0

Situs untuk Menerbitkan Buku dengan Modal Dengkul

TEMPO Interaktif, Jakarta - Bila Anda seorang penulis yang merasa pencapaian seperti Andrea Hirata atau J. K. Rowling terasa terlalu muluk, cobalah meniru langkah Aulia Halimatussadiah. Perempuan ini menerbitkan bukunya di Internet dan sukses.

Perempuan yang akrab dipanggil Ollie itu sebetulnya juga bermimpi bisa seperti Rowling, atau setidaknya seperti Andrea yang sukses dengan Laskar Pelangi-nya. Namun naskahnya berulang kali ditolak penerbit.

Ollie pun lantas menerbitkan situs kutukutubuku.com untuk menerbitkan naskah-naskahnya. Suatu ketika dia bertemu dengan Brilliant Yotenega, 32 tahun, dan Oka Pratama (36).

Kedua lelaki itu memiliki visi dan idealisme bisnis bernama print on demand. Keduanya menjual kumpulan tulisan di blog melalui Facebook. Kolaborasi ketiganya, ditambah sosok Angelina Anthony, lalu menghasilkan sebuah situs baru bernama www.nulisbuku.com pada Oktober lalu.

Di situs inilah Ollie tak hanya menerbitkan buku impiannya, tapi juga mewujudkan mimpi-mimpi penulis lain. Terutama para penulis pemula dan bermodal cekak.

Brilliant Yotenega, Chief Marketing Officer Nulisbuku.com, mengatakan situs dan perusahaan yang dikembangkan ini bukanlah penerbit. Situs ini merupakan layanan gratis untuk online self publishing-print on demand.

Istilah rumit itu sederhananya begini: www.nulisbuku.com akan menampilkan tulisan si penulis di toko daringnya, lalu penulis akan memesan sesuai dengan jumlah yang ingin dicetak. Di situs ini penulis bisa mempromosikan dan memasarkan sendiri bukunya. Si penulis juga bisa menentukan harga serta akan mendapat royalti secara jelas.

"Kami hanya membantu mewujudkan mimpi para penulis," ujar Brilliant, yang akrab disapa Ega, kepada iTempo kemarin.

Chief marketing officer Oka Pratama mengatakan, konsep yang ditawarkan sangat berbeda dengan model pembuatan buku dengan penerbit yang rumit, lama, serta punya potensi masalah dalam soal harga dan royalti.

Cara di www.nulisbuku.com jauh lebih sederhana. Sebelum memajang karyanya, seorang penulis harus mendaftar terlebih dulu lalu mengunduh template yang sudah disediakan.

Setelah itu penulis memasukkan naskahnya ke template dan memindahkannya ke format PDF. Setelah selesai tinggal mengunggahnya. Naskah yang dikirimkan minimal 100 halaman.

Jika berhasil, penulis bisa memeriksa lebih lanjut dengan membeli satu kopi naskahnya, apakah perlu disunting lagi atau tidak. Jika sudah sempurna, admin akan menerbitkan buku itu di marketplace www.nulisbuku.com.

Buku-buku yang diunggah tak terbatas genre atau jenis tulisan yang akan dibukukan. Semua bentuk naskah, seperti puisi, novel, komik, novel grafis, kumpulan foto traveling, bahkan buku resep masakan, juga bisa. "Yang penting bukan naskah yang mengandung SARA atau pornografi," ujar Ega.

Nulisbuku.com akan mencetak buku sesuai dengan pesanan penulis, berapa pun jumlah dan formatnya. Rata-rata para penulis memesan buku 5-10 eksemplar untuk dibagi ke rekan, kolega, atau keluarga. Ada pula yang sudah sukses, seperti Ika Natassa. Ia menerbitkan hingga ratusan eksemplar. Semua bergantung pada pemasaran dari penulis.

Nulisbuku.com juga menawarkan layanan premium berbayar. Layanan ini untuk yang tak ingin repot mengedit atau punya desain bagus dan buku ber-ISBN. Layanan berbayar ini belum diluncurkan. "Tentunya akan ada biaya tambahan untuk ini," ujarnya.

Situs ini rupanya sukses dan diminati banyak penulis. Jika pada awalnya mereka baru membukukan 20-an judul buku, dalam dua bulan lebih dari 200 judul buku. Jumlah eksemplarnya lebih dari 2.000. Mereka menargetkan tahun depan mencapai 1.000 judul buku dan 20 ribu eksemplar.

Ega optimistis bisnis ini maju meski semakin banyak orang membaca buku format digital dalam berbagai gadget, seperti iPad atau Amazon Kindle. Ega sangat yakin format digital tak akan mematikan buku cetak. Apalagi saat ini budaya membaca orang Indonesia masih menyukai buku cetak.

Untuk mempertahankan usahanya, Nulisbuku.com berbagi royalti dengan penulis. Perbandingannya adalah 60 persen untuk penulis dan 40 persen untuk Nulisbuku.com.

Semakin banyak buku yang terbit, pendapatan pun mengalir ke penulis maupun ke situs ini. Oka yakin usaha ini bakal dilirik investor. "Karena sejauh ini sangat profit dan positif," ujarnya. Apalagi mereka juga menyabet the best e-commerce dalam SparxUp 2010.[DIAN YULIASTUTI]


TEMPOInteraktif
0

Bosscha Mungkin Sebaiknya Pindah ke NTT

Seorang astronom sedang memotret gerhana bulan di Observatorium Bosscha pada dini hari.

JAKARTA, KOMPAS.com
- Indonesia punya Observatorium Bosscha, satu observatorium dengan teleskopnya yang telah dipergunakan sejak tahun 1920-an. Observatorium tersebut bisa menjadi wadah untuk membangun minat dalam bidang astronomi maupun sebagai fasilitas riset.

Namun, melihat kondisinya kini. Apakah mungkin Bosscha dapat digunakan untuk menunjang riset? Dr. Johny Setiawan, astronom asal Indonesia yang bekerja di Max Planck Institute for Astronomy, Jerman mengatakan, "Bosscha-nya mungkin masih bisa, tapi kondisi sekitarnya yang sudah tidak memungkinkan."

Ia mengatakan, "Wilayah Bandung sekarang sudah terlalu padat dan banyak polusi cahaya sehingga tak mungkin melakukan observasi astronomi." Kepadatan dan cahaya akan menghambat observator untuk melihat langit.

Sesuai standar, wilayah yang layak digunakan untuk melakukan observasi adalah wilayah yang lapang, tak banyak berdebu, suhu yang tak terlalu panas serta tak banyak polusi cahaya yang berasal dari lampu rumah penduduk maupun kendaraan.

"Wilayah di Indonesia yang baik digunakan untuk melakukan observasi adalah Nusa Tenggara Timur. Karakteristik wilayah di sana hampir sama dengan di Observatorium La Sillia Chile. Gurun dan tak banyak polusi cahaya," ungkap Johny.

Johny mengatakan, sebaiknya keberadaan Bosscha bisa menjadi langkah awal untuk membangun observatorium di Indonesia yang bertujuan lebih dari sekedar wisata, tetapi juga penelitian. Ini bisa menjadi cikal bakal untuk lebih mengembangkan astronomi di Indonesia.

Ia mengatakan, "Potensi kita di bidang astronomi cukup banyak. Di Bandung ada yang sampai membuat majalah astronomi yang terbit berkala. Kita sebenarnya cuma tak memiliki kesempatan untuk itu." Pengembangan observatorium akan memberikan kesempatan lebih.

"Nantinya, jika bisa kita juga membuat jejaring dengan negara-negara tetangga sehingga bisa mengembangkan," katanya. Ia memungkas dengan berkata, "Astronomi Indonesia hanya kecil di dalam negeri, tetapi sebenarnya besar dan tersebar di luar."

"Wilayah di Indonesia yang baik digunakan untuk melakukan observasi adalah Nusa Tenggara Timur. Karakteristik wilayah di sana hampir sama dengan di Observatorium La Sillia Chile. Gurun dan tak banyak polusi cahaya
-- Johny Setiawan"

KOMPAS
0

Bangkai kapal Kuno Muncul Terbawa Tsunami Mentawai

Tsunami meratakan segala yang tegak di sebagian Pulai Pagai, Sumatera Barat, kecuali surau kecil di kawasan tepi pantai ini.

TRIBUNNEWS.COM - Bangkai kapal kuno, yang diduga terbawa tsunami dari Samudra Hindia, ditemukan di perairan Pulau Sandiang, Pagai Selatan, Mentawai, Sumatra Barat. Tim peneliti pun segera dikirim untuk menyelidiki temuan ini.

Kapal kuno yang tenggelam pada kedalaman 18 meter di bawah permukaan laut ini memiliki panjang 20 meter. Tiang kapalnya masih utuh pada saat ditemukan. Berbagai benda antik juga ditemukan di dalam bangkai kapal tersebut.

Kapal ini diduga awalnya berada di dasar laut Samudra Hindia tapi kemudian terseret ke perairan Sumatra Barat saat tsunami Mentawai 26 Oktober 2010. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumatra Barat menerima informasi penemuan ini pada Sabtu (11/12).

“Nelayan yang menyelam menemukan kapal ini dan mengambil beberapa benda. Karena tidak tahu benda apa ini, mereka melapor ke DKP, dan kemudian kami melapor ke Jakarta,” kata Yosmeri, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Sumatra Barat.

DKP melaporkan penemuan ini kepada Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (DJKP3K), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Indonesia. Menanggapi laporan ini, KKP mengutus tim ke Mentawai pada Sabtu (18/12) untuk melakukan penelitian terhadap penemuan ini.

Direktur Pesisir dan Lautan DJKP3K Subandono Diposaptono menyatakan akan menunggu hasil penelitian tim tersebut sebelum menetapkan langkah selanjutnya. “Kami belum tahu rencana selanjutnya. Harus menunggu hasil peneilitan tim,” ujar Subandono, Jumat (17/12).

“Tim dari Jakarta yang bisa mengetahui lebih lanjut. Tim diturunkan untuk mengetahui kapal dan isinya, kalau nantinya bisa menjadi cagar budaya akan diamankan. Tapi kita harus melihat kondisinya secara menyeluruh terlebih dahulu untuk menentukan mekanisme lebih lanjut,” cetus Yosmeri yang dihubungi secara terpisah.

Belum jelas kapal ini dibuat pada tahun berapa. Namun melihat peninggalan-peninggalan yang ada, kapal ini diduga kapal China yang karam. “Belum jelas dari abad kapan kapal ini. Apakah dari abad ke-12 atau ke-14 itu semua baru dugaan,” ungkap Yosmeri.

Menurut ketentuan yang ada, barang muatan kapal tenggelam menjadi milik negara. Barang-barang ini bisa disimpan atau dilelang yang kemudian masuk ke kas negara. (*)


Tribunnews
0

Tahun Depan Berlaku E-KTP

Liputan6.com, Jakarta: Kartu tanda penduduk (KTP) mulai tahun depan berubah wajah. Memasuki 2011 nanti kartu identitas akan menjadi E-KTP atau elektronik KTP berbasis chip dan sidik jari. Penyerahan lima KTP baru model E-KTP dilakukan Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi dan Gubernur DKI Fauzi Bowo di Jakarta, Jumat (17/12).

Anda yang masih menggunakan KTP lama diminta segera mendaftarkan diri ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk diganti. Keseluruhan program penggantian KTP diharapkan selesai pada akhir 2011.(AIS)


Liputan6
0

Telkomsel Bangun BTS Micro Hydro

Liputan6.com, Jakarta: Telkomsel mengukuhkan program "Telkomsel Paling Indonesia" untuk menajamkan kegiatan komunikasinya.

Sarwoto Atmosutarno, Direktur Utama Telkomsel, mengatakan bahwa Telkomsel operator selular yang pertama kali menghadirkan kartu prabayar di Indonesia. Sejak itu, Telkomsel selalu menjadi pelopor dalam mengimplementasikan roadmap teknologi selular terkini.

Telkomsel berkomitmen tinggi untuk hanya memberikan yang terbaik bagi bangsa. "Kami merasa bangga untuk menyebut diri kami sebagai paling Indonesia," kata Sarwoto di Blitz Megaplex, Grand Indonesia, Rabu (15/12).

Teknologi komunikasi yang ditawarkan Telkomsel untuk Indonesia seperti GSM, 3G, LTE/4G, layanan broadband tercepat 21Mbps dan juga BTS terapung di kapal PELNI yang memungkinkan para penumpang untuk melakukan panggilan telepon walaupun di tengah lautan. Salah satu aspek yang tidak luput dari perhatian Telkomsel adalah lingkungan. Telkomsel mengoperasikan BTS micro hydro yang memanfaatkan aliran sungai di sekitar BTS serta BTS yang menggunakan solar cell.
Dengan berbagai efisiensi yang dilakukan untuk lingkungan, Telkomsel berhasil mengurangi emisi hingga 1.261,49 ton CO2 per tahun. (ARI)


Liputan6
0

Mendorong Inovasi dalam Peralatan Kebencanaan Produk dalam Negeri

Indonesia adalah kawasan yang rawan bencana, mulai dari yang di dalam bumi seperti gempa dan gunung api, di permukaan seperti banjir dan longsor, hingga cuaca ekstrim dalam bentuk badai dan angin topan. Untuk mendeteksi tanda-tanda bencana sebelum terjadi, berbagai macam peralatan deteksi dipasang. Hampir sebagian peralatan-peralatan tersebut saat ini merupakan barang-barang impor yang merupakan donor dari Negara sahabat. Sudah sepantasnya kalau Indonesia mulai memikirkan membuat peralatan-peralatan tersebut di dalam negeri!.

Selain peralatan untuk mendeteksi gejala alam yang dapat menjadi bencana, peralatan kedaruratan lain seperti kantong mayat, tenda, selimut juga masih banyak yang buatan negara lain. Belum lagi jembatan darurat, alat komunikasi satelit, rumah sakit terbang dan peralatan lainnya yang lebih sarat muatan teknologinya. “Bencana tsunami di Aceh hendaknya dijadikan wahana untuk meningkatkan kemampuan bangsa untuk membuat peralatan sendiri peralatan bencana, serta diharapkan kedepannya sudah dapat mengekspor peralatan tersebut sebagai pendapatan devisa negara.

Hal ini dipertegas dengan ungkapan anggota DPR pada RAPAT KERJA KOMlSI Vll DPR RI DENGAN KEMENTERIAN RISTEK, Selasa, 14 Desember 2010 mengatakan “Kementerian Ristek hendaknya mengukur sejauh mana kemampuan kita dalam manufaktur / industri kebencanaan, sehingga masyarakat kita juga dapat hidup dari bencana.

Dalam kaitan ini, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) menjelaskan bahwa Buoy Tsunami Indonesia sudah dapat dirancang, dibangun, dipasang, dan dioperasikan oleh tim pakar-pakar nasional Indonesia yang terdiri dari interdisiplin dan antar lembaga. Runtutan proses rancangbangun yang terdiri dari research, development, engineering, and operation [RDEO] dilaksanakan oleh tim BPPT dengan menggunakan fasilitas yang dikelola oleh BPPT, antara lain berupa Laboratorium Instrumentasi dan Elektronika, Laboratorium Hidrodinamika, Laboratorium Teknologi Kekuatan Struktur, Laboratorium Teknologi Motor Propulsi, Jaringan IPTEKNET, dan lain-lain.

Pemasangan dan pemeliharaan buoy dilaksanakan menggunakan Armada Kapal Riset Baruna Jaya BPPT. Instrumen-instrumen buoy tsunami dibeli dari berbagai penyedia teknologi di luar negeri. Untuk membuat sendiri komponen dan sensor memerlukan investasi yang terlalu mahal, karena harus membangun pabrik dan fasilitas pengujian. Namun, integrasi dan konstruksi buoy dilakukan oleh BPPT dengan melibatkan industri nasional.

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Menteri Negara Riset dan Teknologi memaparkan tentang penguatan Sistem Peringatan Dini Tsunami di Indonesia (Indonesian Tsunami Early Warning Systems atau InaTEWS) menyatakan bahwa IPTEK untuk penanggulangan bencana menyangkut salah satu tugas pemerintah seperti yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia. Perlindungan yang dimaksud di sini bukan hanya perlindungan dari musuh negara luar, tapi juga dari ancaman lannya seperti bencana alam, termasuk tsunami.

Menristek menjelaskan bahwa pengembangan InaTEWS, dimulai sejak terjadinya bencana tsunami di Aceh pada hari Minggu, 26 Desember 2004, dimaa bencana itu menarik perhatian dunia karena dampaknya melintasi batas-batas negara dan tercatat sebagai salah satu bencana alam yang terburuk dalam sejarah peradaban manusia modern.

Seandainya pada saat itu sudah ada peringatan resmi dari pemerintah tentang akan datangnya tsunami setelah gempa terjadi, dapat dipastikan dampaknya akan dapat jauh berkurang. Dari bencana tsunami Aceh tersebut, pemerintah Indonesia bertekad mengembangkan InaTEWS. Berbagai lembaga pun digalang kemampuannya untuk membangun InaTEWS melalui Surat Keputusan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) selaku Ketua Harian Badan Koordinasi Nasional untuk Penanggulangan Bencana (Bakornas PB).

Dalam SK tersebut, pengembangan InaTEWS melibatkan tidak kurang dari 15 lembaga pemerintah. Dalam perkembangannya kemudian, pengembangan InaTEWS didukung penuh oleh kerjasama dengan 6 negara lain, yaitu Jerman, Jepang, Amerika Serikat, Perancis, Cina dan Malaysia.

InaTEWS yang dikembangkan terdiri atas dua komponen utama, yaitu komponen struktur dan komponen kultur. Komponen struktur meliputi pemasangan berbagai jenis peralatan (seismometer, akselerometer, tide gauges dan GPS) untuk mendeteksi terjadinya gempa dan tsunami. Data-data tersebut diolah untuk dijadikan sebuah pesan peringatan dan dikirim ke institusi antara (interface institution), yaitu Pemerintah Daerah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), media dan lembaga-lembaga di pemerintah pusat yang terkait. Seluruh proses dalam komponen struktur ini memerlukan waktu 5 menit.

Selanjutnya aliran pesan berpindah ke komponen kultur, yaitu menyampaikan pesan tersebut kepada masyarakat di daerah yang terancam bencana untuk melakukan evakuasi, baik melalui pemerintah daerah maupun melalui media. Meskipun terlihat sederhana, namun bagian inilah yang paling sulit. Ketika peristiwa tsunami Mentawai, komponen kultur inilah yang tidak berfungsi dengan baik.(Ad-IP/Pr/Wb)


Ristek
0

Pengunduh Indoleaks Tembus 1 Juta

TEMPO Interaktif, Jakarta - Dalam waktu delapan hari, pengunjung laman Indoleaks sudah diunduh lebih dari 1 juta. Hingga Sabtu (18/12/2010) pagi, sudah ada 1.055.00 pengunjung yang sudah tercatat mengunduh dokumen dari laman yang kehadirannya dimaksudkan "sebagai jawaban atas kebuntuan informasi" tersebut.

Hingga hari ini, ada sejumlah dokumen yang diunggah dalam laman ini. Jenis dokumennya bervariasi, dari soal di dalam negeri seperti lumpur Lapindo sampai soal urusan luar negeri seperti transkrip rekaman percakapan antara bekas Presiden Indonesia di masa Orde Baru, Soeharto, dengan Presiden Amerika Serikat.

Dokumen tentang Lapindo yang diunggah berjudul “Preeliminary Report on the Factors and Causes in The Loss of Well Banjar Panji-1”. Dokumen ini dikeluarkan oleh Simon Wilson C.Eng. M.Sc. dari D.I.C Petroleum Consultant.

Indoleaks juga mempublikasikan dokumen perjanjian rahasia antara pemerintah RI dengan Microsoft, yang isinya antara lain menyebutkan Pemerintah RI akan membeli 35.496 salinan Microsoft Windows dan 177480 salinan Microsoft Office.

Selain itu, yang juga dikeluarkan adalah dokumen visum et repertum terhadap jenderal-jenderal yang terbunuh dalam peristiwa gerakan 30 September 1965. Visum menunjukkan bahwa tak ditemukan luka penyiksaan dalam tubuh para jenderal itu --fakta yang sangat berbeda dengan apa yang disampaikan pemerintah Orde Baru selama ini.

Dokumen terakhir yang diunggah adalah terkait pengusutan kasus bank Century. Hingga hari ini, setidaknya ada tiga posting dari pengelola Indolekas terkait skandal perbankan ini, yang masing-masing posting berisi empat sampai lima file.[Abdul Manan]


TEMPOInteraktif
0

Indonesia Kehilangan Potensi Bisnis "Broadband" Rp 40 Triliun

Pekerja galian terlelap di atas kabel serat optik di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Selasa (27/5). Lelahnya pekerjaan mereka membuat tidur di trotoar pun tak menjadi masalah.

JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia diperkirakan kehilangan potensi sekitar Rp 40 triliun dalam lima tahun terakhir karena lambat menggelar jaringan internet pita lebar (broadband). Kerugian khususnya terlambatnya pembangunan jaringan serat optik ke rumah-rumah dan perkantoran bisnis.

"Setidaknya ada opportunity lost (potensi kerugian) sekitar Rp 40 triliun dari bisnis broadband di Indonesia," kata Executive Chairman Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sumitro Roestam pada acara Indonesia Broadband Award 2010 di FX Plaza, Jakarta, Kamis (17/12/2010) kemarin.

Menurut Sumitro, jika akses broadband tersedia merata di Tanah Air, potensi bisnis dapat dihitung dari pertumbuhan ekonomi dikalikan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) nasional setiap tahunnya.

Sementara itu, GM Business Development Indosat Mega Media (IM2) Hermanudin mengatakan, infrastruktur broadband saat ini baru tergarap sekitar 30 persen. "Ini yang benar-benar sudah digunakan pelanggan," kata Hermanuddin.

Senada dengan itu, Group Head Product Development Mobile-8 Telecom Sukaca Purwokardjono menyatakan, potensi pertumbuhan layanan broadband sangat menjanjikan. Karena itu, sangat disayangkan jika pemerintah belum sepenuhnya memberi perhatian pembangunan broadband tidak mendapat perhatian khusus dari pemerintah.

"Kami tidak bisa sendirian, perlu dukungan penuh dari pemerintah. Industri membutuhkan kemitraan pemerintah," katanya. Menurut catatan, Mobile-8 dan Smart Telecom memiliki 350.000 pelanggan broadband dengan nilai pendapatan rata-rata per pelanggan (ARPU) sebesar Rp 80.000 per bulan.

Pada acara yang diselenggarakan Majalah Broadband tersebut juga diberikan "Broadband Award 2010" kepada sejumlah perusahaan. Operator telekomunikasi PT Telkomsel meraih penghargaan kategori "Best Broadband Network Serives" dan "Best BlackBerry Service", Indosat meraih "Best CSR Program Operator of The Year", IM2 meraih "Best Product Broadband Services", SmartFren meraih "Best CDMA Broadband Operator", dan SpeedUp meraih "Best USB Modem Broadband Services". Sementara "Best People Achievement Broadband" diberikan kepada Dirut Telkomsel Sarwoto Atmosutarno, Dirut Smart Sutikno Wijaya, dan Dirut IM2 Indar Atmanto.


KOMPAS
0

Jaringan Telkomsel Dipakai 50.000 Pengguna iPhone

JAKARTA, KOMPAS.com — Banyak yang bertanya-tanya, berapa pengguna iPhone 4 di Indonesia? Data yang dicatat Telkomsel setidaknya bisa menjadi rujukan mengingat operator telekomunikasi terbesar itulah yang menjadi mitra eksklusif Apple untuk penjualan iPhone di Indonesia selama ini.

Gideon Edhie Purnomo, VP Channel Management Telkomsel, Jumat (17/12/2010), mengatakan, pihaknya mencatat sekitar 50.000 unit iPhone yang menggunakan jaringannya. Sementara, kata Gideon, Telkomsel sendiri mencatat penjualan iPhone, baik model 3G maupun 3GS, mencapai sekitar 40.000 unit. Soal selisih ini, Gideon memperkirakan sisanya adalah pengguna iPhone yang tidak membeli melalui gerai resmi.

Ia mengakui, penjualan di luar gerai resmi tidak dapat dicegah karena animo masyarakat yang sangat tinggi. Bahkan, sebelum iPhone 4 masuk ke Indonesia, sudah banyak yang menggunakannya. Menurutnya, baru sebulan sejak diluncurkan di AS, iPhone 4 sudah muncul di pasaran di Tanah Air.

Dibanding handset jenis lainnya, volume penjualan iPhone bisa dibilang jauh lebih sedikit. Namun, menurut Gideon, angka penjualan iPhone masih dinilai memuaskan kedua belah pihak. Pihaknya pun menempatkan iPhone sebagai produk lifestyle yang pangsa pasarnya memang jauh lebih kecil ketimbang mass product.

"Yang tidak price sensitive, persentasinya di mana pun sangat kecil. Bisa terjual 40.000 sudah sangat bagus," jelas Gideon. Pihaknya pun tidak menargetkan penjualan iPhone 4 bisa lebih tinggi dari iPhone 3GS dan lebi fokus memberikan user experience. Ia juga meyakini Apple memahami hal tersebut dan masih puas dengan penjualan iPhone. Buktinya, Apple masih memercayakan kerja sama penjualan iPhone melalui Telkomsel.

Selain itu, kata Gideon, penjualan iPhone di Indonesia tidak setinggi di negara-negara maju, seperti AS dan Australia, karena sulit menerapkan pola subsidi. Harga di sana mungkin murah, tetapi pelanggan harus kontrak langganan selama dua tahun. Sementara di Indonesia, lebih banyak pengguna pre-paid (prabayar) karena ingin bebas berganti-ganti layanan.


KOMPAS
0

Rusia Tawarkan PLTN kepada RI

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pemerintah Rusia menawarkan untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia. Hal ini disampaikan Petr Shchedrovitskiy, pimpinan badan usaha tenaga nuklir Rusia, Rosatom.

Petr Shchedrovitskiy menjadi kepala delegasi Rusia yang berkunjung ke Indonesia dan memberikan presentasi tentang kemampuan negerinya membangun PLTN.

“Kami berharap dapat membangun PLTN di Indonesia karena menurut hemat kami ini adalah pembangkit energi paling efisien,” katanya di sela sela lokakarya tentang energi nuklir di Pusat Studi dan Kebudayaan Rusia di Jakarta, hari ini.

Pemerintah RI juga tak perlu sibuk mencari dana jika setuju membangun PLTN Rusia ini. Berbagai opsi pendanaan ditawarkan, termasuk yang sudah disepakati perusahaan ini dengan Turki dalam membangun PLTN berkekuatan 4 X 1000 MW, yaitu konsep BOO (Built, Operate & Owned) alias pemerintah tinggal membeli listriknya saja dengan harga dan dalam masa waktu yang telah disepakati.

Petr Shchedrovitskiy memperkirakan harganya berkisar antara U$ 0,10 hingga U$ 0,15/KWH. “Tergantung masa kontrak yang disepakati.” Reaktor PLTN, menurutnya, mempunyai usia pakai sekitar 60 tahun.

Lantas bagaimana dengan limbah nuklir dari PLTN? Petr Shchedrovitskiy mengatakan, perusahaannya bersedia membawa limbah itu keluar Indonesia untuk diproses kembali di Rusia.

Ia berharap pemerintah RI tertarik membangun reaktor berkapasitas 1000 MW karena terbukti paling efisisen. “Ongkos operasionalnya di bawah dua sen dolar per KWH,” katanya.

Belum jelas jawaban resmi pihak Indonesia karena pertemuan delegasi RI dan Rusia baru dijadwalkan malam ini.[Bambang Harymurti]


TEMPOInteraktif
0

Penemu Inang Primer Cendana

Komang Surata


KOMPAS.com
- Cendana atau Santalum album Linn adalah jenis tumbuhan bersifat semiparasit. Oleh karena itu, dalam siklus hidupnya, cendana membutuhkan pohon inang. Krokot atau Althernantera sp adalah jenis tumbuhan lokal yang paling sesuai sebagai inang primer ketika anakan cendana sedang dalam persemaian.

Penggunaan krokot sebagai inang cendana yang kini dipraktikkan di banyak tempat di dunia adalah hasil temuan Komang Surata, peneliti utama Balai Penelitian Kehutanan Kupang, Nusa Tenggara Timur.

"Saya menikmati menjadi peneliti, tetapi kebahagiaan terasa memuncak ketika hasil penelitian saya diakui dan dimanfaatkan secara luas hingga dunia internasional," kata Komang Surata di Kota Kupang, lepas siang Kamis (25/11/2010) itu.

Dalam siklus kehidupan cendana, sejak persemaian hingga dipanen pada usia 30 tahun, membutuhkan tiga tahapan inang dari jenis pohon berbeda.

Setelah krokot pada masa persemaian, pertumbuhan cendana membutuhkan inang sekunder dari jenis pohon turi atau gala gala (Sebasnia grandiflora) atau akasia (Acacia villosa) untuk jangka menengah. Selanjutnya, inang johar (Casuarina junghunniana) dibutuhkan untuk pendampingan jangka panjang. Pohon inang itu dibutuhkan guna membantu penyerapan unsur hara dari tanah.

"Penggunaan inang gala gala atau turi sebenarnya hasil temuan saya juga, tetapi yang monumental itu temuan inang krokot karena sekarang menjadi pilihan utama sebagai inang primer dalam pembudidayaan cendana secara internasional," kata Komang Surata yang menjadi peneliti sejak 1987, dua tahun setelah dia menyelesaikan kuliah di Institut Pertanian Bogor (IPB).

Hampir punah

Cendana adalah jenis pohon endemik NTT. Oleh karena aromanya yang harum, cendana telah mencuatkan kawasan NTT sejak abad ke-4. Pada abad ke-7, cendana asal NTT dilaporkan berhasil menembus pasaran India dan China.

Mulai abad ke-14, para pedagang dari kedua negara tersebut sampai berkunjung langsung ke NTT untuk membeli cendana dan madu. Hingga 1990-an, cendana menjadi penyumbang terbesar Pendapatan Asli Daerah NTT.

Namun, akhir 1990-an, hampir mustahil menemukan pohon cendana di kawasan hutan. Tegakan tersisa hanya bisa dijumpai di kebun dan pekarangan penduduk, itu pun amat jarang. Salah satu penyebab utama kehancuran cendana di Timor dan pulau lain di NTT adalah regulasi yang tidak berpihak kepada masyarakat.

Sejak zaman Belanda hingga Indonesia merdeka, cendana, baik yang tumbuh di kawasan hutan, di kebun, maupun pekarangan penduduk, diklaim menjadi milik pemerintah. Masyarakat diwajibkan menjaga dan merawat cendana, tetapi hanya pemerintah yang berhak memanfaatkannya. Masyarakat yang melalaikan ketentuan itu akan dikenai sanksi. Akibatnya, cendana dianggap masyarakat sebagai pembawa petaka.

Kesadaran nyaris punahnya cendana membuat pemerintah mengubah kebijakan dengan payung Peraturan Daerah No 2/1999 yang berpihak kepada masyarakat.

Gubernur NTT Frans Lebu Raya sejak awal kepemimpinannya pada 2008 mencanangkan pembudidayaan cendana guna mengembalikan NTT sebagai "provinsi cendana". Tekad itu sekaligus mencuatkan nama krokot karena dibutuhkan sebagai inang saat persemaian bibit cendana.

Sebelumnya, persemaian cendana menggunakan inang tanaman cabai (Capsicum annum), sebagaimana direkomendasikan peneliti IPB, Jufriansah, pada 1970-an.

Sejak bertugas di Balai Penelitian Kehutanan Kupang, Komang Surata mencatat sejumlah kelemahan pohon cabai sebagai inang primer cendana. Di antaranya, pohon cabai sulit hidup ketika dipindahkan dari tempat tumbuh awalnya. Kelemahan lain, sulit mendapatkan benih cabai dalam jumlah banyak, terancam mati jika tajuk pohonnya dipangkas, serta tak mampu bertahan hidup di antara rerumputan lain.

Surata lalu berinisiatif melakukan penelitian sejak 1988. Ia melakukan berbagai uji coba guna mendapatkan inang primer pengganti. Dua tahun kemudian ia menemukan krokot sebagai inang primer pengganti tanaman cabai.

"Uji coba itu melibatkan 18 jenis tumbuhan sebagai calon inang, termasuk cabai. Hasil akhirnya menunjukkan, krokot paling cocok sebagai inang primer," katanya.

Keunggulan krokot

Krokot memiliki sejumlah keunggulan. Menurut Surata, krokot sangat membantu pertumbuhan cendana selama masa persemaian. Krokot juga tidak menimbulkan kompetisi, tajuknya kecil, sistem perakaran sukulen atau lunak, mudah tumbuh setelah dipangkas, berumur panjang, relatif mudah didapat, serta tahan hidup dalam kekeringan.

Hasil temuan inang krokot itu dipublikasikan dalam jurnal ilmiah internasional, Sandalwood Newsletter, di Australia pada 1992. Setelah publikasi, pemanfaatan krokot sebagai inang primer cendana meluas di dunia internasional, antara lain di Australia bagian barat serta di sejumlah negara Pasifik, seperti Fiji, Kaledonia, Solomon, dan Vanuatu.

Kini, Surata sedang menekuni model budidaya cendana melalui regenerasi tunas, yakni memotong beberapa jaringan akar di sekitar kaki pohon cendana dewasa. Jika pemotongan dilakukan secara benar dan tepat waktu, yakni dengan memerhatikan perkembangan akar diikuti pengaturan iklim mikro, bagian akar yang terputus dari induknya akan bertunas sebagai anakan baru.

"Mimpi kami ke depan dalam budidaya cendana di NTT adalah pohon cendana punya anakan alam dari tunas akarnya sendiri, sebelum pohon induk ditebang setelah mencapai usia panen 30 tahun. Proses regenerasi anakan cendana bisa dilakukan secara variatif mengikuti siklus tebangan," kata Surata, ilmuwan asal Karangasem, Bali, tersebut.(Frans Sarong)


KOMPAS
0

Menuju Revolusi Sistem Kelistrikan

Jalan aspal untuk menghasilkan tenaga listrik melalui energi matahari


JAKARTA, KOMPAS.com - Sementara banyak ilmuwan sibuk memikirkan solusi hemat energi listrik, ternyata Indonesia juga menjumpai fakta bahwa banyak kawasan di negeri ini yang belum terjangkau layanan listrik. Dr Taufik, profesor Indonesia yang berkarya di AS adalah salah satu yang tertarik untuk memecahkan masalah tersebut. Bukan dengan menemukan sumber energi baru, tetapi dengan membuat sistem baru dengan sumber energi dan teknologi yang telah ada.

"Kalau saya lebih tertarik dengan teknologi yang cepat bisa dikembangkan ya. Kalau harus menunggu puluhan tahun, itu terlalu lama. Lebih bagus yang mudah, sederhana dan cepat diaplikasikan," katanya di sela-sela International Summit Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I-4) di Jakarta, Kamis (16/12/2010).

Jadilah ia merencanakan program DC House yang akan dilaksanakan mulai bulan Januari nanti bersama para mahasiswanya. Prinsipnya, rumah tersebut menggunakan arus listrik DC, bukan AC seperti yang biasa digunakan.

"Arus DC ini memiliki kelebihan karena efisiensinya lebih tinggi. Kalau dalam arus AC, banyak energi yang terbuang selama ditransfer," ungkapnya. Dengan arus tersebut, efisiensi bisa ditingkatnya dari 5 hingga 10 persen yang berujung pada lebih hematnya listrik.

Penggunaan arus DC ini menurutnya bisa lebih fleksibel. Sumber energi bisa berasal dari mana saja, seperti hidropower, panel surya maupun angin, sesuai dengan potensi masing-masing daerah meski dikatakan bahwa panel surya adalah yang paling optimal.

"Bahkan yang paling hebat, kita bisa mentransfer energi dari manusia untuk listrik. Misalnya, orang yang bersepeda bisa mentransfer energinya di baterai, sehingga tersimpan dan bisa digunakan," ujar pria yang telah mengajar di AS selama 11 tahun.

Energi listrik yang dihasilkan dari tiap sumber akan ditransfer ke rumah lewat kabel. Sebelum sampai ke rumah, listrik yang dihasilkan akan melewati sebuah converter yang berperan untuk menstabilkan voltage yang awalnya naik turun sesuai dengan kemampuan sumber listrik memproduksi energi.

"Nah, di situlah keahlian saya," ujar Taufik yang memang menekuni bidang elektronika, terutama converter DC. Ia telah merancang converter DC yang digunakan untuk tank ABRAM milik AS dan pesawat F-37 serta baru saja meraih hak paten untuk converter buatannya.

Ketika energi listrik sampai di rumah, masih ada hal yang perlu diatasi. Pada sistem AC, setiap alat akan membutuhkan tegangan yang sama. Namun, pada sistem DC, tegangan yang dibutuhkan berbeda-beda sehingga harus ada penyesuaian.

"Kita akan mengembangkan juga stop kontak yang dilengkapi dengan sensor. Dengan itu, maka sistem listrik ini akan menyesuaikan kebutuhan setiap alat," ucap Taufik menguraikan solusi dari kendala pengembangan sistem DC ini.

Pada tahap awal, Taufik akan mengembangkannya dalam skala kecil. "Kita ujicobakan dulu pada satu rumah, menggunakan sumber energi yang sesuai. Nantinya kalau sudah berjalan akan dikembangkan dengan skala lebih besar," ujar Taufik.

Sebagai contoh, Taufik menjelaskan bahwa nantinya bisa dikembangkan semacam bus center, semacam tempat untuk mengumpulkan energi dalam komunitas tertentu, memungkinkan setiap orang untuk berbagi sumber energi ketika satu merasa kekurangan.

Muaranya adalah pada revolusi energi listrik. Sumber energi yang tadinya AC menjadi menggunakan DC. Kemudian, masyarakat yang terutama berada di daerah yang tak terjangkau listrik bisa mengupayakan listriknya dan berbagi untuk memenuhi kebutuhannya.

Untuk mewujudkannya, menurut Taufik tidaklah sulit. "Kita tidak mengembangkan teknologi baru tapi memanfaatkan yang sudah ada. Lampu DC, kulkas DC sekarang juga sudah ada. Jadi ini bisa cepat diaplikasikan," paparnya.

Taufik adalah seorang profesor di Department Electrical Engineering California Polytechnic State University di Amerika Serikat atau yang lebih sering disebut Calpoly. Ia menekuni bidang elektronika, terutama soal converter DC.

Ia adalah seorang pria berasal dari wilayah Tanjung Priuk, Jakarta. Sejak kecil, ia menghadapi keterbatasan listrik. "Dulu masih pakai lampu minyak tanah. Listrik pakai dari aki. Kalau akinya habis kita lagi nonton TV, layarnya jadi mengecil, harus lihat lebih dekat," ungkapnya sambil tertawa mengenang pengalamannya.

Lulus dari Cleveland, Ohio, saat ini, ia juga membantu beberapa perguruan tinggi untuk mendapatkan akreditasi ABET, sebuah akreditasi bergengsi dari Amerika dalam bidang pendidikan teknik.

Proyek DC House-nya yang akan dimulai Januari nanti akan mengambil Indonesia sebagai pilot project-nya. Esok, ia akan mempresentasikan idenya dalam pertemuan International Summit 2010 Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional dalam kluster elektronika.


KOMPAS

0

Mengurus Paten Itu Memang Susah!

JAKARTA, KOMPAS.com — Sering kali banyak orang Indonesia, termasuk para ilmuwannya, mengungkapkan betapa susahnya mengurus hak paten. Dikatakan, perlu waktu bertahun-tahun untuk mengurusnya serta mengeluarkan biaya yang tak sedikit.

Nah, bagaimana mengurus paten di luar negeri? Apakah sulit juga seperti yang dialami warga negara Indonesia?

Ken Sutanto, ilmuwan Indonesia yang bekerja di Jepang, mengungkapkan bahwa mengurus hak paten memang sulit, jauh lebih sulit dari memublikasikan makalah di jurnal ilmiah.

"Penelitian harus sangat inovatif. Kualitas penelitian adalah faktor utamanya. Memublikasikan paper di jurnal ilmiah internasional saja sulit, apalagi mengurus hak paten, jauh lebih sulit," ungkap profesor yang telah memiliki 29 paten di Jepang dan dua di Amerika ini.

Hal senada juga diungkapkan oleh Dr Taufik, ilmuwan asal Indonesia yang menjadi guru besar di California Polytechnic State University, AS. Sulitnya mengurus hak paten dialami ketika hendal mematenkan converter DC buatannya.

"Kita harus membuat prototype-nya dahulu. Kemudian, kita mengajukan ke universitas. Nanti, biasanya universitas meminta bagian royalti bila temuan berhasil dipatenkan. Itu saja sudah memakan waktu lebih dari 6 bulan," ungkapnya.

"Setelahnya, kita di Amerika juga mengajukan ke lembaga paten. Ini bisa memakan waktu bertahun-tahun. Mereka akan meneliti dulu apakah temuan kita benar-benar baru," paparnya lagi. Paten converter DC yang merupakan paten pertamanya memakan waktu sekitar 4 tahun.

Sementara di Australia, mengurus hak paten juga rumit. Mulyoto Pangestu, ilmuwan asal Indonesia yang menjadi staf pengajar di bagian Obsetri dan Ginekologi Monash University, mengungkapkan bahwa mengurus paten bisa memakan waktu 5 tahun.

"Kita juga harus mengurus ke universitas dan harus lewat pengacara karena mereka yang memiliki hak. Di kantor paten itu bisa lama karena mereka pun akan melihat seluruh jurnal ilmiah yang ada untuk melihat apakah hasil penelitian sudah pernah ada yang memublikasikan," jelasnya.

Ia sendiri pernah mengalami kegagalan. "Waktu itu hasil penelitian saya tentang sperma. Saya merasa yakin, tetapi setelah ditelusuri di jurnal internasional, ternyata pernah ada penelitian yang secara konsep sama di Hongaria dan dipublikasikan pada tahun 60-an lagi," paparnya.

Menurut Mulyoto dan Ken, yang harus diupayakan adalah tak sekadar meneliti, tetapi juga banyak membaca jurnal ilmiah dan membandingkan penelitian. Ini memungkinkan peneliti untuk membuat karya yang baru sehingga bisa dipatenkan. Mereka berbagi pengalaman dalam International Summit Ikatan Ilmuwan Internasional Indonesia (I-4) yang diselenggarakan di Jakarta, 16-18 Desember 2010.


KOMPAS

0

First Media Tawarkan Internet 20 Mbps

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT First Media Tbk memberikan penawaran terbatas layanan data Internet pita lebar berkecepatan 20 Mgabita per detik. Departmen Head Marketing Communication First Media, Marina Dewi Salim, mengatakan penawaran terbatas ini baru dilakukan seminggu terakhir.

"Ini layanan preium, karena kami ingin menjaga kualitas jaringan," ujar Marina di sela-sela acara First Media Goes To School di SD Besuki 01Menteng, Jakarta, pada hari ini.

Marina mengatakan kapasitas ini ter-up-grade otomatis tanpa tambahan biaya. Layanan ini diberikan kepada pelanggan yang selama ini berlanggan data 10 Mbps. Marina juga mengatakan penawaran terbatas ini biasanya dipakai mereka yang berprofesi tertentu, terutama yang membutuhkan bandwith besar.

Marina mengatakan First Media memang tak menargetkan banyaknya pelanggan premium. [DIAN YULIASTUTI]


VIVAnews
0

Monopoli Rasa Lokal

Monopoli lokal. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif
, Bandung - Tanpa kenal kapok, Evil si bandit berusaha memegang satu dari empat artefak sakti: kunci, tangan, sandal, dan pistol dari gudang. Kekuatan super tak terhingga, predikat penjahat paling lihai sedunia, dan segala keinginan bakal terkabul jika empat artefak tersebut berhasil dikumpulkannya. Namun Good, si penjaga gudang, tak akan membiarkan Evil melaksanakan aksi jahatnya.

Meski seorang diri, Good harus berjuang menggagalkan rencana komplotan itu dengan mengamankan satu artefak dan keluar dari gudang dengan selamat. Itulah Good Vs Evil, board game Indonesia keluaran komunitas Kummara (Berkumpul, Bermain, dan Bergembira) asal Bandung, yang baru saja diluncurkan medio Desember ini.

Dalam permainan itu, satu orang harus menjalankan pion karakter Good, sedangkan dua hingga empat orang lainnya memainkan Evil. Baik pemain Good maupun gerombolan Evil dituntut piawai mengatur strategi menggeser, melangkah, atau melompati kotak barang agar terhindar dari kepungan atau tembakan lawan.

Board game Good VS Evil tersebut lahir dari kreativitas Herry Rafael Husain, mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Parahyangan. "Membayangkan satu orang dikepung, diuber-uber, terus digambar skema sederhananya akhirnya jadi game," kata pemuda 22 tahun itu di sela Kummara Game Session, Selasa lalu.

Urusan ilustrasi dipercayakan kepada Brendan Satria, mahasiswa Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Teknologi Bandung (ITB). Ide board game hasil skema sederhana Herry divisualisasi dengan mendesainnya menggunakan perangkat lunak familiar, seperti Adobe Photoshop dan Corel X3.

"Semua orang sebenarnya bisa membuat game dengan ide sederhana, entah itu sifatnya fun atau strategi," kata Eko Nugroho, desainer dan editor game dari Kummara. "Ini bisa jadi potensi baru baik sebagai promosi, edukasi, sekaligus industri kreatif."

Board game
Simpang Dago, misalnya, menampilkan promosi wisata kuliner Kota Bandung lewat permainan yang menyenangkan. Permainan mirip monopoli buatan staf pengajar Statistik Universitas Padjadjaran ini terinspirasi celetukan pedagang kaki lima bahwa wisatawan Malaysia ogah menyambangi lokasi kuliner favorit mahasiswa Bandung tersebut gara-gara tumpukan sampah pasar. Permainan bertema lokal ini mengangkat gereget ruwetnya lalu lintas di Simpang Dago, yang dipenuhi pedagang jajanan, angkutan kota, lengkap dengan patroli polisi dan satpol PP.

Lewat media permainan dengan ciri khas potret sudut kota semacam itu, "Orang di luar negeri bisa tahu di Bandung itu ternyata ada tempat berdaya tarik seperti ini dengan cara menyenangkan," kata Eko.

Selama ini, Eko jarang melihat orang mengenal board game selain ular tangga, ludo, halma, atau monopoli. Di kafe Kummara, pada pertengahan tahun lalu dia mencoba memperkenalkan permainan ini dengan meminjamkan koleksinya kepada pengunjung. Sampai akhirnya sekitar tiga bulan lalu dirintis waktu khusus bagi para penggemar board game untuk berkumpul dan bermain di kafenya setiap Selasa petang. Pemain yang keranjingan bahkan baru menyudahi game session tersebut lepas dinihari.

Di luar negeri, papan permainan sudah berkembang jauh. Sejak 1960-an, Jerman, misalnya, memunculkan gaya board game yang didominasi dengan tema khas kuat dan menuntut kepiawaian menyusun strategi bagi pemainnya. Gaya permainan Jerman berbeda bila dibandingkan dengan gaya Amerika Serikat, yang cenderung bertumpu pada faktor keberuntungan dari dadu (luck factor). Kendati begitu, seiring dengan perkembangan booming-nya The Settlers from Catan sebagai game of the year di Jerman pada 1995, membuat Amerika berangsur-angsur menggeser haluan mengikuti gaya permainan negeri di Eropa Barat itu.

Hingga 30 tahun ke belakang, board game modern merambah pesat ke berbagai negara, baik di Eropa, Amerika, maupun Asia. Di Ontario, Kanada, peneliti Human Media Lab Queen's University, Mike Rooke dan Profesor Roel Vertegaal, berhasil menerapkan format permainan elektronik interaktif dari board game seperti The Settlers from Catan. Permainan seperti Carcassone dan Small World pun kini dapat dijumpai dalam bentuk aplikasi peranti lunak.

Eko yakin Indonesia bisa mengatasi ketertinggalan dalam waktu singkat. "Tahun depan sudah bisa seperti itu," ujarnya. "Bakal lahir board game baru untuk aplikasi peranti lunak ini."

Mei lalu, Prita Arianti Raditiarini dari FSRD ITB merampungkan desain board game baru. Tak hanya berkarakter strategi dan fun, game Tick Tock buatannya bermuatan pendidikan yang dirancang untuk menstimulasi minat kerja sama bagi anak autisme dan trauma healing bagi anak korban bencana. Lewat balok-balok, dua pasang pemain berlomba menyusun bagian-bagian rumah sesuai dengan gambar petunjuk menggunakan tongkat.

Belakangan muncul juga BoGa Bloggers, yang mengangkat tema blogging hasil kerja sama Eko dan Kanty Kusmayanty dan dirilis dalam perayaan hari Blogger Nasional, Oktober silam. Tak mau kalah meramaikan kelahiran game board Indonesia pada 2010, Windy Anandiha Soeraadiningrat, 22 tahun, bersama Brendan mendesain Land War. Rencananya, kedua mahasiswa FSRD ITB angkatan 2006 itu merampungkan proyek permainan perang di pengujung tahun ini.

Board game asli Indonesia:
- Apples or Crash karya DLA Games
- Adventure of D karya Jack Darwid
- Simpang Dago karya Eko Nugroho, Ilustrator: Brendan Satria A.
- Tick Tock Build karya Prita Arianti Raditiarini, Ilustrator: Brendan Satria A.
- Stones Park karya DLA Games
- BoGa Bloggers karya Kanty Kusmayanty & Eko Nugroho, Ilustrator: Brendan Satria A.

[GILANG MUSTIKA RAMDANI]


TEMPOInteraktif
0

Agrakom Sabet Teknopreneur Award 2010

Butuh 10 tahun bagi Agrakom untuk menjadi perusahaan yang menghasilkan.

VIVAnews - Agrakom Multicitra Siberkom meraih juara pertama kategori Enterprise Teknopreuneur Award 2010. Perusahaan yang menaungi situs berita online www.detik.com ini menyingkirkan lima perusahaan teknologi lainnya.

Perusahaan yang berdiri tahun 1995 dan meluncurkan detik.com pada tahun 1998 ini dinilai berhasil mendorong kewirausahaan dalam bidang teknologi, dan menjadi perusahaan media di tahun 2004.

"Kami mungkin tinggi dalam berteknologi, namun dalam menjalankan bisnis kami menggunakan cara kuno," kata Direktur Sapto Anggoro di Jakarta, 16 Desember 2010. Ia mengatakan memulai bisnis situs berita online gratis karena pasar Indonesia tidak menyukai layanan yang berbayar. "Indonesia senangnya gratis," kata dia.

Sapto mengaku butuh waktu hampir sepuluh tahun untuk menjadi perusahaan yang menghasilkan. "Kami awalnya utang pajak dulu, tahun 2005 baru lunas, jadi tidak dikejar-kejar lagi," kata dia.

Agrakom menyingkirkan Harrif Daya Tunggal Engineering, perusahaan yang bermodalkan garasi dengan bantuan modal Rp 500 juta sekarang memiliki aset senilai Rp 1 triliun. Finalis lainnya Smart Meter Indonesia, Antar Mitra Prakasa dan MLW Telecom.

Menurut salah satu dewan juri Amir Sambodo, penghargaan ini mendorong prospek bisnis teknologi informasi di Indonesia. "Ini karena dunia bisnis mengalami pertumbuhan yang sangat cepat dengan tingkat persaingan yang semakin tinggi," ia menjelaskan di sela-sela acara penganugerahan Teknopreneur Award, 16 Desember 2010.

Sementara untuk kategori start up juara pertama diraih oleh Agate Studio. Perusahaan pembuat game online ini baru berumur satu tahun. Agate bermimpi merubah cerita seram menjadi kisah pahlawan melalui permainan. Pemenang favorit Inaicta 2009 ini kini memiliki tiga permainan online.

Finalis Start Up lainnya adalah Daun Biru Engineering, Sangkuriang Internasional, QWords, GCM Ednovation, Lorco Menara Multimedi dan Indonesia Environment Consultant.

Penghargaan Teknopreneur Award sendiri digelar oleh Ikatan Alumni ITB, Teknopreneur Indonesia, dan Tekno Ventura, dengan dukungan KADIN Indonesia, HIPMI, dan Komite Inovasi Nasional, menggelar Teknopreneur Award 2010.

Beberapa perusahaan yang sempat meraih penghargaan ini, antara lain adalah PT Zahir Accounting (2008) yang fokus pada produk software akuntansi dan PT Sarimas Ahmadi Pratama (2009), yang bergerak di bidang industri mesin, terutama mesin otomotif. (umi)


VIVAnews
0

Komutta, Panduan Transportasi di Jakarta

Jakarta - Bagi pengguna ponsel Android mungkin wajib memiliki aplikasi ini. Komutta, menyediakan informasi transportasi di di Jakarta. Seperti, rute dan jadwal Transjakarta, Kereta listrik, Patas AC hingga daftar Taxi.

Untuk mencicipi aplikasi tersebut pengguna tidak akan dipungut biaya alias gratis, dan bisa di-download melalui Android Market.

Pada tampilan utama, pengguna bakal disajikan empat pilihan utama yakni, Transjakarta Route, Train Schedule, Call Taxi dan Patas AC. Apa saja fungsinya? Berikut pengalaman detikINET ketika menggunakan Komutta.

Transjakarta Route
Pada menu ini kita bisa mendapatkan informasi mengenai rute bus Transjakarta lengkap dengan koridor dan halte setiap pemberhentian. Misalnya ketika pengguna ingin menuju terminal Pulo Gadung dari Mampang Prapatan, aplikasi ini bisa memberikan informasi jalur yang bakal dilewati lengkap dengan peta.

Train Schedule
Ada 2 pilihan dalam menu ini Station dan Tranin Class. Pengguna bisa mendapatkan informasi tentang jadwal kereta kelas Ekonomi, Ekonomi AC, dan Express dari stasiun di seluruh Jakarta.

Call Taxi
Menu ini berisi informasi seluruh perusahaan penydia jasa taxi lengkap dengan nomer telepon yang bisa dihubungi. Jadi, tinggal pilih nama taxi yang diinginkan maka Komutta bisa langsung melakukan panggilan.

Patas AC Route
Menu ini banyak sekali menyimpan data nomor bus AC yang lalu-lalang di Jakarta. Pengguna bisa mencarinya melalui nomor bus, atau berdasarkan lokasi dimana bus itu biasa mangkal.

Secara garis besar, Komutta memang bisa dijadikan rujukan seputar jadwal transportasi di Jakarta. Menu yang ditampilkan begitu mudah dipahami dan datanya pun terbilang cukup akurat.

Selain itu aplikasi ini juga disajikan dalam bahasa Inggris. Artinya, turis asing yang sedang berkunjung pun bisa juga memanfaatkannya sebagai panduan.

Aplikasi Komutta bisa didapatkan secara gratis di Android Market. Dalam pengujian detikINET menggunakan ponsel HTC Desire dengan sistem operasi Android Froyo. ( eno / rns )


detikInet
0

Gedung Pustiknas Habiskan Rp200 Miliar

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) meresmikan gedung Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (Pustiknas) terbesar di Asia Tenggara, di kampus UIN 2 Syarief Hidayatullah, Jakarta.

Gedung Pustiknas dibangun di atas lahan seluas 9.300 meter persegi dan luas bangunan 7.800 meter persegi.

Biaya pembangunan gedung berasal dari pinjaman lunak Pemerintah Korea melaluiEconomic Development Cooperation Fund(EDCF) Korea Exim Bank senilai US$21 juta (Rp200 miliar).

"Kami semua berharap Pustiknas akan memberikan kontribusi bagi terciptanya tatanan masyarakat informasi yang sejahtera melalui penyelenggaraan TIK secara efektif dan efisien," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Balitbang SDM) Kementerian Komunikasi dan Informatika RI Cahyana Ahmadjayadi, dalam siaran persnya, Rabu (15/12).

Cahyana dalam sambutannya mewakili Menkominfo Tifatul Sembiring, mengemukakan, pendirian Pustiknas bertujuan antara lain untuk melatih para tenaga ahli, baik dari kalangan pemerintah maupun swasta di seluruh Indonesia dalam penguasaan dan pemanfaatan terhadap TIK.

Selain itu, Pustiknas bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan pemberdayaan masyarakat melalui penggunaan TIK.

Gedung Pustiknas terdiri atas bangunan utama dan asrama. Gedung utama memiliki fungsi sebagai training center, data center, dan service center. Sedangkan gedung asrama berfungsi sebagai penginapan peserta dengan daya tampung 180 orang

"Pembangunan Pustiknas yang pengelolaannya bekerja sama dengan kampus UIN Syarief Hidayatullah dinilai sebagai langkah tepat. Hal itu setidaknya akan membentuk sumberdaya manusia yang berwawasan, penuh kearifan serta sarat dengan nilai-nilai spiritual," ujar Cahyana. Listya Pratiwi


JurnalNasional
0

KlikHati, Gerakan Sosial di Media Sosial

Peluncuran program Klik Hati di Soho Senayan City, Rabu (15/12/2010)

KOMPAS.com - Besarnya pengaruh media sosial (social media) dalam membentuk gerakan di kalangan masyarakat urban menginspirasi Merck untuk mengadakan sebuah gerakan sosial bertema Klik Hati. Program sosial berbasis media sosial ini didukung oleh beberapa media sosial berpengaruh seperti Kompasiana, Good News From Indonesia, Voice of Jakarta dan Gema Damai.

Program Klik Hati secara resmi diluncurkan perusahaan farmasi dan kimia ini di Senayan City, Rabu (15/12/2010) pagi. Nils Moen, Direktur Divisi Consumer Health Care PT Merck, menjelaskan, Klik Hati bertujuan memperkenalkan kepada masyarakat luas gerakan sosial yang dilakukan oleh individu ataupun organisasi dan mengomunikasikannya melalui media sosial di internet.

Program dalam rangka ulang tahun Merck yang ke-40 ini memiliki dua komponen utama, yaitu Klik Hati Award dan Aksi Klik Hati. Bersamaan dengan diluncurkannya program ini, Merck memberikan Klik Hati Award kepada lima orang penggiat sosial media, yaitu Blog Dokter, Blood for Life, Sahabat Anak, Coin A Chance, dan Ivan Lanin.

Kelima orang peraih penghargaan mendapatkan hadiah Rp 10 juta dan diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi para calon peserta Aksi Klik Hati yang bisa diikuti oleh semua warga Internet.

Lewat aksi yang berlangsung hingga April 2011 ini, Merck mengundang siapa saja, baik individu atau komunitas untuk mengajukan program aksi kemanusiaan yang memanfaatkan social media. Nantinya, beberapa program terpilih akan mendapat dukungan dari Merck untuk pelaksanaan dan pengembangannya.

"Kami ingin memotivasi lebih banyak orang untuk mau terlibat dalam gerakan sosial," kata Nike Suryo Sofyan, Corporate Communications Manager PT Merck.

Aksi Klik Hati bisa diikuti dengan mengakses websitenya di www.klikhati.com. Setelah mendaftar, peserta bisa mengirimkan konsep program yang meliputi bidang kesehatan umum, lingkungan hidup, sosial, pendidikan dan budaya.

Dewan juri yang terdiri dari Roby Muhamad, Alissa Wahid, dan pihak Merck nantinya akan memilih lima program terbaik yang masing-masing akan mendapatkan hadiah Rp 20 juta. Hadiah ini diberikan untuk mengembangkan dan mengoptimalkan program yang ada. Sebulan kemudian, Klik Hati kembali memilih dua program terbaik yang berhak mendapatkan hadiah utama sebesar Rp 40 juta untuk masing-masing pemenang.



KOMPAS
0

Website Portal Informasi Narkoba Segera Diluncurkan

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -- Tak lama lagi, Indonesia akan memiliki portal resmi pemerintah yang isinya khusus membahas segala hal terkait narkotika dan obat-obatan terlarang (Narkotika).

Hal itu disampaikan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN), Gories Mere saat penandatanganan kerjasama upaya pencegahan, pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN) dengan Telkomsel di kantor BNN, Rabu (15/12/2010) kemarin.

Pembangunan Information Communication Technology (ICT) berupa website portal informasi seputar narkoba tersebut menurut Gories Mere merupakan langkah strategis dalam upaya peningkatan aksesibilitas informasi tentang bahaya penyalahgunaan narkoba kepada masyarakat. Setidaknya, para pelanggan Telkomsel yang saat ini mencapai hampir 95 juta orang merupakan target awal sosialisasi bahaya narkoba tersebut.

"Masalah narkoba saat ini senantiasa menunjukan kecenderungan meningkat dari tahun ke tahun. Sebagai gambaran, dari hasil penelitian tahun 2008 diketahui bahwa prevalensi penyalahguna narkoba di Indonesia telah mencapai 1,9 persen dari total jumlah penduduk, atau sekitar 3,6 juta jiwa," ujar Gories.

Penandatanganan kerjasama tersebut dilakukan pihak BNN dengan telkomsel dengan jarak waktu tiga bulan, terhitung sejak 15 Desember kemarin hingga 15 Maret tahun depan. Dari pihak BNN diwakili Gories Mere selaku Kepala BNN, dan dari pihak Telkomsel diwakili Sarwoto Atmosutarno selaku Direktur Utama. Meski telah ditandatangani kesepakatan, belum diketahui kapan portal tersebut akan dilemparkan ke masyarakat.(*)


Tribunnews
0

2010, Kominfo Tak ada yang Monumental

INILAH.COM, Jakarta – Tahun ini Menkominfo mendapat satu rapor merah. Namun pengamat menilai secara keseluruhan di 2010 tak ada yang monumental dilakukan Kominfo.

Kementerian Kominfo mendapat rapor merah dari Unit Kerja Presiden bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4). Menkominfo Tifatul Sembiring menyatakan rapor merah itu hanya satu, menyangkut tender di Yogyakarta. Ia beralasan proyek di Yogyakarta itu terlambat satu bulan karena terkait pinjaman Jepang.

Ia menegaskan Jepang sangat disiplin sehingga begitu negara kreditor meminta tender diulang, pelaksanaanya secara otomatis langsung mundur. Inilah yang membuat nilai merah dalam rapor Tifatul.

Sekretaris Jenderal Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Mas Wigrantoro Roes Setiyadi menilai rapor merah Tifatul Sembiring di Yogyakarta karena kerjasama dengan pemerintah Jepang hanyalah alasan yang dibuat-buat. “Saya kira hal itu tidak relevan jika Tifatul menggunakan alasan itu,” katanya.

Ia menilai kerja sama Indonesia tak hanya dengan Jepang saja. Menurutnya, secara keseluruhan selama dua tahun terakhir ini, tak ada kemajuan berarti menyangkut ICT yang dipelopori oleh Tifatul. “Secara kualitatif dan faktual tak ada perubahan,” tandasnya.

Pria yang akrab dipanggil Mas Wig ini menilai Tifatul Sembiring layak diganti. Menurutnya tak ada perubahan yang terjadi selama masa jabatannya.

Pengamat teknologi informatika Budi Raharjo mengaku tidak melihat hal negatif dari kepemimpinan Tifatul. Namun ia juga tak melihat ada yang monumental terjadi selama masa jabatannya. “Kemajuannya terlalu lambat,” katanya.

Menurutnya, masih banyak hal yang harus dibenahi di Indonesia, terutama masalah kurangnya infrastruktur. Selain itu, pricing di Indonesia masih terlalu mahal, digital devide pun masih bermasalah.

Bahkan, masih ada daerah yang belum mendapat jaringan internet. “Kalaupun ada harganya mahal”. Ia menilai kinerja Tifatul hingga kini masih sangat biasa.

Budi menambahkan di saat IT sedang booming seharus ada orang yang memiliki leadership lebih bagus. Ia juga menilai banyak komunitas yang menginginkan penggantian Tifatul Sembiring sebagai Menkominfo.

Pengamat ICT Poempida Hidayatullah mempertanyakan pemblokiran dan filter konten yang berbau porno. Kebebasan orang mencurahkan pendapat di dunia maya, menurutnya hampir tak bisa dikontrol karena dunia maya sangat bebas.

Ia menilai yang seharusnya dilakukan Tifatul adalah mengendalikan kemunculan pornografi di media-media virtual. Sedangkan usaha Tifatul melakukan filter terbatas pada telekomunikasi saja. “Media lain masih bisa mengaksesnya, jadi terkesan setengah-setengah”.

Menurut Poempida, langkah yang lebih nyata yang harus diambil Tifatul adalah mengenai cybercrime. Dalam kasus kejahatan di dunia maya, saat ini Indonesia menggunakan UU Pidana yang ada saja. Alhasil, tersangka tak kunjung tertangkap.

Hal itu dikarenakan UU Pidana mengharuskan adanya bukti dan saksi. Sedangkan, pelaku kejahatan dunia maya biasanya beroperasi sendiri dan buktinya hanya berupa data-data.

Poempida menilai, dari perspektif masyarakat, masih terdapat banyak kekurangan. Poempida menyarankan agar Tifatul segera membentuk UU atau setidaknya dalam bentuk peraturan pemerintah (PP) mengenai cybercrime.

Alasannya, makin hari makin banyak kasus, misalnya penculikan di Facebook. “Hal itu butuh penanganan nyata. Selain itu, jangan sampai kasus Pritha terulang lagi di mana hal itu melanggar kebebasan berpendapat,” katanya. [mdr]


Inilah

0

Perusahaan Perkapalan Belanda Jajaki Investasi di Sabang

Sabang (ANTARA News) - Perusahaan perkapalan Belanda, Damen Shipyards Gorinchem, menjajaki investasi bidang industri galangan kapal di kawasan Pulau Weh, Sabang, Provinsi Aceh.

Manajer Pemasaran Damen Shipyards Gorinchem untuk Asia Pasifik, Maarten Jongen, di Sabang, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan studi kalayakan apakah Pulau Weh ideal untuk membangun galangan kapal.

"Kami memang butuh waktu untuk meneliti apakah kawasan Sabang ini cocok untuk didirikan sebuah galangan kapal. Kami belum bisa memutuskan sebelum adanya studi kelayakan ini," katanya.

Dalam kunjungan ke Sabang, perwakilan manajemen Damen Shipyards Gorinchem, didampingi Gubernur Aceh, Irwandi Yusuf, Ketua Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS), Ruslan Abdul Ghani, dan Wali Kota Sabang, Munawar Liza Zein.

Ia menjelaskan, pihaknya telah melakukan kerja sama dengan pihak Pemerintah RI. Salah satunya yakni PT PAL di Surabaya, Provinsi Jawa Timur, dengan membuat empat kapal perang TNI AL.

Ketua Dewan Pengawas dan Asistensi Kawasan Sabang, Adnan Ganto, menjelaskan bahwa pihaknya sangat berkeinginan adanya sebuah galangan kapal di Sabang, namun bukan untuk membuat kapal perang tapi komersial.

Sabang, katanya, memiliki potensi cukup baik bagi investasi bidang maritim, termasuk industri galangan kapal komersial karena letak Pulau Weh yang strategis berada di jalur lintas perairan internasional.

Adnan Ganto, yang juga penasehat Kementerian Pertahanan RI di Bidang Ekonomi, menjelaskan bahwa dipilihnya Damen Shipyards Gorinchem untuk membangun industri perkapalan komersial di Sabang itu karena perusahaan Belanda tersebut sudah berpengalaman.

Menurut dia, perusahaan perkapalan asal Belanda itu telah menyelesaikan pembuatan empat kapal perang TNI AL, yakni KRI Diponegoro, KRI Hasanudin, KRI Sultan Iskandar Muda dan KRI Kaisabu.

"Saya pikir pemerintah sangat puas terhadap hasil kerja perusahaan Damen dalam membuat kapal perang itu," katanya.

Kemudian, Adnan menjelaskan, dalam pertemuan lanjutan antara president Damen dengan Menteri BUMN beberapa waktu lalu di Jakarta, manajemen Damen berkeinginan melebarkan sayap perusahaannya ke kawasan Asia.

"Dari hasil pembicaraan dengan Menteri BUMN, maka saya mencoba menggaet Damen untuk melihat potensi di Sabang yang memungkinkan perusahaan tersebut membuka sayapnya di Pulau Weh ini," kata dia.

Adnan Ganto menjelaskan bahwa hasil pertemuannya dengan pimpinan perusahaan Damen di Belanda membuat manajemen perusahaan tersebut memutuskan untuk meninjau Sabang.

"Kunjungan Maarten Jongen hari ini ke Sabang merupakan awal dan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya. Mudah-mudahan akan berlanjut untuk kehadiran industri perkapalan di Sabang ini," katanya menambahkan.(T.A042/P003)


ANTARAnews
0

Unair-Indofarma Kembangkan KB untuk Pria

Surabaya (ANTARA News) - Tropical Diseases Center (TDC) Universitas Airlangga Surabaya bekerja sama dengan PT Indofarma (Persero) mengembangkan alat kontrasepsi Keluarga Berencana untuk pria.

"Alat kontrasepsi untuk pria itu berasal dari ekstrak Gandarusa," kata peneliti dan dosen Departemen Farmakognisi dan Fitokimia Fakultas Farmasi Unair Dr Bambang Prajogo Eko W. MS di Surabaya, Rabu.

Acara peluncuran kontrasepsi pria itu dihadiri Direktur PT Indofarma (Persero) Soedibjo dan Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Pusat Sugiri Syarief di kampus setempat.

"Yang membuat alat kontrasepsi berbentuk tablet itu istimewa adalah target penggunanya. Jika sebelumnya alat kontrasepsi lebih banyak menyasar kepada perempuan, seperti misalnya spiral, vasektomi, pil KB, dan lain sebagainya, tapi tablet ekstrak Gandarusa itu khusus laki-laki," katanya

Menurut dia, dengan alat kontrasepsi itu, maka tidak hanya perempuan yang sekarang bertanggung jawab ikut KB, melainkan laki-laki juga tanpa perlu takut atau ragu ikut KB.

"Di dalam sperma pria terdapat tiga macam enzim yang berfungsi untuk menembus sel telur. Khasiat dari ekstrak Gandarusa adalah menghambat enzim tersebut sehingga sperma tidak dapat menembus sel telur," katanya.

Dengan demikian, sperma tidak dapat membuahi sel telur dan tidak akan terjadi kehamilan pada perempuan dengan obat KB untuk laki-laki yang pertama di dunia itu.

"Sampai saat ini, kami belum menemukan referensi yang menyebutkan ada obat KB untuk laki-laki, selain temuan tersebut," katanya.

Saat ini, obat KB untuk pria tersebut sedang menjalani uji klinis dan pengembangan produknya diserahkan kepada Indofarma yang akan membeli ke BKKBN untuk disebarkan ke seluruh Indonesia.

"Kami ingin meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama pada kaum laki-laki, terhadap pentingnya program KB. Yang paling penting, produk ini menggunakan sumber daya alam asli Indonesia," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kepala BKKBN Pusat Sugiri Syarief berharap alat kontrasepsi tersebut bisa diproduksi secara massal oleh Indofarma pada tahun 2011.

Selain itu, ada kemungkinan alat kontrasepsi tersebut bisa dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Tentunya, setelah ada penelitian soal efektifitas dan efeknya," katanya.(*)(T.E011/D010/R009)


ANTARAnews
0

IAEA Tegaskan Indonesia Paling Siap Bangun PLTN

Wina (ANTARA News) - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menegaskan bahwa Indonesia adalah negara yang paling siap mengembangkan energi nuklir, bersama dua negara lainnya Jordania dan Vietnam.

"Dukungan IAEA ini sebagai dorongan politis bagi Indonesia untuk mengembangkan PLTN," kata Duta Besar RI untuk Austria I Gusti Agung Wesaka di Wina, Austria, Rabu malam.

Saat ini, menurut dia, yang masih menjadi masalah bagi Indonesia adalah penerimaan publik dan keputusan politik, sedangkan aspek-aspek lain dinilai sudah memenuhi.

"Bangka Belitung tidak bisa bergerak tanpa keputusan politik dari pusat. Sementara Vietnam sudah lebih dulu memulainya dengan menyepakati kerja sama pembangunan PLTN dengan Rusia," katanya.

Kesimpulan itu adalah hasil penelitian IAEA yang bermarkas di Wina, berjudul "Integrated Nuclear Infrastructure Review 2009" yang meneliti kesiapan negara berkembang mengembangkan PLTN.

Dirjen IAEA Yukia Amano sangat antusias mendukung Indonesia mengembangkan nuklir dan berharap bisa berkunjung ke Jakarta dalam waktu dekat.

Sementara itu Gubernur Bangka Belitung Eko Maulana Ali mengatakan, Babel siap mendukung pembangunan PLTN dengan menyediakan dua lokasi di Bangka Selatan dan Bangka Barat.

Ia menegaskan, bahwa Babel membutuhkan listrik untuk memenuhi kebutuhan peningkatan kesejahteraan rakyat.

"Kami berharap pemerintah juga membangun transmisi listrik dari Jawa ke Sumatera dan ke Babel sehingga PLTN di Babel bisa menambah kapasitas listrik nasional," katanya.

Ia juga meminta rakyat Babel mendukung program persiapan pembangunan PLTN tersebut.(*)(T.D009/A026/R009)


ANTARAnews
0

Bisnis RBT Terus Berdering di 2011

INILAH.COM, Jakarta - Perkembangan ring back tone (RBT) diperkirakan terus tumbuh di 2011. Selain handset seluler lebih murah, kepopuleran lagu semacam Keong Racun turut memberi andil.

Pernyataan tersebut diungkapkan Vice President Musik Digital dan Manajemen Konten Telkomsel Krishnawan Pribadi saat dihubungi INILAH.COM. Menurutnya, masyarakat semakin menerima keberadaan RBT dengan sekitar 500 hingga 800 lagu baru muncul setiap bulan.

Selain itu animo masyarakat yang menyukai penggunaan RBT terus bertambah menjadi 6,7 juta pengguna di 2010. Jumlah ini hampir dua kali lipat dari 2009. Begitu pula dengan traffic. Di 2009, traffic RBT dari Telkomsel sebanyak 5 juta dan meningkat tiga kali lipat menjadi sekitar 15 juta traffic tahun ini.

Tak ayal, salah satu operator besar di Indonesia ini menargetkan pendapatan dari bisnis RBT mencapai 25% dari total pendapatan 2014. “Kami memperkirakan adanya peningkatan 2 kali lipat di tahun depan. Begitu pula target jangka panjang,” kata Krishnawan.

Karakteristik pengguna layanan lagu itu, menurut Krishnawan, mengganti RBT setiap minggu. Ini dikarenakan banyaknya lagu yang masuk ke daftar RBT sehingga memudahkan pengguna berganti lagu tergantung mood.

“Kebanyakan dari mereka mengganti RBT setiap minggu karena ratusan lagu yang masuk memungkinkan mereka terus update lagu sesuai dengan perasaan mereka saat itu. Apalagi, biaya RBT mingguan sangat murah dengan Rp3 ribu,” ujarnya lagi.

Berdasarkan analisis perkembangan musik Indonesia di televisi, radio, internet maupun media pengiklanan, Krishnawan menilai adanya loyalitas yang tinggi di konsumen musik berusia 18 hingga 25 tahun. Remaja dinilai lebih mudah mengapresiasi dan menerima seni sebagai bagian dari kehidupan dan komunitas.

“Mereka kebanyakan memiliki pola pikir yang terbuka dan sering mengakses media yang memperdengarkan musik baru. Mereka juga menyukai lagu hit saat itu. Yang menarik, sejalan dengan perubahan iklim musik, maka ketertarikan remaja juga turut berubah.”

Lagu Keong Racun sempat menjadi RBT teratas selama 2 hingga 3 minggu. Namun, lagu paling populer di ranah RBT tahun 2010 adalah ‘Baik-Baik Sayang’ dari band Wali.

Perkembangan digital, dinilai Krishnawan, membuat lingkungan musik lebih bergairah meskipun keberadaan industri bajakan tetap mempengaruhinya. Banyaknya pengguna yang hapal lagu karena sering mendengar musik bajakan memberi keuntungan bagi industri RBT.

“Industri musik tidak hanya RBT. Ada pula full track download yang mungkin tidak berkembang karena industri bajakan. Semua orang dengan mudah mengunduh (download) lagu gratis di internet. Ini setidaknya merugikan. Angka pembajakan masih berada di atas penjualan resmi, dengan total kasus ilegal tahun lalu mencapai Rp4,5 triliun,” katanya.

Ia menambahkan RBT akan menjadi semacam statement bagi masyarakat. Pada akhirnya, pengguna RBT tidak hanya menganggap musik sebagai bagian dari seni tetapi juga identitas diri. “Kami ingin RBT Telkomsel menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia,” imbuh Krishnawan Pribadi. [mdr]


Inilah