tidak berisi piramida. "Itu gunung api kecil berbentuk (limas) piramida, tapi bukan piramida," ujarnya di Auditorium Museum Geologi Bandung, Jumat, 3 Februari 2012.

Menurut dia, tak perlu menggali tubuh gunung untuk membuktikannya, melainkan cukup dari morfologi. Batuan di kedua gunung tersebut sebagian besar merupakan andesit atau batu belah. Pada singkapan batuan, kata Sujatmiko, tidak ada kandungan mineralnya. "Tidak ada batu mulia atau emas di sana," katanya.

Ia mempertanyakan dugaan adanya penimbunan batu atau bronjong oleh manusia zaman dulu untuk menutupi piramida. Sebab, batunya berukuran besar-besar. "Bagaimana mengangkutnya? Pakai helikopter?" tanyanya.

Gunung Lalakon berada di daerah Soreang, Kabupaten Bandung. Sedangkan Gunung Sadahurip berada di Kecamatan Pangatikan, Kabupaten Garut. Yayasan Turangga Seta, kata Sujatmiko, mengklaim kedua gunung tersebut berisi piramida.

Selain dari bentuknya yang agak mirip dari sisi tertentu, yayasan itu juga mengajak para ahli kebumian dari Bandung untuk membuktikan piramida tersebut.

Peneliti utama dari Balai Arkeologi Bandung, Lutfi Yondri, juga mengatakan tak ada jejak artefak atau peninggalan buatan manusia di kedua gunung tersebut. "Di Indonesia tidak ada budaya piramida, kecuali punden berundak," ujarnya.

Adapun pakar gempa dari Geoteknologi LIPI, Eko Yulianto, mengatakan para ilmuwan harusnya mengumpulkan bukti yang kuat dulu sebelum membuat kesimpulan. Ia mencontohkan kasus penemuan fosil manusia purba di Gua Pawon yang sebelumnya tak dipercaya Balai Arkeologi.

Menurut peneliti yang ikut dalam penggalian piramida di kedua gunung tersebut, masih ada yang belum terungkap soal gunung piramida itu sehingga menimbulkan kontroversi. (ANWAR SISWADI)


TEMPO.CO

0

"Coding" Bareng 800 Developer Tercatat di Rekor MURI

Perwakilan MURI bersama Narenda Wicaksono, Development Operation Manager Nokia Indonesia (kiri) dan Risman Adnan, Developer Director Microsoft Indonesia (kanan).

BANDUNG, KOMPAS.com - Keinginan Nokia dan Microsoft untuk mencatatkan ajang Nokia Lumia Developer Day masuk rekor Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) akhirnya tercapai pada Sabtu (4/1/2012).

Perwakilan dari MURI secara resmi mengumumkan Nokia Lumia Developer Day tercatat masuk rekor pengembangan aplikasi Windows Phone untuk Nokia Lumia serentak dengan peserta terbanyak. Rekor ini tercatat sebagai rekor ke 5308 MURI.

Menandai pencatatan rekor ini, MURI memberikan sertifikat dan plakat MURI kepada Nokia yang diwakili Narenda Wicaksono, Development Operation Manager Nokia Indonesia dan Microsoft yang diwakili Risman Adnan, Developer Director Microsoft Indonesia.

Pada acara yang tercatat di MURI ini, Nokia Developer dan Microsoft Indonesia menantang para developer (pengembang aplikasi) untuk membuat aplikasi berbasis Windows Phone dalam waktu 24 jam.

Jumlah developer yang ditargetkan mengikuti ajang ini adalah 800 orang. Pada hari pelaksanaannya ternyata tercapai lebih dari 800 developer yang siap membuat aplikasi Windows Phone.

Acaranya sendiri digelar 4 sampai 5 Februari 2012, di Graha Mandala Siliwangi, Bandung.

Ratusan developer tersebut akan mencoba mengembangkan sebuah aplikasi Windows Phone, bisa perseorangan atau membentuk tim.

Pembuatan program itu sendiri dimulai jam 10 pagi diawali dengan pembekalan dari beberapa pembicara, seperti dari tim Armanovus yang berpengalaman membuat Windows Phone.

Tim Armanovus telah banyak membuat aplikasi berbasis Windows Phone, salah satu yang terbaru adalah aplikasi streaming pertama Indonesia di Windows Phone.

Tak ketinggalan, tim ahli dari Nokia dan Microsoft akan membagi ilmu untuk seluruh peserta agar bisa menghasilkan aplikasi Windows Phone terbaik.

Para peserta Nokia Lumia Developer Day akan memulai coding secara resmi jam 7 malam nanti hingga jam 10 pagi esok harinya (5/1/2011).

Semua aplikasi yang berhasil dibuat dalam acara ini, akan diajukan oleh Microsoft ke Windows Phone Marketplace, di mana aplikasi tersebut dapat diunduh dan digunakan oleh seluruh orang di dunia yang menggunakan smartphone berbasis Windows Phone.

Selain itu, seluruh aplikasi tersebut akan dinilai dan delapan aplikasi terbaik akan mendapat masing-masing 1 unit smartphone Nokia Lumia 800.


KOMPAS.com

0

Kompas TV, Aplikasi "Streaming" Pertama Indonesia di Windows Phone

Wicak Hidayat/Kompas.com - Aplikasi Kompas TV diperkenalkan di ajang Nokia Lumia Developer Day, Graha Manggala Siliwangi, Bandung, 4-5 Februari 2012.

BANDUNG, KOMPAS.com - Sebuah aplikasi video streaming pertama dari Indonesia untuk platform Windows Phone telah siap. Aplikasi itu diperkenalkan di ajang Nokia Lumia Developer Day.

Aplikasi itu dipersembahkan oleh Grup Kompas Gramedia melalui aplikasi Kompas TV untuk Windows Phone. "Kami berkomitmen untuk menghadirkan siaran Kompas TV multichannel, baik televisi siaran teresterial, televisi berlangganan, dan kini streaming lewat Windows Phone," kata Roy Rakhmatullah, Promo Manager Kompas TV.

Nantinya aplikasi Kompas TV akan tersedia untuk pengguna Windows Phone. Roy menyebut aplikasi itu sebagai The First On Demand Streaming Mobile App on Windows Phone.

Roy mengatakan, dengan adanya aplikasi ini diharapkan bisa memperluas pemirsa Kompas TV, selain untuk pengguna di Indonesia, tapi juga untuk pengguna di luar negeri. "Jadi orang bisa melihat Kompas TV di mana pun," ujarnya.

Sedangkan platform Windows Phone dipilih karena pihaknya mengaku mengamati larisnya perangkat tersebut di Eropa. Ia berharap di Indonesia hal serupa juga bisa terjadi.

Kresna Dewantara Siahaan, CTO Armanovus, perusahaan pengembang aplikasi Kompas TV, mengatakan, aplikasi streaming tersebut dibangun dalam waktu cukup singkat. "Ini kami mengembangkannya dua hari, lho!" ujarnya kepada peserta Nokia Lumia Developer Day.

Meski demikian, Kresna menegaskan, waktu yang singkat bukan berarti kualitasnya bisa diremehkan. Kalimat itu menurutnya lebih untuk menyemangati para developer yang akan melakukan coding aplikasi dalam 24 jam.

Nokia Lumia Developer Day digelar Nokia Indonesia dan Microsoft Indonesia di Graha Manggala Siliwangi, Bandung, 4-5 Februari 2012. Gelaran ini menghadirkan 800-an pengembang yang akan membuat aplikasi untuk Windows Phone selama 24 jam.


KOMPAS.com

0

Indosat Tawarkan Paket Internetan dengan Broom

Ilustrasi (Foto: dok okezone)

JAKARTA – Indosat menawarkan kemudahan dan kenyamanan akses internet ini bisa dinikmati dengan Indosat Internet Paket Broom yang hadir didukung oleh jaringan berkualitas 3,5G Indosat. Layanan Indosat Internet Paket Broom menyediakan beragam paket mulai dari 50rib sampai dengan 200rb per bulan.

“Kemudahan dan kenyamanan akses internet menjadi prioritas utama yang kami hadirkan dalam layanan Indosat Internet ini," ujar Insan Prakasa, Group Head Segment Management Indosat, seperti dilansir melalui keterangan resminya, Sabtu (4/2/2012).

"Kami berharap masyarakat dapat menikmati layanan Indosat Internet dengan tarif yang kompetitif dan didukung oleh teknologi terkini HSPA+/HSDPA,” tambahnya.

Layanan Indosat Internet Paket Broom yang tersedia adalah :
1. Rp50 ribu: Kuota:500 Mb Kecepatan:384Kbps
2. Rp 100 ribu: Kuota:2GB Kecepatan:384Kbps
3. Rp150 ribu: Kuota:3GB Kecepatan:1 Mbps
4. Rp200 ribu: Kuota:5GB Kecepatan: 2Mbps

Isi ulang juga dapat dilakukan dengan menggunakan voucher Indosat elektrik, fisik dan jaringan ATM dengan mencantumkan nomor Customer ID (0814 xxx). Dengan Indosat Internet, berselancar di dunia maya menjadi lebih mudah dan leluasa. (tyo)


Okezone

0

Bisnis Turbin Laut Anak ITB

Foto: Rista-detikFinance

Jakarta - Sebanyak 13 anak negeri yang merupakan mahasiswa dan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil memanfaatkan arus laut sebagai pembangkit listrik sebesar 10 kVA yang bisa menyuplai kebutuhan listrik satu desa.

"Tidak hanya itu saja, Februari nanti kita sudah akan memasang turbin di Jembatan Suramadu bekerjasama dengan Dinas Pekerjaan Umum-Binamarga, yang akan menyalakan 1.000 lampu jembatan Suramadu," kata Fitus deus prizfelix, salah satu anggota pengembang turbin arus laut yang juga alumni ITB dari PT TiFiles Indonesia, di JCC, Jakarta, Jumat (20/1/2012).

Deus mengungkapkan, awal ide pengembangan arus laut berawal dari proyek pembangkit menggunakan arus sungai.

"Di 2005 kita dibimbing mantan rektor ITB, almarhum Iskandar Alisabana, melakukan banyak penelitian, dulu awalnya hanya 10 orang mahasiswa. Sebelum pembimbing kami meninggal dunia, berpesan, jangan sampai penelitian ini hanya penghias perpustakaan," ujarnya.

"Dengan tekat bulat, 2006 kita berhasil mengembangkan turbin dengan menggunakan arus sungai. Waktu itu turbin kami baru menghasilkan 500 watt. Kecil masih, untuk satu rumah saja masih kurang," ungkap Deus.

Pengembangan terus dilakukan timnya yang sudah bertambah menjadi 13 orang. Akhirnya pada 2008 setelah melakukan beberapa percobaan, turbin dipasang di laut.

"Pada 2008 kita pertama kali pasang di Pantai Mutiara, Jakarta. Dan listrik yang dihasilkan bisa meningkat mencapai 2.500 watt," ujarnya.

Percobaan kedua pada awal 2009, dilakukannya dengan memasang turbin di Nusa Penida, Bali. "Daya listrik yang bisa dihasilkan meningkat lagi menjadi 5.000 watt, dan pada akhir 2009 turbin kami sudah mampu menghasilkan daya sampai mencapai 10 kVA atau kasarnya sudah mampu menghidupkan listrik satu desa," tegasnya.

Ditanya berapa dana yang dihabiskan untuk pembangunan turbin arus laut ini. "Wah, kalau untuk penelitiannya saja dana yang dihabiskan bisa mencapai miliaran rupiah, dana tersebut ada yang berasal dari sumbangan almarhum Prof. Iskandar, dan pribadi masing-masing, dan sumbangan fasilitas dari universitas kami, itu belum termasuk dana lain-lain sampai terciptanya turbin baku buatan kami," ungkapnya.

Dari semua komponen turbin, semuanya berasal dari buatan lokal, hanya satu bahan yang harus diimpor yakni magnet, karena tidak ada dijual di Indonesia.

"Bagi yang berminat, kami membandrol harga Rp 400 juta dan dari berbagai percobaan, lifetime turbin kami bisa lebih dari 5 tahun," katanya.

Ditambahkan CEO project ini, Nurana Indah Paramita, selain proyek Suramadu, Timnya juga sudah bekerjasama dengan LIPI-Sungai balai besar teknik teknologi tepat guna-Subang, dan Kementerian Riset dan Teknologi.

"Apalagi Pak Dahlan (Menteri BUMN) sangat tertarik sekali, kami akan lakukan pertemuan untuk bahas proyek ini untuk pengembangan energi terbarukan untuk PLN," kata Pemenang I Katagori Mandiri Young Technopreneur yang diselenggarakan Bank Mandiri 2011 tersebut.

Berminat? Anda bisa menghubungi alamat di bawah ini:
Alamat : Sampoerna Strategic Square Jl. Jendral Sudirman kav 45-46 South Tower, 30 floor Jakarta.
Info@tfiles-indonesia.com
www.tfiles-indonesia.com
(dnl/dnl)


detik
0

Unhas Dipercaya Kaji PLTA Karama

MAMUJU--MICOM: Pemerintah Provinsi Sulawesi Barat, memberikan kepercayaan kepada Universitas Hasanuddin (Unhas) untuk melakukan kajian terkait rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Karama oleh investor China.

Hal itu ditandai dengan dilaksanakannya penandatanganan naskah kerja sama antara pemprov Sulbar dan Unhas yang dilaksanakan di Kantor Gubernur Sulbar, Jumat (3/2).

Penandatanagan MoU antara pemprov dan Unhas ini dalam rangka penyusunan aksi pendayagunaan lahan dan pemukiman kembali masyarakat terkait PLTA Karama yang ada di wilayah Kabupaten Mamuju. Penandatangan MoU ditanda tangani langsung oleh Gubernur Sulbar Anwar Adnan Saleh, Bupati Mamuju, Suhardi Duka dan Rektor Unhas Prof Dr Idrus A Paturusi.

Gubernur dalam kesempatan itu menyampaikan, kerja sama Unhas ini telah dilaksanakan sejak 2010 terkait penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di Sulbar. "Jadi penandatangan yang kita laksanakan sekarang ini merupakan lanjutan dari kerja sama pada 2010. Namun kali ini terkhusus untuk melakukan kajian rencana pembangunan PLTA Karama,"kata Anwar Adnan Saleh.

Ia mengatakan, rencana pembangunan PLTA Karama dimulai sejak 2009. Saat itu, pemprov Sulbar pun telah banyak berdiskusi dengan bupati Mamuju, Suhardi Duka termasuk DPRD itu sendiri. Bahkan kata dia, dirinya pun melakukan kunjungan ke China untuk melihat langsung pembangunan energi terbarukan terbesar di dunia itu.

Gubernur mengatakan, dirinya tak pernah melaksanakan program pembangunan jika muaranya untuk menyengsarakan rakyat. "Tidak ada dalam kamus saya untuk menyengsarakan rakyat. Rencana PLTA Karama ini akan diawali kajian secara akademis oleh tim Unhas,"katanya.

Sedangkan Rektor Unhas Idrus Paturusi, mengatakan, pihaknya akan bekerja secara obyektif untuk pembangunan PLTA Karama. "Unhas tetap netral dalam melakukan kajian apa pun. Kami tidak akan disusupi dengan kepentingan mana pun," tukasnya. (Ant/OL-2)


ANTARA News
0

APC Amphibi

APC Amphibi buatan PT. Wirajayadi Bahari (Foto : Wirajayadi Bahari)

Dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI 2012 yang berlangsung di Markas Besar (Mabes) TNI kemarin diwarnai acara gelar Static Show Alat Perlengkapan Pertahanan (Alpahan) Produksi Industri Dalam Negeri.

Turut dipamerkan berbagai kendaraan tempur serta alat berat militer. Salah satunya adalah APC Amphibi yang merupakan kendaraan tempur untuk mengangkut pasukan pendarat marinir produksi TNI Angkatan Laut (AL) bersama PT Wirajayadi Bahari.

APC Amphibi buatan PT. Wirajayadi Bahari (Foto : Wirajayadi Bahari)
APC Amphibi buatan PT. Wirajayadi Bahari (fFoto : Audryliahepburni)

PT Wirajayadi Bahari telah menguji coba kendaraan produksinya sesuai kebutuhan TNI AL dan memenuhi standar dan keselamatan secara ergonomis sebagai kendaraan tempur amphibi.

Semoga APC Amphibi ini dengan pengembangan yang modern .baik desain maupun fungsinya dapat menggantikan Alutsista kendaraan TNI AL kedepan.

Spesifikasi :

  • Panjang: 8.70 m
  • Lebar: 3.50 m
  • Tinggi: 2.30 m
  • Berat: 20 ton
  • Daya Angkut: 2 Crew & 20 pasukan
  • Kec. di darat: 70 kph
  • Kec. di laut: 14 kph

Daya Tempuh :

  • di darat: 370 km
  • di laut: 90 km


0

Lapan kembangkan satelit observasi bumi

Konstalasi Satelit LAPAN (Foto LAPAN)

Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mengembangkan satelit mikro Lapan-Orari (A-2) yang dijadwalkan akan diluncurkan pada semester dua tahun 2012 dan membawa misi utama melakukan observasi bumi.

"Satelit ini dimuati video RGB Camera Surveilance, Sistem Deteksi Kapal laut Automatic Identifiction System (AIS) dan Alat komunikasi Orari untuk penanganan bencana," kata Deputi Bidang Teknologi Dirgantara Lapan, Dr Ing Soewarto Hardhienata di Jakarta, Kamis.

Peluncurannya, jelasnya, masih akan menggunakan roket peluncur satelit PSLV (Polar Satellite Launch Vehicle) milik India dari stasiun peluncuran Sriharikota, India dan akan ditempatkan pada orbit ekuatorial untuk melewati wilayah Indonesia setiap 97 menit atau sampai 14 kali sehari.

Pengembangan satelit mikro program 2008-2013 ini dilaksanakan di Pusat Teknologi Satelit Lapan dengan menerapkan pengetahuan dan pengalaman selama pengembangan satelit mikro Lapan-Tubsat.

Lapan memang telah berhasil mengembangkan satelit yakni kelas satelit mikro dengan bobot 70 kg dengan nama Lapan-Tubsat atau satelit Lapan-A1 bekerja sama dengan Technishe Universitaet Berlin Jerman dan telahmeluncurkannya pada Januari 2007 dengan roket India di negara tersebut.

"Satelit Lapan-Tubsat saat ini masih berfungsi dengan baik dan pada Januari 2012 telah genap berusia 5 tahun berada di orbit," katanya.

Selain Satelit A-2, Lapan juga sedang mengembangkan Satelit Lapan-IPB yang difokuskan untuk kepentingan ketahanan pangan dengan muatan Imager untuk citra resolusi 18 m dengan lebar cakupan 90 km dan Automatic Identifiction System (AIS).

"Satelit mikro Lapan-IPB rencananya akan diluncurkan akhir tahun 2013, juga dengan roket India dari india. Bedanya kalau Lapan-A2 ditempatkan pada orbit ekuatorial, Lapan-IPB akan ditempatkan pada orbit polar, atau dari kutub ke kutub dan akan melintasi Indonesi 2-4 kali sehari saja.

Sedangkan pengembangan satelit kelas dengan bobot 400 kg-1.000 kg yang dapat dimanfaatkan oleh berbagai kementerian dan pemerintah daerah, Lapan berharap Kementerian Riset dan Teknologi dapat melaksanakan koordinasi untuk pengembangannya, ujarnya.

Agar tidak terus tergantung pada negara lain dalam meluncurkan satelit, Lapan juga mengembangkan Roket Pengorbit Satelit yang merupakan roket empat tingkat dan sedang dipersiapkan roadmap-nya.

"Roket 4 tingkat ini terdiri dari dari 6 unit roket yakni 5 roket RX-420 sebagai roket pendorong dan 1 roket utama RX-320 yang sudah dikembangkan dan diluncurkan sebelumnya," ujarnya.
(D009)


ANTARA News
0

Siapa Mafia Senjata Dibalik Pengadaan Alutsista TNI?, SBY Tegas Dong!

JAKARTA, RIMANEWS - Semua pihak diinstruksikan untuk menghentikan aksi yang merugikan negara. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mencium gelagat banyaknya penyimpangan dalam bisnis pengadaan alat utama sistem persenjataan (alutsista). "Saya masih mencium godaan ke arah penyimpangan. Kalau itu terjadi, akan saya beri tindakan tegas, termasuk siapa yang mengajak untuk melakukan penyimpangan pengadaan alutsista," ujarnya, hari ini, dalam pembukaan Sidang Kabinet Terbatas bidang Pertahanan di Kantor Presiden.

Yudhoyono mengingatkan, semua pengadaan di kementerian apa pun harus dipertanggung jawabkan dengan benar. Sebab, anggarannya tidak sedikit dan juga bertujuan untuk kesejahteraan negara dan rakyat. Terutama untuk anggaran pertahanan yang digunakan untuk menjaga kedaulatan serta pertahanan dan keamanan dalam negeri. Yudhoyono juga mengungkapkan, sudah lama menengarai adanya kultur mark up dan kongkalingkong dengan perusahaan tertentu sehingga merugikan negara.

Pemerintah, menurut Yudhoyono, sudah memberikan ruang dan kesempatan kepada siapapun untuk berbisnis dalam bidang pengadaan alutsista. "Kita bertekad jangan ada lagi seperti itu. Jalankan bisnis dengan baik, jangan ada mark up, lobi sana lobi sini yang akhirnya harga berlebihan, negara dirugikan, jumlah berkurang sehingga kemampuan negara, kemampuan prajurit, untuk bertempur menjadi berkurang. Itu prinsip yg harus dipegang teguh," tuturnya, dengan nada tegas.

Pemerintah, Yudhoyono menambahkan, akan tetap menerapkan kebijakan seperti ini. Meskipun, kata dia, mungkin ada pihak yang dibuat tidak nyaman dan bahkan merugi. Ketegasan diperlukan, menurut Yudhoyono, karena saat ini adalah era di mana pemerintah harus mempertanggungjawabkan semua yang dibelanjakan jika menyangkut anggaran negara.

Yudhoyono juga mengingatkan agar membuat perencanaan anggaran yang baik dengan kebijakan dasar menggunakan industri alutsista dalam negeri. Jika tidak tersedia, maka boleh melakukan pengadaan dari luar negeri. "Dengan kerangka kerjasama yang baik, kita bisa mandiri untuk alutsista," ujarnya.

Pengadaan Alat Tempur Sering Salah Kaprah

Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi I DPR RI dari F-PDIP TB Hasanuddin, hari ini, di Jakarta. "Kalau ancamannya berbeda, tentu postur dan senjata yang dibutuhkan berbeda pula," kata Wakil Ketua Komisi I DPR RI TB Hasanuddin di Jakarta, Rabu (25/1). Ia menjelaskan secara teoritis, ada tahap-tahap yang harus dipahami ketika akan membeli atau membuat persenjataan bagi kepentingan pertahanan. Misalnya pengadaan harus didasarkan pada filosofi bangsa Indonesia tentang perang yang melahirkan doktrin perang. Dari doktrin ini, lahir strategi pertahanan yang didasarkan pada potensi ancaman.

MBT Leopard 2A6

Potensi ancamanlah yang kemudian menjadi titik pijak membentuk postur TNI dan alutsista yang dibutuhkan. Ia memberi contoh rencana pembelian 100 unit tank Leopard (50 tipe 2A4 dan 50 tipe 2A6) bekas Belanda yang tidak sesuai dengan doktrin pertahanan dan karakter geografis di Indonesia.

Jika jadi dibeli, tank berbobot 63 ton ini akan mengalami kesulitan mobilitas. "Tank ini sangat tidak cocok untuk manuver di wilayah geografis Indonesia yang gembur dan berawa. Selain itu, untuk sistem pertahanan pulau-pulau seperti di Indonesia juga tidak taktis. Angkatan Udara Indonesia tidak punya sarana untuk memindahkan tank-tank ini," jelasnya. Menurutnya, pengadaan Leopard perlu dikaji ulang karena procurement tank-tank berat tidak ada dalam rencana strategis (renstra) TNI 2009-2014. "Jika alasannya hanya karena murah. Buat apa beli barang murah tapi tidak ada gunanya. Pengadaan alutsista itu harus tepat guna," tegasnya.

Prototype Tank medium PINDAD yg masih dalam pengembangan (Foto Audryliahepburn)

Ditambahkan Hasanuddin, TNI juga tidak perlu membeli tank ke luar negeri karena PT Pindad telah mengembangkan medium tank 23 ton yang lebih cocok dipakai di Indonesia. Meski tidak menampik modernisasi diperlukan, TB Hasanuddin juga mengimbau pemerintah menekankan pendekatan terhadap industri pertahanan dalam negeri. "Banyak keuntungan yang bisa diperoleh jika pengadaan didatangkan dari indsutri dalam negeri. Misalnya, membuka lapangan pekerjaan, meningkatkan kemampuan menghasilkan suku cadang, dan kemandirian dalam sistem persenjataan," katanya.

KSAD Diperas Mafia Alutsista

Ribut mengenai rencana pembelian tank Leopard 2 dari Belanda ternyata didalangi mafia Alutsista, karena rencana pembelian tersebut sifatnya G to G, tidak melibatkan perantara sama sekali. Oleh sebab itu, mafia-mafia Alutsista itu melobi DPR agar menolak rencana tersebut, sebab merasa dirugikan. Menurut sumber yang dekat dengan kalangan politisi di DPR kepada itoday.

Sudah menjadi menjadi rahasia umum bahwa setiap pembelian senjata dari luar negeri, mafia Alutsista selalu ikut-ikutan dan mengatur semua kontrak yang dapat merugikan negara. Mafia Alutsista ini biasanya mark up harga senjata yang dibeli, menyuap oknum pejabat di kemhan dan DPR.

Berbeda dengan pembelian tank Leopard 2 dan pembelian senjata untuk kebutuhan TNI AD lainnya, KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo menegaskan tidak akan menggunakan jasa perantara, dan tidak akan ada satu sen pun uang negara yang terbuang percuma. Akibatnya rencana pembelian tank oleh KSAD ditentang habis-habisan.

Hal senada juga diungkap RE. Baringbing. Kepada itoday, Minggu (22/1). Mantan perwira Badan Intelijen Strategis (Bais) ini mengatakan, setiap pembelian peralatan militer memang selalu ada “calo.” Intinya, TNI tidak bisa mendapatkan senjata sesuai dengan keingginannya, tetapi harus sesuai dengan kemauan mafia Alutsista.

Tank ringan Scorpion TNI AD

Kejadian hampir serupa juga pernah terjadi di pertengahan dekade 1990-an, dimana TNI sudah melakukan kajian untuk membeli tank berat. Namun yang terjadi, TNI justru mendapatkan tank ringan Scorpion buatan buatan Alvis Vickers, Inggris. Dikemudian hari baru diketahui, ternyata tank ringan Scorpion buatan Inggris ini dibeli seharga tank berat Challanger 2. Diduga kasus mark up tersebut melibatkan keluarga Cendana.

Mafia Senjata, Calo dan DPR

DPR kita semakin lama semakin aneh. Masa rencana pembelian tank Leopard oleh pemerintah ditentang dan malah disarankan beli tank jenis lain??

Kelihatan sekali DPR kita dikendalikan oleh makelar senjata yg merasa dirugikan karena tak dilibatkan dalam pembelian tank Leopard tersebut. Padahal pembelian tank Leopard itu sudah sesuai dengan aturan, efisien dan bersih. Karena tidak melibatkan Mafia makelar senjata yang selama ini berkuasa. Pembelian tank leopard dari belanda itu G to G (government to government). Lalu Mafia2 makelar senjata berusaha melobi DPR agar menolak rencana tersebut. Mafia2 itu merasa dirugikan.

Sudah jadi rahasia umum bahwa setiap pembelian senjata dari Luar Negeri, Mafia2 makelar senjata itu selalu cawe2 dan mengatur semua kontrak yang merugikan negara.

Mafia2 makelar senjata itu biasanya mark up harga senjata yang dibeli. Bayar suap kemana2. Terutama kepada pejabat2 tinggi Dephan dan DPR.
Berbeda dengan pembelian tank Lepoard ini dan pembelian senjata2 lainnya untuk kebutuhan TNI AD, Kasad Pramono Edhie sudah tegaskan tidak menggunakan Calo. Akibatnya rencana pembelian senjata oleh Kasad ini ditentang habis - habisan karena pejabat2 Dephan dan DPR merasa tak bakal mendapat suap seperti biasa.

Alasan penolakan DPR terhadap tank Leopard terasa aneh dan dicari2. Ikut campur tentukan spek, minta TNI AD beli dari negara lain, type lain dst.

Inti dari penolakan pembelian 100 unit tank Leopard ex belanda yang masih gres ini adalah, ada pihak2 tertentu yg marah karena tak kebagian suap!! Mafia2 calo senjata, anggota DPR serta pejabat2 tinggi di Dephan kini bersatupadu menyerang KASAD yg dianggap "menghilangkan" rejeki mereka.

Tapi KASAD Jenderal Pramono Edhie sudah tegaskan beliau tidak mau beli senjata melalui Calo2 dan Mafia senjata yang selama ini berkuasa di Dephan dan DPR.

KASAD Pramono Edhie menegaskan bahwa tidak ada Satu sen pun uang negara yg akan terbuang cuma2 dalam proses pembelian senjata kebutuhan TNI AD. Ketika tau sikap KASAD Pramono Edhie yang keras & tegas, Tiga Sekawan bajingan itu (Calo, DPR dan Oknum Dephan) mulai melancarkan kampanye negatif.

Pesawat Hawk TNI AU (Foto not adriano)

Kampanye negatif tiga bajingan itu seolah mendapatkan dukungan dari Belanda ketika sejumlah Agta Parlemen Belanda tidak setuju dengan penjualan tank. Sudah jadi rahasia umum, senjata2 TNI kita sudah tidak layak pakai dan uzur. Senjata2 yang dulu dibeli banyak yg rusak. Dulu belinya sarat KKN!!
Pembelian tank dan pesawat tempur Hawks dari Inggris dulu terbukti dipenuhi suap dan mark up dengan pelaku utamanya Tutut Suharto.

Saking hebatnya pengaruh mafia dan calo senjata, seorang Jenderal pernah berkata bahwa TNI tak punya kewenangan minta senjata sesuai kebutuhan. Semua kebutuhan senjata, pembelian dan anggarannya ditentukan oleh para mafia dan calo senjata ini. Mereka suap oknum Dephan, DPR, TNI.

Dulu seorang anggota DPR Ade Daud Nasution pernah berusaha mencoba untuk melawan Mafia dan Calo senjata yg berkuasa di DPR, eh malah kena tonjok & ancaman pembunuhan.

Sekarang ini DPR kembali memihak para calo dan mafia senjata. Berapa mereka disuap? Tahap pertama saja anggaran pembelian senjata sebesar 3 Triliun.

Kelihatannya para mafia dan calo senjata ini selain ingin mengagalkan pembelian tank Leopard yang G to G, mereka juga ingin mengagalkan pembelian senjata lain. Target minimal para mafia dan calo senjata ini adalah untuk pembelian senjata2 yang lain dapat diserahkan kepada para calo. Jangan G to G lagi.

Jika pembelian senjata TNI diserahkan kepada para mafia atau calo, ini dipastikan uang negara akan lenyap triliunan rupiah. Karena pasti ada mark up minimal 40%.[berbagai sumber]


RIMANews


Bukan rahasia umum banyak pejabat yang emang disponsori calo ini, dan di negara2 lain juga banyak kasus serupa dan harus di minimalkan ... tapi TNI harus menentukan sikap bahwa Alutsista yg akan dibeli benar benar kebutuhan bukan titipan seseorang / kelompok Mafia.

0

SUTT Lontar–New Tangerang Beroperasi, PLN Hemat Rp488 M per Bulan

Dananjoyo Kusumo / Jurnal Nasional
Tambahan daya 300 MW ini menjadikan sistem listrik Jakarta semakin handal karena menjadikan cadangan daya yang tersedia menjadi lebih besar.


Jurnas.com | MANAJER Senior Komunikasi Korporat PT PLN (Persero) Bambang Dwiyanto mengatakan, Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Lontar Banten 3 x 315 MW yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 28 Januari 2011 lalu, sudah mampu memasok listrik sekitar 300 MW ke daerah Jakarta. Hal ini seiring dengan telah beroperasinya dua sirkuit Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Lontar – New Tangerang mulai kemarin.

"Tambahan daya 300 MW ini menjadikan sistem listrik Jakarta semakin handal karena menjadikan cadangan daya yang tersedia menjadi lebih besar. Beban puncak listrik Jakarta dan Tangerang saat ini sekitar 5.800 MW yang dipasok dari beberapa pembangkit dan gardu induk," ujar dia dalam keterangan tertulisnya, Kamis (2/2).

Selain menambah kehandalan pasokan, lanjut Bambang, kiriman listrik dari PLTU Lontar ini sangat besar artinya bagi pengurangan konsumsi bahan bakar minyak yang digunakan oleh Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Muara Karang. Nanti pada saat 3 unit PLTU Lontar beroperasi, ketiganya mampu menghasilkan daya listrik sebesar 500 MW. Daya sejumlah ini dapat menggantikan listrik yang dihasilkan oleh PLTGU & PLTU Muara Karang. Sekaligus menjadikan PLN mampu membuat penghematan di sisi pemakaian energi primer.

Dengan tambahan pasokan listrik dari PLTU Lontar maka sebagian PLTGU dan PLTU Muara Karang yang selama ini dioperasikan dengan bahan bakar minyak (BBM) dapat diistirahatkan. "Pada saat nanti 3 unit PLTU Lontar beroperasi maka akan bisa memasok Jakarta sekitar 500 MW. Hal ini akan dapat menghemat pemakaian BBM sekitar Rp488 miliar per bulan," kata Bambang.


Jurnas.com
0

Kaitan Teori Atlantis dari Plato dengan Indonesia

youtube.com

INILAH.COM, Jakarta - Apa benar Atlantis itu ternyata berlokasi di Indonesia? Sebuah video di YouTube mencoba mengaitkan hal tersebut.

Menurut hasil penelusuran Inilah.com, video YouTube berjudul 'The lost continent of Atlantis is Indonesia?' mencoba mengaitkan teori Atlantis oleh Plato dengan Indonesia.

Hal pertama yang coba dikaitkan oleh video ini pertama adalah bencana-bencana alam yang menghampiri Indonesia, sama seperti yang dialami Atlantis pada 427 sampai 347 Sebelum Masehi.

Kemudian mereka coba mengaitkan antara pendapat ilmuwan yang percaya bahwa Atlantis dulunya adalah sebuah pulau besar, yang diyakini oleh para ilmuwan adalah Sunda Land dan Summa Terra Land.

Lalu Plato mengatakan bahwa orang Atlantis memiliki kebudayaan tinggi, kemudian video ini mencoba mengaitkan bahwa penduduk asli Natuna memiliki gen yang sama dengan orang-orang Austronesian, yang juga dipercaya memiliki kebudayaan yang tinggi pula.

Plato pernah mengatakan bahwa orang-orang Atlantis memiliki bahasa yang diucapkan oleh lebih dari 300 juta orang. Video ini pun turut mengaitkannya dengan Indonesia.

"Orang Atlantis itu berkulit gelap, pendek, bermata cokelat dan berambut hitam," ujar Plato di ramalannya tentang Atlantis. Pembuat video pun turut mengaitkannya dengan Indonesia.

Selain itu, video ini juga coba mengaitkan antara teori-teoir Atlantis lainnya dengan kondisi geografis di Indonesia.

Ingin tahu lebih detailnya? Klik disini. [mor]


Inilah.com
0

Riset : kulit manggis hambat penuaan

Jus kulit manggis Peneliti manggis dari Fakultas Teknologi Pertanian IPB Dr Indah Yuliasih (kanan) memperagakan cara membuat jus kulit manggis di Kampus IPB Baranangsiang, Bogor, Jabar, Kamis (2/2).(FOTO ANTARA/Jafkhairi)

Bogor (ANTARA News) - Sebuah riset yang dilakukan ilmuwan Institut Pertanian Bogor menemukan bahwa kulit buah manggis (Garcinia mangostana L) dapat bermanfaat untuk menghambat proses penuaan
(anti-aging).

"Pada kulit bagian dalam buah manggis terdapat senyawa `xanthone`, yang merupakan bahan aktif yang bersifat anti-kanker dan anti-oksidan yang sangat tinggi, bahkan beberapa kali lipat melebihi kekuatan vitamin C dan E, di mana `xanthone` juga mampu menghambat proses penuaan," kata Dr Ir Indah Yuliasih, peneliti Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB di Bogor, Jawa Barat, Kamis.

Usai pemaparan mengenai "xanthone juice" di Kampus IPB Baranangsiang, kepada ANTARA ia mengemukakan bahwa "xanthone" adalah kelompok senyawa bioaktif yang mempunyai struktur cincin enam karbon dengan kerangka karbon rangkap.

"Turunan `xanthone` berupa @-mangostin, merupakan komponen yang paling banyak terdapat pada kulit manggis," katanya.

Ia menjelaskan bahwa "xanthone" dari kulit manggis itu menunjukkan bahwa pada buah tersebut, "limbah" berupa kulit tersebut dapat bermanfaat bagi kesehatan.

"Selama ini, buah manggis hanya diambil manfaat pada buahnya saja, padahal justru pada kulitnya bermanfaat dan punya nilai ekonomi yang lebih tinggi," katanya.

Menurut dia, di pasaran saat musim panen buah manggis seperti sekarang antara Rp5.000 hingga Rp6.000 per kilogram.

"Padahal, bila diambil bagian dalam kulitnya yang mengandung "xanthone", untuk ukuran 350 mililiter bisa mencapai Rp200 ribu," katanya dan menambahkan bahwa sejumlah negara seperti Amerika Serikat,
Malaysia dan Thailand secara ajeg kiriman ekspor dari Indonesia.

Pelaku bisnis di negara-negara tersebut, katanya, mengimpor buah manggis Indonesia dalam bentuk segar, namun sebenarnya yang "diincar" adalah justru kulit buah tersebut.

"Karena itulah kita sampaikan kepada khalayak luas bahwa kulit buah manggis ini, bila mampu diolah secara `integrated` akan memberikan nilai tambah ekonomi yang jauh lebih tinggi, sehingga jangan hanya berorientasi impor buah segarnya saja," katanya.

Menurut data Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian yang dilansir akhir Desember 2011 (http://pphp.deptan.go.id/), berdasarkan data Badan Pusat Statistik
(BPS), ekspor manggis yang lazim disebut "exotic fruit" untuk periode Januari dan Februari 2010 mencapai 8.225 ton melejit 91 persen dibandingkan volume ekspor Januari-Februari 2009 yang hanya 4.285 ton.

Sementara nilainya melejit 120 persen dari 2.781.712 dolar AS di Januari-Februari 2010 menjadi 6.310.272 dolar AS.

Disebutkan bahwa kinerja ekspor manggis pada dua bulan pertama tahun 2011 mendekati realisasi ekspor sepanjang 2009 yang volumenya 9.987 ton dengan nilai 6.451.923 dolar AS.

Manggis yang diekspor umumnya berasal dari daerah penghasil utama di sentra produksi manggis, seperti Tasikmalaya, Purwakarta, Bogor, Sukabumi, Lampung, Kampar, Purworejo, Belitung, Lahat, Tapanuli
Selatan, Limapuluh Kota, Padang Pariaman, Trenggalek, Blitar, dan Banyuwangi.(T.A035/R010)



ANTARA News
0

S.A.K.T.I

S.A.K.T.I (Sistem Angkut Kelengkapan Tempur Individu)

Kebutuhan akan proteksi keamanan buat prajurit TNI dalam menjalankan tugas negara, maka rompi anti peluru sangat diperlukan , Tim Elemental defense industries mendesain S.A.K.T.I . sebuah sistem angkut baru untuk keperluan tempur TNI.

Bentuk desain mengikuti kondisi & kebutuhan pihak pengguna, yang pada akhirnya mempengaruhi bentuk & rupa akhir dari sistem itu sendiri.

Untuk S.A.K.T.I. Armor Carrier, memanfaatkan soft armor Level IIIA dan Ceramic plate yang sudah TNI miliki. Jadi bentuk sampai ukuran, benar-benar mengikuti bentuk dari pada soft armor yg sudah ada. Dan juga bentuk kantong utk menyimpan ceramic plate sangat berbeda dengan kebanyakan American vest yg bentuknya mengikuti bentuk SAPI Plates.
Seperti kebanyakan rompi jaman sekarang yg serba modular, S.A.K.T.I juga menggunakan sistem MOLLE atau S.U.L.A.M.

Fitur-fitur utama pada S.A.K.T.I. termasuk:
  • 2 komponen utama, yakni R.B.S (Rompi Balistik S.A.K.T.I.) & R.A.S (Rompi Angkut S.A.K.T.I.) yang keduanya dapat digunakan secara terpisah maupun integral tergantung misi operasi yang dijalankan.
  • R.B.S. mampu mengangkut soft armor (mengikuti bentuk soft armor TNI saat ini jadi tinggal insert) dengan perlindungan hingga level IIIA & juga ceramic plate (depan/belakang) untuk perlindungan balistik level yang lebih tinggi lagi yakni IVA.
  • R.A.S. yang fungsi utamanya sebagai Load Bearing Vest, juga memiliki kompartemen dapat mengangkut ceramic plate (depan/belakang) bila diperlukan.
  • Keduanya mengadopsi S.U.L.A.M. (Sistem Urai Lilit Angkut Modular) yang dapat mengakomodasi posisi kantung-kantung taktis dengan berbagai skenario sesuai kebutuhan misi operasi/posisi dalam sebuah tim (riffleman, grenadier, gunner, medic dsbnya).
  • Material menggunakan dasar Cordura 1000D untuk ketahanan & material pendukung (buckle, webbing, dll) semuanya sesuai mil-spec.
  • Untuk R.B.S tidak dilengkapi sistem quick release karena memang fiturnya sebagai body armor utama, sedangkan pada R.A.S, baik pemakaian/pelepasan dapat dilakukan dengan mudah dengan fitur 1 point waist buckle.
  • R.A.S, selain untuk direct action mission (serbu taktis cepat), juga dapat digunakan untuk mendukung prajurit lapangan dalam misi-misi non-tempur (kemanusiaan), yang sering dijalankan oleh TNI dalam hal penanggulangan bencana dan lain lainnya.
  • R.A.S juga memiliki fitur built-in magazine pouch, dengan kapasitas maksimum 10 x 5.56mm magasen, serta built-in radio/HT pouch.
  • Kedua rompi, mempunyai sizing universal yang dapat diatur pemakaiannya sesuai ukuran tubuh dengan adjustment straps & cummerbund.
S.A.K.T.I. masih dalam tahap pengembangan & pengetesan lebih lanjut, untuk dapat terus berimprovisasi mendukung modernisasi prajurit TNI kedepannya.

Berikut foto-foto dari pihak developer :

Ceramic plate insert ke dalam R.B.S.

R.B.S untuk kondisi defensif

R.A.S untuk kondisi serbu cepat

Integrasi R.A.S & R.B.S dalam kondisi spektrum tempur total

S.A.K.T.I. & Elemental Defense label



Sumber foto dari elementaldefense
0

Motor Hibrida Jadi Solusi

Kenaikan harga bahan bakar minyak memang belum diputuskan pemerintah. Tetapi, opsi menaikkan harga bahan bakar minyak agar subsidi negara tidak membengkak tampaknya bakal segera dihadapi masyarakat.

Harga bahan bakar minyak (BBM) yang meningkat berimplikasi pada meningkatnya pengeluaran untuk transportasi. Sayangnya, alternatif penghematan harga BBM tak serius diperkenalkan kepada masyarakat.

Pengalihan pengguna BBM kepada bahan bakar gas yang direncanakan pemerintah juga dirasakan bukan solusi yang mudah.

Padahal, solusi sederhana dengan harga terjangkau telah digagas tiga anak bangsa yang peduli terhadap masalah penghematan BBM dan teknologi hijau. Aksesori sepeda motor hibrida tanpa mengubah sepeda motor yang memakai BBM diyakini mampu membantu masyarakat, khususnya kelas menengah ke bawah, untuk menghemat pengeluaran membeli BBM.

Djlamprong Kartiko (Ketua Kelompok Keahlian Bidang Teknologi Industri Transportasi, Badan Kejuruan Mesin-Persatuan Insinyur Indonesia), Tutuko Wirjoatmoatmodjo (konsultan proses produksi usaha, praktisi, dan pengamat otomotif Indonesia), serta Agus Haryanto (praktisi industri rekayasa dan pengusaha) selama dua tahun ini mengembangkan retrofit sepeda motor hibrida. Dengan mempelajari sistem dalam sepeda motor listrik, mereka membuat aksesori yang membuat sepeda motor dari semua merek yang ada di pasaran bisa beroperasi dengan listrik dan BBM secara bergantian.

Prototipe sepeda motor hibrida telah dipamerkan dalam Konvensi Nasional Insinyur Mesin, Persatuan Insinyur Indonesia, tahun 2011 dan pameran di SMKN 2 Subang awal tahun 2012. Antusiasme pengunjung cukup tinggi dan pesanan mulai mengalir.

”Kami memang tidak menciptakan produk yang head to head dengan produk sepeda motor yang ada. Itu tentu saja berat. Jadi, produk kami ini semacam aksesori yang bisa dipasang ke sepeda motor yang ada,” kata Djlamprong.

Masyarakat tidak perlu mengubah bentuk sepeda motor, tetapi cukup menambahkan aksesori yang bisa dipindahkan ke sepeda motor lain. Dengan demikian, penghematan BBM bisa dialihkan untuk pembelian aksesori yang bermanfaat untuk jangka panjang.

Bergantian

Tutuko menjelaskan, sebenarnya alat-alat yang dibutuhkan untuk aksesori ini tersedia di pasaran. Namun, ketiga insinyur ini memodifikasi supaya dapat menjadi alat yang bisa membuat sepeda motor beroperasi dengan listrik dan BBM.

Penggerak roda depan sepeda motor diganti dengan motor utama atau add-on hybrid. Lalu ada kabel yang disambungkan ke speedometer. Bagian gas sepeda motor diberi pengendali berupa tombol on-off.

Semua perangkat itu disambungkan dengan empat baterai yang ditaruh di kotak kecil bagian depan motor. Saat pengguna motor hendak memakai sepeda motor listrik, persneling dinolkan. Pengguna tinggal mengegas saja sepeda motor.

Motor mendapatkan energi dari baterai yang bisa diisi ulang. Dalam prototipe sepeda motor hibrida yang dikembangkan dalam dua tahun ini, baterai dapat menggerakkan sepeda motor selama satu jam dengan kecepatan maksimal 60 km per jam.

Memang masih ada kelemahan, motor hibrida ini tidak kuat menanjak pada ketinggian 15 derajat. ”Pas tanjakan, ya... pengguna mengalihkannya dengan bahan bakar bensin. Ini bisa otomatis sebab sepeda motor bensin itu menggunakan roda belakang. Jadi, sepeda motor hibrida ini tidak bergantung,” kata Djlamprong.

Agus mengakui, sebenarnya teknologi baterai terus berkembang dan kini bisa tahan berjam-jam. Namun, pada tahap awal, mereka memilih baterai di pasaran yang harganya murah, sekitar Rp 2,5 juta.

”Sebagai tahap awal, prototipe ini sudah cukup. Nanti perlu juga dikembangkan supaya baterai bisa terisi saat sepeda motor melaju,” kata Agus.

Gandeng SMK

Pengembangan sepeda motor hibrida ini bukan hanya dipikirkan secara teknis. Kartiko, Tutuko, dan Agus yang mendirikan PT Berkah Mekar Mugi Rahayu (Bimmer) juga telah membuat konsep untuk pemasarannya dengan menggandeng koperasi SMK. Sebab, perusahaan dan pihak lain leluasa berbisnis dengan koperasi yang berbadan hukum.

Saat ini telah terbentuk Asosiasi Koperasi SMK Pengembang Motor Hibrida beranggotakan 50 SMK di berbagai daerah. Koperasi ini dapat menjalankan usaha menjual unit add-on hybrid, jasa pemasangan, pemeliharaan add-on hybrid, dan jasa sewa bengkel.

Potensi bisnis cukup besar karena saat ini ada sekitar 60 juta pengguna sepeda motor. Di tiap SMK setidaknya bisa menyasar sedikitnya 300 sepeda motor siswa dan guru untuk menjadi sepeda motor hibrida.

Jika sepeda motor hibrida terus berkembang, tahap selanjutnya SMK dikembangkan untuk memproduksi bagian-bagian aksesori.

Dalam benak pendiri PT Bimmer, tindakan nyata seperti ini ke depannya akan membuat Indonesia mampu mengembangkan teknologi otomotif yang hemat BBM dan berpihak pada teknologi hijau. Karena itu, harus ada kemauan bangsa ini untuk bisa memulai langkah nyata. (Kompas, 2 Februari 2012/ humasristek)


Ristek
0

PTDI Bisnis Simulator Pesawat

CN235 FFS produksi PT DI (Foto PT DI)

JAKARTA - PT Dirgantara Indonesia (DI) mulai melakukan ekspansi bisnisnya dengan membuat simulator pesawat. Pengembangan tersebut tidak jauh bisnis utama perusahaan yaitu membuat pesawat dan komponen pesawat. Direktur Aircraft Service PT DI Rudi Wuraskito mengatakan, sudah ada beberapa unit simulator yang berhasil dibuat. Misalnya untuk pesawat jenis CN 235 dan Helikopter Super Puma. Tidak hanya itu, perusahaan yang dahulunya bernama Industri Pesawat Terbang Nasional (IPTN) tersebut juga membuat simulator untuk kapal laut. "Ada 3-4 simulator yang sudah kita buat," ungkap Rudi.

Untuk 1 unit simulator CN 235, lanjut Rudi, dijual seharga USD 12 juta. Sementara simulator Super Puma harga jualnya tidak diketahui. Sebab, PT DI hanya salah satu pemasok komponen. Bukan kontraktor utama. Tapi, untuk 1 unitnya perusahaan yang berpusat di Bandung tersebut mendapatkan USD 3 juta. "Itu sebagian saja. Kita subkontraktor. Kontraktor utama di Kementerian Pertahanan," katanya.

Menurut Rudi, PT DI baru mau fokus menekuni bisnis simulator tersebut. Dulunya, perseroan tidak bisa melakukan ekspansi usaha karena diminta fokus membuat pesawat saja."Awal kita membuat simulator karena ada yang minta. Malaysia yang memiliki 8 pesawat CN 235 meminta dibuatkan simulatornya. Super Puma karena TNI Angkatan Udara butuh. Cuma kita sifatnya membantu. Ada main kontraktor," kata Rudi.

Super Puma FFS produksi PT DI (Foto PT DI)

Ditegaskan Rudi, saat ini pihaknya belum bisa langsung bersaing dengan produsen simulator lainnya. Terutama dari sisi branding. Harus dibangun kepercayaan dengan konsumen terlebih dahulu. "Kita lakukan kerja sama dengan yang sudah branded. Sehingga lebih murah harganya," ucap Rudi.

Untuk membuat simulator, tambah Rudi, hal utama yang diperlukan adalah data base pesawat. Data perilaku pesawat pasti dimiliki pabrik. Hanya, untuk mendapatkan data base tersebut tidak mudah. Harganya pun sangat mahal, mencapai 20 persen dari total harga simulator. "Kalau harga simulator USD 10 juta, maka data basenya USD 2 juta. Kalau bikin sendiri pakai teknologi kita bisa saving 30-40 persen. Ada penghematan yang cukup banyak," katanya.

Tank Simulator Produksi PT DI (Foto PT DI)

Dikatakan Rudi, dalam 4-5 tahun mendatang diharapkan PT DI sudah mampu bersaing dengan produsen simulator lainnya. Saat ini, perusahaan sedang merintis dari yang kecil dulu. Jika langsung memulai dengan besar banyak yang tidak percaya. "Simulator banyak ke aplikasinya. Sejauh ini kita lihat produk karena pesawat terbangnya apa," ujarnya. (cdl)


Jpnn.com
0

Indonesia Bercita-Cita Jadi Pusat Kajian Indonesia dan Asia Tenggara

Oscar Ferri / PT. Media Nusa Pradana
Akan memberikan dukungan penuh kepada pusat-pusat studi yang ada di Indonesia termasuk membangun kerja sama dengan pusat studi yang ada di berbagai negara.

Jurnas.com | MENTERI Pendidikan dan Kebudayaan, M.Nuh berharap, agar di masa mendatang, Indonesia menjadi pusat kajian di kawasan Asia Tenggara. Hal itu disampaikan M Nuh dalam jumpa pers bersama Rektor Universitas Indonesia, Gumilar R Soemantri, dan Profesor Stepphen Oppenheimer dari Oxford University usai diterima Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor Presiden, Kamis (2/2).

Menurut Nuh, selama ini hal-ihawal mengenai ASEAN di luar negeri. Ke depan, UI dan perguruan tinggi yang lain di Indonesia harus mengambil peran. “Kalau pusat-pusat studi tentang Indonesia, ya di Indonesia. Sentralnya harus ada di Indonesia,” katanya.

M.Nuh juga menyatakan, akan memberikan dukungan penuh kepada pusat-pusat studi yang ada di Indonesia termasuk membangun kerja sama dengan pusat studi yang ada di berbagai negara.

Terkait kegiatan seminar di Bali, 9-10 Februari 2012 yang diselenggarakan oleh Universitas Indonesia dan International Conference and Summer School on Indonesian Studies (ICSSIS), menurut Nuh, itu sebagai salah satu roadmap untuk membangun Indonesia sebagai pusat studi Indonesia dan juga kawasan Asia.

Menurut Nuh, seminar di Bali mengangkat tema “Unity, Diversity and Future”. Dalam seminar itu, Profesor Stepphen Oppenheimer dari Oxford University akan menjadi pembicara kunci. “Beliau seorang profesor yang memiliki kompetensi yang sangat luar biasa dan penulis buku yang luar biasa,” kata Nuh.

Dalam tesisnya, Profesor Stepphen Oppenheimer secara ilmiah membuktikan bahwa Asia Tenggara di masa lalu merupakan sebuah kontinen dan peradaban yang maju. “Bukti-bukti mengenai masa lalu itu jelas sudah ada. Taruhlah Sangiran, di tempat itu ditetapkan sebagai kawasan cagar budaya, itu 3000 tahun sebelum Masehi sudah ada. Artinya, sejak dulu kala, kita sudah ada, asal-usulnya pun beragam. Hanya saja karena perkembangan menjadi dibagi-bagi menjadi negara dan bangsa,” katanya.


Jurnas.com
0

Bisa Menonton Siaran TV dengan Cyrus Pad

KOMPAS/DIDIT PUTRA ERLANGGA RAHARDJO - Model menunjukkan Cyrus TV Pad di sebelah kanan dan Cyrus One di sebelah kiri.

BANDUNG, KOMPAS - Setelah diluncurkan di Jakarta pada November tahun lalu, tablet dengan ukuran layar 7 inci Cyrus Pad dirilis untuk wilayah Bandung.

Fitur utama dari produk ini adalah bisa menonton televisi dan mendengarkan radio secara analog.

Hal itu mengemuka dalam peluncuran Cyrus TV Pad di Bandung Electronic Center, Kamis (2/2). Direktur PT Mitra Komunikasi Nusantara (MKN), Nino Amirrajab, mengungkapkan bahwa produk tablet dengan fitur tersebut merupakan pertama di dunia.

"Kami ingin menyasar penikmat teknologi yang tidak ingin kehilangan tayangan sepak bola atau sinetron favorit sewaktu di perjalanan atau jauh dari perangkat televisi," kata Nino.

Spesifikasi dari Cyrus TV Pad selain layar multitouch adalah OS Android versi Gingerbread, kamera 5 megapiksel, serta GPS. Nino menambahkan bahwa tablet tersebut juga bisa dipergunakan untuk menelpon.

Terkait fitur televisi, Nino menjamim bahwa produknya takkan berhenti di sana. PT MKN sudah menjalin kerja sama dengan Telkomvision untuk konten televisi digital. "Teknologi sudah ada, tinggal merampungkan kerja samanya," ujarnya.

Disinggung mengenai daya tahan baterai gara-gara layar sentuh dan fasilitas televisi, Nino menjamin bahwa dayanya bakal cukup untuk dioperasikan seharian. Untuk menjamin hal itu, pihaknya juga menyiapkan beberapa aksesoris seperti mobile charger.

Bekerja sama dengan Telkomsel, Cyrus TV Pad dijual dengan harga Rp 2,9 juta. Paket tersebut meliputi akses internet secara gratis selama tiga bulan.


KOMPAS.com

0

Oppenheimer: Saya Belum Lihat Piramida Garut

Kata Oppenheimer, sangat mungkin Indonesia adalah Atlantis yang hilang.

Prof Stephen Oppenheimer dan bukunya Eden in The East (Antara/ Widodo S Jusuf)

VIVAnews - Ahli genetika dan struktur DNA manusia dari Oxford University, Inggris, Stephen Oppenheimer, tidak mau berkomentar banyak seputar polemik Piramida Garut. Dia mengaku belum pernah melihatnya, sehingga tidak mau mengomentarinya.

"Saya belum melihat Piramida di Garut, saya tidak bisa mengomentarinya," kata Oppenheimmer usai bertemu Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Presiden, Kamis 2 Februari 2012.

Menurut dia, sangat mungkin Indonesia adalah Atlantis yang hilang. Akan tetapi, dia tidak memiliki bukti yang kuat akan hal itu. "Saya tidak menulis (Piramida Garut dan Atlantis) dalam buku saya. Saya tidak ingin menulisnya karena tidak mengetahui buktinya," ujarnya.

Piramid dan monumen kuno, kata Oppenheimmer, tidak cukup meyakinkan sebagai bukti yang kuat peninggalan masa lalu. "Saya tidak menyangka, tetapi saya belum bisa mengiyakan sesuatu yang belum saya lihat," ujarnya.

Sekadar diketahui Gunung Sadahurip atau Gunung Putri di Garut, Jawa Barat kini menjadi pusat perhatian. Sebab, diyakini, bukit itu tak hanya sekedar onggokan tanah, namun menyimpan sebuah rahasia besar: sebuah piramida.

Menurut perkiraan, besar dan usianya melampaui Piramida Giza di Mesir. Tingginya diduga mencapai 200 meter, usianya sekitar 10.000 tahun. Benar atau tidaknya klaim tersebut, masih menunggu pembuktian melalui proses eskavasi.

Untuk membuktikan dugaan bahwa piramida Garut merupakan peninggalan purbakala, sejumlah riset telah dilakukan di Gunung Sadahurip dan Gunung Padang, antara lain melalui georadar, geolistrik, foto kontur dan foto IFSAR. Kini, tahap selanjutnya akan dilakukan pengeboran mendalami batuan di sejumlah tempat itu.

Oppenheimmer lalu memaparkan, apa yang ditulisnya dalam "Eden in The East" hanya terkait Asia Tenggara yang merupakan satu lempeng benua yang menyatu. "Jika Anda membuka atlas, jika Anda lihat laut dangkal, perhatikan Laut China Selatan, Laut Jawa, diibaratkan itu daratan kering. Itu menghubungkan Kalimantan, Jawa, Bali, Semenanjung Malaysia, semuanya bersama dalam satu daratan," ujarnya.

Menanggapi keraguan orang bahwa Atlantis yang hilang ada di Indonesia, dia mengaku tidak ingin turut ragu. "Saya tidak menyangkal bahwa Atlantis di Indonesia, tetapi saya tidak mengetahui buktinya, jadi saya diam saja," katanya. (eh)


VIVAnews
0

Pertamina Temukan Migas di Tiung Biru

RASDIAN A VADIN / Jurnal Nasional
Penemuan ini merupakan penemuan eksplorasi pertama di Indonesia pada awal tahun 2012.


Jurnas.com | PT PERTAMINA EP telah berhasil menemukan minyak dan gas dari kegiatan eksplorasi struktur Tiung Biru sebesar 2.546 barel minyak per hari (BOPD) dan 2,75 juta standar kaki kubik gas per hari (MMSCFD). Ini merupakan penemuan eksplorasi pertama di Indonesia pada awal tahun 2012.

Penemuan minyak dan gas bumi tersebut dibuktikan melalui uji kandungan lapisan (UKL)-1B pada sumur Tiung Biru (TBR)-2ST dengan interval 2174 – 2179 m dan 2169 – 2172 di Formasi Kujung pada jepitan 48/64 inchi. Uji kandungan lapisan ini merupakan salah satu dari enam UKL yang telah disetujui oleh BP Migas.

Menurut Presiden Direktur Pertamina EP Syamsu Alam, melalui keberhasilan ini diharapkan dapat serta membantu upaya pencapaian target penemuan minyak dan gas di Indonesia. “Kami bersyukur minyak dan gas bumi yang cukup besar berhasil ditemukan di Tiung Biru. Semoga penemuan ini bisa menambah optimisme kegiatan eksplorasi migas di Indonesia,” ujar dia, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (1/2).

Lebih lanjut dia menjelaskan, struktur Tiung Biru terletak sekitar 15 km sebelah tenggara kota Cepu, Jawa Tengah, atau sekitar 28 km sebelah barat daya kota Bojonegoro, Jawa Timur. Proyek Area Fokus Eksplorasi (PAFE) Tiung Biru mengelola struktur Tiung Biru yang secara struktural merupakan satu kesatuan struktur dengan struktur Jambaran yang dikelola oleh Mobil Cepu Ltd.

“Untuk mendorong peningkatan produksi minyak Pertamina EP, maka Pertamina EP mempercepat pengembangan struktur Tiung Biru melalui program POP (Put on Production) dari sumur TBR-1ST, dengan target produksi 210 BOPD, yang akan dicapai pada Q2/2012, serta mengajukan sumur TBR-2ST untuk dapat diproduksikan dengan skema produksi yang sama melalui POP, dengan target produksi 1000 BOPD,” kata dia.

Dari hasil Pemboran sumur eksplorasi TBR-1ST, yang telah dilakukan pada tahun 2009 yang lalu, lanjutnya, diperoleh temuan minyak, kondensat dan gas. Selanjutnya, guna menilai keberadaan hidrokarbon di struktur Tiung Biru, BP Migas telah menyetujui pemboran 2 sumur penilaian (appraisal wells), yaitu TBR-2ST dan TBR-3. Pemboran sumur Tiung Biru-2ST yang merupakan sumur miring (deviated well) dibor pada sisi utara dari struktur Tiung Biru, ditajak pada 7 Oktober 2011, hingga kedalaman akhir 2206 mMD, dengan hasil temuan minyak dan gas.

Kegiatan Eksplorasi PAFE Tiung Biru bertujuan untuk membuktikan keberadaan hidrokarbon di struktur Tiung Biru yang akan menjadi landasan dalam proses Unitisasi Tiung Biru-Jambaran antara PT Pertamina EP dan Mobil Cepu Ltd. Dari hasil uji lapisan minyak yang berhasil pada Formasi Kujung membuktikan bahwa selain gas, cadangan minyak yang ada juga dapat memberikan hasil yang signifikan.


Jurnas.com