0

Simulator Sebelum Berperang


Karya anak bangsa ini menjadi kebanggaan mahasiswa Institut Teknologi Bandung dan gabungan mahasiswa dari berbagai Universitas lainnya di gelaran Indo Defence 2010 November lalu. Mereka tak sekedar menciptakan alat sebagai bahan praktikum saja, melainkan kini telah merambah dunia penyediaan produk simulator perang yang mendukung persenjataan armada perang Indonesia.

DMRTS (Distributed Multimodal Real-Time Simulator) type Simulator perang dengan sistem simulasi distribusi pelatihan berbasis luas yang memfasilitasi operasi multi-modal, yang bisa digunakan pada Angkatan Darat, Angkatan Laut dan Angkatan Udara di medan perang secara strategis dan taktis. Tujuan utama dari sistem simulator adalah untuk menyediakan tim komando operasi unit lingkungan yang realistis dalam bentuk pelatihan yang efektif, taktis dan strategis.

Seperti Panzer 2.1 yang satu ini, sebuah Panzer simulator perang menggunakan sistem terdistribusi lengkap berbasis simulasi yang memfasilitasi pelatihan pengoperasian kendaraan tempur yang dilakukan tentara terutama tank, panzer dan kendaraan lapis baja lainnya. Ini merupakan modular dan fleksibel, dapat diadaptasi untuk berbagai jenis senjata dan kendaraan. Tujuan utama dari sistem simulasi yaitu untuk menyediakan lingkungan yang realistis untuk pelatihan awak kendaraan tempur secara efektif dan efisien.

Human-Machine Interaction (HCI) Workflow juga menjadi perhatian para pengunjung yang ingin mencobanya langsung layaknya prajurit perang. Bentuknya seperti helm yang setelah dipakai akan terhubung secara komputerisasi dengan simulator tank atau kedaraan lapis baja yang terpasang kamera. Gerakan kepala ibarat gerakan mata tank yang membidik target tertentu dan cocok untuk strategi pengintaian.

Video Journalist : DWI OKTAVIANE


TEMPOInteraktif

0

Telkom Bidik 650.000 Pelanggan Gunakan Flexinet

Jakarta, Warta Kota,Operator telepon Fixed Wireless Access (FWA), TelkomFlexi, membidik sebanyak 650.000 pelanggan aktif menggunakan layanan internet FlexiNet.


"Hingga akhir tahun kami targetkan mencapai 650.000 pelanggan, sementara hingga kini sudah mencapai 400.000 pengguna," kata Executive General TelkomFlexi Triana Mulyatsa, dalam siaran pers di Jakarta, Minggu (12/12).

FlexiNet merupakan layanan yang memungkinkan pelanggan berselancar bebas di dunia maya melalui kecepatan akses hingga 153 Kbps dengan tarif berlangganan secara harian Rp2.500, mingguan Rp15.000, dan bulanan Rp50.000.

Menurut Triana, sejak Juni 2010, FlexiNet tampil dengan pola penjualan yang lumayan menggemparkan pasar melalui program Gebyar Sejuta FlexiNet (JUFE) di seluruh kota-kota besar di Indonesia.

Dalam program yang berjalan hingga periode September, sebanyak 1 juta unit modem FlexiNet yang terdiri dari berbagai merek seperti ZTE, IVIO, Huawei, Olive, Data Card dilepas ke pasar, dengan harga rata-rata di bawah Rp200.000/unit.

"Program itu telah melebihi target karena di jaringan tercatat ada 1,8 juta pengguna yang pernah mengakses internet dengan pilihan terbanyak di paket bulanan dan harian," tegasnya.

Dengan begitu, terbukti, selain harga dari perangkat yang murah, konten dan kualitas layanan yang ditawarkan FlexiNet bisa memikat pelanggan.

Untuk mencapai pelanggan FlexiNet pada akhir 2010, telah disiapkan berbagai program penjualan langsung sebanyak 200.000 unit modem berbentuk "dongle" FlexiNet dan 50.000 ponsel berkemampuan akes internet dengan harga rata-rata Rp199.000/unit.

"Pasar yang akan kami bidik adalah rural area, yang tersebar di luar Jawa seperti Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Di area tersebut tingkat okupansi jaringan masih di bawah 40 persen sehingga ideal untuk menawarkan layanan data," ujarnya.

Berdasarkan catatan, saat ini TelkomFlexi memiliki 16,8 juta pelanggan dengan dukungan 5.650 BTS.

Layanan akses internet di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, Medan, Batam, dan Bandung dari TelkomFlexi untuk backbone telah menggunakan serat optik yang lebih bisa diandalkan kestabilan penghantaran data ketimbang radio.Kontribusi jasa data terhadap total pendapatan Flexi berkisar 10 persen.(CE1/ant)


Wartakota
0

Arah Perkembangan Industri Pertahanan

Kita akan membicarakan mengenai nilai penting dari industri pertahanan dan kondisi industri pertahanan kita saat ini. Selain itu, juga tantangan dan kebutuhan kita di masa depan dan bagaimana kira-kira postur industri pertahanan yang hendak kita bangun. Untuk itu kita mengundang DR. Bambang Kismono Hadi, seorang ahli dalam studi pertahanan yang sehari-hari mengajar di Institut Teknologi Bandung (ITB) dan juga Universitas Pertahanan Indonesia (UPI).

Menurut Bambang Kismono Hadi, industri pertahanan kita perlu ditingkatkan, perlu dipertahankan dan perlu didukung terus. Tetapi jangan lupa ini harus merupakan suatu bagian besar dari security sector reform. Itu yang penting. Jadi tidak boleh berdiri sendiri tetapi merupakan suatu bagian besar dari security sector reform artinya civilian supremacy. Bisnis militer dan segala macamnya merupakan suatu rangkaian besar dan pengembangan industri pertahanan tersebut tidak bisa terlepas sendiri-sendiri.Berikut wawancara Bambang Kismono Hadi dengan Ansy Lema.


Apa sesungguhnya arti penting dari industri pertahanan ini?

Ada tiga hal yang penting. Pertama, kalau kita melihat di lingkungan strategis kita dan negara-negara tetangga di kawasan Asia Pasifik, perkembangan pertahanan mereka sudah sangat kuat. Misalnya, Australia sudah mempunyai Alat Utama Sistem Senjata (Alutsista) yang sangat kuat, Singapura dan Malaysia juga demikian. Australia punya F35, pesawat terbaru dari Amerika Serikat (AS), begitu juga Singapura dan Malaysia. Jadi kita memang perlu mengantisipasi adanya problematik yang besar. Kedua, tentu saja kita perlu mengurangi ketergantungan kita terhadap luar negeri mengenai Alutsista. Ini yang penting. Ketiga, kita juga perlu mendukung industri pertahanan di Indonesia yang sekarang kelihatannya sudah mulai agak mati suri.

Nah, untuk mengetahui persisnya kita perlu memotret bagaimana sesungguhnya kondisi industri pertahanan kita saat ini. Kita tahu bahwa saat ini di Indonesia memiliki tiga industri pertahanan. Untuk matra darat ada PT PINDAD, untuk matra laut ada PT. Penataran Angkatan Laut (PAL), sedangkan matra udara memiliki PT. Dirgantara Indonesia (DI).

Bagaimana kondisi industri pertahanan tersebut?

Dari ketiga matra, yaitu PT PINDAD untuk matra darat, PT. PAL untuk matra laut, dan PT. DI untuk matra udara, barangkali hanya PT. PINDAD yang sampai sekarang kondisinya masih bagus. PT PINDAD baru saja mendapatkan order dari pemerintah untuk membuat lima P2 APC, yaitu pengangkut pasukan bernama panser Anoa APC. Namun PT. PAL dan PT. DI tampaknya dalam kondisi yang tidak bagus. Mereka hidup tetapi tidak terlalu bagus.

Kita kerap menganggap Indonesia sebagai salah satu negara di kawasan Asia Tenggara yang boleh dikatakan menjadi aktor kunci, dari sisi industri pertahanan. Jika dikaitkan dengan konstelasi pertahanan dibandingkan dengan negara-negara tetangga, di mana posisi kita?

Pada zaman dulu barangkali posisi kita cukup bagus, tetapi sekarang saya kira kita sudah mulai kalah. Misalnya, sekarang Malaysia mengembangkan industri dirgantara (aerospace) dengan sangat kuat. Tidak hanya dalam industrinya tetapi juga dibarengi dengan pendidikan infrastruktur dan segala macamnya yang sudah disediakan dari awal. Jadi sangat komprehensif. Bahkan mereka sudah memiliki tiga universitas yang khusus di bidang aerospace. Di Indonesia hanya satu yaitu di ITB. Itu pun hanya program studi, sedangkan mereka sudah punya tiga fakultas.

Apakah mereka sudah punya Universitas Pertahanan (Unhan)?

Iya, mungkin Unhan tidak sampai ke arah teknologi. Mereka juga sudah mulai mengembangkan hal yang lain. Demikian juga Australia yang tentu saja sudah sangat kuat, sedangkan Singapura memang tidak mengembangkan industri manufacturing tetapi ke industri jasa, yaitu maintenance sangat kuat. Pesawat kita C 130 Hercules lebih banyak diperbaiki di Singapura dibandingkan di Indonesia.

Lantas, apa yang bisa kita banggakan dari industri pertahanan kita saat ini?

Tidak banyak tampaknya, dan itu harus diakui secara terus terang. Karena itu perlu usaha yang cukup keras untuk mendorong agar dua industri utama yaitu PT. PAL dan PT. DI yang seakan mati suri bisa bangkit kembali, tetapi itu harus komprehensif.

Apa sesungguhnya pangkal persoalannya sehingga kemudian cerita ini tidak terlalu melegakan bahkan mencemaskan saat kita membicarakan industri pertahanan kita?

Saya kira ada masalah dengan warisan Orde Baru zaman dulu. Mungkin ketika itu, kalau saya lihat, PT. DI terjadi inefesiensi yang besar dan mungkin juga ada dugaan korupsi di sana. Dana yang sangat besar disalurkan terus-menerus tetapi tidak dibarengi dengan pengembangan infrastruktur. Misalnya, PT. DI memiliki tiga program pesawat terbang yang dibuat berturut-turut dan secara cash flow memang akan membuat negatif. Pesawat CN 135 belum sampai ke arah break even point sudah masuk ke jenis N 250, belum lagi sampai ke atas sudah masuk jenis N 2130. Akibatnya, cash flow PT DI sangat negatif kemudian terkena krisis ekonomi sehingga tidak bangkit lagi. Ada peninggalan utang yang sangat besar, ada masalah inefisiensi, dan ada masalah visinya. Ketika itu di bawah Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) tidak di bawah Kementerian Pertahanan (Kemenhan) secara langsung. Jadi ada banyak hal yang harus kita benahi.

Bagaimana tata kelola ataupun governance yang harus kita bangun dalam industri pertahanan kita ini?

Saya kira yang pertama dan memang harus diutamakan adalah lebih banyak ke arah visi bisnisnya. Itu masih kurang. Dulu PT. DI lebih banyak ke arah sebagai agent of translate of technology dan tidak sebagai suatu bisnis. Sebagai suatu perusahaan seharusnya lebih hati-hati dalam soal bisnisnya. Ini perlu dibenahi. Yang kedua, sekarang tinggal bagaimana kemauan pemerintah untuk mereformasinya. Sekarang saya kira sudah mulai benar karena industri pertahanan mulai dikelola oleh Kemenhan dan tidak lagi Kemenristek. Saya kira sudah masuk akal karena kini hubungan antara Alutsista yang dibutuhkan dan industri pertahanannya sudah mulai agak nyambung, sedangkan dulu tidak.

Anda menjelaskan bahwa bisnis juga menjadi hal yang esensial atau vital, tetapi ketika bicara tentang kondisi pertahanan kita maka ini juga harus disesuaikan dengan persepsi atas ancaman. Bagaimana kompleksitas ancaman yang harus kita hadapi saat ini dan bagaimana postur industri pertahanan yang hendak kita bangun?

Nah itu jadi perdebatan yang sangat tidak mudah. Banyak orang mengatakan bahwa dalam 15 atau 20 tahun mendatang tidak mungkin ada perang di Indonesia. Kalau tidak ada perang berarti kita tidak perlu Alutsista. Itu mulai menjangkiti banyak orang. Tiba-tiba kemudian kita ada masalah perbatasan dengan Malaysia dan semua orang kaget karena tampaknya Alutsista kita tidak cukup kuat untuk mempertahankan bahkan dalam solusi yang sangat sederhana yaitu masalah perbatasan. Jadi posturnya memang belum ketemu tapi paling tidak kita harus mulai membenahi kemampuan kita sebagai suatu pattern agar negara-negara sekitar tidak berani. Nah akibatnya kita masih butuh suatu Alutsista untuk melakukan suatu perang atau melakukan suatu perang terbatas.

Bagaimana persisnya kalau untuk postur minimum essential force?

Itu juga persoalan yang tidak mudah. Tentara Nasional Indonesia (TNI) memang sudah mendefinisikan dan Kemenhan juga sudah mendefinisikannya. Namun kita belum ketemu juga sebetulnya posturnya seperti apa. Contoh, kita perlu melindungi perbatasan kita dengan kapal cepat atau pesawat-pesawat yang siap tempur tapi kemampuannya seperti apa. Tentu saja itu akan membuat kita sangat offensive. Sebagai contoh, kalau Australia jelas mereka sudah sangat ofensif karena doktrin perang Australia adalah kalau terjadi perang maka akan dilakukan di luar zona. Jadi jauh sebelum masuk Australia sudah dihancurkan musuhnya. Singapura dan Taiwan juga demikian. Nah Indonesia seperti apa? Paling tidak, kita harus bisa menjaga perbatasan kita dengan baik.

Kalau kita ambil konteks di Asia Timur. Di situ ada sejumlah negara utama besar, yaitu China, Jepang, Korea Utara, dan juga Korea Selatan. Negara-negara ini bisa kita sebut sebagai pemain ekonomi yang utama tetapi masing-masing tidak meninggalkan isu pertahanan mereka. Hari ini modernisasi militer sangat luar biasa dilakukan. Apakah kesadaran yang demikian ada juga di pemerintah kita hari ini?

Susah mengatakannya tetapi seharusnya demikian. Kalau kita ingin menaikkan ekonomi atau ekonomi maju, maka pertahanannya akan maju. Itu jelas dimanapun juga. Tapi sekarang anggaran pertahanan kita kurang dari 1% Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Tapi kalau tidak salah masuk dalam tiga besar dalam APBN?

Iya, benar barangkali. Tetapi 1% dari GDP. Negara lain sudah sampai 2%. Bahkan Malaysia sudah sampai 4%.

Apakah itu berarti masih jauh?

Iya, masih jauh sebetulnya. Memang kita bisa melakukan diplomasi yang lain, tetapi yang kami khawatirkan ada suara-suara di kalangan pemerintah bahwa tidak mungkin ada perang dalam waktu 20 tahun mendatang. Itu kadang-kadang meninabobokan sehingga usaha kita untuk mempermodern Alutsista menjadi berkurang. Apalagi dalam buku putih kita selalu mengatakan bahwa ancaman kita masih dalam negeri. Itu juga sudah mulai harus direvisi karena benar di dalam negeri masih banyak masalah dengan ancaman-ancaman separatisme dan segala macamnya, tetapi saya kira lebih baik kita juga memikirkan ancaman dari luar.

Artinya, ancaman dari luar juga tidak hilang sama sekali walaupun mungkin intensitas atau skalanya lebih kecil, betulkah?

Saya kira tidak berarti hilang. Artinya, kita harus tetap mampu mempertahankan kedaulatan kita. Kalau tidak nanti kita akan seperti pelanduk di tengah gajah yang bertarung.

Apa konkritnya yang kita butuhkan untuk melakukan modernisasi industri pertahanan?

Saya kira pemerintah sudah mulai menyadari hal tersebut dan sekarang sudah dibentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) yang sekarang di bawah Kemenhan. Saya kira ini sangat positif. Saya tahu teman-teman di Kemenhan sangat serius untuk mengembangkan dan mendorongnya, bahkan berbagai peraturan-peraturan yang dulu tidak ada sekarang mulai dijalankan. Saya kira kita on the right track untuk mencapai itu tapi butuh waktu karena persoalan di PT. DI juga tidak mudah. Sekarang utangnya banyak sekali, tidak solvent (tidak mampu membayar hutang), dan masih perlu dukungan pemerintah. Karena itu program-program yang didukung oleh pemerintah untuk mengembangkan Alutsista mandiri, saya kira perlu tetap didukung.

Kalau kita ambil satu contoh Singapura, negara tetangga ini cukup punya concern terutama dalam sisi maintenance ataupun pemeliharaan terhadap Alutsista. Dia sepertinya sadar betul ini peluang pasar yang bisa dimasuki. Seandainya kita ingin mengembangkan industri pertahanan sebagai competitor ataupun bisa survive ke depan, apa yang harus kita ambil sebagai spesialisasi?

Memang Singapura pintar karena tidak manufacturing dari Alutsista, tapi lebih banyak ke arah service dan maintenance karena negaranya sangat kecil. Indonesia tentu saja negara besar, kita masih punya pasar yang cukup untuk sebagai manufacturing.

Indonesia juga mengekspor beberapa Alutsista ke luar negeri. Jadi ini merupakan modal yang cukup baik karena itu kita tetap harus menggunakan manufacturing meskipun maintenance harus tetap kita kerjakan. Kalau alat itu kita buat sendiri maka maintenancenya tidak perlu ke luar negeri. Kita juga harus membuat agar industri pertahanan tidak lagi menjadi seolah-olah beban bagi anggaran tetapi bisa menjadi penggerak ekonomi. Meskipun pemerintahnya tidak mendukung tetapi industri pertahanan juga bisa menjadi penggerak ekonomi.

Ya, jadi kita bisa mencapai berbagai target. Kita mendapatkan nilai ekonomi sekaligus kepentingan strategis pertahanan dapat kita wujudkan. Ke arah mana sebenarnya panduan pertahanan kita hari ini?

Secara teknologi harus diakui bahwa negara-negara Barat jauh lebih kuat dibanding negara-negara Rusia. Artinya, Amerika Utara dan Eropa masih lebih maju dibanding Rusia. Memang kemarin ada pergeseran sehingga politik luar negeri kita mengatakan daripada ke Barat terus, kita juga ambil dari Timur. Namun itu tidak mengubah konsentrasi secara teknologi bahwa Amerika dan Eropa memang lebih baik.

Mungkinkah kita perlahan-lahan bisa mulai mengurangi ketergantungan kita kemudian kita tidak menjadi bangsa yang secara absolut tergantung pada negara-negara Barat?

Saya kira masih mungkin, artinya harus komprehensif. Salah satunya adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) harus di bidang teknik penerbangan. Kalau Anda pergi ke semua industri penerbangan di luar negeri maka Anda akan menemukan orang Indonesia di sana. Bahkan ada cerita Perdana Menteri Malaysia Mahathir Muhammad mengetahui bahwa Brazil sangat kuat di bidang industri pertahanan. Mereka datang ke Brazil ternyata yang ditemui orang orang Indonesia di sana. Kalau melihat pesawat Brazil CJ 1130 itu persis dengan N 2130 karena yang mendisain adalah teman-teman kita yang pergi ke Brazil.

Sekarang Malaysia dapat banyak kontrak dari Airbus untuk pembuatan sparepart composit. Yang mengerjakan adalah teman-teman kita. Mungkin ada 400-500 orang kita yang ada di Malaysia mengerjakan hal tersebut. Jadi dari segi SDM, kita sangat kuat. Hanya sekarang bagaimana kita menggerakannya lagi sehingga mereka bisa pulang lagi. Itu yang jadi masalah.

Tentu ini membutuhkan komitmen kesungguhan dari pemerintah. Apa konkritnya yang harus dilakukan oleh pemerintah dan apa target 15-20 tahun ke depan untuk industri pertahanan kita?

Saya hanya memberikan contoh di bidang teknik penerbangan. 20 tahun mendatang kita harus segera mengganti beberapa pesawat kita F 16 seri A dan B kita yang sudah mulai tua. Pesawat Sukhoi kita barangkali sudah mulai tua juga. Sementara tantangan lingkungan kita sudah besar. Karena itu pemerintah sekarang dalam tahap mengembangkan pesawat tempur bersama dengan Korea, itu yang saya dengar. Kalau program itu berjalan dan dikelola dengan baik maka engineer-engineer kita yang ke luar negeri saya kira tidak keberatan untuk pulang dan akan mengembangkan lagi PT. DI. Itu merupakan satu awal dari kebangkitan terutama untuk industri pertahanan kita. Kalau itu sudah terjadi mungkin juga PT. PAL bisa jalan.

Tadi Anda mengatakan PT. PINDAD dibandingkan dengan dua saudaramya yaitu PT. PAL dan PT. DI sedikit lebih menggeliat karena ada suntikan dana dan lainnya. Apakah itu juga bisa menjamin kelangsungan hidup PT. PINDAD?

Saat ini sudah dimulai dengan PT. PINDAD mendapat 52 order panser Anoa. Kalau itu berkembang terus seperti sekarang senjata SS1 dan SS2 yang dibuat sudah bisa juga diekspor. Artinya, kalau TNI Angkatan Darat berkomitmen untuk tetap mengambil Alutsista dari PT. PINDAD akan tetap jalan.

Anda sebagai seorang staf pengajar di Unhan tentu mengetahui pemerintah memiliki visi atau misi orientasi dalam membuat sekolah tersebut. Apa yang Anda harapkan dari alumnus Unhan?

Universitas Pertahanan Indonesia (UPI) sangat spesifik terutama di bidang program saya. Mahasiswanya adalah 50% sipil dan 50% militer. Yang kami harapkan ada interaksi antara sipil dan militer di Unhan. Tujuannya adalah mendidik kader-kader ahli di bidang pertahanan baik sipil maupun militer sehingga mereka bisa bicara bareng-bareng merumuskan masa depan Indonesia dengan lebih baik di antara kedua unsur tersebut. Dulu pada zaman Orde Baru, kita ingat militer dan sipil saling terpisah, saling bentrok melulu. Jadi kita ingin membuat agar programnya jalan.

Yang pasti supremasi sipil tetap akan terus dijunjung tinggi, betulkah?

Itu yang terus kita harapkan. Karena itu dibuat UPI supaya kita menyiapkan civilian dan juga pakar military yang tahu bahwa ini adalah civilian supremacy.

Sebagai penutup, apa kira-kira harapan Anda terkait dengan industri pertahanan kita?

Saya kira industri pertahanan perlu ditingkatkan, perlu dipertahankan dan perlu didukung terus. Tetapi jangan lupa ini harus merupakan suatu bagian besar dari security sector reform. Itu yang penting. Jadi tidak boleh berdiri sendiri tetapi merupakan suatu bagian besar dari security sector reform artinya civilian supremacy, penegakan hukum. Bisnis militer dan segala macamnya merupakan suatu rangkaian besar dan pengembangan industri pertahanan tersebut merupakan bagian dari itu tidak bisa terlepas sendiri-sendiri.


Pontianakpost
0

LIPI Kembangkan Teknologi Pengolahan Rumput Laut

Balai Konservasi Biota Laut Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Ambon akan mengembangkan teknologi tepat guna pengolahan rumput laut yang bisa membantu petani di Maluku.

“Rencananya tahun depan kami akan mulai mengembangkan teknologi tepat guna untuk tanaman rumput laut yang nantinya diperkenalkan kepada para petani yang ada disini,” kata Kepala LIPI Ambon, Augy Syahailatua kepada ANTARA di Ambon, Kamis.

Ia menjelaskan, teknologi tepat guna yang dimaksudkan adalah terobosan baru yang dibuat oleh LIPI Ambon untuk membantu petani agar dapat mengolah sendiri rumput laut yang dibudidayakannya menjadi tepung, makanan maupun produk bernilai ekonomis lainnya.

“Selama ini para petani di Maluku hanya mengeringkan rumput laut yang sudah dipanen, jika dikembangkan lagi dengan metode yang lebih baik dipastikan harganya bisa lebih tinggi di pasaran,” ujarnya.

Syahailatua mengatakan, jika teknologi tepat guna tersebut sudah dikembangkan, LIPI Ambon tidak hanya akan mensosialisasikannya kepada petani, tetapi juga masyarakat yang berminat untuk belajar pembudidayaan dan pengolahannya karena rumput laut tidak hanya bisa dimakan, namun dimanfaatkan pula sebagai bahan pembuatan kosmetik dan obat-obatan.

“Kami tidak hanya memberikan metode dan cara mengolah rumput laut, tetapi juga teknik-teknik yang baik untuk membudidayakanya,” katanya.

Ia menambahkan, air laut yang belum tercemar mampu memberikan pertumbuhan rumput laut dan mempermudah proses fotosintesis. Di perairan yang bersih tanaman tersebut bisa dibudidayakan dengan jarak tanam berkisar antara 30 hingga 60 cm dari permukaan laut, bahkan bisa mencapai 90 cm.

“Masa panennya hanya memakan waktu 40 hingga 45 hari,” kata Augy Syahailatua.

Pemprov Maluku telah menetapkan rumput laut sebagai komoditas andalan daerah di di masa mendatang.

Bahkan, bersama Maluku Utara, Sulawesi Utara, NTT, NTB, Kepulauan Riau dan Bangka Belitung yang memperjuangkan provinsi kepulauan telah sepakat untuk menjadikannya komoditas ekspor karena tersedia areal luas didukung lokasi budidaya yang strategis.

Antara Maluku, Desember 2010


ANTARAnews

0

Kereta Api Diusulkan Dipasangi Kamera CCTV

Surabaya (ANTARA News) - Wakil Kepala Stasiun Pasar Turi Surabaya, A Eko Utomo, berjanji akan mengusulkan kepada manajemen PT KA agar gerbong kereta api dipasangi kamera CCTV atau kamera pengintai untuk menunjang pengamanan.

"Kami akan usul kepada manajemen untuk memasang kamera CCTV," kata Eko di Surabaya, Minggu, ketika menerima sejumlah wartawan yang menyampaikan keluhan terkait hilangnya kamera video wartawan ANTV di KA Sembrani dalam perjalanan dari Jakarta menuju Surabaya.

Wartawan ANTV, reporter Sahrul dan kameraman Ahmad Junaedi, baru menyadari kameranya berikut baterai dan mikrofon berlogo ANTV telah raib dari tasnya sekitar pukul 05.00 WIB, sekitar setengah jam sebelum kereta memasuki Stasiun Cepu, Jawa Tengah.

Sahrul dan Dedi menumpang di gerbong satu KA Sembrani bersama sejumlah wartawan yang berangkat bersama-sama ke Surabaya untuk meliput muktamar Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU).

Pada saat bersamaan ada dua penumpang yang juga melapor karena kehilangan telepon genggam jenis Nokia dan Blackberry.

Lebih lanjut Eko mengatakan, sebenarnya pihaknya sudah berupaya mewujudkan keamanan di dalam kereta, namun karena keterbatasan jumlah petugas maka pengamanan pun kurang maksimal.

Eko juga menjelaskan, bahwa kehilangan barang di kereta merupakan tanggung jawab penumpang yang bersangkutan.

"Atas nama dinas kami minta maaf pada konsumen, kami punya keterbatasan. Kami akan berusaha lebih baik untuk pengamanan ke depan. Ini pembelajaran bagi kami," katanya.(S024/I006)


ANTARAnews
0

Percut Sei Tuan didaulat sebagai Kecamatan Digital

Deli Serdang, 10/12/2010 (Kominfo-Newsroom) Bupati Deli Serdang Drs Amri Tambunan bersama jajaran PT Telkom melaunching projek Kecamatan Digital Percut Sei Tuan, di kantor Camat Percut Sei Tuan, Kamis (9/12). Dengan proyek tersebut, kini Percut Sei Tuan berbenah diri menjadi Kecamatan Digital.

Melalui proyek tersebut, 20 desa se-Percut Sei Tuan kini mempunyai fasilitas Teknologi Informasi (TI), berupa perangkat komputer lengkap dengan sambungan internet, berikut pengelolaan website Percut Sei Tuan yang terpusat di kantor kecamatan.

Dalam sambutannya, Amri Tambunan mengakui terlaksananya proyek ini merupakan lompatan besar bagi masyarakat kecamatan Percut Sei Tuan. “Bagaimana tidak, jarak dan waktu dipersingkat bahkan ruang ditembus oleh Teknologi Informasi (TI) yang diusung dalam program Kecamatan Digital tersebut,” ujarnya.

“Ini lompatan yang luar biasa ke depan, khususnya dalam meraih kemajuan-kemajuan. Tak ada lagi dinding penyekat maupun jarak. Lewat TI kita memiliki akses tanpa batas untuk mendapat pengetahuan. Karenanya, peluang yang mengangkat dan mendukung kemajuan tersebut harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya, agar sumbangsih PT Telkom tak sia-sia.”

Bagi saya, ujarnya, kepedulian PT Telkom untuk bersinergi dengan pemerintah dan masyarakat ini tak bisa dinilai, kecuali rasa syukur dan terima kasih.

Ia pun mengingatkan, hendaknya masyarakat bersungguh-sungguh atas kemajuan yang kini di depan mata, sebab bukan tidak mungkin penerapannya di tengah-tengah masyarakat malah menimbulkan kerawanan-kerawanan tertentu. Meski demikian, ia tetap optimis hal ini bakal memberikan manfaat positip.

Sementara itu, General Manejer Service PT Telkom area Sumatera Overles mengatakan, launching Kecamatan Digital Percut Sei Tuan merupakan tindak lanjut atas keberhasilan Kampung Digital Sampali yang digebrak sejak 6 bulan lalu. Lewat projek ini pihaknya berharap masyarakat tidak lagi gagap dengan TI, khususnya internet.

“Ke depannya, semoga Kecamatan Digital ini bisa melebar menjadi Kabupaten Deli Serdang Digital. Proyek ini, sejalan dengan program Go Green yang diusung pihaknya. Yakni, mengurangi penggunaan kertas dengan mengantikannya dengan TI.”

Kita berharap para kades di Percut Sei Tuan sudah bisa membuat laporan dengan email, ucapnya.

Dalam acara itu, PT Telkom lewat program bina lingkungan atau dikenal CSR juga menyerahkan bantuan finansial bagi sejumlah pelaku usaha kecil menengah (UKM). Serta, saling tukar cendramata antara Pemkab Deli Serdang dan PT Telkom. (MC Deli Serdang/rm)



Bipnewsroom
0

Siswa Indonesia Sabet 3 Emas & 4 Perak di Ajang IJSO Nigeria

Jakarta - The 7th International Junior Science Olympiad (IJSO) olimpiade sains junior tingkat internasional baru saja selesai dihelt di Abuja, Nigeria. Peserta dari Indonesia berhasil memperoleh 3 emas, 4 perak, dan 1 perunggu di ajang bergengsi tersebut.

Dalam rilis yang diterima detikcom, Sabtu (11/12/2010), kompetisi sains tersebut seluruhnya diikuti oleh 35 negara dari benua ASIA, Afrika, Eropa, dan Amerika Latin. Acara berlangsung dari tanggal 2 hingga 10 Desember yang lalu.

"IJSO merupakan kegiatan olimpiade sains junior tahunan untuk perorangan dan tim/kelompok dengan batasan umur dibawah 15 tahun pada tanggal 31 Desember dalam tahun dilaksanakannya perlombaan," tulis Catur Hadianto, Pelaksana Fungsi Penerangan KBRI Abuja.

Dikatakannya, IJSO bertujuan untuk meningkatkan minat generasi muda dalam mengembangkan sains dan murni untuk pendidikan. Indonesia merupakan pemrakarsa berdirinya olimpiade sains junior ini. IJSO pertama di Jakarta pada Desember 2004.

"Dalam kesempatan IJSO ke-7 di Nigeria kali ini, Indonesia mengirimkan 2 tim yang masing-masing terdiri dari 6 siswa didampingi oleh para tim leader-nya," imbuh Catur.

Acara ditutup oleh Menteri Federation Capital Territory (FCT) Nigeria yang diwakili Deputy Minister of FCT Nigeria. Duta Besar RI untuk Nigeria Bapak Sudirman Haseng turut hadir dan menyaksikan pengalungan medali kepada para pemenang lomba.(irw/irw)


detikNews
0

Hukum Rimba di Internet

Jakarta - Internet diibaratkan oleh perusahaan keamanan data ITSEC Asia layaknya rimba belantara. Tak ada hukum yang berlaku di dunia maya kecuali "hukum rimba": siapa yang kuat dia yang akan menang.

"Dunia maya memang dunia tanpa batas dan tanpa aturan sehingga kita yang harus tanggap untuk menjaga keamanan data dan informasi yang kita miliki," kata Marek Bialoglowy, Chief Technology Officer ITSEC Asia, dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (10/12/2010).

Marek menegaskan, meski sejatinya tiap negara memiliki regulasi untuk internet, namun tak ada yang benar-benar bisa memastikan bahwa tindak kejahatan di dunia maya tak akan terjadi. "Terbukti, belum ada seorang pun hacker yang diperkarakan di ruang sidang pengadilan," begitu klaim dia.

Itu sebabnya, ITSEC yang bergerak di bidang jasa keamanan data web internet melihat situasi ini sebagai peluang. Perusahaan yang bermarkas di Singapura ini pun mencoba peruntungannya sebagai 'centeng' keamanan data pelanggan korporasi di Indonesia dengan membuka kantor perwakilan di Jakarta.

Selain membuka representative office, ITSEC Asia juga menggelar seminar Web Application Security Conference 2010 agar para profesional di bidang teknologi informasi agar lebih waspada akan ancaman pencurian data yang kerap marak di internet.

"Fokus ITSEC Asia tidak hanya sekadar mengantisipasi para hacker, tetapi lebih dari itu. Kami ingin mengedukasi para profesional di bidang IT dan perbankan khususnya, untuk mengenal lebih jauh seluk-beluk information system penilaian keamanan, penetrasi pengujian, dan aplikasi keamanan penilaian. Termasuk soal cloud computing security," tukas Marek.( rou / wsh )


detikInet
0

Berbagi Lewat Antivirus

SUATU hari Muliani Tedjakusuma kedatangan tamu. Salah seorang mahasiswanya di Institute Informatika Indonesia (Ikado), Surabaya, menawarkan satu unit komputer standar dengan spesifikasi Pentium 4, RAM 512 MB, VGA 128 MB, NVIDIA 5200 FX. Harganya dinilai miring, Rp 1 juta. Dosen bahasa Inggris ini pun tak berpikir panjang. Kebetulan anak semata wayangnya, Vincencius Alvin Loenardo, yang saat itu duduk di kelas 1 Sekolah Menengah Pertama Katolik Stella Maris, butuh komputer untuk belajar di kamarnya.

Mendapat mainan baru, Alvin senang bukan kepalang. Ia tak perlu lagi meminjam komputer jinjing kedua orang tuanya untuk sekadar mengerjakan tugas sekolah, bermain game, Facebook, Twitter, atau berselancar di dunia maya. Sang bunda hanya mensyaratkan satu hal: tidak membuka situs porno. Muliani beruntung lantaran Alvin tidak berbuat macam-macam. "Alvin malah suka beternak virus," kata ibu 42 tahun ini, Rabu pekan lalu.

Beternak virus? Anda jangan salah tangkap. Alvin memang senang mengumpulkan berbagai macam virus komputer. Berbeda dengan kebanyakan orang yang menganggap virus sebagai hantu yang patut dijauhi, Alvin malah tertarik dan mempelajari bagaimana virus bekerja sampai akhirnya merusak sistem. "Jika ada virus, sudah pasti ada antivirusnya," kata remaja 15 tahun buah perkawinan Muliani dengan Surya Mutiara ini.

Berbekal komputer bekas yang telah dipenuhi virus itu, Alvin menciptakan antivirus bernama Blue Atom. Kini Blue Atom telah diakui dunia lantaran kemampuannya mengenali sekitar 400 ribu virus, lokal dan internasional. Antivirus ini mendapat garansi 100 persen bersih dari Softpedia-situs penyedia peranti lunak dan antivirus ternama di dunia-dengan predikat bintang 4 dari skala 5.

Di situs lainnya seperti Soft 82, Windows 7 Download, Top 4 Download, Best Freeware Download, Best Vista Download, hingga Best Software 4 Download, Blue Atom bahkan mendapat pengakuan dengan predikat bintang 5 (sangat baik). Inilah yang membuat Alvin dianugerahi penghargaan Indonesia Berprestasi Awards (IBA) 2010 kategori Ilmu Pengetahuan dan Teknologi pada 25 November lalu.

Juri IBA 2010, Profesor Umar Anggara Jenie, bangga dengan kemampuan Alvin. Guru besar Universitas Gadjah Mada yang pernah menjadi Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia ini langsung teringat Thomas Alva Edison, yang mulai menemukan sesuatu dari usia belasan tahun. "Alvin punya peluang menjadi Thomas Edisonnya Indonesia," katanya. Lebih-lebih karena Alvin memperoleh pengetahuannya secara otodidak.

Alvin bercerita, kemampuannya membuat antivirus tidak didapat dengan mudah. Ia butuh dua tahun untuk belajar bahasa pemrograman Visual Basic, C+, dan Assembler sekaligus. Dan metode trial and error-lah yang menjadi senjata utamanya. "Modalnya rasa ingin tahu saja, Mas," katanya.

Tetapi dukungan orang tua menjadi penting. Beberapa kali Alvin meminta buku pemrograman, yang saat itu dinilai belum pantas dikonsumsi siswa sekolah menengah pertama. Muliani sampai terheran-heran dari mana Alvin bisa tahu buku pemrograman Assembler, bacaan anak kuliah. Internetlah sesungguhnya tempat Alvin bertanya. "Ya sudah, asal tidak yang negatif, pasti tidak saya larang," kata Muliani.

Tiga bahasa pemrograman itu yang membuat Alvin andal membuat antivirus. Minat Alvin beternak virus lahir dari keluhan orang sekitar. "Banyak saudara dan teman jengkel karena komputer atau flash disk diganggu virus," katanya. Dua tahun mempelajari, Alvin tahu sistem kerja antivirus itu gampang.

Alvin berhasil menyelesaikan proyek antivirusnya pada September 2009 dengan nama Fire Antivirus. Nama ini hanya bertahan sebentar lantaran sudah ada di pasar. Diputuskanlah nama baru, yaitu Blue Atom Antivirus. Biru melambangkan ketenangan, sedangkan atom merupakan bagian terkecil dari semua benda sesuai dengan kapasitas Blue Atom yang kecil dan tidak memberatkan sistem. "Alvin percaya bisa membersihkan cyberspace dari kotoran-kotoran virus," kata Profesor Umar.

Blue Atom pun berhasil membabat tuntas bermacam virus yang menjadi masalah bagi orang-orang terdekat Alvin. Sebutan Dokter Virus pun melekat kepadanya. Alvin mengerjakan semua dengan senang, tanpa memungut bayaran. Jiwa berbagi Alvin kian tergugah. Ia bukan saja ingin membantu orang di sekitarnya, melainkan juga seluruh penghuni dunia.

Virus komputer memang sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia. Sejak virus komputer pertama lahir pada 1986, silih berganti aneka virus mengancam ruang maya, mulai Brain, Michelangelo, Melissa, Kode Merah, Nimda, Klez, Conficker, sampai Stuxnet, yang dibuat khusus untuk mengincar reaktor nuklir. Sedikitnya muncul 200 virus baru, bahkan ribuan, yang memang sengaja dibuat untuk mengganggu kenyamanan pengguna komputer. Indonesia pun masuk lima besar negara pembuat virus di dunia.

Bagi sebagian orang dan perusahaan antivirus, kehadiran virus bisa menjadi ladang mencari uang. Tapi Alvin tidak mau mengejar materi. "Blue Atom untuk membantu sesama," katanya.

Dia pun mendaftarkan Blue Atom ke Softpedia secara online. Kurang dari seminggu, Alvin mendapat jawaban melalui e-mail yang menyatakan antivirus buatannya lolos uji coba dan dijamin sehingga bisa diunduh melalui Softpedia. Konsekuensinya, saban 10 hari Alvin harus terus meng-upgrade kemampuan Blue Atom agar layak dan sesuai dengan perkembangan virus yang beredar di dunia. Kini ratusan ribu lebih pengguna Blue Atom di 136 negara bisa menikmati kehebatan antivirus buatan Alvin.

Menurut Hasnul Suhaimi, Presiden Direktur XL, penyelenggara IBA 2010, selalu saja ada orang hebat dari pelosok Indonesia yang tanpa pamrih mencurahkan tenaga dan pikirannya, bahkan harta bendanya, untuk tujuan memuliakan masyarakat dan lingkungannya. Alvin termasuk di antara mereka. Karyanya, kata Hasnul, "Patut dikenal dan diteladani dalam usaha menemukan solusi atas berbagai persoalan sosial."[Rudy Prasetyo]


TEMPOInteraktif

0

Panas Bumi Aset Terbesar Indonesia

Jakarta, Kompas - Indonesia merupakan negara dengan cadangan panas bumi terbesar di dunia dan memiliki peluang besar untuk melepaskan diri dari ketergantungan terhadap bahan bakar fosil lain yang cenderung mengalami kenaikan harga dan merusak lingkungan.

”Sebaiknya ini menjadi fokus program energi ramah lingkungan dan murah ke depan,” ujar Manajer Pembangunan Berkelanjutan Bank Dunia Franz R Drees-Gross di Jakarta, Kamis (9/12).

Dalam laporan studi yang disusun oleh Spesialis Energi Senior Bank Dunia Xiaodong Wang disebutkan bahwa kapasitas panas bumi yang dimiliki Indonesia mencapai 27 gigawatt (GW).

Jumlah ini menempatkan Indonesia sebagai negara dengan sumber panas bumi terbesar di dunia. Negara lain yang memiliki sumber panas bumi adalah Filipina dan Vietnam, masing-masing 3 GW dan 1,4 GW.

Direktur Energi, Pertambangan, dan Sumber Daya Mineral Bappenas Montty Girianna mengatakan, panas bumi adalah tulang punggung energi terbarukan yang bisa digunakan oleh Indonesia.

Solusi yang harus disiapkan adalah mendorong agar pemerintah daerah mengembangkan kapasitasnya dalam menggelar tender. ”Mungkin Bank Dunia bisa membantu ini. Indonesia juga perlu menetapkan standardisasi prosedur untuk melakukan tender sehingga pemda memiliki dasar untuk melakukan tender proyek panas bumi,” katanya. (OIN)


KOMPAS

Energi Panas Bumi

Energi Geo (Bumi) thermal (panas) berarti memanfaatkan panas dari dalam bumi. Inti planet kita sangat panas- estimasi saat ini adalah,500 celcius (9,932 F)- jadi tidak mengherankan jika tiga meter teratas permukaan bumi tetap konstan mendekati 10-16 Celcius (50-60 F) setiap tahun. Berkat berbagai macam proses geologi, pada beberapa tempat temperatur yang lebih tinggi dapat ditemukan di beberapa tempat.

Menempatkan panas untuk bekerja

Dimana sumber air panas geothermal dekat permukaan, air panas itu dapat langsung dipipakan ke tempat yang membutuhkan panas. Ini adalah salah satu cara geothermal digunakan untuk air panas, menghangatkan rumah, untuk menghangatkan rumah kaca dan bahkan mencairkan salju di jalan.

Bahkan di tempat dimana penyimpanan panas bumi tidak mudah diakses, pompa pemanas tanah dapat membahwa kehangatan ke permukaan dan kedalam gedung. Cara ini bekerja dimana saja karena temparatur di bawah tanah tetap konstan selama tahunan. Sistem yang sama dapat digunakan untuk menghangatkan gedung di musim dingin dan mendinginkan gedung di musim panas.

Pembangkit listrik

Pembangkit Listrik tenaga geothermal menggunakan sumur dengan kedalaman sampai 1.5 KM atau lebih untuk mencapai cadangan panas bumi yang sangat panas. Beberapa pembangkit listrik ini menggunakan panas dari cadangan untuk secara langsung menggerakan turbin. Yang lainnya memompa air panas bertekanan tinggi ke dalam tangki bertekanan rendah. Hal ini menyebabkan "kilatan panas" yang digunakan untuk menjalankan generator turbin. Pembangkit listrik paling baru menggunakan air panas dari tanah untuk memanaskan cairan lain, seperti isobutene, yang dipanaskan pada temperatur rendah yang lebih rendah dari air. Ketika cairan ini menguap dan mengembang, maka cairan ini akan menggerakan turbin generator.

Keuntungan Tenaga Panas Bumi

Pembangkit listrik tenaga Panas Bumi hampir tidak menimpulkan polusi atau emisi gas rumah kaca. Tenaga ini juga tidak berisik dan dapat diandalkan. Pembangkit listik tenaga geothermal menghasilkan listrik sekitar 90%, dibandingkan 65-75 persen pembangkit listrik berbahan bakar fosil.

Sayangnya, bahkan di banyak negara dengan cadangan panas bumi melimpah, sumber energi terbarukan yang telah terbukti ini tidak dimanfaatkan secara besar-besaran.


Greenpeace

Potensi Panas Bumi Indonesia 28.000 MW

Gambar Potensi Panas Bumi

Jakarta, Tambangnews.com.- Lokasi Indonesia yang berada di ”ring of fire” dunia dengan banyaknya gunung api disamping memberikan dampak yang berbahaya juga memberikan anugerah akan tersedianya energi yang ramah lingkungan yaitu panas bumi. Potensi energi panas bumi yang dimiliki oleh Indonesia mencapai sekitar 28.000 MW dengan potensi sumber daya 13440 MW dan reserves 14.473 MW tersebar di 265 lokasi di seluruh Indonesia.

Dr. Ir. Hadiyanto, MSc. dari Pusat Sumber Daya Geologi dalam siaran persnya menjelaskan dari potensi sebesar tersebut, 4% atau 1.189 MW telah dimanfaatkan energinya untuk pembangkitan tenaga listrik dengan kapasitas terpasang terbesar berada di daerah Jawa Barat yaitu sebesar 1057 MW (20% dari cadangan), kemudian diikuti oleh Jawa Tengah 60 MW, Sulawesi Utara 60 MW dan Sumatera Utara 12 MW. Untuk pengembangan potensi panas bumi, pemerintah memberikan kesempatan yang luas kepada pihak swasta untuk ikut berperan serta dalam pengembangan tenaga listrik panas bumi.

Sebagai upaya Pemerintah untuk mendorong pengembangan panas bumi di Indonesia, Pemerintah telah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 27 tahun 2003 tentang Panas Bumi dan Peraturan Pemerintah Nomor 59 tahun 2007 tentang Kegiatan Usaha Panas Bumi. Berdasarkan regulasi tersebut telah ditetapkannya 22 (dua puluh dua) Wilayah Kerja Pertambangan (WKP) yang terdiri dari 8 WKP di Sumatera, 7 WKP di Jawa, 2 WKP di Sulawesi, 3 WKP di Nusa Tenggara dan 2 WKP di Maluku.

"Untuk mendukung iklim investasi panas bumi, Pemerintah juga sedang menyusun program untuk merampungkan penetapan restrukturisasi tentang jual beli listrik dari PLTP." jelasnya.

Ke depan, Pemerintah bermaksud untuk lebih memanfaatkan energi panas bumi dalam penyediaan tenaga listrik nasional melalui program percepatan pembangunan pembangkit tenaga listrik 10.000 MW tahap II, yang komposisi energy mixnya lebih ke arah energi baru terbarukan, yang salah satunya adalah panas bumi. Dengan pelaksanaan program ini, diharapkan kontribusi pemanfaatan energi panas bumi meningkat menjadi 17% (4.713 MW) dari potensi energi panas bumi yang ada hingga tahun 2015.

Saat ini pengembangan lapangan panas bumi di Ulubelu, Provinsi Lampung sedang dilakukan. Lapangan ini telah berhasil melakukan pemboran 12 (dua belas) sumur dengan potensi uap dari uji produksi sebesar 80 MW. Pengembangan lapangan panas bumi juga sedang dilaksanakan di Lumut Balai (Provinsi Sumatera Selatan), Sungai Penuh (Provinsi Jambi), Hululais (Provinsi Bengkulu), Kotamobagu (Provinsi Sulawesi Utara), Karaha (Provinsi Jawa Barat).

Indonesia sebagai negara yang memiliki sumber daya panas bumi terbesar di dunia (40% cadangan dunia) juga aktif dalam kancah industri panas bumi dunia. Pada tanggal 25-30 April 2010 akan diadakan konferensi geothermal dunia (World Geothermal Conference) di Denpasar, Bali.

"Pertemuan ini akan dihadiri oleh lebih dari 1.000 pelaku bisnis industri panas bumi dunia. Pembahasan terkait dengan teknologi forum bisnis dan peningkatan kapasitas SDM akan menjadi fokus dalam pertemuan tersebut." Info Hadiyanto. (Sn01)


Tambangnews
0

Australia Lepas Tangan

NUSA DUA, KOMPAS - Menteri Luar Negeri Australia Kevin Rudd, Rabu (9/12) malam di Nusa Dua, menegaskan, masalah pencemaran laut akibat tumpahan minyak adalah urusan antara Indonesia dan perusahaan penyebab pencemaran di Laut Timor.

”Kami tidak mau campur tangan. Silakan saja kalau (Pemerintah) Indonesia mau mengambil langkah apa pun terhadap perusahaan itu, dengan menggunakan bukti-bukti apa pun yang memang Indonesia punya,” ujar Rudd.

Dia mengomentari tragedi tumpahan minyak pada 21 Agustus 2009 akibat ledakan sumur minyak Montara. Tumpahan minyak itu mencapai radius sekitar 82 kilometer dari sumur.

Dampak pencemaran minyak dirasakan nelayan di sejumlah kawasan pantai dan kepulauan di perairan Nusa Tenggara Timur, seperti Timor, Sumba, Alor, dan beberapa pulau terluar seperti Rote, Ndao, dan Sabu. Pencemaran itu juga telah menyebabkan sejumlah warga di sekitar pencemaran tewas.

Rudd mengatakan, Pemerintah Australia tidak mau ikut campur. Meski demikian, dia menambahkan bahwa pihaknya juga punya laporan teknis dan hasil analisis soal pencemaran itu, lengkap dengan analisis dan kesimpulan tentang dampak pencemaran. Data itu juga telah dipublikasikan.

”Indonesia boleh jadi juga punya data sendiri, tetapi harus diuji melalui proses hukum. Kami juga tidak ingin menyatakan agar Indonesia tidak melakukan langkah atau upaya. Kasus ini adalah kepentingan Indonesia secara komersial,” ujar Rudd.

Menlu bisa paham

Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa memahami sikap Australia, yang tetap ingin menyerahkan penyelesaian sengketa antara Pemerintah Indonesia dan PTT Exploration and Production, terkait tumpahnya minyak di Blok Atlas Barat, Laut Timor.

Indonesia tetap berharap Pemerintah Australia bisa berperan untuk menekan perusahaan Australia yang berbasis di Thailand itu agar menuntaskan masalah dengan membayar ganti rugi.

Sebelumnya Indonesia telah menetapkan tenggat 16 Desember 2010 untuk pembayaran ganti rugi sebesar Rp 22 triliun atau akan membawa kasus itu ke Mahkamah Internasional. ”Posisi kita dan Australia sama-sama ingin memastikan agar perusahaan bertanggung jawab. Jadi, kondisinya, persoalan bukan antara kedua pemerintah saling mempermasalahkan,” ungkap Marty.

Hasil investigasi komisi bentukan Pemerintah Australia, Royal Commission of Inquiry, hanya menyinggung sedikit soal kemungkinan tumpahan minyak itu. Marty menilai hal tersebut wajar karena diyakini komisi itu hanya mengutamakan kepentingan Australia. (DWA)


KOMPAS

0

Fero, dari Presentasi ke Kompetisi

Jakarta (ANTARA News) - Bagi Ferro, 4 tahun berkuliah adalah masa-masa yang menyenangkan. Dan berbeda dengan mahasiswa lain, Ferro yang mengambil jurusan Teknologi Informasi merasa spesial karena Microsoft turut menjadi bagian penting dalam perkembangan dia secara personal dan skill.

Tahun pertama perkuliahan di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta banyak dihabiskan dengan bermain-main dengan komunitas Open Source dalam berbagai distro.

Tahun kedua, Ferro mulai berkenalan dengan Microsoft. Keikutsertaannya di Robotics Studio training yang diadakan Microsoft Innovation Center (MIC) UGM membawanya berkenalan dengan staf Microsoft. Selanjutnya dia bergabung di MIC UGM dengan job desc sebagai User Experience Advisor.

"Banyaknya buku-buku technical di MIC membuat saya gregetan. Saya suka sekali baca buku dan menghabiskan minimal 2 jam membaca buku-buku Microsoft press yang ada," kata Ferro dalam siaran pers.

Dia menambahkan, DVD resource kit yang rutin diberikan Microsoft membuatnya sangat senang. Dia menghabiskan waktu minimal 2 jam juga untuk mencoba-coba, menonton video dan melakukan HOL yang ada. Dia memperoleh kesempatan terlibat di "project" dan "training."

Tahun 2007 Ferro diangkat menjadi Microsoft Student Partners, atau duta Microsoft untuk kampus. Sebagai duta, Ferro harus siap untuk tampil dan berbagi ilmu dalam forum-forum yang diselenggarakan oleh Microsoft.

Tahun 2008, dia menjadi pembicara di event MIX on Campus STT Telkom. Meskipun pada saat itu dia belum berpengalaman sebagai pembicara di seminar, dia nekat menerima tawaran itu. Dia mengenang pengalaman pertamanya itu tidak membuat audiens berkesan karena tak satu pun orang yang bertanya.

Setelah banyak belajar di "public speaking" sebagai pembicara di event-event, baik event MUGI (Microsoft User Group Indonesia), Microsoft, MIC, akademis ,self-event atau udangan dari pihak-pihak tertentu. Ferro pun mengembangkan kemampuannya.

Pilihan pun jatuh pada kegiatan mengikuti kompetisi. Ferro mulai terjun di kompetisi secara aktif sejak tahun ketiga perkuliahan. Prestasi yang berhasil di peroleh diantaranya menjadi semifinalis nasional "Imagine Cup 2009" dengan software “AVEO” dan berhasil masuk 5 besar worldwide. Prestasi itu membuatnya diundang di Final Imagine Cup 2009 di Kairo, Mesir.

"Kami memiliki program di Microsoft Innovation Centre, yang dinamakan Skilled Resource School, dimana kami akan memberikan training untuk developer sampai mereka bersertifikasi. Kami akan memulai dengan 10 developer di UGM, dimana kami akan mencoba menghasilkan developer yang berkualitas dari proyek ini," jelas Risman Adnan, Developer Platform Evangelist, Microsoft Indonesia.

Skill and Intellectual Accelerator dirancang untuk mengembangkan kesadaran bisnis dan keterampilan teknis. Program-programnya biasa disebut Skill Accelerator dan terdiri dari pengembangan software, security dan etiket software engineering.

Di beberapa kesempatan, MIC mengadakan update teknologi melalui Seminar dan Workshop seperti Microsoft Talent Days, Academic Days, Developer Days, serta event kecil MiniMIX. Ada pula program yang menyediakan sumber daya developer untuk partner dan industry ISV yang dinamakan program “Student to Business”.

Partnerships accelerator adalah program MIC yang membantu mengembangkan partnership antara akademi, industri dan Microsoft. Program seperti S2B (Student to Business) adalah salah satu program lintas domain yang bisa mengatasi kesenjangan antara industri dan akademi dengan cara berbagi sumber daya dan bursa tenaga kerja khusus.

Partnership accelerator juga termasuk dukungan langsung untuk program Microsoft Indonesia Empowerment yang dinamakan “Bina-ISV”. Program ini juga akan membantu pelajar untuk terhubung dan mengembangkan proyek Proof-of-concept untuk industri.

Sedangkan untuk program Product Innovation Centers, MIC membantu mengembangkan inovasi produk dan adopsi awal teknologi Microsoft untuk mengembangkan produk software yang inovatif. MIC telah menciptakan beberapa produk yang mempengaruhi pelajar dan industri untuk membuat software lokal sendiri. Program ini akan jadi titik awal yang bagus untuk mempercepat inovasi produk di Indonesia.(ENY/S026)


ANTARAnews
0

Dua Remaja Yogya Ungkap Rahasia Sungai Opak

TEMPO Interaktif, Jakarta - Citra satelit Pulau Jawa, yang memperlihatkan daerah permukiman, sawah, dan sungai dengan mendetail, itu menarik perhatian Yan Restu Freski dan Darmadi. Kedua pelajar yang tergabung dalam klub sains Taman Pintar Yogyakarta itu melihat adanya keunikan pada beberapa sungai yang bermuara ke selatan, menuju Samudra Hindia.

Mereka menemukan fenomena unik, yaitu kecenderungan pembelokan muara sungai di daerah Bantul hingga Cilacap ke arah barat sebelum akhirnya bertemu dengan Samudra Hindia. "Uniknya hanya terjadi di daerah itu, sungai-sungai di daerah lain, yang juga bermuara ke selatan, tetap lurus," kata Darmadi, yang kini menuntut ilmu di Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung.

Keduanya sepakat melakukan penelitian atas fenomena tersebut, mengapa membeloknya cuma daerah Cilacap sampai Bantul. "Kenapa kok bisa belok semua sungainya," katanya. "Tapi karena keterbatasan waktu dan tenaga, kami hanya mengambil satu contoh, yaitu Sungai Opak yang bermuara dekat Parangtritis."

Penelitian yang dikerjakan pada Mei-Oktober 2010 di sela kesibukan keduanya mempersiapkan pendidikan di tingkat perguruan tinggi itu ternyata terpilih sebagai juara pertama dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja 2010 bidang ilmu pengetahuan alam, yang digelar oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Tim juri bahkan memuji kejelian Darmadi dan Yan, yang kini menjadi mahasiswa Teknik Geologi Universitas Gadjah Mada, menangkap fenomena unik itu. "Bagus sekali, luar biasa untuk seumur mereka dapat meneliti fenomena alam yang unik," kata Adi Santoso, peneliti biologi molekuler LIPI, anggota tim juri. "Bagi saya itu sama sekali tak terbayang."

Dalam karya ilmiahnya, Yan dan Darmadi memaparkan berbagai faktor yang membuat aliran Sungai Opak membelok ke arah barat, mulai angin yang bertiup dari arah tenggara dan barat, gelombang laut, hanyutan sejajar pantai (longshore drift), sampai sedimentasi.

Angin yang bertiup dari tenggara dengan intensitas dominan membentuk gelombang laut ke arah pantai di dekat muara Sungai Opak. Gelombang itu pecah menghasilkan deburan (swash), yang segera surut kembali ke laut (backswash) karena gaya gravitasi. "Pasang surut laut ini mempengaruhi proses sedimentasi," kata Yan.

Endapan pasir yang terbawa oleh ombak dari pinggir pantai mengendap kembali ketika gerakan pasang surut menghasilkan arah zigzag ke barat. "Lama-kelamaan pasir yang diendapkan itu akan menutupi aliran Sungai Opak, yang normalnya lurus-lurus saja ketika bermuara," kata Darmadi. "Akhirnya aliran sungai menjadi membelok ke arah barat, meski nantinya tetap bermuara ke arah selatan."

Proses sedimentasi Sungai Opak sendiri turut terlibat dalam pembelokan tersebut. "Ada interaksi antara energi sungai dan energi laut," kata Yan. "Dalam kasus ini, energi sungai lebih lemah dari energi laut, sehingga mau tak mau aliran sungai harus membelok."

Tak sembarang angin yang bisa mempengaruhi pembelokan aliran Sungai Opak, tapi angin yang terjadi akibat efek koriolis bumi, efek yang disebabkan oleh rotasi bumi. Namun arah angin ini tidak selalu didominasi dari arah tenggara. Pada Desember, angin tenggara mengalami penurunan dan digeser angin dari barat pada Januari hingga Februari. Maret menjadi bulan transisi arah angin dominan dari barat menuju tenggara. "Pergantian dominasi arah angin ini disebabkan pergerakan angin Muson barat," kata Yan.

Tak hanya melakukan studi literatur, penelitian mereka juga didukung pengamatan geomorfologi, pengambilan sampel sedimen permukaan dan pengamatan terhadap proses sedimentasi. Mereka melakukan uji granulometri untuk mengetahui ukuran butir sedimen. "Asumsinya, jika ukuran butir besar dan tidak seragam, sedimen itu berasal dari sungai," kata Yan. "Kebalikannya, butiran halus berasal dari laut karena proses longshore drift yang dihasilkan oleh ombak pasang surut 'mencuci' dan menyortir butiran pasir. Proses swash dan backswash terjadi secara kontinu dan bertahap sehingga pasir yang berasal dari proses laut berukuran kecil dan seragam."

Uji granulometri juga memberikan data tentang perbedaan warna sedimen. Butiran sedimen dari sungai cenderung cokelat, sedangkan sedimen dari proses "pencucian" laut cenderung lebih hitam. "Warna cokelat itu disebabkan adanya mineral lempung yang sifatnya suspensi," katanya. "Perbedaan warna itu terjadi karena ombak mencuci pasir di garis pantai sehingga mineral lempungnya tetap tersuspensi, tapi pasir berat yang berunsur besi tidak dapat larut."

Proses itu tidak terjadi dalam waktu singkat. "Terjadi secara bertahap dalam waktu ribuan hingga jutaan tahun," ujar Darmadi. "Formasi tektonik daerah Yogyakarta bagian selatan menyebabkan angin bertiup cenderung ke arah barat di selatan khatulistiwa, didukung pula oleh faktor sungai. Pada mulanya aliran Sungai Opak langsung menuju selatan untuk bermuara, tapi endapan sedimen menghalanginya sehingga aliran berbelok ke barat kemudian baru ke selatan."

Meski kini telah berbeda kota, karena Darmadi harus tinggal di Bandung, keduanya sepakat melanjutkan penelitian tersebut. "Kami mau kembangkan lagi," kata Darmadi. "Ini sebatas penelitian awal. Rencananya ada pemodelan, beberapa tahun ke depan bakal jadi apa daerah itu."[TJANDRA DEWI]


TEMPOInteraktif
0

Indoleaks, 'Wikileaksnya' Indonesia

Jakarta - Setelah jagad dunia maya dihebohkan dengan Wikileaks yang membocorkan ribuan kawat diplomatik milik pemerintah Amerika Serikat (AS), kini Indonesia juga memiliki situs sejenis. Namanya Indoleaks, situs ini pun siap mengumbar dokumen rahasia terkait peristiwa yang terjadi di Indonesia.

Dalam situsnya, pengelola Indoleaks mengaku muncul sebagai jawaban atas kebuntuan informasi. Terutama informasi yang berpeluang menjadi bumerang bagi penguasa, politisi dan kaum jahat lainnya di Indonesia.

"Indoleaks berusaha memilah dan memilih dokumen yang seharusnya diketahui publik, dari ratusan koleksi Indoleaks. Kami akan terus mendobrak kebuntuan informasi, dengan mempublikasikan hak kita yang bernama informasi," tulisnya.

"Bagi kami, diamnya orang tertindas, lebih hina dari penindas itu sendiri. Mari kita bersuara. Mendobrak kebuntuan informasi," mereka menegaskan, seperti dikutip detikINET, Jumat (10/12/2010).

Sebagai media yang mengusung kebebasan informasi, Indoleaks mengaku siap membeberkan semua dokumen yang dianggap memiliki kepentingan publik, misalnya beberapa penyelewengan dari instansi tertentu yang diduga sengaja disembunyikan dari publik.

Pengunjung juga dikatakan bisa berkontribusi dalam membeberkan informasi yang terbilang 'rahasia' lewat saluran ini. Hanya saja mereka memiliki beberapa ketentuan yakni:

  • Dokumen harus ORISINIL, tanpa ada opini pengirim di dalamnya.
  • Indoleaks.org akan menyebutkan sumber dokumen adalah ANONIM.
  • Dokumen yang dipublikasikan adalah dokumen yang MEMILIKI kepentingan publik.
  • Indoleaks.org TIDAK akan mempublikasikan informasi yang terkait dengan rekening bank, medical record, dan rahasia pribadi lainnya.
  • Indoleaks.org TIDAK bertanggung jawab atas penggunaan dokumen yang dipublikasikan.

"Semua dokumen di Indoleaks, kami sajikan secara verbatim. Apa adanya. Dan, tentu saja, masih orisinil dari tangan pertama," pungkasnya.

Apa saja yang dibocorkan Indoleaks? Tunggu berita selanjutnya!( ash / ash )


detikInet

Indoleaks Tidak Bisa Diakses

Jakarta - Baru juga mengudara, situs Indoleaks yang mengklaim bakal mengumbar dokumen-dokumen rahasia terkait peristiwa di Indonesia sudah tidak bisa diakses. Ada apa gerangan?

Kemungkinan, situs yang disebut-sebut mirip Wikileaks namun bercitarasa lokal ini tak kuat menahan banyaknya pengakses. Pasalnya, ketika baru muncul, situs ini sudah cukup memikat perhatian pengguna internet Indonesia. Nama Indoleaks jadi pembicaraan di jejaring sosial.

Nah, lantaran rasa penasaran yang besar dari pengguna internet Tanah Air inilah yang bisa jadi penyebab tumbangnya Indoleaks. Mereka tak kuat menahan serbuan pengunjung atau bisa juga ada suatu lembaga tertentu yang meminta situs tersebut untuk segera ditutup.

Tak bisa diaksesnya situs yang beralamat di www.indoleaks.org ini diketahui detikINET pada Jumat (10/12/2010) siang. Padahal, lahirnya situs ini juga masih dalam hitungan jam. Namun beberapa akses internet tertentu ternyata masih bisa mengakses Indoleaks.

"Not Found. The requested URL / was not found on this server. Additionally, a 404 Not Found error was encountered while trying to use an ErrorDocument to handle the request," tulis pesan yang terpampang di halaman situs Indoleaks.

Sebelumnya, pengelola Indoleaks mengaku muncul sebagai jawaban atas kebuntuan informasi. Terutama informasi yang berpeluang menjadi bumerang bagi penguasa, politisi dan kaum jahat lainnya di Indonesia.

"Indoleaks berusaha memilah dan memilih dokumen yang seharusnya diketahui publik, dari ratusan koleksi Indoleaks. Kami akan terus mendobrak kebuntuan informasi, dengan mempublikasikan hak kita yang bernama informasi," tulisnya.

"Bagi kami, diamnya orang tertindas, lebih hina dari penindas itu sendiri. Mari kita bersuara. Mendobrak kebuntuan informasi," mereka menegaskan, seperti dikutip detikINET dari situsnya, Jumat (10/12/2010). ( ash / wsh )


detikInet
0

Polisi Terapkan Tilang Elektronis, 500 Ribu Mobil Dipasangi Chip

Jakarta - Seiring dengan perkembangan teknologi, Polda Metro Jaya akan melakukan penegakan hukum secara elektronik (electronic law enforcement) dalam bidang lalu lintas. 3 Titik jalan protokol di Jakarta akan dipasang kamera pengintai.

"Kita baru merintis, baru pilot project. Kita akan memasang 3 kamera dari Blok M sampai Kota, yang mana kamera itu bisa meemotret pelanggaran," jelas Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jl Sudirman, Jakarta, Jumat (10/12/2010).

Dengan sistem elektronik ini, penilangan terhadap pengendara yang melakukan pelanggaran akan lebih efektif dibandingkan dengan cara manual.

"Kalau sekarang ada pelanggaran di tempat-tempat tertentu kita hentikan, kita tilang. Pada saat tilang itu kita butuh waktu 7 menit-10 menit di pinggir jalan dan ini akan mengganggu," paparnya.

Direktur Pelaksana PT Rin Indonesia Jaya Usama menjelaskan, untuk menunjang ELE ini, setiap kendaraan akan dipasangi on board unit (OBU). OBU yang diberi nama Q Free ini adalah alat berupa chip yang dipasang di spion mobil.

"Alat ini berfungsi sebagai foot print atau sidik jari kendaraan," kata Usama.

Sebagai permulaan, ada 500 ribu Q Free yang akan dipasangkan di dalam mobil. PT Rin sebagai pelaksana akan memberikan secara cuma-cuma Q Free ini.

"Permulaan, kita akan pasangkan Q Free untuk kendaraan umum, mobil polisi dan mobil plat merah," kata Usama.

Ke depannya, Q Free akan dipasangkan ke mobil baru dengan bekerjasama bersama ATPM.

OBU ini berisi data registrasi dan administrasi kendaraan tersebut. Sehingga, petugas tidak perlu bersusah payah untuk memberhentikan kendaraan yang melakukan pelanggaran.

Q Free ini nantinya akan memancarkan infrared. Sehingga, kendaraan yang dipasangi Q Free ini akan terdeteksi saat melintas di titik yang sudah dipasangi kamera pengintai.

"Sehingga kalau ada pelanggaran lalu lintas, misalnya melanggar marka jalan, akan diketahui," jelas Usama.

Kamera pengintai ini terintegrasi dengan komputer. Sehingga data pelanggaran akan tercatat secara otomatis yang akan tersambung ke TMC Polda Metro Jaya.

"Tanggal berapa, jam berapa dan apa pelanggarannya, akan tercatat," imbuhnya.

Hasil cetak dari kamera pengintai itu nanti akan dikirim ke alamat pemegang mobil. Pemilik kendaraan nantinya tinggal bayar denda tilang di pengadilan.

"Kalau nggak bayar ke pengadilan, akan disuruh bayar saat dia perpanjang STNK," katanya.

Usama menambahkan, dengan Q Free ini, segala bentuk penyalahgunaan dan kejahatan terhadap mobil itu sendiri dapat diketahui. "Misalnya plat nomor diganti, misalnya plat nomor sudah berakhir, tapi diperpanjang sendiri, nanti akan ketahuan," katanya.

Begitu juga jika mobil yang sudah dipasangi Q Free ini hilang atau dicuri, akan dapat segera diketahui keberadaannya. "Di mana lokasi kendaraan itu akan diketahui," katanya.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Sutarman mengatakan, Q Free ini akan disosialisasikan lebih dulu kepada masyarakat. Q Free baru akan dipasang pada Januari 2012 nanti.

"Kita sosialisasikan dulu ke masyarakat tentang manfaat dan kegunaan alat ini. Pelaksanaannya baru nanti Januari 2012. Dan kalau bagus, semua jalanan di Jakarta akan dipasangi kamera pengintai," tutup Sutarman.(mei/nrl)


detikNews
0

Pajak BBM untuk Kembangkan Energi Terbarukan

Jakarta, Kompas - Pajak atas penggunaan bahan bakar fosil adalah salah satu cara terbaik untuk menghimpun dana bagi pengembangan energi terbarukan. Pertamax dan pertamax plus paling memungkinkan untuk dikenai pajak tambahan.

”Dengan memajaki bahan bakar fosil, akan ada tambahan dana untuk mengembangkan energi terbarukan di Indonesia. Ini perlu disikapi serius karena kecenderungan harga bahan bakar fosil akan terus meningkat,” kata Herman Darnel Ibrahim, anggota Dewan Energi Nasional, di Jakarta, Kamis (9/12), dalam Peluncuran Studi Energi oleh Bank Dunia dengan judul, ”Winds of Change, East Asia’s Sustainble Energy Future”.

Pemerintah, lanjut Herman, tengah memperhitungkan untuk menekan konsumsi bahan bakar fosil. Pertama, mengalihkan anggaran subsidi dari bahan bakar minyak (BBM) ke subsidi energi terbarukan. Kedua, menerapkan pajak bahan bakar fosil.

Dalam laporan studi yang disusun Spesialis Energi Senior Bank Dunia, Xiaodong Wang, disebutkan, China telah menerapkan pajak atas penggunaan batu bara sejak tahun 2007. Besaran pajaknya 5-20 renminbi per ton. Tahun 2008, penerimaan pajak mencapai 14,5 miliar renminbi atau sekitar 2 miliar dollar AS.

Eropa juga telah menerapkan pajak bahan bakar bagi kendaraan truk, atau mobil kelas SUV, yang mengonsumsi bahan bakar lebih banyak. Ini adalah salah satu cara untuk menekan permintaan energi dari sektor transportasi.

Selain mengenakan pajak, menurut Wang, cara lain adalah memberikan insentif kepada perusahaan yang sukarela menekan emisi karbon dioksida. Insentif itu bisa berupa insentif pajak, yang terkait dengan kebijakan ramah lingkungan.

Menurut Wang, insentif dibutuhkan karena ongkos produksi suatu produk yang dihasilkan oleh alat produksi berbasis energi fosil jauh lebih murah dibandingkan produksi yang berbasiskan energi terbarukan.

Dengan insentif itu, diharapkan target pemerintah mendorong komposisi penggunaan energi terbarukan sebesar 17 persen dari total energi pada tahun 2025 akan tercapai.

”Pada saat yang sama, pengalihan subsidi bahan bakar minyak perlu didorong lebih cepat ke green subsidies (anggaran subsidi yang berbasiskan program energi terbarukan),” kata Wang.

Tahun 2010, Indonesia mengalokasikan anggaran subsidi BBM Rp 88,9 triliun. Apabila ditambah dengan subsidi listrik, total anggaran untuk subsidi energi mencapai Rp 140 triliun.

Setiap liter BBM di Indonesia kini sudah dibebani Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 10 persen. Pajak ini sudah termasuk dalam harga jual.

Presiden Direktur PT EMI Gannet Pontjowinoto mengatakan, pengurangan subsidi BBM tidak mudah dilakukan di Indonesia. Hal ini karena subsidi BBM tidak hanya terkait dengan masalah ekonomi, tetapi juga menyangkut politik dan sosial.

”Padahal, program efisiensi energi sangat mudah dilakukan dan cepat serta sangat dekat dengan masing-masing individu. Sebagai contoh, ruang berpendingan udara padahal masih pagi, atau ruang yang menggunakan kabel tebal, padahal ini mengeluarkan panas. Kalau hal-hal kecil itu saja bisa dihapuskan, efisiensi bisa sangat terjadi,” katanya.(OIN/ ROW)


KOMPAS

0

LIPI: Ada Struktur "Koros" di Selatan Lumpur Lapindo

Bandung (ANTARA News) - Tim peneliti dari Pusat Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengindikasikan adanya struktur "koros" dari selatan danau lumpur Sidoarjo yang mensuplai air ke lokasi semburan dalam jumlah yang signifikan.

"Tim mengindikasikan adanya suplay air semburan lumpur di Sidoarjo dari Gunung Penaggungan sekitar delapan kilometer arah selaran dari danau lumpur itu. Kami masih melakukan pendalaman kemungkinan menutup struktur koros itu untuk menghentikan suplay air ke sana," kata Kepala Pusat Penelitian Geoteknologi LIPI, Iskandar Zulkarnaen di Bandung, Jumat.

Ia mengatakan, asumsinya tidak bisa menganggap jutaan meter kubik air bersama lumpur hanya datang dari bawah tanah. "Artinya ada pasokan dari luar yang terhubung ke pusat semburan di danau lumpur itu," katanya.

Menurut Iskandar, timnya telah melakukan pengukuran gaya `grafity` dari selatan ke barat. Hasil pengukuran itu menunjukkan adanya struktur koros yang membentang dari pegunungan Penanggungan yang merupakan daerah tangkapan air.

Zona koros pada struktur itu mensuplay air ke daerah Porong dan sekitarnya yang dipadu dengan tekanan magma dari bawah permukaan sehingga mengakibatkan semburan.

"Awalnya ada ada dua prediksi awal air yakni dari air laut Madura atau air tanah. Setelah diteliti isotop semburan lumpur itu tidak mirip air laur, sehingga jelas berasal dari air tanah," kata Iskandar.

Bila terbukti ada struktur koros itu, maka peneliti LIPI merekomendasikan adanya intervensi teknologi untuk memperkecil dan bahkan menutup pori-pori di struktur lapisan koros itu sehinga suplay air bisa berhenti atau diminimalisasi.

Menurut Iskandar, Kementrian PU memiliki teknologi dan teknik untuk memperkuat kontruksi termasuk untuk menutup zona koros itu.

"Dalam struktur di sana ada zona rekahannya, salah satunya bisa memasukkan material halus yang tidak larut untuk bisa mengisi zona yang bisa ditembus air itu," katanya.

Hasil penelitian terkait upaya penghentian semburan lumpur Lapindo itu merupakan salah satu yang dipaparkan dan dibahas pada pemaparan hasil-hasil penelitian LIPI khususnya Pusat Penelitian Geoteknologi.

Forum itu menurut Iskandar merupakan ajang interaksi antara peneliti, masyarakat, pemerintah dan elemen terkait lainnya, termasuk dengan lembaga Penelitian dan Pengembangan (Litbang).

Beberapa hasil penelitian LIPI yang dipaparkan itu antara lain menyangkut optimalisasi pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk pengembangan kawasan sehingga bisa meminimalisasi dampak dan risiko bencana geologi.(S033/P004)


ANTARAnews
0

Pusat Peraga Iptek (PP-Iptek) TMII Menambah Wahana Robotik.

Ilmu pengetahuan dan teknologi sebaiknya sudah dikenalkan sejak usia dini, ini akan menjadikan anak-anak dimasa mendatang dapat tertarik dan mengusai Iptek sebagai bagian dari kebutuhan sehari-harinya. Hal ini PP-IPTEK merupakan sarana pembelajaran luar sekolah untuk menumbuh-kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) di masyarakat untuk segala generasi secara MUDAH, MENGHIBUR, BERKESAN dan KREATIF terus melakukan pengembangan wahana-wahana pembelajaran bagi anak-anak.


Melalui berbagai program dan peragaan interaktif yang dapat disentuh dan mainkan, pada tanggal 9 Desember 2010 dibukanya wahana baru yaitu wahana KLUB ROBOTIK. Didalam wahana ini ditampilkan perangkat kreatif, innovative dan jenius untuk memperkenalkan teknologi. Wahana ini menunjang program yang seluruh dunia pendidikan di manca Negara sedang menekankan pentingnya program pendidikan STEM (sains, teknologi, engineering-rancang bangun dan matematik).

Wahana ini merupakan program kerjasama antara PPITEK TMII dengan Fischer Technik Jerman dengan ditandai tanda tangani Surat kerjasama. Didalam wahana anak-anak akan dapat belajar teori dan praktek melalui merakit dari benda sederhana, yang pada ahirnya tercipta sebuah bentuk dari suatu daya khayal ujar Direktur Pemasaran Fischer Technik, Laurenz Wohfarth saat memberikan sambutan pembukaan dan memperkenalkan produk Fischer Technik . Terciptanya suatu innovative teknologi dimulai dari khayalan/ide yang kemudian diciptakan menjadi kenyataan sesuai dari kebutuhannya.

Dengan adanya wahana robotik ini diharapkan dapat membangkitkan rasa ingin tahu dan dapat meningkatkan kreatifitas anak-anak. Menurut Kepala Divis Operasional PPIptek TMII, Hendra mengatakan didalam wahana akan dilengkapi dengan ruang display dari berbagai jenis robotik dari yang model sederhana sampai dengan yang sudak komputerisasi. Selain itu didalam wahana juga akan didemokan beberapa robotik, sehingga anak-anak dapat langsung berinteraksi. Untuk pemenuhan pembelajaran bagi para guru juga disediakan workshop, agar para guru dapat memberikan pengajaran yang mudah dicerna oleh anak-anak didiknya.

Hadir pada acara peluncuran klub robotic, selain direktur pemasaram fischer tecnik dan Kepala divisi Oprasional PPIptek serta undangan hadir juga para guru-guru dari berbagai sekolah baik dari Jakarta juga dari guru-guru daerah yang ingin mengetahui lebih jauh dari wahana robotik ini. (humasristek/wb)


Ristek