0

Solusi Manajemen SDM Buatan Dalam Negeri

Indra Sosrodjojo, Director Andal Software (paling kiri) sedang menerangkan aplikasi Andal Pay Master 2011.

JAKARTA, KOMPAS.com
— Perusahaan yang ingin meningkatkan efektivitas kinerja perusahaan, terutama bagi departemen SDM, kini tidak harus tergantung pada solusi buatan asing. Pengembang software lokal perangkat lunak lokal, PT Andal Software Sejahtera atau lebih dikenal dengan Andal Software telah mengembangkan solusi tersebut.

Namanya Andal PayMaster 2011 yang merupakan aplikasi HR admin, payroll, PPh 21, dan attendance yang terintegrasi. Dengan hanya satu tampilan layar pada komponen gaji, penggunanya dapat mendefinisikan hampir semua komponen gaji yang ada di perusahaan.

Selain itu, perangkat lunak ini dilengkapi juga dengan ekspor data untuk transfer bank dan e-SPT. Ada pula fasilitas Pivot Table yang dapat digunakan untuk menganalisis data kehadiran, data gaji, dan jumlah karyawan sesuai dengan kebutuhan. Pivot Table juga dapat menampilkan perhitungan lembur dengan breakdown per index overtime beserta perkaliannya sehingga pengguna dapat dengan mudah mencocokkan hasil perhitungan lembur.

Dalam hal keamanan, data gaji pada Andal PayMaster 2011 dienkripsi sehingga tidak semua orang dapat melihat data gaji, serta pembatasan akses, baik ke menu maupun data. Biasanya yang menghitung gaji untuk tingkat manajer ke atas dibedakan dengan yang menghitung gaji untuk tingkat supervisor ke bawah. Andal PayMaster 2011 dapat membatasi akses terhadap data tersebut.

Selain berbagai keunggulan di atas, Andal PayMaster 2011 juga membuka wacana baru dalam menghitung payroll di perusahaan, di mana produk ini ditawarkan melalui layanan cloud computing dengan sistem sewa. Layanan berbasis cloud tersebut meliputi penyediaan fasilitas data center dan isinya, internet/VPN Bandwidth, DR/BC, OS, aplikasi, sumber daya pendukung yang terintegrasi, dan didukung oleh sistem keamanan data. Untuk layanan ini, Andal bekerja sama dengan GreenView sebagai penyedia layanan berbasis cloud computing.

"Dengan aplikasi yang berbasis cloud computing ini, diharapkan perusahaan-perusahaan dengan jumlah karyawan di bawah 150 orang dapat menggunakan aplikasi payroll ini," kata Indra Sosrodjojo, Direktur PT Andal Software Sejahtera, dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Rabu (24/11/2010).

Andal PayMaster 2011 didistribusikan secara resmi oleh PT Bhinneka Mentari Dimensi (Bhinneka.com). Selain Andal PayMaster 2011, Andal juga memiliki produk unggulan lainnya, yaitu Andal Kharisma 2011, aplikasi untuk HR, payroll, PPh 21 dan attendance, serta Andal Time Tracker 2011, aplikasi untuk attendance beserta cuti, shift, lembur beserta dengan SPL.


KOMPAS

0

Jambu Mete Dijadikan Bahan Baku Kosmetik

KUPANG--MICOM: Bupati Kupang Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ayub Titu Eki mengaku produktivitas jambu mete di wilayah itu sangat layak untuk dijadikan sebagai bahan baku kosmetik baik dari aspek kualitas maupun kuantitas.

Dia mengatakan hal itu menanggapi upaya negosiasi yang dilakukan oleh investor kosmetik asal Jakarta yang akan melakukan kerjasama pengirimian bahan baku jambu mete dari daerah tersebut.

"Pada prinsipnya, Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kupang siap melayani permintaan bahan baku jambu mete yang diminta oleh pengusaha kosmetik tersebut," kata Titu Eki di Kupang, Sabtu (27/11).

Dia mengatakan, produktivitas budidaya jambu mete hampir berada di semua lokasi di Kabupaten Kupang, sehingga diyakini akan sanggup memenuhi kebutuhan investor kosmetik dalam upaya peningkatan pendapatan dan mendorong tingkat ekonomi masyarakat di daerah tersebut.

Menurut Titu Eki, upaya kerja sama itu masih dalam proses penjajakan, namun yang pasti, investor kosmetik asal Jakarta itu sudah melakukan survey internal di lokasi itu dan menyatakan layak dari aspek kualitas dan ketersediaan stok bahannya.

"Hasil survey yang dilakukan oleh investor tersebut, menyatakan potensi jambu mete di Kabupaten Kupang layak. Itu kata mereka (investor)," kata Titu Eki.

Berdasarkan keinginan dan hasil kajian yang dilakukan oleh pihak investor tersebut, Pemerintah Kabupaten Kupang akan siap meladeninya, dan akan menyampaikan kepada masyarakat petani jambu mete untuk terus meningkatkan produktivitasnya demi memenuhi kebutuhan investor tersebut.

Memang secara resmi belum ada pembicaraan antara pemerintah dengan investor yang bersangkutan, namun kata Titu Eki, rencana ini merupakan harapan dan signal bagi pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kupang untuk terpacu melakukan upaya peningkatan produktivitasnya.

Selama ini kata dia, hasil produksi buah serta biji jambu mete tidak dipasarkan secara baik dan teratur sehingga telah memberikan dampak putusasah masyarakat petani untuk meningkatkan produktivitasnya.

"Saya yakin jika kerja sama ini sudah jalan, maka akan memberikan semangat bagi para petani jambu mete di Kabupaten Kupang untuk meningkatkan produktivitasnya," kata Titu Eki. (Ant/ip/OL-05)


MediaIndonesia
0

PNSBox Dongkrak Pendapatan Pajak Negara

JAKARTA - Kemkominfo mulai mengintegrasikan sistem dan data yang ada di ada di Ditjen Aplikasi Telematika Kementerian Kominfo dengan Ditjen Pajak Kementerian Keuangan. Diharapkan dalam waktu dekat ini secara konkret perolehan pajak akan lebih meningkat secara signifikan.

Integrasi data ini menggunakan perangkat yang dikembangkan oleh Kementerian Kominfo yang disebut PNSBox (Private Network Security Box) yaitu server yang berfungsi sebagai router, firewall dan VPN (Virtual Private Network) sehingga antar sistem dapat melakukan pertukaran data terhadap konten yang dibutuhkan.

Melalui interoperabilitas sistem yang terintegrasi antara Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP) dan Sistem Informasi Ditjen Pajak, proses verifikasi data NPWP penyedia barang dan jasa dapat dilakukan secara online sehingga data yang dihasilkan memiliki tingkat validitas yang tinggi.Disamping itu Ditjen Pajak juga dapat memperoleh informasi nilai pengadaan serta pemenang tender. Data tersebut dapat digunakan sebagai dasar perhitungan nilai pajak serta melakukan verifikasi pada saat perusahaan pemenang tender membayar pajak.

Dalam keterangannya Jumat (26/11/2010), Kepala Pusat Infromasi dan Humas Kemkominfo Gatot S Dewa Broto, mengatakan Dirjen Aplikasi Telematika Ashwin Sasongko dan Dirjen Pajak Mochammad Tjiptarjo telah melakukan penandatanganan Kesepakatan Bersama tentang Integrasi Data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di Sistem e-Pengadaan Pemerintah (SePP) dengan Data Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) di Sistem Informasi Ditjen Pajak.

"Integrasi data ini merupakan langkah awal pengembangan interoperabilitas nasional melalui sistem Enterprise Services Bus dalam upaya penyediaan data yang valid dan akurat. Interoperabilitas sistem yang terintegrasi mampu berinteraksi melakukan pertukaran data sehingga dapat saling berbagi data, saling melakukan verifikasi data sesuai dengan kebutuhan yang pada akhirnya data tersebut menjadi lebih valid dan akurat," kata Gatot.

Keberhasilan integrasi SePP dan Sistem Informasi Ditjen Pajak ini merupakan langkah nyata yang dilakukan pemerintah guna memperoleh dan menyediakan database penyedia barang/jasa yang akurat dan valid.

Model interoperabilitas sistem ini dapat dijadikan acuan bagi pemerintah untuk melakukan integrasi dengan sistem lainnya yang lebih luas serta dapat melahirkan kebijakan nasional tentang pertukaran data antar instansi secara nasional sehingga nantinya pemerintah memiliki database yang valid dan akurat serta dapat digunakan oleh seluruh instansi pemerintah maupun oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhannya. (ugo)


Okezone
0

Saatnya Indonesia Beralih dari Agraris?

Jika Indonesia ingin maju, pemerintah perlu maksimalkan potensi tenaga kerja dan industri.

Pabrik perangkat elektronik di Cibitung, Jawa Barat (VIVAnews/Muhammad Chandrataruna)

VIVAnews - Selama 50 tahun terakhir, Taiwan melakukan transformasi dari masyarakat agraris menjadi negara yang ekonominya mengandalkan bidang teknologi, khususnya Informasi dan Komunikasi (TIK). Sebagai contoh, disadari atau tidak, konsumen di seluruh dunia, termasuk Indonesia telah memanfaatkan produk teknologi asal Taiwan.

Sebut saja produk dari Acer, Asus, HTC, Gigabyte, Avermedia, BenQ, Genius, Trend Micro, D-Link, MSI, Mio, dan lain-lain adalah sebagian merek yang akrab di telinga pengguna. Dan merek-merek global ini berawal dari inovasi teknologi Taiwan yang dimulai 30 tahun yang lalu.

Awalnya, industri TIK Taiwan merupakan industri manufaktur sederhana. mereka maju setelah melakukan kolaborasi jangka panjang dengan Original Equipment Manufacturer (OEM) utama di dunia. Dari penelitian terakhir, perusahaan asal Taiwan memasok 95% komponsen untuk netbook PC dan lebih dari 72% komponen untuk memproduksi LCD di seluruh dunia.

“Ada dua faktor penting yang memuluskan transformasi Taiwan dari agraris ke industri teknologi yaitu inovasi serta riset dan pengembangan,” kata James Chen, Direktur Taiwan Trade Centre, Jakarta, 27 November 2010.

Indonesia, kata Chen, saat ini telah menunjukkan kemajuan pesat dalam penggunaan teknologi, terutama jika bicara mengenai cara masyarakat menerima social media dan connectivity. “Para pelajar Indonesia juga kerap berprestasi dalam kompetisi IPA dan Matematika dan institusi teknologi seperti seperti ITB Bandung merupakan wadah yang berisi bakat-bakat sempurna,” kata Chen.

Chen menyebutkan, inovasi dan investasi dalam penelitian serta pengembangan adalah pilihan yang terbaik. “Hal ini telah terbukti dan membuahkan hasil bagi Taiwan,” ucap Chen. “Cara yang serupa juga bisa digunakan oleh Indonesia untuk membawa industri teknologi dalam negerinya ke tingkat yang lebih tinggi,” ucapnya.

Jika Indonesia ingin maju, kata Chen, pemerintah perlu memaksimalkan potensi tenaga kerja dan industri. “Sebagai contoh di Taiwan, sekitar 30 tahun lalu pemerintah telah membangun Hsinchu’s Science-Based Industrial Park. Lokasinya berada di dekat beberapa universitas dan pusat penelitian,” ucap Chen. “Lokasi itu kini menjadi tempat berkumpulnya perusahaan-perusahaan teknologi tinggi terutama yang bergerak dalam industri semikonduktor,” ucap Chen.

Universitas seperti Tsing-Hua dan Chiao-Tung membekali lulusannya dengan pengetahuan dan keterampilan praktis. Sementara itu, The Industrial Technology Research Institute menyediakan fasilitas terbaik untuk menghasilkan solusi teknologi inovatif dan membagi penemuannya dengan industri TIK lokal. “Ini tentu memberikan kemampuan lebih bagi industri TIK Taiwan untuk mengembangkan produk-produk baru,” ucap Chen.

Hubungan simbiosis antara universitas-universitas di Taiwan dan program-program pengembangan yang dibiayai negara telah menciptakan lingkungan yang memungkinkan masyarakat memiliki ruang untuk mengembangkan kemampuan diri secara penuh. “Dengan langkah ini, perusahaan juga mendapat pasokan sumber daya manusia yang berpendidikan tinggi,” kata Chen. “Kombinasi tersebut mendukung industri TIK Taiwan berhasil mencapai posisinya saat ini,” ucapnya.

Danny Harjono, Wakil Kepala Bidang Komparmen Usaha Distribusi dan Import, Apkomindo menyebutkan, Indonesia butuh belajar dari Industri TIK Taiwan. “Khususnya bagaimana membina Industri TIK agar lebih matang dan mampu meraih pertumbuhan yang signifikan, menarik perhatian investor untuk menginvestasikan bisnis mereka di Indonesia,” ucapnya.

Indonesia, kata Danny, juga perlu membina hubungan baik dengan Taiwan agar dapat menjadi rekan strategis pada rantai pemasokan global agar jangan hanya menjadi sekadar konsumen perangkat teknologi. (umi)


VIVAnews
0

90% Kebutuhan nonalutsista produk dalam negeri

Sukoharjo (Espos)–Kementrian Pertahanan (Kemhan) Indonesia menggelar rapat koordinasi dengan 20 perusahaan industri yang memproduksi peralatan dan perlengkapan pertahanan non alat utama sistem senjata (alutsista) di Gedung Serba Guna, PT Sritex, Sukoharjo, Jumat (26/11).

Sekretaris Jendral Kemhan, Marsekal Madya TNI Eris Herryanto dalam jumpa pers sebelum rapat koordinasi mengutarakan, pertemuan itu digelar untuk menyinergikan kemampuan industri dalam negeri yang berkompeten memproduksi kebutuhan peralatan dan perlengkapan nonalutsista.

Dia mengatakan, saat ini 90% butuhan peralatan dan perlengkapan nonalutsista untuk TNI sudah dapat dipenuhi oleh industri dalam negeri. Begitu juga dengan produk perlengkapan perorangan lapangan, seperti pakaian militer, ransum, sepatu, ransel, serta tenda sudah bisa diekspor ke negara sahabat.

Selain dihadiri jajaran pejabat Kemhan dan perusahaan industri pertahanan, rapat koordinasi tersebut antara lain dihadiri pejabat Mabes TNI. Mantan Jaksa Agung, Hendarman Supanji juga tampak hadir dalam pertemuan itu.[hkt]


Solopos

0

Adobe tunjuk Sistech jadi distributor di Indonesia

JAKARTA: Adobe Systems memperkuat bisnis software-nya di Tanah Air dengan menunjuk Sistech Kharisma sebagai distributor resmi untuk produk andalannya Adobe Creative Suite 5 dan Acrobat X yang baru diluncurkan.

Vicky Skipp, Regional Manager Adobe Systems Asia Tenggara, mengatakan Indonesia adalah pasar penting bagi Adobe Systems di Asia Tenggara.

"Pengadopsian broadband merupakan indikasi peluang signifikan bagi perusahaan atau organisasi dalam menciptakan konten kreatif dan aplikasi kaya melalui berbagai kanal seperti web mobile, jejaring sosial dan lainnya. Kami berkomitmen membantu dunia usaha di Indonesia di berbagai skala untuk mencipta, mengirim dan mengoptimalkan konten dan aplikasi berbasis Adobe," ujarnya hari ini.

Sistech, tuturnya, akan merekrut dan melatih mitra channel untuk memberikan solusi tersebut ke pelanggan di Indonesia.

Adobe Creative Suite 5 adalah software desain dan pengembangan untuk alur kerja kreatif dengan lebih dari 250 fitur. Lini produk software itu mencakup Creative Suite 5 Master Collection, Design Premium, Web Premium, Production Premium, Design Standard serta dilengkapi 15 produk ppoin dan teknologi terkait.

Sementara itu keluarga Adobe Acrobat X--yang mencakup Acrobat X Reader dan Acrobat X Suite mendukung pertukaran dokumen dan inovasi konten berkualitas termasuk kemampuan kolaborasi. Software itu diklaim menghadirkan kemampuan menyederhanakan proses penyiapan dan penerbitan dokumen dengan kemampuan penyesuaian portofolio format PDF untuk kebutuhan presentasi.

Yulius Halim, Sales & Marketing Director Sistech Kharisma, mengatakan pihaknya akan membidik sektor pemerintah, industri, pendidikan, industri kreatif dan dunia usaha lainnya. "Kami yakin saluran distribusi kami dapat membantu memperluas jaringan reseller Adobe di Indonesia."

Adobe menggunakan acuan data bahwa industri kreatif menyumbang 7,6% atau Rp151 triliun terhadap pendapatan domestik bruto Indonesia dan kontribusi industri kreatif diproyeksikan akan naik menjadi 8%-9% pada 2015. (faa)


Bisnis

0

"Broadband" Belum Puaskan Harapan

Koneksi broadband atau jaringan telekomunikasi pita lebar semakin menjadi kebutuhan, terutama ketika perangkat mobile broadband mulai membanjiri pasar. Namun, kehadiran gadget-gadget pintar itu terasa terlalu cepat sehingga tidak atau belum didukung jaringan yang memadai.

Sepertinya selalu ada kesenjangan penerapan teknologi komunikasi, selalu terlambat. Bahkan, kalau toh sudah ada, penerapannya tidak maksimal. Operator sudah sangat berbangga memiliki sekian ribu BTS, tetapi tidak pernah dijelaskan BTS dengan kualitas seperti apa.

Terminologi seperti broadband, akses unlimited sudah menjadi jargon sehari-hari yang dijual operator saat ini. Terkesan canggih, tetapi bisa berarti tidak bermakna apa-apa karena keluhan berkaitan dengan layanan itu masih banyak muncul di sana-sini.

Hadirnya ponsel-ponsel canggih (smartphone) menjadi tidak ada artinya ketika koneksi broadband tidak bisa diandalkan. Barang canggih itu hanya berfungsi seperti ponsel biasa, sekadar komunikasi suara dan SMS, selebihnya fitur yang tidak memerlukan jaringan.

Hal ini menjadi semakin terasa ketika mulai muncul iPhone, terlebih lagi ponsel canggih berbasis Android dalam setahun ini. Meski berfitur canggih, ya tetap saja terlihat ”dungu” dengan koneksi broadband yang tersendat-sendat.

Bisa jadi ini karena sampai sekarang operator masih melihat koneksi suara sebagai primadona sehingga koneksi data masih tetap nomor dua. Selain luasnya negeri ini juga merupakan kendala, apalagi daya beli masyarakat juga masih rendah.

Walaupun vendor jaringan Ericsson akhir tahun lalu menemukan bahwa lalu lintas data sudah melebihi suara di tingkat global. Trafik itu meningkat 280 persen tiap tahun selama dua tahun terakhir dan diperkirakan akan meningkat dua kali lipat pada lima tahun ke depan.

Akankah perubahan seperti ini juga akan terjadi di negeri ini?

Korelasi

Sebuah studi yang dibuat Ericsson belum lama ini memperlihatkan adanya korelasi yang positif antara pengembangan penetrasi broadband dan tambahan pertumbuhan GDP, termasuk terciptanya pekerjaan baru. Misalnya seperti setiap penambahan 1.000 pengguna broadband akan menciptakan sekitar 80 pekerjaan baru.

Mats Otterstedt, Presiden Direktur Ericsson Indonesia, beberapa waktu lalu mengungkapkan, ”Indonesia memiliki potensi pertumbuhan di bidang mobile broadband yang menakjubkan. Sebagai negara keempat dengan populasi terbesar, Indonesia merupakan pasar besar dengan permintaan akan layanan telekomunikasi yang besar pula.”

Raksasa jaringan dari Swedia itu melihat pertumbuhan mobile broadband di Indonesia seiring dengan pertumbuhan indikator sosial ekonomi negara. Mobile broadband telah berkembang menjadi syarat utama bagi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan koneksi internet.

Pada kesempatan yang berbeda, pihak GSMA (Asosiasi GSM) pada Selasa (16/11) mengungkapkan hasil riset independen yang menekankan pada dampak positif alokasi spektrum frekuensi untuk komunikasi bergerak di Asia Pasifik. Laporan yang dibuat GSMA dan Boston Consulting Group itu tentang alokasi pada pita frekuensi 700 MHz untuk komunikasi broadband.

Apabila pihak pemerintah di kawasan Asia Pasifik mengalokasikan frekuensi itu untuk komunikasi bergerak, maka akan memberikan keuntungan ekonomis dan sosial yang lebih besar dibandingkan dengan jika hanya digunakan untuk layanan seperti siaran. Sepertinya harmonisasi pita frekuensi 700 MHz ini memberi isyarat bagi masuknya teknologi Long Term Evolution (LTE), sebuah teknologi komunikasi yang saat ini bisa disebut para-generasi keempat (4G).

Riset itu memperlihatkan, alokasi pita 700 MHz untuk LTE akan meningkatkan jumlah pelanggan internet di Indonesia sampai 22 persen, Korea hingga 14 persen, India 21 persen, dan Malaysia 23 persen. Di negeri ini akan bertambah 9,7 juta pelanggan internet hingga tahun 2020.

Barangkali hal ini juga akan memberi jalan pada teknologi LTE di Indonesia untuk membuka kemacetan broadband. Akan tetapi, lalu muncul pertanyaan lain, bagaimana dengan WiMAX, teknologi pra-4G yang bahkan sudah mulai menjalankan aktivitas pembangunan infrastrukturnya?[Oleh AW Subarkah]


KOMPAS

0

Mentawai Picu Aktivitas Bromo

INILAH.COM, Jakarta - Setelah Gunung Merapi, Gunung Bromo dan Gunung Krakatau menjadi sorotan. Menurut ahli, pemicunya adalah gempa dan tsunami Mentawai. 20 gunung ikut waspada.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana (PVMG), Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Surono yang dihubungi INILAH.COM mengakui beberapa gunung sedang dalam pengawasan ketat pemerintah.

“Ada banyak gunung berapi yang berada dalam pengawasan. Gunung Bromo merupakan salah satunya karena masih berstatus Awas,” kata Surono singkat.

Menurut Wakil Ketua Pokja Adaptasi Dewan Nasional Perubahan Iklim DR Armi Susandi MT, penyebab utama aktifnya Gunung Merapi dan Gunung Bromo adalah aktivitas lempengan di kawasan Mentawai, yang juga menyebabkan gempa dan tsunami. Aktivitas gunung api di suatu tempat juga mempengaruhi kawasan lainnya.

“Ini tentu saja ada hubungannya karena di dalam bumi ada yang disebut mantel yang terdiri dari magma. Lapisan tersebut tersambung dengan lainnya. Jika ada satu gunung yang mengeluarkan magma maka proses dinamika magma akan mempengaruhi gunung api di tempat lain. Aktivitas magma saling berhubungan.”

Lempengan di kawasan Mentawai terus bergerak karena pergolakan magma. Lempengan itu kemudian membuat patahan dan pergeseran di kawasan gunung api. Akibatnya, magma di bawah gunung api itu, menurut Armi yang juga menjabat dosen Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian ITB, turut menggaktifkan kawasan yang berbeda.

“Ini saling terkait antara gempa bumi, tsunami dan gunung berapi.” Menurutnya, setiap tindakan di dalam perut bumi saling berkaitan dan memberi dampak ke wilayah yang dilewati. Lempengan Mentawai misalnya melalui wilayah yang luas di Indonesia, sepanjang Sumatera hingga pulau Jawa.

“Ini adalah efek lanjutan dari dinamika lempengan di Mentawai. Selanjutnya, ada penumpukan magma yang berpindah ke arah Bromo. Karena cukup kuat desakan magmanya. maka ini akan keluar. Di sisi lain, jika beban di atas permukaan tanah cukup berat, akan mampu menahan magma,” kata Armi lagi.

Armi juga menyebutkan bahwa lempengan yang berada di atas permukaan magma akan menyebabkan pergerakan terus menerus. Begitu pula dengan kemampuan lapisan tanah menahan aktivitas magma.

“Peristiwa Mentawai kemarin tidak hanya Bromo yang perlu diwaspadai. Sekitar 20 gunung api di Indonesia turut dipengaruhi lempengan itu,” kata Armi tegas. Meskipun begitu, ia mengakui tidak ada skema yang mampu memperkirakan urutan gunung berapi mana saja yang akan meletus.

“Tidak bisa karena kita tidak tahu kondisi di kerak bumi yang menyimpan magma seperti apa. Teknologi belum mampu mengukur aktivitas magma di perut bumi.”

Awal November lalu, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) ESDM menyebutkan 20 gunung berapi yang mengalami peningkatan aktivitas yaitu Gunung Sinabung (Karo, Sumut), Gunung Talang (Solok, Sumbar), Gunung Kaba (Bengkulu), Gunung Kerinci (Jambi), Gunung Anak Krakatau (Lampung), Gunung Papandayan (Garut, Jabar), Gunung Slamet (Jateng),Gunung Bromo (Jatim).

Ada pula Gunung Semeru (Lumajang, Jatim), Gunung Batur (Bali), Gunung Rinjani (Lombok, NTB), Gunung Sangeang Api (Bima, NTB), Gunung Rokatenda (Flores, NTT), Gunung Egon (Sikka, NTT) dan Gunung Soputan (Minahasa Selatan, Sulut).

Demikian juga Gunung Lokon (Tomohon, Sulut), Gunung Gamalama (Ternate, Maluku Utara), Gunung Dukono (Halmahera Utara, Maluku Utara), Gunung Karangetang (Sulut) serta Gunung Ibu (Halmahera Barat, Maluku Utara). [mdr]


Inilah

0

Perusahaan Makin Sadar Komputasi Awan

JAKARTA – Hasil survei Springboard Research mencatat, 83% perusahaan berskala besar di Asia Pasifik beranggapan komputasi Awan sebagai teknologi yang relevan bagi bisnis mereka.

Persentase ini meningkat lebih dari dua kali lipat dalam 18 bulan terakhir. Kegiatan survei yang didukung Vmware ini telah menyurvei 6.593 responden pada September lalu.

Hasilnya menunjukkan adopsi Awan di tujuh pasar Asia Pasifik meningkat pesat selama 18 bulan terakhir, khususnya di level perusahaan besar. Sekarang, 59% dari firma regional telah menggunakan atau berencana memakai inisiatif Awan dibandingkan 45% pada enam bulan lalu dan 22% pada 2009. Organisasi di Jepang dan Australia memimpin adopsi Awan, masing-masing 36% dan 31%. Mereka telah menjalankan inisiatif yang berkaitan dengan Awan.

Sementara, India dan China adalah dua negara terdepan dalam hal rencana adopsi, masingmasing 43% dan 39%. Di Asia Tenggara, organisasi di Singapura memimpin dengan 23%, disusul Malaysia dan Thailand (masing- masing 21%). Namun, untuk perencanaan Awan, Malaysia dan Thailand adalah yang terdepan dengan masing-masing 29% dibandingkan Singapura (30%).

Perusahaan-perusahaan berukuran raksasa-terutama yang mempekerjakan lebih dari 10.000 karyawan- memimpin adopsi Awan (39%) dibandingkan organisasi yang lebih kecil dengan 100- 999 karyawan (20%). Sebagian besar perusahaan di Jepang (86%), Singapura (84%), dan Thailand (74%) mengasosiasikan komputasi Awan dengan IT-asa- Service (ItaaS) atau TI sebagai layanan.

Di Australia (80%), Malaysia (78%), dan India (75%) mengasosiasikan Awan sebagai application- on-demand. Di China, sebanyak 80% responden melihat Awan sebagai cara untuk menyediakan storage dan jaringan sesuai kebutuhan (on-demand). “Bagi sebagian besar responden survei di Asia Pasifik,TI sebagai layanan adalah tema terbesar hari ini. Perusahaan seperti itu men-cari vendor dan konsultan yang mampu membantu mereka menikmati TI berbasis layanan, terutama di area infrastruktur dan manajemen Awan,” kata VP of Software & Asia Pacific Research, Springboard Research Michael Barnes.

Lebih dari separuh organisasi (60%) ingin mengadopsi Awan untuk mencapai skalabilitas sesuai permintaan sehingga bisa lebih cepat memenuhi kebutuhan bisnis, mengurangi biaya infrastruktur peranti keras, dan pengadaan server, serta sumber daya yang lebih sederhana.

Penghematan biaya, menurut dia,adalah daya tarik utama dalam mengadopsi komputasi Awan,bagi 57% perusahaan di Asia Pasifik. Hanya 37%,umumnya perusahaan berukuran besar dengan lebih dari 10.000 karyawan,mengadopsi atau berencana mengadopsi Awan sebagai investasi strategis dalam jangka panjang. (ugo)


Okezone

0

Pakar UGM: Ciptakan Sistem Transportasi Ideal

umas UGM/Satria AN

Pengembangan angkutan umum perkotaan Trans Jogja saat ini sudah cukup menggembirakan. Dari hasil survei penumpang Trans Jogja, besar tingkat isian (load factor) rata-rata bus tersebut sudah mencapai 30%, jauh meningkat daripada saat diluncurkan, yakni hanya sekitar 20% dan jauh lebih tinggi di atas 19%.

Selain itu, dari survei wawancara terhadap penumpang Trans Jogja, hanya 21% pengguna bus ini yang berasal dari pengguna angkutan umum lain, sedangkan 59% merupakan pengguna sepeda motor dan 8% pengguna mobil. “Meski mengendarai mobil, mereka juga tetap menggunakan Trans Jogja. Masyarakat puas dari segi keamanan dan keselamatan,” kata Ketua Tim Hi-Link 'Keterpaduan Angkutan Umum', kerja sama UGM, Dishub DIY, dan PT Gama Techno, Prof. Dr. Ing. Ir. Ahmad Munawar, M.Sc., ketika berbicara dalam Workshop Pengembangan Angkutan Umum di Provinsi DIY, yang bertempat di Hotel Sahid Raya, Kamis (25/11).

Munawar menambahkan yang perlu ditingkatkan dalam pengembangan Trans Jogja adalah dari segi jadwal dan waktu perjalanan. Pada masa mendatang, diperlukan pula peningkatan dari segi frekuensi dan waktu perjalanan. Ini dapat dilakukan, antara lain, dengan memberikan prioritas saat melalui simpang bersinyal agar lampu menjadi hijau saat Trans Jogja melewati simpang tersebut, juga prioritas untuk tetap melewati Malioboro ketika diberlakukan sistem buka tutup di kawasan tersebut. “Untuk sistem tiket, saya rasa perlu ditingkatkan promosi tiket berlangganan. Di masa depan, bahkan perlu dipikirkan pula keterpaduan tiket dengan angkutan-angkutan yang lain. Saat ini, sedang diteliti kemungkinan keterpaduan antarprovinsi, dengan memadukan tiket Trans Jogja, kereta api Pramex dan Trans Batik Solo,” imbuh Munawar.

Dalam pandangan Munawar, saat ini tampak sulit mengganti seluruh angkutan umum yang ada menjadi Trans Jogja karena tingginya biaya subsidi yang diperlukan oleh pemerintah. Untuk itu, ia mengusulkan agar masih ada trayek angkutan umum perkotaan dan antarkota dalam provinsi yang bukan Trans Jogja, tetapi dengan standar pelayanan minimal tertentu dan dukungan dana pengembangan dari pemerintah, yang relatif lebih sedikit daripada mengembangkan semua angkutan umum tersebut seperti Trans Jogja. “Untuk jangka panjang, perlu dikembangkan juga sistem mesin tiket di dalam bus,” ujar Munawar.

Sementara itu, pembicara lain, Sigit Haryanto, Kabid Angkutan, Dinas Perhubungan Provinsi DIY, menjelaskan nantinya hanya sebagian dari jumlah kendaraan angkutan umum yang diganti menjadi Trans Jogja. Sebagian yang yang lain akan dikembangkan menjadi feeder bagi angkutan Trans Jogja dengan standar pelayanan minimal.

Sigit mengatakan dalam pengembangan angkutan perkotaan perlu mulai dipertimbangkan adanya mekanisme bantuan bagi angkutan perkotaan, misal dengan memberi subsidi untuk pembelian suku cadang atau bahan bakar, dan mengupayakan kemudahan dalam peremajaan kendaraan angkutan umum. “Selain perlu adanya pengawasan untuk menekan beberapa pengeluaran pihak operator yang tak perlu, juga harusnya ada upaya pembatasan penggunaan kendaraan pribadi sehingga penumpang angkutan perkotaan bertambah,” kata Sigit.(CE1/ugm.ac.id)


Wartakota

0

MENHAN RI : Indonesia-Jepang Upayakan Tingkatkan Kerjasama Pertahanan

Jakarta, DMC – Kerja sama Indonesia dan Jepang sebaiknya tidak hanya pada sektor ekonomi namun diupayakan ditingkatkan pada sektor pertahanan, demikian disampaikan Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, saat menerima kunjungan kehormatan dari anggota Senat Jepang, Yosuke Kondo, yang juga sebagai wakil Partai Demokrat Jepang di Kantor Kemhan RI, Jakarta, Senin(22/11). Saat ini kerja sama yang dibangun antara Jepang dan Indonesia sebagian besar pada sektor energi, baik gas maupun pertambangan lainnya.

Lebih lanjut Menhan menyampaikan hubungan kerja sama antara Indonesia dan Jepang sangat penting, disamping mengingat historis kedua negara pada masa Kemerdekaan. Saat ini Jepang telah membuka kesempatan kepada beberapa siswa militer Indonesia untuk belajar di Akademi Militer Yokoshuka Jepang.

Sebagai langkah konkret kerja sama tersebut, Kementerian Pertahanan Indonesia juga akan berkunjung ke Jepang pada waktu yang akan datang, dengan membawa dua agenda diantaranya terkait pembicaraan lanjut mengenahi rencana latihan bersama kedua negara dalam penanggulangan bencana yang akan digelar pada bulan Maret tahun 2011. Sedangkan agenda kedua adalah meresmikan patung PETA (Pembela Tanah Air), sebagai pendiri cikal bakal Tentara Nasional Indonesia.

Pada latihan penanggulangan bencana yang rencananya akan dilaksanakan di Sulawesi Utara dengan mengundang 27 negara ASEAN REGIONAL FORUM (ARF). Jepang pada acara tersebut akan bertindak sebagai Co Chair dan Indonesia sebagai tuan rumah, selanjutnya untuk kesuksesan kegiatan tersebut diperlukan pertemuan yang khusus membahas mekanisme pelaksanaan.

Pada akhir pertemuan, baik Menhan maupun Mr Yosuke sepakat bahwa pembangunan perbatasan masing-masing negara sangat perlu ditingkatkan dengan kehadiran patroli keamanan maupun pembangunan sektor ekonomi serta peran aktif masyarakat, sebagai upaya menangkal masuknya pihak asing yang bermaksud menguasai sumber daya alam yang ada di wilayah negara masing-masing, khususnya Migas.

Turut mendampingi Menhan, Karo Tata Usaha Laksma TNI Ir. Yuhastihar dan Karo Humas Brigjen TNI I Wayan Midhio, sedangkan mendampingi Mr Yosuke, Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Kojiro Shiojiri dan Atase Pertahanan Jepang untuk Indonesia Kolonel Sugimoto. (TP/PGN).


DMC
0

PT PAL mendapat kontrak dari Dephan yakni 2 KS, 2 PKR, 11 KCR-40, 7 LST, 17 AFVPAL, dan 25 peningkatan kemampuan KRI TNI AL

AFVPAL

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Laksamana TNI Soeparno, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pemusnahan 12 kapal perang yang kini berada di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil). "Ya kapal-kapal yang mesinnya tidak dapat dioperasikan, akan kit over haul, atau re-powering. Jika sama sekali tidak bisa diganti, atau tidak bisa di-repowering sesuai kebutuhan, ya kita ganti dengan pengadaan baru," katanya di Jakarta, Kamis (25/11).

Usai serah terima jabatan Panglima Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil), ia mengatakan, saat ini unsur-unsur yang dimiliki Kolinlamil jumlahnya sangat terbatas dan usianya sudah sangat lanjut. "Karena itu, dalam rangka kekuatan pokok minimum, maka pemenuhan kapal-kapal baru untuk menggantikan kapal-kapal tersebut, akan menjadi prioritas," kata Soeparno.

Mantan Pangkolinlamil, Laksamana Muda TNI Slamet Sulistiyono, mengatakan bahwa TNI Angkatan Laut segera memusnahkan enam kapal perang jenis Landing Ship Tank (LST), sebagai bagian dari program peremajaan alat utama sistem senjata matra laut. "Enam kapal LST dan LDP itu sudah berusia rata-rata 64-70 tahun. Kapal ini sudah saatnya diganti," katanya.

Keenam kapal LST itu berada di Komando Lintas Laut Militer Kolinlamil TNI Angkatan Laut. TNI Angkatan Laut (AL) akan mempensiunkan beberapa kapal perangnya yang sudah berusia tua dan tidak laik untuk dioperasikan. "Kami masih melakukan pemilahan, pengkajian kapal-kapal mana saja yang akan dimusnahkan, yang jelas kapal yang akan dimusnahkan itu buatan tahun 1942," katanya.

Keenam LST itu antara lain KRI Teluk Langsa 501, KRI Teluk Bayur 502, KRI Teluk Kau 504, KRI Teluk Tomini 508, KRI Teluk Ratai 509, KRI Teluk Saleh 510, dan KRI Teluk Bone 511 eks AL Amerika Serikat buatan tahun 1942-1945, di antaranya digunakan dalam operasi amfibi di pantai Normandia saat Perang Dunia ke-2.

Menurut Slamet, enam kapal tua yang akan dimusnahkan masih dapat dioperasikan hingga akhir tahun ini. Mesin kapal masih cukup terawat. "Karena pertimbangan usia kapal sudah tua, maka harus dipensiunkan. Ini pun sudah menjadi kebijakan TNI Angkatan Laut," ujar Slamet lagi. Keenam LST tersebut akan digantikan kapal sejenis buatan PT PAL.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Utama PT PAL Harsusanto mengatakan hingga 2014 PT PAL telah mendapat kontrak dari Departemen Pertahanan dan TNI Angkatan Laut yakni dua kapal selam, dua kapal perusak kawal rudal (PKR), 11 unit KCR-40, tujuh unit kapal angkut tank (AT/LST), 17 unit tank amfibi, dan 25 unit peningkatan kemampuan kapal-kapal perang TNI Angkatan Laut.



Republika
0

10 Tahun Metro TV Konsisten untuk Mencerdaskan Bangsa

Inilah.com

JAKARTA--MICOM: CEO Media Group Surya Paloh menegaskan Metro TV yang hari ini berusia 10 tahun akan tetap konsisten pada visi misi awal, yakni mencerdaskan masyarakat Indonesia.

Surya meyakini dengan kerja kuat tim serta dilandasi persatuan dan kesatuan, Metro TV akan mampu memberikan sebuah arti bagi kemajuan bangsa.

"Inilah juga masa depan kita bersama. Tergantung kita, kalian mau menjaga masa depan kita bersama? Jagalah masa depan bersama. Karena di sanalah esensi kekuatan yang paling kuat," ujar Surya Paloh di hadapan karyawan Metro TV dalam syukuran Ulang Tahun ke-10 Metro TV di Kompleks Media Group, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (25/11).

Syukuran Ultah ke-10 Metro TV yang berlangsung sangat sederhana, dihadiri karyawan Metro TV dan Media Group, seperti Media Indonesia dan Indocater.

Dalam pidato singkatnya itu, Surya kembali memberi motivasi bagi seluruh karyawan Metro TV untuk tetap berkarya dan memberikan sumbangsih bagi kemajuan bangsa.

Surya menyadari persaingan di dunia pertelevisian nasional, semakin ketat. Namun dengan persatuan dan kesatuan dalam tim kerja yang solid, Surya meyakini Metro TV akan mampu memenangi kompetisi tersebut.

"Saya yakin dan percaya suatu proses perjalanan dari waktu ke waktu, pemimpin kita semakin memahami, di mana kekurangan-kekurangan yang harus kita perbaiki. Kekurangan-kekurangan yang harus kita tinggalkan. Tapi kelebihan-kelebihan harus kita pupuk," papar Surya.

Surya pun mengaku bangga memunyai karyawan yang tetap tampil dengan optimisme yang tinggi. Tidak tergoyahkan dengan hasil rating dan share. Sebab, menurut Surya, sebagai stasiun televisi berita pertama di Indonesia, Metro TV tidak semata-mata mengandalkan rating dan share.

"Itu perlu untuk menjadi parameter. Tapi hidup mati kita bukan ditentukan oleh rating dan share. Itu bukan makanan Metro. Syukur kalau rating dan share kita bagus. Tapi kalau rating dan share kita nggak bagus, jangan berkecil hati!" tegas Surya Paloh yang disambut aplaus karyawan.(OL-9)


MediaIndonesia
0

Mobil Hibrida Rekayasa Indonesia, Seharga Rp 50 Juta


Mobil kompak hatchback yang dirancang dengan memanfaatkan komponen yang dijual di dalam negeri.

JAKARTA, KOMPAS.com — Pada acara Eco Products International Fair, yang berlangsung dari 4–7 Maret lalu, ternyata ada hal yang cukup menarik di bidang otomotif tetapi kurang mendapatkan perhatian, yaitu mobil ramah lingkungan karya putra-putri bangsa Indonesia. Keduanya, mobil hibrida dan listrik di stan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI).

Kedua mobil tersebut kurang begitu menarik perhatian karena salah satunya adalah Kijang Super keluaran awal 1990-an, dan satu lagi hatchback kecil. Hanya saja, tulisan di samping mobil itu cukup menarik bagi orang-orang tertentu. Pada Kijang Super ditulis “The 1st Electric Car Conversion”. Sedangkan satu lagi “The 1st Hybrid Elecric Vehicle”. Menariknya lagi, mobil hibrida ini kalau dibikin secara massal, ongkos produksinya diperkirakan Rp 50 juta.

Kedua mobil ditemui secara kebetulan karena sebagian wartawan menunggu acara pengumuman pemenang Toyota Eco Youth dengan panggung berada di depan stan LIPI. Bila tidak, bisa saja terlewatkan.

Berdasarkan keterangan Humas LIPI yang bertugas saat itu, Mustari, kedua mobil ini direkayasa oleh LIPI Bandung, yang menangani masalah instrumentasi dan mekatronika.

Tipe seri
Tentu saja menarik, di saat mobil hibrida lagi nge-tren di dunia saat ini, muncul karya asli buatan Indonesia. Sebuah hatchback kompak dengan penampilan secukupnya. Sayang, ketika diminta detail dimensinya, Mustari mengaku tidak mempunyai.

Hanya dijelaskan, mobil ini dilengkapi dengan generator dengan mesin 160 cc di belakang, sedangkan baterai di depan. Fungsi mesin untuk mengisi baterai. Selanjutnya mobil dijalankan oleh baterai. Tepatnya, mobil hibrida yang dicoba diteliti oleh LIPI adalah tipe seri. Artinya, mobil digerakkan oleh motor listrik.

Dari spesifikasi sumber penggerak dijelaskan, mobil ini menggunakan motor listrik 2-fasa dengan tegangan 72 volt, arus AC. Tenaga maksimum yang bisa dihasilkan 43 PS pada putaran 7.500 rpm. Sedangkan torsi 129 Nm. Sistem kontrol 72 volt/550 ampere.

Untuk baterai, memang bukan lithium-ion. Namun, paketnya adalah 72 volt/220 Ah. Mobil dilengkapi dengan charger 72V/25 ampere. Menurut Mustari, kemampuan mobil ini untuk dikebut 70 km/jam.

Interior mobil ini sangat sederhana dan tampaknya dikerjakan oleh mereka yang bukan ahli di bidangnya. Ini bisa dilihat dari jahitan trim interior, baik jok, setir, dan dashboard. Bahkan ketika pintu coba dibuka-tutup, tidak seperti kondisi mobil yang dijual di pasaran.

Menurut Mustari, mobil hibrida yang dikerjakan dengan trail and error menghabiskan dana Rp 200 juta. “Kalau dibikin secara massal, harganya bisa Rp 50 juta, seperempat harga penelitian,” jelasnya. Kondisinya tanpa AC dan perlengkapan hiburan serta kemudahan pengemudi atau penumpang lainnya.

Dijelaskan pula, mobil ini mulai dikerjakan LIPI sejak tahun lalu dan lebih diutamakan untuk mendalami sistem penggeraknya. “Kita coba memamerkan, siapa tahu ada perusahaan yang ingin memanfaatkan, melakukan investasi membuat mobil hibrida rekayasa ahli kita,” jelas Mustari.

Baterai
Achmad Rizal, Marcomm PT TAM, insinyur lulusan ITB, ketika diminta komentar tentang mobil hibrida dan listrik LIPI ini mengatakan, secara pribadi pengembangan yang dilakukan oleh LIPI ini kurang pas. “Kalau mau mengembangkan teknologi, coba bikin baterai. Pengembangan yang banyak dilakukan perusahaan sekarang ini fokus pada baterai,” tegasnya.

Dijelaskan, komponen seperti motor listrik, sistem kontrol (elektronik), dan lainnya tidak menjadi masalah. "Coba kalau dibikin baterai yang bisa diisi dengan cepat, ringan, dan kemampuan menyimpan energi tinggi, dipastikan akan dicari bukan hanya oleh produsen mobil, juga oleh gadget elekronik,” komentar Rizal.

Di lain hal, menurut Rizal, mobil listrik dan hibrida LIPI masih menggunakan baterai biasa, bukan lithium-ion. Nah![ZBJ]


KOMPAS

First Drive Mobil Hybrid LIPI, Lebih Ringan Dengan Dua Mesin


OTOMOTIFNET – Setelah jalan-jalan naik Kijang listik buatan Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (Telimek), Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Bandung, kini saatnya pindah kemudi. Masuk ke dalam kabin mobil konsep kedua yang dibuat LIPI, yaitu sebuah mobil konsep listrik hybrid.

Sayangnya mobil kecil berwarna hitam ini tidak bisa dibawa jalan-jalan di jalanan kota Bandung sampai ngebut di TOL layaknya Kijang listrik yang sebelumnya sudah diulas habis oleh OTOMOTIFNET.com.

Alhasil kita hanya bisa putar-putar di pelataran parkir LIPI Bandung di Jl Sangkuriang. Salah satu alasannya adalah kendaraan konsep ini masih dalam penyempurnaan pada software di controllernya yang membuat kondisinya riskan bila harus dibawa jalan jauh.

“Kalau datangnya beberapa hari yang lalu sebelum kita bongkar pasti bisa dibawa jalan jauh,” ucap Ir Abdul Hapid, Ka Bidang Peralatan Transportasi P2 (TELIMEK), LIPI Bandung. Gak papa deh, yang penting bisa merasakan hybrid karya anak bangsa!

Sebelum mencobanya, kita tanyakan dulu sekilas cara kerja mobil hybrid ini. “Konsepnya berbeda dengan Prius yang mesin bakarnya tetap menggerakan roda. Pada mobil listrik hybrid ini, mesin bakarnya hanya sebagai generator untuk mensuplai listrik ke batterai,” jelas Ir Abdul Hapid.

Konsepnya masih sama dengan Kijang listrik, sama-sama mobil listrik plug in tapi bedanya pada mobil konsep listrik hybrid ini ada tambahan mesin bakar untuk memperpanjang jarak tempuh. Saat baterai mulai habis tak perlu repot charge karena otomotis mesin bakar akan hidup dan mensuplai baterai.


Ruang mesinnya lebih lega. Benda berwarna biru itu adalah motor listriknya

Listrik Hybrid Tak Perlu Bawa Banyak Baterai
Nah setelah tahu sekilas cara kerjanya, mari dijajal. Sama seperti Kijang listrik, ketika anak kunci diputar ke posisi on tidak ada suara sama sekali. Motor listrik tipe 3-Phase induction 72 volt-nya bekerja lebih responsif dibandingkan dengan Kijang listrik. Padahal bila melihat speknya, baik tenaga maupun torsinya lebih kecil.

Motor listriknya hanya menghasilkan tenaga 43 dk dan torsi 129 Nm. “Kemungkinan karena bobotnya lebih ringan dari Kijang, jadi power to weight ratio-nya lebih baik,” ungkap Sunarto Kaleg, anggota tim peneliti Telimek LIPI.

Selain bentuknya memang lebih kecil, mobil konsep listrik hybrid ini sudah dilengkapi dengan motor bakar untuk mensuplai listrik ke baterai jadi tidak memerlukan baterai dalam jumlah besar. Baterai yang dipakai hanya 12 buah yang masing-masing 6 volt/220Ah.


Panel indikator sangat sederhana.


Hanya dua belas buah baterai diletakan di bawah jok, lebih ringan.

Urusan pengoperasian pun masih sama dengan Kijang listrik. Tetap menggunakan transmisi manual. Masih ada ritual pindah gigi dengan menginjak kopling, tapi saat gigi masuk kopling boleh dilupakan. Prinsipnya sama persis dengan mengoperasikan Kijang listrik.

Untuk transmisi dan gardan diambil copotan dari Suzuki ST20 atau yang lebih dikenal dengan sebutan Suzuki Truntung. Sementara sasis dan bodi hasil rekayasa dan riset Telimek LIPI yang kesemuanya dibuat dari plat besi.

Desainnya bisa dibilang cukup kompak. Tapi rasanya ruang kabinnya terlalu kecil. Kru OTOMOTIFNET.COM yang tingginya hanya 165cm saja sudah merasa kesempitan di balik kemudi, apalagi orang yang tingginya lebih dari itu. “Kita memang konsentrasi utamanya pada sistem hybrid listiknya bukan pada desain mobilnya,” tepis Hapid yang mengaku menghabiskan dana riset hingga Rp 200 Jutaan untuk membuat mobil konsep listik hybrid ini.

Setelah berputar-putar beberapa kali di pelataran parkir dan jalan-jalan diantara gedung-gedung di komplek LIPI Bandung yang cukup luas indikator kapasitas baterai menunjukan angka dalam persen yang berkurang. Akhirnya jadi bertanya, kapan mesin bakarnya 160cc empat langkahnya akan menyala?

Tapi sayangnya seperti dijelaskan diatas, karena ada penyempurnaan softwarenya tadi, mesin bakar 160 cc dengan generator 1 fase AC 2,2kVA tidak menyala. “Seperti djelaskan tadi, kita memang sedang melakukan penyempurnaan dengan mencari timing paling tepat kapan mesin bakar itu nyala pada controllernya,” ungkap pria Bugis yang mengaku risetnya tidak akan berhenti.

Spesifikasi

Motor : 3-Phase Induction Motor
Nominal Voltage : 72 VAC
Peak Power : 43 HP
Peak Torque : 129 Nm
Max Speed : 80 km/h
Controller : 72V/550A
Engine : 160 cc
Generator : 1 fase AC 2,2kVA
Battery Pack : SLA-Deep Cycle 6V / 220 Ah

Penulis/Foto:Popo/Yosi
0

Marlip (Marmut LIPI)


Mobil bertenaga listrik produksi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) —disebut marlip (marmut listrik)—merupakan salah satu wujud solusi ilmu pengetahuan dan teknologi atas krisis energi di negeri ini. Sayang, pemanfaatannya hingga kini belum juga optimal.

”Penggunaan energi listrik juga ramah lingkungan, bahkan hampir nol emisi,” kata Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Dr Umar Anggara Jenie dalam jumpa pers menjelang penyerahan marlip kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (25/10). Penyerahan direncanakan Kamis.

Meski relevan di tengah krisis energi, pengembangan marlip hingga kini belum didukung penuh. Dengan segala keterbatasan itu, sejak 1998 para peneliti di Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik (P2 Telimek) berhasil mengembangkan teknologi itu dan hingga kini telah menghasilkan 50 unit marlip.

Marlip di antaranya telah digunakan di rumah sakit, lokasi wisata, markas kepolisian, dan lapangan golf. Marlip juga digunakan saat peringatan 50 tahun Konferensi Asia Afrika di Bandung. Namun, pemanfaatannya tetap belum signifikan.

”Penyerahan kepada Presiden diharapkan bisa mempromosikan sekaligus memperkenalkan marlip ke masyarakat,” kata Umar.


Delapan jenis


Kini sudah delapan jenis marlip dikembangkan dengan tiga tipe, masing-masing tipe wisata, city car, dan smart. Untuk jangka panjang ditargetkan, marlip berbahan bakar fuel cell, bahan bakar campuran hidrogen dan udara.

Kini, para peneliti fisika dan metalurgi LIPI sedang mencari pembentuk hidrogen yang cocok untuk bahan bakar mobil. Sedang fuel cell telah digunakan dalam prototipe sepeda motor LIPI.

Minimnya dukungan anggaran dan rendahnya minat investor untuk mengembangkan marlip, disiasati dengan bekerja sama dengan usaha kecil dan menengah (UKM) untuk suku cadang.

Hingga kini, dari 80 persen komponen lokal 40 persennya merupakan suku cadang yang disuplai beberapa UKM dalam negeri, di antaranya pengadaan per daun, karet-karet, dan body. Hanya 20 persen komponen impor, termasuk mikroprosesor.

Penemu sekaligus pemegang paten marlip, Ir Masrah, mengaku sulit menggaet investor bermodal besar untuk mengembangkannya. ”Industri belum tertarik produk inovasi marlip. Mereka lebih suka duplikasi dengan hitung-hitungan untung yang lebih mudah dihitung,” kata dia.

Berdasarkan perkiraan minimal, pasar membutuhkan 4.000 unit marlip dalam lima tahun. Kini, hampir seratus persen kebutuhan mobil sejenis diimpor dengan keterbatasan layanan purna jual dan suku cadang. Padahal, mobil dari LIPI lebih murah, garansi satu tahun, serta ada ketersediaan suku cadang dan layanan purna jual.

”Seandainya untuk kebutuhan mobil sejenis di Indonesia bisa disuplai LIPI sepuluh persennya saja, itu sudah sangat bagus. Selanjutnya mari berkompetisi,” kata Masrah.

Untuk periode 2006-2007 produksi ditargetkan 300 unit dan dioperasikan di perkantoran dan lokasi wisata.

Kini Indonesia tidak perlu lagi mengimpor produk mobil listrik. LIPI dah menciptakan "Marlip" Marmut Listik LIPI, nama marmut diambil dengan tujuan biar cepat berkembang biak (ada-ada aja..). Sekarang sudah ada 8 tipe dengan fungsi atau kegunaan yang berbeda :

Spesifikasi


1. Smart
Type "Smart Car"
Berat : 300 kg.
Dimensi : 275 x 140 x 160 cm
Kecepatan maksimum : 40 km/jam
Daya angkut : 2 orang + bagasi

2. Zero
Type "City Car"
Berat : 350 kg.
Dimensi : 275 x 140 x 160 cm
Kecepatan maksimum : 40 km/jam
Daya angkut : 4 orang + bagasi

3. Troy
Type "Wisata"
Berat : 275 kg.
Dimensi : 300 x 120 x 180 cm
Kecepatan maksimum : 40 km/jam
Daya angkut : 4 orang + bagasi

4. Mosen
Type "Mobilisasi Pasien"
Berat : 275 kg.
Dimensi : 225 x 120 x 120 cm
Kecepatan maksimum : 20 km/jam
Daya angkut : 3 orang + peralatan

5. Golfo
Type "Golf"
Berat : 250 kg.
Dimensi : 225 x 120 x 180 cm
Kecepatan maksimum : 40 km/jam
Daya angkut : 4 orang

6. Patrol
Type "Patroli Polisi"
Berat : 250 kg.
Dimensi : 225 x 120 x 180 cm
Kecepatan maksimum : 40 km/jam
Daya angkut : 2 orang + bagasi

7. Hercules
Type "Linen F/B"
Berat : 2750 kg.
Dimensi : 225 x 120 x 160 cm
Kecepatan maksimum : 40 km/jam
Daya angkut : 2 orang + bagasi

8. V-Car
Type "Visitor"
Berat : 250 kg.
Dimensi : 225 x 120 x 120 cm
Kecepatan maksimum : 40 km/jam
Daya angkut : 4 orang


Spesifikasi teknis Marlip adalah berkecepatan 40 km/jam untuk jalan datar dan 20 km/jam untuk tanjakan, jarak tempuh 300 km, masa aktif delapan jam, waktu pengisian baterai tercepat 2,5 jam (rata-rata 4-5 jam), dan berat kosong 300 kilogram untuk jenis city car dan smart. Harga pesanan Rp 40 juta per unit.

”Kami kini mengupayakan pengisian baterai yang lebih cepat dan kapasitas penyimpanan energi lebih besar,” kata Masrah.
0

Mobil Smart Dicoba di Jakarta

Mobil Smart

JAKARTA--MICOM: Jakarta menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang menjadi tempat uji coba mobil mungil bertenaga listrik Smart, produksi pabrik otomotif terkemuka Jerman Mercedes Benz.

Mobil itu diserahkan kepada pemerintah Jakarta hari Rabu (24/11) untuk diujicobakan sebagai salah satu upaya mengurangi polusi udara di ibukota.

Jika sukses maka ada kemungkinan dalam beberapa tahun ke depan mobil ini akan diproduksi massal dan dipasarkan di Indonesia.

Setelah mencoba mobil mungil ini Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, penggunaan Smart akan merupakan langkah awal untuk mengurangi polusi udara di ibukota.

"Dunia ini mencari alternatif energi yang lebih hemat, yang terbarukan, energi yang murah dan energi yang tidak melibatkan polusi udara itu energi listrik," tandasnya.

Fauzi menambahkan, di negara-negara maju bukan hanya mobil kecil seperti ini tapi juga ada bus dan trem yang digerakkan listrik

"Ini langkah kecil menuju satu teknologi masa depan yang akan menjadi pilihan dunia untuk energi terbarukan," katanya.

Mobil ramah lingkungan ini akan digunakan secara rutin oleh Pemda DKI untuk memastikan kelayakannya di jalanan Jakarta yang kerap macet.

Tenaga Smart berasal dari baterai lithium ion yang bisa diisi dengan listrik tegangan listrik 110 atau 220 volt.

Setelah baterai terisi penuh, mobil dengan kecepatan maksimal 100 km per jam jangkauan tempuh 130 km nonstop.

Manajer PT Siemens Communication, pemasok teknologi mobil Smart Julieta Glasmacher menjelaskan emisi dari mobil ini.

"Kita bisa mencapai 95 persen lebih efisien dibandingkan mesin mobil biasa yang efisiensinya 20 persen. Kalau disebut lebih ramah lingkungan pasti lebih ramah," tegas

Dengan emisi nyaris nol ini maka mobil ini sangat cocok digunakan di Jakarta yang dikenal sebagai salah satu kota dengan tingkat polusi tertinggi di dunia.

Dan, upaya pemerintah DKI Jakarta menguji uji coba mobil ini menurut Ketua Komite Penghapusan Bensin Bertimbal, Ahmad Syafruddin sejalan dengan amanat peraturan daerah tentang pengendalian pencemaran udara.

Namun Ahmad Syafruddin khawatir upaya ini hanya berhenti di ranah seremonial.

"Dari pengalaman biasanya yang bermasalah justru di tingkat pemerintah, merekalah yang justru sulit ketimbang masyarakat, kalau masyarakat melihat yang ada di pasar yang kira-kira menarik dan bisa memenuni kebutuhan, itulah yang mereka beli," tuturnya.

Menurut dia, di tingkat pengambil kebijakan langkahnya bertele-tele karena ada pengaruh pihak berkepentingan seperti dari industri minyak dan mobil yang masih memiliki kekuatan besar.

Gubernur Fauzi Bowo berjanji akan mengusahakan insentif untuk mempopulerkan mobil listrik seperti ini di masa depan.

Mercedes Benz akan melakukan uji coba 1.500 unit mobil listrik Smart di beberapa negara di seluruh dunia.

Dan untuk kawasan Asia Tenggara, Indonesia menjadi negara pertama melakukan uji coba ini.

Saat ini, harga mobil Smart per unit mencapai US$20.000 atau hampir Rp200 juta. Namun, Mercedes Benz yakin jika mobil diproduksi massal, harganya bisa ditekan hingga di bawah Rp100 juta. (BBC/OL-9)


MediaIndonesia
0

Mencipta Mobil Masa Depan

Persediaan bahan bakar minyak yang semakin tipis dan dampak buruknya bagi lingkungan mendorong pemikiran untuk merancang jenis transportasi baru. Mobil listrik pun hadir sebagai alternatif transportasi ramah lingkungan untuk masa depan.

Sesuai namanya, mobil listrik menggunakan listrik sebagai sumber energi. Oleh karena itu, kendaraan ini meniadakan atau setidaknya mengurangi kebutuhan BBM.

Di Yogyakarta, perancangan mobil listrik ini salah satunya ditekuni oleh mahasiswa Fakultas Teknik dan Fakultas Matematika dan IPA Universitas Negeri Yogyakarta sejak 2009. Mereka ialah Brilian Prasetyo (21), Yuni Nurviana (20), Essy Purwaningtyas (20), Rizki Edi Juwanto (21), Tafakur (21), dan Nirmala Yoga P (21).

Penelitian tahun ini menghasilkan prototipe mobil listrik dengan efisiensi lebih baik daripada sebelumnya. Prototipe mobil listrik yang disebut Bogi Power Car ini juga mampu meraih juara umum dalam Kompetisi Mobil Listrik Indonesia 2010 di Politeknik Negeri Bandung, 19-21 November. Juara umum kedua kompetisi tahunan itu ditempati Politeknik Negeri Bandung diikuti Politeknik Caltex Riau pada juara umum ketiga.

Bogi Power Car berbentuk seperti mobil-mobilan mainan anak-anak. Bahannya fiber sehingga bobot sangat ringan. Kendaraan ini mampu menempuh jarak 46 kilometer dengan energi dari aki 40 ampere, 48 volt. Daya yang dihasilkan mencapai tujuh tenaga kuda dengan kecepatan maksimal 50 km per jam di lintasan lurus.

Brilian menuturkan, rancangan mesin Bogi Power Car mengadaptasi sepeda motor listrik yang banyak beredar di Indonesia. ”Kami hanya melakukan sejumlah inovasi supaya tenaganya bisa besar dan efisiensi meningkat,” katanya di Yogyakarta, Selasa (23/11).

Aman dikendarai

Perancangan dimulai sekitar setahun lalu dengan biaya pembuatan Rp 9,5 juta. Salah satu inovasi terbaru adalah penggunaan motor DC tanpa sikat yang mampu meningkatkan efisiensi dengan mengurangi arus listrik yang terbuang. Inovasi juga dilakukan pada sudut tikungan optimal serta pengaturan kendali. Hasilnya, motor listrik yang bertenaga lebih besar dan cukup aman dikendarai.

Penggantian mobil BBM dengan mobil listrik dalam jumlah besar juga akan meredam laju pemanasan global yang dituding telah mengakibatkan banyak bencana alam beberapa waktu terakhir ini. Penggunaan mobil listrik juga sangat menguntungkan masyarakat karena murah, ramah lingkungan, dan lebih bersahabat sebab suaranya tidak berisik.

Nirmala mengatakan, meski di Indonesia perancangan masih dalam bentuk prototipe, penerapan mobil listrik di masyarakat sebenarnya sudah memungkinkan. Desain dan adaptasi mesin untuk kebutuhan nyata dapat dibuat dengan mudah. Di Jepang dan beberapa negara Eropa, misalnya, mobil listrik mulai digunakan.

Di Indonesia, penggunaan mobil listrik terkendala belum tersedianya infrastruktur yang mendukung. ”Kalau mau memasyarakat, setidaknya harus dibangun dulu stasiun-stasiun pengisian listrik untuk bahan bakarnya,” katanya.

Pemerintah juga perlu mendorong industri untuk memproduksi mobil listrik, bengkel, serta suku cadangnya. Namun, hingga kini belum ada kebijakan ke arah itu. (IRE)


KOMPAS

0

Tiga Peneliti Menangi Penghargaan

Jakarta, Kompas - Tiga perempuan peneliti memenangi L’Oreal-UNESCO Indonesia Fellowship. Karya-karya mereka menunjukkan besarnya peran perempuan dalam dunia sains dan penelitian. Mereka nantinya menjadi kandidat ajang serupa tingkat internasional. Pemenang ajang tersebut diumumkan di Jakarta, Rabu (24/11).

Tiga karya yang meraih anugerah L’Oreal-UNESCO Indonesia Fellowship tersebut ialah penelitian berjudul ”Pencarian Bahan Antikariogenik dari Tumbuhan Obat Indonesia Terpilih Berdasarkan Etnobotani” karya Harlinda Kuspradini (dosen dan peneliti dari Universitas Mulawarman, Samarinda). Penelitian berjudul ”Potensi Senyawa Bioaktif Maselignan dari Ekstrak Biji Pala sebagai Agen Antigout Natural pada Model Kultur Sel Makrofag dan Kondrosit In Vitro” karya Yanti (dosen dan peneliti bioteknologi Universitas Atma Jaya, Jakarta) menjadi pemenang lainnya. Judul penelitian lain yang menjadi pemenang ialah ”Damar sebagai Biomaterial Pengemas” karya Noryawati Mulyono (dosen dan peneliti dari Universitas Atma Jaya, Jakarta). Mereka terpilih dari sekitar 160 penelitian yang masuk. Para pemenang mendapatkan dana bantuan penelitian sebesar Rp 70 juta.

Harlinda mengatakan, dalam dunia sains dan penelitian yang mengedepankan kemampuan berpikir, perempuan mampu berperan besar. Penghargaan terhadap perempuan peneliti dapat ikut memotivasi. Hal senada diungkapkan Noryawati. ”Mengikuti ajang ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan diri, termasuk dalam penulisan proposal,” ujarnya.

Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO Arief Rachman mengatakan, penghargaan ini merupakan upaya untuk mendorong dan mengeksplorasi potensi sumber daya alam yang ditekankan kepada penelitian bidang Life Sciences dan Material Sciences. ”Ini sekaligus untuk meningkatkan standar penelitian dan menggerakkan para peneliti, terutama perempuan,” ungkapnya.

President Director L’Oreal Indonesia Jean C Letellier melihat semakin banyak perempuan yang berperan dalam sains, tetapi banyak yang belum secara maksimal dieksplorasi.

Program Loreal-UNESCO For Women in Science difokuskan kepada tiga kegiatan utama, yakni pemberian awards, fellowship internasional, dan fellowship nasional. Sampai dengan 2010, sebanyak 20 perempuan peneliti muda dari seluruh Indonesia telah menerima fellowship dari program tersebut. (INE)


KOMPAS

0

Indonesia Berkeberatan

Jakarta, Kompas - Pemerintah Australia, Rabu (24/11), mengumumkan hasil kerja Komisi Penyelidikan Montara yang menangani kasus tumpahan minyak Laut Timor. Tim Advokasi Laut Timor akan menyiapkan langkah diplomatik untuk menyampaikan keberatan Pemerintah Indonesia.

Sumur pengeboran PTTEP Australasia (PTTEPAA) di Blok West Atlas, perairan Australia, pada 21 Agustus 2009 menumpahkan minyak mentah di lautan. Arus dan gelombang laut membawa tumpahan minyak itu memasuki Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.

Tim Advokasi Laut Timur (TALT) menyatakan, luasan area terdampak tumpahan minyak PTTEPAA mencapai 70.341,76 kilometer persegi. Sejak 27 Juli, TALT mengajukan klaim kepada PTTEPAA, tetapi klaim itu belum dipenuhi PTTEPAA.

Rabu, Pemerintah Australia melalui Departemen Sumber Daya, Energi, dan Pariwisata mengumumkan Laporan Komisi Penyelidikan Kasus Montara. Laporan itu mengakui sebagian tumpahan minyak PTTEPAA memasuki ZEE Indonesia. Namun, laporan itu menyatakan, sebagian besar tumpahan minyak tetap berada dalam radius 35 kilometer dari anjungan PTTEPAA di Blok West Atlas.

Dalam pernyataan tertulis Menteri Sumber Daya, Energi, dan Pariwisata Martin Ferguson dinyatakan, Australia mengetahui klaim ganti rugi pencemaran yang diajukan Indonesia. Namun, Ferguson menyatakan, klaim yang diajukan Indonesia adalah urusan antara Indonesia dan PTTEPAA.

Ketua TALT Masnellyarti Hilman menyatakan, Rabu, staf Kedutaan Besar Australia di Jakarta menemuinya, memberitahukan pengumuman hasil kerja Komisi Penyelidikan Montara itu. ”Saya baru melihat sekilas, laporan itu mengesankan tumpahan minyak yang memasuki wilayah Indonesia hanya sedikit,” ungkap Masnellyarti.

Ia menyatakan, TALT akan mengajukan keberatan dan menyerahkan dokumen bukti dampak pencemaran di perairan Indonesia. ”Inti persoalannya bukan banyak atau sedikitnya minyak yang sampai ke wilayah Indonesia, melainkan seberapa dampak yang dialami Indonesia,” katanya.

Direktur Eksekutif Indonesian Center for Environmental Law Rino Subagyo menyatakan, Indonesia juga harus memprotes pernyataan Ferguson yang menyatakan klaim Indonesia adalah urusan Indonesia dan PTTEPAA. ”Sebagai peratifikasi Konvensi Hukum Laut Internasional atau UNCLOS, Australia tidak boleh lepas tangan atas klaim Indonesia. Langkah diplomatik Indonesia harus memprotes laporan dan pernyataan Pemerintah Australia,” kata Rino. (ROW)


KOMPAS

0

Ruangan kelas terkoneksi

Ilustrasi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komunikasi guru dengan murid sekarang tak hanya terjadi pada pertemuan tatap muka di kelas, melainkan juga melalui dunia maya. Berbagai perangkat teknologi, seperti komputer, laptop, ponsel dan yang terbaru, tablet memudahkan mereka untuk saling terhubung melalui jaringan internet. Yang penting, transfer ilmu bisa terlaksana.

Untuk memudahkan proses belajar mengajar, Dell menawarkan sistem "connected classroom" atau ruangan kelas terkoneksi yang membuat setiap siswa, guru dan orang tua saling tersambung. Platform ini ditujukan untuk sekolah-sekolah yang membutuhkan transformasi dari ruang kelas tradisional ke dalam lingkungan digital.

"Ini menjadi solusi untuk memberikan pengalaman baru di dunia pendidikan bagi generasi digital," kata Regional Head of Education Practice Dell, Rani S Burchmore di Jakarta, hari ini.

Pengenalan metode belajar melalui jaringan internet ini, menurut dia, cocok untuk diterapkan di sekolah-sekolah karena di tempat itulah sebagian besar anak-anak mendapatkan akses ke dunia teknologi. Selain itu, kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan berbagai perangkat dapat memicu semangat siswa serta memudahkan mereka untuk memasuki dunia kerja.

Pada sistem "connected classroom" ini, Dell menyediakan netbook Dell Latitude 2110 yang cocok digunakan untuk para siswa karena lapisan luarnya terbuat dari bahan karet. "Sehingga tidak licin dan tak mudah jatuh," kata Burchmore. Netbook yang tersedia dalam tiga pilihan warna, merah; hitam; biru, ini juga memiliki keyboard antimikroba sehingga aman digunakan untuk anak-anak.

Dell juga mempersiapkan Dell Mobile Computing Station yang mampu memuat 24 netbook Latitude sehingga memudahkan apabila netbook tersebut ingin dipindahkan ke ruang kelas lain. Ada pula projektor interaktif dan printer multifungsi yang memudahkan setiap kegiatan belajar mengajar.

Layanan tersebut juga dapat digunakan bagi para orang tua yang hendak memantau aktivitas belajar-mengajar anaknya di sekolah. Orang tua siswa tinggal menyalakan laptopnya dan tersambung dengan jaringan internet di sekolah kemudian memonitor kegiatan yang sedang dilakukan anaknya di kelas, yang juga sedang belajar dengan menggunakan netbook Latitude.

Sales and Marketing Manager Micronics Internusa, Ivan Sudirman mengatakan beberapa sekolah sudah menggunakan teknologi solusi di bidang pendidikan yang disediakan Dell. Sekolah itu diantaranya Surabaya International School dan lembaga kursus Bahasa Inggris English First (EF).[Rini Kustiani]


TEMPOInteraktif
0

Pusat Vulkanologi Kirim Tambahan Ahli ke Bromo

Gunung Bromo dilihat dari desa Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Bandung mengirim satu tim tambahan untuk memantau aktivitas Gunung Bromo yang kini dalam status awas. Kamis (25/11) dini hari, empat ahli yakni Sucahyo Adi, Heri Kuswandarto, Agus Lukman dan Rahmanto tiba di pos pengamatan Gunung Bromo di Jawa Timur.

"Mereka ahli di bidangnya masing-masing," kata Achmad Subhan, Petugas PGA Gunung Bromo. Mereka langsung bergabung dengan ahli lain di pos pengamatan tersebut. Dengan bergabungnya 4 tenaga dari Bandung, berarti saat ini ada 8 tenaga ahli yang bertugas di PGA Gunung Bromo, Dusun Cemoro Lawang.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi memang meningkatkan status Gunung Bromo dari siaga menjadi awas. Menurut Kepala Pusat Vulkanologi Surono, kebijakan itu diambil setelah lembaganya memantau adanya peningkatan amplitudo gempa pada alat pemantau gunung itu. Dengan status ini, warga tak boleh memasuki lautan pasir kawasan Bromo, apalagi naik ke puncak gunung itu.

"Kalau enggak masuk segoro wedi (lautan pasir), enggak apa-apa," kata Surono. Dari peristiwa sebelumnya, menurut dia, letusan Gunung Bromo biasanya berupa letusan abu.

Sejak awal November, kata Surono, peningkatan aktivitas kegempaan Bromo sudah terjadi. Selama 15-21 November saja tercatat 354 kali gempa vulkanik dangkal, 10 kali gempa vulkanik dalam, serta 6 kali gempa tektonik jauh. Gempa tremor terus-menerus juga terpantau dengan amplitudo 1,5-3 milimeter. [DAVID PRIYASIDHARTA]


TEMPOInteraktif