0

Inilah Jawara Indigo Fellowship 2011

Didik Purwanto-Pemenang Indigo Fellowship 2011 sedang melakukan foto sesi dengan Direktur IT & Supply Telkom, Indra Utoyo

JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang Indigo Fellowship 2011 telah ditutup pada Jumat (25/11/2011). Ajang digitalpreneur untuk memamerkan karyanya ini telah menghasilkan masing-masing tiga pemenang di empat kategori.

Acara yang sudah dilakukan selama tiga tahun tersebut diprakarsai oleh Telkom Group bekerjasama dengan Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia (MIKTI). Selama seleksi, ajang ini diikuti oleh 502 peserta dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Surabaya. Setelah disaring, dipilih 28 finalis dan ditentukan masing-masing tiga pemenang di empat kategori.

"Indigo Fellowship sebagai ajang untuk menumbuhkan digitalpreneur baik individu atau kelompok. Harapannya, kegiatan ini dapat meningkatkan industri kreatif digital sehingga bisa berdaya saing," ungkap Jodie Hernadi, ketua panitia Indigo Fellowship 2011 sekaligus Executive General Manager Multimedia PT Telkom Indonesia selepas pengumuman Awarding Night di Jakarta, Jumat (25/11/2011).

Inilah jawara Indigo Fellowship 2011:
* Kategori Mobile (Application & Content)
- Juara I : Mad Warrior (Garibaldy Mukti)
- Juara II : Anak SMP Juga Bisa Jadi Creativepreneur (Fahma W Rosmansyah)
- Juara III : Kalkulator Nutrisi (Dody Qori Utama)

* Kategori Animasi dan Digital Comic
- Juara I : Adventures of Anoman (Adhicipta R Wirawan)
- Juara II : Si Nini (Johan Tri Handoyo)
- Juara III : Aisyah & The Backbone ( Rani Yulianty)

* Kategori Business Application
- Juara I : Alfa Pos (Rosa Kurniawan)
- Juara II : Pro Hukum (Steven Surojo)
- Juara III : Si Gokil (Yusep Rosmansyah)

* Kategori Web Application & Content
- Juara I : Saling Sapa (Muhammad Yahya Harlan)
- Juara II : Majapahit Online (Ivan Chen)
- Juara III : Klik Bahasa (Bhawika Arthadhana)

Para pemenang ini, tambah Jodie, akan dipilih oleh Telkom untuk mendapatkan bantuan modal dan mendapatkan inkubasi bisnis milik Telkom Group bernama Indigo Venture.

Tahun ini, Telkom Group memberikan bantuan modal kelima pemenang Indigo Fellowship tahun 2009 dan 2010. Jumlah dana yang digelontorkan kepada lima pemenang tersebut adalah Rp 3,2 miliar.

Dana tersebut akan dikucurkan mulai tahun depan dan pemenang akan dikontrak eksklusif selama setahun. "Nanti akan ada sistem bagi hasil setelah dikomersialkan," tambah Direktur IT & Supply Telkom, Indra Utoyo.


KOMPAS
0

Cuma 43 Juta Ha Hutan Indonesia yang Perawan

Total kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia mencapai 1,08 juta hektare per tahun.

Selain Sumatera, hutan Kalimantan memiliki laju kerusakan yang besar dari total kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia yakni sebesar 1,08 juta hektar per tahun. (zunal.com)

VIVAnews
- Sebanyak 1.000 anak memeriahkan kegiatan parade cinta pohon bersama Kementerian Kehutanan, Pemprov DKI Jakarta, dan pihak swasta.

Dalam kesempatan ini, Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan mengatakan, ketidakpahaman anak-anak akan pentingnya hutan bagi kehidupan mereka di masa yang akan datang bisa menyebabkan terjadinya kerusakan hutan yang ada saat ini.

"Apakah kita ingin Indonesia menjadi tandus seperti beberapa negara di Afrika dengan tidak adanya hutan yang bisa menampung air?" kata Zulkifli saat membuka Festreeval Parade Cinta Pohon di halaman Balaikota DKI Jakarta, Minggu 27 November 2011.

Data Kementerian Kehutanan menyebutkan, selain Sumatera, hutan Kalimantan memiliki laju kerusakan yang besar dari total kerusakan hutan yang terjadi di Indonesia yakni sebesar 1,08 juta hektare per tahun.

"Memang saya kategorikan hutan Indonesia dalam keadaan kritis, karena puluhan tahun menjadi andalan untuk pendapatan bagi negara. Dari 130 juta hektare, hanya 43 juta di antaranya yang masuk dalam kategori hutan perawan," jelasnya.

Menurut Zulkifli, puncak kerusakan hutan itu mulai terjadi sekitar 1999-2002, disebabkan oleh pembalakan liar, kebakaran hutan, dan juga pemekaran wilayah.

"Pertama tentu karena perambahan kawasan hutan tanpa izin menjadi kebun kelapa sawit, menjadi pertanian, dan pertambangan gelap," ujar Zulkifli. Kemudian, dia melanjutkan, yang kedua, akibat penebangan liar, dan ketiga karena kebakaran hutan terkait dengan budaya lokal. “Tiga hal inilah yang mempercepat kerusakan hutan,” tutur Zulkifli. (art)



VIVAnews
0

Mengapa Vendor IT Enggan Bangun Data Center di Indonesia?

Ilustrasi (ist)

Jakarta - Beberapa perusahaan IT raksasa masih enggan membangun data center di Indonesia. Apa penyebabnya?

Ketimbang di Indonesia, perusahaan IT raksasa lebih memilih Singapura sebagai tempat untuk data centernya. Sebut saja Google, Yahoo, Microsoft dan yang ramai dipergunjingkan beberapa waktu lalu, RIM juga memilih Negeri Singa.

Keengganan tersebut rupanya bukan hanya karena faktor infrastruktur semata. Karena infstruktur di Indonesia semakin lama makin baik. Faktor utama dinilai karena Indonesia belum memiliki perangkat hukum security law yang kuat.

"Bukan hanya kita. Yang lain juga menunggu itu (Security Law - red) di Indonesia kuat. Sekarang masih banyak security law yang belum bisa dicover di Indonesia," kata Risman Adnan, Director-Developer and Platform Group Microsoft Indonesia dalam kesempatan berbincang dengan detikINET.

Risman menilai, secara policy level sudah tinggi namun implementasi di security law di Indonesia masih sangat lemah. Padahal security law menjadi jaminan sebuah negara terhadap perusahaan-perusahaan yang akan menginvestasikan data center di Indonesia.

"Lemah sekali. Ada banyak security law yang tidak dicover. Contohnya misal terjadi kasus cyberlaw yang melibatkan lintas negara, kita belum memiliki perangkat hukum yang kuat," terangnya.

Disinggung perlu berapa lama Indonesia untuk membangun security law yang kuat, Risman mengatakan bahwa hal tersebut bisa saja dilakukan dalam waktu cepat jika semua pihak yang terkait berkomitmen untuk itu.

"Bukan berarti kita tidak memiliki ahli hukum atau cyberlaw yang hebat. Kita punya kok. Cuma kultur di kita yang susah untuk mengakomodir semua kepentingan. Seringkali yang terjadi adalah hanya mengakomodir kepentingan pihak tertentu saja. Kalau ini bisa diatasi, maka bisa dalam waktu cepat kita punya security law yang kuat. Tapi jika tidak mungkin selamanya kita tidak akan memilikinya," tuturnya.

Pun demikian, Risman optimis pemerintah akan memperhatika permasalahan tersebut.
( afz / fyk )



detikInet
0

Ricuh Antrean BlackBerry di Indonesia Mendunia

Ricuh antre BlackBerry (fyk/inet)

Jakarta - Kericuhan yang sempat mewarnai antrean BlackBerry di Indonesia Jumat kemarin mendunia. Berbagai media massa asing turut memberitakan bagaimana ribuan orang rela mengantre BlackBerry Bellagio atau Bold 9790 harga diskon.

Kantor berita tenar Associated Press mengangkat judul "Ribuan Antre di Indonesia untuk Membeli BlackBerry Baru'. Media yang lain membahas kekacauan antrean dan kegilaan masyarakat Indonesia pada BlackBerry.

Seperti Canada.com yang mengusung tajuk "Peluncuran BlackBerry Menyebabkan Kerusuhan Kecil di Jakarta". Kemudian DigitalTrends memberitakan '90 Orang di Indonesia Cedera dalam Antrean BlackBerry Bold 9790'.

"Antrean ini membuka mata untuk memahami seberapa banyak momentum yang dipunyai BlackBerry secara internasional. Di Amerika Utara ini, market share RIM sedang turun, tapi seperti Anda saksikan tidak hanya BlackBerry masih menjual di mancanegara tapi juga bikin kehebohan," tulis website IntoMobile.

"BlackBerry Bold 9790 dijual di Indonesia pagi ini, dengan ribuan pengemar fanatik mengantre di luar mall Pacific Place di Jakarta. Beberapa orang pingsan, beruntung ratusan polisi sudah berada di tempat untuk mencegah kerusuhan," tulis Toronto Life.

Beberapa media juga membandingkan banyaknya antrean BlackBerry Bellagio di Indonesia dengan antrean peluncuran iPhone. Dengan sekitar 6 juta pengguna, BlackBerry dikatakan mendominasi pasar smartphone Indonesia.( fyk / fyk )



detikInet
0

Akhirnya...UniPin dan Lyto Berkolaborasi!

UniPin-Executive Director PT 24 Jam Online, Ashadi Ang (kiri) bersama CEO PT Lyto Datarindo Fortuna, Andi Suryanto (kanan) berbincang-bincang sebelum acara penandatanganan kerja sama penjualan voucher game online.

JAKARTA, KOMPAS.com - Geliat bisnis game online semakin bergairah di Tanah Air. Jelang akhir tahun ini, dua game publisher, yaitu UniPin dengan Lyto, telah berkolaborasi untuk saling memperkuat perluasan jaringannya.

UniPin merupakan voucher game online yang memiliki jaringan di lebih dari 6000 gerai Indomaret di seluruh pelosok nusantara. Sementara itu, Lyto merupakan salah satu game publisher terbesar di Indonesia dengan lebih dari 15 varian game berbeda, termasuk untuk Facebook Credits. Tercatat game seperti Ragnarok, Cross Fire, Rohan, Getamped-X, Perfect World, Crazy Kart 2, serta Seal Online adalah beberapa nama game cukup popular di kalangan pecinta game Indonesia.

Saat ini Lyto memiliki komunitas game online terbesar di Indonesia. Dengan total user Lyto yang kurang lebih mencakup 20 juta user di seluruh Indonesia, termasuk facebook user yang juga merupakan klien Lyto.

Executive Director PT 24 Jam Online, Ashadi Ang, menjelaskan dalam siaran persnya di Jakarta, Jumat (25/11/2011), bahwa dengan adanya kerjasama ini diharapkan menjadikan UniPin dapat diakses lebih mudah oleh gamers maupun fans dari game-game yang tersedia oleh Lyto. Kerjasama tersebut sudah ditandatangani di Jakarta, Kamis (24/11/2011).

"UniPin berusaha memanjakan para gamers dengan semakin banyak varian game yang dapat di-top up melalui UniPin. Kerjasama ini akan menjadikan UniPin sebagai Satu Kartu untuk Semua Game semakin mendekati kenyataan," kata Ashadi.

Sementara, CEO PT Lyto Datarindo Fortuna, Andi Suryanto, mengungkapkan keyakinannya berkerjasama dengan UniPin dapat memberikan kemudahan bagi para gamers. Menurutnya, saat ini Unipin memiliki penyebaran amat luas dengan menggunakan channel mini market yang banyak tersebar di Indonesia.

"Saya kira, kelebihan ini tidak dimiliki oleh perusahaan payment gateway lainnya," ujar Andi.

Adapun saat ini UniPin tersedia dalam 4 varian, yaitu: 10.000, 20.000, 50.000 serta 100.000 dan telah tersedia di gerai mini market. Banyak varian game saat ini sudah bisa di-top up melalui UniPin dari game publisher lain.

"Jadi, mulai 1 Desember nanti para gamers sudah bisa top up untuk game-game Lyto melalui UniPin," ujarnya.


KOMPAS

0

Indonesia harus siap terapkan roaming ASEAN

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S Dewa Broto (FOTO ANTARA )

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dituntut siap untuk menerapkan roaming ASEAN jika kebijakan tersebut disepakati berlaku di kawasan itu, kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatikan Gatot S Dewa Broto.

Di Jakarta, Kamis, Dewo Broto mengatakan bahwa soal siap tidaknya operator telekomunikasi menerapkan kebijakan itu, tidak ada pilihan lain, Indonesia harus siap menjalankan kebijakan tersebut.

"Tidak ada pilihan lain jika memang telah menjadi kesepakatan bersama tetapi yang jelas kami akan membahas dan membicarakannya dengan operator sebagai pihak yang terkena dampak langsung dari kebijakan ini," katanya.

Ia mencontohkan, saat ada kebijakan penetapan penurunan tarif interkoneksi pihaknya juga mengajak bicara para operator telekomunikasi di Indonesia.

"Ini bukan masalah akan merugikan atau menguntungkan operator tetapi kami lihat aspek kelaikannya, seperti dalam hal penurunan tarif bisa saja operator awalnya keberatan tetapi dari aspek pelanggan ini juga memperluas daya jangkau masyarakat," katanya.

Meski begitu, ia berpendapat, perjalanan roaming ASEAN untuk ditetapkan sebagai kebijakan yang berlaku di kawasan masih memerlukan proses yang panjang.

"Masih perlu pembahasan yang panjang dan komprehensif untuk menerapkan roaming ASEAN," katanya.

Ia mengatakan, pembahasan roaming ASEAN masih harus dilakukan di tingkat Menteri Kominfo se-ASEAN serta tingkat Dirjen yang membawahi persoalan tersebut di mana ada forum tersendiri yang membahas wacana itu.

Dalam pertemuan KTT ASEAN di Bali pekan lalu, kata Gatot, roaming ASEAN tidak dibicarakan secara khusus. "Tidak ada pembahasan khusus soal roaming ASEAN dalam KTT ASEAN di Bali pekan lalu," katanya.

Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah roaming ASEAN akan dibicarakan kembali dalam KTT ASEAN selanjutnya yang akan berlangsung di Myanmar.

"Kami akan lihat agenda yang disampaikan tuan rumah (Myanmar) nanti, karena tuan rumah berhak untuk menyampaikan itu," katanya.

Oleh karena itu, Gatot menilai perjalanan kebijakan tersebut masih panjang meski masih terbuka kemungkinan untuk ditetapkan.

Setelah ada pembahasan khusus di tingkat menteri, kebijakan itu harus juga dibicarakan dengan operator telekomunikasi di masing-masing negara anggota ASEAN.

Menurut Gatot, penerapan roaming ASEAN pada dasarnya sesuai dengan komitmen ASEAN dalam hal connectivity dalam berbagai aspek khususnya telekomunikasi sehingga tarifnya akan lebih murah di kawasan ASEAN.

Gatot menambahkan, sampai saat ini pihaknya belum dapat memastikan atau menargetkan kapan kebijakan itu akan ditetapkan.(H016/N002)



Antaranews
0

Peneliti: air laut dalam berpotensi layak konsumsi

Bogor (ANTARA News) - Peneliti Institut Pertanian Bogor menyatakan bahwa air laut dalam berpotensi menjadi sumber air yang layak dikonsumsi.

Menurut keterangan tertulis Humas IPB di Bogor, Jumat, peneliti tersebut adalah Prof Bonar P Pasaribu, Dr Djisman M, dan Dr Jonson L Gaol yang merupakan peneliti dalam eksplorasi dan eksploitasi air laut dalam (ALD) di Indonesia.

Saat memaparkan penelitiannya, Jonson L Gaol menyatakan bahwa bumi, planet tempat manusia hidup, sering dijuluki sebagai planet air.

Julukan itu diberikan, karena bumi adalah planet yang memiliki air hingga 70 persen di permukaannya.

Hanya saja, kata dia, yang menjadi pertanyaan adalah apakah dengan melimpahnya air tersebut bisa memenuhi kebutuhan manusia hingga "tak terbatas".

"Karena itu, harus dicari alternatif sumber-sumber air layak konsumsi. Mengingat saat ini pencemaran lingkungan dan alih fungsi lahan yang menyebabkan kekeringan, mengakibatkan air berkurang dan kurang layak konsumsi," katanya.

Menurut dia, penelitian yang dilakukan timnya bisa dijadikan sebagai alternatif sumber-sumber air layak konsumsi selain di darat.

Jonson menjelaskan bahwa air laut dalam (ALD) dengan kandungan mineralnya, setelah diolah dengan baik, sangat penting dan bermanfaat untuk pasokan air minum bagi kelangsungan hidup dan kesehatan tubuh manusia.

"Penyediaan air mineral laut dalam ini juga merupakan suatu kegiatan yang bersifat strategis untuk mengantisipasi kemungkinan krisis air bersih di masa mendatang," katanya.

Ia mengatakan, ALD setelah melalui proses desalinasi, juga memberi hasil sampingan, yaitu garam berkualitas tinggi.

Di samping itu ALD dapat diaplikasikan untuk berbagai kegunaan, yaitu untuk budi daya perikanan, pertanian, bahan kosmetik, obat-obatan, spa dan sebagai pendingin ruangan.

Menurut dia, salah satu kelebihan ALD ini adalah mengandung mineral yang sangat kaya dan dibutuhkan oleh tubuh manusia. Berbeda dengan air murni dalam kemasan yang tidak mengandung mineral.

Karena manfaatnya yang sangat baik, maka industri ALD telah berkembang di Hawaii dan Jepang sejak sekitar 20 tahun silam, dan sejak sekitar lima tahun lalu Korea Selatan, Taiwan, dan India juga telah mengembangkan industri ini.

"Di Jepang sendiri terdapat 13 merek air mineral laut dalam sebagai air minum dalam kemasan (AMDK) yang beredar di pasaran hingga sekarang," katanya.

Ia menjelaskan, ALD disedot dari kedalaman lebih dari 300 meter. Lapisan ini berada di bawah lapisan termoklin dan juga di bawah lapisan eufotik.

Air di kedalaman sekitar 300 meter ini suhunya berkisar 10 derajat Celcius, bersih, kaya nutrient, kaya mineral, dan stabil.

Kondisi ALD ini berbeda dengan air laut di permukaan (di lapisan zona eufotik) yang sangat dipengaruhi proses yang terjadi di lapisan permukaan seperti fotosintesis, pencemaran, suspense sedimen dan blooming alga.

Dengan demikian, katanya, ALD sangat layak untuk dijadikan sebagai sumber air minum.

Sementara itu, berdasarkan pengalaman Prof Bonar Pasaribu yang menimba ilmu selama delapan tahun di Jepang dan melihat perkembangan industri maritim di sana sejak 35 tahun yang lalu membuatnya terinspirasi.

Inspirasi itu tidak hanya mengembangkan pendidikan ilmu dan teknologi kelautan di Indonesia, tetapi juga mengembangkan industri maritim, salah satunya adalah industri ALD.

Bekerja sama dengan koleganya yang satu almamater di Universitas Tokai, Jepang Kimiya Homma, mereka merintis industri ALD di Bali.

"Setelah hampir dua tahun melakukan kajian, maka tahun ketiga telah mulai dibangun industri ALD di Bali," katanya.

Industri yang dibangun, kata dia, masih dalam skala laboratorium untuk menghasilkan seribu liter air mineral laut dalam per hari.

Setelah melakukan pengujian laboratorium dan memperoleh berbagai perizinan, maka saat ini air mineral laut-dalam dalam bentuk AMDK yang pertama di Indonesia telah siap didistribusikan ke masyarakat.

Produk AMDK ini di bawah PT Omega Tirta Kyowa dengan merek dagang "Oceanis" telah dimulai dipasarkan di Pulau Bali. (ANT-053/M027)


Antaranews

0

Kemhan Uji Coba 22 Unit Roket R-Han 122

Baturaja, DMC - Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui Direktorat Teknik Industri Pertahanan Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan (Dirtekindhan Ditjen Pothan) bersama Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) kembali melakukan uji coba Roket R-Han 122. Uji coba dilakukan di Pusat Latihan Tempur TNI AD, Baturaja, Sumatera Selatan, Jum’at (25/11).

Selain bersama LAPAN, dalam uji coba tersebut Kemhan juga melibatkan pihak – pihak terkait dari industri pertahanan dalam negeri antara lain PT. Pindad, PT. DI dan PT. Dahana. Selain itu, Kemhan juga mengundangan TNI AL sebagai calon pengguna Roket R-Han 122.

Uji coba kali ini merupakan hasil dari evalusi uji coba yang dilakukan sebelumnya pada bulan November 2010 di tempat yang sama. Melalui uji coba dan evaluasi secara terus menerus diharapkan Program Roket Nasional dengan nama R-Han 122 tersebut nantinya dapat mencapai hasil yang maksimal dan siap diproduksi sesuai keinginan pengguna dalam hal ini TNI.

Dalam Uji coba kali ini, diluncurkan Roket R-Han 122 sebanyak 22 unit yang terdiri dari tiga unit warhead smoke (asap) dan 19 unit wearhead live (tajam). Dari 22 unit tersebut, satu unit roket warhead smoke (asap) telah diluncurkan Kamis Sore (24/11), sedangkan 21 unit seluruhnya diuji coba pada Jum’at (25/11). Peluncuran berjalan lancar dan sukses meski dalam cuaca hujan.

Dari 21 unit Roket R-Han 122 yang diluncurkan hari ini terdiri dari dua roket warhead smoke (asap) dan 19 unit roket warhead live (tajam). Peluncuran roket dibagi dalam empat tahap dilaksanakan secara salvo menggunakan mobil launcher. Tahap satu 3 unit, kedua 6 unit, ketiga 6 unit dan keempat 6 unit.

Roket R-Han 122 yang memiliki jarak jangkau 14 kilometer tersebut merupakan hasil kerjasama yang sinergi antara Kementerian Pertahanan dengan Kementerian Riset dan Teknologi, LAPAN, PT. Pindad, dan pihak terkait lainnya. Pengembangan roket R-Han 122 dalam rangka mengurangi ketergantungan pengadaan dari luar negeri dengan memberdayakan potensi dan kemampuan industri pertahanan dalam negeri.

Hadir menyaksikan dan meninjau secara langsung uji coba Roket R-Han 122 antara lain Staf Ahli Menhan Bidang Keamanan Kemhan Mayjen TNI Zaenal Fahri Tamzis dan sejumlah pejabat Kemhan, Mabes TNI AL dan industri pertahanan dalam negeri. (BDI/SR)


DMC Kemhan

0

"Cross Media" di Ekspedisi Citarum Terbukti Diakui Dunia

KOMPAS.COM/ RIKI KURNIADI-Direktur Bisnis Harian Kompas Ignatius Hardanto Subagyo (tengah) menerima penghargaan gold award untuk Liputan Ekspedisi Citarum yang memenangi Best in Cross Media Editorial Coverage di ajang Asian Digital Media Awards 2011 di Hong Kong, Kamis (24/11/2011).

JAKARTA, KOMPAS.com — Untuk kedua kalinya, liputan cross media yang dilakukan harian Kompas dan Kompas.com mendapatkan penghargaan di Asian Digital Media Awards (ADMA) yang digelar WAN IFRA, asosiasi surat kabar dunia chapter Asia. Pada 2010, liputan Jelajah Musi meraih silver award dan tahun ini, liputan Ekspedisi Citarum mendapatkan gold award. Penghargaan tersebut diumumkan di Hongkong, Kamis (24/11/2011) malam.

"Hal itu menandakan inisiatif MMM (multimedia, multiplatform, dan multichannel) yang dilakukan Kompas mendapat pengakuan internasional," ujar Budiman Tanuredjo, Redaktur Pelaksana Harian Kompas, di Jakarta, Kamis (24/11/2011) malam. Ia mengatakan, arah pengembangan media ke depan memang mau tidak mau harus ke sana dengan menyajikan konten sesuai perkembangan zaman.

Ia menambahkan, kesuksesan penerapan cross media dalam peliputan sangat tergantung kerja sama dari semua anggota tim. Kolaborasi tersebut juga dapat terlaksana dengan adanya satu kebijakan editorial yang kemudian diterjemahkan ke dalam masing-masing platform sesuai karakteristiknya.

Liputan Ekspedisi Citarum melibatkan tim wartawan dari Kompas.com, harian Kompas, dan Kompas TV (yang saat itu masih menjadi bagian dari Kompas.com). Hasil peliputan selama di lapangan dilaporkan dalam bentuk reportase di situs web dan disajikan dalam edisi khusus di harian Kompas. Tidak hanya dalam bentuk teks, tetapi juga dilengkapi galeri foto, video, serta peta ekspedisi.

Kompas juga melibatkan semakin banyak pembaca dengan menggelar lomba tulis sesuai tema yang diangkat. Jika saat Ekspedisi Jelajah Musi lomba penulisan baru disajikan di harian Kompas dengan jumlah halaman yang terbatas, pada Ekspedisi Citarum, pembaca diajak menulis sebanyak mungkin dan hasilnya langsung disajikan dalam bentuk blog di Kompasiana.

Budiman mengakui bahwa tantangan dalam menyediakan konten yang multimedia, multiplatform, dan multichannel adalah penerimaan dari konsumen. Menurutnya, masih perlu sosialisasi dan komunikasi lebih intensif dengan audiens untuk mengetahui dan dapat menikmati konten-konten yang disajikan. Setiap platform memiliki keunggulan tersendiri untuk digali sesuai tuntutan konsumen.

"Kuncinya adalah totalitas dalam kerja, terus berkreasi, dan berinovasi. Jurnalisme terus kita kembangkan dengan pendekatan platform yang kian bervariasi," ujar Budiman.

Setelah Ekspedisi Jelajah Musi dan Ekspedisi Citarum, tahun ini hingga tahun depan, Kompas, Kompas.com, dan Kompas di Layar Kaca tengah menggelar Ekspedisi Cincin Api atau Ring of Fire. Ekspedisi terlama yang digelar selama setahun ini menghasilkan konten yang lebih variatif dan lebih luas menjangkau audiens yang lebih beragam.

"Tahun depan kita jagokan Ekspedisi Cincin Api yang lebih lengkap," ujar Budiman. Pada Ekspedisi Cincin Api, hasil liputan tidak hanya disajikan di web dan edisi cetak, tetapi juga di televisi dan tablet. Bahkan, untuk tablet, tersedia edisi dalam bahasa Inggris sehingga dapat menjangkau konsumen yang tidak berbahasa Indonesia. Untuk edisi web juga semakin lengkap dengan adanya foto virtual reality 360 yang menyajikan pemandangan 360 derajat.

Dalam konferensi WAN IFRA di Hongkong, Kamis, Direktur Bisnis Harian Kompas Ignatius Hardanto Subagyo mendapat kesempatan khusus mempresentasikan strategi cross media yang dilakukan dalam Ekspedisi Cincin Api atau Ring of Fire. Menurut Hardanto, penyelenggaraan liputan cross media sebesar itu dapat berjalan tidak hanya berkat kemampuan tim jurnalis menyajikan konten yang berkualitas, tetapi juga tim bisnis yang kreatif mengembangkan paket iklan sehingga sponsor bersedia memberikan dukungan jangka panjang.


KOMPAS

0

Situs "Kompas.com" Menangi Penghargaan Asia

KOMPAS.COM/ RIKI KURNIADI-Dhanang Radityo, General Manager Kompas.com (tengah) menerima penghargaan Asian Digital Media Awards (ADMA) 2011 di Hong Kong, Kamis (24/11/2011). Kompas.com mendapat silver award untuk kategori Best Newspaper Website in Asia.

HONG KONG, KOMPAS.com — Situs berita Kompas.com mendapatkan penghargaan Asian Digital Media Awards 2011 yang diumumkan di Hong Kong, Kamis (24/11/2011). Kompas.com mendapatkan silver award untuk kategori Best Newspaper Website in Asia.

Untuk gold award dimenangkan situs berita Strait Times, Singapura. Asian Digital Media Awards merupakan ajang kompetisi tahunan yang digelar WAN-IFRA, asosiasi surat kabar dunia, chapter Asia.

Penghargaan untuk Kompas.com merupakan salah satu penghargaan yang diterima media di bawah Kompas Gramedia. Total ada empat penghargaan yang diraih Kompas Gramedia.

1. Kompas Citarum Expedition memenangi gold award kategori Best Cross Media Editorial Coverage in Asia.

2. Situs Kompas.com memenangi silver award untuk kategori Best Newspaper Website in Asia.

3. Kompas Editors' Choice for PlayBook memenangi bronze award kategori Best eReader/Tablet.

4. Situs Kawanku (Kawankumagz.com) dari Gramedia Majalah memenangi bronze award kategori Best Magazine Website.

KOMPAS

0

Avaya Integrasikan Komunikasi Terpadu

TEMPO.CO, Jakarta - Avaya, penyedia solusi dan layanan komunikasi korporat, memperkenalkan salah satu inovasi terbarunya yang memadukan contact center dengan sistem komunikasi terpadu (Unified Communications).

Dengan cara ini, konsumen dari satu perusahaan dapat menghubungi contact center melalui chat, telepon, hingga video-call dalam satu sistem yang terintegrasi. "Sebelumnya masing-masing jalur komunikasi dikelola secara sendiri-sendiri, dan cara ini tidak efisien bagi perusahaan,” ujar Endang Rachmawati, Country Director Avaya Indonesia di Jakarta, Kamis, 23 November 2011.

Ray Teske, Managing Director Avaya ASEAN, menjelaskan bahwa penyertaan video-call dalam layanan ini juga dapat membantu perusahaan maupun pelanggan dalam menghemat waktu serta biaya dalam melakukan pelaporan.

Sebab, tidak diperlukan kehadiran pelanggan maupun wakil perusahaan secara fisik, terutama bila pelanggan harus memberikan bukti visual untuk diajukan pada contact center. "Misalnya saja pengguna asuransi mobil dapat mengajukan laporan hanya dengan melakukan video-call dengan contact center dan memperlihatkan kerusakan kendaraannya," ujarnya.

Di Thailand bahkan sistem ini telah digunakan untuk membantu tuna rungu untuk menghubungi contact center. "Mereka menggunakan video call dengan menggunakan bahasa tubuh dan operator kemudian menerjemahkannya dan meneruskannya pesan ini pada petugas contact center lainnya," ujarnya.

Contact Center juga diberi kemampuan di mana petugas dan pelanggan dapat berhubungan secara benar-benar interaktif. "Seperti misalnya perubahan dalam pengisian formulir yang dilakukan pelanggan dapat dilihat secara langsung oleh operator. Begitu pula sebaliknya," kata Endang.

Unified Communication juga telah diterapkan pada komponen pendukung bisnis perusahaan, seperti misalnya Smart ATM, atau ATM pintar. "Dengan teknologi ini bank dapat beroperasi selama 24 jam per hari dan melakukan berbagai layanan, seperti pembuatan rekening atau menerbitkan kartu kredit secara langsung di tempat," ujar Endang.

Prosedur pengambilan foto untuk menerbitkan kartu kredit, misalnya, dapat dilakukan dengan memasang kamera di ATM. Endang memprediksi teknologi ini akan mulai diadopsi oleh kalangan perbankan secara beramai-ramai tahun depan. “Selain dapat memperpanjang waktu operasi hingga 24 jam penuh, teknologi ini juga memungkinkan bank membuka cabang virtual, di mana pelanggan dapat melakukan pelayanan secara mandiri,” katanya.(RATNANING ASIH)


TEMPOInteraktif
0

Tempo.Co Juara 2 untuk Aplikasi Ponsel se Asia

TEMPO.Co, Hongkong - Situs Tempo.Co yang sebelumnya bernama Tempo Interaktif meraih posisi kedua (Silver Award) sebagai penyedia aplikasi publishing terbaik untuk telepon seluler se-Asia. Pengumuman pemenang The Best Mobile Media 2011 ini digelar malam ini dalam perhelatan Asian Digital Media Award (ADMA) 2011 di Hotel Shangri-la, Kowloon, Hong Kong. Tempat pertama diraih The Straits Times (Singapura) dan The Nation (Thailand). Tempat ketiga direbut The Union.

Menurut CEO WAN-IFRA, Christoph Riess, penghargaan WAN-IFRA diberikan kepada perusahaan yang melakukan pengembangan luar biasa pada media digital. Diharapkan, ujarnya, "Pengembangan ini akan menjadi model di negaranya."

Anugerah mobile media adalah penghargaan untuk aplikasi berbasis telepon seluler yang memungkinkan pemakainya langsung melihat content tanpa perlu membuka browser lebih dulu. Aplikasi yang disediakan Tempo Interaktif mencakup mobile apps untuk iPhone/iPod/iPad, Blackberry, dan Android.

ADMA merupakan acara tahunan Asosiasi Penerbit Surat Kabar dan Berita Sedunia (World Asociation Newspapers and News Publishing/WAN-IFRA). Anugerah ini diberikan untuk beberapa kategori. Di antaranya media online, video online, infografik, tablet publishing, media sosial, dan mobile media.

Untuk kategori situs surat kabar terbaik, tempat pertama direbut The Straits Times, di tempat kedua ada Kompas dan Malaya Manorama, di tempat ketiga ada Dow Jones (Asia Wall Street Journal). Kompas juga merebut juara satu (emas) untuk kategori Cross Media dalam aplikasi Cincin Api.

Ada pun untuk situs majalah, tempat pertama diraih Edipress Hong Kong. Di kategori tablet, emas diraih The Star (Malaysia).

Anugrah ADMA diberikan bersamaan dengan Konferensi Digital Media Asia 2011 yang berlangsung dari Rabu 23 November 2011 hingga besok. Konferensi tahunan kali ini mengekplorasi strategi penerbit-penerbit terkemuka di dunia dalam memanfaatkan media digital dan meraih keuntungan atas aneka macam produknya, dari surat kabar, majalah, televisi, atau buku. Ada tiga isu besar yang dibahas: Online dan Sosial Media Asia, Tablet Publishing, dan Mobile Media.

Konferensi ini dihadiri 260 media dari 22 negara. Pembicara di antaranya Greg Hywood, CEO Fairfax Media, Australia, yang menerbitkan antara lain The Sydney Morning Herald. Pembicara lainnya adalah Christine Brendle dari Dow Jones.

Perusahaan mesin pencari terbesar di dunia, Google, mempresentasikan bagaimana sistem mereka bisa digunakan untuk melakukan analisis content hingga mengekstrak profil pembaca. Informasi ini penting bagi redaksi untuk memantau popularitas isu dan memenuhi keinginan pembacanya. (YOSEP SUPRAYOGI | HONGKONG)



TEMPOInteraktif
0

Sepertiga Terumbu Karang Indonesia Rusak

Kerusakan terumbu karang ini terjadi di perairan di dekat kota-kota besar.

terumbu karang di laut Kepulauan Seribu, Jakarta (Antara/ Rosa Panggabean)

VIVAnews
- Laut Indonesia memiliki terumbu karang terluas di dunia, yakni 15 persen dari seluruh lautan di bumi. Namun berdasarkan hasil riset Coremap LIPI dan LAPAN akhir tahun 2008, hampir sepertiga kondisi terumbu karang di Indonesia berkategori rusak.

Menurut Zaenal Arifin, Kepala Pusat penelitian Oseanografi LIPI, 5 persen terumbu karang berkategori sangat baik, 25 persen baik, 30 persen sedang, dan 31,5 persen rusak.

“Kerusakan terumbu ini terjadi di kota-kota besar yaitu Jakarta, Kepulauan Seribu, Makassar, Surabaya, bahkan Ambon,” kata Zaenal di Jakarta, 24 November 2011. “kerusakan terumbu bisanya diakibatkan oleh faktor ulah manusia,” ucapnya.

Zaenal menyebutkan, manusia menangkap ikan dengan menggunakan bahan peledak. Selain itu, kualitas air yang buruk juga mengakibatkan terumbu karang sulit tumbuh. “Perubahan iklim juga berpengaruh pada tingkat keasaman air laut, sehingga terumbu karang berkurang,” ucapnya.

Menurut Zaenal, efek gas rumah kaca juga secara tidak langsung mengakibatkan spesies yang hidup di sekitar terumbu karang dapat punah. Suhu air, salinitas, sangat mempengaruhi percepatan pertumbuhan terumbu karang.

Malah, menurut Zaenal, kerusakan yang diakibatkan oleh faktor kualitas air bisa bersifat lebih massif dibandingkan dengan faktor bahan peledak. “Kalau air bisa massif seluruhnya. Tapi kalau dinamit hanya beberapa bagian saja,” ujarnya.

“Kualitas air bisa dipengaruhi oleh kekotoran air yang diakibatkan oleh sampah yang akhirnya terbawa ke laut,” kata Zaenal. “Dan yang tak kalah penting yakni menjaga ekosistem di sekitar terumbu karang untukmembuat terumbu karang dapat cepat tumbuh, pelestarian Mangrove,” ucapnya.

Mangrove, kata Zaenal, dapat mengurangi tekanan pada terumbu karang. “Intinya, jika ekosistem rusak, terumbu terancam,” sebutnya. Sejauh ini, berdasarkan penelitian LIPI pada 2010, luas terumbu karang di Indonesia mencapai 19.500KM persegi.



VIVAnews
0

Rumah123 Dot Com, Cara Gampang Cari Rumah

Ke depan, kategori properti akan diperluas, berdasarkan komunitas layaknya di negara maju.

Kedepan, Rumah123.com akan memperlebar kategori properti berdasarkan komunitas. Misalnya, jika pengguna ingin tinggal di kawasan yang mudah untuk nongkrong atau ingin tinggal di kawasan orang muda. (www.telegraph.co.uk)

VIVAnews
- Jika Anda selama ini masih bingung mencari rumah atau tempat tinggal di kota besar, anda jangan khawatir. Kini kebutuhan pencarian properti telah diakomodasi oleh sekian banyak portal, salah satunya, rumah123.com.

Portal seperti ini hadir karena melihat kecenderungan orang yang semakin tergantung pada mobile. Dan untuk memudahkan orang dalam mencari properti, portal pencarian properti dibuat mampu mendukung semua perangkat yang dapat akses ke internet.

“Portal properti kini mendukung mobilitas orang dalam mencari. Karena sekarang mendukung mobile, jadi saat di jalan, Anda tetap bisa melakukan pencarian properti,” ujar Handy Chang, Marketing Communication Manager Rumah123.com, di Jakarta, 24 November 2011.

Portal ini, kata Handy, merupakan mesin pencari khusus untuk properti, yang meliputi semua kategori. Misalnya dari jenis properti, lokasi, harga, agen, pengembang dan lainnya. Portal ini sudah memiliki lebih dari 70 ribu daftar iklan properti online yang lengkap, update, valid.

“Jadi jangan takut, di sini semua semua valid. Nomor agennya juga lengkap semua di sini,” klaim Handy.

Dari sisi tren, kunjungan ke portal properti juga terus menunjukkan peningkatan. Handy menyebutkan, saat ini total pengunjung aktif ke Rumah123.com mencapai 900 ribu per bulan.

Handy mengatakan, dengan mobilitas orang yang semakin tinggi, saat ini semua beralih kepada platform yang memberikan kemudahan. “Misalkan Anda ada di suatu daerah, nanti bisa tampil di sekitar Anda, misalkan dalam jarak 5KM, properti mana saja yang dijual,” tambahnya.

Ke depan, Handy menyebutkan, pihaknya akan memperlebar kategori properti berdasarkan komunitas layaknya di negara-negara maju. Misalnya, jika pengguna ingin tinggal di kawasan yang mudah untuk nongkrong atau ingin tinggal di kawasan orang muda. “Nantinya ke sana, kita sediakan properti yang berdasarkan lingkungan atau komunitas,” tutupnya. (eh)



VIVAnews
0

Indonesia harus siap terapkan roaming ASEAN

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gatot S Dewa Broto (FOTO ANTARA )

Jakarta (ANTARA News) - Indonesia dituntut siap untuk menerapkan roaming ASEAN jika kebijakan tersebut disepakati berlaku di kawasan itu, kata Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Komunikasi dan Informatikan Gatot S Dewa Broto.

Di Jakarta, Kamis, Dewo Broto mengatakan bahwa soal siap tidaknya operator telekomunikasi menerapkan kebijakan itu, tidak ada pilihan lain, Indonesia harus siap menjalankan kebijakan tersebut.

"Tidak ada pilihan lain jika memang telah menjadi kesepakatan bersama tetapi yang jelas kami akan membahas dan membicarakannya dengan operator sebagai pihak yang terkena dampak langsung dari kebijakan ini," katanya.

Ia mencontohkan, saat ada kebijakan penetapan penurunan tarif interkoneksi pihaknya juga mengajak bicara para operator telekomunikasi di Indonesia.

"Ini bukan masalah akan merugikan atau menguntungkan operator tetapi kami lihat aspek kelaikannya, seperti dalam hal penurunan tarif bisa saja operator awalnya keberatan tetapi dari aspek pelanggan ini juga memperluas daya jangkau masyarakat," katanya.

Meski begitu, ia berpendapat, perjalanan roaming ASEAN untuk ditetapkan sebagai kebijakan yang berlaku di kawasan masih memerlukan proses yang panjang.

"Masih perlu pembahasan yang panjang dan komprehensif untuk menerapkan roaming ASEAN," katanya.

Ia mengatakan, pembahasan roaming ASEAN masih harus dilakukan di tingkat Menteri Kominfo se-ASEAN serta tingkat Dirjen yang membawahi persoalan tersebut di mana ada forum tersendiri yang membahas wacana itu.

Dalam pertemuan KTT ASEAN di Bali pekan lalu, kata Gatot, roaming ASEAN tidak dibicarakan secara khusus. "Tidak ada pembahasan khusus soal roaming ASEAN dalam KTT ASEAN di Bali pekan lalu," katanya.

Pihaknya juga belum bisa memastikan apakah roaming ASEAN akan dibicarakan kembali dalam KTT ASEAN selanjutnya yang akan berlangsung di Myanmar.

"Kami akan lihat agenda yang disampaikan tuan rumah (Myanmar) nanti, karena tuan rumah berhak untuk menyampaikan itu," katanya.

Oleh karena itu, Gatot menilai perjalanan kebijakan tersebut masih panjang meski masih terbuka kemungkinan untuk ditetapkan.

Setelah ada pembahasan khusus di tingkat menteri, kebijakan itu harus juga dibicarakan dengan operator telekomunikasi di masing-masing negara anggota ASEAN.

Menurut Gatot, penerapan roaming ASEAN pada dasarnya sesuai dengan komitmen ASEAN dalam hal connectivity dalam berbagai aspek khususnya telekomunikasi sehingga tarifnya akan lebih murah di kawasan ASEAN.

Gatot menambahkan, sampai saat ini pihaknya belum dapat memastikan atau menargetkan kapan kebijakan itu akan ditetapkan.(H016/N002)



Antaranews
0

ITB Siap Lahirkan 200 Aplikasi Windows Mobile

Windows Phone Marketplace

BANDUNG, KOMPAS.com - Microsoft Innovation Center Institut Teknologi Bandung (MIC-ITB) bekerjasama dengan Microsoft Indonesia, Navcore Nextology dan Nokia menggelar workshop aplikasi mobile berstandar global. Acara bertajuk MIC-ITB Code Camp 2011 ini diikuti oleh 230 praktisi teknologi informasi, mahasiswa dan para penggiat teknologi mobile.

Workshop yang diadakan 22-24 November 2011 ini menargetkan pembuatan sekurangnya 200 aplikasi Windows mobile. "Ratusan aplikasi ini ditargetkan mampu menembus Windows Phone Marketplace yang berkembang pesat selama ini," kata Ary Setijadi Prihatmanto, MIC-ITB Manager di acara ITB Digital Media Festival, Bandung (23/11/2011).

Sebagai langkah awal, peserta workshop diajarkan metode pengembangan aplikasi dan game yang efisien dalam memanfaatkan cloud computing. "Selain itu juga diajari cara menjual aplikasi," kata Ary.

Berdasarkan hasil riset terbaru dari Appcelerator dan IDC, pengembang aplikasi cukup tertarik dengan platform Windows Mobile. Sebanyak 38 persen dari 2.160 pengembang aplikasi di seluruh dunia yang disurvei menyatakan ketertarikannya.

Hingga Oktober lalu, jumlah aplikasi mobile terus berkembang pesat dan di masa depan tentu akan lebih banyak lagi. Apple iTunes App Store sudah memiliki 500.000 aplikasi sejak diluncurkan tiga tahun lalu.

Begitu juga dengan Android Market yang sudah memiliki 300.000 sejak 2008. Sementara aplikasi di Windows Phone Marketplace agak tertinggal dengan hanya memiliki 40.000 aplikasi dari 10.000 pengembang aplikasi.

Angka yang masih kecil itu justru dinilai sebagai peluang, sebuah kesempatan bagi developer lokal untuk membuat aplikasi yang bisa bersaing dengan developer global. Risman Adnan, Developer & Platform Group Director PT Microsoft Indonesia mengatakan pengembang aplikasi lokal masih memiliki kesempatan untuk bersaing, asal aplikasinya bermanfaat bagi pengguna.


KOMPAS

0

DepCon Bahas Potensi Depok Sebagai Kota Digital

depokdigital.net-Selebaran Depok Connection dan logo Depok Digital

KOMPAS.com - Depok Digital, sebuah komunitas yang berambisi mewujudkan Depok sebagai kota digital, menggelar acara pertamanya yang bernama Depok Connection.

Disingkat DepCon, acara ini akan diadakan pada Kamis, 24 November 2011 di Buku Kafe, Jl Margonda Raya, Kota Depok. DepCon adalah ajang perkenalan komunitas Depok Digital sekaligus menghubungkan berbagai jaringan lokal yang ada di Depok.

Gelaran pertamanya akan mengusung tema 'Membaca Potensi Depok Menjadi Kota Digital'. Pembicaranya termasuk Dhanang Perdhana (CEO Perdhanahost) dan Al Maujudy alias Cak Uding (Managing Director Better-B).

"Spirit yang dibawa pada meet up perdana ini adalah memperkuat jaringan lokal Depok. Sehingga undangan, tema dan pembicara adalah orang-orang atau komunitas dari Depok," kata Lahandi Baskoro, salah satu pencetus Depok Digital, dalam blog resmi DepokDigital.net.

Selain diskusi dengan tema tersebut, DepCon juga akan menghadirkan sesi Show Up. Ini adalah sesi terbuka bagi komunitas / penggiat digital di Depok untuk berbagi kegiatan mereka. Show Up kali ini diikuti oleh StartUp Kampus, anakUI.com, SiKodok dan JajananDepok.com.

Dengan jumlah peserta 25-30 orang, kegiatan ini tentunya baru sekadar percikan awal. Penggiat Depok Digital berharap nantinya percikan kecil ini akan menjelma kobaran semangat yang lebih besar lagi.


KOMPAS

0

Modifikator RI Siap Tampil di Mooneyes Hotrod 2011

inilah.com/Billy A. Banggawan

INILAH.COM, Jakarta – Suatu hal membanggakan, dunia modifikasi Indonesia memiliki dua perwakilan untuk tampil di ajang modifikasi Internasional, Mooneyes Hotrod 2011. Seperti apa?

Wakil itu adalah Donny Budianto,pemenang Best of The Best U Mild Bikers National Modification Contest 2010, dan builder ternama Indonesia, Lulut Wahyudi, yang akan membawa nama Indonesia di kompetisi custom dunia 20st Mooneyes Hotrod 2011, di National Pasifico Yokohama, Jepang. 3-4 Desember 2011

“Mooneyes merupakan festival motor dan mobil terbesar dunia. Peserta ajang ini khusus undangan. Jadi, ini suatu kebanggaan,” ungkap Brand Manager U Mild Romulus Sutanto di Planet Hollywood, Jakarta, Rabu (23/11).

U Mild memberangkatkan modifikator Tanah Air ke Mooneyes ini merupakan bentuk apresiasi pada dunia otomotif roda dua, terutama dunia modifikasi Indonesia yang sangat berkembang. Di ajang Mooneyes nanti, Donny akan menggunakan motor bermesin Thunder 250 dengan mengusung konsep Neoboardtracker untuk kelas All Japan.

Sementara motor kedua garapan Lulut menggunakan basic mesin Buell XB berkapasitas 1200cc. Motor yang dijuluki Buelton ini akan disertakan dalam kategori Free For All (FFA). Tahun lalu,ajang ini diikuti 650 motor custom, 220 mobil custom, 220 stand otomotif, 35 stand custom painting, 20 stand miniatur custom dan 40-60 ribu pengunjung. [mor]


Inilah

0

Kasau: TNI AU targetkan pasang 32 radar

Kepala Staf TNI Angkatan Udara (AU) Marsekal TNI Imam Sufaat. (FOTO.ANTARA)

Solo (ANTARA News) - Kepala Staf Angkatan Udara Marsekal TNI Imam Sufaat mengatakan TNI AU menargetkan program pemasangan instalasi radar di seluruh wilayah Indonesia, hingga 2024 sebanyak 32 unit.

"Radar yang berfungsi untuk pengawasan wilayah udara itu, kita sudah mulai `instal` empat unit di Indonesia Timur, dan diharapkan bulan Februari 2012 dapat dioperasikan," kata Kasau usai melantik 97 perwira Setukpa di Pangkalan Udara Adi Soemarmo, Solo, Jateng, Rabu.

Konsep penggelaran radar yang mengcover seluruh nusantara (image : Tandef)

Menurut dia, jenis radar buatan Prancis dan Inggris, sehingga membutuhkan anggaran cukup besar. Radar itu, cukup canggih karena juga dapat untuk mengarahkan pesawat terbang menuju sasaran.

Kasau menjelaskan, empat radar tersebut ditempatkan di Indonesia bagian timur seperti di Kupang, Saumlaki, Merauke, dan Biak.

Namun, radar di Timika alatnya sudah datang dan kini sedang diinstal, sehingga untuk wilayah Indonesia Timur bisa diawasi setiap saat.

"Kita terakhir pemasangan radar di Timika, dan ke depan kita programkan empat radar akan dipasang Jayapura, Singkawang Pontianak, Poso, Tabulang," paparnya.

Menurut Kasau, program untuk pemasangan alar tersebut bagi TNI AU hingga 2024 sebanyak 32 unit radar diharapkan dapat terpasang.

"Kami kini baru memiliki 18 unit radar yang tersebar di wilayah Indonesia," ujar Kasau.

Program radar target sebanyak 32 unit tersebut minimal, karena Negara Indonesia sangat luas dan jika ingin diawasi seluruhnya diperlukan alat lebih banyak.

Sehingga, kata Kasau, setiap benda masuk di ruang angkasa wilayah Indonesia bisa terdeteksi, tetapi dengan diperlukan banyak radar memerlukan anggaran sangat besar.

Program pemerintah untuk TNI AU karena anggaran terbatas, sehingga pemasangan dilakukan minimal. "Bila da pesawat asing yang masuk di wilayah Indonesia dapat dimonitor, kalau perlu kita ditegur dan ambil tindakan," ujarnya.

"Hal itu, untuk menjaga kedaulatan dan kehormatan Bangsa kita. Kalau mereka masuk niatnya baik tidak masalah. Namun, jika niatnya jahat kita kecolongan dan harga diri bangsa tercoreng," katanya.

Kasau mencontohkan beberapa pesawat komersil dari negara lain yang masuk wilayah kita tanpa izin bisa dimonitor dan diperingatkan. Hal itu sesuai aturan tidak diperbolehkan dan mereka juga bisa memahaminya.(U.B018/C004)



Antaranews
0

Indosat Perluas Jaringan Kabel Laut

SRIWIJAYA POST/SYAHRUL HIDAYAT-Fazri Sentosa, Direktur Jabotabek dan Corporate Sales Indosat didampingi Fajar Utomo meninjau ruang operator Indosat di Gedung Inasoc Jakabaring Sport City, Kamis (10/11/2011). Munurut Fazri, Indsat siap dukung distribusi informasi di Media Center selama SEA Games berlangsung.

JAKARTA, KOMPAS.com - Operator telekomunikasi Indosat bekerjasama dengan Televenture Global Network Sdn Bhd (TGN) untuk memperluas cakupan jaringan. Terutama, jaringan Multimedia Interaktif, Data Communication & Internet (MIDI) melalui sistem koneksi kabel laut Batam-Mersing Cable System (BMCS).

"Indosat terus berkomitmen untuk mengembangkan dan memperluas cakupan layanannya dengan mengembangkan kerjasama strategis penggelaran kabel laut untuk layanan telekomunikasi, khususnya internet dan komunikasi data," kata Fadzri Sentosa, Director & Chief Wholesale and Infrastructure Officer Indosat, Rabu (23/11/2011) dalam surat elektroniknya.

Televenture Global Network Sdn Bhd (TGN) merupakan perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi dan service provider dibawah Group Televenture Sdn Bhd dengan klien utama Telekom Malaysia (TM). TGN akan menggelar Batam-Mersing Cable System melalui fasilitas stasiun kabel laut Indosat di Tanjung Bemban, Batam.

Perpaduan antara JAKABARE yang merupakan sistem komunikasi kabel laut yang dimiliki Indosat di segment JakartaBatamSingaporePontianak dengan Batam Mersing Cable System akan memperkuat posisi Indosat dalam memperluas cakupan dan kehandalan layanan serta sekaligus menjadi alternatif akses internasional bagi pengguna layanan telekomunikasi Indosat di seluruh Indonesia.

Perluasan cakupan jaringan telekomunikasi melalui kabel laut juga dapat memberi alternatif baru bagi pasar Indonesia serta membuka peluang menjaring pelanggan baru di Malaysia dan pasar internasional lain yang terkoneksi dengan Batam-Mersing Cable System ini, kata Fadzri Sentosa.

Kini Indosat telah mengoperasikan dan memiliki sistem komunikasi kabel laut yang menghubungkan antar pulau untuk komunikasi domestik dan juga koneksi langsung ke sejumlah negara untuk komunikasi internasional.

Beberapa negara yang terhubung melalui kabel laut Indosat seperti Australia dan Singapore, Asia Pasifik, Jepang dan Amerika untuk arah timur dan ke arah barat terhubung ke beberapa negara di Asia Selatan, Timur Tengah dan Eropa serta kawasan lainnya di seluruh dunia.

Sistem komunikasi kabel laut, seperti halnya komunikasi kabel darat menggunakan teknologi fiber optik yang memberikan kapasitas sangat besar dan kualitas prima untuk komunikasi suara (voice ), video, internet dan data lainnya.

Jaringan kabel laut Indosat yang telah terintegrasi dengan jaringan kabel darat, berfungsi untuk saling mem-back up guna memberikan performansi layanan yang lebih prima bagi pelanggan.


KOMPAS

0

Koran Tempo Luncurkan Aplikasi iPad dan Android

TEMPO.CO, Jakarta - Pertumbuhan pemakai komputer tablet baik iPad maupun Android di Indonesia menjadi perhatian khusus bagi PT Tempo Inti Media Tbk. Setelah meluncurkan aplikasi majalah TEMPO dan TRAVELOUNGE versi iPad, kini TEMPO meluncurkan aplikasi KORAN TEMPO versi iPad dan Android.

"Pertumbuhan pengguna iPad dan Android di Indonesia luar biasa. Setiap bulan terjual sekitar seratus ribu tablet. Kalangan muda sekarang membaca koran dan majalah lewat tablet,” kata Daru Priyambodo, Pemimpin Redaksi Tempo.co, Rabu 23 November 2011.

Daru menambahkan Tempo sudah meluncurkan aplikasi Majalah TEMPO versi iPad sejak Agustus 2011. Kini aplikasi TEMPO menjadi salah satu aplikasi gratis iPad yang paling favorit di iTunes.com.

Aplikasi TEMPO sudah diunduh lebih dari 11 ribu kali. Aplikasi ini gratis diunduh. Adapun konten majalahnya ada yang gratis dan ada pula yang berbayar. Edisi yang berbayar dijual seharga US$ 2,99. “Kami tak hanya memindahkan teks majalah versi cetak ke dalam iPad, tapi juga memberikan tambahan konten multimedia, seperti foto dan video. Bahkan iklannya pun dalam bentuk multimedia,” kata Daru yang juga memimpin divisi digital di Tempo.

Setelah sukses dengan aplikasi TEMPO di iPad, kini TEMPO meluncurkan aplikasi Koran Tempo versi iPad dan Android. Di iTunes.com aplikasi ini ada dalam rak Tempo. Jadi, dalam satu rak ada produk-produk TEMPO seperti majalah TEMPO, majalah Travelounge, dan KORAN TEMPO. Aplikasi KORAN TEMPO ini juga tersedia dalam versi Android.

Berbeda dengan aplikasi majalah TEMPO, aplikasi KORAN TEMPO gratis. Terbit setiap hari, saat ini masih dalam versi beta.

“Rencananya KORAN TEMPO versi iPad akan terbit dua kali sehari. Grand launching aplikasi ini akan dilakukan pada Rabu 23 November di IndoChine, FX MALL, Jakarta, bersamaan dengan relaunching situs www.tempointeraktif.com menjadi www.tempo.co ,” kata Daru.

Melihat cerahnya pasar media di tablet, TEMPO juga akan meluncurkan aplikasi untuk majalah TEMPO edisi English dan majalah gaya hidup pria U Magazine di iPad. Saat ini kedua majalah itu bisa dibaca versi PDF di iPad lewat aplikasi Scoop dan Wayangforce.

“Dengan menjadi aplikasi sendiri di iPad, tampilan TEMPO edisi English dan U Magazine akan lebih interaktif dan enak ditonton,” tutur Daru. (*)

INFORMASI SELENGKAPNYA

Burhan Sholihin
Redaktur Ekskutif TNR dan Tempo.co
burhan@tempo.co
Hp: 081311010102
Twitter: @burhans


TEMPOInteraktif
0

ITB Gelar Digital Media Festival

Jakarta - Institut Teknologi Bandung menyelenggarakan Digital Media Festival (ITB-DMF) 2011 untuk mempertemukan berbagai stakeholder dari kalangan masyarakat umum, pemerintah, industri, akademisi, dan pengiat teknologi digital untuk mendorong pertumbuhan industri digital di Indonesia.

Festival dengan tema 'Pendidikan untuk Semua, Sekarang, menuju Masyarakat Indonesia Berpengetahuan yang Maju dan Sejahtera' ini diharapkan mampu membangkitkan mimpi bersama tentang Indonesia di era digital sehingga memiliki peran yang lebih signifikan dalam perkembangan era digital.

Festival yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali ini digelar selama tiga hari pada 22-24 November 2011. Acara ini dimeriahkan dengan beragam kegiatan yang memotret pertumbuhan teknologi digital dari waktu ke waktu yang mentransformasi kehidupan manusia.

Mulai dari seminar, Konferensi Internasional Teknologi Informasi dan Komunikasi untuk Pedesaan (rICT 2011), Konferensi Internasional untuk e-Learning (ICeL 2011), Forum Digital Learning Indonesia, Pameran dan Open House, serta beberapa pertemuan teknis dan workshop.

Di antara workshop yang diselenggarakan adalah MIC-ITB Code Camp 2011 yang diikuti 230 peserta dan menjadi workshop teknis pengembangan aplikasi terbesar di dunia dari sisi jumlah.

"Workshop teknis selama tiga hari ini ditargetkan menghasilkan kurang lebih 200 aplikasi dan games yang siap dijual di toko aplikasi mobile," kata Dr. Tech. Ary Setijadi Prihatmanto selaku Panitia DMF-ITB 2011, dalam keterangannya, Rabu (23/11/2011).

Festival ini juga dimeriahkan dengan pertemuan komunitas professional yakni IEEE Computer Society Chapter Indonesia dan Pertemuan Microsoft Innovation Center (MIC Summit) se-Indonesia.

Sedangkan untuk kegiatan Forum Digital Learning Indonesia (Digital Learning Forum) akan dibahas pembelajaran digital dalam pendidikan di Indonesia dan cara memanfaatkan pembelajaran digital untuk peningkatan APK (Angka Partisipasi Kasar) peserta pendidikan tinggi dari 500 ribu menjadi 1,5 juta orang pada akhir tahun 2014.

Peningkatan APK tidak bisa hanya dilakukan dengan cara tradisional. Sebab, cara tradisional membutuhkan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang jumlahnya tiga lipat dari yang ada saat ini.

Selain itu, cara tradisional memerlukan biaya yang sangat besar dan waktu lama sehingga diperlukan cara yang berbeda. Salah satu cara yang dapat digunakan adalah dengan memanfaatkan pembelajaran digital. Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi kini tengah menyiapkan peraturan terkait pendidikan dengan pembelajaran digital ini.

Berdasarkan data United Nations Education Scientific and Cultural Organization (UNESCO), TIK dalam pendidikan tidak hanya menjadi alat bantu tetapi mentransformasi pendidikan itu sendiri.

Penelitian Department Pendidikan Amerika Serikat atas 2.500 kelas mata kuliah perguruan tinggi menunjukkan prestasi rata-rata mahasiswa yang mengikuti pembelajaran secara online lebih baik dari pada cara tradisional.

Oleh karena itu, pembelajaran digital telah diantisipasi dan diadopsi otoritas pendidikan negara maju sebagai model pembelajaran yang harus dialami peserta didik untuk pendidikan berkelanjutan.( ash / rns )


detikInet
0

Do Network Coba Himpun Inovator Indonesia

donetwork.lenovo.com-Screenshot Do Network

JAKARTA, KOMPAS.com - Lenovo melanjutkan kampanye 'For Those Who Do' dengan menghadirkan Do Network, sebuah platform online. Harapannya, situs ini bisa menjaring pelaku inovasi dan orang-orang yang 'berani bertindak' di Indonesia.

Sebagai pemicu gairah pengguna internet agar mau bergabung di Do Network, Lenovo menggelar kompetisi berhadiah 25 ribu dollar AS (sekitar Rp 227 juta). Anggota jejaring itu diharapkan bisa berkumpul dan saling berbagi hingga terbentuk sebuah tim yang ingin mengembangkan ide tertentu. Tim-tim ini yang kemudian akan saling berkompetisi.

Selain hadiah kompetisi, akan disediakan pula fasilitas berupa perangkat dan kesempatan untuk berguru pada mentor yang kompeten. Kompetisinya akan berlangsung selama 90 hari untuk setiap tema yang berbeda.

Tema pertama kompetisi ini adalah 'Penemuan Teknologi', digelar mulai 22 November 2011 hingga 4 Maret 2012. Untuk tema ini, mentor yang akan dihadirkan adalah Onno W Purbo (pakar teknologi informasi), Budi Putra (penggiat digital) dan Nurdin Nurdiansyah (peneliti LIPI).

Ada empat tantangan yang bisa dipilih oleh peserta:

  • Pendidikan Portabel
  • Kemacetan Lalu Lintas
  • Produk = Kemajuan
  • Penemuan Bebas

Sandy Lumy, Country General Manager, Lenovo Indonesia, berharap Do Network bisa membuktikan kampanye Lenovo yang mendukung orang-orang yang berani melakukan tindakan nyata. Ia juga berharap kompetisi ini akan mewujudkan ide-ide besar yang bisa membantu masyarakat. "Dengan Do Network, kami ingin menciptakan tidak hanya platform tetapi juga gerakan," kata Sandy Lumy, Country General Manager, Lenovo Indonesia.

Tiga mentor tadi juga akan menjadi semacam juri yang menentukan 10 finalis dari kompetisi tema pertama ini. Nantinya, para finalis akan mendapat bantuan dari para mentor untuk menyelesaikan proyek mereka.

Selain di Indonesia, ajang yang sama digelar di Russia dan India. Sama seperti di Indonesia, setiap 10 finalis akan menerima perangkat Lenovo senilai 2.000 dollar AS, sedangkan hadiah utamanya juga 25.000 dollar AS. Situs Do Network bisa diakses di http://donetwork.lenovo.com.


KOMPAS.com

0

LAPAN segera pastikan pembangunan stasiun peluncur satelit

Bengkulu (ANTARA News) - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional segera memutuskan kepastian rencana pembangun stasiun peluncuran satelit di Pulau Enggano, Kecamatan Enggano, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

"Akhir tahun ini mereka akan memutuskan apakah proyek itu layak diteruskan atau tidak, karena mereka sudah melakukan survei awal," kata Pelaksana tugas (Plt) Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan tim survei dari LAPAN dan Pemerintah Provinsi Bengkulu menetapkan tiga calon lokasi pembangunan yang sudah disurvei dan hasilnya segera diputuskan.

Ketiga lokasi tersebut berada di selatan pulau atau masyarakat menyebutnya "sebalik" pulau, karena tidak ada permukiman di kawasan itu. Ini sangat sesuai dengan kriteria LAPAN.

Sebelumnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bengkulu mengkhawatirkan pembangunan stasiun peluncur satelit LAPAN itu akan berdampak buruk terhadap ekosistem Pulau Enggano.

"Kami akan melakukan studi tentang dampak pembangunan proyek tersebut, karena calon lokasinya ada di dalam kawasan konservasi Taman Buru Gunung Nanua, dan Cagar Alam Kioyo," kata Kepala BKSDA Bengkulu Amon Zamora.(KR-RNI/M008)



Antaranews
0

Arus Deras Laut Sawu Bisa Jadi Energi Listrik

Kecepatan arus air mampu menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik sampai 40 kilowatt.

Ilustrasi perairan di Indonesia (Antara/ Prasetyo Utomo)

VIVAnews -
Tim ekspedisi Perairan Lamalera Nusa Tenggara Timur (NTT) menemukan bahwa kekuatan arus gerak dalam laut bisa digunakan untuk energi alternatif. Di sekitar Laut Sawu, stratifikasi massa air yang menyebabkan perbedaan suhu menghasilkan sebuah kecepatan arus yang mampu menggerakkan turbin.

“Dan menghasilkan listrik sampai 40 kilowatt,” kata salah satu anggota Tim Ekspedisi Peairan Lamalera, Muhammad Lukman di sela-sela Workshop Ekspedisi Perairan Lamalera di Hotel Grand Cempaka, Jakarta, Selasa, 22 November 2011.

Temuan ini merupakan hasil ekspedisi kerjasama Pusat Penelitian Oceanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 20-30 Juli 2011 dengan menggunakan Kapal Baruna Jaya VIII milik LIPI.

Lebih lanjut, Lukman menjelaskan air di kedalaman perairan ini memiliki suhu sekitar 7 derajat celcius sementara di di permukaan mencapai 25 derajat celcius. Stratifikasi massa air yang berbeda ini kemudian menghasilkan putaran kekuatan arus yang besar. Putaran arus tersebut ditemukan di kedalaman hanya 150-200 meter. Ini berbeda dengan perairan di wilayah lain, di mana kekuatan serupa baru ditemukan di kedalaman sampai 500 meter, seperti di Inggris.

Dengan demikian, imbuhnya, perairan itu sangat potensial untuk dijadikan Ocean Thermal Technology (OTEC). OTEC merupakan metode untuk menghasilkan energi listrik dengan menggunakan perbedaan temperatur yang berada di antara laut dalam dan perairan dekat permukaan untuk menjalankan mesin kalor.

Listrik yang dihasilkan dari pergerakan arus air ini bisa dijadikan sumber energi alternatif dan tidak berdampak ekologi. “Kita tinggal pasang alat di perairan. Sudah, kita biarkan saja, kan dia bergerak terus,” sebutnya.

Kecepatan arus air dalam laut tersebut merupakan bagian dari pertemuan arus pasifik yang melewati selat Makassar dan bermuara di perairan Nusa Tenggara. “Di sepanjang perairan yang dilewati oleh arus ini, menyimpan potensi OTEC, yakni selat Makassar, selat-selat disekitar NTT, sepanjang laut selatan di wilayah perairan Nusa Tenggara, dan Selat Bali."

Namun, dia mengakui penerapan OTEC masih terus dikembangkan dan belum pernah diterapkan dalam satu alat khusus. “Selain itu konstruksi sitem alat di laut masih mahal, untuk ini bisa sampai Rp2 miliar,” sebutnya.

Selain itu, perairan dengan karakteristik di atas, Laut Sawu potensial untuk ketahanan pangan. Karena,perairan ini selalu subur sepanjang tahun.



VIVAnews
0

Enam Orangutan Dilepasliarkan di Seruyan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan melepasliarkan enam ekor orangutan di hutan produksi Seruyan, kecamatan Hanau, kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Senin, 21 November 2011.

Orangutan itu merupakan tahap pertama dari program pelepasliaran 40 ekor orangutan dewasa, yang diberi nama Friends of Orangutan.

"Orangutan menjadi simbol kita untuk memperkuat konservasi, karena untuk konservasi orangutan butuh hutan yang bagus, orangutan punya habitat sendiri," kata Zulkifli Lubis, yang datang disertai sejumlah blogger pecinta lingkungan.

Zulkifli menyatakan, konsep pengelolaan terbaik bagi orangutan adalah di kawasan konservasi. "Kalau dirambah habitatnya, orangutan bisa terganggu," ujarnya.

Program pelepasliaran ini merupakan kerjasama antara Kementerian Kehutanan, PT SMART Tbk (SMART), dan APP dari Sinar Mas, dengan Orangutan Foundation International (OFI).

Program konservasi selama dua tahun ini bertujuan untuk melindungi orangutan, kera besar satu-satunya di Asia, yang saat ini terancam punah akibat perburuan dan perusakan habitat.
Managing Director Sinar Mas, Gandi Sulistiyanto, menegaskan tak ada orangutan yang dibunuh di kebun kelapa sawit milik perusahaannya.

"Kami telah bekerjasama dengan OFI untuk mendukung pelestarian orangutan dan menyumbangkan Rp 6,6 miliar untuk program Friends of Orangutan,” katanya.
Edi Saputra Suradja, vice president director PT Smart mengaku tidak bertemu orangutan saat membuka lahan kelapa sawit di Kalimantan Tengah.

"Tidak ada konflik dengan orangutan karena lahannya waktu itu sudah lebih rusak daripada hutan eks HPH yang digunakan untuk pelepasliaran sekarang ini," katanya.
“Orangutan juga tidak mengganggu kebun sawit karena hanya menyukai umbut (tunas muda sawit) bukan buahnya,” ucap Edi.

Enam ekor orangutan yang dilepasliarkan berjenis kelamin jantan, yaitu Benson, Ujang, Gendut, Paiton, Bangau dan Samsu.

Mereka telah menjalani proses rehabilitasi di Orangutan Care Centre and Quarantine, OFI di Pangkalan Bun selama beberapa tahun.

Sebagian besar orangutan berada di OFI merupakan hasil sitaan BKSDA, namun ada juga yang diserahkan oleh masyarakat.

"Kami sengaja melepas orangutan jantan, selain sudah waktunya dilepas juga untuk mengetahui daya jelajah mereka karena orangutan jantan pengembara bisa menjelajah jauh," kata Renie Djojoasmoro, perwakilan OFI Jakarta.

Mereka dilepasliarkan di hutan produksi yang letaknya bersebelahan dengan kebun kelapa sawit milik PT Wana Sawit Subur Lestari.

Lokasi hutan lahan gambut itu dipilih karena habitat utama orangutan adalah lahan gambut. Selain itu, letaknya dekat dengan Taman Nasional Tanjung Puting yang berada di sebelah timur hutan Seruyan.

Friends of Orangutan akan mendukung pelepasliaran 40 orangutan dewasa ke habitat asli mereka serta membantu menyediakan perawatan untuk kesejahteraan dari 330 orangutan di Pusat Perawatan OFI.(TJANDRA DEWI)



TEMPOInteraktif
0

Menkominfo didesak tuntaskan penataan 3G

Roy Suryo (ANTARA/Yudhi Mahatma)

Jakarta (ANTARA News) - Anggota DPR-RI Roy Suryo meminta Menkominfo Tifatul Sembiring segera menerbitkan surat keputusan yang memerintahkan PT Telkomsel agar pindah ke kanal 5 dan 6 pada spektrum frekuensi 2,1 GHz dari saat ini kanal 4 dan 5 agar proses penataan kanal 3G bisa rampung sebelum akhir tahun 2011.

"Perintah pindah kanal kepada Telkomsel harus diterbitkan agar proses penataan berjalan mulus," kata Roy Suryo, di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan dirinya sudah sejak 3 tahun lalu menyatakan bahwa setiap operator 3G diberi cadangan satu kanal di sebelahnya sehingga frekuensi yang dimiliki masing-masing operator dapat digunakan secara optimal.

Roy mengatakan dalam menata frekuensi harus mengikuti aturan yang berlaku.

"Kalau memang aturannya mengharuskan Telkomsel pindah kanal ya...harus dilakukan. Menjalankan peraturan dengan semestinya akan memberi kepastian hukum," katanya.

Sementara itu Ketua Umum Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat Informasi (LPPMI), Kamilov Sagala mempertanyakan lambatnya proses penataan tersebut hingga memakan waktu berbulan-bulan.

Menurut Kamilov yang juga mantan anggota Badan Regulasi Telekomunikasi (BRTI) ini pemerintah bakal kehilangan potensi pendapatan sekitar Rp1 triliun tahun 2012 apabila pemerintah tidak segera menyelesaikan penataan kanal 3G tahun ini.

"Penataan kanal frekuensi untuk kebaikan bersama sehingga sangat aneh kalau ada operator yang susah sekali untuk diatur atau digeser kanalnya," kata Kamilov.

Sesunggunya diutarakan Kamilov kisruh penguasaan kanal yang terjadi saat ini berawal pada tender frekuensi 3G lima tahun silam.

Sesungguhnya sejak Maret 2011 Kemkominfo mengeluarkan surat mengenai penataan pita frekuensi 2.1 GHz yang dibuat berdasarkan hasil rapat pleno BRTI tentang pembahasan Second Carrier 3G, yang mengharuskan Telkomsel melakukan migrasi.

Sebab, blok yang saat ini ditempati Telkomsel akan dialokasikan kepada operator lain.

Sebelumnya Center for Indonesia Telecommunication Regulation Study (Citrus) menilai desakan agar Telkomsel pindah kanal kurang tepat.

Citrus juga menuduh terdapat tekanan pemain industri global (vendor, investor, dan operator asing) dibalik perebutan spektrum 3G.

Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno mengungkapkan penataan frkuensi seharusnya dilakukan menyeluruh, bukan hanya di 3G saja untuk pengembangan teknologi LTE (long term evolution).

Menanggapi hal itu, Menkominfo Tifatul Sembiring mengungkapkan penataan kanal frekuensi merupakan keharusan agar industri menjadi sehat dan bukan karena adanya desakan asing.

"Kami sudah memutuskan bahwa kanal 1 dan 2 dialokasikan untuk Hutchison CP (Tri), kanal 3 dan 4 untuk Axis, kanal 5 dan 6 untuk Telkomsel, kanal 7 dan 8 untuk Indosat, dan kanal 9 dan 10 untuk XL," kata Tifatul.
(T.R017S025)


Antaranews