0

Rekind Bangun Pabrik Bahan Peledak di Bontang

TEMPO Interaktif, Jakarta - PT Rekayasa Industri (Rekind) mengembangkan sayap bisnisnya lewat pembangunan pabrik ammonium nitrate prill (ANP) untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. ANP merupakan bahan baku peledak yang menjadi salah satu bahan baku operasional industri pertambangan, seperti emas, batu bara, dan batu kapur.

Menurut Manajer Proyek, Gito Waluyo, permintaan terhadap kebutuhan ANP per tahun untuk dalam negeri saat ini mencapai 300-350 ribu ton. “Prediksi ini akan meningkat tiap tahun. Sedangkan jumlah produksi ANP dalam negeri tak mencukupi permintaan tersebut,” kata Gito di Jakarta, Kamis (2/9).

Dalam proyek ini Rekind menggunakan teknologi lisensi UHDE Germany. Teknologi ini membutuhkan banyak pekerja sehingga diharapkan mampu menyerap tenaga karyawan hingga seribu orang. Proyek bernilai US$ 300 juta atau sekitar Rp 2,7 triliun yang berlokasi di Bontang, Kalimantan Timur ini dijadwalkan rampung tahun depan.

Dengan selesainya pembangunan pabrik ANP ini, diharapkan mampu menjadikan Indonesia sebagai produsen ANP terbesar dunia. Menurut Gito, keberhasilan dan kualitas pelaksanaan pabrik ANP yang baik akan memberikan dampak positif bagi pengembangan bisnis serta membawa keuntungan terhadap mitra lokal.

Proyek yang dimiliki oleh PT Kaltim Nitrate Indonesia tersebut sahamnya dimiliki oleh perusahaan Australia yaitu Orica Ltd. Melalui proyek ini, Rekind akan membuka pintu pasar EPC Australia. Saat ini, Rekind sudah menerima permintaan pembuatan pabrik dengan kapasitas serupa di beberapa negara lain.AGUSLIA HIDAYAH


Tempointeraktif
0

Polteknik Telkom Jaga Perbatasan Negara Lewat Situs

Jakarta - Prihatin dengan kondisi pulau-pulau terluar Indonesia, Politeknik Telkom akan membuat situs pulau-pulau tersebut. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga pulau tersebut dari klaim negara tetangga.

"Ya minimal kita jagain itu pulau-pulau terluar di Indonesia dengan membuat situsnya. Sehingga dunia tahu kalau pulau tersebut itu milik kita. Milik Indonesia," ujar Nina Kurnia Hikmawati, Marketing and Cooperation Manager Politeknik Telkom saat berbincang dengan detikINET, Jumat (20/8/2010).

Menurutnya, saat ini banyak yang tidak mengetahui keberadaan pulau-pulau terluar yang menjadi perbatasan Indonesia dengan negara tetangga. Bahkan, sambung wanita ayu ini, saat dicari di mesin pencari pun sangat terbatas informasinya.

"Contohnya Sebatik. Pulau yang menjadi perbatasan antara Indonesia dengan Malaysia saja, orang lebih mengenalnya pulau tersebut milik Malaysia. Padahal pulau tersebut separuhnya juga milik Indonesia," jelasnya.

Nina berharap dengan adanya situs-situs tersebut nantinya akan menggugah kesadaran serta kepedulian dari masyarakat Indonesia akan pentingnya keberadaan pulau-pulau atau wilayah-wilayah perbatasan tersebut.

"Setidaknya kita menjaga pulau-pulau tersebut di dunia maya agar tidak diklaim negara lain," tegasnya.

Sebagai pilot project, situs sebatikindonesia.com awal bulan lalu diluncurkan. Situs yang dibuat oleh dua mahasiswa yang kampusnya beralamat di Jalan Telekomunikasi, Terusan Buah Batu, Bandung ini tidak hanya menampilkan informasi tentang pulau tersebut. Tapi juga konten elearning disisipkan.

"Nanti akan ditambahkan dengan konten pelayanan kesehatan dan pemerintahan. Ditambah dengan konten elearning untuk pendidikan masyarakat setempat," jelasnya.

Disinggung mengenai terbatasnya infrastruktur di wilayah-wilayah perbatasan, Nina mengaku pihaknya hanya membuatkan situs serta aplikasinya. Sedangkan untuk infrastruktur jaringan internet, hal tersebut disokong oleh Telkom.

"Kita didukung oleh Telkom. Jadi infrastruktur dan web hosting disediakan oleh Telkom. Kita yang buat dan nantinya kita akan training masyarakat atau pemda setempat agar mereka bisa mengelola situs yang telah kita buat," tukasnya.

Sebelumnya awal Agustus lalu, Telkom membangun desa cyber dengan jaringan full access broadband di Sebatik. Kampung tersebut berbatasan langsung dengan Malaysia.( afz / eno )


detikinet
0

Menkominfo: Malaysia Belum Tentu Pelaku Cyberwar

JAKARTA - Memanasnya hubungan Indonesia dengan Malaysia berimbas kepada ricuhnya perang di dunia maya seperti penyerangan ke sejumlah situs dan pelecehan. Ini dikhawatirkan akan menimbulkan cyberwar di antara kedua belah negara.

"Seperti instruksi Presiden agar mengedepankan diplomasi. Saya pikir cyberwar ini tidak ditujukan kepada Malaysia, atau sebaliknya," terang Menkominfo Tifatul Sembiring kepada sejumlah wartawan, di Gedung Kemenkominfo, Jakarta, Kamis (2/9/2010).

Menurutnya, saat ini Indonesia sudah mempunyai Indonesia Security Incident Responses Team on Internet Infrastructure (IDSIRTII) yang merupakan kumpulan para hacker yang bertugas dalam menjaga serangan-serangan oleh para peretas. Dia mencontohkan, hampir setiap hari situs resmi presiden diserang sebanyak tiga juta kali.

"Ini akan diperkuat dengan UU TIPITI (undang-undang tindak pidana korupsi) yang tidak hanya bayangan, tapi sudah dalam bentuk nyata," tukasnya.

Politisi asal PKS ini juga menghimbau masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi. Pasalnya belum tentu serangan tersebut berasal dari Malaysia, meski pemerintah pun akan tetap melakukan antisipasi terhadap situs-situs yang bertema penghinaan.

Hubungan Indonesia dengan Malaysia yang kembali memanas turut menjalar ke dunia maya. Sejumlah blog yang menjelek-jelekkan Indonesia kembali menjadi pembicaraan berbagai pihak.

Salah satu contohnya adalah blog yang beralamat di indonbodoh.blogspot.com. Saat dikunjungi, tulisan terakhir di blog ini tercatat diupdate pada tanggal 29 Desember 2009. Kendati sudah tidak ada tulisan baru tapi nampaknya blog ini masih sering dikunjungi oleh pengunjung Indonesia yang sebal dengan tulisan tersebut.

Apalagi jika kita memasukkan kata 'Indon' di mesin pencari Google maka yang keluar dari hasil pencarian adalah blog-blog yang menghina Indonesia. Kata Indon sendiri, menurut Wikipedia adalah sebuah istilah yang populer di Malaysia dan Singapura yang mengacu kepada Indonesia, sama seperti halnya istilah Brit untuk Britania Raya. Di Indonesia sendiri, istilah ini berkonotasi negatif. Pada tahun 2006, pemerintah dan rakyat Indonesia menentang penggunaan kata Indon yang dianggap menghina. (srn)

okezone
0

Menhan: Indonesia Segera Bikin Kapal Selam Tempur

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Guna memperkuat armada tempur untuk menjaga kedaulatan NKRI serta menjaga perbatasan RI dengan negara lain, khususnya menyikapi hubungan yang kian memanas dengan Malaysia, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan segera membuat kapal selam tempur. Kapal selam tempur tersebut akan menjadi yang pertama kali dibuat di Indonesia.

Setelah berhasil membuat kapal perang terbesar se-Asia Tenggara dengan dilengkapi peralatan tempur canggih, kini Kementerian Pertahanan mulai serius mempersiapkan rencana pembuatan kapal selam yang merupakan alat tempur bawah laut tersebut. Bahkan, Purnomo menjadwalkan kapal tempur dasar laut tersebut akan rampung pada tahun ini.

"Pada tahun ini kami akan deklarasikan untuk membangun kapal selam di Indonesia. Kami akan bekerja keras mewujudkannya. Saya, Wakil Menhan, segenap Sekjen, Dirjen di lingkup Kemenhan saat ini sedang mencari satu program, satu master plan bagaimana kami bisa membangun kapal selam di Indonesia," ujar Purnomo saat memberikan sambutannya dalam acara buka puasa bersama di kantornya. Selasa (31/8/2010).

Purnomo juga menjelaskan, hingga saat ini produk-produk hasil industri pertahanan dalam negeri yang terus dikembangkan sudah mendapat respons positif dunia internasional. Karena selain untuk memenuhi kuota persediaan peralatan tempur dalam negeri, peralatan serta kendaraan tempur yang diproduksi nasional juga dipasarkan ke negara lain.

Beberapa produk seperti helikopter, pesawat tempur, hingga kapal tempur teknologi canggih serta persenjataan lainnya juga kerap mendapat pujian negara-negara lain. "Beberapa hasil industri pertahanan hingga saat ini memang terus kami pasarkan ke luar negeri," ujar Menhan.(*)


tribunnews
0

IM2 Saingi Tri dan XL di Micro SIM Card

Menjadi pilihan baru bagi pengguna tablet PC dan Apple iPad selain Tri, Indosat, dan XL.

VIVAnews
- Menyusul langkah Indosat, Tri (3), dan XL, PT Indosat Mega Media (IM2) baru-baru ini juga menghadirkan micro SIM Card. Namun, berbeda dengan Tri, IM2 lebih memilih untuk mengeluarkan kartu SIM baru seperti yang dilakukan XL dan Indosat, daripada memotong kartu SIM regular.

Untuk diketahui, micro SIM Card saat ini digunakan gadget-gadget terbaru seperti tablet PC dan Apple iPad. Di segi ukuran fisik, ia 52 persen lebih kecil dari kartu SIM biasa.

"Penyediaan Micro SIM Card ini akan memenuhi kebutuhan koneksi para pelanggan IM2 yang menggunakan gadget terbaru seperti iPad," kata Abu Syukur Nasution, Direktur Sales & Marketing IM2 melalui keterangannya, Selasa 31 Agustus 2010.

"Dengan jaringan Broadband 3.5G maka pelanggan akan mendapatkan fungsi yang optimal dari gadget tersebut," ucapnya.

Meski belum resmi meluncur di Indonesia, Apple iPad mendapatkan animo yang luar biasa besar. Untuk Apple iPad dan sejumlah tablet PC lainnya, IM2 menawarkan Broom dan Prime dengan kecepatan hingga 3,6 Mbps.

"Layanan Broadband IM2 memang lebih cocok untuk perangkat layar lebar seperti laptop ataupun iPad karena interaksi dengan pelanggan mulai aktivasi, isi ulang hingga cek penggunaan dapat diakses via web, sehingga tidak perlu cabut pasang SIM Card untuk mendaftar layanan via SMS atau UMB," tutur Abu Syukur.

Pada tahap awal, IM2 menyiapkan 300 Micro SIM Card untuk pelanggan pascabayar atau Prime dan 600 Micro SIM Card untuk pelanggan prabayar BroomBastis. Bagi pelanggan eksisting yang sebelumnya sudah berlangganan Broadband IM2, mereka mendapat jasa pemotongan kartu SIM regular gratis dengan menggunakan alat pemotong Micro Sim Card.

Sebelumnya, Tri (3), XL, dan Indosat telah lebih dulu menghadirkan micro SIM card ke Tanah Air. Tri dan Indosat merupakan dua operator yang tertarik untuk meluncurkan produk bundling Apple iPad. (hs)



VIVAnews
0

Dosen Universitas Brawijaya Ciptakan Kompor Biomassa Tanpa Asap

TEMPO Interaktif, Malang - Nurhuda, dosen Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Brawijaya (UB) Malang menciptakan kompor biomassa yang tak mengeluarkan asap. Kompor yang diberi nama UB-03 ini menggunakan sistem gasifikasi terpanaskan dan pembakaran secara turbulen. "Prinsip kerjanya dengan mengelola asap menjadi api," katanya, Jumat (25/6).

Menurut Nurhuda, kunci pengolahan asap menjadi api adalah pada gerak turbulen atau gerakan mengaduk yang menyebabkan pembakaran menjadi sempurna. Gerakan turbulen ditimbulkan aliran gasifikasi terpanaskan dan aliran udara sekunder. Namun alirannya mengarah ke bawah atau bertolak belakang dengan nyala api yang ke atas dari sumber pembakaran biomassa.

Prinsip aliran udara tersebut dinamakan counter flow burning mechanism, yaitu mekanisme aliran udara melawan arah api ke atas. "Inilah yang tu menyebabkan pembakaran yang lebih efisien," ujar Nurhuda.

Dengan mekanisme itu, diperoleh keuntungan selain asap bahan bakar lebih sempurna terbakar, juga sebagian lidah api yang menjulur ke bawah bisa menyebabkan suhu ruang bawah makin tinggi.

Kenaikan suhu ruang bawah mempermudah proses gasifikasi terpanaskan. Pemanfaatan suhu gasifikasi yang mencapai 200 derajat celsius merupakan efisiensi pemanfaatan panas dari pembakaran sumber biomassa. "Kompor UB-03 menjawab tantangan energi bersih dengan teknologi tepat guna," kata Nurhuda.

Kompor UB-03 merupakan pengembangan dari Kompor UB-01 dan Kompor UB-02 yang diciptakan Nurhuda. saat ini, Kompor UB-03 sedang dalam proses pengurusan hak paten. BIBIN BINTARIADI


Tempointeraktif
0

PT PAL Tekuni Bisnis Kapal Perang

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--PT PAL Indonesia menjajaki peluang pengadaan kendaraan perang dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) setelah berhasil mendapatkan kontrak pembangunan kapal perusak kawal rudal (PKR) senilai Rp 4 triliun.

Direktur Utama PAL, Harsusanto mengatakan, Kemenhan sudah menyatakan minat untuk membuat kontrak lanjutan tersebut. "Yang sudah di depan mata untuk landing ship tank dan hydrography," katanya ketika ditemui usai menghadiri Kontrak Pembangunan Kapal (Ship Building Contract) Lima Kapal Kanker Pertamina dengan Empat Galangan Kapal, Kamis (26/8).

Untuk pembangunan kapal PKR sendiri, kata Harsusanto, pihaknya akan melanjutkan finalisasi kontrak pada bulan depan dan merampungkannya Oktober mendatang. Dalam proyek ini, PAL bermitra dengan Damen Schelde, pabrikan kapal asal Belanda. Bagi Damen sendiri, kata dia, pembuatan PKR gabungan ini merupakan pengalaman pertama bagi mereka.

Harsusanto berharap, terjadi transfer teknologi dalam proyek PKR yang perdana ini. Sehingga, untuk proyek selanjutnya dapat dilakukan secara mandiri. "Wah, potensinya ke depan bisa sampai 10 kapal (PKR)," katanya.

Menteri Perindustrian, MS Hidayat berharap proyek perdana kapal PKR oleh PAL ini mampu menjadi titik awal yang baik bagi industri alutsista nasional. "Karena itu, ini (proyek PKR) menjadi tugas berat bagi PAL," ucapnya dalam kesempatan yang sama.


republika