0

Semen Gresik Terbesar di Asia Tenggara

Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, Semen Gresik akan menjadi salah satu unggulan pemasaran internasional yang terbesar di Asia Tenggara. Semen Gresik akan mengalahkan Siam Cement Thailand. “Ini produk unggulan internasional kita,” kata Dahlan di sela-sela peresmian Pabrik Tuban IV Semen Gresik di Kerek, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, Sabtu, 13 Oktober 2012.

Selama beberapa tahun terakhir, Siam Cement menjadi raksasa semen Asian Tenggara dengan produksi sekitar 21 juta ton per tahun. Semen Gresik, yang sebelumnya terbesar kedua Asia Tenggara, produksinya sudah mencapai 26 juta ton per tahun hingga 2012. Itu artinya, posisinya kini menyalip jadi nomor satu.

Realitas produksi sebesar itu, kata Dahlan, jelas menjadi pencapaian besar. Setidaknya, Semen Gresik pada masa mendatang akan menjadi unggulan internasional dengan pasar ke Burma, Vietnam, Kamboja, dan Singapura. Negara-negara tersebut rata-rata penduduknya berjumlah antara 50 juta hingga 77 juta jiwa. “Negara tersebut akan menjadi pangsa pasar semen strategis,” kata dia.

Dahlan meminta tak ada yang meributkan rencana perubahan nama Semen Gresik menjadi Semen Indonesia. Kalaupun berganti nama, lokasi dan perkantoran berada di Kabupaten Gresik, termasuk pajak dan sebagainya. Kalaupun muncul protes, dianggap wajar. Sebab, protes juga dari Padang atau dari lainnya. “Perubahan ini dibuat untuk tujuan mulia,” kata dia.

Direktur Utama Semen Gresik Dwi Soetjipto mengatakan, konstruksi Pabrik Tuban IV tuntas dalam waktu 30 bulan, terhitung sejak 30 September 2009 dan selesai Maret 2012. Proyek Tuban IV dikerjakan dengan investasi Rp 3,18 triliun. Tenaga kerjanya menyerap sebanyak 3.900 orang. Tenaga dari Jawa Timur sebanyak 54 persen, tenaga kerja nasional 45 persen, dan sisanya satu persen tenaga kerja asing.

Semen Gresik, kata dia, juga tengah melakukan ekspansi untuk memperkuat posisi sebagai perusahaan semen terkemuka di Asia Tenggara. Untuk itu, bersamaan dengan proyek Tuban IV, perusahaan tengah merampungkan proyek Semen Tonasa V di Sulawesi dengan kapasitas 3 juta ton dan akan segera beroperasi. “Proyek ini segera beroperasi,” dia memaparkan.

Dwi mengatakan sudah melakukan sejumlah hal guna mengembangkan dan meningkatkan produksi semen, di antaranya perusahaan akan segera membangun pabrik baru di Padang, Sumatera Barat, dan di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah. Kedua pabrik tersebut, masing-masing, berkapasitas 3 juta ton per tahun.

0

Orang-Orang "Penting" di Ekspedisi KRI Dewaruci Keliling Dunia (3-Habis)

Loka Gumilang diceburkan ke laut setelah naik pangkat. Foto : Suryo Eko Prasetyo/Jawa Pos

Banyak hambatan yang dihadapi KRI Dewaruci dalam ekspedisi kali ini. Terutama cuaca buruk di tengah laut. Namun, berkat perhitungan yang jitu juru navigasi Serma Nav Loka Gumilang dan Serka Nav Erik Sugianto, Dewaruci sukses keliling dunia hingga kembali ke Indonesia.

SURYO EKO PRASETYO, Belawan

 Juru Selamat dari Badai dan Ranjau Laut

PELAYARAN di laut lepas identik dengan perjuangan menaklukkan gelombang tinggi yang siap menghadang. Cuaca buruk dan hujan badai menjadi santapan setiap saat. Tak terkecuali yang dialami Dewaruci dalam jelajah di empat benua kali ini.

Berbagai hambatan hampir tak habis-habisnya terhampar di laut lepas. Mulai dari Surabaya, Januari silam, hingga Papua, lalu menyeberangi Samudra Pasifik menuju San Diego di pantai barat Amerika Serikat. Setelah menyisir pantai barat dan memutari Terusan Panama, Dewaruci melewati Laut Karibia dan Teluk Meksiko.


Kapal kemudian mengarungi Samudra Atlantik menuju Eropa. Di benua biru itu, Dewaruci melintasi Laut Mediterania melalui Selat Gibraltar. Berlanjut ke Laut Merah lewat Terusan Suez dan Laut Arab via Teluk Aden. Lalu, kembali ke tanah air menyusuri Samudra Hindia dan Selat Malaka.


Jalur pelayaran internasional itu lazim ditempuh kapal-kapal berbadan besar, berbobot ribuan bahkan puluhan ribu ton. Tapi, Dewaruci yang beratnya tak sampai seribu ton (874 ton) ternyata sanggup mengarunginya dengan selamat. Berkecepatan jelajah tidak lebih dari 11 knot per mil (17,402 km per jam; 1 mil setara 1,582 km), saat diterpa ombak besar, kapal terasa seperti sabut kelapa yang terombang-ambing gelombang.


Meski sudah dilengkapi teknologi radar dan pendeteksi posisi (global positioning system), di tengah laut, peranti itu tak bisa menjadi acuan. Yang lebih utama justru insting juru navigasi dalam membuat jalur pelayaran di atas peta yang akan dilalui kapal. Sebab, jalur tersebut dibuat juga berdasar kondisi terbaru di lapangan.


Mulus tidaknya kapal melaju melewati gelombang besar, salah satunya, berdasar insting juru plotter. Misalnya, yang dijalankan Kepala Bagian Navigasi Serma Loka Gumilang, bintara navigasi tertinggi di Dewaruci.


"Sebelum bertugas ke Dewaruci, saya belajar banyak menyusun track di kapal penyapu ranjau," ungkap Loka yang baru saja naik pangkat dari sersan kepala ketika Dewaruci tiba kembali di Indonesia pada 1 Oktober 2012.


Selama enam tahun pertama menjadi tentara melalui jalur bintara pada 1999, Loka mendapat tugas di KRI Pulau Rengat, Satuan Kapal Ranjau Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim). Alumnus SMA Ta"miriyah Surabaya itu sering terlibat dalam aktivitas pembersihan ranjau laut sisa Perang Dunia II.


Ranjau-ranjau yang sebagian besar masih aktif sering sulit termonitor radar. Karena itu, butuh konsentrasi tinggi ahli plotter ketika kapal melintasi perairan yang banyak ditemukan ranjau.


Misalnya, di sepanjang wilayah utara Laut Jawa dan kawasan perairan timur Indonesia. Kawasan perbatasan tak luput dari operasi kapal ranjau dan kapal bantu untuk mengawasi alur laut kepulauan Indonesia (ALKI) dari masuknya kapal-kapal asing ilegal. "Kalau tidak super hati-hati dan tidak tahu medan, kapal bisa hancur terkena ranjau laut," tuturnya.


Karir Loka melejit ketika dipercaya menjadi bintara utama di KRI Karang Tekok pada 2006-2010. Di satuan kapal bantu itu, suami Santi Pangesti Rahayu tersebut kerap terjun di berbagai operasi laut gabungan bersama Angkatan Laut Singapura.


Loka kembali dipercaya menjadi plotter utama ketika KRI Dewaruci menjalankan ekspedisi keliling dunia 2012. Sebab, tantangan melintasi alur pelayaran internasional lebih sulit karena kedalaman laut sering berbeda dari data di peta. Muhibah melintasi 12 negara di empat benua itu menjadi pelayaran terjauhnya.


"Walau sudah ada peta elektronik, masih banyak yang belum di-update. Apalagi peta hidro-oceanografi, banyak yang terbitan lama," kata kelasi yang genap 34 tahun pada 16 September lalu tersebut.


Juru plotter lainnya, Serka Nav Erik Sugianto, termasuk "orang lama". Dia ditempatkan di Dewaruci sejak lulus pendidikan pada awal 2000. Mantan Kabag navigasi (2005-2010) itu diandalkan dalam membuat jalur pelayaran dan menyusun hitungan terbit dan tenggelamnya matahari-bulan untuk jurnal laporan. Berkat insting dan perhitungannya, Dewaruci selamat dari badai dan insiden menabrak karang di perairan Okinawa, Jepang, 2004.


Kala itu, kapal usai berlayar dari Vladivostok, Rusia, dan dihadang badai saat mendekati Tokyo. Erik yang kebetulan piket di anjungan melihat awan cumulonimbus tidak jauh dari haluan Dewaruci.


Dia merekomendasikan kepada perwira navigasi dan komandan kapal Letkol Laut (P) Gig J.M. Sipasulta agar kapal cikar kiri (belok kiri frontal). Meski melawan track, langkah itu harus diambil untuk menghindari badai berkecepatan 65 knot (102, 83 kilometer per jam).


"Kapal sampai miring ke kiri terkena ekor badai. Itu kemiringan ekstrem selama saya di Dewaruci," kenangnya.


Di perairan yang sama, Dewaruci juga nyaris menabrak karang yang tidak terdeteksi radar dan peta. "Pengawas melaporkan ada karang tepat di haluan kapal berjarak 200 yard. Untung tidak sampai menggores lambung kapal," ujar suami kowal Serka Far Dewi Sulistyowati yang dinas di RS Marinir Gunungsari, Surabaya, dan ayah Al Araaf Bintang Albire, 5, itu.


Dari kejadian tersebut, Erik jadi makin mantap dalam memperhitungkan kondisi medan. "Kalau juru navigasi ragu, perwira navigasi dan komandan ikut bingung," lanjut bintara berumur 33 tahun yang juga pemeran pujangga anom reog ponorogo tersebut.


Erik menambahkan, selama 12 tahun mengawal Dewaruci, sudah 50-an negara pernah disinggahi. Bahkan, pelaut asal Tulungagung itu bisa umrah sampai lima kali ketika Dewaruci singgah di Jeddah.


Hanya Australia yang belum pernah dia singgahi. Erik berharap suatu hari nanti bisa mengunjungi Negeri Kanguru itu bersama Dewaruci. "Kalau Allah masih menghendaki, rencananya tahun depan Dewaruci ke Australia. Mudah-mudahan saya bisa ikut," harapnya.
(*/c5/ari)

© Jpnn
0

Virus Komputer Baru Ancam Korporasi Dunia

 Menhan AS sampai turun tangan memperingatkan bahaya virus Shamoon.

Virus komputer (ilustrasi)
Virus komputer baru mengancam dunia, terutama untuk kalangan korporat. Tak tanggung-tanggung, bahkan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Leon Panneta sampai turun tangan dan memperingatkan akan bahaya virus yang diketahui bernama "Shamoon" tersebut.

Perusahaan minyak milik pemerintah Arab Saudi, ARAMCO, telah menjadi korban serangan virus yang juga memiliki nama W32 Disttrack ini. Beberapa hari setelah menyerang ARAMCO, virus itu juga menghantam jaringan komputer milik perusahaan gas alam asal Qatar, Rasgas.

Menurut Panetta, Shamoon memang mengincar jaringan komputer korporat besar, terutama di bidang energi. "Lebih dari 30.000 komputer yang terjangkit kini sudah dianggap tak berguna dan harus diganti," kata Panetta, saat berbicara di suatu forum pebisnis di New York, dikutip dari laman Reuters.

Lalu seperti apa cara Shamoon bekerja? Perusahaan antivirus Symantec pun menjelaskan proses kerja Shamoon atau W32 Disttrack, yang terdiri dari tiga komponen: dropper (taruh), wiper (hapus), dan reporter (lapor).

Menurut penjelasan di situs Symante, di komponen dropper virus itu dilepas dan masuk ke sejumlah file resources, yang secara umum beroperasi di sistem operasi Windows. Setelah masuk, virus ini pun mulai menggandakan diri dan masuk untuk mengeksekusi diri.

Setelah masuk dan mengeksekusi diri, wiper pun akan bekerja. Setidaknya sejumlah komponen fungsional akan dihapus. Virus Shamoon ini pun akan menghapus sejumlah driver yang telah eksis di sejumlah lokasi, kemudian overwrite atau menulis ulang program dengan driver lain.

Setelah itu, reporter pun akan beraksi. Komponen ini akan mengirimkan data atau berikan laporan kepada pelaku yang mengirim virus itu, Data yang dikirim antara lain nama domain [DOMAIN], jumlah file yang di-overwrite [MYDATA], IP address [UID], dan sejumlah angka lain secara acak [STATE].

 Amatir?

Dalam penjelasan Leon Panetta, Shamoon akan secara otomatis mengganti data-data sistem yang penting. Kemudian virus itu akan mengganti dengan gambar sebuah bendera AS yang terbakar. Semua data riil di komputer pun akan diganti dengan sesuatu yang disebut Panetta, "data sampah".

"Bayangkan dampak serangan seperti ini bagi perusahaan Anda," kata bekas Kepala Badan Intelijen Amerika (CIA) ini, kepada para pebisnis.

Dalam pidatonya, Panetta pun meminta kalangan korporat untuk bekerja sama meningkatkan pertahanan cyber secara nasional. Panetta juga mengungkit mengenai bahayanya serangan denial of service (tolak layanan) yang melanda sejumlah bank di AS. Ini menyebabkan layanan perbankan di AS terganggu.

"Meski jenis taktik ini bukanlah hal baru, skala dan kecepatan yang ditimbulkan tidak bisa diperkirakan," kata Panetta.

Tapi menariknya, peneliti lab di perusahaan antivirus Kaspersky, Dmitry Tarakanov, mengatakan virus ini tidak dibuat oleh programmer kelas atas. Banyak sejumlah kesalahan yang dibuat, termasuk perbandingan tanggal yang cacat dan mengganti lowercase dengan uppercase dalam pemrogramannya. Ini menyebabkan tingkat kegagalan terbilang tinggi.

"Ketimbang menggunakan string dalam format yang tepat, penulis malware menggunakan '%S%S%d' dengan uppercase 'S'. Ini menyebabkan gagalnya fungsi 'sprintf' dan tak ada string dalam full path yang diciptakan. Ini berarti tak ada file yang didrop. Tak ada file, tak ada eksekusi. Jadi malware Shamoon tak berfungsi untuk mengeksekusi program lain," demikian pernyataan Tarakanov, dikutip dari ZD Net.

Kaspersky pun menduga malware ini dibuat para amatir. "Kami memiliki petunjuk bahwa orang-orang di balik malware Shamoon bukanlah programmer kelas atas. Dan kesalahan alami yang dibuat memperlihatkan bahwa skill mereka masih amatir saat mereka menciptakan malware penghancur yang bisa melakukan replikasi mandiri (self-replicating)," demikian kesimpulan yang dibuat Tarakanov.

 Tak Baru

Shamoon bukanlah virus pertama yang memiliki dampak merusak secara dahsyat. Sebelumnya, mengutip Bussiness Week, telah dikenal virus Stuxnet yang menjebol data-data perusahaan dari sistem SCADA dan mengirimnya ke internet.

Stuxnet pun dikenal luas ketika diketahui menyerang instalasi nuklir Iran. Parahnya, Stuxnet bisa mengambil alih kendali terhadap peralatan industri. Stuxnet dipercaya ditargetkan untuk melumpuhkan sebuah peralatan yang digunakan untuk pengayaan Uranium. Ada juga yang menyebut Stuxnet bisa memberikan informasi secara detail mengenai situasi di instalasi nuklir Iran.

Kemudian muncul pula virus baru yang identik dengan Stuxnet, yaitu Duqu. Duqu bertujuan untuk mengambil data intelijen dan aset dari beberapa perusahaan. Misalnya produsen sistem kontrol industri, sehingga bisa digunakan untuk menyerang pihak ketiga dengan sangat mudah.

Selain itu dikenal pula virus Flame. Mengutip CBS News, virus ini diketahui dapat menyedot informasi dari komputer yang dijangkiti virus, juga perangkat seluler di dekatnya. Virus ini juga mampu mengendalikan keyboard dan mengambil citra layar.

Tidak hanya itu, Flame dapat mendeteksi bluetooth di sekitar komputer, seperti handphone dan laptop. Jika sudah terhubung, maka Flame akan menyedot informasi dari handphone target.(sj)

© VIVA.co.id
0

Merpati Sewa 20 Pesawat Amfibi dari PTDI

Yogyakarta - Maskapai PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) berencana menyewa 20 pesawat jenis amfibi pada tahun depan. Nilai investasi pengadaan ini mencapai sekitar 160 juta dollar AS. "Kami memang berencana mendatangkan pesawat amfibi sebanyak 20 unit. Pesawat itu berasal dari PT Dirgantara Indonesia (DI)," ungkap Direktur Utama MNA, Rudy Setyopurnomo, di Yogyakarta, kemarin.

Dia menyebutkan harga untuk satu pesawat amfibi ini berkisar 4 juta dollar sampai 8 juta dollar AS. Perseroan mesti menyiapkan dana sekitar 80 juta dollar hingga 160 juta dollar AS. Dalam sinergi BUMN ini, pihaknya bakal menggunakan sistem sewa beli kepada Dirgantara Indonesia sebagai pihak penjual.

Artinya, perseroan akan lebih dulu menyewa 20 pesawat amfibi untuk beberapa tahun. Setelah ada pendapatan masuk, pihaknya memastikan membeli pesawat tersebut. "Nanti saat beli, kami gunakan kas internal, tapi dengan catatan ada pendapatan masuk lebih dulu," terang Rudy.

Saat ini, perseroan tengah menunggu kajian dari Dirgantara Indonesia terkait rencana order pesawat dari MNA. "Pengadaan pesawat ini masih dalam bentuk kajian yang dilakukan Dirgantara Indonesia berdasarkan konsultasi dari pabrik pesawat amfibi, Dornier Seaplane Company," kata dia.[fik/E-7]

© Koran Jakarta
0

PGN Incar Tujuh Blok Migas

 Aksi Korporasi I Akuisisi di AS Terancam Mundur ke Tahun 2013

Yogyakarta - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengincar akuisisi tujuh blok minyak dan gas (migas) di dalam negeri. Proses akuisisi dua blok di antaranya diharapkan dapat tuntas pada tahun ini. Sekretaris Perusahaan PGN, Heri Yusup, mengatakan pihaknya membidik beberapa blok migas di Indonesia.

"Ada tujuh blok yang diincar, dan semuanya memiliki potensi bagus bagi bisnis perseroan di masa depan," tutur dia kepada wartawan di Yogyakarta, Rabu (10/10). Dia menambahkan saat ini emiten berkode PGAS itu tengah berjuang merampungkan due diligence untuk mengambil alih dua blok migas dari ketujuh blok.

"Setidaknya kami berharap bisa menyelesaikan proses akuisisi dua blok di tahun 2012," kata dia. Sayang, sampai sekarang, manajemen PGN belum bersedia membocorkan blok tersebut. Namun, Heri mengungkapkan luas dari blok migas itu tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil.

Perseroan memiliki kualifi kasi tersendiri dari blok yang akan diakuisisinya, yakni merupakan blok yang siap berproduksi. "Kalau sudah siap produksi kan bisa langsung eksplorasi. Tapi kalaupun belum tapi punya potensi, bisa juga masuk daftar akuisisi," papar dia.

Saat ini, PGN tengah memproses perizinan akuisisi serta pencanangan studi kelayakan. Begitu pula dengan tahap penyelesaian negosiasi yang masih berlangsung. Keberadaan blok migas itu juga belum bisa dipastikan terkait jatuh tempo kontrak. Pasalnya, pemilik blok kerap berniat melepas asetnya itu lantaran adanya kebutuhan atau keinginan sendiri.

 Anggaran Rp 5 Triliun

Perseroan menerapkan strategi negosiasi yang akan dilakukan secara bertahap mengingat perubahan harga sering terjadi di tahap selanjutnya. Karena itu, PGN belum dapat menjelaskan nilai investasi untuk akuisisi dua blok tersebut. Meskipun demikian, pihaknya telah menganggarkan dana 5 triliun rupiah untuk aksi akuisisi blok migas secara keseluruhan.

"Dana yang sudah kami siapkan itu 5 triliun rupiah untuk semua akusisi, bukan hanya akuisisi dua blok migas tersebut," papar dia. Dalam pengambilalihan dua blok migas, perseroan akan membentuk joint venture dengan pihak ketiga. PGN sendiri memastikan mengincar posisi sebagai pemegang saham minoritas atau 30 persen dalam kerja sama itu.

 Blok di AS

Berbanding terbalik, progres akuisisi blok migas di Amerika Serikat oleh PGN justru terancam mundur akibat regulasi yang terlalu panjang. Sebelumnya, perseroan berharap dapat merealisasikan proyek akuisisi satu blok Amerika Serikat disclose tahun ini. "Melihat kondisinya, mungkin saja bisa mundur ke tahun 2013," tegas Heri.

Dia menilai perseroan harus berhadapan dengan berbagai persyaratan yang wajib dipenuhi dalam rangka akuisisi di negara Paman Sam itu. Sebelumnya, PGN berharap bisa mulai masuk ke bisnis hulu dengan merampungkan due diligence dengan satu perusahaan minyak dan gas yang berbasis di Amerika Serikat.

"Minimal satulah yang bisa kami selesaikan," ujar dia, beberapa waktu lalu. Rencananya, menurut Heri, perseroan akan mengakuisisi blok gas milik perusahaan tersebut. "Blok gas dari perusahaan oil and gas di Amerika Serikat yang akan kami ambil alih," ucap dia.

Hingga kuartal III ini, Heri menuturkan volume penjualan gas meningkat tipis dari periode triwulan II sebesar 800 mmscf per hari. Walaupun dia enggan membeberkan realisasi penjualan sampai September 2012, perseroan optimistis volume penjualan akan melonjak menjadi sekitar 900 mmscf apabila akuisisi blok migas di Indonesia dapat tercapai. [fik/E-7]

© Koran Jakarta
0

Exploitasi Energi Raih Kontrak Penjualan 150 Juta Dollar AS

Jakarta - Emiten pertambangan, PT Exploitasi Energi Indonesia Tbk (CNKO), menandatangani kontrak penjualan batu bara dengan Southdale Resources Sdn Bhd dan Tenaga Nasional BHD (TNB) Malaysia pada Rabu (10/10). Presiden Direktur & CEO Exploitasi Energi Indonesia, Henry S Sitanggang, melalui keterangan tertulisnya mendapatkan kontrak senilai 150 juta dollar AS untuk kapasitas pasokan batu bara ekspor ke Malaysia.

Kontrak pengiriman itu tiga juta ton metrik per tahunnya ke TNBF untuk memasok pembangkit listrik. "Kami akan merambah bisnis energi dari hulu hingga hilir seiring perubahan dengan mengembangkan bisnis ke berbagai sumber energi, seperti energi terbarukan dan bahkan menjadi produsen dan pemasok energi listrik. Perseroan masuk ke bisnis energi juga merupakan bagian dari upaya mendukung pemerintah dalam ketahanan energi nasional," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Kamis (11/10).

Dijelaskannya, untuk mendukung penjualan batu bara, Exploitasi Energi Indonesia juga berencana mengembangkan coal terminal dan pelabuhan yang sekarang dimiliki seluas 48 hektare (ha) yang berada di Kecamatan Kintap, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, serta meningkatkan kapasitas produksi dari 3 juta ton per tahun menjadi 10 juta ton per tahun. Sebelumnya, perseroan juga mendapat kontrak penjualan batu bara selama lima tahun. Perseroan dipercaya PT PLN (persero) memasok batu bara bagi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).[dni/E-7]

© Koran Jakarta
0

Kominfo Bangga Industri Kreatif di Indonesia Pesat

Jakarta – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Ashwin Sasongko mendukung event pameran game terbesar, Indonesia Game Show (IGS) 2012 yang digelar di Jakarta Convention Center (12-14 Oktober 2012).

Menurut Ashwin, event ini merupakan representasi dari tumbuh dan berkembangnya industri Information & Communication Technology (ICT), khususnya bidang konten kreatif. "Kami gembira, sebab game ini merupakan konten dari ICT. Game yang dikembangkan developer lokal, ini penting sekali," ujar Ashwin.

Ashwin mengungkapkan, sudah saatnya memperhatikan pengembangan konten lokal. Hal ini juga merupakan bagian dari program pemerintah untuk mengembangkan industri kreatif. "Ini konten TIK kreatif yang bisa terus dikembangkan," tambahnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, bila melihat game yang kini ada, game tersebut ada yang di-download dan dapat dimainkan di perangkat mobile, menggunakan internet. "Pemerintah fasilitasi melalui program pemerintah jaringan broadband dengan fiber optik, untuk menjangkau hingga ke daerah-daerah kecil," tuturnya.

Sehingga, lanjutnya, masyarakat yang ada di berbagai wilayah Indonesia bisa mencicipi konten kreatif ini. "Jadi, gak cuma di Jakarta, tetapi juga di luar Jakarta bisa main game online. Konten kreatif ini harus terus dikembangkan, terutama para developer-developer lokal," jelasnya.

Ia juga mengatakan, selama game tersebut tidak menampilkan pornografi atau unsur judi. Maka tentunya, karya-karya tersebut harus terus dikembangkanya. "Saya harapkan, ini bisa terus berkembang bagi industri game (Tanah Air), melalui game show ini dan tidak hanya digelar selama 4 tahun sekali." Pungkasnya.(amr)

© Okezone
0

SBY Juga Kepincut Mobil Sport Listrik Buatan Yogya

Mobil sport listrik buatan Yogyakarta

Yogyakarta – Mobil listrik tengah naik daun. Setelah Dahlan Iskan tertarik menjadikannya mobil pribadi, orang nomor satu di Indonesia, Presiden Soesilo Bambang Yudhono (SBY) pun ikut-ikutan memesan mobil yang dibuat di Yogyakarta ini.

“Setelah mobil Listrik perdana yang akan dimiliki pak Dahlan Iskan, mobil listrik yang akan kami kerjakan adalah untuk Presiden SBY,” kata sang pembuat mobil listrik, Danet Suryatama, Kamis (11/10/2012).

Ditemui di bengkel Kupu Kupu Malam Jalan Kabupetan, Sleman Yogyakarta, Danet mengatakan Dahlan langsung tertarik memesan mobil listrik seharga Rp 1,5 miliar setelah bertemu langsung dan dijelaskan konsep mobil tersebut.

Danet mengakui mobil itu adalah sebenarnya prototipe di sebuah perusahaan berbasis di Michigan, Amerika Serikat bernama ElektrikCar LLC. Dan kebetulan Menteri BUMN tengah berambisi untuk mengembangkan mobil listrik

“Pak Dahlan mengatakan kenapa tidak dibuat di sini dulu, saya konsumen pertamanya,” tutur Danet menirukan ucapan Dahlan Iskan. Gayung pun bersambut, sampai disepakati model pertama yang lahir adalah tipe premium.

Sedan sport dua pintu yang diberi nama Tucuxi ini, konon menggunakan motor listrik bertenaga besar. Bodi yang dikerjakan oleh para perajin otomotif Kupu Kupu Malam menggunakan serat karbon dengan bobot kurang dari 1.400 kg.

“Mobil listrik ini hanya membutuhkan waktu lima detik untuk melaju di kecepatan 100 km/ jam dan mampu mencapai kecepatan maksimumnya di 200 km/jam,” tandas Danet.

Danet memaparkan bahwa mobil listrik karyanya ini merupakan kombinasi antara teknologi Amerika Serikat, China dan Indonesia sehingga menambah daya pikat ke Dahlan. Ia menyebut sekitar 50 persen adalah komponen lokal.

"Mesin saya bawa dari Amerika, baterai dari RRC, komponen lainnya seperti aksesoris adalah produk lokal," tambahnya. Mengenai bodi aerodinamisnya, Danet terinspirasi dari tubuh lumba lumba Amazone.

Sebagai perusahaan baru itu pula Elektrikcar mengakui kalau segala urusan seperti desain, tinjauan teknis, administrasi hingga investor masih mereka lakukan sendiri. Namun targetnya mobil listrik ini akan diproduksi secara komersial di Indonesia.

Ia mengatakan sampai saat ini mobil listrik Tucuxi sudah mencapai 40 unit pesanan, terutama dari kalangan pejabat dan pengusaha. “Untuk yang serupa dengan milik pak Dahlan kami buat limited edition 200 unit saja,” ujarnya.

Selanjutnya untuk komersil, akan dibuat desain baru, namun masih mengacu pada konsep mobil sedan empat penumpang. “Kami sudah ada rancangannya, kami akan lepas dengan harga Rp100 – 200 juta sehingga lebih kompetitif,” imbuhnya.

Danet merupakan engineer lulusan ITS dengan gelar doktor dari Michigan USA. Danet sudah lebih 10 tahun menjadi engineer di pabrik mobil AS, Chrysler. Kedepan mobil listrik tersebut juga akan di produksi di Amerika Serikat dan Eropa. (*)

© Tribunnews
0

★ Robot Penembak Otomatis Buatan Yazid Alqahar

Robot Penembak Otomatis Buatan Yazid Alqahar
Ilustrasi Robot Militer
TEKNOLOGI robot sudah banyak dikembangkan di negara maju, bahkan sudah diaplikasikan di beberapa bidang, khususnya untuk membantu kaum difabel. Di bidang militer juga sudah dikembangkan pesawat tanpa awak.

Jika robot juga digunakan dalam operasi militer atau sejenisnya, bukan hanya mempermudah, tapi juga bisa mengurangi korban manusia. Hal inilah yang menginspirasi Muhammad Yazid Alqahar (20), mahasiswa Teknik Informatika angkatan 2010 Universitas Komputer Indonesia (Unikom) Bandung. Ia menciptakan robot penembak otomatis yang bisa diaplikasikan sebagai senjata sungguhan yang dapat dimanfaatkan di bidang militer.

"Ide awal muncul saat saya melihat di televisi, adanya korban jiwa dari pihak aparat saat menumpas kejahatan. Kenapa tidak dibuat saja sebuah senjata otomatis yang bisa digunakan untuk hal-hal seperti itu. Saya juga berpikir, selama ini TNI kita butuh senjata untuk mempertahankan Indonesia. Bagaimana kita buat sistem yang otomatisasi untuk membantu pertahanan negara atau bantu mempermudah dalam menjaga Indonesia dari pihak luar," kata Yazid, sapaan akrab mahasiswa asal Dumai, Riau, ini saat ditemui di ruang Divisi Robot Unikom, Jalan Dipati ukur, Senin (8/10/2012).

Awalnya, ia mencoba membuat program robot penembak otomatis dengan menerapkan ilmu logaritma. Hanya dengan prosesor sederhana, ia berhasil membuat program tersebut. Setelah program selesai, ia mulai membuat robot senjata dengan membeli senjata mainan sejenis airsoft gun. Lalu dirancanglah senjata ini menjadi sebuah robot senjata yang dioperasikan melalui komputer. Pada senjata tersebut dipasang laser, web cam (kamera kecil), serta kabel yang dihubungkan ke komputer. Untuk menyangga senjata, dibuat penyangga dari besi. Dan untuk mengaktifkan robot senjata ini juga terdapat kotak khusus untuk tempat tombol on/off.

"Yang sulit dari robot senjata ini adalah membuat software-nya, yakni untuk menentukan atau mendeteksi target yang akan ditembak. Selebihnya tidak terlalu sulit, termasuk saat merencang hardware-nya," kata mahasiswa yang hobi membuat program di komputer ini.

Kelebihan robot senjata karyanya ini bisa mendeteksi target secara otomatis. Robot juga secara otomatis mengarahkan sasarannya dan bisa berputar 140 derajat. Bahkan robot senjata ini bisa mendeteksi target yang bergerak. Karena itu, robot senjata ini bisa dimanfaatkan sebagai senjata antirudal. Robot ini bisa mendeteksi rudal dan menembaknya lebih dulu sebelum rudal mengenai sasaran.

"Intinya, robot senjata ini saya buat dengan sistem pengindraan menggunakan teknik pengelolaan citra, yakni bagaimana robot bisa melihat seperti mata manusia. Karena semua komputerisasi yang serba otomatis inilah, robot ini juga saya namakan robot senjata otomatis," katanya.

Meski masih berupa purwa rupa atau seperti mainan karena peluru yang digunakan juga peluru mainan plastik yang biasa dimainkan oleh anak-anak, karyanya ini bisa diaplikasikan menjadi senjata sungguhan yang bisa digunakan TNI sebagai alat pertahanan.

Menurut dia, tinggal mengubah hardware-nya, semisal diganti senjata sungguhan dan peluru sungguhan. Prosesornya diganti dengan prosesor khusus. Adapun programnya tidak perlu diubah, hanya tinggal disesuaikan.

Karyanya ini sudah diuji coba dengan dua puluhan target. Senjata ditembakkan selama sepuluh detik dengan akurasi 90 persen. Untuk menembak target hanya butuh setengah detik dengan kecepatan 300 kaki/detik.

Cara kerja robot senjata seberat 5 kg ini, ujar Yazid, pertama-tama robot akan mengambil gambar target melalui web cam. Setelah itu, gambar yang sudah didapat diolah atau dibaca oleh program di komputer. Setelah dapat dibaca, sistem akan mengarahkan senjata ke target tersebut. Lalu, secara otomatis kokang senjata akan bergerak untuk menembak target.

Meski sudah cukup bagus dan mendapat apresiasi dari juri di ajang Indonesia ICT Award (INAICTA) 2012 dengan meraih medali emas pada September lalu, robot senjata otomatis ini masih memiliki kekurangan, yakni belum bisa membedakan kawan dan lawan. Ke depannya ia akan membuat program tersebut agar bisa mendeteksi target yang seharusnya.

Bahkan robot senjata otomatis ini akan bisa bergerak sendiri dengan memanfaatkan motor penggerak hingga bisa berjalan ke arah mana pun. "Pastinya akan terus dikembangkan. Ini robot karya saya yang pertama, tentu harapan saya bisa dikembangkan lebih bagus lagi agar bisa dimanfaatkan menjadi sebuah karya yang positif," katanya.

Robot senjata otomatis yang meraih medali emas untuk kategori Aplicative Robot for University ini juga pernah diikutkan dalam ajang Robogames April 2012 di Amerika Serikat dan mendapat penghargaan di ajang tersebut. Namun saat itu robot senjata belum bisa mendeteksi benda atau target bergerak. Bila tidak ada halangan, robot senjata otomatis ini akan diikutkan dalam ajang internasional Asia Pasific ICT Award (APICTA) yang akan digelar di Brunei Darussalam pada bulan Desember mendatang.(*)

© Tribunnews
0

UU Inhan Wajibkan Alutsista Produksi Dalam Negeri

Rantis Komodo (Dhephrest)
Jakarta - Anggota Komisi I DPR RI, Muhammad Najib mengatakan, UU Industri Pertahanan (Inhan) bisa mengikat pejabat kita baik pada Kementerian Pertahanan maupun TNI, agar menggunakan alat utama sistem persenjataan (alutsista) produksi dalam negeri.

"Kalau terpaksa beli di luar negeri, maka harus diikuti dengan berbagai persyaratan, seperti transfer teknologi, atau dalam jangka panjang ada join production sehingga ketergantungan kita akan alutsista luar negeri bisa berkurang," kata Najib di Jakarta, Jumat.

Dia meneruskan, "di saat bersamaan akan tumbuh industri pertahanan dalam negeri yang bisa memasok alutsista."

Dia menyebut UU Inhan akan dijalankan oleh siapapun yang memerintah negeri ini.

"Kalau dibingkai UU, kan jangka panjang, siapapun nantinya yang berkuasa, dia tetap dikawal oleh UU ini," kata Najib.

UU Inhan memberi kepastian bagi industri dalam negeri karena baik dalam jangka pendek, menengah, maupun panjang sehingga percaya diri memproduksi dan mengembangkan alutsista.

"Kalau pemerintah tidak melaksanakan bisa kena sanksi, pejabatnya bisa kena hukuman. Sehingga daya paksanya sangat kuat. Sanksi bukan dalam pengertian hukuman yang harus ditanggung, karena soal hukuman diatur UU lain. Tapi sanksi yang semangatnya mengikat pemerintah," sebut Najib.

Pada UU Inhan terdapat pasal yang memberi sanksi bagi TNI yang membeli alutsista dari luar negeri padahal tersedia di dalam negeri. Najib menyatakan, saat ini yang lebih dikedepankan adalah bagaimana mendorong industri pertahanan dalam negeri maju.

"Sebaiknya kita tidak berbicara punishment, tapi bagaimana kita mendorong idealisme bangsa, dan kepentingan negara menjadi prioritas. Kita tidak ingin berbagai pejabat melakukan itu," kata dia.

UU Inhan juga akan menghindari maraknya makelar alutsista yang sering menciptakan masalah seperti korupsi. "Dengan adanya UU ini kita lebih memprioritaskan hubungan antarnegara, hubungan G to G, yang bisa saling menguntungkan bagi kedua negara, dan meminimalisasi peran broker.


UU ini juga lebih membuka pengusaha untuk terjun dalam bisnis alutsista demi mendapatkan keuntungan jangka panjang, seperti investasi membangun industri pertahanan dan memproduksi alutsista yang diperlukan.(zul)

0

Orang-Orang "Penting" di Ekspedisi KRI Dewaruci Keliling Dunia (2)

JARANG DI DARAT: Khoirul Saleh (kiri) mengecek tekanan darah Serka Supari menjelang lomba panjat tiang Dewaruci dalam peringatan kemerdekaan RI 17 Agustus 2012. Foto : Suryo Eko Prasetyo/Jawa Pos

Keberadaan Sertu Rum Khoirul Soleh sebagai bintara kesehatan (bakes) sangat penting dalam ekspedisi KRI Dewaruci kali ini. Dialah "dokter" yang harus selalu stand by untuk menangani awak kapal yang ambruk. Inilah laporan wartawan Jawa Pos SURYO EKO PRASETYO yang ikut dalam pelayaran selama 9 bulan itu.

 Pontang-panting Tangani Diare Masal ABK

DI setiap satuan kapal TNI-AL yang hendak berlayar dalam waktu lama, pasti disertakan tenaga kesehatan. Apalagi bila kapal yang menjalankan misi khusus itu membawa banyak penumpang (awak kapal). Kehadiran dokter, perawat, atau tenaga kesehatan sekelas mantri sekalipun sangat dibutuhkan. Mau berobat ke mana lagi kalau tidak ke orang-orang "penting" itu saat sakit di tengah laut.

Dalam ekspedisi KRI Dewaruci keliling dunia 2012, Dinas Kesehatan Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) menugaskan dua personel andal. Mereka adalah Letnan Satu Laut (K) dr Bangun Pramujo dan Sersan Satu Rum Khoirul Soleh.


Kendati bukan ABK (anak buah kapal) tetap di Dewaruci, Khoirul sudah malang melintang di berbagai penugasan militer di darat maupun laut. Jam terbangnya sudah tinggi. Karena itu, begitu mendapat tugas untuk mengikuti ekspedisi Dewaruci kali ini, dia langsung siap. Selain karena perintah komandan, pelayaran panjang kali ini sangat menantang profesionalitasnya sebagai tenaga kesehatan.


"Berlayar bareng Dewaruci adalah pengalaman pertama saya ke luar negeri. Apalagi keliling dunia dengan waktu yang sangat lama," kata Khoirul.


Selama 25 tahun pengabdiannya di TNI-AL, dia tak pernah mengikuti pelayaran sampai lebih dari sembilan bulan seperti dalam ekspedisi Dewaruci kali ini. Khoirul ikut bertugas di kapal perang paling lama tidak lebih dari tiga bulan.


Dia lalu mencontohkan saat ditugaskan on board di KRI Pandrong pada Oktober"Desember 2011. Di atas kapal patroli itu, Khoirul berlayar mengelilingi perairan Indonesia wilayah timur untuk menjaga keamanan teritorial laut. Tanpa tenaga dokter, dia menjadi rujukan para awak kapal yang mengalami gangguan kesehatan.


"Alhamdulillah, waktu itu tidak ada kasus medis berat yang mengharuskan kapal sandar untuk merujuk pasien ke rumah sakit terdekat," ujarnya.


Hanya berselang dua minggu setelah tugas patroli KRI Pandrong selesai, Khoirul sudah mendapat perintah untuk ikut mengawal KRI Dewaruci sejak Januari silam hingga saat ini.


Memang, dalam tujuh tahun ini, Khoirul sering mendapat tugas "melaut". Setiap tahun dia dua hingga tiga kali berlayar dalam durasi yang lumayan lama. Praktis, waktunya lebih banyak dihabiskan di atas laut daripada di darat. Bapak tiga anak itu dalam setahun hanya punya waktu berkumpul keluarga sekitar tiga bulan.


"Sejak pindah ke Diskes Koarmatim pada 2005, saya lumayan bisa meluangkan waktu untuk keluarga. Sebelum itu, lebih sering di laut," ungkap pria asal Jombang tersebut.


Menjadi prajurit dengan pangkat kelasi dua pada 1987, Khoirul kali pertama berdinas di Yonkesmar, Karangpilang, Surabaya, sekitar tiga tahun. Kemudian, dia dipindah ke Yonif 2 Marinir, Cilandak, dan Diskes Detasemen Jala Mangkara, Jakarta, selama empat tahun.


Dia sempat kembali ke Jatim ketika dimutasi ke Yonif 3 Marinir, Gedangan, Sidoarjo, dan Yonif 1 Marinir, Tanjung Perak, Surabaya, sampai 2004. Selama itu, berbagai penugasan ke Nanggroe Aceh Darussalam dia peroleh. Misalnya, saat darurat militer, operasi Gerakan Aceh Merdeka (GAM), dan tanggap militer.


Kala itu, Khoirul juga ikut turun ke medan perang, keluar-masuk hutan, serta naik-turun gunung selama 16 bulan. Dia tercatat empat kali mendapat tugas khusus di provinsi ujung barat Indonesia itu. "Tantangannya lebih berat dibanding masa pendidikan," kenang prajurit yang tidak menyangka akan diposisikan di korps kesehatan tersebut.


Kasus menonjol ditemui Khoirul ketika ada ABK yang gulung koming karena perutnya sakit. Rupanya, si ABK punya riwayat sakit usus buntu akut yang tidak dilaporkan ke tim medis. Puncaknya, saat kapal berada di kawasan utara Indonesia, sakit si pasien tak bisa dibendung lagi.

Khoirul pun melapor ke komandan kapal mengenai kondisi ABK yang kesakitan. Komandan lalu memutuskan agar kapal merapat ke lantamal (pangkalan utama TNI-AL) terdekat yang memiliki rumah sakit. Operasi wajib dilaksanakan untuk menyelamatkan jiwa anak buahnya.
"Sebelum sandar, pasien saya infus dan terapi ringan. Begitu sandar, dia langsung kami evakuasi agar penanganan apendiks (usus buntu)-nya tidak terlambat," beber Khoirul tanpa menyebut nama si pasien dan nama kapal yang berlayar dengan alasan etika.

Dalam ekspedisi Dewaruci kali ini, dirinya juga mengalami kejadian luar biasa. Dia dan tim medis lainnya bahkan sempat dibuat kelabakan. Yakni, kejadian pada Agustus lalu seusai seluruh ABK muslim umrah ke Makkah. Hampir separo di antara 69 awak kapal yang umrah mengalami diare masal. Diduga, penyebabnya adalah makanan katering yang dikonsumsi para ABK kurang memenuhi standar kesehatan.

Saking parahnya, sejumlah personel sampai terkapar dua hari. Beberapa ABK mengalami dehidrasi karena banyaknya cairan yang keluar. "Kami sempat panik karena pelayaran harus segera dilanjutkan. Karena itu, kami harus bekerja keras agar para ABK yang terkapar bisa segera pulih kembali," ujar suami Nusrotin Alfiyah itu.

"Beruntung, oralit dan obat yang diminumkan dengan cepat memulihkan kondisi para pasien. Jadwal perjalanan kapal pun tak sampai terganggu karena tidak ada pasien yang harus opname," imbuhnya.

Selain kasus diare masal itu, hampir tak ada kasus menonjol lain yang ditangani sepanjang pelayaran sembilan bulan tersebut. "Kalau hanya masuk angin, flu, sakit kepala, itu biasa. Namanya hidup di tengah laut," tuturnya.

Khoirul berharap, seusai menjalankan misi Dewaruci keliling dunia nanti, kehidupannya bisa lebih "normal". Dia ingin lebih banyak berkumpul istri dan tiga anaknya yang sudah gede-gede. Di antara tiga anaknya, tinggal si bungsu, Dani Saputra, 17, yang masih duduk di bangku SMA. Dua putra pertamanya, Muhammad Ade, 21, dan Muhammad Feri Rokhman, 19, sudah kelar pendidikan. Bahkan, Feri kini bekerja di dunia kesehatan sebagai asisten apoteker.


"Pokoknya, setelah (pelayaran) ini saya berharap bisa lebih sering kumpul keluarga," tegas Khoirul. (*/c5/ari/bersambung)

© Jpnn
0

Bandara Baru Jakarta Berada di Atas Laut

Ilustrasi bandara
Menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa sudah ada investor swasta yang mengajukan pembangunan bandara baru Jakarta berkonsep pulau tersendiri dengan mengurug laut meniru floating jet di Jepang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan bahwa sudah ada investor lokal atau swasta yang berminat dan menawarkan diri untuk membangun bandara baru untuk Jakarta.

"Ada swasta yang mau bangun, konsepnya bagus dan lokasinya masih di sekitar Banten juga," kata Menteri Hatta Rajasa di Tokyo, pada penutupan acara 4th Indonesia-Japan Joint Economic Forum.

Lebih lanjut Hatta Rajasa mengatakan, bahwa investor tersebut menawarkan konsep pembangunan bandara di atas laut atau mengurug laut sehingga membentuk pulau tersendiri yang meniru konsep floating jet di Jepang.

Nantinya bandara baru itu akan terkoneksi langsung dengan bandara yang sudah ada yakni Bandara Soekarno-Hatta melalui jalur kereta api cepat.

"Saya perlu waktu 3-4 bulan lagi untuk mengkaji tawaran ini," katanya.

Swasta memang bisa saja menangani pembangunan proyek bandara bersama BUMN meskipun pembangunan runway tetap harus didanai pos APBN.

Hatta berpendapat, Bandara Soekarno-Hatta saat ini sudah tidak mungkin diperluas dan sudah hampir tidak memadai untuk menampung kapasitas yang terus meningkat.

Sementara Bandara Halim Perdana Kusuma tidak mungkin dibuat terlalu sibuk karena di samping merupakan hak milik TNI AU juga banyak charter flight yang beroperasi di sana.

"Oleh karena itu, sudah saatnya dibangun bandara baru di wilayah Metropolitan Priority Areas," katanya.

Hal itu mempertimbangkan berbagai hal di antaranya semakin meningkatnya golongan kelas menengah di Indonesia dengan daya beli yang tinggi.

Ia sendiri memperkirakan kelas menengah di Indonesia akan mencapai 134 juta pada 2020 dengan daya beli melampaui 1,8 dolar AS.

"Saya sendiri menganggap hal itu akan terjadi dan Euromonitor juga sudah memproyeksikan hal yang sama," katanya.

Menurut dia, hal yang harus dijaga adalah menurunkan tingkat kesenjangan kesejahteraan penduduk di Indonesia.

"Oleh karena itu selain ada masterplan percepatan pembangunan dan perluasan ekonomi Indonesia, juga harus ada masterplan percepatan penurunan kemiskinan Indonesia," demikian Hatta Rajasa.

@ Berita Satu
0

Pemerintah Segera Bangun Pulau Nipah

Foto dok. IstimewaBatam - Pemerintah pusat telah menyiapkan anggaran miliaran rupiah untuk membangun Pulau Nipah yang merupakan pulau terluar dan berbatasan langsung dengan Singapura. Pembangunan pulau tersebut akan menjadi proyek percontohan pengamanan pulau terluar di Indonesia.

Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementrian Pertahanan (Kemhan), Mayjen TNI Hartind Asrin, mengatakan pemerintah melalui beberapa instansi seperti Kementerian Pertahanan dan Kementerian Kelautan dan Pesisir akan membangun beberapa proyek di Pulau Nipah.

Misalnya, bunker bahan bakar dan logistik untuk pusat pengisian bahan bakar kapal-kapal yang melintas di sekitar perairan tersebut dan proyek itu akan dimulai pengerjaannya tahun depan. "Pulau Nipah akan menjadi percontohan bagi pengamanan pulau-pulau terluar lainnya," kata hartind di Batam, Kamis (11/10).

Untuk tahap pertama, Pulau Nipah seluas sekitar 60 hektare itu akan dibagi beberapa kluster. Kluster pertama seluas 15 hektare di utara digunakan untuk pertahanan, lalu 10 hektare di tengah untuk konservasi, dan 35 hektare untuk zona ekonomi di bawah pengelolaan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).[gus/P-3w]

@ Koran Jakarta
0

Pertumbuhan Orang Kaya RI Tertinggi Dunia

 Sayangnya kekayaan itu tidak merata, 82 persen penduduk tetap miskin.

Satu lagi lembaga internasional memberi apresiasi terhadap perekonomian Indonesia. Kali ini datang dari perusahaan keuangan dunia, Credit Suisse.

Dalam laporan bertajuk Global Wealth Report 2012, Credit Suisse menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara yang mengalami pertumbuhan orang kaya tercepat di dunia dalam lima tahun mendatang. Indonesia bersanding dengan Kazakhstan, Rusia, Brasil, dan Thailand.

Credit Suisse memperkirakan pertumbuhan kekayaan per kapita orang dewasa dari negara-negara ini dipicu oleh kenaikan produk domestik bruto (PDB) per kapita.

Mongolia sebagai negara dengan pertumbuhan tertinggi akan menikmati kenaikan PDB sebesar 150 persen pada 2017. Sementara itu, Indonesia ditaksir mengalami pertumbuhan PDB hingga 82 persen, Kazakhstan 56 persen, Rusia 55 persen, China 55 persen, dan Thailand 34 persen.

"Pertumbuhan PDB ini akan menjadi pemicu utama akumulasi kekayaan penduduk selama lima tahun mendatang," kata laporan yang dipublikasikan di Swiss, Rabu 10 Oktober 2012.

Lembaga keuangan internasional ini menaksir, jumlah orang kaya di dunia bakal naik 18 juta atau mendekati 46 juta orang pada 2017.

Pengkategorian orang kaya dunia yang dibuat Credit Suisse dalam empat golongan yaitu di bawah US$ 10 ribu, antara US$ 10 ribu-100 ribu, US$ 100 ribu-1 juta, dan di atas US$ 1 juta per kapita.

Pada 2017 nanti, jumlah orang kaya Indonesia dengan kekayaan lebih dari US$ 1 juta atau sekitar Rp 9,5 miliar akan meningkat 99 persen atau hampir dua kali lipat dari 104 ribu orang pada tahun ini menjadi 207 ribu pada 2017. Sedangkan Brasil dan Rusia masing-masing naik 119 dan 109 persen.

Prediksi ini berdasarkan prosentase jumlah orang kaya yang meningkat lebih dari empat kali lipat sejak tahun 2000, setelah krisis keuangan menghantam pada 1997-1998. "Pemulihan ini sangat mengesankan," tulis laporan itu.

Krisis pada akhir dekade 1990 telah menyebabkan perekonomian Indonesia mundur selangkah, namun perekonomian pulih dengan cepat dan kekayaan per kapita orang dewasa saat ini jauh di atas tingkat sebelum krisis. Penurunan kekayaan dalam dolar AS sempat terjadi pada 2007-2008 dan 2011-2012, namun ini sepenuhnya berasal dari fluktuasi nilai tukar.

Dalam laporan itu, Credit Suisse juga menyoroti kekayaan yang tidak merata. Indonesia yang memiliki penduduk 237 juta jiwa dan penduduk dewasa 155 juta ini, 82 persennya masih miskin. Mereka memiliki total kekayaan tak lebih dari USS$ 10 ribu atau sekitar Rp 95 juta.

Prosentase ini jauh lebih tinggi dibandingkan penduduk miskin dunia yang hanya 69 persen. "Fakta ini mencerminkan telah terjadi peningkatan kekayaan yang sangat kuat, namun masih rendah menurut standar internasional."

Sementara itu saat ini 16,4 persen penduduk Indonesia memiliki kekayaan antara US$ 10 ribu-100 ribu, 1,2 persen penduduk dengan kekayaan US$ 100 ribu-1 juta, dan kekayaan di atas US$ 1 juta hanya dimiliki oleh 0,1 persen penduduk. Total kekayaan ini US$ 1,7 triliun.

Asia terkaya

Credit Suisse juga menyatakan Asia menjadi wilayah terkaya di dunia untuk pertama kalinya sepanjang masa. Studi terbarunya itu menemukan bahwa wilayah Asia melampaui Eropa dalam hal kekayaan rumah tangga periode 12 bulan yang berakhir Juni.

Krisis Amerika dan Eropa telah membawa kekayaan rumah tangga global turun 5,2 persen. Penurunan tertinggi terjadi di Eropa, sebesar 14 persen menjadi US$ 69,3 triliun.

"Kekayaan Asia terbukti lebih tangguh, hanya menyusut 1,9 persen dibandingkan periode yang sama, dengan nilai US$ 74,1 triliun," tulis laporan itu.

Penurunan tajam tersebut memungkinkan kawasan Asia-Pasifik --mencakup Asia dan Australia-- menyalip Eropa dalam hal total kekayaan, yang belum pernah terjadi sebelumnya. Terlebih lagi, laporan itu mengatakan, orang Asia akan menjadi kaya lebih cepat dibandingkan wilayah lain dalam beberapa tahun ke depan.

Populasi jutawan di Asia diperkirakan tumbuh 70 persen selama lima tahun ke depan menjadi 11,7 juta, dengan Jepang dan China pencetak jutawan baru terbanyak.

Namun, laporan Credit Suisse menyimpulkan bahwa bangsa terkaya di dunia masih tetap Swiss, dengan kekayaan rata-rata US$ 468 ribu per orang dewasa. Kekayaan ini tujuh tingkat di atas AS, di mana orang dewasa memiliki kekayaan rata-rata US$ 262 ribu.

Tiga negara Asia-Pasifik yang memiliki kekayaan tertinggi adalah Australia di peringkat kedua dengan kekayaan rata-rata US$ 355 ribu per orang dewasa. Sementara itu, Jepang (US$ 270 ribu) dan Singapura (US$ 258 ribu) masing-masing di peringkat kelima dan kedelapan. Singapura juga menjadi rumah jutawan terbanyak per kapita di dunia, menurut sebuah studi yang dirilis Boston Consulting Group awal tahun ini.

© VIVA.co.id
0

Gempa 7 SR Goncang Tual Maluku

Ilustrasi grafik gempa bumi
Pusat gempat terjadi di 168 kilometer arah Timur Laut Tual dengan kedalaman 22 kilometer.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah V Jayapura menginformasikan terjadi gempa berkekuatan 7 Skala Richter dengan pusat 168 kilometer timur laut Tual, Maluku.


Gempa yang terjadi Jumat pukul 09.31 WIT itu di kedalaman 22 kilometer dan berlokasi di 4,92 Lintang Selatan (LS)-134,07 Bujur Timur (BT).


Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan dari instansi berwenang terkait kerusakan atau korban.

0

★ Puna Wulung Akan Masuk Skuadron Udara RI

Jakarta - Sejak awal pengembangannya pada 2004 lalu, pengembangan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) yang dilakukan oleh BPPT telah menghasilkan berbagai prototip yang sesuai dengan misi terbang yang diembannya. Diantaranya yaitu PUNA Wulung, Gagak, Pelatuk, Seriti serta Alap-alap. Bahkan setelah bekerjasama dengan Balitbangkemenham pada 2011 lalu telah berhasil pula dikembangkan PUNA untuk misi surveilance (pemantauan dari udara). Pengembangan PUNA dengan misi pemantauan udara ini dimaksudkan untuk dipergunakan TNI sebagai pendukung wahana patroli perbatasan NKRI.

“Dalam kerekayasaan suatu teknologi, capaian-capaian tersebut baru sebatas Technology Development Phase. Hal ini harus dilanjutkan ke tahap engineering manufacturing sebelum sampai tahap akhir yaitu tahap produksi. Demo flight PUNA kali ini merupakan momentum PUNA melewati fase technology development,” ungkap Kepala BPPT, Marzan A Iskandar pada acara Demo Flight PUNA WULUNG di Bandar Udara Halim Perdanakusuma Jakarta (11/10).


Dalam demo flight yang juga dihadiri oleh Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono tersebut ditampilkan PUNA Wulung yang dapat dimanfaatkan untuk misi surveilance. PUNA Wulung mempunyai bentang sayap 6 m, kecepatan operasional 52÷69 knots, kemampuan terbang 4 jam pada ketinggan sampai 8000 ft serta mampu lepas pandas pada jarak 300 m. Pesawat tersebut juga dilengkapi dengan target lock camera system untuk misi surveilance. Pesawat ini juga mampu terbang auto-pilot hingga 73,4 km.


“Masih banyak yang harus dilakukan dalam penyempurnaan produk PUNA pada tahap engineering manufacturing ke depan. Diantaranya menyusun standar desain PUNA nasional, menyempurnakan kendali auto takeoff-landing serta terbang konfigurasi bersama dalam satu squadron,” tegas Marzan.


Hal senada kembali ditegaskan Menteri Riset dan Teknologi (Menristek), Gusti Muhammad Hatta, mengenai perlunya pengembangan dan penelitian lebih lanjut dalam proses penyempurnaan produk PUNA tersebut. Misalnya bagaimana upaya untuk lebih meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negerinya (TKDN), dan meningkatkan kualitas PUNA baik dari segi jarak tempuh, pengurangan tingkat kebisingan maupun perluasan kemampuan operasinya.


“Demo flight kali ini menunjukkan bahwa anak bangsa mampu mengembangkan teknologi sebagaimana bangsa maju lainnya. Yang harus dilakukan adalah yakin terhadap karya hasil anak bangsa tersebut. Jika kita ingin maju, industri nasional seharusnya memakai hasil penemuan dari peneliti kita,” ujarnya.


Setelah melihat demo flight kemampuan PUNA Wulung, Menteri Pertahanan (Menhan), Purnomo Yusgiantoro menyatakan bahwa PUNA tersebut dapat dikatakan sudah lulus dari phase technology development. Dengan demikian, PUNA Wulung akan masuk dalam jajaran skuadron udara RI.


“Indonesia memang berencana untuk membangun skuadron PUNA yang akan ditempatkan di perbatasan. Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah pertama dari sisi pengguna, yaitu TNI AU, mengenai spesifikasi teknis dan operational requirements yang diharapkan. Dalam tahap engineering manufacturing nantinya, keperluan pengguna ini harus diperhatikan. Kemudian dari sisi produsen, diharapkan yang memproduksi PUNA ini nantinya adalah industri dalam negeri. Hal ini bertujuan untuk membangun industri pertahanan dalam negeri,” ungkap Purnomo.


Ke depan, lanjutnya, diharapkan PUNA ini tidak hanya untuk misi surveilance saja, tapi juga pengintaian, perang elektronika, dan bahkan jika memungkinkan dapat dijadikan rudal dan bombing. “Kalau industri pertahanan kuat, TNI pasti kuat. Inilah yang ingin kita capai ke depan. Disamping itu kepentingan pemerintah adalah membangun multiplier effect dari pengembangan industri pertahanan dalam negeri ini,” ungkapnya.


Untuk mencapai semua itu, menurut Marzan, diperlukan kerjasama yang lebih luas dan intens dari seluruh potensi bangsa baik dari sistem politik (Kemenhan, Kemenperin, Kemenkominfo, Kemenristek dan Bappenas), sistem demand (TNI), sistem industri serta sistem litbang. “Secara umum BPPT akan berperan sebagai lembaga intermediasi, technology clearing house, audit teknologi, pengkaji dan penyedia solusi teknologi dalam mendukung industri pertahanan ini. BPPT akan terus berkontribusi secara berkelanjutan untuk mewujudkan PUNA nasional sebagai salah satu wahana pencapaian kemandirian teknologi industri pertahanan nasional yang menjadi keniscayaan suatu bangsa,” tutup Marzan.

© BPPT
0

★ KRI Klewang Terbaru Berbahan Baja

Jakarta - Insiden terbakarnya KRI Klewang membuat TNI Angkatan Laut berpikir ulang memesan kapal dari bahan komposit karbon. Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Soeparno mengatakan bahwa KRI Klewang yang baru bakal dibuat dari bahan yang lebih kuat.

"Jelas bahannya harus lebih kuat. Jangan komposit kayak KRI Klewang yang kemarin. Bisa terbakar lagi gara-gara korsleting listrik," kata Soeparno, Kamis (11/10).

Soeparno menambahkan , pembuatan KRI Klewang bakal ditanggung asuransi dan ganti rugi atas kebakaran kapal yang diklaim antiradar tersebut.

Jika diganti berbahan baja solid apakah akan membuat kemampuan antiradar kapal hilang? Soeparno menjamin bahwa antiradar bakal menjadi fitur yang harus dipertahankan kendati bahan pembuat kapal sudah berganti. Sebab, teknologi antiradar masih bisa digunakan kendati bahan kapal dari baja.

Seperti diketahui, KRI Klewang milik TNI AL yang baru diluncurkan pada 31 Agustus 2012 lalu dari galangan kapal PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, ludes terbakar pada Jumat 28 September lalu. Tidak ada barang yang tersisa dari kapal tersebut. Kapal tersebut terbakar setelah ada korsleting listrik yang menimbulkan api.

Api dengan cepat dan lahap memakan semua bodi kapal hingga tak bersisa. Untungnya, kapal tersebut sudah diasuransikan. PT Lundin juga mengaku siap bertanggungjawab terhadap kapal tersebut.

"KRI Klewang sudah kobong (terbakar, Red). Sudah habis nggak perlu dibicarakan lagi. Yang penting nanti Klewang yang baru lebih kuat," kata Soeparno.

© JPNN
0

Orang-Orang "Penting" di Ekspedisi KRI Dewaruci Keliling Dunia (1)

KRI Dewaruci berada di New York
Kesuksesan ekspedisi KRI Dewaruci keliling dunia hingga tiba kembali ke tanah air kemarin (1/10) tak bisa dilepaskan dari orang-orang "penting" di kapal latih TNI-AL itu. Salah satunya Serka Lis Supari. Wartawan Jawa Pos SURYO EKO PRASETYO yang ikut dalam pelayaran bersejarah tersebut menceritakan peran besar Supari.


 Supari, si Tukang Listrik yang Ahli Tambal Kapal

SUPARI mengawali pendidikan di TNI-AL pada 1987. Sebagai orang desa, dia tidak pernah membayangkan akan menjadi prajurit matra laut.

Tapi, siapa sangka, lulusan STM YPP Bersubsidi Purworejo, Jawa Tengah, jurusan listrik itu akhirnya menjadi orang pertama di desanya yang diterima di TNI-AL. Dia benar-benar bangga. "Alhamdulillah, sekali daftar saya langsung katut (diterima)," kenangnya.


Ketertarikan Supari masuk TNI-AL sebenarnya bermula dari coba-coba. Sebab, selulus STM, dia menganggur tiga tahun. Saat itu dia "terdampar" di Jakarta dan tak kunjung mendapatkan pekerjaan. Dengan bekal ijazah sekolah kejuruan itulah, pria asal Desa Kledung, Kecamatan Banyuurip, Purworejo, tersebut ikut seleksi calon tamtama di Armada RI Kawasan Barat (Armabar) Jakarta.


Tapi, baru menyerahkan berkas saja, Supari sudah kena damprat panitia yang mendaftar. Waktu itu dia ditanya mengapa baru mendaftar setelah tiga tahun lulus sekolah. Supari menjawab sekenanya.


"Pas ditanya apa saja kegiatan saya sebelum mendaftar, saya bilang mblakrak dan dolan. Spontan saya langsung dibilang bego oleh petugas itu," ujar Supari, lalu terkekeh.


Pada masa itu persyaratan fisik atau postur yang proporsional, khususnya tinggi badan, belum ditetapkan minimal 165 cm seperti ketentuan sekarang. Karena itu, dengan tubuh kerempeng setinggi 162 cm, Supari tetap boleh ikut seleksi.


Dia sempat kurang percaya diri dengan kondisi fisiknya. Apalagi, jumlah pendaftar ketika itu lebih dari 6.000 orang. Sementara itu, siswa calon tamtama (catam) yang diambil hanya 60 orang. "Mungkin sudah takdir, saya yang kecil dan ndeso ini ternyata masuk di tahap pantukhir (penentuan terakhir)," imbuhnya.

Supari mengungkapkan, fisiknya kurus sebenarnya bukan karena kurang gizi. Tetapi, karena dia gemar berolahraga, khususnya lari jarak jauh (10 ribu meter dan maraton). Dia bahkan menjadi andalan sekolahnya dalam kejuaraan-kejuaraan lari tingkat kabupaten.

"Hampir tiap hari saya lari 5-10 km. Itu resep yang membuat tubuh saya selalu fit," terang pria yang genap 47 tahun pada 2 April lalu dengan bangga.

Pada Desember 1987 Supari menjalani pendidikan dasar militer di Pusdikdasmil Juanda, Sidoarjo, sekitar tiga bulan dan pendidikan kejuruan di Kobangdikal, Bumimoro, Surabaya, sekitar sembilan bulan. Ketika dinyatakan lulus dari pendidikan itu, dia dilantik sebagai anggota TNI-AL dengan pangkat kelasi dua di korps listrik.

Setelah itu, Supari langsung ditempatkan di KRI Dewaruci di bawah Satuan Kapal Bantu Armatim. Dia seangkatan dengan dua personel senior di kapal latih itu. Yakni, Bintara Utama Peltu SBA Johanes Satoro dan Sertu Bek Ainu Rofik. Johanes dan Rofik sejak dinas perdana di Dewaruci belum pernah bertugas di kesatuan lain.

Sementara itu, Supari pada 2006-2011 pernah mendapat kepercayaan memperkuat satuan lain. Dia bertugas di Divisi Pantai Satuan Kapal Amfibi Koarmatim Surabaya dan mengikuti proyek maintenance listrik kapal Sigma di galangan kapal Schadel, Flishingen, Belanda.


Di KRI Dewaruci, anggota korps listrik berada di bawah departemen mesin. Supari yang kini berpangkat sersan kepala menjadi bintara paling senior di departemen itu. Sudah 14 komandan kapal silih berganti menjabat sejak dia masuk kapal berumur 60 tahun tersebut. Selama menjadi awak kapal legendaris itu, dia pernah mengalami kejadian luar biasa yang hampir merenggut nyawanya.

Sehari menjelang berlayar ke Australia pada akhir 1997, dapur kapal di geladak tengah terbakar hebat. Penyebabnya, tungku pemanas dan penggorengan mengalami korsleting. Kebetulan Supari sedang jaga darat atau piket. Saking paniknya juru masak ketika itu, api yang berkobar disiram air laut. Kobaran api bukannya padam, melainkan malah tambah besar dan sulit dijinakkan.


"Kami berusaha mati-matian memadamkan kebakaran agar tidak merembet ke ruang lain," ungkap bapak Rifki Muhammad Yusuf, 16, dan Hanif Nur Ibrahim, 12, itu.


Setelah kebakaran bisa dikendalikan, tugas baru menantinya. Instalasi dan tungku listrik di dapur rusak berat. Supari dan juru listrik lain ketiban sampur harus melembur untuk memperbaiki peranti 10 ribu kilowatt itu. "Sebab, kapal dijadwalkan harus berangkat jam 10 esok paginya," tuturnya.


Supari tidak bisa membayangkan bagaimana jika perbaikan itu tak dapat selesai sesuai dengan harapan komandan kapal. Pasalnya, kegiatan Dewaruci dalam pelayaran selama empat bulan keliling Australia sudah terjadwal. "Beruntung, kami bisa menyelesaikan perbaikan ekstra itu satu jam sebelum kapal berangkat," cerita Supari.


Ekspedisi Dewaruci keliling dunia 2012 menjadi tantangan tersendiri bagi Supari. Sebab, kali ini Dewaruci berlayar dalam waktu sangat lama dan sangat jauh. Kapal latih TNI-AL itu melintasi jarak 27 ribu nautikal mil atau 50.000 kilometer selama 277 hari. Dalam pelayaran tersebut, Dewaruci mengarungi 24 pelabuhan di 13 negara dan 4 benua.

Supari sudah terbiasa bekerja dalam tekanan. Dalam kondisi darurat, dia tetap bisa tenang. Pasalnya, suami Ngatini tersebut memiliki banyak keahlian. Selain di bidang kelistrikan, dia ahli pertukangan, mekanik, bahkan tampil di mimbar untuk berdakwah.

Ketika lambung kiri Dewaruci bocor di Boston, AS, Juli silam, Supari dipercaya untuk "membereskan". Dia lalu membuat pelat baja guna menambal kebocoran. Keterampilan dia memotong besi, menggerinda, dan mengelas tidak diragukan. Hasilnya sangat memuaskan. Hingga tiba di Pelabuhan Belawan, Medan, Senin (1/10) lalu, Dewaruci tak bocor lagi.

Kelebihan Supari dalam memperbaiki pendingin ruang (AC) juga tidak kalah oleh juru AC/fresh room. "Jam terbang beliau paling tinggi," puji juru AC/fresh room Kelasi Kepala Lis M. Irfan.


Di bidang kerohanian, Supari tergolong mahir berkhotbah. Dia sering dipercaya kru kapal menjadi imam salat dan berceramah saat bintara rohani (baroh) Pelda Bah Reza Nevyansyah berhalangan karena sakit. Supari beberapa kali tampil sebagai khatib salat Jumat maupun tarawih pada Ramadan lalu. "Ini amalan saya untuk menyampaikan kebenaran walaupun hanya satu ayat," imbuh jamaah majelis tafsir Alquran itu diplomatis.

Berkat berbagai prestasinya tersebut, Supari tak pernah tertinggal menjadi salah seorang kru andalan dalam berbagai misi pelayaran Dewaruci. Sebelum ekspedisi keliling dunia ini, dia pernah mengawal Dewaruci dalam pelayaran internasional perdana pada 1989 ke Malaysia dan Filipina; lalu keliling Australia (1991, 1998); Amerika (1999, 2000); serta Eropa (2003, 2005).

Dia berharap, seusai menyelesaikan tugas "penting" dalam ekspedisi Dewaruci kali ini, pangkatnya akan naik. "Mudah-mudahan naik menjadi sersan mayor," tutur tentara yang sudah mengabdi sekitar 24 tahun itu.(*/c10/ari)

© Jpnn