0

☆ Kisah Jenderal Besar Soedirman

 Soedirman, Bapak Tentara dari Banyumas 

Jakarta--Ia mungkin telah jadi ikon: sepotong jalan utama dan sebuah universitas negeri telah menggunakan namanya. Raut lelaki tirus itu pernah tertera pada sehelai uang kertas.

Di Jakarta, tubuhnya yang ringkih diabadikan dalam bentuk patung setinggi 6,5 meter di atas penyangga 5,5 meter. Menghadap utara, dibalut jas yang kedodoran, ia memberi hormat--entah kepada siapa.

Barangkali, hanya sedikit cerita yang kita ingat dari Soedirman--sejumput kenangan dari buku sejarah sekolah menengah. Ia panglima tentara yang pertama, orang yang keras hati. Ia pernah bergerilya dalam gering yang akut--tuberkulosis menggerogoti paru-parunya.

Sejak ia remaja, orang segan kepadanya: karena alim, dia dijuluki kaji. Ia aktif dalam gerakan Hizbul Wathan--kepanduan di bawah payung Muhammadiyah.

Dipilih melalui pemungutan suara sebagai Panglima Besar Tentara Keamanan Rakyat/Angkatan Perang Republik Indonesia pada 12 November 1945, Soedirman figur yang sulit dilewatkan begitu saja. Ia mungkin sudah ditakdirkan memimpin tentara.

Dengan banyak pengalaman, tak sulit baginya terpilih sebagai panglima dalam tiga tahap pengumpulan suara. Dia menyisihkan calon-calon lain, termasuk Oerip Soemohardjo--kandidat lain yang mengenyam pendidikan militer Belanda.

 Kisah Seorang Perokok Berat 

Soedirman adalah seorang perokok kelas berat. Ia merokok sejak remaja. Rokok kreteknya tak bermerek, tingwe alias nglinthing dewe artinya meramu sendiri. Sepulang bergerilya, kondisi kesehatan Soedirman memburuk. Ia masuk Rumah Sakit Panti Rapih, Yogyakarta.

Mohamad Teguh Bambang Tjahjadi, 63 tahun, putra bungsu Soedirman, ingat cerita ibunya, Siti Alfiah, bagaimana saat sakit bapaknya tetap ingin merokok.

"Bapak dipaksa berhenti merokok oleh dokter. Karena perokok berat, Bapak tak bisa benar-benar meninggalkan rokok. Bapak meminta Ibu merokok dan meniupkan asap ke mukanya."

Menurut Teguh, belakangan ibunya menjadi perokok. "Barangkali terdengar konyol, tapi Ibu berprinsip menaati perintah Bapak," katanya.

Pada Ahad pagi, 29 Januari 1950, setelah lama terkulai lemas sejak Oktober di rumah peristirahatan tentara di Magelang, mendadak wajah Soedirman tampak cerah. Pagi itu, Ahmad Yani, Gatot Soebroto, serta beberapa petinggi militer dan sipil hadir. Tidak diketahui apa yang dibicarakan.

"Waktu itu, menurut Ibu, tiba-tiba terdengar suara kaleng dan botol pecah mendadak. Bersamaan dengan itu, bendera di halaman melorot setengah tiang. Sampai Ibu bilang ke beberapa pengawal, ’Ah, itu hanya angin’."

Setelah salat magrib, sebagaimana didengar dari Alfiah, Soedirman memanggil istrinya ke kamar. Di dalam, dia berkata, "Bu, aku sudah tidak kuat. Titip anak-anak. Tolong aku dibimbing tahlil.” Alfiah menuntunnya mengucap Laa Ilaha Illallah, dan Soedirman mengembuskan napas terakhir. 

 Kisah Asmara di Wiworo Tomo 

Soedirman memang begitu sayang kepada istrinya. Menurut Mohamad Teguh Bambang Tjahjadi, 63 tahun, putra bungsu Soedirman, ibunya pernah bercerita bagaimana bapaknya tergolong teliti untuk urusan kosmetik dan busana. "Bapak selalu memilihkan bedak dan busana untuk Ibu. Ibu tinggal mengenakan," ujar Teguh. Bapaknya ternyata juga suka menjaga penampilan agar rapi dan berwibawa, terutama saat berpidato.

Ibunya sekali waktu bercerita, pernah saat Soedirman berpidato, ia merasa cemburu. Soedirman saat itu berpidato di hadapan putri-putri Keraton Solo. Mereka terlihat kagum pada penampilannya yang besus atau selalu rapi. Selesai pidato, Alfiah berseloroh, "Kamu senang, ya? Kalau begitu mau lagi?" Soedirman langsung menjawab, "Ya tidak, kan aku sudah punya kamu."

Kisah asmara Soedirman dan Alfiah dimulai di Perkumpulan Wiworo Tomo, Cilacap. Soedirman tersohor sebagai pemain sepak bola dan pemain tonil atau teater. Dia dijuluki Kajine karena alim. Tatkala menjadi ketua, Soedirman memilih Alfiah sebagai bendahara Perkumpulan. Salah seorang teman Soedirman, menurut Teguh, bercerita, banyak pemuda naksir kepada ibunya tapi tak berani mendekati karena segan kepada sang ayah.

Gosip Soedirman menaksir Alfiah, kata Teguh, bermula dari kebiasaan Soedirman berkunjung ke rumah Sastroatmodjo, orang tua Alfiah. Silaturahmi itu berkedok koordinasi internal Muhammadiyah. Kala itu Soedirman termasuk pengurus Hizbul Wathan dan Pemuda Muhammadiyah. Adapun orang tua Alfiah pengurus Muhammadiyah.

Saat menjadi guru HIS Muhammadiyah, Soedirman dikenal dermawan. Gajinya kerap dipakai membantu tetangga. Tatkala menjadi anggota Badan Penyediaan Pangan, lembaga penarik upeti di bawah Jepang, Soedirman bahkan tidak memaksa warga menyetor upeti jika kekurangan.

"Nenek tahu betul Soedirman muda naksir Alfiah. Nenek merestui karena kagum pada kealimannya. Nenek membujuk Kakek mau menerima Soedirman menjadi menantu. Saat itu, usia Bapak 20 tahun, Ibu 16 tahun."

Menurut Teguh, paman ibunya yang bernama Haji Mukmin, saudagar pemilik hotel, sesungguhnya tidak setuju terhadap perkawinan Alfiah dan Soedirman. Mukmin berkeras Alfiah harus mendapatkan suami dari kalangan orang kaya. Adapun Soedirman anak ajudan wedana, yang bergaji kecil. "Akhirnya, menurut Ibu, semua ongkos pernikahan diam-diam disiapkan Nenek. Strategi itu agar Bapak tidak disepelekan keluarga besar Kakek."

Dari ibunya, Teguh mendengar, pada saat makan bersama keluarga besar, Haji Mukmin menyingkirkan hidangan paling enak dari hadapan bapaknya. Sang ibu tersinggung, tapi bapaknya memilih mengalah. Sikap Haji Mukmin berubah setelah Soedirman diangkat menjadi Panglima Besar. Ketika diarak ke Cilacap, dia melihat pamannya itu berdiri di pinggir jalan. Soedirman menghentikan mobil, lalu mengajaknya masuk ke mobil.

 Soedirman dan Keris Penolak Mortir 

Desing pesawat membangunkan Desa Bajulan yang senyap, suatu hari di awal Januari 1949. Penduduk kampung di Nganjuk, Jawa Tengah, yang tengah berada di sawah, halaman, dan jalanan, itu panik masuk ke rumah atau bersembunyi ke sebalik pohonan.

Warga Nganjuk tahu itu pesawat Belanda yang sedang mencari para gerilyawan dan bisa tiba-tiba memuntahkan bom atau peluru. Tak kecuali Jirah. Perempuan 16 tahun itu gemetar di dapur seraya membayangkan gubuknya dihujani peluru.

Di rumahnya ada sembilan laki-laki asing tamu ayah angkatnya, Pak Kedah, yang ia layani makan dan minum. Meski tak paham siapa orang-orang ini, Jirah menduga mereka yang sedang dicari tentara Belanda. Sewaktu pesawat mendekat, dia melihat seorang yang memakai beskap duduk di depan pintu dikelilingi delapan lainnya. “Saya mengintip dan menguping apa yang akan terjadi dari dapur,” kata Jirah, September lalu.

Lelaki pemakai beskap yang oleh semua orang dipanggil ”Kiaine” atau Pak Kiai itu mengeluarkan keris dari pinggangnya. Keris itu ia taruh di depannya. Tangannya merapat dan mulutnya komat-kamit merapal doa. Ajaib. Keris itu berdiri dengan ujung lancipnya menghadap ke langit-langit. Kian dekat suara pesawat, kian nyaring doa mereka.

Keris itu perlahan miring, lalu jatuh ketika bunyi pesawat menjauh. Kiaine menyarungkan keris itu lagi dan para pendoa meminta undur diri dari ruang tamu. Kepada Jirah, seorang pengawal Kiaine bercerita bahwa keris dan doa itu telah menyamarkan rumah dan kampung tersebut dari penglihatan tentara Belanda.

Dari curi-dengar obrolan para tamu dengan ayahnya itu, Jirah samar-samar tahu, orang yang memakai beskap bertubuh tinggi, kurus, dan pendiam dengan napas tercekat yang dipanggil Kiaine tersebut adalah Jenderal Soedirman. “Saya mendapat kepastian itu Pak Dirman justru setelah beliau meninggalkan desa ini,” ujarnya.

Waktu itu Panglima Tentara Indonesia ini sedang bergerilya melawan Belanda, yang secara resmi menginvasi kembali Indonesia untuk kedua kalinya tiga tahun setelah Proklamasi. Jirah ingat, rombongan itu--yang berjumlah 77 orang--datang ke Bajulan pada Jumat Kliwon Januari 1949. Di rumahnya, Soedirman ditemani delapan orang, antara lain Dr Moestopo, Tjokropranolo, dan Soepardjo Roestam. Yang lain menginap di rumah tetangga.

Selama lima hari di Bajulan, tak sekali pun Belanda menjatuhkan bom atau menembaki penduduk. “Itu berkat keris dan doa-doa,” kata Jirah. Soedirman seolah-olah tahu tiap kali Belanda akan datang mencarinya. Karena itu, operasi Belanda mencari buron nomor wahid tersebut selalu gagal.

 Cerita Kesaktian Soedirman 
foto
Soedirman terkenal punya firasat dan perhitungan jitu semasa bergerilya. Anak bungsunya, Mohamad Teguh Sudirman, mendengar banyak cerita ”kesaktian” ayahnya. Teguh lahir pada 1949 ketika ibunya bersembunyi di Keraton Yogyakarta saat ayahnya bergerilya. Dia tak sempat bertemu dengan ayahnya, yang meninggal dua bulan setelah ia lahir, dan hanya mendengar kisah Soedirman dari sang ibu, Siti Alfiah.

Inilah kesaktian sang Jenderal yang merupakan perokok berat ini.

Ceritanya ketika Soedirman sampai di Gunungkidul. Ia tak mengizinkan pasukannya beristirahat lama-lama. Benar saja, beberapa saat kemudian, pasukan Belanda tiba di lokasi peristirahatan pasukannya. Jika Soedirman, yang dalam sakit bengek dan tubuh rapuh, tak segera meminta mereka jalan lagi, pertempuran tak akan bisa dihindari. "Dan bisa jadi pasukan Bapak kalah," kata Teguh.

Soedirman, yang selalu menyamar sepanjang gerilya, juga kerap diminta mengobati orang sakit. Di sebuah desa di Pacitan, Teguh bercerita, Soedirman dan pasukannya kelaparan karena tak menemukan makanan berhari-hari. Mau meminta kepada warga desa, takut ada mata-mata Belanda. Saat rombongan ini beristirahat, seorang penduduk menghampiri mereka dan meminta air mantra untuk kesembuhan istri lurah di situ.

Sang Panglima mengambil air dari sumur, lalu meniupkan doa. Ajaib, istri lurah yang terbaring payah itu bisa bangun setelah minum. Pak Lurah pun menyilakan Soedirman dan anak buahnya beristirahat. Ia menjamunya dengan pelbagai makanan. "Baru setelah itu Bapak mengenalkan diri," kata Teguh.

 Sang Jenderal Klenik 

Kepercayaan dan kegemaran Soedirman pada supranatural tak hanya terjadi saat gerilya, tapi juga dalam diplomasi formal dengan Belanda. Muhammad Roem punya kisah menarik tentang klenik Soedirman. Syahdan, suatu pagi beberapa hari menjelang perundingan Renville di Yogyakarta pada 17 Januari 1948, Roem dipanggil Presiden Sukarno.

Presiden meminta Ketua Delegasi Indonesia dalam perundingan itu menemui Soedirman di rumahnya. "Sebagai ketua delegasi, jiwa Saudara harus diperkuat," kata Presiden. "Temuilah segera Panglima Soedirman." Meski awalnya menolak, Roem, yang tak mengerti urusan klenik, menuruti saran itu.

Di rumahnya, Soedirman sudah menunggu. Sang Panglima ditemani seorang anak muda yang ia kenalkan kepada Roem sebagai "orang pintar". Rupanya, anak muda yang dikenal Roem tak punya pekerjaan tetap itu yang akan "memperkuat jiwa" Menteri Dalam Negeri ini. Dukun itu kemudian memberinya secarik kertas. "Jimat ini tak boleh terpisah dari Saudara," kata Soedirman. "Kalau hilang, kekuatannya bisa berbalik. Jagalah sebaik-baiknya."

Jimat itu menemani Roem menghadapi delegasi Belanda yang keras kepala tak mau hengkang dari Indonesia. Seorang diplomat Amerika Serikat yang jadi penengah rundingan itu memuji Roem dan delegasi Indonesia. "Saya sudah kesal karena Belanda begitu legalistik, tapi kalian bisa melawannya dengan legalistik juga. You are wonderful," katanya, seperti ditulis Roem dalam Jimat Diplomat. Roem, lulusan Rechts School (Sekolah Hukum) di Jakarta, hanya mesem sambil meraba jimat itu di saku celananya.

Akan tetapi, cerita paling absurd yang pernah didengar anak bungsunya, Mohamad Teguh Sudirman, adalah kisah seorang santri dari Pesantren Krapyak, Yogyakarta. Kepadanya, santri itu menceritakan kisah gurunya yang ikut bergerilya bersama Soedirman. Dalam sebuah pertempuran sengit, menurut santri itu, Soedirman menjatuhkan pesawat Belanda dengan meniupkan bubuk merica. Teguh berkomentar, "Gila, ini tak masuk nalar."

 Soedirman Penganut Kejawen Sumarah 

Soedirman terkenal punya firasat dan perhitungan jitu semasa bergerilya. Jenderal dari Banyumas dan percaya klenik ini dikabarkan memiliki bermacam kesaktian.

Soedirman disebut sebagai penganut aliran kejawen Sumarah. Ia gemar mengoleksi keris. Ia juga percaya benda pusaka itu punya tuah yang bisa melindunginya.

Anak bungsu Soedirman, Mohamad Teguh Sudirman, bercerita sewaktu ayahnya terpojok di lereng Gunung Wilis, Tulungagung, keris ayahnya bisa menyelamatkan pasukannya. Padahal ketika itu tentara gerilyawan tak punya celah meloloskan diri dari kepungan pasukan Belanda.

Soedirman tiba-tiba mencabut cundrik, keris kecil pemberian seorang kiai di Pacitan, dan mengarahkannya ke langit. Tak berapa lama, awan hitam bergulung-gulung, petir dan angin menghantam-hantam. Hujan lebat pun turun dan membuyarkan kesolidan pengepungan Belanda. Lagi-lagi pasukan Soedirman selamat.

Cundrik itu ia tinggalkan di rumah penduduk. Beberapa tahun setelah Soedirman meninggal pada 1950, Panglima Kodam V Brawijaya Kolonel Sarbini datang ke rumahnya di Kota Baru, Yogyakarta, ditemani seorang petani.

Menurut Teguh, Sarbini bercerita kepada ibunya, Siti Alfiah, petani itu hendak mengembalikan cundrik Soedirman yang dititipkan kepadanya sewaktu gerilya. "Cundrik itu kami titipkan di Museum Soedirman di Bintaran Timur, Yogya," ujar Teguh. "Tapi sekarang hilang.

 Bintang Lapangan Sepak Bola 

Senin Pon, 18 Maulud 1846 dalam almanak Jawa atau 24 Januari 1916. Seorang bayi lahir di Dukuh Rembang, Desa Bantar Barang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah, sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Purbalingga. Ia lahir dari rahim Siyem, wanita asal Purwokerto, istri Karsid Kartoworidji, seorang pekerja pabrik gula.

Seperti ditulis Majalah Tempo Senin 12 November 2012, bayi laki-laki itu diberi nama Soedirman. Nama itu diberikan ayah angkatnya, Raden Tjokrosoenarjo, asisten wedana di Rembang, Purbalingga. Sejak lahir, ia memang langsung diurus dan tinggal di rumah pasangan Tjokrosoenarjo dan Toeridowati.

Soedirman memasuki masa sekolah pada 1923. Kala itu, berkat status Raden Tjokrosoenarjo yang bekas pejabat, Soedirman kecil bisa memperoleh pendidikan formal di Hollandsch-Inlandsche School (HIS, setingkat sekolah dasar) pada usia tujuh tahun.

Di sekolah inilah bintang Soedirman mulai bersinar terang. Salah satunya lewat olahraga kegemarannya: sepak bola. Menurut Teguh, saking piawainya memainkan si kulit bundar, Soedirman, yang biasa berposisi sebagai penyerang dijuluki si bintang lapangan.

Pria 62 tahun itu mengatakan ayahnya juga menguasai betul aturan dan tata cara permainan bola sepak. Lantaran dikenal sebagai sosok yang jujur, Soedirman kemudian kerap didaulat menjadi wasit. "Kebiasaan sepak bola ini terbawa terus sampai Bapak remaja menuju dewasa," kata Teguh.

 Di Sekolah, Jenderal Soedirman Dijuluki Kaji 

Soedirman memasuki masa sekolah pada 1923. Kala itu, berkat status Raden Tjokrosoenarjo, ayah angkatnya yang bekas pejabat, Soedirman kecil bisa memperoleh pendidikan formal di Hollandsch-Inlandsche School (HIS, setingkat sekolah dasar) pada usia tujuh tahun. Di sekolah milik pemerintah ini, ia dikenal sebagai murid yang sangat rajin, berdisiplin, dan pandai.

Seperti ditulis Majalah Tempo Senin 12 November 2012, Soedirman dikenal sebagai sosok yang tak segan membantu teman-temannya dalam hal apa pun, termasuk pelajaran. Ia sangat antusias mengikuti pelajaran bahasa Inggris, ilmu tata negara, sejarah dunia, sejarah kebangsaan, dan agama Islam. "Saking tekunnya pada pelajaran agama, Soedirman diberi julukan Kaji atau Haji," ujar sejarawan Rushdy Hoesein.

Cara bergaul ayahnya pun luwes, kata anak bungsunya, Mohammad Teguh. Dia bisa memastikan hal itu berdasarkan cerita ibunya. Soedirman bisa berkawan dan menempatkan diri di antara senior ataupun juniornya. "Bapak biasa berada di tengah banyak orang. Soalnya Bapak sangat piawai berpidato," ujarnya. Terutama saat ayahnya getol mengurus organisasi intrasekolah Putra-Putri Wiworotomo.

Soedirman lulus HIS pada 1930. Ia baru masuk ke Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO, setara dengan sekolah menengah pertama) Parama Wiworotomo, Cilacap, dua tahun setelahnya dan lulus pada 1935.

Bersekolah di MULO merupakan tahapan penting bagi Soedirman. Di sekolah itulah ia mendapatkan pendidikan nasionalisme dari para guru yang kebanyakan aktif di organisasi Boedi Oetomo, seperti Raden Soemojo dan Soewardjo Tirtosoepono, lulusan Akademi Militer Breda di Belanda.

 Begini Asal-usul Keluarga Jenderal Soedirman 

Soedirman lahir pada Senin Pon, 18 Maulud 1846 dalam almanak Jawa atau 24 Januari 1916 di Dukuh Rembang, Desa Bantar Barang, Kecamatan Rembang, Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Soedirman diurus dan tinggal di rumah asisten wedana di Rembang, Raden Tjokrosoenarjo dan istri Toeridowati.

Seperti dimuat Majalah Tempo Senin, 12 November 2012, data Pusat Sejarah Tentara Nasional Indonesia menyebutkan, istri Tjokrosoenarjo adalah kakak kandung ibunda Soedirman. Sejak Soedirman masih di dalam kandungan, Tjokrosoenarjo sudah meminta izin Siyem agar kelak bisa merawat kemenakannya itu.


Setelah Soedirman berusia delapan bulan, Tjokrosoenarjo pensiun dari jabatannya. Berbekal duit pensiun 62,35 gulden, ia memboyong keluarganya, termasuk Soedirman dan orang tuanya, pindah ke sebuah rumah sederhana di Kampung Kemanggisan, Kelurahan Tambakreja, sebelah selatan pusat Kota Cilacap, Jawa Tengah. "Jadi, Bapak cuma numpang lahir di Purbalingga, lalu kehidupannya berlanjut di Cilacap," kata Mohamad Teguh Bambang Tjahjadi, anak bungsu Soedirman, saat ditemui Tempo awal Oktober lalu.

Teguh bercerita, selama ini banyak buku dan literatur digital di dunia maya menulis ngawur soal asal-usul keluarganya. Dari sekian banyak buku tentang ayahnya, Teguh hanya percaya pada buku berjudul Doorstoot naar Djokja: Pertikaian Pemimpin Sipil-Militer karya wartawan senior Julius Pour terbitan 2005.

"Walau bukan buku biografi Bapak, ceritanya cocok semua dengan cerita Ibu," ujar bungsu dari sembilan putra-putri pasangan Soedirman dan Siti Alfiah itu.

Soal asal-usul keluarga sang Panglima Besar, Teguh mengatakan, berdasarkan pernyataan keluarga, Soedirman merupakan anak kandung Tjokrosoenarjo, Asisten Wedana Rembang, bukan anak angkat seperti yang selama ini tertulis di berbagai buku sejarah. "Belum ada satu pun buku yang menulis soal ini (versi keluarga)," katanya.

Tjokrosoenarjo wafat saat Soedirman masih menempuh sekolah guru di Cilacap pada sekitar 1936. Ia mewariskan seluruh hartanya kepada anak tunggalnya itu.

Siti Alfiah, istri Soedirman, beberapa kali berusaha meluruskan soal data sejarah ini, tapi selalu kandas. Janda Soedirman itu pernah berupaya meluruskannya pada 1960-1970-an. Namun, pihak Pusat Sejarah ABRI kala itu malah mengesahkan secara resmi sejarah orang tua Soedirman yang masih kontroversial tersebut lewat pengadilan. "Tapi aneh karena tak ada satu pun anggota keluarga yang diundang," ujar Teguh.

Bagi Teguh, ibundanya adalah satu-satunya orang yang tahu persis soal riwayat sang Jenderal Besar. Sebab, semua dokumen yang berkaitan dengan Soedirman telah dilenyapkan demi kepentingan keamanan sebelum ia berangkat bergerilya.

Menurut Teguh, sejarawan Anhar Gonggong pernah memberinya saran agar ia menuliskan semua riwayat Soedirman dari sudut pandang dan pengakuan keluarga. Namun, hingga kini dia belum pernah mencoba melaksanakan saran Anhar itu.

"Yang jelas, Bapak itu pahlawan nasional. Jasanya banyak, perlu jadi teladan bangsa ini. Itu saja cukup," ucap Teguh.

 Bekas Kamar Jenderal Sudirman Bertarif Rp 5 Juta 

Yogyakarta - Sebuah kamar di Hotel Inna Garuda, Jalan Malioboro, Yogyakarta, pernah ditempati Panglima Besar Jenderal Sudirman sebagai kantor sekaligus kamar tidur. Anda tertarik menginap di kamar Jenderal Sudirman? Bisa, Anda hanya perlu mengeluarkan Rp 5 juta per malam untuk tidur di kamar 291 itu.

“Kami menjual nilai sejarah kamar yang pernah digunakan sebagai kantor dan kamar Pak Dirman,” kata Ayub Khan, juru bicara Hotel Inna Garuda, Yogyakarta, Rabu 29 Juni 2011. Menurut Ayub, kamar dengan kelas suite room itu tiap bulan tak pernah sepi penghuni.

Kamar Sudirman ini tertata rapi layaknya kamar hotel berbintang lima. Meski pernah dihuni Pak Dirman, tidak semua perangkat di kamar ini asli. Ada sebagian yang sudah diganti karena termakan usia. Ada beberapa benda peninggalan Sudirman yang masih tersimpan di kamar tersebut, seperti foto Sudirman ketika masih memimpin perang gerilya melawan penjajah Belanda.

Adapun barang peninggalan Sudirman seperti patung, baju, pusaka, hingga tempat tidur kuno yang masih ada kelambu sebagai pemberian istri mendiang Sudirman tidak ditempatkan di kamar itu. Alasannya, tamu banyak yang takut jika benda-benda kuno dipasang di kamar itu. “Kami simpan di tempat lain di hotel,” kata dia.

Kebanyakan para tamu yang menyewa kamar itu adalah kalangan pejabat negara, wisatawan lokal, maupun mancanegara yang sangat berminat terhadap wisata sejarah.

Sebelum kemerdekaan masa penjajahan Belanda, hotel ini bernama Grand Hotel. Kemudian pada masa penjajahan Jepang, hotel ini berganti nama Hotel Asahi. Kemudian pada zaman kemerdekaan, hotel ini berganti nama menjadi Hotel Merdeka dan akhirnya menjadi Hotel Inna Garuda.

Walikota Yogyakarta Herry Zudianto mengusulkan kepada pengelola hotel untuk mengembalikan ruang perkantoran dan tempat tinggal Jenderal Sudirman itu seperti zaman dahulu. Pasalnya, kamar itu juga merupakan ikon sejarah perjuangan melawan penjajah Belanda.

“Akan lebih bagus dan menarik jika kamar itu dikembalikan seperti tempo dahulu. Penataan ruangannya dibuat sama seperti saat Jenderal Sudirman berkantor di sini,” kata Herry.

TIM TEMPO

© Tempo.Co
0

Naik Ahmadi kini bebas gerah

http://klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2012/11/13/114360/250x125/naik-ahmadi-kini-bebas-gerah.jpgPengembangan proyek mobil listrik yang didukung oleh Menteri BUMN Dahlan Iskan terus dilanjutkan. Hari ini, Dahlan mengatakan mobil tersebut telah dipasang pendingin ruangan/air conditioner (AC).

"Sudah ada AC-nya sekarang, mulai hari ini," ungkap Dahlan ketika ditemui di Gedung Mandiri Pusat di Jakarta, Selasa (13/11).

Dahlan hari ini kembali membawa mobil listrik yang setipe dengan 'Hyundai AtoZ' itu. Setelah dari Gedung Mandiri, Dahlan mengatakan akan langsung ke Komisi VII DPR untuk membahas inefisiensi PLN.

Dari pantauan merdeka.com, Dahlan menyetir sendiri mobil listriknya tersebut. Sedangkan Sopir Dahlan, Sahidin justru duduk di belakang.

Sebelumnya, pencipta mobil listrik Ahmadi, Dasep Ahmadi mengungkapkan mobil tersebut masih perlu penyempurnaan. Salah satunya adalah pendingin ruangan dan pemutar musik di dalam mobil yang belum dipasang pada waktu percobaan pertama dulu.

Saat itu, Dasep mengaku, pembuatan mobil listrik tersebut menelan biaya hingga Rp 300 juta. Hingga kini, banyak negara yang kagum atas penemuan Dasep tersebut.

Ahmadi yang diubah namanya menjadi Evina, telah berkeliling dari Norwegia hingga Bangladesh.(mdk|rin)


© Merdeka
0

Dua dekade lagi, ekonomi Indonesia kalahkan Jerman dan Inggris

http://klimg.com/merdeka.com/i/w/news/2012/11/13/114425/250x125/dua-dekade-lagi-ekonomi-indonesia-kalahkan-jerman-dan-inggris.jpgLembaga Konsultan Mc Kinsey Global Institute menilai Indonesia berpotensi mengalahkan perekonomian Inggris dan Jerman pada 2030 mendatang. Pada saat itu, pasar Indonesia diperkirakan akan mencapai sekitar USD 1,8 triliun.

Chairman McKinsey Global Institute (MGI) Indonesia, Raoul Oberman, mengatakan besarnya perekonomian Indonesia nanti didorong oleh peningkatan kelas konsumen menjadi 135 juta dari 45 juta penduduk saat ini yang berpendapatan USD 3.600 per kapita per tahun.

"Dua dekade kedepan ada 90 juta kelas baru. Kecuali China dan India, pertumbuhan kelas konsumen ini lebih tinggi dari negara manapun," ujarnya dalam acara 'Bersama Menuju Indonesia Maju 2030' di Ballroom Ritz Carlton, Jakarta, Selasa (13/11).

Dia mengatakan terdapat empat sektor potensial dalam perekonomian Indonesia yang akan menawarkan pasar senilai USD 1,8 triliun atau naik hampir empat kali lipat dari hanya USD 0,5 triliun saat ini. Empat pasar tersebut yakni pelayanan konsumen atau jasa, pertanian dan perikanan, sumber daya alam, dan pendidikan.

"Indonesia perlu mengatasi sejumlah tantangan dalam mengelola kebutuhan yang terus meningkat, di mana kebutuhan energi akan naik tiga kali lipat dalam 20 tahun mendatang. Demikian pula dengan kebutuhan air dan baja yang juga akan mengalami peningkatan signifikan," katanya.

Beberapa langkah yang perlu dilakukan Indonesia antara lain mentransformasikan jasa konsumen, mendorong produktivitas pertanian dan perikanan, memaksimalkan sumber daya alam non -konvensional sebagai energi alternatif, dan berinvestasi pada pengembangan keterampilan.

Perkembangan urbanisasi yang diperkirakan semakin meningkat kedepan membuat permintaan akan konsumsi bahan pokok akan turut naik. "Indonesia tidak saja dapat memenuhi permintaan domestik namun juga melakukan ekspor produk ke kawasan dunia atau tidak hanya jago kandang namun juara dunia," ungkapnya.

Indonesia harus memaksimalkan potensi energi cadangan yakni panas bumi yang mana merupakan salah satu terbesar di dunia. Pengurangan konsumsi energi minyak bumi dapat ditekan dengan melakukan perbaikan atau pengaspalan jalan sehingga terjadi efisiensi konsumsi BBM. "Indonesia masih 80 persen mengimpor BBM dan itu tidak efektif. Kurangi konsumsi BBM 15 persen sehingga penurunan emisi 10 persen efek rumah kaca," katanya.

Hal terakhir yang harus dilakukan untuk memajukan perekonomian bangsa ialah pensinergian kegiatan antara pemerintah dan swasta dapat terwujud. "Integrasi antar swasta dan pemerintah harus terjadi untuk mencapai negara maju 2030," ujarnya.(Mdk|ar)


© Merdeka
0

Rusia Akan Bangun Rel Kereta di Kalimantan

http://statik.tempo.co/data/2012/10/16/id_145518/145518_275.jpgJakarta - Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan, Tunjung Inderawan, mengatakan pemerintah Rusia akan membangun rel kereta api di Kalimantan Timur bagian selatan.

"Sekarang sedang melakukan studi," kata Tunjung Inderawan, di sela-sela kegiatan "Review Masterplan Jalur KA Pulau Kalimantan", di Jakarta, Selasa, 13 November 2012.

Ia menjelaskan, jalur tersebut akan menyusuri batas provinsi dan keluar di pantai timur Kalimantan

Rusia membangun jalur tersebut untuk pengangkutan batu bara. Meski demikian, Tundjung berharap di masa yang akan datang Rusia akan menyediakan slot untuk penumpang.

Sebelumnya, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Alexander Ivanov, pernah mengatakan Joint Stock Company Russian Railways berencana membangun jalur kereta di Kalimantan Timur. "Panjangnya 200 kilometer," kata Ivanov ketika ditemui Tempo di kantornya, September silam.

Ivanov mengatakan perusahaan tersebut juga akan berinvestasi untuk pengembangan infrastruktur terkait. Rel sepanjang 200 kilometer tersebut dibangun sebagai prasarana transportasi batu bara menuju pelabuhan yang ada di Kalimantan Timur. “Untuk pengoperasian rel tersebut, para ahli dari Rusia akan didatangkan untuk melatih tenaga ahli Indonesia,” ia menjelaskan.

Selain membangun rel menuju pelabuhan, JSC Russian Railways juga berencana merekonstruksi rel di dalam area pelabuhan, serta membangun stasiun pembangkit tenaga batu bara. Ivanov mengungkapkan, proyek ramah lingkungan itu telah mendapat dukungan, baik dari pemerintah pusat Indonesia, maupun pemerintah provinsi Kalimantan Timur. Menurut Ivanov, para pihak yang terkait sudah menandatangani dokumen kerja sama untuk membangun rel tersebut. Total investasi proyek itu mencapai US$ 2,5 miliar.

Ivanov menambahkan, proyek tersebut sejalan dengan rencana pemerintah Indonesia untuk meningkatkan pembangunan infrastruktur. "Karena memang sepengetahuan kami, pengembangan infrastruktur menjadi prioritas pemerintah Indonesia," kata Ivanov.

Rel yang akan dibangun perusahaan Rusia tersebut kelak akan menghubungkan Murung Raya dan Balikpapan, Kalimantan Timur. Pembangunan rencananya dimulai pada kuartal pertama 2014 dan ditargetkan selesai pada 2017. JSC Russian Railways akan membangun rel dalam dua tahap. Pembangunan tahap pertama dilakukan dari Balikpapan ke Kutai Barat, sepanjang 185 kilometer. Dalam tahap kedua, pembangunan dilanjutkan hingga ke Kalimantan Tengah.


© Tempo.Co
0

Meraup Rupiah dari Blogging

http://statik.tempo.co/data/2009/11/23/id_22031/22031_275.jpgMakassar - Tergoda untuk menghasilkan sejumlah rupiah dari hasil blogging menjadi motivasi utama Ariadi mengikuti pelatihan bertema “Blogpreneur” di gedung Lembaga Administrasi Negara Antang, Makassar, Sabtu lalu. Kursus itu membahas bagaimana menghasilkan rupiah dari blogging.

“Teman-teman saya sudah banyak yang berhasil. Namun saya sendiri belum bisa, belum menguasai tekniknya,” kata warga Kabupaten Maros ini.

Bukan hanya Ariadi, para peserta “Kopdar Blogger Nusantara” ini tampak antusias memperhatikan materi yang dibawakan oleh Asri Tadda, blogger profesional dari Makassar, yang juga Direktur Utama PT AstaMedia Group. Mereka ingin belajar menjadi blogger profesional, yang tak hanya menulis di blog untuk kesenangan, tapi juga untuk bisnis.

Memang, banyak orang yang menekuni kegiatan blogging sekadar untuk menyalurkan kesenangan menulis. Tapi, bagi mereka yang ingin serius di bidang ini, blog ternyata bisa menjadi pilihan profesi yang menjanjikan profit tidak sedikit.

Menurut Asri, penghasilan yang bisa diperoleh seorang blogger bisa sampai puluhan juta rupiah per bulan. Bahkan, untuk seorang yang aktif melakukan update di blog, dia mengatakan penghasilan yang bisa diperoleh bahkan hingga ratusan juta rupiah. “Asalkan artikelnya benar-benar menarik dan memang banyak dicari orang,” katanya.

Penghasilan bisa berasal dari iklan produk. Namun, Asri menyarankan agar seorang blogger pemula sebaiknya tidak terlalu berorientasi pada profit. “Cukup menulis secara rutin untuk dimuat di blog, nanti iklannya datang sendiri,” ucapnya.

Asri menjelaskan bahwa sebuah perusahaan bisa menawarkan iklan ke blog kita dengan melihat jumlah kunjungan pembaca ke blog tersebut. Jumlah pembaca bisa diketahui dari data yang tersimpan di mesin pencari, seperti Google.

Selain rajin meng-update, kita mesti pandai-pandai melihat tren blog, termasuk melihat jenis artikel apa yang paling banyak dicari oleh pengunjung.

Blogger yang serius, kata Asri, sebaiknya mengisi satu blog miliknya dengan satu tema saja, untuk memudahkan pembaca. Jika ingin menulis dengan tema berbeda, blogger bisa membuat blog lebih dari satu dan berfokus pada tema tersebut.

Asri mengungkapkan, manfaat menjadi blogger itu telah ia rasakan. Jumlah blog yang dikelolanya saat ini mencapai 1.000 alamat. Namun, agar tidak kerepotan mengelola dan melakukan update, dia merekrut karyawan yang bertugas memperbarui artikel. Dari semua blog yang dikelola Asri, omzet yang diperolehnya juga lumayan. “Dalam sebulan, omzetnya di atas seratus juta,” katanya.

Seperti Asri, Syarifullah Daeng Gassing juga mampu meraup rupiah. “Semuanya merupakan buah keseriusan menjadi blogger,” kata anggota Komunitas Anging Mammiri, sebuah komunitas blogger yang paling aktif di Makassar dan menjadi penyelenggara acara “Kopdar Blogger Nusantara”.

Kegiatan bertajuk “Kopdar Blogger Nusantara” ini merupakan yang kedua kalinya diselenggarakan oleh Komunitas Blogger Nusantara. Pada 2011, acara serupa dilaksanakan di Sidoarjo, Jawa Timur. Saat itu, jumlah peserta yang hadir jauh lebih banyak, sekitar 1.500 orang. Di Makassar kali ini jumlah peserta mencapai 600 orang.


© Tempo.Co
0

Dua Ribu Unit Mobil Esemka Dipesan  

http://statik.tempo.co/data/2012/08/16/id_135744/135744_275.jpgSurakarta - PT Solo Manufaktur Kreasi, pemegang merek mobil Esemka, memverifikasi ulang peminat mobil Esemka Rajawali (jenis sport-utility vehicle) dan Esemka Bima (jenis pikap). Sebab, dari sekitar 12 ribu peminat Esemka, kebanyakan sebatas pesanan lisan.

Humas PT Solo Manufaktur Kreasi, Dwi Budi Martono, mengatakan bahwa verifikasi ulang itu meminta calon pembeli mengisi formulir pemesanan. “Selama pameran Esemka di Solo Techno Park, ada 500-an formulir pemesanan yang diisi,” kata dia di sela pameran, Senin, 12 November 2012.

Namun, ada sebagian calon pembeli yang langsung menghubungi Direktur PT SMK Sulistyo Rabono atau penanggung jawab produksi, Joko Sutrisno. Totalnya, ada sekitar 2.000 unit Esemka sudah dipesan. “Pemesan sudah komitmen menyerahkan uang tanda jadi sebesar Rp 2 juta,” kata Dwi.

Selain tanda jadi, pemesan menyerahkan uang muka minimal 30 persen dari harga mobil. Sulistyo mengatakan bahwa harga jual Esemka Rajawali senilai Rp 130-140 juta, sedangkan Esemka Bima tidak lebih dari Rp 80 juta. Dia menjanjikan bahwa inden mobil Esemka paling lama 6 bulan. “Kuartal pertama 2013, assembling line sudah selesai. Pada bulan keenam, mobil sudah bisa diterima,” katanya.

Rencananya, produksi dilakukan di Solo Techno Park dan rekanan PT SMK di Cikarang, Bekasi. Untuk tahap awal, kapasitas produksi diperkirakan 10-20 unit per bulan. Lalu ditingkatkan menjadi minimal 200 unit per bulan.

Selain itu, ada rencana membangun pabrik perakitan di sekitar Solo. Saat ini perusahaan itu mengincar lahan seluas 10 hektare di Boyolali. Jika lancar, pabrik perakitan di Boyolali ditargetkan dibangun pada awal 2013. Uniknya, sebagian pemesan justru adalah pengusaha kecil menengah dan koperasi. Sebab, dengan harga relatif terjangkau, bisa mendapat mobil operasional usaha.

Pameran mobil Esemka dilaksanakan bertepatan dengan Hari Pahlawan, 10 November lalu, di Solo Techno Park. Direktur Pelayanan dan Pengembangan Solo Techno Park Gampang Sarwono mengatakan bahwa pameran mobil Esemka berlangsung hanya sampai kemarin, 12 November 2012. Mobil Esemka gencar dipromosikan oleh Wali Kota Solo Joko Widodo yang sekarang menjadi gubernur DKI Jakarta.


© Tempo.Co
0

RI Mesti Perkuat Ekonomi Domestik

Tebing Fiskal

http://koran-jakarta.com/images/berita/105490.jpgJakarta - Pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat (AS) akan stagnan apabila pemerintahan Barack Obama gagal mengatasi dampak fiscal cliff (tebing fiskal). Selain itu, kondisi genting di awal tahun 2013 itu juga tidak memberikan dampak positif dalam jangka pendek sehingga dipastikan bakal terjadi reaksi spontan dari berbagai kalangan, termasuk Indonesia.

Untuk itu, pemerintah harus mengantisipasi dampak tebing fiskal AS itu terutama dengan memperkuat ekonomi dalam negeri. "Fiscal cliff dalam satu atau dua tahun pertama akan menyebabkan perekonomian AS stagnan. AS juga akan mengetatkan pengeluaran anggaran sehingga kebijakan perdagangannya akan lebih restriktif. Kondisi ini pasti akan memengaruhi ekspor Indonesia karena AS mengurangi permintaan," kata pengamat ekonomi EC-Think Indonesia, Telisa Aulia Falianty, di Jakarta, Senin (12/11).

Kendati demikian, dia menilai fiscal cliff positif dalam jangka panjang karena akan menyehatkan ekonomi AS. "Jika AS pulih dalam jangka menengah atau panjang, itu bagus untuk ekonomi dunia," ujar dia.

Dia menambahkan, dalam kondisi seperti sekarang ini, tidak banyak pilihan untuk menyelamatkan ekonomi AS. "Menurut saya, meskipun parlemen ingin menolak, namun tidak banyak pilihan, kalau AS mau menyelamatkan ekonominya. Mereka mengalami masalah fiskal yang berat. Jadi, apa pun kebijakan yang disetujui parlemen, kecenderungannya pada pengetatan fiskal," jelas Telisa.

Lebih lanjut, dia mengatakan secara eksternal fiscal cliff memberi tekanan terhadap perekonomian Indonesia. Namun, jika internal Indonesia kuat, harusnya tekanan ini hanya akan berdampak di dalam jangka pendek. "Ada dampak langsung dari fiscal cliff, tetapi ada juga dampak tidak langsung, yakni melalui China. Masalahnya, tekanan internal kita juga kuat, seperti masalah buruh, kenaikan tarif dasar listrik, dan korupsi," tutup Telisa.

Penguatan ekonomi domestik antara lain bisa dilakukan lewat pengembangan usaha kecil menengah (UKM) yang terbukti lebih tahan terhadap krisis. Di tengah tren pelambatan ekonomi global, UKM harus diarahkan untuk menghasilkan produk yang berorientasi pasar lokal. Hal itu selain bisa menggerakkan ekonomi lokal, juga sebagai antisipasi membanjirnya produk impor, hasil limpahan dari surplus negara eksportir.

Sebelumnya, pengamat ekonomi dari Universitas Paramadina, Wijayanto, menyatakan Indonesia mesti mengantisipasi dampak penerapan kebijakan fiscal cliff AS awal 2013, terutama pada kemungkinan penurunan impor AS dan pelemahan ekonomi global. Apabila pemerintahan Barack Obama gagal mengatasi isu fiscal cliff , diperkirakan perekonomian AS akan terkontraksi sekitar 1 triliun dollar AS sehingga langsung memicu resesi ekonomi dunia karena otomatis mengurangi impor AS dari seluruh dunia. Selama ini, AS merupakan lokomotif utama ekonomi dunia dan menjadi pasar terbesar ketiga ekspor Indonesia setelah China dan Jepang.

Defisit Besar
Sementara itu, Direktur Perhimpunan Prakarsa Jakarta, Setyo Budiantoro, menambahkan, defisit anggaran AS sudah terlalu besar dan membahayakan ekonomi, karena itu tebing fiskal mesti ditambal dengan pendapatan pajak, tapi meminimalisir demand yang kempes.

"Orang kaya kan tidak membelanjakan semua uangnya, inilah yang dipajaki sehingga tidak menganggu demand. Selain itu, untuk belanja sosial, seperti Obamacare, diusahakan tidak dipotong. Inilah pertarungan antara Demokrat dan Republik," kata dia. (Rtr/lex/gus/AR-2 )


© Koran Jakarta
0

LIPI usung bioteknologi untuk pemanfaatan SDA

Bogor  - Pusat Penelitian Bioteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar seminar internasional Bioteknologi 2012 dihadiri 120 orang peserta yang membahas peran bioteknologi sebagai kunci pemanfaatan sumber daya alam (SDA).

"Bioteknologi merupakan salah satu upaya efektif dalam memaksimalkan sumber daya alam di Indonesia yang sangat berlimpah," kata Kepala Pusat Penelitian (P2) Bioteknologi LIPI, Dr Ir Witjaksono, saat membuka seminar yang digelar di IPB International Convention Center, Bogor, Selasa.

Witjaksono mengatakan, cakupan keilmuan bidang bioteknologi sangat luas, meliputi bioteknologi pertanian, bioteknologi pangan, bioteknologi farmasi dan kesehatan, bioteknologi lingkungan, bioteknologi industri serta bioinformatika.

Menurutnya, upaya memaksimalkan pemanfaatan bidang bioteknologi dan mencari solusi atas tantangan saat ini akan dikupas dalam Seminar Internasional Bioteknologi 2012 yang diselenggarakan di Bogor selama dua hari 13-14 November.

Dijelaskannya, salah satu tujuan penyelenggaraan Seminar Internasional Bioteknologi 2012 adalah mengkomunikasikan dan mencari solusi dalam menghadapi tantangan dan peluang dalam memanfaatkan potensi sumber daya alam secara maksimal melalui bioteknologi.

"Seminar ini memberikan kesempatan bagi pihak industri dan pakar terkait untuk membagi keahlian dan pengalaman dalam pengembangan produk berbasis bioteknologi dan juga mengenai proses komersialisasi hasil penelitian," katanya.

Witjaksono mengungkapkan, seminar tersebut merupakan wadah bagi para peneliti, akademisi, pakar industri dan para stakeholder lain untuk saling berbagi dan berdiskusi mengenai kemajuan dan perkembangan bioteknologi di berbagai bidang.

Dikatakannya, untuk bidang bioteknologi pertanian, akan diulas mengenai topik penelitian di bidang bioteknologi tanaman dan hewan (ternak), termasuk juga aplikasi teknik-teknik genetika molekuler untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas tanaman pangan.

"Dalam seminar ini juga akan dibagas bagaimana mengurangi akibat negatif dari cekaman biotik dan abiotik, pupuk alami (biovertilizer), pemanfaatan genetika molekuler dan biologi reproduksi untuk meningatkan kualitas dan produktivitas hewan ternak, serta alikasi bioteknologi dalam penelitian pakan dan produksinya," katanya.

Sementara itu, lanjut Witjaksono, untuk bidang bioteknologi pangan, akan dibahas penelitian dalam bidang nutrigenomik, pengembangan pangan fungsional, aplikasi bioteknologi untuk meningkatkan kualitas nutrisi, rasa, tekstur dan penampilan makanan, keamanan pangan, serta toksikologi dan mikrobiologi pangan.

Sejauh ini, kata Witjaksono, bidang bioteknologi farmasi dan kesehatan yang mencakup industri farmasi telah banyak memperoleh manfaat dari hasil penelitian berbasis bioteknologi, antara lain pengembangan vaksin dan obat-obatan, kosmetik, aplikasi kultur sel dalam penelitian kesehatan dan farmasi, terapi dan diagnostik, nutrasetika dan juga kimia bahan alam.

Witjaksono menambahkan, dibidang bioteknologi dan industri dibahas pula pemanfaatan proses bioteknologi untuk aplikasi industri, bioproses, biorefinery (produksi bioetanol dan biodisel).

Sementara berkaitan dengan bioinformatika, pembahasan akan mencakup penelitian di bidang genomik, proteomik, metabolimik, protein modeling, dan juga aplikasinya, seperti drug discovery and design.

"Dalam seminar ini, kita mengundang peneliti, akademisi dan stakeholder dari dunia industri untuk duduk bersama, mengetahui peran bioteknologi sebagai kunci pemanfaatan sumber daya alam. Sehingga kedepan hasil riset dan industri bisa berjalan seiring," katanya.

Ketua Panitia Seminar Bioteknologi 2012, Anggia Prasetyoputri menyebutkan seminar diikuti sebanyak 140 orang peserta yang terdiri dari peneliti, akademisi, dan para pengambil keputusan di dunia industri.

Seminar juga dihadiri oleh peserta dari sejumlah negara seperti Jepang, Australia, Jerman, dan Malaysia. (KR-LR)


© Antara
0

Indonesia ladang jual beli online terbesar se-Asia

http://img.antaranews.com/new/2012/10/small/20121025FB-Skype.jpg

Jakarta - Indonesia memiliki potensi menjadi negara dengan laman jual beli online atau e-commerce terbesar se-Asia, menyusul perekonomian negara yang terus meningkat dan populasi yang terus berkembang.

"Indonesia memiliki potensi pasar e-commerce terbesar di Asia karena pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat," kata Chairman dan Kepala Eksekutif Rakuten.Inc Hiroshi Mikitani ketika membuah Rakuten Expo Jakarta di Jakarta pada Senin (12/11).

Kepala Eksekutif MNC Group Hary Tanoesoedibjo mengatakan penetrasi Internet di Indonesia tumbuh sebesar 20 persen pada tahun ini dan dua-tiga tahun lagi akan tumbuh 40 persen. Tentunya, tingginya penetrasi Internet akan menggenjot pertumbuhan laman jual beli online.

Faktor kedua, kata Hary, populasi di Indonesia terus naik terutama populasi yang berusia muda atau di bawah 40 tahun. Hebatnya, masyarakat usia muda itu sangat cerdas dan melek Internet yang masing-masing memiliki ponsel pintar. Faktor ketiga, timbulnya masyarakat kelas menengah sebanyak 130 juta di Indonesia.

"Populasi muda Indonesia sebesar 70 persen dan masyarakat kelas menengah terus naik naik 130 juta," katanya.

Terakhir, pemerintah terus membangun infrastruktur dan memberdayakan jangkauan Internet di indonesia serta penetrasi ponsel pintar tumbuh dua kali lipat.

Dalam kesempatan itu, Rakuten, Inc menyelenggarakan Rakuten Expo Jakarta untuk memperkenalkan produk-produk rakutan dan mendekatkan diri ke pelanggan. 
(adm)


© Antara
0

Pemerintah RI Harus Tegas

Penganiayaan TKI I Malaysia Harus Lindungi Perempuan Pekerja Indonesia

Jakarta -  Pemerintah Indonesia diminta bertindak tegas atas penderitaan dan perlakuan tidak adil yang dialami tenaga kerja Indonesia (TKI) di Malaysia. Jika sikap pemerintah acuh, peristiwa serupa akan selalu berulang di masa yang akan datang. Wakil Ketua Komisi IX DPR yang antara lain membidangi pengawasan TKI di luar negeri, Irgan Chairul Mahfiz, menyatakan rangkaian penderitaan maupun penghinaan harkat TKI di Malaysia akan terus berlangsung, selama pemerintah tidak merespons secara tegas peristiwa demi peristiwa yang terjadi.

"Dijamin tidak akan berhenti jika tak direspons tindakan tegas pemerintah Indonesia," kata Irgan, di Jakarta, Senin (12/11). Sebagaimana diketahui, perlakuan tidak manusiawi, dan cenderung brutal acap kali dialami sejumlah TKI di negaranegara penempatan. "TKI kita telah sering menjadi korban ulah tidak beradab aparat kepolisian negara itu," tegas Irgan.

Dia menyebutkan, peristiwa seperti pengejaran para TKI di hutan-hutan, pemerasan, penembakan yang diikuti kematian TKI, termasuk peristiwa pemerkosaan oleh tiga petugas polisi terhadap seorang TKI asal Batang, Jawa Tengah, pada Jumat (9/11) lalu di kantor Polisi Mertajam, Pulau Penang, Malaysia, menjadi sederet catatan kelam nasib TKI, terutama di Malaysia.

"Semua kasus itu membuktikan kepolisian negara Malaysia memang tidak memiliki moral dalam menghadapi keberadaan TKI, yang bahkan dilakukan berulang-ulang melalui pengabaian dimensi HAM atau dengan cara kerap merendahkan TKI sebagai manusia," jelas Irgan.

Karena itu, pemerintah Indonesia perlu mengambil langkah tegas akibat banyaknya kejadian tragis yang menghinakan kehormatan Indonesia itu, dengan menghentikan permanen penempatan TKI informal Penata Laksana Rumah Tangga (PLRT), serta untuk TKI sektor lain yang berisiko diperlakukan tidak manusiawi oleh aparat hukum di Malaysia.

"Jadi, penghentian sementara (moratorium) yang diberlakukan kepada Malaysia untuk TKI PLRT harus ditingkatkan menjadi penghentian total," tandas dia. Selain itu, perlu diperluas juga pemberlakuannya bagi TKI pekerja perkebunan yang sering tercekam dalam nasib buruk selama berada di Malaysia.

Irgan mengatakan pemerkosaan yang terjadi pagi hari secara bergiliran oleh tiga polisi muda Malaysia, yakni Nik Sin Mat Lazin (33), Syahiran Ramli (21), serta Remy Anak Dana (25), itu merupakan tindakan brutal dan hanya pantas dilakukan oleh sekelompok penjahat kemanusiaan yang tak memiliki pegangan moral.

Persoalan Serius
Pemerintah Malaysia harus segera membawa kasus tersebut ke pengadilan dan menghukum berat pelakunya sesuai hukum yang berlaku. "Jika tidak mendapatkan hukuman yang adil bagi korban, kasus ini akan menjadi persoalan serius di kemudian hari bagi hubungan Indonesia- Malaysia," tegas dia.

Akibat itu juga diniscaya menimbulkan protes keras berbagai pihak internasional, yang merasa tidak nyaman atas adanya perilaku amoral kepolisian Malaysia. Irgan menilai, perilaku sadis tiga polisi Malaysia dalam merenggut paksa kehormatan TKI itu akan sulit dilupakan kejahatannya.

Pasalnya, perbuatan menyerupai binatang itu telah menyakitkan perasaan bangsa Indonesia, utamanya sebagai tetangga yang berkali-kali menerima pengalaman pahit dengan pihak Malaysia terkait permasalahan TKI. Sementara itu, komentar senada juga disampaikan Ketua Komnas Perempuan, Yunianti Chuzaifah.

Dia meminta perwakilan Republik Indonesia (RI) di Malaysia dapat segera bertindak cepat untuk melindungi dan memenuhi hak korban serta mengawal proses hukum dan penyelesaian kasus tersebut. Komnas Perempuan juga merasa prihatin dengan sikap Pemerintah Malaysia sebagai negara tetangga dan sahabat sesama anggota ASEAN yang tidak menunjukkan kerja sama dalam menjamin perlindungan warga negara Indonesia (WNI) di negaranya.

Komnas Perempuan sangat mendorong adanya kerja sama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia-Komnas Perempuan-Suruhanjaya Hak Asasi Manusia (Suhakam/Komnas HAM Malaysia). Tujuannya untuk bersama-sama memantau dan mendorong Pemerintah Malaysia bersikap dan menjamin perlindungan perempuan pekerja migran Indonesia selayaknya sebagai negara tetangga dan anggota ASEAN. cit/P-3


© Koran Jakarta
0

Indonesia Suplai 85 Persen Kebutuhan Minyak Atsiri Dunia

Pertumbuhan komoditi ekspor Jatim belakangan ini terus mengalami peningkatan di pasar dunia, yakni jenis minyak nabati. Sementara, salah satu jenia minyak nabati yang terus melambung tersebut adalah minyak atsiri.

Departemen Sumber Daya Manusia Dewan Atsiri Indonesia (DAI) menjelaskan, kontribusi Indonesia terhadap pemenuhan kebutuhan minyak atsiri dunia adalah sekitar 85 persen. Namun, kondisi itu dianggap belum maksimal dikelola pemerintah, sebab produksi minyak atsiri di Indonesia juga belum maksimal.

“Bayangkan, 85 persen kebutuhan minyak atsiri dunia ini disuplai dari Indonesia. Dan potensinya masih cukup besar. Akan tetapi produksi di Indonesia ini masih belum maksimal, masih bisa terus dikembangan, sehingga kontribusi devisa negara dari minyak atsiri ini dapat terus naik,” paparnya saat dikonfirmasi, Senin (12/11/2012).

Disebutkan, nilai ekspor minyak atsiri di semester dua tahun 2010 dibandingkan semester satu tahun 2011 mengalami peningkatan cukup besar. Pada semester dua tahun 2010 mencapai Rp3,6 triliun, dan pada semester satu tahun 2011 naik menjadi Rp 4,1 triliun, peningkatannya mencapai Rp 500 miliar.

Melihat kondisi tersebut, Ida menyampaikan, potensi perkebunan tanaman pengahsil minyak atsiri seperti cengkeh, nilam, dan kayu gaharu cukup besar. Namun, sebagian besar banyak petani yang kurang diuntungkan karena tengkulak. Sementara, berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim, pertumbuhan ekspor minyak nabati mencapai 45,3 persen.

“Untuk data produksi tahun ini baru akan dibahas pada rapat DAI bulan Desember mendatang. Pastinya akan jauh lebih besar peningkataanya, karena kalau perhitungan kasaran kami dan berdasarkan yang kami perkirakan terus mengalami peningkatan,” jelas wanita yang juga merupakan Direktur Utama PT Eksotika Aromatika ini.

Selama ini negara tujuan ekspor dari minyak nabati, khususnya minyak atsiri adalah ke negara-negara di Timur Tengah, Eropa dan Amerika.

“Pemerintah perlu lebih peduli terhadap potensi Indonesia yang besar ini, selain itu nasib petani juga perlu lebih diperhatikwn lagi,” tandasnya.