0

Inilah Robot Penjinak Ala UGM

Robot penjinak bom. TEMPO/Bernada Rurit

TEMPO Interaktif
, YOGYAKARTA - Kisah Noordin M Top yang menebar teror bom di Indonesia rupanya menginspirasi Kartiko. Mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Teknis Elektro dan Informatika Universitas Gadjah Mada ini sukses menciptakan robot penjinak bom.

Inspirasi membuat robot penjinak bom itu, dituangkan Kartiko, mahasiswa angkatan 2003 melalui tesis akhir dengan judul “Rancangan Sistem Elektronik Robot Penjinak Bom” guna memperoleh gelar sarjananya di UGM. Dia dinyatakan lulus pada bulan Januari dan diwisuda bulan Februari dua bulan lalu. “Untuk tesis akhir itu nilainya A,” kata Kartiko dalam percakapannya kepada Tempo, awal April lalu.

Kartiko, kelahiran Blitar 16 Maret 1985, meski besar di Balikpapan. Dengan IPK 3,18, kelulusannya tergolong lamban karena melebihi jadwal yang diberikan pihak universitas. “Ini karena masalah ekonomi sejak semester 5-8 kuliah saya tersendat,” ujarnya.

Di UGM, robot penjinak bom ini baru pertama kalinya dibuat. Robot penjinak bom karyanya tergolong lengkap. “Punya kamera, lengan, tank, dan roda,” katanya.

Robot ini dikontrol oleh remote control. Nah untuk remote control itu diakui Kartiko merupakan gagasan dosen pembimbingnya, Ir. Priyatmadi MT. Remote control inilah yang kemudian dikembangkan Kartiko untuk menyetir gerak robot ketika suatu tempat dideteksi ada bom.

Melalui remote kontrol itu, robot akan dikendalikan dari jarak jauh. Nah saat robot berjalan membawa kamera, maka pergerakannya bisa dipantau melalui kamera TV. Robot akan mendeteksi bom dan mengenali semua bom yang ada di dekatnya.

Priyatmadi mengakui robot penjinak bom ini baru pertama kalinya digagas mahasiswa dalam tesis akhir. Memang, kata Priyatmadi, robot penjinak bom ini akan hancur begitu terpantau ada bom di sekitarnya. “Robot memang dikorbankan ketimbang harus nyawa manusia yang dikorbankan,” ujarnya.

Menurut dia, sudah saatnya Indonesia mulai serius membangun industri robot. Dengan robot, industri kian maju dan produksi bisa meningkat di Indonesia.[BERNADA RURIT]


TEMPOInteraktif

Robot Penjinak Bom itu Hanya Butuh Rp 5 Juta


TEMPO Interaktif
, YOGYAKARTA - Apa yang membedakan robot penjinak bom buatan pemerintah dengan karya Kartiko, mahasiswa Fakultas Teknik jurusan Elektro dan Informatika Universitas Gadjah Mada? Keunggulan rakitan Kartiko adalah ongkosnya yang murah, hanya Rp 5 juta untuk satu robot prototype.

Menurut Kartiko, di UGM robot penjinak bom karyanya itu baru pertama kalinya dibuat. Karena murah, maka benda yang diangkat si robot hanya seberat 0,1 ons. Anggaran sebesar itu, hanya untuk bagian elektroniknya saja.

Jika dengan dana mekaniknya, maka Kartiko memperkirakan satu robot paling mahal dengan biaya Rp 25 juta. “Dengan dana Rp 25 juta, saya yakin bisa membuat robot yang sesungguhnya untuk membantu aparat kepolisian,” kata Kartiko.

Dana ini jauh lebih murah ketimbang riset yang menurut sepengetahuannya dilakukan oleh pemerintah dengan biaya hingga Rp 1 miliar.Dengan biaya semurah itu, robot penjinak bom karyanya tergolong lengkap. “Punya kamera, lengan, tank, dan roda,” katanya.

Robot ini dikontrol oleh remote control. Nah untuk remote control itu diakui Kartiko merupakan gagasan dosen pembimbingnya, Ir. Priyatmadi MT. Remote control inilah yang kemudian dikembangkan Kartiko untuk menyetir gerak robot ketika suatu tempat dideteksi ada bom.

Melalui remote kontrol itu, robot akan dikendalikan dari jarak jauh. Nah saat robot berjalan membawa kamera, maka pergerakannya bisa dipantau melalui kamera TV. Robot akan mendeteksi bom dan mengenali semua bom yang ada di dekatnya.

Robot itu, kata Priyatmadi, akan hancur begitu terpantau ada bom di sekitarnya. “Robot memang dikorbankan ketimbang harus nyawa manusia yang dikorbankan,” ujarnya.

Dia yakin dengan biaya murah ini, maka robot penjinak bom bisa membantu aparat kepolisian mendeteksi bom yang marak ada di Indonesia. “Yang saya tahu polisi punya robot ini dari Inggris harganya mungkin Rp 1 miliar, itupun sparepartnya di sini nggak ada,” katanya.

Priyatmadi berharap aparat kepolisian mau “melirik” robot ciptaan mahasiswa UGM ini dan bisa menjalin kerjasama untuk membuat robot penjinak bom. Apalagi, ujarnya, robot bikinan UGM ini sangat murah harganya. “Sayang kami tak punya link di kepolisian,” ujarnya berharap.

Memang, kata dia, harga pembuatan robot kian mahal jika berat benda yang akan diangkat mencapai 50 kilogram. “Makin berat benda yang diangka, makin mahal harga pembuatan robot, tapi dijamin tidak akan miliaran atau ratusan juta,” katanya.

Seperti diketahui, Kartiko, mahasiswa angkatan 2003 melalui tesis akhir dengan judul “Rancangan Sistem Elektronik Robot Penjinak Bom” menciptakan robot penjinak bom berbiaya murah. Kartiko, kelahiran Blitar 16 Maret 1985, ini lulus dengan IPK 3,18. Di UGM, robot penjinak bom ini baru pertamakalinya dibuat. [BERNADA RURIT]


TEMPOInteraktif
0

Pasar Telekomunikasi Indonesia mulai Jenuh

JAKARTA--MICOM: Senior Consultant, Information and Communication Technologies, Frost & Sullivan Indonesia, Iwan Rachmat mengungkapkan pasar handphone (HP) di Indonesia menunjukkan kejenuhan sejak 2007 karena ada 11 pemain di pasar telekomunikasi dan tarif dari masing-masing operator telah turun secara drastis.

Kompetisi ini dimulai oleh tiga operator besar telepon genggam yang menguasai lebih dari 90 persen pangsa pasar, di mana kompetisi telah bergeser dari perang tarif mahal ke perang tarif termurah, katanya.

Menurut Iwan Rachmat dalam keterangan persnya yang diperoleh di Jakarta, Sabtu (9/4), jangkauan jaringan telah menjadi faktor umum dimana semua operator telah memiliki jaringan nasional.

Tahun 2010 merupakan tonggak baru bagi industri telekomunikasi Indonesia karena harga layanan data-base seperti internet dan berbagai aplikasi menjadi lebih terjangkau dengan berbagai program promosi yang ditawarkan dan tarif internet yang telah diturunkan oleh para operator.

Kompetisi ini telah bergeser dari tarif murah sebagai strategi pemasaran menjadi pelayanan data yang dipromosikan bersamaan dengan murahnya tarif internet, kata Iwan.

Ia mengatakan, seiring dengan fase perkembangan industri selular, maka layanan data-base telah berkembang menjadi sumber pertumbuhan baru sehingga bisnis tradisional yang mengandalkan suara telah mengalami penurunan.

Tantangan yang dihadapi di masa mendatang adalah bagaimana mempromosikan layanan data-base secara komersial dan mengelola jaringan sehingga dapat memenuhi kebutuhan terhadap kapasitas akses yang tinggi dan mampu menjadi model bisnis yang menguntungkan.

Untuk meningkatkan marjin penjualan layanan data atau mengelola jaringan secara efisien para operator harus menemukan cara untuk menjadikan bisnis data sebagai pemasukan yang menguntungkan dan menjaga pertumbuhan bisnis dalam waktu yang bersamaan.

Iwan menjelaskan lebih lanjut bahwa masuknya pemain baru di pasar telekomunikasi telah berakibat pada terjadinya persaingan harga yang signifikan.

Untuk mendapatkan pangsa pasar, pendatang baru umumnya mengurangi tarif, yang berujung pada penurunan ARPU. Persaingan yang ketat ini telah memperluas jumlah pilihan yang tersedia bagi konsumen, memicu kecenderungan tingkat churn (atau berhenti berlangganan) yang besar.

Dengan demikian, retensi pelanggan telah menjadi tantangan paling berat yang dihadapi operator telekomunikasi saat ini. Menarik pelanggan baru sambil mempertahankan pangsa pasar yang ada telah menjadi penentu keberhasilan perusahaan-perusahaan operator. (Ant/OL-9)


MediaIndonesia
0

Mahasiswa UMY Temukan Kontroler Terapi Oksigen Berbasis Mikrokontroler

REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA--Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Muhammad Fadli Damopolii menemukan alat pengendali pemberian terapi oksigen berbasis mikrokontroler.

"Alat itu memungkinkan untuk mengatur volume oksigen dan jangka waktu pengeluaran oksigen dalam terapi kesehatan," kata Fadli saat memaparkan hasil karyanya berupa alat pengendali pemberian terapi oksigen berbasis mikrokontroler, di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, alat pengendali pemberian terapi oksigen itu menggunakan mikrokontroler sebagai pusat pengolahan data dan motor "stepper" sebagai kontrol putaran "valve" tabung oksigen. Kedua komponen tersebut saling terkait sehingga mampu menjadi alat pengontrol penggunaan oksigen pada terapi oksigen.

"Penggunaan komponen mikrokontroler memiliki lebih banyak keuntungan dibandingkan dengan alat manual, yakni dalam keakuratan dan kecepatan," katanya.

Ia mengatakan panel kontrol pada mikrokontroller menjadikan praktisi kesehatan dapat lebih mudah memberikan kadar dan dosis pemakaian oksigen lebih tepat dan sesuai kebutuhan pasien. Waktu dan tenaga yang dikeluarkan juga lebih hemat.

"Otomatisasi pada tabung oksigen itu menjadikan alat tersebut mampu mengatur volume oksigen dan jangka waktu pengeluaran oksigen. Alat itu juga mampu mengurangi terbuangnya oksigen secara percuma sebagaimana yang terjadi pada proses terapi oksigen manual," katanya.

Alat itu, menurut dia, dapat dipindahkan dari satu tabung ke tabung lain dengan mudah karena memiliki struktur portabel. Untuk mengontrol pemberian terapi oksigen juga dibuat sesuai dengan kondisi dan keadaan yang sering dijumpai di rumah sakit.

Ia mengatakan, inspirasi untuk menciptakan alat itu didasarkan atas pengalaman pribadi dengan alat terapi oksigen yang masih manual sehingga kurang efektif dan efisien dalam pemanfaatannya. Saat melakukan terapi oksigen, tenaga kesehatan harus menunggu sampai alat tersebut berhenti beroperasi.

"Hal itu terjadi karena alat tersebut belum memiliki 'timer' untuk mengatur berapa lama waktu yang akan digunakan dalam melakukan terapi sehingga para petugas kesehatan harus menunggu. Tenaga kesehatan juga sering mengalami kesulitan dalam menakar jumlah pemberian oksigen kepada pasien," katanya.


Republika
0

Habitat Blekok dan Kuntul Dilindungi

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bandung menetapkan aturan perlindungan hukum bagi tempat tinggal burung Kuntul Kerbau (Bubulcus ibis) dan Blekok (Ardeola speciosa) di Kampung Rancabayawak, Kelurahan Cisaranten Kidul, Kecamatan Gedebage. Tujuannya, mencegah kedua burung air ini dari kepunahan.

"Kawasan sekitar 600 meter persegi ini ini mendapat perlindungan Peraturan Daerah Kota Bandung No 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Ketertiban, Kebersihan, dan Keindahan Kota Bandung. Dilarang merusak tempat tinggal dan membunuh atau memperjualbelikan kedua jenis burung ini. Bila merusak. Dendanya bisa mencapai Rp 5 juta ditambah sanksi administrasi lainnya," kata Walikota Bandung Dada Rosada di Cisaranten Kulon, Kota Bandung, Jumat (8/4/2011).

Kuntul Kerbau dan Blekok adalah burung air yang memiliki fungsi ekologi penting di alam, seperti penyerbuk jenis-jenis tumbuhan dan pemangsa hama pertanian tapi populasinya tidak banyak lagi di alam. Kedua burung ini sebelumnya mendapatkan perlindungan dari Undang Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.

Sejak tahun 1970, keduanya banyak berkembangbiak di rumpun bambu di Rancabayawak. Secara geografis, Rancabayawak ideal sebagai rumah bagi Blekok dan Kuntul Kerbau karena terletak di antara Sungai Cinambo dan Sungai Cisaranten.


KOMPAS

0

Produk Pro Audio Indonesia Laris di Frankfurt

inilah.com

INILAH.COM, Frankfurt - Produk pro-audio buatan Indonesia laris manis dipesan dalam pameran pro-audio terbesar dunia, Messe Frankfurt Prolight + Sound 2011, 6-9 April 2011.

Sebanyak 19 negara memesan produk bermerek V8.Sound.com itu dengan nilai transaksi pemesanan mencapai US$3,8 juta pada hari pertama.

"Pemesanan kali ini mengalami kenaikan menjadi US$3,8 juta dibandingkan tahun lalu pada pameran yang sama hanya berhasil mencapai US$2,2 juta. Banyak calon pembeli yang baru pertama kali datang ke pameran tahun ini. Mereka mulai percaya bahwa Indonesia bisa membuat loudspeaker yang bagus," kata Harry Kiss, pemegang hak cipta V8sound.com, di Frankfurt, Jumat (8/4).

Ia menjelaskan, pada hari pertama pameran, sebanyak 19 negara tertarik membeli produk v8sound.com, seperti Oman, Mexico, Maroko, Jerman, Jepang, Thailand, Amerika Serikat, Taiwan, Selandia Baru, Malta, Spanyol, Rusia, Cyprus, Prancis, Filipina, China, Belgia, Kroasia, dan Italia.

"Pemesanan awal setiap negara sekitar US$200 ribu. Jepang yang biasanya sangat rewel dengan kualitas, kali ini mereka sangat serius dalam pemesanan produk," tutur Harry yang juga pemilik Harry Kiss Production, perental sound system terbesar di Indonesia,

Produk yang menjadi perhatian besar pengunjung adalah V8 Comando, seri militer yang tahan air dan tahan guncangan. Dari lebih 100 peserta dari seluruh dunia, hanya V8Sound.com yang memproduksi speaker dengan standar militer.

V8sound.com juga memproduksi loudspeaker portabel yang bisa dipasang di punggung prajurit saat pengarahan di lapangan yang diberi nama 'V8-Ironman'. Produk ini tahan air dan bisa digunakan dengan baterai yang tahan selama tiga jam.

"Produk yang menarik pengunjung lainnya adalah stage monitor yang ada LCD monitor dan LED yang merupakan produk pertama di dunia, selain itu adalah V8 Digital dan Nano C3PO, mungil dengan dengan berat kurang dari satu kilogram, namun bisa menghadirkan suara keras dan jernih," jelas Harry Kiss yang banyak menangani penataan suara acara-acara besar kenegaraan di Indonesia. [*]


Inilah

0

100 Mahasiswa Binus Bakal Jadi Content Provider

Mobile Technopreneurship Telkomsel

JAKARTA - Telkomsel menyatakan komitmennya untuk memandu kemajuan industri kreatif nasional. Salah satu upayanya adalah dengan menggandeng mahasiswa pengembang konten dan aplikasi untuk dilatih menjadi wirausahawan muda di bidang kreatif.

Program ini diberi nama Mobile Technopreneurship yang merupakan langkah nyata Telkomsel untuk memajukan industri kreatif nasional melalui lembaga pendidikan. Tidak tanggung-tanggung, kali ini Telkomsel menggaet sekira 100 mahasiswa.

"Berbagai inovasi konten dan aplikasi yang kami ciptakan bagi pelanggan merupakan bukti komitmen kuat kami untuk memandu kemajuan industri kreatif nasional. Kali ini melalui lembaga pendidikan kami berupaya memfasilitasi komunitas mahasiswa yang memiliki talenta dalam mengembangkan konten dan aplikasi yang bisa dioptimalkan untuk menjadi peluang usaha," ujar Direktur Utama Telkomsel, Sarwoto Atmosutarno, dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/4/2011).

Dikatakan Sarwoto, nantinya program ini diharapkan mampu melatih mahasiswa untuk menjadi wirausahawan dan mewadahi hasil karya konten dan aplikasi yang mereka kembangkan untuk ditawarkan kepada pelanggan Telkomsel.

100 mahasiswa yang mengikuti program ini terpilih berdasarkan hasil seleksi potensi, minat, dan bakat yang diselenggarakan Universitas Binus dan Bina Indonusa System. Para mahasiswa yang telah melalui proses seleksi dapat secara langsung berkonsultasi dengan Telkomsel untuk membahas konten atau aplikasi apa saja yang dibutuhkan pelanggan Telkomsel.

"Konten atau aplikasi yang dikembangkan ke depannya bisa dijual langsung ke pelanggan Telkomsel, di mana para mahasiswa ini bisa menikmati pendapatan dari konten atau aplikasi yang terjual," ujar Sarwoto.

Dalam program ini, Bina Indonusa System berperan sebagai mitra content provider Telkomsel yang menjadi wadah pengembangan dan komersil para mahasiswa Binus yang terpilih menjadi content provider.

"Kami melihat program yang dilakukan Telkomsel ini merupakan langkah strategis dalam menjembatani dunia akademis dengan dunia kerja. Inilah solusi yang memberikan manfaat nyata bagi mahasiswa, serta pengembangan konten dan aplikasi pada umumnya," ungkap Direktur Utama Bina Indonusa System (Binus Enterprise) Robert T. Hadipuspito.

Melalui program Mobile Technopreneurship ini, konten dan aplikasi yang dikembangkan mahasiswa bisa dinikmati pelanggan Telkomsel. Buah karya akademisi kini dihargai, sehingga konten dan aplikasi yang dihasilkan mampu menghasilkan pendapatan bagi mahasiswa pengusaha sekaligus manfaat bagi pelanggan Telkomsel.

Dengan penambahan 100 mahasiswa Binus sebagai content provider Telkomsel, kini Telkomsel telah bekerjasama dengan sekitar 500 content provider dalam menyediakan lebih dari 10.000 jenis layanan konten. Ke depannya Telkomsel juga akan mengadakan program kerjasama pengembangan konten dan aplikasi dengan mahasiswa dengan menggandeng beberapa perguruan tinggi ternama lainnya.

Bersamaan dengan pencanangan program Mobile Technopreneurship, Telkomsel mengumumkan peluncuran aplikasi mobile financial index (MFI) dalam waktu dekat. MFI adalah aplikasi mobile berbasis widget, hasil kerjasama Telkomsel dengan Bina Indonusa System dan Thomson Reuters yang menghadirkan informasi finansial berskala global di ponsel. Aplikasi finansial ini menampilkan berbagai informasi indeks keuangan, antara lain: saham, mata uang, obligasi, berita seputar ekonomi dan bisnis, dan lain-lain, baik dari dalam maupun luar negeri, secara realtime.

MFI merupakan layanan mobile Thomson Reuters pertama di Indonesia yang akan menjadi mobile solution yang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar dari industri finansial, seperti: investor, kalangan perbankan, money changer, dan korporat. Seperti diketahui, Thomson Reuters adalah penyedia data indeks yang memiliki reputasi kelas dunia dalam hal data indeks yang komprehensif dan akurat, serta kecepatan proses data yang teraktual.

Pelanggan Telkomsel dapat menggunakan MFI dengan harga yang sangat kompetitif dan terjangkau, dengan paket-paket layanan lokal maupun internasional yang bisa dikustomisasi sesuai paket data atau informasi indeks yang dibutuhkan. Dengan memanfaatkan aplikasi MFI, pelanggan bisa melakukan aktivitas monitoring informasi finansial global secara cepat, realtime, dan mobile, kapan pun dan di mana pun mereka berada, tanpa harus berada di kantor atau ruangan tertentu. (srn)


Okezone
0

MFI, Layanan Informasi Finansial Global Melalui Ponsel

Tampilan Thomson Reuters Marketboard di iPad

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Telkomsel akan menyediakan layanan informasi finansial global melalui aplikasi mobile financial index (MFI), yang akan diluncurkan dalam waktu dekat.

MFI adalah aplikasi mobile berbasis widget, hasil kerjasama Telkomsel dengan Bina Indonusa System dan Thomson Reuters yang menghadirkan informasi finansial berskala global di ponsel.

Aplikasi finansial ini menampilkan berbagai informasi indeks keuangan, antara lain: saham, mata uang, obligasi, berita seputar ekonomi dan bisnis, dan lain-lain, baik dari dalam maupun luar negeri, secara realtime.

MFI merupakan layanan mobile Thomson Reuters pertama di Indonesia yang akan menjadi mobile solution yang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar dari industri finansial, seperti: investor, kalangan perbankan, money changer, dan korporat.

Seperti diketahui, Thomson Reuters adalah penyedia data indeks yang memiliki reputasi kelas dunia dalam hal data indeks yang komprehensif dan akurat, serta kecepatan proses data yang teraktual.

Pelanggan Telkomsel dapat menggunakan MFI dengan harga yang sangat kompetitif dan terjangkau, dengan paket-paket layanan lokal maupun internasional yang bisa dikustomisasi sesuai paket data atau informasi indeks yang dibutuhkan.

Dengan memanfaatkan aplikasi MFI, pelanggan bisa melakukan aktivitas monitoring informasi finansial global secara cepat, realtime, dan mobile, kapan pun dan di mana pun mereka berada, tanpa harus berada di kantor atau ruangan tertentu.


Republika
0

ATSI Desak Pemerintah Terbitkan Perpres Menara Bersama

Salah satu menara BTS milik operator telekomunikasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI) mendesak pemerintah agar aturan soal Menara Bersama Operator Telekomunikasi dituangkan dalam bentuk Peraturan Presiden (Perpres) agar ada jaminan kepastian hukum dan investasi bagi pelaku usaha.

"Dengan payung hukum Perpres diharapkan ada pedoman atau standar baku dalam penyelenggaraan Menara Bersama," kata Direktur Utama Telkomsel, usai penandatangan kerjasama Telkomsel- Universitas Bina Nusantara (Binus), di Jakarta, Kamis.

Menurut Sarwoto, dengan adanya Perpres tersebut maka aturan Menara Bersama tidak lagi dalam bentuk Surat Keputusan Bersama (SKB) menteri dan setingkat menteri. SKB Menara Bersama adalah Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Pekerjaan Umum, Menteri Kominfo dan Kepala BKPM tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan Bersama Menara Telekomunikasi No. 18/2009, No. 07/PRT/M/2009, Permen No. 19/2009, dan No. 3/2009 tentang Pedoman Pembangunan dan Pembangunan Bersama Menara Telekomunikasi, yang telah ditetapkan dan mulai berlaku sejak tanggal 30 Maret 2009.

Selanjutnya, pada 30 Maret 2011 merupakan batas waktu masa transisi dan peralihan pembangunan dan atau penyediaan menara telekomunikasi bersama, sebagaimana diatur dalam Pasal 28.

Pada pasal ini disebutkan, penyedia menara yang telah memiliki izin mendirikan bangunan menara dan telah selesai atau sedang membangun menaranya sebelum Peraturan Bersama ditetapkan wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Bersama ini paling lama 2 tahun terhitung sejak aturan ditetapkan.

Penyesuaian itu berupa menara yang telah dibangun dan lokasinya sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan lingkungan diprioritaskan untuk digunakan sebagai menara bersama.
Kemenkominfo saat ini sedang melakukan uji publik untuk merevisi SKB menara bersama khususnya pasal 28, dengan usulan adalah batas waktu transisi diundur menjadi 31 Desember 2012.

Menurut Sarwoto, dalam merevisi isi dari peraturan tidak cukup hanya masalah di Pasal 28 tetapi juga menyangkut pengurusan perizinan dan biaya yang perlu dilakukan standarisasi.
"Perlu ada standarisasi soal perizinan, tarif, hingga aturan-aturan khusus yang selama ini berbeda di setiap daerah," ujarnya.
Memberatkan

Ia mengakui, selama ini aturan soal IMB berbeda-beda satu daerah dengan yang lain, dengan tarif yang berbeda pula. Ada izin untuk 2 tahun, 5 tahun bahkan ada daerah yang memberikan izin selamanya.

"Belum lagi biaya Hinder Ordonansi (HO) atau izin kiri-kanan yang bisa memberatkan operator mulai membangun menara hingga operasionalnya," tegas Sarwoto.

Ia menambahkan, dengan adanya standar yang berlaku diharapkan dapat membuat pelaku usaha mudah dalam merencanakan biaya operasi.

Perpres ini juga memudahkan pengaturan pelaksanaan yang melingkupi inter departemen, seperti Kementerian Dalam Negeri berurusan dengan Pemda-Pemda, Kemkominfo soal tatalaksana di lapangan, sedangkan Kementerian Keuangan terkait dengan Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP).

Meski begitu, Sekjen Kemenkominfo Basuki Yusuf Iskandar menilai, aturan tentang menara bersama cukup dalam bentuk SKB. "Kami merasa dalam bentuk SKB itu sudah mencukupi. Sekarang masih dalam tahap uji publik, kita lihatlah nanti perkembangannya dari masukan masyarakat," ujar Basuki.


Republika
0

IM3 Luncurkan Paket SMS dan Facebook Gratis

TEMPO Interaktif, Jakarta - Operator seluler IM3 mencoba menambah pelanggannya dengan meluncurkan layanan baru bernama IM3 Semaumu. Layanan ini memungkinkan pelanggan menikmati SMS dan akses Facebook serta Twitter secara gratis.

Tentu saja untuk merasakan layanan IM3 Semaumu pelanggan mesti mengikuti ketentuan. Misalnya, untuk mendapatkan SMS gratis meski mengirimkan beberapa SMS terlebih dahulu. Demikian pula untuk mengakses Facebook atau Twitter harus mengakses data dulu.

“Setelah itu sepuasnya, tidak ada kuota,” kata Andre Renaldi, Brand Manager IM3, di Jakarta, pada hari ini.

Dengan layanan tersebut, pengguna baru IM3 Semaumu per 1 April akan mendapatkan gratis 500 SMS antara pukul 00.00 sampai 17.00 dan 200 SMS pada pukul 17.00 sampai 00.00. Syaratnya adalah mengirimkan minimal dua SMS pada periode pertama dan empat SMS pada periode kedua.

Pengguna IM3 Semaumu dapat mengakses Facebook dan Twitter sepuasnya setelah pemakaian data sebesar Rp 1.000 pada periode pagi dan Rp 2.000 pada periode malam. Catatannya, hanya menggunakan peramban bawaan ponsel, bukan Opera Mini atau aplikasi khusus seperti di ponsel pintar.

Sedangkan paket telepon untuk layanan itu adalah Rp 24 per menit ke seluruh operator.

Pelanggan lama IM3 juga bisa pindah ke layanan tersebut dan mendapat keuntungan yang sama. Caranya dengan menghubungi nomor 777*1*1#. Migrasi ini sudah dibuka sejak 6 April lalu. [DEDDY SINAGA]


TEMPOInteraktif
0

Hama Ulat Probolinggo, Ahli UGM Beda Pendapat dengan IPB

TEMPO Interaktif, Yogyakarta - Universitas Gadjah Mada berbeda pendapat dengan pakar hama asal Institut Pertanian Bogor soal spesies hama ulat bulu di Probolinggo.

“Ini bukan species baru, karena sudah diumumkan di jurnal internasional pada tahun 2003 dan pernah menyerang tanaman mangga di Thailand,” kata Suputa, dosen jurusan Hama dan Penyakit Tanaman Universitas Gadjah Mada kepada wartawan di ruang Stana Parahita, Kamis 7 April.

Pernyataan ini jelas berbeda dengan pakar hama dari Institut Pertanian Bogor, Profesor Aunu Rauf, yang mengatakan ledakan populasi ulat bulu di Probolinggo dari spesies baru yang belum dikenal sebelumnya. “Ini adalah hama baru di Indonesia,” katanya.

Suputa mengakui informasi mengenai ulat bulu tidak banyak. Inangnya hanya pada daun mangga dan pernah menyerang tanaman mangga di Thailand. Sementara distribusi atemeles meliputi Cambodia, Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Menurut Suputa, terdapat dua spesies ulat bulu yang menyerang daun mangga di Probolinggo, yaitu arctornis sp. dan Lymantria atemeles Collenette. Ulat bulu ini bersifat nocturnal yaitu ulat yang aktif di malam hari. “Karena itu ketika malam hari seperti hujan, karena saat itu jutaan ulat makan daun mangga manalagi,” katanya.

Dari pengamatan Supata di lapangan selama sehari, ulat bulu ini lebih memilih menyerang daun mangga manalagi dibanding varietas pohon mangga lain.

Pemilihan inang ulat bulu ini dilakukan oleh ulat bulu dewasa saat meletakkan telur. Ulat bulu bukan termasuk kupu-kupu tetapi bangsa ngengat. Diduga ngengat ulat bulu inilah yang meletakkan telur pada celah kulit pohon mangga atau di bawah daun. “larva ini sulit dikenali karena tubuh ulat sangat mirip dengan kulit batang pohon mangga untuk kamuflase,” katanya.[BERNADA RURIT]


TEMPOInteraktif

0

Fujitsu Bangun Infrastruktur TI Untuk JGC Indonesia

Fujitsu mengumumkan penyelesaian proyek pembangunan infrastruktur teknologi infrastruktur yang modern dan efisien di JGC Indonesia (ANTARA News/Lukisatrio)

Jakarta (ANTARA News) - Fujitsu mengumumkan penyelesaian proyek pembangunan infrastruktur teknologi infrastruktur yang modern dan efisien di JGC Indonesia.

"Infrastruktur TI untuk JGC Indonesia merupakan pengimplementasian IP infrastruktur dan kami ingin memposisikan diri sebagai sistem integrator," kata Presiden Direktur Fujitsu Indonesia Achmad Sofwan dalam jumpa persnya di Jakarta,Rabu.

Sofwan mengatakan bahwa pihaknya bisa menyediakan semua kebutuhan produk IT untuk pelanggan.

"Kerjasama pembangunan infrastruktur dengan JGC merupakan proyek yang signifikan dan ke depan kami bergerak mengarah pada sistem integrator. Nilai kerjasamanya Rp7 milyar," katanya.

Infrastruktur dalam proyek itu mencakup jaringan data berbasis IP (internet protocol) dan data center yang menerapkan praktik terbaik dalam manajemen daya, pendinginan dan storage.

Sementara itu Adhi Sumarhadi, Department Manager IT Department Design Engineering Division, JGC Indonesia. mengungkapkan alasan mengapa pihaknya mempercayakan kepada Fujitsu.

"Secara korporat, JGC sudah memiliki desain infrastruktur standard dari Jepang. Fujitsu memiliki certified quality engineer dan partnership yang baik salah satunya dengan Cisco," katanya.

"Fujitsu partnershipnya sangat baik dengan Cisco, dan dari sisi operasional kami bisa menekan sekitar 60 persen efisiensi" lanjut Adhi

Fujitsu membantu JGC indonesia yang merupakan bagian dari perusahaan kontraktor JGC corporation yang berbasis di Jepang. Mereka menyediakan jasa konsultasi, implementasi dan pemeliharaan pascaproyek infrastruktur jaringan data berbasis Cisco dan data center baru.

Khusus untuk data center, Fujitsu terlibat mulai dari desain, implementasi dan integrasi sistem dari komponen pendinginan, daya dan pengaturan kabel.

Fujitsu mampu menyelesaikan proyek itu dalam lima bulan sehingga JGC Indonesia bisa secepatnya merasakan manfaat infrastruktur TI terhadap strategi bisnisnya.

Solusi yang ditawarkan fujitsu adalah smart building automation, telepresence, health, IPICS, dan 3D building.(yud/A038)


ANTARAnews
0

Peneliti IPB Produksi Biodiesel dari Mikroalga Limbah

Bogor (ANTARA News) - Peneliti dari Institut Pertanian Bogor berhasil membuat rancangan sistem produksi mikroalga sebagai bahan baku biodiesel dengan memanfaatkan limbah cair agroindustri dari industri peternakan, rumah pemotongan hewan dan industri gula.

Mikroalga sangat potensial dikembangkan sebagai bahan baku pembuatan biodiesel, kata peneliti Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof Suprihatin di Bogor, Jawa Barat, Kamis, yang melakukan penelitian tersebut bersama rekannya Dr Muhammad Romli dan Ir Andes Ismayana, MT.

"Konversi bahan pangan menjadi energi dapat menyebabkan kerawanan pangan, sehingga diperlukan langkah strategis untuk mengembangkan dan mengoptimalkan peranan pertanian sebagai pemasok energi atau Bahan Bakar Nabati (BBN) tanpa mengorbankan pangan dan keseimbangan ekologi," kata Suprihatin.

Mikroalga memiliki berbagai keunggulan dibandingkan dengan jenis tanaman lainnya, diantaranya produktivitas tinggi karena laju pertumbuhan cepat hanya dalam satuan jam atau hari, tidak memerlukan lahan subur sehingga tidak berkompetisi dengan tanaman pangan.

Selain itu, lanjut dia, dapat dikombinasikan untuk pengelolaan lingkungan (recycling nutrien, konservasi air, dan biofiksasi karbon dioksida atau reduksi emisi gas rumah kaca), serta efisien dalam penyerapan energi surya.

Biomassa mengandung bahan-bahan bernilai tinggi seperti protein, minyak atau lemak, vitamin, mineral, pigmen, beta karoten, bahan aktif, serta serat, yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Mikroalga juga membutuhkan sedikit biaya investasi dan biaya operasi atau pemeliharaan.

Suprihatin mengatakan, makanan utama mikroalga ialah karbondioksida.

Kondisi iklim dan geografis, seperti intensitas sinar matahari sepanjang tahun, temperatur udara relatif tinggi, dan ketersediaan lahan juga mendukung aplikasi sistem ini di Indonesia.

Hasil rancangan Prof.Suprihatin dan tim dilengkapi dengan hasil optimasi, parameter desain atau operasi, dan hasil analisis tekno ekonomi.

"Tahapan penelitian ini terbagi dua. Tahap pertama dilakukan karakterisasi pertumbuhan mikroalga dalam limbah cair agroindustri melalui penentuan nilai-nilai parameter kinetik pertumbuhan. Tahap kedua, perancangan proses dan sistem produksi mikroalga," katanya.

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2009-2010 di laboratorium Teknologi dan Manajemen Lingkungan, Departemen Teknologi Industri Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB.

Pengujian jenis dan jumlah mikroalga dilakukan dengan pencacahan sesuai Metode Sedgwick Rafter Counting (SRC), di Laboratorium Produktivitas dan Lingkungan Perairan (ProLing), Departemen Manajemen Sumberdaya Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan IPB.

Hasil penelitian menunjukkan, dari ketiga limbah cair yang diuji, limbah cair Rumah Pemotongan Hewan (RPH) dan peternakan berpotensi untuk digunakan sebagai substrat pertumbuhan mikroalga.

"Kami mengindentifikasi terdapat tiga jenis mikroalga yang tumbuh dominan dalam limbah tersebut yaitu Chlorella sp, Scenedesmus sp, dan Ankistrodesmus sp. Jenis tersebut sangat berbeda dengan jenis mikroalga yang tumbuh dalam inokulum yang ditambahkan. Hal ini menunjukkan komposisi limbah cair menentukan jenis mikroalga yang dapat tumbuh dan berkembang biak," papar Suprihatin.

Chlorella mengandung lemak 14-22 persen. Lemak dari mikroalga inilah yang dikonversi menjadi bahan baku biofuel.

Meski demikian, pengembangan mikroalga sebagai sumber biofuel masih belum kompetitif. Pada tingkat harga minyak kasar saat ini yakni sekitar 100 dolar per barrel, supaya kompetitif, biaya operasional produksi biomassa mikroalga dengan kandungan minyak sekitar 14,7 persen harus kurang dari 200 dollar AS per ton atau sekitar Rp1,8 juta per ton.

"Produksi mikroalga untuk produksi energi skala besar saat ini masih dalam fase pengembangan. Biaya produksi biodiesel berbasis mikroalga masih memerlukan penurunan secara signifikan agar dapat kompetitif dengan sumber diesel lainnya," kata dia.

Walau biaya operasional produksi mikroalga dari limbah cair agroindustri cukup besar, namun analisis biaya tersebut belum memperhitungkan kemungkinan keuntungan lain baik keuntungan ekonomis maupun lingkungan.

Kemungkinan keuntungan tersebut seperti produksi biogas pada pra-perlakuan limbah cair, pupuk organik dari digester anaerobik, hasil samping berupa bahan pakan atau produk bernilai tinggi lainnya, penurunan emisi gas rumah kaca, pengolahan limbah cair, recycling nutrien, recycling air, dan pencegahan eutrofikasi di badan air penerima, serta keuntungan sosial lainnya, kata Suprihatin.(S022)



ANTARAnews
0

Bistip, Situs untuk Titip-Menitip Barang

Beli makanan khas kini bisa titip, fasilitas itu hanya ada di Bistip.

lounge digital

VIVAnews
- Suka menitip sesuatu pada saudara atau kerabat yang akan bepergian ke luar kota atau ke luar negeri? Sesuatu itu bisa apa saja, mulai dari makanan khas, cindera mata, hingga barang pribadi.

Namun, jika orang-orang sekeliling Anda jarang bepergian ke luar kota atau luar negeri, Anda pasti akan pusing tujuh keliling. Memang, Anda bisa mendapatkan barang tersebut melalui kios online seperti Amazon.com atau eBay.com. Tapi, Anda kerapkali mengurungkan niat untuk membelinya lantaran biaya pengiriman barang yang mahal.

Melihat kebutuhan itu, dua orang Indonesia yang masing-masing telah menyelesaikan studi di Australia dan Amerika Serikat menggagas suatu ide untuk memfasilitasi orang-orang yang suka titip-menitip. Bagaimana? Dengan Bistip.com.

Apa itu Bistip.com? Bistip.com merupakan sebuah perusahaan startup yang mewadahi aktivitas titip-menitip antarpengguna melalui website. Dirilis sejak 11 Maret 2011, situs ini menggabungkan tradisi titip-menitip dan Internet, sehingga memanfaatkan mobilitas manusia dengan komunikasi instan jarak jauh.

Di dalam situs tersebut, Anda akan menemukan istilah-istilah seperti Bistiper, atau pihak yang bisa dititipi barang, dan Wanted Bistiper, atau pihak yang mencari orang untuk bisa dititipi barang. Sederhananya, Wanted Bistiper akan memakai jasa Bistiper untuk membeli suatu barang di daerah yang dikunjunginya.

Sebagai contoh, Anda adalah orang yang berdomisili di Jakarta, yang suatu hari menginginkan gudeg asli Jogja yang hanya bisa didapatkan di Jogjakarta. Anda bisa mencari Bistiper di Bistip.com yang juga berdomisi di Jakarta dan berencana pergi ke Jogjakarta dalam waktu dekat. Dengan begitu, dia bisa dititipkan untuk membeli gudeg tersebut. Tentu saja, Anda harus menyiapkan imbalan untuk Bistiper. Besarannya, tergantung hasil negosiasi Anda berdua.

Begitu pun sebaliknya. Selain menitip, Anda juga bisa dititipkan sesuatu oleh pengguna lain. Sebagai Bistiper, Anda juga bisa meminta imbalan pada Wanted Bistiper. Besarannya, tergantung hasil negosiasi kedua pihak.


"Sebenarnya ini berawal dari pengalaman salah satu penggagas ide kita yang doyan jalan-jalan. Selain sering dititipkan oleh orang-orang sekitarnya, dia juga sering nitip kalau ada kerabat yang berencana pergi ke suatu tempat," kata Panggi Libersa Jasri Akadol, yang bertindak sebagai Web Producer and Programmer Bistip.com pada VIVAnews, Jumat 8 April 2011.

"Sejak situ, dia lantas memikirkan untuk membuat fasilitas bagi orang-orang yang suka titip-menitip. Jadilah Bistip," jelas Panggi. Ide ini, katanya, murni berasal dari penggagas Bistip, dan diklaim sebagai fasilitas khusus titip-menitip yang pertama di dunia. Sampai saat ini, Bistip.com mencatat ada sekitar 200 pengguna yang terdaftar dan 30 persennya merupakan pengunjung aktif.

Lalu, apa saja yang biasa dititipkan orang melalui Bistip?

"Umumnya barang pribadi. Beberapa ada juga yang menitip makanan khas daerah yang dikunjungi. Selain itu, gadget-gadget dengan harga murah, seperti Apple iPad 2, dan lainnya," tutur Panggi.

Hingga saat ini, Bistip belum memungut biaya sepeserpun dari fasilitas titip-menitipinya. Rencananya, Bistip akan mengenakan biaya anggota (membership fee) atau mengambil komisi dari tiap transaksi yang menggunakan rekening bersama. "Tapi, dua opsi di atas masih wacana. Perlu dikaji lagi seiring perkembangan Bistip. Mungkin jika membernya sudah mencapai 5.000 baru akan diputuskan," ucap Panggi.

Kalaupun memakai opsi pertama, yakni mengenakan biaya anggota, Bistip belum berani menentukan besarannya. Sedangkan, jika menempuh opsi komisi, kemungkinan Bistip hanya akan mengambil komisi kurang lebih Rp10.000 untuk transaksi di bawah Rp1 juta. Di atas Rp1 juta, mungkin hanya sekitar Rp20.000 - Rp50.000. (eh)


VIVAnews

0

PengajarPlus, Situs Guru dan Dosen Nasional

Situs ini juga menyimpan segudang info beasiswa luar negeri, mulai S-1 sampai S-3.

Tak cuma berita terbaru pendidikan nasional, situs ini juga menyimpan segudang info beasiswa luar negeri dalam berbagai strata, mulai S-1 sampai S-3. (VIVAnews/Adri Irianto)

VIVAnews
- Edukasi kini bisa dijamah melalui berbagai media, termasuk Internet. Sejumlah pengembang memanfaatkan website sebagai wadah belajar dan mengajar via Internet. Misalnya, Haisobat, situs belajar interaktif untuk anak. Atau, SahabatGuru, mendiskusikan seputar perkembangan atau persoalan terkini di dunia belajar-mengajar matematika.

Seperti website-website sebelumnya, pengajarplus.com juga demikian. Dikembangkan oleh Satu Solusi awal April ini, situs ini menyasar para guru hingga dosen universitas.

"Situs ini merupakan wadah komunitas pengembangan mutu guru se-Indonesia yang dibentuk oleh Satu Solusi dalam program Satu Solusi untuk Pendidikan," kata Abbi Angkasa Perdana, Presiden Direktur PT Satusolusi Intermedia Utama, dalam keterangannya, Kamis, 7 April 2011.

Apa yang bisa ditemui di dalam website pengajarplus.com?

Tak hanya sekadar berita terbaru soal pendidikan nasional, pengembang juga menyuguhkan informasi-informasi tentang beasiswa ke luar negeri dalam berbagai strata, mulai S-1 sampai S-3.

Selain itu, pengunjung juga disuguhi profil-profil pengajar Indonesia, seperti misalnya Didit H. Purnomo, Saldi Isra, dan Onno W. Purbo. Khusus guru, website menyediakan rubrik komunitas guru yang bisa mewadahi interaksi guru-guru nasional dalam bentuk jejaring sosial.

Para guru juga dapat mengakses kumpulan tips dan tutorial pendidikan efektif pada rubrik Tips + Tutorial untuk memperkaya pengalaman mengajar masing-masing.

Untuk memikat perhatian para guru, Satu Solusi menyiapkan program 10 ribu laptop dengan skema pembiayaan terjangkau. Dengan program ini, guru dapat menikmati program cicilan laptop dalam jangka waktu dua tahun. Ada tiga skema cicilan yang bisa dipilih mulai dari Rp237 ribu hingga Rp388 ribu tergantung jenis laptopnya.

"Selama dua tahun, guru yang mengikuti program ini mendapat keanggotaan gratis di situs pengajarplus.com. Di sana, mereka akan mendapat materi pengajaran hingga pelatihan kewirausahaan yang bisa menjadi income tambahan para guru di masa depan," ujar Abbi.

Rencananya, pengajarplus.com akan diperkenalkan dalam acara grand launch sekaligus meresmikan program 10 ribu laptop untuk para guru, bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2011 mendatang.

"Sepuluh ribu laptop murah ini hanya pilot project tahun pertama program Satu Solusi untuk Pendidikan. Sebab, berdasarkan riset kami, sedikitnya ada dua juta guru di Indonesia yang kami targetkan memiliki laptop murah ini dalam setahun ke depan," katanya.

Upaya untuk mempermudah kepemilikan komputer terjangkau dengan program berbasis syariah ini dirintis Abbi cs. sejak lama. "Sebab berdasarkan data dari Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo) akhir 2010 lalu, penetrasi komputer baik PC maupun laptop di Indonesia baru 4 persen dari total populasi penduduk, atau hanya berkisar 9,2 juta unit.

Dengan demikian, tingkat kepemilikan komputer di Indonesia masih sangat rendah dibandingkan negara lain di Asia Pasifik yang rata-rata sudah di atas 10 persen. "Itu sebabnya perlu dilakukan metode baru untuk menggairahkan pertumbuhan komputer di Indonesia," ujarnya. (kd)


VIVAnews

0

Robot Bandung Serbu Amerika

Robot perserta (afz/inet)

Jakarta - Unikom kembali mengirimkan timnya untuk berlaga di dua kejuaraan robot internasional di Amerika. Tanggal 9-10 April 2011, tim ini akan bertanding di 18 th Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest, yang digelar di Trinity College, Hartford, Connecticut. Dan 15-17 April 2011 di 2011 RoboGames yang digelar di San Mateo, California.

Dalam kesempatan ini, ada 10 robot yang diboyong oleh tim yang diketuai oleh Yusrilla Kerlooza, dosen sekaligus pendiri dan pembimbing tim robotika Unikom. Setiap tahunnya, robot-robot buatan tim robotika Unikom ini selalu mencuri perhatian negara-negara lain yang ikut dalam kompetisi bergengsi ini.

"Robot kita sering dianggap aneh sama mereka (peserta dari negara lain). Selain bentuknya, material yang digunakan juga bukan material yang biasanya dipakai," katanya.

Material yang biasa dipergunakan tim robotika Unikom ini memang terbilang seadanya. Seringkali mereka memanfaatkan peralatan yang tidak terpakai ataupun dari barang bekas yang mereka modifikasi sedemikian rupa.

Seperti robot yang mereka namakan KARAT. Robot ini memanfaatkan mainan bekas dan batang besi dari rak kursi lipat kuliah yang tidak terpakai lagi. Untuk kontroler KARAT menggunakan stik playstation bekas yang tidak terpakai.

"Frame dari mainan bekas, seperti biasanya. Diperkuat batang besi dari copotan rak di kursi lipat yang dilas secara amatiran. Terimakasih kepada Gubernur Jabar yang telah mengalokasikan dana untuk alat las, selain CNC, mesin bubut mini dan lain-lain," tuturnya.

Tim yang bermarkas di basement kampus Unikom, Jalan Dipatiukur ini seringkali memanfaatkan material yang tidak terpakai bukan karena tidak ada dana, tapi mereka justru berusaha membuat inovasi dengan material yang ada dan menghasilkan karya yang dapat acungan jempol.

Tahun sebelumnya, tim ini berhasil menggondol juara pertama di ajang RoboGames. Robot yang ditandingkan juga memiliki keunikan karena ada yang menggunakan material kayu.( afz / eno )


detikInet

Unikom Ngotot Ke Amerika Karena Ingin Buka Jaringan

Bandung - Walaupun menggunakan dana sendiri, Universitas Komputer Indonesia (Unikom) berangkat ke Amerika Serikat untuk mengikuti dua kejuaraan robot internasional. Ngototnya Unikom karena ingin membuka mata dunia akan kemampuan Indonesia dalam bidang robotika.

"Kenapa kita terkesan ngotot harus ikut pertandingan ini tiap tahunnya karena kita ingin menunjukan bahwa kita sudah mampu dalam bidang robotika," papar Yusrilla Kerlooza, Ketua Tim Robotika Unikom saat berbincang dengan detikINET di Kampus Unikom, Jalan Dipati Ukur, Selasa (5/4/2011).

Pun demikian, Yusrila mengaku bahwa pihaknya mendapatkan banyak bantuan dari Kementrian Luar Negeri RI. Menurutnya, selama di Amerika Serikat mereka akan menempati wisma yang disediakan oleh KJRI.

"Beruntung kita mendapatkan banyak bantuan dari Kementrian Luar Negeri RI," ungkapnya.

Tim robotika Unikom akan mengikuti dua pertandingan yang berbeda. Pertama di tanggal 9-10 April 2011, mereka akan berlaga di 18 th Trinity College Fire Fighting Home Robot Contest yang digelar di Hartford, Connecticut. Lalu di tanggal 15-17 April 2011, tim ini akan mengikuti 2011 Robogames yang digelar di San Mateo, California.

"Kita ikut di dua kompetisi tersebut karena kami menganggap berkompetisi di wilayah barat membuka kemungkinan kita bisa menjalin bersama peneliti disana. Tujuan pertandingannya kan karena mempertemukan industri, peneliti dan kampus," katanya.

Tak hanya itu, Yusrilla pun berharap Indonesia bisa menjadi penghubung bagi industri robotika. Walaupun di dalam negeri industrinya belum ada namun setidaknya Indonesia bisa memberi sumbangsih bagi industri robot di dunia.

"Seperti di India, mereka mampu menunjukan kepada dunia. Industri IT khususnya di bidang sotfware cukup diperhitungkan disana," paparnya.

Disinggung mengenai industri robotika di Indonesia yang seolah jalan di tempat, pria yang akrab dipanggil Yus ini menjelaskan bahwa ada dua faktor penyebabnya. "Bisa dua kemungkinan. Karena tidak fokus atau juga kebanyakan fokus yang ingin digarap," ungkapnya.

Unikom berhasil mencuri perhatian saat pertama kali mengikuti kompetisi RObogame di tahun 2009. Baru pertama kali mengikuti kompetisi tersebut, tim robotika berhasil membuat bendera Merah Putih berkibar. Unikom memboyong juara pertama untuk kategori Open Fire Fighting Robot Contest.

Semoga kali ini Unikom berhasil kembali mengibarkan Merah Putih serta mempertahankan gelar di ajang internasional ini.( afz / eno )


detikInet
0

Rata-rata Pengguna Facebook Indonesia Paling Muda di Dunia

JAKARTA, KOMPAS.com - Statistik terakhir menunjukkan bahwa pengguna Facebook di Indonesia rata-rata paling muda sedunia. Demikian hasil pemetaan yang dilakukan iCrossing, perusahaan konsultan iklan di Inggris berdasarkan data pengguna Facebook Maret 2011.

"Di Inggris dan Amerika rata-rata pengguna Facebook berusia 31 tahun, namun di negara seperti India, Filipina, dan Indonesia rata-rata usia 20 tahunan," tulis Gregory Lyons, analis iCrossing dalam situsnya, Rabu (6/4/2011).

Berdasarkan data tersebut, rata-rata pengguna Facebook di Indonesia adalah 23 tahun. Negara berkembang lainnya seperti Filipina, India, dan Afrika Selatan sedikit lebih tua yakni 25 tahun.

Data tersebut juga memperlihatkan bahwa Indonesia kini menempati rangking kedua jumlah pengguna Facebook di seluruh dunia dengan lebih dari 35 juta pengguna. Pengguna terbesar masih AS dia atas 152 juta pengguna. Inggris telah dilampaui Indonesia turun ke urutan ketiga mendekati 29 juta pengguna.

Namun, di Indonesia, meski pengguna Facebook sangat banyak, tingkat ketergantungannya sangat rendah. Rata-rata pengguna di Indonesia hanya mengunjungi Facebook 7 kali dalam sebulan. Pengguna Facebook Indonesia masih kalah adiktif ketimbang Filipina yang hanya sekitar 22 juta pengguna, namun rata-rata kunjungan 30 kali sebulan.

Di AS dengan pengguna yang begitu banyak, tingkat keaktifan atau ketergantungan kepada Facebook sangat tinggi hingga lebih dari 70 kali kunjungan setiap bulan. begitu pula di Inggris dengan rata-rata 68 kali sebulan.

iCrossing juga menyoroti gender pengguna Facebook. Di negara maju seperti AS dan Inggris, pengguna perempuan sedikit lebih banyak. Yakni 55 persen perempuan di AS dan 52 persen perempuan di Inggris. Namun, di negara-negara yang budayanya didominasi laki-laki seperti Arab Saudi, Turki, dan India, pengguna laki-laki lebih banyak.Begitu juga di Indonesia, pengguna laki-laki lebih banyak.


KOMPAS

0

Inilah 15 Pemenang iMulai 3.0

Para Pemenang IMulai 3.0 bersama Ketua Microsoft Indonesia, perwakilan USAID, dan panitia IMulai dalam Acara Pengumuman Pemenang Kompetisi Inovasi Bisnis Berbasis ICT IMulai 3.0 di Balai Sarbini, Jakarta, Rabu (6/4/2011)

JAKARTA, KOMPAS.com
- Program tahunan iMulai (kependekan dari 'Indonesia Mulai'), kompetisi inovasi Bisnis Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi persembahan Microsoft Indonesia dan USAID, mengumumkan 15 pemenang hasil kontes di Balai Kartini, Jakarta, Rabu (6/4/2011).

Sebelum kompetisi dimulai, iMulai telah mengadakan workshop di 7 kota, di antaranya Jakarta, Denpasar, Medan, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, dan Makassar. Lalu pendaftaran Kompetisi dimulai sejak tanggal 29 Januari hingga 12 Maret 2011. Pengumpulan proposal ditutup hingga 20 Maret 2011. Dan hari ini, tanggal 6 April 2011, diumumkan 50 besar proposal terbaik dimana pada puncak acaranya, panitia mengumumkan 15 proposal pemenang.

Menurut Andy L. Sirait, Ketua Panitia Kompetisi, tim juri yang berasal dari berbagai latar belakang profesi dan keahlian yaitu dari kalangan wirausaha, investor, analis bisnis, ahli TIK serta perwakilan dari USAID dan Microsoft Indonesia, menentukan pemenang berdasarkan 3 hal. Pertama, inovasi teknologi. Adalah penilaian tentang sejauh mana peserta dapat melakukan inovasi dalam teknologi itu sendiri. Penilaian dari level complicated. Kedua, inovasi bisnis. Adalah penilaian sejauh mana peserta dapat mengajukan inovasi bisnis dari produknya. Apakah menjual sesuatu yang baru atau menggunakan model lama. Ketiga, sustainability. Adalah proyeksi peserta untuk ke depannya seperti apa.

Sebagai contoh, proyeksi keuangan, strategi bisnis, dan lain-lain. Para pemenang berhak atas lisensi piranti lunak Microsoft senilai maksimum 250.000 dollar AS. Para pemenang juga berkesempatan untuk berpartisipasi dalam Start-Up Bootcamp yang berlangsung selama 3 hari. Pada 7 dan 8 April 2011 para pemenang akan mengikuti classroom session di Hotel Crown Plaza Jakarta. Classroom berisi workshop tentang proyeksi finansial, skenario bisnis, presentasi, sebagai pembekalan untuk para pemenang.

Sedangkan tanggal 9 April 2011 para pemenag akan menjalani pitching session di kantor Microsoft Indonesia. Dalam kesempatan ini para pemenang akan berkesempatan melakukan presentasi kepada para investor, diantaranya 1 VC level Global, 4 VC dari Asia Pasifik, 1 VC dari Indonesia, 1 Angel Investor dari eropa dan 2 Angel Investor dari Indonesia.

Lima belas pemenang kompetisi tersebut yakni :

  1. Proposal NyanyiYuk (Bandung)
  2. Proposal NgaturDuit.com (Jakarta)
  3. Proposal Movreak (Bandung)
  4. Proposal RBT Ads Network (Surabaya)
  5. Proposal MediHaste - Quick Lab Result (Surabaya)
  6. Proposal Football Saga (Bandung)
  7. Proposal VirtuTrade (Jakarta)
  8. Proposal Primagamaplus.com (Jakarta)
  9. Proposal Ngomik (Bandung)
  10. Proposal Rockto.com - Social Recommendation Site (Jakarta)
  11. Proposal ProHukum (Depok)
  12. Proposal SendokGarpu (Jakarta)
  13. Proposal VeriShop - Verifikator Online Business (Jakarta)
  14. Proposal Inkuiri.com - Mesin Pencari Produk Indonesia (Yogyakarta)
  15. Proposal NoLimit (Bandung)

KOMPAS

0

BPPT Teliti DNA Temulawak Indonesia

JAKARTA--MICOM: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) saat ini sedang menguji sidik jari (DNA) dan varietas temulawak di Indonesia.

Penelitian itu dimaksudkan untuk menentukan apakah temulawak sebagai tanaman Indonesia, seperti halnya gingseng dari Korea.

Teuku Tajuddin dari Balai Penelitian Bioteknologi BPPT telah meneliti DNA dan varietas temulawak sejak 2008 dan rencananya akan selesai pada 2012.

"Peneitian ini untuk membuktikan apakah temulawak tanaman asli Indonesia, atau bukan. Penelitian menyangkut sidik jari, sebaran tanaman, dan jumlah varian, serta formulanya,'' jelas Tajuddin dalam diskusi tentang potensi obat herbal Indonesia di BPPT, Jakarta, Rabu (6/4).

Dia telah mengelompokkan tanaman temulawak ini mulai dari Lampung, Bali, Boyolali, Merauke, Ciamis, Bengkulu, Pulau Buru, Ambon, Sulawesi, Nusa Tenggara Barat, dan Bengkulu.

Dari hasil penelitian komposisi genetika, menunjukkan bahwa temulawak di Jawa dan Pulau Buru ada kesamaan. Demikian juga dengan kelompok tanaman yang jenisnya sama terdapat di Lampung, Boyolali, Ciamis, Pulau Buru, Sulawesi, NTB, Bengkulu, Merauke, memiliki jenis yang sama. Sedangkan dari Bali dan Ambon berbeda.

''Untuk Bali memang belum lengkap datanya. Tapi untuk Ambon, berdasarkan catatan sejarah, asal usul temulawak dari Ambon. Dan berbeda dengan temulawak yang ada di tempat lain. Ini masih dalam pembuktian,'' ujarnya.

Perbedaan itu bisa disebabkan karena evolusi alam. Apabila dari jumlah varian maupun komposisi khasiatnya lebih banyak ditemukan di Indonesia, maka tanaman itu bisa diklaim milik Indonesia.

Diakuinya untuk mendapat klaim tanaman asli Indonesia memang susah. Apalagi tanaman itu juga ditemui di India, Malaysia, Thailand, dan China.

''Kalau hasilnya memang bukan asli Indonesia, ya kami akan katakan apa adanya dari hasil riset ini.''

Namun dia optimistis karena Korea saja hanya memiliki 33 persen tanaman ginseng. ''Dengan pembuktian sejarah dan teknologi DNA serta varian itu bisa membantu mengungkapkan petunjuk soal asal usul temulawak.''

Dalam kesempatan sama Direktur Pusat Teknologi Farmasi Medika BPPT Rifatul Widjhati menambahkan, kunyit yang masih dalam keluarga temulawak diberi nama internasional Java tumeric atau kunyit Jawa.

''Dengan nama yang identik dengan Jawa ini mudah-mudahan temulawak menjadi tanaman asli Indonesia. Sekaligus akan menjadi ikon Indonesia untuk herbal,'' imbuhnya. (Nda/OL-9)


MediaIndonesia
0

Mei, Ponsel IMO Resmikan Pabrik di Bandung

Presdir PT Konten Indomedia, Sarwo Wargono, saat menyepakati kerja sama dengan Lalei Albarakah Est untuk ekspansi ke Timur Tengah

JAKARTA - Pemilik brand ponsel lokal IMO Mobile mengaku akan segera membuka pabrik yang berlokasi di Bandung.

"Sekitar Mei atau Juni tahun ini, kami akan membuka pabrik di Bandung. Pabrik ini kerja sama dengan PT INTI," ujar Sarwo Wargono, Presiden Direktur PT Konten Indomedia Pratama, pemilik ponsel merek lokal IMO, di Jakarta, Selasa (5/4/2011).

Menurut Sarwo, sejatinya IMO sendiri telah sejak lama bekerja sama dengan PT INTI. Selama ini IMO dan PT INTI telah mengembangkan produk ponsel unggulan yang berkarakter budaya bangsa Indonesia, berikut konten-konten lokal di dalam handset IMO.

Dikatakan Sarwo, 2011 merupakan tahun penentuan bagi ponsel lokal, mengingat pasar yang ada dirasa sudah mulai jenuh.

"Beberapa brand harus menunjukkan eksistensi. Dengan adanya pabrik di negara sendiri maka kami bisa lebih menunjukkan eksistensi kami ke masyarakat sehingga kami bisa meraih kepercayaan mereka. Nantinya pabrik ini akan dipersiapkan untuk memproduksi komponen-komponen ponsel berbau lokal," ujar Sarwo.

Produksi di pabrik ini nantinya juga akan menggandeng perusahaan pabrikan asal China, Premiere, yang selama ini menyuplai komponen handset IMO. Di negara asalnya, Premiere telah mampu memproduksi sekira 2 hingga 3 juta unit per hari. Namun tidak demikian di pabrik di Bandung nantinya, yang baru memiliki 6 hingga 8 line dengan kapasitas 10.000 unit per hari.

Dengan demikian, lanjut Sarwo, industri ponsel di Indonesia akan semakin terbentuk, tidak hanya sebagai penjual tapi juga produsen. "Dengan sendirinya maka kepercayaan pasar akan mulai tumbuh," ujar Sarwo.

Ponsel IMO sendiri hari ini (5/42011) telah memasuki tahunnya yang ke-4. Dari seluruh ponsel merek lokal, ponsel IMO telah mampu menunjukkan eksistensinya selama empat tahun dan menjadi bagian dari 5 pemain besar ponsel lokal di Indonesia.

Tidak hanya menghadirkan ponsel berkonten lokal, atau mengupayakan pabrik, PT Konten Indomedia Pratama juga telah memulai ekspansinya ke wilayah Timur Tengah dengan menggandeng Lalei Albarakah Est, anak usaha Baterjee Group.

Satu hal yang patut diketahui, setiap IMEI di ponsel IMO pun telah terdaftar di BABT (The British Approvals Board for Telecommunications) yang merupakan badan internasional untuk identifikasi IMEI di dunia. Hal ini membuat semua ponsel IMO yang ada telah terdaftar dan diakui secara legal. (srn)


Okezone
0

Ulat Bulu Probolinggo Spesies Baru di Indonesia

Ulat Bulu Probolinggo Spesies Baru di Indonesia

TEMPO Interaktif, Jakarta --Profesor ilmu serangga dari Institut Pertanian Bogor, Aunu Rauf, menyatakan ledakan populasi ulat bulu di Probolinggo berasal dari spesies yang belum dikenal sebelumnya. Ulat bulu ini berbeda dengan hama yang menyerang sebelumnya. “Ini adalah hama baru di Indonesia,” kata Aunu saat dihubungi Tempo, Selasa.

Sebelumnya ia memperkirakan spesies ulat bulu yang menyebar di Probolinggo merupakan spesies Lymantria marginata. Spesies ini dapat dikenali dari pola yang terbentuk di sayapnya. Spesies jantan memiliki sayap berwarna gelap sementara sayap spesies betina berwarna putih bintik-bintik. Ia juga memastikan spesies baru ini bukan Dasychira inclusa sebagaimana perkiraan para pakar hama. “Warna sayap ngengat di Probolinggo adalah putih polos baik jantan maupun betina,” ujar Aunu di Probolinggo.

Aunu mengatakan, ledakan populasi ulat bulu baru pertama kali terjadi di Indonesia. Tak heran jika peneliti belum bisa memastikan jenis spesies ulat bulu yang berkembang di Probolinggo. "Kami akan bawa spesimennya ke Bogor untuk dipelajari," kata dia.[ANTON WILLIAM]


TEMPOInteraktif
0

"Mobile Developer" Didorong Kembangkan Aplikasi Lokal

Suasana meetup suWec (Surabaya Web Community pada Sabtu (2/4/2011) di Surabaya yang membahas pengembangan aplikasi mobile.

SURABAYA, KOMPAS.com - Besarnya pengakses internet mobile ternyata belum bisa diimbangi jumlah produksi aplikasi dari mobile developer Indonesia. Hal itu sangat disayangkan.

Menurut Narenda Wicaksono, Developer Marketing Manager Nokia Indonesia, ada sekitar 209 juta pengguna internet mobile Indonesia yang seharusnya bisa menjadi pasar potensial untuk karya para mobile developer lokal.

Dalam paparannya di acara pertemuan Surabaya Web Community (suWec) pada Sabtu (2/4/2011), Narenda mengharapkan para mobile developer Indonesia bisa menggali berbagai macam potensi lokal untuk kemudian dibuatkan aplikasi mobile-nya. Narenda juga mengingatkan, sebaiknya para mobile developer jangan terpaku pada platform, tetapi juga harus berfikir bagaimana produk aplikasinya bisa menghasilkan uang.

Selain Narenda, hadir pula Zainal Abidin (pemenang Hackathon Bancakan), Ahmad Masykur (pembuat aplikasi pengingat jadwal shalat), dan Bernardus Sumartok (Head of Digital Media – Mobile, Kompas Gramedia Group) sebagai pembicara. Pertemuan yang fokus membahas tentang potensi aplikasi mobile tersebut digelar di Hotel Novotel Surabaya.

Ahmad Masykur, seorang mobile developer yang aplikasinya diunduh sebanyak 30 ribu kali hanya dalam tiga minggu, mengatakan, pembuatan aplikasi sebaiknya didasari oleh kebutuhan calon pengguna. Meskipun itu kebutuhan kecil. Aplikasi pengingat jadwal shalat yang ia buat, misalnya. Banyak orang berharap, ada aplikasi pengingat jadwal shalat dalam perangkat mobile yang juga bisa menyesuaikan lokasi keberadaan penggunanya. Akhirnya, dari kebutuhan itu, Masykur membuat aplikasi mobile-nya.

Hampir sama dengan Masykur, dasar Zainal membuat aplikasi mobile adalah kebutuhan sehari-hari. Zainal membuat aplikasi jejaring sosial berbasis mobile untuk lokasi tempat kuliner. Dengan aplikasinya tersebut, ia berharap orang akan semakin mudah menemukan tempat kuliner yang tepat melalui perangkat mobile.

Sementara Sumartok, dalam pertemuan tersebut lebih menyoroti tentang bagaimana sebaiknya tata letak serta tampilan aplikasi mobile seharusnya dibuat. Menurut Sumartok, aplikasi yang baik adalah aplikasi yang tidak menyulitkan penggunanya dan bekerja sesuai fungsinya.

Pertemuan yang dihadiri para pemerhati dan pengembang mobile dari Yogyakarta, Madura, Surabaya dan sekitarnya tersebut diakhiri dengan workshop Qt Smartphone. Workshop yang dipandu Erick Kurniawan (Nokia Indonesia Community Enthusiasts Lead) tersebut dimaksudkan agar para mobile developer dapat langsung berpraktek mengembangkan aplikasi mobile dengan software Qt.


KOMPAS

0

Wow, 19 "Game" Lokal Dibuat Hanya dalam 2 Minggu

Suasana workshop pembuatan game yang dilakukan Agate Studio dan Nokia Indonesia.

BANDUNG, KOMPAS.com
— Ternyata memang peluang pengembang Indonesia untuk menjadi tuan rumah di pasar aplikasi sangat besar. Sembilan belas aplikasi mobile game dihasilkan dari workshop selama dua minggu oleh orang-orang yang masih mempelajari teknik pembuatan aplikasi semacam ini.

Menurut siaran pers yang diterima Kompas.com dari Agate Studio, ke-19 aplikasi tersebut merupakan buatan para pengembang pemula yang mengikuti workshop (lokakarya) pembuatan game yang dilakukan Nokia dan Agate Studio di Bandung. Kontes game development war pun dilaksanakan pada akhir lokakarya, tanggal 31 Maret 2011 di Hotel Hilton, Bandung. Kompetisi ini diikuti oleh 10 finalis lokakarya yang dipilih berdasarkan mobile game yang dikembangkan.

Selain finalis dan peserta lokakarya lainnya, acara ini juga dihadiri oleh praktisi IT, mahasiswa, dan dosen dari dalam dan luar kota. Sepuluh tim finalis terpilih mempresentasikan mobile game hasil lokakarya selama dua minggu di hadapan lima juri yang kemudian memilih tiga tim terbaik.

Selanjutnya, ketiga tim diminta untuk memperbaiki mobile game mereka dalam waktu satu jam saja. Proses improvisasi ini ditonton secara langsung oleh semua hadirin di kompetisi ini. Juri kemudian memutuskan urutan juara dari hasil improvisasi tahap akhir ini. Tiga tim memperebutkan hadiah laptop Alienware dan ponsel Nokia E7 untuk juara pertama, ponsel Nokia E7 dan N8 untuk peringkat kedua, dan ponsel Nokia N8 dan C7 untuk peringkat ketiga.

Pemenang dari kompetisi ini adalah Yuandra Ismiraldi dan Paramita Hapsari dengan aplikasi bernama "School Escape". Mobile game yang bertipe maze ini memiliki konsep yang orisinal dengan gameplay yang menarik.

Selain itu, pengembangan game ke depan pun masih sangat prospektif karena memiliki berbagai elemen yang dapat diimprovisasi. Aplikasi-aplikasi para finalis lokakarya ini akan segera diluncurkan di Ovi Store agar dapat dimainkan dan dinikmati oleh semua kalangan.

Game Development Workshop dan War ini tidak hanya seputar memperebutkan hadiah atau gelar juara. Banyak peserta yang mengaku telah menemukan jalan untuk menekuni sebuah bidang yang sangat dinikmati, yaitu pengembangan mobile game. Melalui lokakarya ini pula banyak ilmu baru yang didapat. Bahkan, ada peserta yang bertekad untuk terus mempelajari dan mengembangkan game-game lainnya setelah mengikuti lokakarya.

Pasca-lokakarya, para pengembang pun masih bisa terus menjalin komunikasi dan bertukar ilmu lewat Forum Nokia dan situs khusus yang disiapkan untuk itu, yaitu NICE (Nokia Indonesia Community Enthusiast), sebagai wadah bagi para pengembang lokal.


KOMPAS