0

Inilah Asal-Muasal Batik di Nusantara

Inilah Asal-Muasal Batik di Nusantara (1)
Pengunjung mencoba membuat batik
REPUBLIKA.CO.ID, Tahun 2009, Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Budaya (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/UNESCO) mengeluarkan keputusan menggembirakan tentang status salah satu aset budaya kita. ‘Kain ‘berlukis’ khas Indonesia, batik, ditetapkan sebagai warisan budaya dunia asli Indonesia pada 2 Oktober.

Menjadi bagian dari kekayaan seni dan budaya yang antik dan artistik menjadikan batik begitu penting bagi Indonesia. Ia diperjuangkan dari klaim sebuah negeri Melayu lain dan hari penetapannya sebagai ‘harta’ milik Indonesia ditetapkan sebagai Hari Batik.

Sejarah batik yang panjang menjadi bukti keantikan fashion etnik yang satu ini. J.L.A. Brandes (arkeolog Belanda) dan F.A. Sutjipto (arkeolog Indonesia) percaya bahwa tradisi batik berasal dari daerah seperti Toraja, Flores, Halmahera, dan Papua (Iwan Tirta dkk. [1996] dalam Batik: a Play of Lights and Shades Volume 1'). Sebagian referensi menduga batik berasal dari bangsa Sumeria dan berkembang di Jawa setelah dibawa pada abad 14 oleh para pedagang India, negara yang kala itu berada di bawah kekuasaan kerajaan Islam Parsi, Persia.

Meski kata ‘batik’ secara etimologi diyakini berasal dari akronim dua kata dalam bahasa Jawa—amba yang berarti “lebar, luas, kain” dan matik yang berarti “membuat titik-titik”—kehadiran batik di Jawa tidak tercatat. Namun demikian, sejumlah prasasti dan arca mencatatnya dengan cara yang lain.

Detil ukiran kain menyerupai pola batik pada arca Prajnaparamita (arca dewi kebijaksanaan Buddhis) yang diperkirakan berasal dari abad 13 M dan ditemukan di Malang, Jawa Timur. Detil pakaian sang dewi menampilkan pola sulur tumbuhan dan kembang-kembang rumit yang mirip dengan pola batik tradisional Jawa saat ini.

Sejarawan berkebangsaan Belanda G.P. Rouffaer dalam Iwan Tirta dkk (1996) menyebutkan, pola gringsing telah dikenal sejak abad ke-12 di Kediri, Jawa Timur. Ia menyimpulkan bahwa pola tersebut hanya bisa dibentuk dengan menggunakan alat canting, sehingga ia berpendapat canting ditemukan di Jawa pada masa sekitar itu.

Referensi lain mengenai perkembangan batik ada pada legenda dalam literatur Melayu abad 17, Sulalatus Salatin. Dalam literatur tersebut, dikisahkan bahwa Sultan Mahmud memerintahkan Laksamana Hang Nadim agar berlayar ke India untuk mendapatkan 140 lembar kain serasah dengan motif 40 jenis bunga pada setiap lembarnya (Dewan Sastera Volume 31 Issues 1-6 [2001], dikutip oleh Wikipedia). Kain serasah tersebut ditafsirkan sebagai batik.

Sedangkan dalam literatur Eropa, teknik batik pertama kali diceritakan dalam History of Java karya Sir Thomas Stamford Raffles, yang pernah menjadi gubernur Inggris di Jawa ketika Napoleon menduduki Belanda. Dikisahkan, saat mengunjungi Indonesia pada 1873, seorang saudagar Belanda bernama Van Rijekevorsel memberinya selembar batik.

Raffles lalu menyerahkan kain tersebut ke museum etnik di Rotterdam dan dipamerkan di Exposition Universelle Paris. Pada masa itulah, setelah berhasil memukau publik dan seniman, batik mulai memasuki masa keemasannya (Nadia Nava [1991] dalam Il Batik, dikutip Wikipedia).

Pun demikian Cina. Pedagang asal Negeri Tirai Bambu itu mencatat tentang batik Nusantara sejak lama. National Museum of Singapore (2007) dalam “Batik: Creating an Identity” mengisahkan, pada awal abad ke-14 M seorang pedagang dari Dinasti Yuan bernama Wang Dayuan melakukan dua perjalanan laut ke wilayah Asia Tenggara.

Dayuan lalu menulis buku berjudul Dao Yi Zhi Lue di tempat yang kini bernama Sri Lanka. Buku itu berisi catatan cuaca, barang-barang produksi, orang-orang, dan adat istiadat di tempat-tempat yang dikunjunginya. Dalam catatan perjalanannya itu ia menulis bahwa orang-orang di Jawa timur membuat kain bermotif yang bagus dan tidak luntur.

Inilah Asal-Muasal Batik di Nusantara (2)
Kain batik
Di Jawa, selain arca Prajnaparamita, sejumlah arca lain melengkapi catatan rekam jejak batik. Catatan dalam laman batiksolo.asia menyebutkan, pada patung emas Syiwa di Gemuruh Wonosobo (dibuat pada abad 9 M), terdapat motif dasar lereng. Sedangkan pakaian patung Ganesha di Candi Banon (abad 9 M) di dekat Candi Borobudur dihiasi oleh motif ceplok.

Motif batik juga ditemukan dalam motif pada patung Padmipani di Jawa tengah (diperkirakan dibuat sekitar abad 8-10 M). Motif liris melekat pada patung Manjusri di Ngemplak, Semongan, Samarang (abad 10 M).

Dalam beberapa literatur, sejarah perbatikan di Indonesia sering dikaitkan dengan Kerajaan Majapahit (1293-1500 M) dan penyebaran ajaran Islam di Pulau Jawa. Penemuan arca dalam Candi Ngrimbi dekat Jombang yang menggambarkan sosok Raden Wijaya menegaskan hal itu. Raja pertama Majapahit yang memerintah pada 1294-1309 M itu mengenakan kain batik bermotif kawung.

Karena itulah, kesenian batik diyakini telah dikenal sejak zaman Kerajaan Majapahit dan diwariskan secara turun temurun. Selanjutnya, wilayah Majapahit yang luas membuat batik dikenal semakin luas di Nusantara.

Namun menurut KRT Hardjonagoro, pakar terkemuka batik Indonesia, meski bermula pada masa Majapahit, sejarah dan perkembangan batik di Nusantara mulai terekam sejak masa Kerajaan Mataram Islam (berdiri abad ke-17) di Jawa Tengah. Di antara rekaman sejarah batik itu, yang dapat ditelusuri dari Keraton, adalah keberadaan motif porong rusak dan semen rama.

Awalnya, ia digunakan sebagai hiasan pada daun lontar yang berisi naskah atau tulisan, agar tampak lebih menarik. Lalu seiring perkembangan interaksi masyarakat dengan bangsa asing, perlahan dikenal media batik pada kain. Sejak itu, batik mulai digunakan sebagai corak kain yang berkembang sebagai busana tradisional khusus di kalangan ningrat keraton.

Penjelasan dalam referensi-referensi tentang batik menunjukkan bahwa pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan Mataram Islam, kemudian pada masa-masa Kasuhunan Surakarta di Solo dan Kasultanan Yogyakarta. Jadi, seni batik di Indonesia telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit dan terus berkembang pada masa raja-raja berikutnya hingga menyebar ke berbagai pelosok Indonesia, terutama Jawa.

Beberapa contoh kain sejenis batik yang berasal dari luar Jawa adalah sarita dari Toraja, tritik (Palembang, Banjarmasin, dan Bali), kain jumputan dan kain pelangi (Jawa, Bali, Lombok, Palembang, Kalimantan, dan Sulawesi.

Ada pula kain sasirangan dari daerah Banjar, Kalimantan Selatan, serta kain cinde atau patola (Gujarat India) yang masuk ke Nusantara sebagai barang dagangan atau untuk ditukarkan dengan hasil bumi (Komaruddin Hidayat dan Putut Widjanarko [2008] dalam Reinventing Indonesia: Menemukan Kembali Masa Depan Bangsa). Batik menyebar luas pada akhir abad 18 hingga awal abad 19. Kesenian batik di sepanjang masa itu hanya menghasilkan kain-kain batik tulis, hingga kemudian batik cap (menggunakan pencetak dari kayu bermotif sebagai pengganti canting) mulai dikenal setelah Perang Dunia pertama.


0

Obat dari Sampah Si 'Rambut Merah'

Semua yang ada di bumi pasti ada manfaatnya. Tidak mungkin sesuatu diciptakan tanpa ada manfaat dan tujuan yang jelas, iya kan? Ternyata dalam alam yang sudah terlalu tua dan sepuh ini banyak sekali hal-hal unik yang masih tersembunyi dan belum terungkap secara menyeluruh di masyarakat. Salah satunya mungkin adalah hal yang sering kita sebut-sebut sebagai sampah yaitu biji dan kulit buah rambutan.

Siapa sih yang tidak kenal dengan buah rambutan? Pasti semua orang sudah tahu buah ini. Buah yang ditunggu-tunggu di musim hujan. Biasanya kalau sudah musim panen, di pinggiran jalan banyak menggantung ikatan-ikatan si “rambut merah” dan dijual dengan harga yang relatif murah.

Rambutan banyak ditanam sebagai pohon buah. Tinggi pohonnya 15-25 m dan bercabang banyak. Daun majemuk, berbentuk bulat lonjong, menyirip, letak berseling, jumlah anak daun 2-4 pasang, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, pertulangan menyirip, tangkai silindris, dan berwarna hijau. Bunga tersusun pada tandan di ujung ranting, harum, berukuran kecil-kecil, dan berwarna hijau muda.

Bunga jantan dan bunga betina tumbuh terpisah dalam satu pohon. Buahnya bulat lonjong dengan duri tempel yang bengkok, lemas, sampai kaku. Kulit buahnya berwarna hijau yang akan berubah menjadi kuning kemudian merah ketika sudah masak. Dinding buah tebal, berwarna putih transparan, dan rasanya masam sampai manis. Biji berbentuk elips, dimana kulitnya tipis berkayu.

Buah rambutan banyak memiliki khasiat. Buah ini mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi, kalsium dan vitamin C. Di dalam buah rambutan tersimpan khasiat obat yang tak ternilai harganya, menurut kajian pakar tanaman obat, buah rambutan memuat besi, kalium, dan vitamin C. Dalam setiap 100 gram (sekitar 3 buah rambutan) terkandung 69 kalori, 18,1 gram karbohidrat, serta 58 mg vitamin. Kadar serat rambutan juga cukup tinggi, sekitar 2 gram per 100 gram berat buah. Karakter buah seperti ini cocok dikonsumsi orang-orang yang tengah berdiet menurunkan atau menjaga berat badan.

Buah ini tidak selamanya mudah dikonsumsi oleh masyarakat. Tetapi juga dapat menjadi alarm bagi orang-orang tertentu agar berhati-hati dalam mengonsumsinya. Khususnya bagi orang penderita diabetes mellitus. Jangan perlu khawatir, karena di dalam tanaman itu sendiri terdapat penawarnya. Kira-kira bagian apa yang jadi penawarnya?

Sudah sering sekali terlihat jika ada seseorang makan buah rambutan, maka bijinya otomatis langsung dibuang sembarangan, di tanah ataupun di tempat sampah. Padahal biji yang sering dibuang tersebut memberikan manfaat yang sangat menguntungkan bagi masyarakat. Manfaatnya adalah sebagai penawar atau sebagai obat bagi penderita diabetes mellitus. Ada rahasia apa di balik biji rambutan ini?

Ternyata biji buah rambutan juga dapat dimanfaatkan. Biji rambutan tidak beracun dan mengandung karbohidrat, lemak, protein, yang dapat memenuhi kebutuhan tubuh dari gizi. Biji rambutan juga mengandung lemak polifenol cukup tinggi. Kandungan kimia dalam biji rambutan adalah 30-43% lemak pejal, protein, serabut, kanji dan acid stearik. Minyak ini mengandung 34,7% acid aracidik dan 42,5% acid oleik. Komposisi zat-zat kimia dalam biji rambutan tersebut menghasilkan khasiat hipoglikemik (menurunkan kadar gula dalam darah) sehingga biji rambutan banyak digunakan untuk pengobatan alternatif guna menormalkan kadar gula darah penderita kencing manis (diabetes mellitus yang cenderung tinggi).

Sebenarnya, apa itu diabetes mellitus? Diabetes mellitus atau penyakit gula adalah penyakit yang ditandai dengan kadar glukosa darah melebihi nilai normal (hiperglikemia) akibat tubuh kekurang insulin baik absolut maupun relatif. Kekurangan insulin absolut yaitu kadar insulin di dalam darah penderita memang dibawah normal, sedangkan kekurangan insulin relatif yaitu kadar insulin masih dalam batas normal tetapi cara kerjanya tidak efektif, sehingga menunjukkan adanya gejala kekurangan insulin.

Lalu bagaimana cara mengolah biji tersebut agar dapat berkhasiat sebagai obat? Caranya adalah ambilah lima buah rambutan yang sudah masak, pisahkan bijinya. Potong biji rambutan menjadi bagian-bagian kecil, lalu sangrai sampai berwarna kuning kehitaman. Giling halus sampai menjadi bubuk. Masukkan seluruh bubuk ke dalam cangkir, seduh dengan air panas. Setelah dingin, minum bagian air yang bening sekaligus buang ampas atau endapannya. Lakukan sebelum makan sebanyak 1-3 kali sehari, tergantung pada seberapa tinggi kadar gula saat melakukan terapi ini. Konsumsi setiap hari jika perlu.

Selain sebagai obat, biji juga memiliki manfaat. Karena biji mengandung lemak pejal, maka biji dapat dimanfaatkan sebagai bahan goreng seperti mentega. Biji yang telah dipanggang dapat dimakan. Namun rasanya pahit dan tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah banyak (berlebihan) karena bersifat narkotik. Minyak dari biji rambutan pun dapat digunakan sebagai sabun dan lilin.

Selain biji, dari rambutan pun kita selalu membuang kulitnya. Padahal dalam kulit rambutan terdapat kandungan kimia yang bermanfaat bagi kehidupan manusia, khususnya di bidang kesehatan. Kulit buah rambutan mengandung tannin dan saponin. Karena kulit si “rambut merah” mengandung tannin, maka kulit ini dapat digunakan sebagai penyamak kain. Kulit ini dapat digunakan sebagai obat disentri dan demam.

Untuk mengobati disentri, cara pemakaiannya adalah kulit buah rambutan (10 buah) dicuci terlebih dahulu, lalu dipotong-potong seperlunya. Kemudian ditambahkan 3 gelas minum air bersih, selanjutnya rebus sampai airnya tersisa setengah. Setelah dingin, disaring dan diminum 2 kali sehari, masing-masing tiga perempat gelas.

Untuk mengobati demam, cara pemakaiannya adalah kulit buah rambutan yang telah dikeringkan (15 gr) dicuci. Kemudian ditambah 3 gelas air bersih, lalu direbus sampai mendidih selama 15 menit. Setelah dingin, disaring dan diminum 3 kali sehari, masing-masing sepertiga bagian.

Itulah manfaat dari salah satu bagian si “rambut merah” yang dulu kita anggap sebagai sampah yang tidak ada gunanya. Tak disangka ternyata sampah tersebut memiliki khasiat obat dan tanaman ini dapat menjadi salah satu tanaman obat keluarga yang berada di pekarangan rumah masyarakat. (republika.co.id/ humasristek)
0

Indonesia Jangan Sampai Jadi Importir Energi

Wamen ESDM

Di Jalan Perintis Sarampu, misalnya. Ratusan lampu jalan berkekuatan ribuan watt terus menyala hingga pukul 10.00 WITA. Pemborosan listrik juga terjadi jalur Pantai Bahari Polewali Mandar. 

Ilustrasi hemat energi. Sumber foto: rpjr.wordpress.com
Jakarta, PelitaOnline - HARI pertama bekerja sebagai Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Rudi Rubiandi kembali mengampanyekan kegiatan hemat energi. Penghematan listrik benar-benar digalakkan, karena saat ini Indonesia sudah menjadi importir minyak.

Selama ini, kampanye hemat energi yang diserukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ternyata tidak diindahkan. Misalnya, di Polewali Mandar, Sulawesi Barat, lampu-lampu penerangan jalan tidak segera dimatikan hingga siang hari.


Di Jalan Perintis Sarampu, misalnya. Ratusan lampu jalan berkekuatan ribuan watt terus menyala hingga pukul 10.00 WITA. Pemborosan listrik juga terjadi jalur Pantai Bahari Polewali Mandar.


"Jadi, hemat energi tak bisa ditunda. Nantinya, Indonesia jangan sampai menjadi importir energi di tengah banyaknya diversifikasi energi yang dimiliki Indonesia," kata Rudi di Jakarta, Jumat (15/6).


Harga bahan bakar minyak (BBM) tidak akan naik sampai 2014, karena harga minyak dunia cenderung turun. "Sulit memenuhi syarat kenaikan BBM. Karenanya, penghematan BBM harus terus dilakukan," ujarnya.


0

rumput laut bisa jadi bungkus bumbu

Rumput laut (ANTARA/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - Para peneliti Indonesia terus mengembangkan produk-produk olahan dari rumput laut, dan yang terbaru adalah pengembangan rumput laut sebagai kemasan ramah lingkungan.

Saat ini peneliti dari Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan (BBRP2B-KP) telah berhasil mengembangkan kemasan ramah lingkungan untuk mi instan menggunakan ekstrak rumput laut berupa karaginan dan tapioka.

Kemasan bumbu di mi instan--makanan yang banyak dikonsumsi di Indonesia--selama ini memakai plastik. Bekas kemasan ini kemudian menjadi persoalan karena plastik tidak bisa didaur ulang secara cepat.

Kemasan bumbu mi instan dengan rumput laut temuan peneliti BBRP2B-KP ini berupa film, lembaran tipis transparan yang bisa dimakan.

Sebagai kemasan bumbu mi instan, seluruh kantung bumbu bisa langsung dicelupkan dan diseduh bersamaan dengan mi instan, sehingga penyajiannya pun lebih praktis, bersih, dan tidak mengubah citarasa.

Selain cocok digunakan sebagai kemasan bumbu mi instan, rumput laut juga potensial sebagai kemasan makanan ringan lainnya dan obat-obatan.(E012)


0

Menhan Resmikan Pabrik Amonium Nitrat Terbesar di Indonesia

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro (FOTO ANTARA)
Bontang (ANTARA News) - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan pabrik amonium nitrat milik PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Bontang, Kalimantan Timur, berkapasitas produksi amonium nitrat "prilled" 300.000 metrik ton per tahun.

"Peresmian ini menandai mulai dioperasikannya pabrik amonium terbesar di Indonesia untuk mendukung industri pertambangan Indonesia. Pabrik KNI merupakan salah satu industri strategis di bawah pengawasan Kementerian Pertahanan akan mengurangi ketergantungan impor amonium nitrat (AN) dan menghemat devisa negara," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada acara peresmian pabrik KNI di Bontang, Jumat.

Purnomo menuturkan, industri bahan baku bahan peledak ini merupakan industri yang strategis dan perlu didukung oleh berbagai pihak, terutama pemerintah pusat dan lokal karena akan memberikan manfaat besar bagi kepentingan bangsa.

"Pabrik yang dirancang dengan sangat baik dan dioperasikan oleh putra terbaik bangsa ini dapat menjadi contoh bagi industri-industri lain yang perlu dikembangkan dalam Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) di masa depan. Saya optimistis, kita akan mampu memenuhi kebutuhan AN nasional dengan kemampuan kita sendiri," paparnya.

Sedangkan Direktur Utama PT KNI Antung Pandoyo mengatakan KNI akan menjadi produsen amonium nitrat terbesar di Indonesia dan Asia Tenggara yang berperan penting sebagai aset nasional untuk melayani industri pertambangan di Indonesia.

"KNI dibangun sebagai solusi untuk memenuhi kebutuhan nasional akan amonium nitrat yang selama ini bergantung pada produk impor. Saat ini kesiapan operasional telah mencapai 100 persen," katanya.

Untung menyebutkan kapasitas produksi amonium nitrat KNI mencapai 300.000 MT per tahun dan difokuskan untuk menunjang kebutuhan pasar dalam negeri Indonesia yang diprediksikan akan mencapai 600.000 MT per tahun pada 2012.

"Walaupun bersaing dengan beberapa perusahaan lain di industri bahan baku peledak pertambangan, kehadiran KNI di Indonesia tentunya menjadi kebanggaan dan bukti nyata dari kemampuan industri Indonesia untuk bersaing di pasar global," katanya.(IAZ)


ANTARA News

Perusahaan dalam negeri mestinya produksi ammonium nitrat

Bontang (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan meminta Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta untuk memproduksi ammonium nitrat atau bahan peledak bagi sektor pertambangan serta minyak dan gas nasional.

"Sampai dengan saat ini, baru dua pabrik di dalam negeri yang memproduksi ammonium nitrat yaitu PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) di Cikampek, Jawa Barat, dan PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) di Bontang, Kalimantan Timur," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro pada acara peresmian pabrik KNI di Bontang, Jumat.

Purnomo menuturkan, dari 550.000 metrik ton kebutuhan dalam negeri ammonium nitrat, sebanyak 78 persen didatangkan dari luar negeri.

"Untuk mengurangi impor ammonium nitrat, Kemenhan sedang mempelajari proposal pembangunan pabrik dari Batuta. Dengan semakin banyaknya produsen bahan baku peledak, impor bisa dikurangi hingga 30 persen," paparnya.

Agar investasi disektor industri pertahanan meningkat, Purnomo akan bertemu dengan sejumlah pemangku kepentingan di bidang produksi bahan peledak dari dalam negeri.

"Minat investasi di sektor ini tidak hanya tergantung dari pemerintah pusat, tetapi juga iklim investasi di daerah. Diharapkan pemerintah daerah mempermudah perizinan investasi di industri pertahanan," ujarnya.

Kemenhan akan mengumpulkan sembilan produsen bahan peledak dan lima importir untuk memberi masukan kepada pemerintah terkait Peraturan Menteri Pertahanan Nomor 22 Tahun 2006 tentang pedoman pengaturan, pembinaan dan pengembangan badan usaha bahan peledak komersial.

"Kami akan mendengarkan masukan mereka sebelum memutuskan akan memberikan insentif yang menarik bagi investasi disektor industri pertahanan," tandasnya.(KR-IAZ)


0

Tim Robot UGM Punya Graha Robotika

YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Menjelang digelarnya Kontes Robot Nasional 2012, 29-30 Juni dan 1 Juli 2012 di Bandung, tim robot UGM kian solid. Apalagi saat ini tim robot UGM telah memiliki Graha Robotika yang dipusatkan di lantai 3 Perpustaan Unit II UGM.

Manajer umum tim robot UGM, Sarjiya PhD menuturkan, tahun-tahun sebelumnya perkembangan robotika UGM masih terpecah-pecah antarfakultas dan jurusan sehingga kurang efektif dan efisien. Maka dengan adanya Graha Robotika itu bisa menyatukan beberapa jurusan yang selama ini fokus pada pengembangan robotika.

''Baik dari Fakultas Tekinik, MIPA serta Sekolah Vokasi bisa bersatu dalam pengembangan robot,'' tuturnya pada soft launching Graha Robotika UGM.

Ditambahkan, perkembangan robotika di perguruan tinggi saat ini telah menjadi ikon kualitas dan prestasi sebuah perguruan tinggi. Selain itu juga sebagai sarana promosi perguruan tinggi tersebut baik di kancah nasional maupun internasional.

Perkembangan robotika UGM, menurutnya, dari tahun ke tahun terus menunjukkan prestasi yang membanggakan. Bukan hanya prestasi dan kejuaraan di tingkat nasional namun tingkat internasional pun pernah diraih.

''Pernah juara satu dan dua pada Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest di AS dan meraih dua medali emas dan satu medali perak pada Robogames 2012 di San Mateo California,'' imbuhnya.

Senada dengan Sarjiya, Direktur Kemahasiswaan UGM Drs Haryanto MSi menambahkan, kesuksesan tim robot UGM tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, seperti dukungan dari tim sukses, tim manajemen dan tim suporter. Diakuinya, sebelum berkembang pesat seperti sekarang ini, robotika di UGM baru sebatas hobi saja.

''Berawal dari hobi menjadi ko-kurikuler seperti saat ini. Kesuksesan dan prestasi yang diraih tidak lepas dari dukungan banyak pihak termasuk suporter mahasiswa,'' tegasnya.

Sementara itu, Ketua Tim Robot UGM Damar Satrio Guntoro mengatakan, pada Kontes Robot Nasional 2012 mendatang tim robot UGM akan tampil pada semua divisi. Untuk divisi Kontes Robot Indonesia (KRI) UGM akan tampil dengan robot Jump-Ace, Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI) Beroda dengan robot Armada, KRCI berkaki dengan 1-DA, KRCI Humanoid Soccer dengan Alfarobi dan KRSI dengan robot Rosebir yang nantinya akan memperlombakan gerakan tari piring dari Minangkabau.( Bambang Unjianto / CN34 / JBSM
 
 
0

Dua Mahasiswa Indonesia Raih Penghargaan

Jakarta, PelitaOnline - DUA mahasiswa Indonesia, Rahmi Mabruri dan Ferdy Fegafetta Hijriassa, menorehkan prestasi membanggakan meraih predikat "cum laude" dan masing-masing berhak atas cek sebesar AED 20.000 (Rp48 juta) yang diberikan Presiden Uni Emirat Arab (UAE) Sheikh Khalifa.

Siaran pers KBRI Abu Dhabi yang diterima Antara di Jakarta, Rabu, menyebutkan, kedua mahasiswa itu mengambil jurusan Keuangan di Universitas United Arab Emirat di Al Ain.

Pada Rabu (6/6) lalu kedua mahasiswa itu bersama 107 mahasiswa hadir dalam acara wisuda sekaligus menerima sertifikat dan penghargaan sebagai mahasiswa terbaik, dengan jumlah total yang diwisuda 828 mahasiswa.

Penganugerahan diserahkan langsung oleh Sheikh Mohammed Bin Rasyid Al Maktoum, Wakil Presiden UAE sekaligus perdana menteri UAE dan emir Dubai, dan disaksikan oleh Menteri Pendidikan UAE, putera mahkota dari beberapa emirat di UAE yaitu Ajman, Fujairah, Umm Al Quain, Ras Al Khaimah, rektor UAE University dan 43 duta besar asing di UAE, termasuk Dubes RI, Salman Al Farisi.


0

Siswa SMK Pamer Mobil Cargo di PRJ

alfi Zsazsa putri ghassani dan Yudi Heriyanto unjuk gigi Mobil Cargo rakitan SMKN 4 Jakarta di PRJ, Kamis (14/6/2012). Mobil ini akan dipamerkan selama pameran PRJ 2012 berlangsung.

JAKARTA, KOMPAS.com - Arena Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2012 di Kemayoran ternyata juga menjadi ajang pameran karya siswa-siswa dari berbagai sekolah. Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 4 Jakarta, misalnya, dengan bangga memamerkan mobil cargo rakitannya di jejeran pameran PRJ.

"Kami merakitnya dari bahan-bahan yang diimpor dari Cina. Satu unit membutuhkan waktu satu hari perakitan, dan pembuatannya dilakukan per regu. Dari sekolah ada 13 regu, yang sudah jadi 7 unit," kata Yudi Hariyanto, siswa kelas 2 SMKN 4 Jakarta di PRJ, Kamis (14/6/2012).

Menurut Yudi, mobil cargo SMKN 4 ini memiliki keunggulan yakni konsumsi bahan bakar yang lebih irit karena dibantu penggunaan bahan bakar hidrogen. Perbandingan penggunaan bahan bakarnya diklaim mencapai 1:30 atau 1 liter untuk 30 kilometer bagi mobil rakitan yang memiliki enam ban ini.

"Pemda sudah memberikan dukungan berupa pendanaan pada SMKN 4 Jakarta," tambah Yudi.

Zsazsa Putri Ghassani, dari PT Focus Toolsindo, perusahaan yang mendukung perakitan mobil ini mengatakan bahwa mobil ini sudah lulus uji emisi, memiliki sertifikat lengkap, dan sudah bisa diperjualbelikan. Harga mobil cargo ini dibandrol 132 juta rupiah per unit.

"Kami mendatangkan langsung tenaga ahlinya dari China untuk memberi pelajaran pada siswa SMKN 4 Jakarta. Setelah pelajaran dirasa cukup, semua komponen dirakit oleh siswa SMKN 4 Jakarta," kata Zsazsa. 
 
 
0

PENANDA TANGANAN KONTRAK RANCANG BANGUN TDR DENGAN PT DI

Penanda tanganan kontrak rancang bangun TDR (Target Data Receiver) bersama PT DI bertempat di Sdirbinlitbang Pussenarhanud pada tanggal 13 Juni 2012 di tanda tangani oleh Dirbinlitbang Pussenarhanud Kol Arh Dedi Sholihin sebagai wakil dari Pussenarhanud dengan Direktur Teknik dan Pengembangan PT DI, Dita Ardonni Jafri, target akhir TA 2012 sudah tergelar TDR (Target Data Receiver) yang akan digabungkan dengan Mer 23 mm Zur composit Rudal Grom. TDR ini akan membantu dalam pendeteksi pesawat musuh dan data tersebut akan dikirimkan ke Satuan Tembak (Satbak).

Pengendalian tempur oleh Battery Command and Control Vehicle (BCCV) terhadap pucuk-pucuk Meriam 23 mm/Zur hybrid Rudal Grom menggunakan kabel sepanjang 200 m, sehingga hal ini mempengaruhi daerah gelar dalam rangka melaksanakan pertahanan udara terhadap obyek yang dilindungi. Apabila pengendalian tempur dalam bentuk koneksi data dan komunikasi tersebut tidak menggunakan kabel (wireless), maka selain diperoleh penggelaran meriam yang lebih luas, juga dapat berperannya setiap pucuk Meriam 23 mm/Zur hybrid Rudal Grom sebagai Satbak. Dengan demikian, konfigurasi Detasemen dapat dikembangkan menjadi 1 Radar, 2 BCCV, 4 Satbak Meriam 23 mm/Zur hybrid Rudal Grom dan 4 Satbak Rudal Poprad. Konfigurasi seperti ini diharapkan akan memperluas daerah pertahanan udara (coverage area) dan secara taktis, diperoleh kepadatan penyerangan sasaran sehingga efektivitas pertahanan udara semakin optimal.

Berawal dari pemikiran tersebut diatas, maka pada TA 2010, Pussenarhanud Kodiklat TNI AD telah melaksanakan program Litbang yaitu Rancang Bangun Target Data Receiver (TDR) Sista Rudal Grom. Pada pelaksanaan program Litbang TA 2010, telah diperoleh tujuan dan sasaran yang diinginkan yaitu terwujudnya suatu peralatan TDR untuk pengendalian tempur meriam 23 mm/Zur, yang bertindak sebagai satuan tembak. Dari hasil evaluasi program, diperoleh beberapa hal perlu pengembangan program lebih lanjut demi kesinambungannya program Litbanghan. Hal-hal yang perlu dikembangkan dari pencapaian program Litbanghan TA 2010 antara lain perubahan bentuk dan ukuran serta kemampuan laptop sehingga lebih mudah dalam penggunaannya di lapangan. Selain itu karakteristik dan kemampuan radio perlu ditingkatkan untuk menjangkau jarak penyaluran data sasaran. Pengembangan komponen laptop dan radio pada proposal kegiatan program ini selain bertujuan untuk meningkatkan kemampuan unit TDR, juga mempertimbangkan kesesuaian operasional unit TDR ini di lapangan.

Untuk menjamin berkelanjutannya program Litbanghan Pussenarhanud, maka perlu diajukan program Litbang untuk mengembangkan program Rancang Bangun Target Data Receiver (TDR) Sista Rudal Grom sebagai program pengembangan untuk program kerja dan anggaran TA 2012. Melalui pengembangan sistem dan metode, diharapkan kesinambungan program Litbang ini dapat menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan kemampuan Alut Sista Rudal Grom.

Laptop yang ada pada TDR Sista Rudal Grom hasil program Litbang TA 2010 walaupun memiliki kriteria semi rugged laptop, namun masih kurang portable, sehingga akan menyulitkan awak meriam untuk mengoperasikannya di lapangan. Pengembangan ukuran dan jenis laptop yang lebih bersifat portable dan memiliki GPS built-in, selain akan memudahkan operasional awak meriam, juga akan meningkatkan efisiensi penggelarannya.

Radio yang ada pada TDR Sista Rudal Grom hasil program Litbang TA 2010 merupakan radio komersial sehingga tidak memiliki kemampuan anti jamming terhadap gangguan transmisi data pada saat operasional. Pengembangan kriteria radio menjadi milspec radio dan berjenis manpack selain akan memudahkan operasional awak meriam dan meningkatkan kemampuan jarak jangkau transmisi data sasaran, juga akan meningkatkan efisiensi dan efektifitas penggelarannya.

Melalui pengembangan sistem dan peralatan pada model TDR, akan diperoleh model Target Data Receiver (TDR) Sista Rudal Grom yang memiliki kemampuan dan kesesuaian operasional yang tinggi. Dengan diperolehnya TDR yang handal, pucuk meriam 23 mm/Zur pada Sista Rudal Grom dapat berperan sebagai satuan tembak sehingga dapat digelar secara lebih fleksibel dengan jarak lebih jauh, dapat memperluas coverage area, serta secara taktis akan diperoleh kemungkinan menembak seawal mungkin demi terwujudnya efektivitas pertahanan udara.(pussenarhanud)
0

The First In Asia Pasific

PT GMF AeroAsia, a subsidiary of national flag carrier Garuda Indonesia, will become the first maintenance and repair center in Asia-Pacific for the Canadian-based aircraft manufacturer Bombardier after both parties signed a letter of intent on Friday.
 
President director Richard Budihadianto said the repair center would be an important facility to expand its business by maintaining and repairing aircraft from the Asia-Pacific region, as well as in supporting Garuda Indonesia’s operations.

“We are going to expand this business gradually. Based on our plan, we are going to be able to conduct heavy maintenance on the Bombardier in 2014,” Richard told the press on the sidelines of the signing ceremony.

State-Owned Enterprises Minister Dahlan Iskan, Industry Minister MS Hidayat and Deputy Transportation Minister Bambang Susantono, who is also the Garuda Indonesia president commissioner, also witnessed the signing.

Richard said the company had started to train its engineers to repair the Bombardier aircraft CRJ 700, 900 and 1000 series a couple of months ago.

“Our target for this year is to be able to conduct light maintenance in our first maintenance and repair organization (MRO) in Makassar,” he said.

According to the company’s plan, Bombardier MROs will be built in Garuda’s regional hubs: Medan, North Sumatra; Balikpapan, East Kalimantan; Denpasar, Bali; Makassar, South Sulawesi; and Biak, West Papua.
 
He refused to comment on the capital spent to build the MROs, but he said that they could get US$ 200 million in revenue from these facilities within the next few years.

“The market for this aircraft maintenance business is $2 billion [a year] and we plan to take 10 percent of the market share,” he said.

Companies that use the Canadian aircraft include Delta Air, BritAir, Lufthansa CityLine, Atlantic Southeast Airlines, American Eagle Airlines, Air Canada Jazz, Scandinavia Airlines, SkyWest Airlines and China Express.

Meanwhile, the Bombardier has MRO facilities in five countries in Europe and the United States.

In addition, Garuda Indonesia’s president director, Emirsyah Satar, said the firm would take delivery of five Bombardier CRJ 1000 NextGen aircraft this year and they will start operations to serve regional routes in October from Makassar.

“The idea behind ordering the Bombardier is to support the government’s Acceleration and Expansion of Indonesian Economic Growth (MP3EI) programs to increase connectivity in the country in order to boost the economy,” Emirsyah said.

In February, the firm signed a contract to purchase 18 CRJ 1000 NextGen jets at the Singapore Air Show and they have the option to buy another 18.

The purchase of the sub-100 jet is also aimed at supporting the airline’s development and expansion plans on high density, short range domestic and regional routes.

The 1000 series is one of the Bombardier’s most reliable and environmentally friendly products with very efficient operational costs.

The airplane was first marketed in 2010 and can carry up to 100 passengers.

In addition to the CRJ, the Bombardier also has other aircraft series including the larger narrow-body C Series in the 100-149 seat class, the Q400 NextGen twin turboprop that can seat 78 passengers as well as various business jets.(nfo)


The Jakarta Post, Cengkareng
0

YouTube versi Indonesia Resmi Diluncurkan

Screenshot Channel Kompas.com di YouTube

JAKARTA, KOMPAS.com - Situs YouTube versi Indonesia telah diresmikan dalam acara peluncuran di Jakarta hari Kamis (14/6/2012). Sekarang situs tersebut telah memiliki domain lokal khusus indonesia yang bisa diakses di alamat www.youtube.co.id atau dengan memilih Indonesia pada pilihan lokasi situs tersebut

Dengan menyajikan tampilan antar muka berbahasa Indonesia, pihak Google selaku pemilik YouTube berharap domain lokal ini bisa mempercepat proses pencarian video yang relevan oleh pengguna Tanah Air.

Sejumlah perusahaan lokal penyedia konten telah menjalin kerjasama dengan termasuk Kompas.com dan Kompas TV.

Selain itu ada pula beberapa perusahaan dari grup Viva Media dan para pelaku industri musik seperti Aquarius Musikindo dan Musica Studios yang bisa memanfaatkan YouTube Indonesia sebagai media promosi melalui perjanjian lisensi.


0

Mobnas listrik diproduksi massal 2013

Jakarta (ANTARA News) - Jika tidak ada aral melintang Indonesia segera memproduksi secara massal mobil listrik nasional pada April 2013.

"Mudah-mudahan jika semua lancar, mobil listrik dapat diproduksi massal mulai April 2013 dengan jumlah produksi awal sebanyak 10.000 unit," kata Dahlan usai meninjau PT Nipress Tbk produsen baterai (accu), di Narogong, Cileungsi, Jawa Barat, Selasa.

Menurut Dahlan, prototipe mobil listrik nasional akan diluncurkan pada 10 Agustus 2012 bertepatan dengan Hari Kembangkitan Teknologi Nasional.

Ia menjelaskan empat varian mobil listrik yang akan diproduksi yaitu, kendaraan sekelas Carry, Avanza, Yaris, dan kelas premium Ferrari.

"Prototipe empat varian mobil listrik tersebut sudah selesai, tinggal meminta kesiapan pasokan baterai jenis lithium ferro posphate," kata Dahlan.

Menurutnya, baterai merupakan unsur terpenting dalam industri mobil listrik yang perannya bisa mencapai 40 persen. "Tiga minggu lagi, saya akan menaiki mobil listrik itu," katanya.

Saat ini pembangunan mobil listrik nasional tersebut "dikeroyok" lima orang pemuda yang disebut Dahlan sebagai "Pendawa Putra Petir", yang masing-masing memiliki keahlian dan pengalaman dalam sebuah industri otomotif global.

Meski begitu Dahlan tidak menyebut perusahaan atau pihak mana yang akan ditunjuk dalam memimpin konsorsium proyek mobil listrik nasional tersebut.

"Belum ada yang ditunjuk. Tapi kita akan melibatkan PT INKA (Persero) dan PT LEN (Persero). Selain BUMN saya juga mengimbau pihak swasta juga ikut memproduksi mobil listrik ini," ujarnya.

Dahlan merupakan sosok yang sangat gencar untuk melahirkan industri mobil nasional.

Ia pun mempertemukan "Pendawa Putra Petir" dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, di Istana Negara Jogjakarta, Yogyakarta pada 25 Mei 2012, saat membahas mobil nasional.

Menurut Dahlan, saat ini baterai mobil listrik didesain untuk jarak tempuh 150 kilometer sekali pengisian, namun seiring perkembangan teknologi bisa ditingkatkan untuk 300 kilometer.

Mantan Dirut PT PLN itu optimistis masa depan mobil listrik nasional menjanjikan, karena selain negara bisa menghemat bahan bakar minyak (BBM), juga harga kendaraan ini tidak akan terlalu mahal karena selalu akan ada temuan baru.

"Bukan hanya pemerintah yang diuntungkan karena terkait dengan penghematan penggunaan BBM dalam APBN, tapi juga masyarakat yang dapat menghemat pengeluaran," ujarnya.

Mobil listrik menghabiskan biaya sebesar Rp1.000 per 10 kilometer, sedangkan mobil ber-BBM sekitar Rp10.000 per 10 kilometer.(R017)


ANTARA News
0

Dahlan Pesan 2 Mobil Listrik Sekelas Ferrari

SUTARMI/K56-12 Menteri BUMN Dahlan Iskan pesan dua unit mobil listri sekelas Ferrari, Rabu (16/6/2012).

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan memesan dua buah mobil listrik buatan dalam negeri sekelas mobil berlogo kuda jingkrak Ferrari. Mobil listrik luxury sport pesanan Dahlan Iskan berwarna merah dan biru.

"Mobil ini akan jadi paling lambat akhir Juli dan akan jadi kendaraan saya gunakan ke kantor," kata Dahlan, Rabu (13/6/2012).

Sebelumnya, Selasa (15/6/2012) Dahlan Iskan mengunjungi pabrik yang merakit mobil kelas Eropa yang akan digadang menjadi mobil nasional di Kadipaten, Kota Yogyakarta, sekitar 17.00 WIB.

Mobil rancangan Danet ini, special edition, sekelas 4000 cc luxury sport. Mobil ini mampu melaju dengan kecepatan 220 km/jam.

Sementara, Direktur PT SMS Indoputra Amal Al Ghazali, mengatakan, dirinya juga telah memesan tiga unit mobil ini. "Perusahaan tempat saya juga pesan tiga unit. Harganya diatas Rp1 miliar," Kata Amal. 
 
 
0

Merintis Jaringan Cerdas

Dengan memanfaatkan sumber energi terbarukan dan menerapkan jaringan listrik ”cerdas”, pemadaman listrik bergiliran di Sumba tidak akan terjadi lagi. Pemerintah daerah di pulau kecil di Nusa Tenggara Timur ini bahkan mencanangkan akan bebas bahan bakar minyak pada tahun 2025.

Penduduk Sumba, seperti banyak pulau kecil lain di Indonesia, selama ini mengalami pemadaman listrik bergiliran. Paling tidak dalam seminggu ada satu hari tiap kampung akan mengalami pemadaman listrik. Ini karena terbatasnya daya listrik dari pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD) dan terganggunya pasokan bahan bakar solar oleh kapal laut akibat cuaca buruk.

Masalah kelistrikan itu berpangkal dari ketergantungan yang tinggi pada pembangkit berbahan bakar fosil. Untuk mengurangi penggunaan BBM, Pemerintah Kabupaten Sumba Barat bekerja sama dengan Pusat Konversi dan Konservasi Energi Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) memanfaatkan potensi energi terbarukan.

Pulau di NTT ini dapat menjadi pulau yang mandiri dalam memenuhi kebutuhan energi karena memiliki beragam sumber daya energi terbarukan, terutama energi matahari, angin, air, dan biogas kotoran ternak.

Alternatif pembangkit yang akan didirikan adalah pembangkit listrik tenaga hibrida, yaitu menggabungkan pemanfaatan sel surya fotovoltaik, mikrohidro dan angin sebagai sumber energi pembangkit. Namun, hal itu belum menjamin kestabilan pasokan listrik ke permukiman penduduk. Penyebabnya, energi matahari hanya dapat diserap pada siang hari dan energi mikrohidro yang berasal dari sungai bawah tanah hanya bisa dipasok di musim hujan. Karena itu, PLTD tetap diperlukan sebagai cadangan.

Untuk mengoptimalkan kapasitas pembangkit listrik dari energi terbarukan ke dalam jaringan sistem kelistrikan diterapkan teknologi jaringan cerdas skala mikro (smart micro grid/SMG). Pengoperasian instalasi listrik yang berbasis SMG ini merupakan yang pertama di Indonesia. Peresmian dilakukan Menteri Riset dan Teknologi Prof Gusti Muhammad Hatta, Minggu (3/6).

”Teknologi ini mampu mengintegrasikan semua energi terbarukan, seperti sel surya fotovoltaik skala besar, minihidro, dan diesel. Pasokan listrik dari tiap pembangkit ini akan diatur secara otomatis oleh smart grid disesuaikan dengan tingkat kebutuhan listrik dari waktu ke waktu,” ujar Unggul Priyanto, Deputi Teknologi Informasi Energi dan Material BPPT.

Penerapan SMG selain memberikan sumbangan energi ke jaringan kelistrikan (grid), juga berkontribusi dalam penghematan bahan bakar serta mengoptimalkan pemanfaatan energi terbarukan di daerah terkait.

 ”Smart grid” Sumba

Jaringan kelistrikan cerdas di Sumba ini memiliki pusat pengendali/kontrol yang berlokasi di Billa Cenge, Kabupaten Sumba Barat Daya. SMG mengintegrasikan PLTS fotovoltaik berkapasitas 500 kilowatt peak yang dirancang BPPT dan dibangun bekerja sama dengan Surya Energi Indotama atau PT LEN Industri ke jaringan listrik 20 kilovolt milik PLN, demikian Ferdi Armansyah, Kepala Program Smart Grid BPPT.

Selama ini jaringan listrik PLN di kabupaten itu hanya didukung dua PLTD, di Waikabubak (7 unit berkapasitas 4,5 MW) dan di Waitabula (4 unit kapasitas 2,1 MW ). PLTD ini masing-masing berjarak 60 km dan 20 km dari pusat kontrol SMG. Dalam SMG juga terjaring pembangkit energi terbarukan, yaitu mikro hidro di Lokomboro (5 unit berkapasitas 2,3 MW) yang berjarak 50 km.

Untuk mengantisipasi fluktuasi keluaran daya pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) dan efisiensi energi digunakan perangkat baterai generasi baru disebut smart storage berkapasitas 500 kwh per hari. Baterai ini berfungsi sebagai kompensator untuk mengantisipasi fluktuasi keluaran daya PLTS sehingga penetrasi pembangkit dapat dioptimalkan. Ketika PLTS tidak dapat memasok listrik pada malam hari, baterai yang akan memasok listrik, demikian Dewayana A Nugroho dari Surya Energi Indotama.

Untuk mengoptimalkan pasokan daya listrik, seluruh pembangkit dilengkapi perangkat remote terminal unit yang berfungsi memantau parameter kelistrikan setiap pembangkit, mengendalikan, dan mengirimkan data ke pusat pengendali. Selanjutnya, pusat pengendali yang akan menentukan pembangkit-pembangkit yang paling optimal beroperasi.

 Keunggulan teknologi

Instalasi percontohan SMG Sumba memiliki beberapa keunggulan teknologi dibandingkan jaringan pembangkit konvensional, antara lain menggunakan modul PV jenis thin film yang relatif stabil keluarannya terhadap perubahan radiasi dibandingkan PV jenis kristalin, kata pakar sel surya dari BPPT Chalid.

Penggunaan teknologi baterai alir dengan proses elektrolisa menggunakan material vanadium memiliki kapasitas kecepatan charge/discharge 10 kali lipat dibandingkan baterai umumnya (lead acid battery/LAB) serta memiliki masa pakai hingga 100.000 siklus. Adapun LAB hanya 5.000 siklus.

Jaringan listrik cerdas juga menggunakan sistem supervisory control and data acquisition berbasis komunikasi data satelit VSAT. Sistem ini digunakan untuk mengoptimalkan pasokan daya listrik dari seluruh pembangkit listrik yang terdapat di Sumba bagian barat.

Menurut Gusti, langkah BPPT perlu ditindaklanjuti dengan kajian aspek pemanfaatan teknologi smart grid yang lebih luas dan mendorong pengembangan industri nasional. Teknologi smart grid harus didukung berbagai teknologi maju di bidang elektronika serta teknologi informasi dan komunikasi.

Terbangunnya SMG sebagai proyek percontohan, demikian Kepala BPPT Marzan A Iskandar, dapat menjadi acuan dalam kajian teknologi smart grid berikutnya. Hal ini dapat mendorong lahirnya peraturan serta standardisasi terkait pemanfaatan teknologi tersebut.

Selain itu, SMG juga dapat memacu industri nasional dalam menyediakan teknologi di dalam negeri. ”Mendirikan industri itu tidak saja untuk menggantikan produk impor, tetapi juga untuk meningkatkan kemandirian,” kata Gusti. (Kompas, 13 Juni 2012/ humasristek)
0

Pengguna Facebook Kembali Diancam Aplikasi Penipu

Screenshot upaya penipuan di Facebook

KOMPAS.com - Sebuah aplikasi Facebook palsu berusaha menjebak pengguna jejaring sosial tersebut. Ia menyamar sebagai peringatan akan serangan hacker.

Seperti disampaikan Alfons Tanujaya, analis antivirus dari Vaksincom, aplikasi itu memunculkan pesan bahwa ada orang yang sedang mencoba membajak akun Facebook pengguna.

Nah, untuk mengatasinya, aplikasi itu meminta pengguna mengirimkan request ke seluruh teman-temannya. Hal ini disebut sebagai cara melakukan verifikasi.

Lewat request tersebut aplikasi ini bisa menyebarkan pesannya pada pengguna Facebook lain. Dan, dengan demikian, berpotensi menjebak pengguna lain.

Tipuan terakhir yang digelar aplikasi itu adalah menggiring pengguna untuk mengisi survei online. Alfons menduga, pembuat aplikasi akan mendapatkan uang setiap kali korbannya mengisi survei.

Saat ini, aplikasi tipuan itu memang tidak tampak berusaha mencuri akun atau password korban. Namun Alfons memperingatkan, hal itu bisa saja terjadi di masa depan.

"Jika Anda menjadi korban apps ini, harap informasikan kepada semua kontak untuk mengabaikan request ini," tutur Alfons.

Aplikasi dengan modus sejenis, tutur Alfons, pernah terjadi di Facebook. Dikhawatirkan, modus ini masih akan terus dilakukan oleh para penjahat cyber.


0

Kembangkan LIstrik Tenaga Surya, ESDM Gandeng Sharp

Ilustrasi - solar LEN
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengaku telah menandatangani nota kesepahaman dengan Sharp Corporation. Perjanjian tersebut terkait dengan upaya penyediaan energi matahari untuk konsumsi listrik dalam negeri.

“Matahari merupakan sumber energi yang ada terus,” katanya di sela-sela rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI, Selasa (12/6). “Tidak ada cara lain, untuk menekan ketergantungan dengan BBM, kita harus sediakan energi matahari,” kata Menteri ESDM.

Pemerintah dan Sharp akan mengambil model di Thailand. Negara tersebut sudah mampu membangun pembangkit listrik dengan menggunakan tenaga matahari dengan panel surya pada lahan seluas 150 hektar, yang menghasilkan listrik sebesar 75 mega watt (MW).

“Namun berbeda dengan Thailand, kita sedang buat modul untuk 10 hektar,” katanya. Meski hanya menghasilkan 5 MW, ia berujar ini akan menjadi langkah penting untuk diversifikasi energi.

Rencananya hal ini akan mulai direalisasikan pembangunannya 2013 nanti. Nantinya lampu-lampu penerangan di jalan raya bakal menjadi konsumen pertama dari proyek ini.


0

Daftar koruptor Indonesia tersedia di korupedia.org

Jakarta (ANTARA News) - Transparency International bersama sejumlah redaktur media nasional dan aktivis media sosial meluncurkan portal ensiklopedia koruptor di Indonesia, korupedia.org.

"Kami melalui korupedia.org ingin mendokumentasikan mereka-mereka yang pernah diputus oleh pengadilan sebagai koruptor," kata Sekretaris Jenderal Transparency International, Teten Masduki, di Jakarta, Selasa malam.

Teten mengatakan peluncuran korupedia.org dilatarbelakangi ketidak-efektifan sanksi sosial yang diberikan kepada mereka yang telah diputus melakukan korupsi secara tetap oleh lembaga peradilan, baik Pengadilan Negeri, Pengadilan Tinggi, ataupun Mahkamah Agung.

"Media online lebih murah dan mudah diakses oleh masyarakat umum," kata Teten menjelaskan alasan penggunaan media online.

Salah satu pendiri korupedia.org, Heru Hendratmoko, mengatakan portal yang menampilkan profil dan rekam jejak koruptor itu merupakan monumen digital.

"Kami ingin berbagai lapisan masyarakat mengkontribusikan konten di portal ini," kata redaktur Kantor Berita Radio 68H Jakarta itu.

Pengurus konten korupedia.org, Ratna Dasahasta mengatakan proses peradilan kasus-kasus korupsi di berbagai daerah yang terhenti juga ditampilkan dalam situs itu(I026) 


0

Banyumas Andalkan Energi Terbarukan dari PLTMH

Banyumas Andalkan Energi Terbarukan dari PLTMH
BANYUMAS--MICOM : Pemkab Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), mengandalkan pembangunan pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH) untuk mencukupi kebutuhan listrik di wilayah terpencil. Pembangunan PLTMH tersebut juga sebagai bagian dari upaya penghematan energi karena menggunakan sumber energi terbarukan.

Kepala Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Banyumas Anton Adi Wahyono menyatakan sampai sekarang di wilayah Banyumas terdapat enam PLTMH yang tersebar di sejumlah daerah.

"Dari enam PLTMH tersebut mampu melayani tidak kurang dari 500 rumah yang ada di sekitar lokasi PLTMH," katanya, Selasa (12/6).

Menurut Anton, potensi di Banyumas masih cukup banyak terutama yang bersumber dari sungai-sungai yang memiliki hulu di Gunung Slamet.

"Setidaknya ada 11 titik yang bisa dimanfaatkan untuk membangun PLTMH. Dengan adanya PLTMH ini akan menambah pelayanan listrik bagi daerah yang tidak terjangkau layanan PLN," ujar Anton.

Dikatakan Anton, PLTMH menjadi andalan Banyumas karena selain bisa menjangkau di wilayah terpencil terutama di daerah pegunungan juga merupakan energi listrik terbarukan. "PLTMH yang ada di sini langsung tersalur ke rumah penduduk dan pemeliharaannya dilakukan warga sendiri," tambahnya. (LD/OL-10) 


MediaIndonesia
0

Mahasiswa UTY Ciptakan Sabuk Pelacak Anak

YOGYAKARTA, suaramerdeka.com - Gencarnya pemberitaan tentang anak hilang dan penculikan anak, membuat orang tua tidak tenang bila anaknya bepergian. Sehingga sering membuat orang tua cemas dan curiga berlebihan, bila anak kesayangannya tidak kelihatan.

Padahal orang tua, tidak bisa mengawasi atau menjaga si buah hatinya secara terus menerus. Apalagi kegiatan anak tidak sekedar bermain, tetapi juga harus pergi sekolah, bersosialisasi dan sebagainya. Orang tua tentunya, tidak bisa selamanya berada disisisnya.

Namun kini sekarang orang tua tidak perlu cemas, karena tiga orang mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) masing-masing Samuel Purwo H, Deny Bayu AW, dan M Satriya Nugraha, berhasil menciptakan Sabuk Sakti atau ikat pinggang yang bisa menunjukkan keberadaan anak tersebut.

Sabuk Sakti ini, menurut Deny Bayu, dirancang untuk membantu orang tua guna memantau keberadaan anak, begitu pula keadaan sekelilingnya dari jarak jauh. Sabuk pengaman yang belum ada sebelumnya itu, menurut Deny dirancang dengan teknologi digital nir kabel dan berbasis mikroprosesor.

Lebih jauh Deny menjelaskan, bahwa Sabuk Sakti tersebut berisi beberapa piranti. Antara lain, baterai catu ulang sebagai sumber energi, arduino sebagai kendali utama, General Packet Radio Service (GPRS) board sebagai media komunikasi nirkabel (SMS dan panggilan suara), Tiny Global Positioning System (GPS) sebagai pelacak lokasi, dan sensor suhu.

Selama anak berada dalam jangkauan sinyal GSM, maka orang tua mampu melacak keberadaannya serta bisa diketahui percakapan maupun suhu tubuh anak tanpa sepengetahuan si anak tersebut. ''Sabuk Sakti ini dirancang khusus untuk mengawasi keberadaan anak,'' ujar Deny, Selasa (12/6).

Bahkan jika si anak berada dalam kondisi berbahaya (penganiayaan maupun penculikan), maka cukup dengan menekan tombol darurat pada alat maka pesan pertolongan yang berisi koordinat GPS dan waktu kejadian akan dikirimkan ke nomor-nomor tertentu. Dengan kondisi demikian ini, sehingga bisa dilacak dimana dan kapan terjadinya serta bisa dijadikan alat bukti tindakan kriminal. Sabuk Sakti karya mahasiswa UTY tersebut, sangat membantu orang tua dalam mengawasi anak kesayangannya.

Secara terpisah MS Hendriyawan A ST, selaku pembimbing tim PKPM UTY menyampaikan bahwa dengan Sabuk Sakti tersebut, bukan berarti orang tua mau melepaskan aspek kehati-hatian dengan meninggalkan pencegahan, dan kepedulian lingkungan.

Tapi setidaknya Sabuk Sakti ini, sedikit banyak membantu orang tua dalam mengawasi anak-anaknya. ( Sugiarto / CN27 / JBSM ) 
0

Rumput laut Indonesia berkhasiat jadi antitumor

Rumput laut (ANTARA/Zabur Karuru)
Jakarta (ANTARA News) - Angka penderita kanker di dunia terus menunjukkan peningkatan, kematian akibat kanker pun seakan merambat pasti dan membuat kanker sebagai salah satu persoalan terbesar di bidang kesehatan saat ini.

Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia, diperkirakan 11-12 juta orang di dunia tengah menderita kanker dan lebih dari separuhnya tinggal di negara-negara berkembang seperti Indonesia.

Di Indonesia, sedikitnya terdapat 200.000 orang penderita kanker baru per tahunnya. Dua jenis kanker dengan angka kejadian yang sangat tinggi adalah kanker mulut rahim (serviks) dan kanker payudara.

Tingkat kematian akibat kanker mulut rahim di Indonesia sangat mengerikan, di mana sekitar satu orang meninggal dunia setiap jamnya.

Mengapa hal ini bisa terjadi?

Faktor pertama terletak di keterlambatan diagnosa. Banyak penderita kanker tidak benar-benar sadar bahwa dirinya tengah menderita kanker hingga tahapan di mana kondisi sudah demikian kritis.

Alasan lain adalah obat kanker yang ada sekarang ini memang memiliki efektivitas yang tidak maksimal membunuh sel-sel kanker. Di sinilah upaya pencarian obat antitumor baru sangat diperlukan.

Di Tanah Air, para peneliti bergiat mencari peluang-peluang obat antitumor ini ke berbagai penjuru. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan kekayaan hayati laut.

Riset yang menelusuri potensi manfaat kandungan dalam biota laut sebagai bahan baku obat disebut juga dengan istilah bioprospeksi.

Salah satu hasil riset bioprospeksi kelautan dari Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pengolahan Produk dan Bioteknologi (BBRP2B) Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) adalah potensi rumput laut coklat Turbinaria decurrens sebagai antitumor.

Dalam uji hayati yang telah dilakukan di BBRP2B, terbukti bahwa ekstrak rumput laut coklat bisa membunuh sel tumor mulut rahim. Selain rumput laut coklat, ada pula rumput laut hijau Ulva fasciata dan rumput laut merah Rhodymenia palmata yang punya khasiat membunuh sel tumor payudara.

"Rumput laut kaya akan senyawa flavonoids yang banyak dilaporkan mempunyai efek sebagai antitumor," kata Nurrahmi Dewi Fajarningsih, salah satu peneliti yang terlibat riset ini.

Menurut dia, Indonesia merupakan negeri dengan keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia setelah Brasil. Ini merupakan peluang yang sangat besar bagi upaya bioprospeksi kelautan.

Senada dengan itu, Kepala Badan Litbang Kementerian Kelautan dan Perikanan Prof. Rizald M. Rompas menegaskan, "Balitbang KP memang mendorong agar pemanfaatan rumput laut tidak hanya terbatas kepada kariginannya."

"Kalau kita berhasil menciptakan industri obat-obatan berbasis rumput laut, hasilnya bisa 5-6 kali lebih besar daripada nilai hasil budidaya ikan di Indonesia setahun," ujar dia.(E012)


0

Malaria Bisa Disembuhkan dengan Ekstrak Sambiloto

Ilustrasi
MEDAN – Ekstrak sambiloto diakui bisa mengobati penyakit malaria dan meningkatkan daya tahan tubuh. Hal ini dibuktikan lewat penelitian dan disertasi yang dilakukan Dr dr Umar Zein DTM&H SpPD KPTI tentang penggunaan ekstrak sambiloto (andrographis paniculata).

“Hasil penelitian yang saya lakukan, ekstrak sambiloto itu bisa dijadikan obat untuk penyakit malaria. Malah tidak hanya sebagai obat, sambiloto itu juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh,” ungkap Umar Zein, seperti diberitakan Sumut Pos (grup JPNN).

Hasil penelitiannya itu juga bilang Umar, sudah dipatenkan ke Dirjen HAKI (Hak Kekayaan Intelektual) dengan nomor HKI.3 HI.05.01.02.2044.
“Kita sudah lakukan penelitian. Kita berharap, penelitian ini bisa dikembangkan perusahaan farmasi agar bisa diproduksi skala besar. Kalau berhasil, maka Indonesia sangat terbantu. Karena tidak perlu mengimpor obat dan meningkatkan nilai ekonomis di masyarakat,” jelas Umar.

Sejauh ini bilang Umar, kasus malaria di Indonesia masih belum ditangani dengan baik. Terbukti, kasusnya tetap tinggi tiap tahun. Diperkirakan penyakit ini bisa membunuh 30 ribu orang dan menyebabkan 10-12 juta orang jatuh sakit tiap tahun.

“Sejak dari zaman penjajahan Belanda hingga saat ini, wilayah endemis malaria di Indonesia masih belum bisa dibebaskan dari penyakit itu,” katanya.
Indonesia sendiri lanjutnya, estimasi malaria ada 1,96 per 10 ribu penduduk. Pada 2011, setidaknya ada 1,8 juta kasus malaria klinis yang mendapat pengobatan.

“Belum lagi mereka yang tidak dapat pengobatan,” ungkapnya.

Provinsi Sumatera Utara sendiri, sebut Konsultan Penyakit Tropik Indonesia ini, pada 2009 ada 102.446 kasus malaria yang diobati.
Fakta lain, lanjutnya, anak-anak yang selamat dari malaria akut dapat mengalami gangguan belajar, anemia, dan gangguan tumbuh kembang. Bagi ibu hamil, malaria bisa menginfeksi janin. Akibatnya, bayi berisiko terpapar anemia dan berat badan lahir rendah (BBLR).

“Artinya, 50 persen populasi rawan terinfeksi malaria, terutama pedesaan dan wilayah masyarakat miskin. Secara global, penyakit ini merupakan salah satu faktor utama penyebab kemiskinan. Karena, banyaknya penderita, akan menurunkan produktivitas kerja,” sebutnya.

Tingginya kasus malaria, tambah Umar, tidak berbanding lurus dengan manajemen penanggulangan dan pengobatan. Dari sisi pengobatan konvensional yang menggunakan obat kloropin, sulpadokdsin-pirimetamin, kina ternyata sudah resisten bagi parasit malaria.

“Obat yang direkomendasikan WHO saat ini ACT (artemisin combination therapy) yang berasal dari China. Kita menggunakannya sejak 2006. Tetapi, distribusinya masih belum merata.  Padahal, ada bantuan asing dari Global Fund bidang malaria,” sebut Umar lagi.

Karenanya, sambungnya,  sudah sepantasnya Indonesia memproduksi sendiri obat malaria dari bahan baku yang ada di negeri ini yakni ekstrak sambiloto. (uma)
Jpnn
0

Dua lagi perusahaan BUMN yang tahun ini melejit melampaui batas negara

 Garuda Kalahkan MAS, bahkan sudah lebih besar dari Air France dan BatanTek Meng-Asia  


Manufacturing Hope 30

VIVAnews - Dua lagi perusahaan BUMN yang tahun ini melejit melampaui batas negara: PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan PT Batan Teknologi (Persero).

Garuda, secara mengejutkan, saat ini sudah lebih besar dari Malaysia Airlines (MAS) dan Thai Airways, Thailand. Bahkan sudah lebih besar dari Air France! Value Garuda kini sudah mencapai Rp18 triliun. Sudah sekitar Rp1 triliun lebih besar dari MAS dan Thai. Dengan demikian untuk Asia Tenggara kini Garuda tinggal kalah dari Singapore Airlines.

Memang tidak ada alasan bagi Indonesia untuk serba kalah dari sesama negara ASEAN. Di antara 10 negara Asia Tenggara kekuatan ekonomi Indonesia sudah mencapai 51% sendiri. Baru yang 49% dibagi 9 negara lainnya.

Di bawah direksi Garuda yang sekarang dengan Dirut Emirsyah Satar, prestasi itu akan terus bisa dipacu. Inilah direksi yang dari segi umur relatif masih muda-muda. Inilah direksi yang berada di puncak antusias dan gairahnya. Iklim seperti itu secara otomatis akan menjalar dan mewabah ke jajaran di bawah dan di bawahnya lagi.

Ekonomi Indonesia yang terus membaik memang bisa menjadi ladang yang subur bagi Garuda. Penambahan pesawat yang terus dilakukan, termasuk yang kelas 100 tempat duduk, akan membuat Garuda terbang kian tinggi.

Langkah terbarunya untuk bisa dipercaya Kanada sebagai pusat perawatan pesawat Bombardier se Asia Pasifik, memberikan hope yang lebih besar lagi. Dengan demikian GMF AeroAsia, salah satu anak perusahaan Garuda, akan menjadi perusahaan kelas dunia juga. Ini karena pembuat mesin pesawat terkemuka di dunia lainnya, GE dari USA juga sudah mempercayakan perawatan mesin GE ke GMF AeroAsia.

PT Batam Tek
Dua Pemikir Batan

Seperti tidak kalah dengan prestasi Garuda dan enam BUMN kelas dunia lainnya (BRI, Bank Mandiri, Telkom, BNI, PGN, dan Semen Gresik) kini muncul si cabe rawit: PT Batan Teknologi.

Tahun ini di bawah Dirut baru Dr.Ir.Yudiutomo Imardjoko, BatanTek tidak hanya bisa bangkit dari kuburnya bahkan begitu bangkit langsung bisa berlari dengan kencangnya. Larinya pun ke mana-mana termasuk ke puluhan negara Asia.

Padahal tahun 2010 lalu BatanTek sudah dicabut nyawanya. Ini gara-gara ada larangan internasional untuk melakukan pengayaan uranium tingkat tinggi. Ini dikhawatirkan bisa disalahgunakan menjadi senjata nuklir.

Sejak itu PT BatanTek berhenti memproduksi radioisotop. Tim BatanTek sudah berusaha mengubah proses pengayaan uranium menjadi tingkat rendah, tapi tidak mampu. Bahkan BatanTek sudah mendatangkan ahli dari USA untuk menularkan pengetahuan proses uranium tingkat rendah. Tapi juga gagal.

Akibatnya rumah-rumah sakit yang selama ini menggunakan radioisotop dari BatanTek memilih membeli dari sumber lain. Semua pelanggan marah dan memutuskan hubungan. BatanTek praktis mati.

Untunglah Dr Yudiutomo datang dan menjadi dirut baru. Anak Maospati, Magetan, lulusan Fakultas Teknik Nuklir UGM ini memang bukan sembarang orang. Dia meraih gelar doktor di bidang nuklir di Iowa State University USA.

Dr Yudiutomo mengajak ahli nuklir sealmamater di UGM, Dr.Ing Kusnanto untuk menjadi direktur produksi. Dr Kusnanto meraih gelar doktor nuklir dari Aachen, Jerman.

Karena PT BatanTek masih dalam keadaan sulit, sejak awal dua ahli nuklir ini memilih menghemat: menyewa satu rumah untuk dihuni berdua. Keluarga ditinggal di Yogya.

Dua orang inilah yang tidak henti-hentinya berpikir bagaimana agar BatanTek bisa melakukan pengayaan uranium tingkat rendah. Siang malam dua ahli ini terus berdiskusi. Keputusan untuk tinggal satu rumah membuat diskusi mereka berlanjut setelah jam kantor sekalipun. Di rumah kontrakan itulah mereka bisa berdiskusi sampai jam 2 dini hari.

Hasilnya luar biasa: mereka menemukan cara baru mengayakan uranium tingkat rendah. Bukan cara yang sudah dikenal di dunia sekarang ini, tapi cara baru yang untuk mudahnya saya beri saja nama "Formula YK" (Yudiutomo Kusnanto).

Formula YK ini menggunakan prinsip electro plating. Menggantikan cara lama sistem foil target. Prinsipnya, sebelum dimasukkan reaktor nuklir uranium itu di-plating dengan rumus tertenu. Cara ini meski kelak diketahui oleh ahli lain pun akan sulit ditiru. Rumus angka-angkanya tidak akan diungkap.

Masalahnya: dari mana perusahaan dapat tambahan modal? Reaktor nuklirnya sih bisa tetap menggunakan reaktor milik Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) yang di Serpong itu, tapi banyak peralatan PT BatanTek yang harus diperbaharui atau diperbaiki.


Satu-satunya di Asia

"Perlu berapa?" tanya saya saat rapat dengan dua ahli nuklir itu di Serpong.

"Cukup besar pak, Rp 85 miliar," jawab Dr Yudiutomo.

"Saya carikan!"

Saya pun menghubungi Bank Rakyat Indonesia. Saya memang sangat kagum dan terharu melihat kejeniusan dua ahli ini. Saya bisa merasakan getaran semangatnya yang meluap. Dan saya juga melihat kilatan matanya yang menyiratkan keinginan untuk maju. Inilah ilmuwan yang memiliki kemampuan manajerial yang handal. Intelektual sekaligus entrepreneur!

Dengan penemuan baru Formula YK ini Indonesia berhasil menjadi satu-satunya negara di Asia yang mampu memproduksi radioisotop. Kini seluruh negara Asia datang ke BatanTek untuk membeli radioisotop!

Radioisotop adalah bahan yang sangat penting untuk pemeriksaan kesehatan di rumah sakit. Radioisotop adalah bahan yang tidak bisa dipisahkan dengan kedokteran nuklir. Dengan radioisotop organ-organ di dalam badan bisa dilihat secara berwarna dan tiga dimensi.

Ini sudah beda dengan radiologi yang hanya bisa hitam putih dan dua dimensi.

Maka pemeriksaan melaui MRI, CT, gamma camera, serta operasi yang menggunakan pisau gamma mutlak memerlukan radioisotop. Jepang pun tidak memproduksinya sehingga pasar radioisotop kita amat besar. Apalagi Tiongkok.

Waktu saya mendampingi Presiden SBY makan siang dengan Presiden Hu Jintao di Beijing yang lalu, saya pun promosi radioisotopnya BatanTek. Kebetulan saya berada di sebelah menteri perdagangan Tiongkok. Selama makan siang itu saya terus minta agar Tiongkok membeli radioisotop kita.

Dengan kemampuan Dr Yudiutomo dan timnya menembus pasar Jepang, Tiongkok, Malaysia, dan negara-negara Asia lainnya, maka masa depan PT Batan Teknologi amat cerah. Tahun ini omsetnya langsung bisa mencapai Rp 200 miliar. Tidak mustahil bakal bisa mencapai Rp 1 triliun dan kemudian Rp 3 triliun di kemudian hari.

Amerika dan Australia, meski mampu membuat radioisotop, mereka bukan pesaing kita. Umur radioisotop ini hanya 60 jam. Setelah itu daya radiasinya habis. Untuk kebutuhan Tiongkok 10 curie, misalnya, Tiongkok harus membeli 60 curie. Yang 50 curie hilang di jalan. Karena itu pengirimannya harus dengan pesawat. Harus dihitung waktu pengirimannya sejak dari Serpong ke bandara dan seterusnya.

Saya tentu ingin dua ahli kita ini tidak berhenti di radioisotop. Keduanya juga optimis pengetahuannya akan sangat berguna untuk pertanian dan pengeboran minyak.

Tapi biarlah BatanTek maju dulu. Jadi raja Asia dulu. Dua tahun lagi kita bicara nuklir untuk mengamankan pangan kita.

(*) Dahlan Iskan adalah Menteri BUMN