0

Aplikasi Batik Lokal Ngetop di Dunia

Jakarta - Potensi developer lokal dinilai tidak kalah dibanding dengan mancanegara. Salah satu buktinya, ada sebuah konten personalisasi themes dengan tema Batik Indonesia masuk dalam jumlah download terbanyak di toko aplikasi Nokia, Ovi Store. Jumlah unduhan mencapai kisaran 11 juta kali.

"Tema Batik Indonesia sempat masuk urutan lima aplikasi paling banyak diunduh secara global, hanya kalah dari Angry Birds atau Fruit Ninja. Ini membuktikan developer lokal punya potensi," kata Narendra Wicaksono, Developer Marketing Manager Nokia.

Di sisi lain, potensi pasar aplikasi di Indonesia dinilai masih menjanjikan. Nokia mengklaim, pengunduh aplikasi Ovi Store di Indonesia termasuk tinggi. Bahkan paling tinggi di Asia Tenggara, dengan jumlah download sekitar 1 juta per hari.

Sedangkan di ranah global, ponsel Nokia sendiri telah hadir di 190 negara. Hal ini dipandang sebagai pasar yang besar bagi para pengembang aplikasi yang ingin memasukkan karyanya ke Ovi Store.

"Nokia berupaya membantu para developer lokal untuk menghasilkan uang dari aplikasi yang masuk ke Ovi Store," ucap Narendra.

Nokia telah menjalin kerja sama dengan Telkomsel sehingga user dimungkinkan membeli aplikasi dengan sistem potong pulsa. Hal ini diharapkan membuat proses pembelian tidak ribet. Sebanyak 15 ribu aplikasi premium di Ovi Store bisa dibeli dengan cara ini.

Bagi para developer yang ingin memasukkan karya ke Ovi Store pun diklaim tidak sulit. Cukup mendaftar di website Ovi dan membayar uang 1 Euro, maka aplikasi sudah bisa diproses Nokia untuk dimasukkan ke Ovi Store.

Hanya saja memang ada proses quality control untuk memastikan aplikasi yang dimasukkan memenuhi standar kelayakan. Misalnya tidak mengandung virus, tidak merusak ponsel dan baik performanya.( fyk / fyk )


detikInet
0

Ilham Habibie: Anggaran Litbang Minim

Ilham Habibie

Jurnas.com | MINIMNYA anggaran penelitian dan pengembangan (Litbang) bagi institusi baik pemerintah maupun swasta membuat pembangunan teknologi di Indonesia tertinggal dari negara lain.

Menurut Ketua Presidium Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Ilham A.Habibie, anggaran Litbang di Indonesia hanya 0,07% dari PDB. Jumlah ini jauh dibanding negara-negara lain.

"Anggaran negara Indonesia untuk Litbang sebesar 0,07% dari PDB, padahal anjuran UNESCO, 0,2%," kata Ilham saat menjadi pembicara seminar nasional "Inovasi Teknologi dan Perubahan Sosial", dalam Dies Natalis Ikatan Sarjana Katolik Indonesia ke-53, Jumat (3/6) di Jakarta.

Sebagai pembanding, tambahnya, anggaran litbang di China sebesar 1,3% dari PDB sementara di Israel sebesar 4,95% dari PDB.Tingginya anggaran litbang Israel ini membuat negara ini bisa memajukan industrinya dan beberapa bidang.

Ditambahkannya, swasta memiliki kontribusi yang sangat kecil dalam litbang di Indonesia. "Kalau swasta terlalu mengandalkan pemerintah, seringkali terjdi apa yang dilitbangkan tidak sesuai dengan yang dibutuhkan," ujar dia.

Dari hasil perbincangan dengan Menteri Negara Riset dan Teknologi, tidak hanya anggaran litbang yang minim, tetapi komunikasi antara pemerintah dengan swasta juga harus diperbaiki. Oleh karena itu, katanya, masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan Menristek untuk memperbaiki inovasi teknologi.

Peran serta masyarakat dalam pembangunan riset dan teknologi juga masih minim. Padahal dengan teknologi bisa membantu memberdayakan masyarakat. "Masyarakat belum seluruhnya bisa berpartisipasi, mereka lebih menjadi pengamat atau orang yang lebih tertinggal," ujar dia.

Karena itu, masyarakat Indonesia diharapkan tidak terlena dengan kondisi industri saat ini yang dikuasasi oleh orang asing. Masyarakat utamanya pengusaha harus mulai membuat inovasi membangun industri nasional seperti halnya India dan China.


Jurnas
0

Rakuten, Pusat Belanja Online Terlengkap & Aman

Acara peluncuran Rakuten Belanja Online (Foto: Taufik/ okezone)

JAKARTA
- Beberapa waktu yang lalu Rakuten Inc (Rakuten) dan PT Global Mediacom Tbk (MNC Group) telah melakukan kerjasama joint venture untuk pusat perbelanjaan online bernama 'Rakuten Belanja Online' (RBO). Sejumlah barang dalam dan luar negeri pun siap dihadirkan di toko online tersebut.

RBO akan membuka layanan belanja internet dengan menawarkan produk-produk dari dalam negeri yang dijual oleh penjual lokal dengan sistem belanja melalui internet yang mencontoh model B2B2C yang digunakan oleh Rakuten Ichiba dari Jepang.

Nantinya, di lapak-lapak RBO akan menawarkan berbagai jenis barang seperti barang-barang elektronik untuk konsumer dari Electronic Solution, buku dari Kinokuniya, dan untuk penggemar golf, seperti Top Golf. Selain itu, RBO juga sangat mendukung merek lokal dan kerajinan tradisional dengan menjajakan kosmetik bermerek lokal papan atas Mustika Ratu dan Martha Tilaar beserta produk dari perbelanjaan terkenal Alun-Alun dan Sarinah.

Bahkan dalam jangka menengah dan jangka panjang, RBO akan terkoneksi dengan situs e-commerce Rakuten Group di negara lain termasuk dengan Rakuten Ichiba yang berada di Jepang. Sehingga pembeli dapat membeli produk-produk selain di Indonesia.

“Rakuten dan MNC Group, akan melakukan kerjasama yang erat untuk membangun dan mengembangkan RBO menjadi situs belanja internet nomor 1 di Indonesia dengan memanfaatkan keahlian e-commerce yang dimiliki oleh Rakuten sebagai situs belanja online terbesar di Jepang, dan posisi signifikan MNC Group di industri media yang memiliki posisi terdepaan pada berbagai platform media untuk penempatan iklan dan promosi yang efektif dan efisien," ujar Group President dan CEO MNC Group, Hary Tanoesoedibjo, melalui keterangan resminya, Jumat (3/6/2011).

Dalam bertransaksi, pengunjung Rakuten juga tidak perlu khawatir. Pasalnya, RBO menggunakan layanan rekening khusus (escrow) untuk memastikan transaksi yang aman dan terjamin antara konsumer dan penjual yang memberikan layanan yang sangat baik dan dapat diandalkan.

Sebab RBO telah menjalin kesepakatan dengan bank-bank terkemuka di Indonesia seperti BCA dan Bank Mandiri untuk memudahkan pembayaran melalui internet dan bank lainnya akan bergabung melalui kesepakatan serupa di kemudian hari. Ini demi memperoleh jaringan distribusi yang dapat diandalkan, RBO akan bekerjasama dengan mitra-mitra terkemuka di Indonesia.

“Rakuten Belanja Online merupakan perwujudan kerjasama antara Rakuten dan MNC Group dengan harapan dapat memperkaya kehidupan penduduk Indonesia dengan situs belanja yang menyediakan produk dan jasa yang menyenangkan, aman, dan nyaman. RBO diharapakan untuk memberikan kontribusi pada pertumbuhan e-commerce di Indonesia dengan memberikan kuasa kepada penjual dan konsumer melalui kekuatan dari internet,” tandas Chairman dan CEO Rakuten, Hiroshi Mikitani.


Okezone
0

Rambah Pasar Domestik, BPPT & PTDI Rancang 2 Pesawat

JAKARTA - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) saat ini tengah merancang dua buah pesawat berjenis N250R dan N-219.

"Pesawat N250R, pesawat dengan kelas 50 penumpang yang mempunyai keunggulan performa lepas landas dan mendarat yang kompetitif serta kenyamanan penumpang pada tempat duduk lapang serta kebisingan yang rendah," ungkap Sekjen Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Heru Dewano, dalam keterangan persnya kepada okezone, Jumat (3/6/3011).

Heru menambahkan, pesawat tersebut disertifikasi di Indonesia untuk segera memasuki pasar domestik, yang kemudian disertifikasi Federal Aviation Administration (FAA) dan Joint Aviation Authorities (JAA).

Selain pesawat jenis tersebut, BPPT dan PTDI juga tengah merancang pesawat lain jenis N-219. Pesawat ini dirancang untuk memenuhi tantangan kondisi geografis Indonesia seperti kepulauan, pegunungan dan perbukitan, serta keterbatasan infrastruktur di daerah yang relatif terpencil pada landasan pendek dan minim fasilitas.

Selanjutnya, dalam memenuhi amanat undang-undang nomor 1 tahun 2009 mengenai pemberdayaan industri dan pengembangan teknologi penerbangan, UU tersebut menyerukan perlu adanya pengembangan standarisasi dan komponen penerbangan dengan menggunakan sebanyak-banyaknya muatan lokal dan alih teknologi. (ade)


Okezone
0

Kopral Lamiadi, Anggota Koramil Penggagas Pembangkit Listrik Tenaga Air di Dusun Terpencil

Dusun Sekonang, Desa Suko, Kecamatan Temayang, Bojonegoro, akhirnya bebas dari kegelapan. Itu terjadi berkat pembangkit listrik tenaga air (PLTA) yang kemarin (1/6) diresmikan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Gatot Nurmantyo. Yang menarik, sumber energi terbarukan tersebut digagas Kopral Kepala (Kopka) Lamiadi, anggota Koramil Temayang. M. NASARUDDIN I.- TONNY ADE, Bojonegoro

GEMERICIK air Sungai Sekonang terdengar di tengah hutan Desa Soko kemarin. Di kali yang kanan kirinya dipenuhi batu besar itu berdiri sebuah bangunan yang mulai hancur dimakan usia. Fungsinya membendung air sungai tersebut. Di sisi kiri bendungan yang posisinya lebih tinggi itulah air dialirkan menuju kincir di bagian bawah, di sebuah gubuk sederhana yang letaknya menjorok. Air itu digunakan untuk menggerakkan turbin.

PLTA tersebut boleh dibilang rintisan Kopka Lamiadi, Babinsa di Koramil Temayang. Itu bermula dari keprihatinan Lamiadi kala menjumpai bocah-bocah cilik terpaksa belajar di bawah temaram lampu teplok (lampu minyak). ’’Saya trenyuh melihat anak-anak itu begitu bersemangat meski tidak ada listrik,’’ kenang komandan pos koramil di Desa Suko tersebut. Ya, Desa Suko memang belum mendapat aliran listrik PLN. Lokasi wilayah yang memiliki tiga dusun –Sekonang, Klingsem, dan Kalimati– itu sangat terpencil. Untuk menuju ke Dusun Sekonang, misalnya, harus menyeberangi tiga sungai.

Jalannya menanjak dan licin. Jika hujan, jalanan penuh lumpur. Dengan kondisi medan yang berat, hanya motor dan mobil jenis tertentu yang bisa melintas di jalur tersebut. ’’Karena belum ada listrik, ketika suatu malam saya melintas di tiga dusun itu, sepanjang jalan terlihat gelap sekali,’’ kenang kopka yang sudah 12 tahun mengabdi sebagai babinsa itu. Melihat kondisi tersebut, Lamiadi tidak tinggal diam. Ayah dua anak itu berpikir keras cara mengatasi penerangan yang minim tersebut. Akhirnya dia melihat air sungai yang berlimpah di dekat dusun itulah yang bisa menjadi jawabnya. Lamiadi kemudian menceritakan gagasan membuat pembangkit listrik tenaga air kepada Komandan Pos Koramil Peltu Probo. Lantas, perwira pertama itu meneruskan ide tersebut kepada Camat Temayang Subiyono.

Ide tersebut ternyata direspons muspika dengan menyampaikan kepada Dandim 0813 Bojonegoro Letkol Inf Taufik Risnendar dan Danrem 082/CPYJ Kol Inf Cucu Sumantri. Para pejabat itulah yang meneruskan ide tersebut kepada jajaran Kodam V/ Brawijaya. Hasilnya, pembangkit kecil itu sekarang telah berfungsi menerangi 150 rumah di tiga dusun terpencil tersebut. ’’Kepada yang bersangkutan, kami berikan penghargaan berupa pendidikan kilat bintara,’’ kata Letkol Inf Taufik Risnendar. Setelah men-jalani pendidikan bintara kilat selama sebulan, Lamiadi bakal naik pangkat menjadi sersan. PLTA yang sudah didirikan itu nanti disempurnakan.

Rencananya, baling-baling yang ada ditambah menjadi dua agar listrik bisa menyala selama 24 jam. Jika satu baling-baling istirahat, satunya lagi bisa berputar. ’’Sementara kami optimalkan yang sudah ada dulu,’’ tuturnya. Camat Subiyono juga senang dengan gagasan Lamiadi. ’’Ide itu memang luar biasa. Kami sangat berterima kasih dan akan terus mendukungnya,’’ ujarnya. Apa yang dilakukan Lamiadi, kata Subiyono, menunjukkan bahwa keterbatasan tidak menjadi penghalang untuk berkreasi. ’’Termasuk untuk kemajuan suatu wilayah seperti Sekonang,’’ tuturnya. (yan/jpnn/c4/ami)


Indopos

0

Penghapus Elektrik Ala SMAN I Sumedang

Siswa pencipta penghapus elektrik

TRIBUNNEWS.COM - Awalnya malas ketika disuruh gurunya menghapus papan tulis. membuat Nurfitria Khoirunnisa (15) dan teman-temannya di SMAN 1 Sumedang menciptakan penghapus elektrik.

Menurutnya, ia semakin malas kalau disuruh menghapus papan tulis yang masih memakai kapur. "Saat ikut olimpiade fisika tingkat kabupaten, saya disuruh menghapus papan tulis untuk juri. Malas sekali dan kemudian terpikir untuk membuat penghapus elektrik," kata anak pertama dari dua bersaudara asal Cibeureum, Kecamatan Cimalaka, ini.

Ide membuat penghapus papan tulis elektrik itu pun dicetuskan kepada temannya yang terhimpun dalam Kelompok Ilmiah Remaja (KIR) SMAN 1. "Dan saat itulah dibuat konsepnya," kata gadis yang biasa dipanggil Icha ini.

Icha mengajak dua temannya, Yuliantini (15) dan Indah Nur Permata Sari (15), yang juga aktif di KIR. "Selama sebulan mereka membuat konsep dan mengaplikasikannya. Mereka bahkan membuat alat penghapus elektrik itu sampai pukul satu dini hari," kata Rina Marliana, pembina KIR yang juga guru Kimia.

Apalagi saat konsep itu sedang dibuat, ada lomba L'Oreal for Woman in Science Nasional. "Kami membuat proposal dan ternyata mendapat balasan. Kami baru pertama kalinya mengikuti perlombaan sains," kata Icha lagi.

Selama seminggu, mereka mematangkan konsep penghapus papan tulis. "Untuk membuat penghapus papan tulis otomatis dipakai barang bekas elektronik dengan konsep recycle dan reuse," kata Yulianti.

Mereka mengaku beberapa kali mengganti limbah elektronik yang dipakai. "Untuk motor penggerak, awalnya digunakan motor kecil dari mobil-mobilan remote control. Tapi ternyata dua buah motor itu terlalu kecil dan tak kuat menggerakkan penghapus," katanya.

Saat itulah mereka berpaling ke motor yang biasa dipakai di mesin jahit listrik. "Dua motor itu bertenaga besar dan kuat, tapi saat diuji coba menarik penghapus, talinya putus," kata Indah.

Untuk tali penariknya, mereka melakukan percobaan beberapa kali. "Mulai dari benang untuk sol sepatu, benang penarik benang radio, tapi selalu putus. Kami akhirnya memilih benang nilon yang dipakai layangan dan ternyata cukup kuat," ujar Indah.


Tribunnews
0

Operator Tak Pernah Uji Radiasi Ponsel

Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Para peneliti yang berlindung di balik World Health Organization (WHO) kembali merilis kesimpulan bahwa ponsel dapat menyebabkan kanker.

Sementara di Indonesia, hampir seluruh operator mengaku tak pernah menguji terlebih dulu ponsel yang menjadi medium layanan telekomunikasinya.

"Pengujian yang terkait perangkat ponsel dengan kaitan kesehatan tidak ada," ungkap Djarot Handoko, head of Corporate Communication Indosat kepada detikINET, Rabu (1/6/2011).

Pernyataan yang sama juga disampaikan Head of Corporate Communication Axis Anita Avianty."Memang di operator lain ada pengujian ponsel bias memicu kanker atau enggak?" ia malah balik bertanya.

Sementara Vice President Channel Management Telkomsel Gideon Edie Purnomo mengatakan, "Pengujian yang kita lakukan lebih ke aspek kompatibilitas terhadap network dan features di Telkomsel."

Sebelumnya diberitakan, WHO dalam studi terbarunya menyimpulkan bahwa ponsel dapat menyebabkan kanker. Penelitian yang untuk kesekian kali ini kembali mendapat tanggapan serius dari berbagai kalangan.

Salah satu tudingan bahaya ponsel dilayangkan peneliti International dari EMF [Electromagnetic Field] Collaborative. Menurut mereka, penggunaan ponsel khususnya di kalangan anak-anak, dapat menyebabkan tumor otak.

Ponsel juga 'dikambinghitamkan' dapat menyebabkan sperma kaum pria 'terbantai'. Klaim ini dilontarkan para pakar di pusat kesehatan Cleveland Clinic, Amerika Serikat. Para pakar ini menduga penurunan jumlah sperma pada kaum pria dapat disebabkan oleh gelombang elektromagnetis ponsel.

Namun, tidak semua orang sepakat dengan klaim tentang bahaya ponsel. Penelitian untuk 'membela' ponsel pun digeber. Salah satu yang tampil sebagai 'pembela' ponsel adalah para peneliti di The Danish Cancer Society.

Dalam studi yang dipublikasikan di Journal of the National Cancer Institute itu disebutkan bahwa frekuensi elektromagnetik yang keluar dari ponsel tidak mempengaruhi mekanisme biologis pada tubuh manusia. Mereka menyebutkan bahwa tren tumor otak akibat ponsel tidak benar.

"Harusnya dengan kemajuan teknologi, ponsel menjadi lebih friendly terhadap kesehatan. Sehingga akan timbul peluang bagi industri perangkat komunikasi, dalam hal ini ponsel, lebih menerapkan teknologi yang sehat serta tetap advance dalam teknologi," kata Djarot.

Sementara Gideon menilai, dengan adanya peringatan dari WHO ini justru bisa dimanfaatkan sebagai ajang untuk mengkampanyekan penggunaan alat bantu ponsel. "Ini waktu yang tepat untuk mengkampanyekan handsfree, sama seperti campaign untuk safety driving," kata dia.

Ia pun berpendapat, agar Kementerian Kominfo bisa bekerja sama dengan Departemen Kesehatan untuk lebih memperhatikan peringatan bahaya radiasi ponsel ini.

"Saya rasa impact ponsel ke kesehatan harus dilakukan oleh regulator, seperti Kominfo, Depkes, dan lainnya, untuk dibuatkan regulasi agar any devices yang dipasarkan di Indonesia aman terhadap efek-efek samping yang dikhawatirkan," papar Gideon.

"Di sisi lain, WHO seharusnya juga menyampaikan hasil surveinya ke ITU (otoritas telekomunikasi internasional) untuk melakukan penyesuaian regulasi bagi para device manufacture supaya memproduksi device yang aman buat kesehatan," pungkasnya.( rou / ash )


detikInet
0

Sebulan, PT INTI Rakit 50 Ribu Ponsel IMO

Suasana Pabrik PT INTI (afz/inet)

Jakarta - Lama tertidur, PT INTI akhirnya kembali membangkitkan industri manufaktur. Kini perusahaan BUMN itu mulai menghidupkan kembali line production manufacture untuk memproduksi customer premises equipment (CPE).

Untuk memproduksi CPE ini, PT INTI menggandeng PT Konten Indomedia Pratama (KIP), pemilik merek dagang IMO. Kerjasama yang baru saja ditandatangani oleh kedua belah pihak diharapkan bisa menjadi tonggak awal kebangkitan industri manufaktur handset dan telekomunikasi di Indonesia.

"Kami sadar idealnya perusahaan seperti PT INTI ini harus memiliki manufacturing. Sebenarnya kami memiliki banyak ide untuk membuat berbagai produk, mulai dari laptop murah, KWH meter dan lain sebagainya. Tapi pelan-pelan, kita mulai dari sini dulu," ungkap Presiden Direktur PT INTI, Irfan Setiaputra saat berbincang dengan detikINET, Rabu (1/6/2011).

Jalinan kerjasama ini, sambungnya, diwujudkan dalam implementasi line production manufacture ponsel merek IMO.

"Kita assembly, komponennya kita beli dari China. Kerjasama dengan IMO, konsepnya kita produksi berdasarkan order yang diminta," katanya.

Di tahap awal, IMO memberikan order sebanyak 50 ribu unit ponsel per bulan kepada PT INTI. Harapannya, ke depan bisa mencapai 500 ribu unit per bulan.

"Sebenarnya kemampuan kita per 100 jam bisa memproduksi 100 ribu unit. Tapi untuk awal 50 ribu unit per bulan. Harapannya order ke depannya bisa 500 ribu unit per bulan. Namun untuk mencapai ke arah sana, kita harus benar-benar persiapkan dulu infrastrukturnya. Baik SDM ataupun toolsnya," jelas mantan bos Cisco Indonesia ini.

Saat ini, di pabrik produksi manufaktur tersebut ada 75 orang pekerja yang semuanya adalah lulusan SMK. Walaupun masih menggunakan teknologi canggih seperti robot, namun kualitas hasil rakitannya dijamin.

"Dulu memang kita sudah dipakai oleh IMO untuk quality control (QC). Sekarang justru lebih mudah karena yang merakit kita sendiri, jadi kita bisa jamin kualitas produksinya. Tingkat kegagalannya rendah kok. Di bawah 5 persen. Itu pun lebih banyak bukan di hardware, tapi software. Jadi saat kita mau load software-nya, ada error. Ini kita perbaiki lagi, jadi saat keluar benar-benar dalam kondisi terbaik," pungkasnya.( afz / ash )


detikInet
0

Google Pantau Demam Berdarah di Indonesia

Tahun 2010, Indonesia memiliki kasus DBD tertinggi di ASEAN dengan 1.317 orang meninggal.

Menurut Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Dir P2B2), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2010 lalu Indonesia memiliki kasus DBD tertinggi di ASEAN. (www.jakarta.go.id)

VIVAnews
- Hari ini Google mengumumkan bahwa Google Dengue Trends, alat pengawasan untuk penyakit tropik yang disebabkan virus dengue, telah diluncurkan dalam 38 bahasa dan 5 negara, termasuk Indonesia.

Google Dengue Trends menyediakan perkiraan hampir mendekati real-time mengenai aktivitas demam berdarah dengue (DBD) dengan melacak popularitas kata pencarian Google tertentu, sehingga membantu para pejabat publik dan kesehatan untuk bersiap menghadapi wabah DBD.

Layanan baru Google ini sendiri bisa diakses dari www.google.org/denguetrends.

Seperti diketahui, Dengue adalah virus yang menyebar melalui gigitan nyamuk yang menimbulkan gejala-gejala seperti deman tinggi, pusing parah, bercak-bercak pada kulit dan pendarahan ringan. Virus ini menjangkiti lebih dari 100 juta orang di dunia setiap tahunnya.

Menurut Direktorat Pengendalian Penyakit Bersumber Binatang (Dir P2B2), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, pada tahun 2010 lalu Indonesia memiliki kasus DBD tertinggi di ASEAN dengan 150.000 kasus dan 1.317 orang meninggal akibat penyakit ini.

Sejauh ini tidak ada vaksin atau obat-obatan khusus untuk DBD sehingga upaya kesehatan masyarakat terutama difokuskan untuk membantu masyarakat mengambil langkah-langkah pencegahan agar tidak terinfeksi oleh penyakit ini.

Biasanya perlu waktu untuk mengumpulkan, menganalisa dan memberikan informasi mengenai kasus DBD kepada masyarakat melalui sumber-sumber informasi kesehatan dari berbagai institusi. Dengan Google Dengue Trends, masyarakat Indonesia dapat online kapan saja untuk melacak aktivitas DBD terbaru di Indonesia. Karena diperbarui setiap hari, Google Dengue Trends memberikan indikator awal mengenai aktivitas DBD, bahkan sebelum pengumuman resmi disampaikan.

Google Dengue Trends menggunakan metodologi yang sama dengan Google Flu Trends, alat pengawasan lain yang menggunakan gabungan data pencarian Google untuk memperkirakan aktivitas flu diseluruh dunia. Setiap minggu, jutaan pengguna di seluruh dunia melakukan pencarian online untuk memperoleh informasi kesehatan dan Google telah menemukan hubungan erat antara jumlah orang yang melakukan pencarian topik-topik yang terkait DBD dengan jumlah orang yang benar-benar memiliki gejala DBD dengan menggunakan estimasi DBD resmi.

Meskipun tidak setiap orang yang melakukan pencarian “DBD” benar-benar sakit, dalam keterangannya, Google menyebutkan, sebuah pola akan muncul ketika semua kata-kata pencarian yang terkait DBD digabungkan.

Dengan menggunakan data penghitungan kasus DBD yang diberikan oleh berbagai Kementerian Kesehatan dan Organisasi Kesehatan Sedunia, Google dapat membuat sebuah model yang menawarkan estimasi hampir real-time dari aktivitas DBD berdasarkan kepoluleran istilah pencarian terkait DBD.

Metodologi untuk sistem ini dijabarkan dalam artikel yang diterbitkan di PLoS Neglected Tropical Diseases. Saat ini, Google Dengue Trends juga tersedia di Bolivia, Brazil, India dan Singapura.


VIVAnews
0

Alasan Ponsel Lokal Utamakan Daya Tahan

Menanamkan pemahaman bahwa ponsel lokal memiliki kualitas yang baik sangatlah penting.

HT Mobile X10, ponsel Qwerty dengan bahan (ht-mobile.co.id)

VIVAnews
- PT Sinar Jaya Sukses Mandiri, produsen merek ponsel lokal dengan brand HT Mobile, menghadirkan 4 model ponsel terbarunya. Keempat ponsel tersebut adalah seri X10, X5, A25 dan HT 21.

Yang menarik, dua di antaranya yakni X10 dan X5 merupakan produk lini baru yakni X series, yang merupakan lini produk di kategori ekstrim. Meski layar yang digunakan tidaklah anti gores, kedua ponsel menggunakan ruggedized case yang membuat ponsel tersebut menjadi lebih tahan terhadap benturan dan tekanan.

“Ponsel merupakan alat komunikasi yang tidak didesain untuk mendapatkan perlakuan yang kasar. Namun demikian, kami ingin membuatnya lebih mampu bertahan terhadap guncangan,” kata Nuramin, General Manager HT Mobile, saat mengungkapkan empat ponsel terbarunya di Jakarta, 1 Juni 2011.

Nuramin mengklaim, seri X10 sendiri merupakan ponsel Qwerty pertama dengan casing berbahan karet yang hadir di pasaran. “Ini sekaligus membuktikan bahwa anggapan ponsel lokal yang diproduksi di China tidak memiliki daya tahan yang bagus tidaklah benar,” ucapnya.

Nuramin juga tidak khawatir bila ponsel besutannya menjadi lebih tahan lama akan mempengaruhi kinerja penjualan produk-produknya. Menurut Nuramin, menanamkan pemahaman bahwa ponsel lokal memiliki kualitas yang baik jauh lebih penting.

Selain itu, Nuramin menyebutkan, image daya tahan yang baik ini juga sangat penting bagi HT Mobile sebagai tahapan untuk berinovasi menghadirkan produk yang lebih baik.

“Tahapan yang kami lakukan sama seperti ketika produk-produk teknologi jepang berevolusi dari dulunya merupakan produk yang murah dan berkualitas buruk menjadi produk yang sangat berkualitas seperti saat ini,” kata Nuramin. “Jika nantinya HT Mobile menghadirkan produk smartphone, maka kami sudah siap,” ucapnya. (sj)


VIVAnews
0

Hayo.. Siapa Mau Buy Back Saham Indosat?

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presidium Indosat Watch, Kamrussamad, mendesak segera dilakukan "buyback" saham PT Indosat Tbk (ISAT) untuk melindungi kepentingan bangsa dan negara serta demi rakyat Indonesia.

"'Buyback' (pembelain kembali) saham Pt Indosat ini harus segera dilakukan demi melindungi kepentingan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia," kata Presidium Indosat Watch pada seminar di Jakarta, Selasa.

Seminar yang mengambil tema "Buyback Indosat, Upaya Penyelamatan Kedaulatan Sistem Komunikasi Ketahanan nasional" tersebut diselenggarakan oleh KAHMI dan menghadirkan pembicara Wakil Ketua komisi VI DPR Aria Bima, Presidum Indosat Watch Kamrussamd serta Kepala Pusat Investasi pemerintah Saritaon Siregar.

Lebih lanjut, Kamrussamd menjelaskan setidaknya ada dua alasan mendasar kenapa Buyback saham PT Indosat ini sangat penting segera dilakukan. Menurut dia, "buyback" perlu demi alasan keamanan dan ketahan bangsa dan negara. Selain itu, saat ini Pt Indosat telah mengalami mismanagemen.

Kamrussamd yang juga salah satu pimpinan HPMI menjelaskan mismanagemen terjadi karena saat ini PT Indosat tidak lagi fokus mementingkan pelayanan publik. Dia juga menyebutkan jumlah BTS yang tidak bertambah sekitar 17 ribu dan jumlah pelanggan sekitar 40 juta.

Hal itu tambahnya sangat jauh dibandingkan dengan kompetitor lain, seperti PT Telkomsel. Dengan demikan jangkauan jaringan Indonesat juga menjadi terbatas, katanya. "Saat ini, setiap detik rakyat Indonesia itu mengirimkan uang ke Singapura, melalui pulsa Indosat ini," kata Kamrussamad.

Mengenai siapa yang bisa melakukan "buyback" saham Indosat ini, kamrussamad mengusulkan agar Pusat Investasi Pemerintah (PIP) bisa melakukannya. Selain PIP tambahnya, masyarakat Indonesia dan kalangan dunia usaha swasta bisa ikut dalam "buyback" PT Indosat tersebut.

Sementara kementerian BUMN menuturkan hingga saat ini belum ada pembicaraan terkait dengan wacana "buyback" saham PT Indosat dari Qatar Telecom.

Sebelumnya, Kementerian BUMN diimbau untuk membeli kembali saham Indosat yang kepemilikannya sebanyak 67 persen telah dikuasai Qatar Telecom untuk menjaga ketahanan nasional khususnya di bidang telekomunikasi.

Menurut Meneg BUMN, Mustafa Abubakar, belum ada negosiasi lanjutan terkait upaya buyback saham anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), PT Telkomsel dari Singtel.

Dia menyatakan bahwa saat ini pihak Telkomsel dan Singtel baru melakukan restrukturisasi pengembangan direksi dari lima orang menjadi menjadi delapan orang dan belum ada pembicaraan tentang buyback saham Telkomsel


Republika
0

Indonesia Rawan Pencurian Data

Pencurian data, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Indonesia sangat rawan terhadap keamanan nasional. Hasil survei yang dilakukan Indosat Watch di berbagai negara, Indonesia sangat rentan mengalami pencurian data rahasia.

Presidium Indosat Watch, Kamrussamad, membandingkan kondisi sistem ketahanan telekomunikasi nasional di Indonesia dengan Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat. Di tiga negara itu, kata dia, sambungan telekomunikasi tersambung dengan sistem pertahanan dan keamanan negara. Hal itu jelas menggelikan.

Ia mempertanyakan kebijakan pemerintah yang membiarkan masalah terjadi. “Di sini sistem telekomunikasi malah dikuasai asing. Rahasia negara rawan dicuri,” sindir Kamrussamad dalam seminar bertajuk ‘Buy Back Indosat’ di KAHMI Center, Selasa (31/5).

Melihat realita kehidupan masyarakat Indonesia yang lebih bangga beli pulsa daripada makanan. Kamrussamad menilai sangat mendesak bagi pemerintah untuk membeli 65 persen saham Indosat yang dikuasai Qtel pada 2009 lalu. Total saham asing yang besar itu hasil menang tender membeli saham divestasi pemerintah sebanyak 41,9 persen ke operator Singapura. Dan, 24,19 persen saham dari publik. “Kerugiannya jika diserahkan asing, sangat tak terhitung.”

Kepala Pusat Investasi Pemerintah, Soritaon Siregar, menyebut aksi buy back saham Indosat tak bisa serta merta dilakukan tanpa rencana. Menurut dia, jika berniat mengembalikan kepemilikan Indosat kepada negara, maka harus memperhatikan segi value, bisnis, hingga keuntungan. Belum lagi masalah ekonomi, politik, ekonomi, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan (Epoleksosbudhankam) juga mesti diperhatikan. Dikatakan Soritaon, jika segala aspke itu terpenuhi dan menguntungkan, pembelian saham Indosat baru dilakukan. “Jadi pembeliannya secara terencana,” katanya.


Republika
0

Situs Kominfo Dibobol (Lagi)

Screenshot Situs Kominfo yang Disusupi (Ist.)

Jakarta - Entah karena ingin mengekspresikan kekecewaan terhadap pemerintah atau karena sebab lain, akhir-akhir ini hacker membidik sasarannya ke situs-situs lembaga pemerintahan. Setelah situs Polri, Lemhanas, dan Pertamina, situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) ikut disusupi. Sialnya, ini bukan yang pertama kali.

Situs yang beralamat di www.depkominfo.go.id itu, saat dikunjungi detikINET, Selasa (31/5/2011) tidak bisa diakses seperti biasa. Namun sebelumnya, detikINET sempat menemukan halaman khusus yang dibuat para peretas itu.

"This is our world now!! The world of the electron and the switch, the beauty of the baud. We make use of a service already existing without paying for what could be dirt cheap if it wasn't run by profiteering gluttons and you call us criminals !!", demikian cuplikan pesan yang dituliskan hacker di halaman tersebut.

Dalam satu bulan, situs Kominfo mengalami dua kali kebobolan. Yang pertama pada 23 Mei silam. Kelompok hacker yang menamakan diri YOGYACARDERLINK tak hanya menampilkan halaman berisi protes terhadap kinerja Kominfo, tetapi juga mengklaim telah mendapatkan akses root dari situs Kominfo. Ini berarti, pelaku bisa dengan mudah menghapus semua data di server atau menjadikannya sebagai komputer 'zombie'.( rns / ash )


detikInet
0

Kominfo Kejar PNBP dari ICT Centre Hasil Hibah Korsel

Ilustrasi (Ist.)

Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan bahwa penggunaan Balai Pelatihan dan Pengembangan TIK yang baru saja diresmikan di kawasan industri Jababeka Bekasi bisa digunakan siapa saja. Kominfo pun berharap dapat meraup PNBP (Pendapatan Negara Bukan Pajak) dari ICT Centre hasil hibah pemerintah Korea Selatan ini.

Balai ini memiliki luas 2,5 hektar dan dibangun atas bantuan hibah Pemerintah Korea Selatan melalui Korea International Cooperation Agency senilai USD 8,9 juta atau setara dengan Rp 75,6 miliar (USD 1 = Rp 8.500). Sementara lahan tanah didapatkan dari Pemda Bekasi.

"Biaya pembangunan ICT Centre ini seluruhnya dari hasil hibah, Kominfo hanya bertanggung jawab untuk biaya operasional sehari-hari," tukas Kepala Humas dan Pusat Informasi Kementerian Kominfo, Gatot S. Dewa Broto, kepada detikINET, Selasa (31/5/2011).

Sebelum dilakukan pembangunan balai ini, Kominfo telah melakukan uji kelayakan terhadap kawasan yang digunakan. Hasilnya, wilayah Jababeka yang dikerubungi oleh pabrik dan penggiat industri, menyimpan potensi bisnis tersendiri.

"Ketika kita analisa ternyata ada pasar potensial di sini. Menurut laporan, ada sekitar 3.000 industri dan pabrik yang ada di kawasan Jababeka. Sehingga meski terpencil dari Jakarta tapi berada di tengah kawasan industri," lanjut Gatot.

Para perusahaan yang ingin menggunakan layanan di ICT Centre yang berada di bawah naungan Kominfo ini pun dipersilakan. Namun penggunaannya harus mengikuti aturan dalam PNBP alias harus bayar.

"Tapi pungutannya berbeda lah dengan tempat komersil lainnya, tidak bisa berlebihan. Sebab pungutan kita sudah diatur oleh PP nomor 76 tahun 2010 tentang PNBP di Kominfo. Kalau berlebihan bisa jadi temuan," tukas Gatot.

Kominfo sendiri membukukan lonjakan penerimaan dari sektor PNBP pada tahun 2010 lalu. Menurut laporan per 20 November 2010, PNBP Kominfo yang terealisasi mencapai Rp 11,1 triliun.

Jumlah ini melebihi target yang telah dipatok sebelumnya, yang 'cuma' ditargetkan di angka Rp 10,2 triliun. Adapun untuk target PNBP Kominfo di tahun 2011 diprediksi naik 15 persen dari pencapaian tahun 2010. ( ash / fyk )


detikInet
0

6 Bekal Berinternet Bagi Remaja

Ilustrasi (gettyimages)

Jakarta - Pengguna internet sebagian besar disesaki oleh para remaja. Anak muda di kisaran umur belasan tahun ini begitu mudah mengasup teknologi baru. Namun kadang kala, rasa keingintahuan remaja yang begitu besar dapat menjadi bumerang.

Berikut 6 kiat untuk membekali para remaja agar aman ketika berinternet ria yang dikutip detikINET dari eHow, Senin (30/5/2011):

1. Identitas Palsu
Jangan percaya seluruhnya dengan apa yang kamu temui di internet. Terutama terkait identitas diri di berbagai media sosial dan interaktif. Bisa saja, mereka yang mengaku berumur 15 tahun dan bertampang rupawan, malah orang dewasa yang mengidap pedofilia.

Internet dengan ke-anonymous-annya sangat memungkinkan untuk mengumbar identitas palsu. Tentunya jika begini tinggal dua kemungkinan, mereka hanya iseng agar lebih percaya diri, atau ada juga yang menyimpan misi negatif tersendiri.

2. Informasi Pribadi
Hati-hati ketika 'mengumumkan' identitas pribadi Anda, seperti alamat rumah, nomor telepon, dan jika di Amerika Serikat yang paling banyak disoroti adalah social security number. Seorang petinggi Microsoft bahkan melarang anaknya menuliskan pekerjaan orangtuanya di internet.

Keamanan informasi pribadi ini juga terkait kerahasiaan password dari akun email para remaja. Tetap jaga kerahasiaan akun email Anda, jangan biarkan orang lain mengetahuinya, termasuk bagi para orang dewasa.

3. Cyber Bullies
Kekerasan atau tindak pelecehan di dunia maya juga membayangi para anak-anak dan remaja. Jika Anda mendapatkan pesan yang berisi cyber bullying, maka sebaiknya tak usah digubris. Jika sudah dianggap mengganggu, ada baiknya memberi tahu orang yang lebih dewasa dari keluarga Anda.

4. Email dan File Misterius
Hindari untuk membuka email yang Anda tidak kenal siapa pengirimnya. Email atau file yang berisi konten tak dikenal bisa saja menyimpan virus yang siap menyerang komputer. Bahkan dalam tingkatan tertentu, ada juga program jahat yang mencuri data-data korban ketika sudah menginfeksi.

Pagari komputer dengan software keamanan atau antivirus yang terpercaya. Jika sudah, lakukan update secara rutin untuk meningkatkan kekebalannya.

5. Belanja Online
Demi keamanan, konsultasikan dulu dengan orangtua sebelum Anda melakukan transaksi online. Praktek iming-iming harga murah biasanya dilakukan situs belanja palsu. Kartu kredit di dunia maya biasanya juga menjadi mangsa yang paling dicari oleh phisher (pelaku pencurian informasi).

6. Kopi Darat
Tak sedikit kisah manis di dunia maya yang berujung ke dunia nyata. Namun untuk jaga-jaga, Anda jangan lantas mudah terperdaya. Bentuk kewaspadaan bisa dilakukan dengan mengajak teman atau keluarga ketika ingin menemui 'teman chatting' secara offline (kopi darat).

Nah, jika teman online Anda itu mengajak ketemuan di tempat-tempat yang aneh dan mengajak hanya berdua saja, sebaiknya jangan diikuti. Anda tentu tak mau mengambil risiko bukan?( ash / rns )


detikInet
0

Telkom Bangun Broadband Rp 21 Triliun

Jakarta - Telkom mengalokasikan dana Rp 21,198 triliun untuk membangun infrastruktur jaringan pita lebar (broadband) yang menghubungkan akses pelanggan hingga ke rumah-rumah (home pass) dengan kecepatan 20 Mbps hingga 100 Mbps.

"Pengerjaan Telkom True Broadband Access dijadwalkan mulai 2011 hingga 2015, dan saat ini sudah mulai dikerjakan," kata Direktur Utama Telkom, Rinaldi Firmansyah, di Grha Citra Caraka, Jakarta, Senin (30/5/2011).

Program pembangunan broadband ini dilakukan Telkom untuk mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025 yang dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, 27 Mei 2011 lalu.

"Telkom True Broadband Access diharapkan membantu percepatan pengembangan Enam Koridor Ekonomi Nasional, khususnya membantu pembangunan pusat-pusat pertumbuhan di setiap koridor ekonomi,” jelas Rinaldi.

Enam Koridor Ekonomi yang telah ditetapkan, yakni Koridor Ekonomi 1 Sumatera, Koridor Ekonomi 2 Jawa, Koridor Ekonomi 3 Kalimantan, Koridor Ekonomi 4 Sulawesi dan Maluku Utara, Koridor Ekonomi 5 Bali dan Nusa Tenggara serta Koridor Ekonomi 6 Papua dan Maluku.

"Hingga 2015, Telkom secara bertahap akan menggelar infrastruktur true broadband setidaknya meliputi 497 kota/kabupaten dengan target 13 juta homepass dengan investasi dari dana internal sekitar Rp 21,198 triliun," tandas Rinaldi.( rou / eno )


detikInet
0

Letusan Merapi Sebabkan Posisi BTS XL Bergeser 200 Meter

Gunung Merapi mengeluarkan material abu vulkanik. (AP Photo)

TEMPO Interaktif
, Yogyakarta - Letusan Gunung Merapi pada Oktober tahun lalu membuat besi dan fondasi satu unit Base Transceiver Station (BTS) operator selular XL meleleh.

"Posisinya sampai mundur 200 meter karena terdorong lahar dingin," kata Regional Sales Representatif XL wilayah Yogyakarta dan sekitarnya, Eka Dwidasa, Senin, 30 Mei 2011.

Karenanya, XL 'mengganjal' layanan jaringannya dengan dua unit mobile BTS yang dipasang di Desa Glagaharjo dan satu lagi dia depan Kantor Desa Balerante.

Eka mengakui memang kapasitas jaringan untuk satu unit BTS tidak sama dengan Mobile BTS. Satu BTS memiliki ketinggian sampai 50 meter sehingga jangkauannya lebih luas dibanding Mobile BTS yang hanya 30 meter. "Karena itu kami pasang dua unit Mobile BTS," kata Eka.

Saat ini, seluruh BTS XL di sekitar Lereng Merapi sebanyak 37 unit sudah aktif kembali dan mampu melayani 25 sampai 30 ribu pelanggan di wilayah itu.

Sementara itu, Direktur Network and Services XL, Dian Siswarini mengatakan XL terus mengembangkan layanan teknologi selular berbasis 3G dan Long Term Evolution (LTE). Saat ini, BTS 3G XL sudah ada di 28 propinsi.

Kapasitas BTS 3G saat ini 90 persennya melayani pelanggan pengguna layanan data, sementara separuh kapasitas BTS 2G digunakan untuk layanan voice call plus SMS dan layanan data.

Adapun teknologi LTE sudah diuji coba tahun lalu di Jakarta. Sayangnya, Dian belum mau berkomentar lebih lanjut tentang teknologi berkecepatan tinggi tersebut.[RINI K]



TEMPOInteraktif
0

Indonesia-Turki Jajaki Kerja Sama Produksi Tank

Panser Anoa 6x6 untuk TNI di PT Pindad, Bandung. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO Interaktif
, Jakarta - Indonesia dan Turki tengah menjajaki kerja sama pembuatan tank kelas ringan (light tank). Kerja sama itu masih dijajaki di tingkat perusahaan atau produsen (business to business), sebelum meningkat pada kerja sama dua pemerintahan (G to G). Saat ini penjajakan dilakukan oleh PT Pindad dengan FNSS Defence Systems Co., produsen alat pertahanan dari Turki.

Tank ringan yang akan diproduksi bersama ini memiliki bobot sekitar 13-14 ton dan akan dilengkapi meriam kaliber 90-105 milimeter. "Tank jenis ini untuk memenuhi kebutuhan pasukan kavaleri TNI Angkatan Darat," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan, Laksamana Muda Susilo, kepada Tempo di kantornya, akhir pekan lalu.

Kerja sama ini merupakan tindak lanjut kesepakatan kerja sama Pemerintah RI dan Turki saat kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke negara itu, Juni tahun lalu. Kesepakatan tersebut lebih dimatangkan lagi saat Presiden Turki Abdullah Gul melakukan kunjungan balasan ke Jakarta, April 2011 lalu. "Kerja sama industri pertahanan dengan Turki saat ini sudah makin mengerucut," ujar Susilo.

Produsen dari Turki, FNSS, bahkan sudah mengirimkan prototipe tank ringan itu untuk dijajal oleh TNI AD dan PT Pindad. "Tapi, tank yang akan dibuat nanti spesifikasinya akan diajukan oleh TNI AD," kata dia. "Mereka (Pindad dan FNSS) sudah menandatangani MoU (kesepakatan kerja sama)," kata dia.

Kerja sama industri pertahanan dengan Turki ini dilakukan karena negara tersebut bisa memahami kepentingan Indonesia. Seperti diketahui, saat ini pemerintah tengah menggalakkan pengembangan industri pertahanan dalam negeri. Karena itu, kerja sama industri pertahanan dengan luar negeri diprioritaskan pada negara-negara yang bisa memberikan transfer teknologi dan bersedia melakukan kerja sama produksi (joint production).

"Kalau transfer teknologinya besar dan mereka mau joint production, ini yang kami utamakan," kata Susilo. "Jadi, kami mendapatkan banyak benefit (keuntungan), tidak hanya membeli."

Tank ringan yang akan diproduksi bersama antara Indonesia dan Turki ini bakal memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang cukup besar. "Paling tidak bodinya kami (Indonesia) yang buat," kata dia. Instalasi, perakitan, dan desain juga menjadi porsi Indonesia.

Sementara engine (mesin) serta rantai tank akan dibuat oleh produsen Turki. "Untuk rantai tank, Indonesia masih belum bisa buat sendiri," ujarnya. Demikian juga mesin. Menurut Susilo, masih belum efisien jika Indonesia membuat mesin tank sendiri. "Kalau engine, masih lebih murah membeli daripada harus membangun pabrik mesin di sini."[DIMAS]


TEMPOInteraktif