0

Tim Robot ITS Berangkat ke Mesir

SURABAYA--MI: Rektor ITS Surabaya Prof Ir Priyo Suprobo MS PhD, Selasa (7/9), melepas tim robot "Mio rEi" dari PENS-ITS ke laga robot dunia di Mesir pada 19-23 September mendatang.

Pelepasan enam anggota itu ditandai dengan pemakaian kaos tim robot "Mio rEi" oleh rektor yang disaksikan Direktur Litbang dan Operasional PT Semen Gresik Tbk, Ir Suharto MM, selaku sponsor utama tim.

"Robotnya sudah dikirim sebulan lalu, sedangkan tim robot yang berjumlah enam orang akan berangkat pada 17 September, tapi dilepas sekarang menjelang liburan Idul Fitri," kata Direktur PENS-ITS, Dadet Pramadihanto.

Dalam laporannya, ia mengatakan tim robot dari PENS-ITS sudah 12 kali mengikuti kontes robot tingkat nasional dan sembilan kali di tingkat internasional.

"Dalam 12 kali kontes robot nasional itu, tim PENS-ITS selalu juara, sedangkan sembilan kali di kontes robot dunia pernah sekali meraih juara dunia pada tahun 2001 dan 'runner up' di India pada 2008," katanya.

Tahun 2004, tim PENS-ITS meraih "Konawi Awards" dan tahun 2005 meraih "Best Design". "Untuk kontes robot di Mesir, tim robot Mio rEi sudah melakukan modifikasi, sehingga kecepatannya meningkat," katanya.

Dalam sambutannya, Rektor ITS Prof Priyo Suprobo menargetkan tim robot "Mio rEi" menjadi juara dunia dalam kontes robot tingkat dunia di Mesir.

"Kalau di India sudah bisa runner up, maka di Mesir seharusnya juara dunia. Selama ini, PENS-ITS sudah menjadi 'kiblat' robotika di Indonesia, karena itu tim robot PENS-ITS harus mentradisikasikan juara di tingkat dunia," katanya.

Tim "Mio rEi" beranggotakan enam mahasiswa yakni Bayu Sandi Martha, Muh Ali Anang Lubis, Rahardhita Widyatra Sudibyo, Zainul Arifin, Putus Dadar Gumilang, dan Aditya Sarjono.(Ant/OL-9)


mediaindonesia
0

Browser Internet China Gempur Indonesia

JAKARTA, KOMPAS.com - UC Mobile Ltd, perusahaan mobile browser asal China menawarkan layanan browser edisi bahasa Indonesia untuk pengguna ponsel di Indonesia.

CEO UC Mobile Ltd Yu Yongfu menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara yang pertumbuhan penggunaan internetnya tertinggi di Indonesia. Di mana pertumbuhan terbesar terjadi dalam segmen penggunaan internet melalui ponsel.

"Untuk negara seperti Indonesia, fenomena akses internet melalui ponsel tidak mengherankan. Karena kepemilikan PC sangat rendah akibat harga yang belum terjangkau," kata Yu, akhir bulan lalu.

Sementara infiltrasi ponsel sudah mencapai seluruh lapisan masyarakat Indonesia. Yu menyebut pada 2010 ini diperkirakan ada lebih dari 40 juta ponsel baru dengan 80 persen di antaranya merupakan ponsel low seharga Rp 1,5 juta beredar di masyarakat.

"Besarnya potensi itulah yang mendorong kami hadir di Indonesia dengan UC browser edisi Bahasa Indonesia hari ini," jelas Yu. Sementara Andy Zain, perwakilan UC Mobile Indonesia bilang perilaku pengguna mobile internet di Indonesia beda tipis dengan China. Karena itu perusahaannya menawarkan teknologi dan fitur yang mirip dengan yang disediakannya di sana.

"Kami menyediakan semua sistem operasi populer, termasuk Java, Symbian, Android, BlackBerry, iPhone, Windows Mobile dan ponsel chipset MTK yang digunakan oleh banyak merek ponsel," jelasnya. UC Browser merupakan aplikasi yang dapat digunakan dan diunduh secara gratis. Pengguna harus memiliki ponsel dengan fasilitas akses data dan bisa mengunduh aplikasi di situs resmi mereka.

"Sampai Juli 2010, aplikasi kami sudah diunduh lebih dari 400 juta kali dengan pengguna aktif lebih dari 100 juta," papar Yu.(KONTAN/Gentur Putro Jati)


KOMPAS
0

Kedelai Superbesar Karya Batan

Inilah biji kedelai mutiara 1 yang diperkenalkan PPTN Batan (31/08/2010). Kedelai vaerietas baru ini merupakan kedelai unggulan terbaru temuan Batan.

Menteri Pertanian Suswono mendeskripsikannya sebagai kedelai superbesar: Varietas kedelai hasil iradiasi nuklir yang diberi nama Mutiara 1 itu dikerjakan para periset Badan Tenaga Nuklir Nasional selama enam tahun antara 2004 dan 2010.

"Riset ini mengikuti tuntutan pasar yang menghendaki kedelai varietas lokal, tetapi berbiji besar seperti kedelai impor,” kata Harry Is Mulyana di Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi (Patir) Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan), Jakarta.

Harry bersama Arwin, Tarmizi, Masrizal, dan Muchlis Adie merupakan para periset kedelai Mutiara 1 yang diluncurkan sebagai varietas unggul oleh Menteri Pertanian Suswono pada 22 Juli 2010. Deskripsi kedelai Mutiara 1 yang superbesar didasarkan pada bobot rata-rata 23,2 gram per 100 biji. Ini lebih besar daripada kedelai impor Amerika Serikat yang hanya sekitar 18 gram per 100 biji.

Iradiasi gama

Harry menyebutkan, Mutiara 1 merupakan hasil iradiasi sinar gama. Iradiatornya yang dimiliki disebut Gammacell-220. Kapasitas penyinarannya hanya untuk 1 kilogram biji kedelai.

Ini disebut iradiasi nuklir, yaitu penyinaran memanfaatkan radioisotop untuk mengubah sifat kimiawi dan sifat fisis yang memancarkan sinar radioaktif. Istilah iradiasi berbeda dengan radiasi. Radiasi adalah pancaran sinar radioaktif ke segala arah tak menentu, sedangkan iradiasi adalah radiasi itu sendiri yang diarahkan pada fokus tertentu.

”Dari 1 kilogram biji kedelai yang diiradiasi di Gammacell-220 itu kemudian ditanam. Biji kedelai sudah mengalami mutasi gen. Benih yang dihasilkan lalu diseleksi untuk mendapatkan kedelai yang sesuai dengan yang dikehendaki,” kata Harry.

Iradiasi sinar gama ini memperbanyak keragaman genetik. Pengaruh yang ditimbulkan pada generasi pertama kali biasanya terjadi kerusakan fisik. Pada generasi kedua terjadi segregasi atau keragaman genetik seleksi. Kemudian mulai dipetakan untuk mendapatkan sifat yang diinginkan.

Menurut Harry, Mutiara 1 merupakan hasil mutasi gen pada kedelai lokal varietas Muria. Perubahan gen yang dikehendaki tidak bisa diperoleh serta-merta. Inilah yang membutuhkan waktu relatif lama hingga enam tahun untuk mendapatkan benih Mutiara 1 dengan gen yang dikehendaki.

Mutiara 1, selain berbiji besar, juga memiliki sifat tahan penyakit karat daun (Phakospora pachirhyzi Syd) dan tahan terhadap penyakit bercak atau hawar daun coklat (Cercospora). Mutiara 1 juga tahan hama penggerek pucuk (Melanagromyza sojae).

”Benih Mutiara 1 sebelum dilepas kepada petani harus stabil. Stabil artinya sudah tidak berubah lagi susunan gennya. Biasanya sampai pada generasi keempat,” kata Harry.

Biji kedelai setelah disinar gama kobalt (Co) 60 selama sekitar 15 menit dengan dosis 150 gray itu mengalami perubahan komposisi gen. Ini sebagai benih inti. Benih inti kemudian ditanam untuk menghasilkan benih penjenis. Hasil benih penjenis diperoleh lagi benih dasar. Dari benih dasar diperoleh benih pokok. Kemudian, dari penanaman benih pokok ini diperoleh yang disebut sebagai benih sebar.

”Benih sebar ini yang kemudian disertifikasi Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih untuk dikonsumsi sebagai benih siap tanam oleh petani,” kata Harry.

Ada sedikitnya empat tingkatan pemuliaan benih untuk mendapatkan Mutiara 1 agar bisa ditanam petani. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pertanian Suswono Nomor 2602/Kpts/SR.120/7/2010 tentang Pelepasan Galur Mutan Kedelai 37 MBB sebagai Varietas Unggul dengan Nama Mutiara 1, usia tanam kedelai ini tergolong genjah.

Dengan ketinggian batang rata-rata 46,8 sentimeter, kedelai Mutiara 1 dapat dipanen pada usia kira-kira 82 hari. Pada usia 30 hari, Mutiara 1 sudah berbunga warna ungu.

Hasil panen kedelai Mutiara 1 tak ubahnya dengan varietas kedelai lokal lain yang memiliki kadar protein 37,7 persen dan kadar lemak 13,8 persen. Ini sangat cocok untuk produksi tahu dengan rendemen sangat tinggi sampai 373,3 persen. Cocok pula untuk produksi tempe dengan rendemen 193,3 persen. Kedelai varietas lokal justru lebih disukai cita rasanya untuk tahu-tempe ketimbang kedelai impor.

Terus meningkat

Deputi Bidang Pendayagunaan Hasil Litbang dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nuklir Batan Taswanda Tary mengatakan, hasil penelitian kedelai ini terus meningkat. Sebelumnya sudah diperoleh kedelai varietas Muria, Tengger, Meratus, Rajabasa, dan Mitani dengan cara iradiasi sinar gama Co 60 pula.

”Pelepasan pertama kali varietas Muria pada 1987. Terakhir dihasilkan kedelai varietas Mutiara yang memiliki produktivitas 2,4 ton hingga 4,1 ton per hektar,” kata Taswanda.

Varietas Muria memiliki produktivitas 1,8 ton per hektar dengan kelebihan tahan penyakit karat daun. Varietas Tengger dilepas pada 1991 dengan produktivitas 1,4 ton hingga 1,7 ton per hektar.

Varietas Meratus hampir mirip Tengger. Kemudian menginjak pada varietas Rajabasa terjadi peningkatan produktivitas berkisar 2,05 ton hingga 3,9 ton per hektar yang dilepas pada 2004. Bijinya besar, tahan penyakit karat daun, serta toleran terhadap lahan kering dan masam.

Diikuti pada 2008 dengan pelepasan varietas Mitani. Angka produktivitasnya mencapai 2 ton hingga 3,2 ton per hektar. Varietas ini tahan terhadap penyakit karat daun, tahan terhadap hama Aphis sebagai vektor penyakit virus, serta memiliki kadar protein yang tergolong tinggi.

Dari generasi Mitani ini kemudian disusul generasi Mutiara 1. Mutiara 1 telah lolos uji lokasi di 16 wilayah di Indonesia. Salah satunya di Nusa Tenggara Barat yang telah dipanen pada 29 Juli 2010. Sekarang saatnya petani menunggu penyebaran benih kedelai biji superbesar ini. Konsumen menanti tahu dan tempe varietas kedelai lokal.


KOMPAS
0

Lacak, Info Lokasi Berbasis Google Maps

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Lacak. Inilah layanan mobile terbaru yang dirilis Telkomsel. Memanfaatkan Google Maps, layanan ini menawarkan kemudahan mengetahui lokasi fasilitas-fasilitas umum terdekat dengan lokasinya pada saat itu melalui ponsel.

Lokasi dimaksud antara lain, rumah makan, tempat ibadah, ATM, atau SPBU terdekat ketika dalam perjalanan. Ada sekitar 200 ribu point of interest yang tersedia pada layanan ini.

Menurut Deputy VP Product Lifecycle Management Telkomsel Ririn Widaryani menyebut Telkomsel Lacak merupakan solusi tepat bagi pelanggan yang membutuhkan informasi lokasi secara cepat dan mudah ketika sedang mobile.

''Dengan teknologi Location Based Service, aplikasi Telkomsel Lacak dapat mengetahui posisi kita berada, bahkan ketika GPS (Global Positioning System) sedang tidak aktif. Secara otomatis Telkomsel Lacak memanfaatkan informasi dari BTS (Base Transceiver Station) terdekat,'' kata Ririn.

Telkomsel Lacak memanfaatkan aplikasi Google Maps untuk memudahkan pencarian alamat secara visual. Selain menampilkan lokasi di mana kita berada saat ini, layanan ini juga menampilkan tempat-tempat menarik atau point of interest (POI) di sekitar lokasi kita. Saat ini Telkomsel Lacak menyediakan informasi lebih dari 200.000 POI.

Khusus untuk ponsel Android, Telkomsel Lacak juga dapat diunduh di Android Market pada menu Lifestyle. Setelah proses pengunduhan, selanjutnya pilih paket harian Rp 1.000 per hari atau paket mingguan Rp 5.000 untuk pemakaian 7 hari. Biaya tersebut sudah termasuk unlimited layanan data untuk mengakses aplikasi Telkomsel Lacak.

Aplikasi ini bisa diakses dengan menggunakan ponsel bersistem operasi Java, Symbian, Android, dan MTK, seperti: Nokia, Motorola, Sony Ericsson, LG, HTC, Nexus One, Samsung, dan Nexian. ''Ke depannya Telkomsel akan mengembangkan aplikasi Telkomsel Lacak agar dapat digunakan di smartphone lainnya, seperti BlackBerry dan iPhone,'' ujar Ririn.

Telkomsel Lacak merupakan aplikasi pengembangan dari layanan info lokasi yang sebelumnya telah dihadirkan Telkomsel melalui menu browser *250#. Layanan ini berbasis SMS dan MMS. Layanan info lokasi Telkomsel telah digunakan sekitar 4 juta pelanggan.


republika
0

GSM IP Telkomsel Siap Layani Komunikasi di Laut

Salah satu perangkat yang disematkan Telkomsel di kapal untuk mendukung komunikasi di laut
JAKARTA - Para pemudik jalur laut kini tidak perlu mengkhawatirkan komunikasi lewat ponsel. Pasalnya, 15 kapal Pelni telah disematkan inovasi GSM berbasis IP.

"Teknologi GSM berbasis IP ini telah disematkan di 15 kapal Pelni. Dengan demikain para penumpang kapal dimungkinkan untuk berkomunikasi lewat ponsel selama perjalanan mudik di jalur laut," ujar Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (6/9/2010).

Di setiap kapal, lanjut Sarwoto, Telkomsel meletakkan beberapa perangkat, seperti antena parabola, modem VSAT IP, pico BTS, solar cell sebagai power supply atau baterai APB (Automatic Power Backup) di daerah yang sudah ada listrik.

Selain itu, kapal tersebut juga dilengkapi dengan sarana pelayanan publik berupa dua pesawat telepon FWT (Fixed Wireless Telephony) sebagai warung seluler (warsel) bagi mereka yang belum mempunyai ponsel.

15 kapal Pelni yang telah dilengkapi dengan teknologi GSM (Global System for Mobile) berbasis IP (Internet Protocol) berkonsep 'Remote Solution System' adalah Sinabung, Gunung Dempo, Labobar, Bukit Raya, Dobonsolo, Ciremai, Tidar, Nggapulu, Bukit Siguntang, Kelimutu, Lambelu, Sirimau, Kelud, Dorolonda, dan Lawit.

Selain itu, untuk memberikan kenyamanan berkomunikasi selama perjalanan mudik, Telkomsel telah meningkatkan seluruh elemen jaringan untuk menghadirkan jaringan terluas dan berkualitas dengan kapasitas yang memadai, seperti penambahan kapasitas SMS menjadi 80.000 SMS perdetik untuk kenyamanan ber-SMS mengucapkan "Selamat Hari Raya dan Mohon Maaf Lahir Batin", kapasitas VLR atau kemampuan handling pelanggan ditingkatkan menjadi 117 juta, kapasitas layanan BlackBerry menjadi 800 Mbps (Mega bit per second), serta jaringan 3G/HSDPA/HSPA+ yang didukung 7.000 Node B yang tersebar dari Sumatera hingga wilayah Timur Indonesia. (srn)


okezone
0

2015, Telkom Target Kabel Tembaga Terganti Fiber Optik

JAKARTA - Telkom menargetkan lima tahun ke depan, upaya pengembangan infrastruktur jaringan akses Telkom akan fokus pada penyediaan fiber access penuh ke rumah atau gedung.

"Lima tahun ke depan akses fiber akan masuk ke rumah atau gedung. Jadi diharapkan pada tahun 2015, akses kabel tembaga (copper) sudah tergantikan oleh serat optik, paling tidak di kota-kota besar," ujar EGM Divisi Akses Telkom Muhammad Awaluddin, dalam keterangan resminya, Sabtu (4/9/2010).

Nantinya, lanjut Awaluddin, fokus penyediaan fiber access secara penuh itu menargetkan komposisi jaringan akses FTTE (end-to-end copper) sekira 15 persen, akses FTTC (Fiber to the Curb) yang menggunakan teknologi MSAN, GPON dan VDSL sebesar 70 persen, serta akses FTTB/H (Fiber to the Building/Home) sebanyak 15 persen.

Awaluddin menekankan, kebijakan transformasi Telkom menjadi TIME Company perlu didukung transformasi infrastruktur dan sistem, termasuk di sisi jaringan akses. Telkom akan mengembangkan akses pita lebar dengan tiga segmen sasaran, yaitu Broadband for Home Digital Environment, Broadband for Enterprise Government, dan Broadband Anywhere. Kerjasama dengan ASG merupakan bagian dari upaya pengembangan Broadband for Home Digital Environment. Konsep Digital Home sendiri meliputi digital home communication, digital home office, digital entertainment, dan digital surveillance and security.

Sebagai konsekuensi perubahan besar-besaran portofolio layanannya ke arah layanan berbasis TIME, Telkom memberikan perhatian dan upaya yang ekstra terkait pengembangan kapabilitas akses. Kebijakan Telkom tentang rencana pengembangan akses pita lebar antara lain menyebutkan bahwa kapasitas true broadband (yakni akses dengan kecepatan 20 Mbps dan 100 Mbps) yang di tahun 2010 diperkirakan hanya mencapai 21 persen saja, di tahun 2015 akan berkembang menjadi 85 persen.

Saat ini, sebagian besar jaringan akses yang ada masih didominasi kecepatan 1-4 Mbps dan di bawahnya dengan porsi 79 persen.

Menurut Awaluddin, semakin besar kapasitas jaringan akses, semakin besar pula kemampuan jaringan tersebut untuk mengakomodasi berbagai layanan dan aplikasi, termasuk layanan berbasis triple play services yang terdiri dari Data (Internet atau Intranet), Voice dan Video (Interactive TV dan Multimedia).

Akses pita lebar 4 Mbps yang dilayani dengan teknologi DSLAM (Digital Subscriber Line Access Multiplexer) baru mampu memberikan layanan Internet dan Warnet berkecepatan 512 Kbps. Sedangkan akses pita lebar 20 Mbps yang dilayani teknologi MSAN (Multi-Service Access Node) sudah mampu memberikan layanan Triple Play. Akses 20 Mbps juga mampu mengakomodasi layanan-layanan lain seperti ISDN PRA/BRA, VPN IP, TelkomLink, dan Leased Circuit.

Akses pita lebar 100 Mbps yang menggunakan teknologi GPON (Gigabyte Pasive Optical Network) tentu memiliki kemampuan yang jauh lebih tinggi lagi. Akses dengan kecepatan setinggi itu bisa mengakomodasi berbagai kebutuhan layanan sekelas Enterprise Solution, Business Solution, Internet Service Provider/Other Liason Operators, Mobile Backhaul, dan lain-lain.

Keseriusan Telkom untuk membangun infrastruktur yang handal di level jaringan akses tak lepas dari grand scenario Telkom Super Highway yang dicanangkan Dirut Telkom Rinaldi Firmansyah pada tanggal 30 November 2009 di depan Presiden Republik Indonesia.

Pada Telkom Super Highway dibangun jaringan akses di antaranya MSAN, GPON dan softswitch yang akan membentuk Next Generation Nationwide Broadband Network (NG-NBN), sehingga dimungkinkan tersedianya layanan TIME (Telecommunication, Information, Media dan Edutainment) dengan kecepatan dan kualitas yang tinggi dan dengan harga yang kompetitif.

Untuk mewujudkan cita-cita besar membangun Telkom Super Highway, perusahaan akan terus membangun jaringan serat optik beserta Metro-E, IPCore, Terra Router. Pembangunan Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO) Jawa-Kalimantan-Sulawesi-Denpasar-Mataram atau yang dikenal dengan sebutan proyek JaKa2LaDeMa, membuat posisi TELKOM Super Higway semakin kuat.

Dalam kaitan visi Telkom Super Highway, serangkaian infrastruktur telah diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada akhir 2009 lalu. Infrastruktur dimaksud meliputi: backbone serat optik Padang-Bengkulu sepanjang 914 km; backbone serat optik Kalimantan-Sulawesi sepanjang 5.445 km; IP core, Tera Router dan Metro-e dengan 921 node pada 10 kota (yaitu: Batam, Jakarta, Surabaya, Medan, Palembang, Pekanbaru, Semarang, Bandung, Makassar, dan Banjarmasin); Soft-switch Jakarta dengan kapasitas 172.000 SSL; dan backbone Batam ke link Internasional (proyek Batam-Singapura Cable System dan Asian America Gateway) yang merupakan infrastruktur untuk menghubungkan Indonesia ke Asia dan Amerika dengan kapasitas 40 Gbps (kini sudah meningkat menjadi 63 Gbps.

Rinaldi menyatakan pihaknya telah dan akan terus mengerahkan seluruh sumberdaya yang dimiliki secara optimal untuk membangun infrastruktur yang handal, yang memungkinkan seluruh layanan berbasis TIME beroperasi. Ia mengakui, ada tuntutan capex yang tidak sedikit untuk mewujudkan itu semua. Sebagai contoh ia menjelaskan biaya teknologi MSAN ALU saja sekitar USD 150 per SSL, sehingga akan dibutuhkan biaya besar bila kapasitas line yang ada mencapai jutaan. Demikian pula untuk teknologi DSLAM yang biayanya mencapai USD 80 per Satuan Sambungan Layanan (SSL) atau teknologi GPON yang jelas tidak murah.

Namun demikian, lanjut Rinaldi, pihaknya memiliki keyakinan yang sangat kuat bahwa sepanjang Telkom konsisten mengoptimalkan variabel ARPU-Bandwidth-Cost, posisinya justru akan semakin leading baik dari segi layanan maupun bisnis.
"Kami sangat menyadari, begitu banyak harapan, termasuk dari Negara, ditujukan kepada Telkom dalam hal penyediaan infrastruktur akses pita lebar di seluruh pelosok Indonesia. Ini tentu sebuah tantangan yang mesti kami respon dengan upaya terbaik," ujarnya. (srn)

okezone
0

Tifatul: Blokir Situs Porno Tak Mungkin 100%

Meski demikian Tifatul tetap menginstruksikan agar pemblokiran dilakukan oleh seluruh ISP.

VIVAnews - Pemblokiran situs porno oleh sejumlah ISP (Internet Service Provider) diklaim Kemenkominfo mulai berjalan efektif. Namun, diakuinya upaya pemblokiran tersebut tidak mungkin berjalan 100 persen. Kenapa?

“Pemblokiran oleh ISP umumnya menempuh sistem filterisasi di jaringan. Keyword yang diblokir bisa berubah-ubah, memakai istilah lokal, aneh, yang mana bukan istilah porno pada umumnya,” kata Menkominfo Tifatul Sembiring di sela jumpa pers di kantornya, Jakarta, Selasa 31 Agustus 2010.

“Tapi, saya tetap menginstruksikan upaya pemblokiran oleh seluruh ISP di Tanah Air. Pemblokiran tidak dilakukan langsung oleh Kemenkominfo,” ucap Tifatul.

Pasalnya, sudah ada dasar hukum yang kuat untuk memblokir situs-situs yang mengandung konten porno, yakni UU no. 11 tahun 2008 tentang ITE dan UU no. 44 tahun 2008 tentang Pornografi. “Ancaman hukumannya langsung dipidana enam tahun penjara tanpa perlu ada delik aduan,” ucap Tifatul.

Kemenkominfo sendiri sudah membuka semacam ‘posko aduan’ lewat c/p provider layanan internet masing-masing pengguna. Situs porno yang belum diblokir atau situs bukan porno yang malah terblokir dapat diinformasikan ke provider tersebut.

Saat ini, Kemenkominfo mengklaim sekitar 90 persen situs duah diblokir dan akan terus dilakukan update. Sosialisasi sudah dilakukan tak hanya kepada ISP, tetapi juga AWARI (Asosiasi Warung Internet Indonesia), hingga ke sekolah-sekolah.

“Ini semacam obat untuk memperbaiki masa depan bangsa kita. Obat rasanya memang tidak enak, tapi namanya obat harus diminum supaya sembuh,” kata Tifatul.



VIVAnews