0

Lima Bandara Disiapkan untuk ASEAN Open Sky 2015

JAKARTA--MICOM: Pemerintah memastikan ada lima bandar udara di Indonesia yang dipersiapkan untuk menghadapi program liberalisasi penerbangan Asia Tenggara atau ASEAN Open Sky pada 2015 mendatang. Satu bandara sudah siap, sementara empat lainnya memerlukan pembenahan.

Keempat bandara itu adalah Soekarno-Hatta (Jakarta), Polonia (Medan), Ngurah Rai (Denpasar), dan Juanda (Surabaya). Menteri Perhubungan Freddy Numberi menilai, empat pelabuhan udara itu masih memerlukan pengembangan lebih lanjut untuk menghadapi ASEAN Open Sky. Saat ini, satu-satunya bandara yang sudah siap menerapkan program itu hanyalah Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar.

"Bandara Sultan Hasanuddin sudah sangat siap, landasan bagus, radar memenuhi syarat. Sementara empat bandara lainnya perlu dikembangkan oleh Angkasa Pura I dan II. Tapi bukan berarti empat bandara itu belum siap. Modernisasi perlu dilakukan supaya bisa dengan lancar beroperasi saat ASEAN Open Sky dimulai," jelasnya.

Pengembangan keempat bandara tersebut akan dilakukan dengan menambah kapasitas terminal penumpang serta modernisasi peralatan pendukung penerbangan seperti sistem navigasi dan radar. Menurutnya, pengembangan sudah semakin mendesak untuk dilakukan.

"Contohnya, Bandara Juanda. Itu sudah sangat mendesak untuk dikembangkan. Yang saya dengar, sudah ada rencana dari AP I untuk mengaktifkan kembali bandara lama untuk mendukung operasional terminal penumpang yang ada saat ini," ungkapnya.

Menurut Freddy, saat ini kondisi terminal penumpang di bandara utama Jawa Timur itu sudah semakin padat. Kapasitas terminal penumpangnya hanyai 6 juta orang per tahun, sementara arus penumpang mencapai 11 juta orang per tahun.

Bandara lain yang juga dinilai mendesak untuk dikembangkan adalah Soekarno-Hatta. Freddy mengungkapkan, pihaknya sudah meminta kepada AP II selaku operator untuk membenahi dan melakukan pengembangan di bandara tersebut.

"Saya ingin AP II dalam waktu dekat segera lelang pengadaan radar. Kami sarankan juga supaya sistem yang ada berlanjut sehingga tidak merusak sistem yang sudah ada. Radar harus punya kualitas yang baik dan bisa diintegrasikan ke berbagai daerah untuk konektivitas nasional," jelasnya.

"Seluruh bandara yang masuk dalam program ASEAN Open Sky juga harus terkoneksi secara baik, secara layanan penumpang dan radar [navigasi]. Infrastruktur landasan pacu, taxiway, dan apron juga harus sempurna. SDM di bandara-bandara juga harus memenuhi standar," katanya.

Ia mengungkapkan, dalam persiapan penerapan ASEAN Open Sky yang akan dimulai lima tahun mendatang, pemerintah hanya menyiapkan lima bandara di Indonesia. Hal itu dilakukan untuk membatasi gerak maskapai asing, terutama dari Asia Tenggara, di Indonesia.

Sementara itu, Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Herry Bakti S Gumay menyatakan, sebetulnya saat ini sistem radar yang ada di lima bandara itu sudah terintegrasi. Namun, sistem tersebut masih tetap membutuhkan pengembangan untuk menciptakan konektivitas yang lebih baik.

"Jakarta Automated Air Traffic Services (JAATS) yang ada di Bandara Soekarno-Hatta perlu dikembangkan. Saat ini, kami dan AP II sedang mempersiapkan. Pemerintah akan berperan di pembangungan gedung, sementara AP II ada di sistem," tukasnya.

Herry mengaku, pihaknya belum bisa memastikan nilai investasi untuk pengembangan empat bandara tersebut. Namun, menurutnya, sebagian besar dana investasi itu nantinya akan ditanggung oleh operator yang bersangkutan.

"Dana masih dihitung. Saat ini semuanya memang masih proses persiapan. Mudah-mudahan Nvember sudah mulai proses lelang dan TOR sudah selesai tahun ini sehingga awal tahun pengembangan sudah bisa dimulai," tandasnya. (OL-3)


MediaIndonesia
0

RI Siap Saingi Thailand Menjadi Basis Produksi Otomotif

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--RI amat siap untuk menyaingi Thailand untuk menjadi basis produksi otomotif, kata Presiden Direktur PT Astra Internasional (ASI), Prijono Sugiarto.

"Tahun ini adalah tahun otomotif bagi Indonesia karena sejumlah indikator pendukung tumbuh positif," kata Prijono Sugiarto di Taman Buah Mekarsari Cileungsi, Jonggol, Bogor, Sabtu dalam acara bertajuk Jelajahi Dunia Astra.

Menurut dia, dibandingkan Thailand, RI sudah jauh lebih baik dalam kondisi sosial, politik, dan ekonominya. Ia menambahkan, suku bunga acuan BI tergolong kondusif untuk sektor otomotif yang dipatok di level 6,5 basis poin.

"Pada dasarnya masing-masing perusahaan otomotif di luar negeri sudah mempunyai cetak biru dan rencana tentang negara mana yang akan digunakan sebagai basis produksi," katanya. Dan menurut dia, Indonesia memiliki industri penunjang sama seperti yang dimiliki Thailand.

Namun, hal yang menyebabkan dahulu lebih banyak perusahaan otomotif yang membangun basis produksi di Thailand adalah karena melihat situasi kondisi sosial dan politik di negeri itu relatif stabil dibandingkan negara lain di Asia Tenggara termasuk Indonesia.

"Kini kondisinya justru sebaliknya, Indonesia jauh lebih stabil kondisi sosial, politik, dan ekonominya ketimbang Thailand," katanya.

Selain itu, Indonesia saat ini menjadi salah satu "lowest cost producer in the world". "Kita percaya kita pasti mampu, dan saat ini adalah saat yang paling baik untuk membuktikan market Indonesia itu baik khususnya untuk sektor otomotif," katanya.

Prijono mengemukakan, dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 6 persen, Indonesia mempunyai peluang yang lebih besar untuk menjadi basis produksi perusahaan otomotif asing.


Republika
0

Kompor Biru Ramah Lingkungan

TEMPO Interaktif, Malang - Mutmainah warga Desa Pakisjajar Kecamatan Pakis, Malang, Jawa Timur membiarkan kompor elpiji beserta tabung gas ukuran tiga kilogram yang dibagikan pemerintah mangkrak di sudut dapurnya. Di meja dapurnya justeru 'hadir' sebuah kompor berwarna biru.

Kompor berukuran 25 meter persegi itu ternyata tak menggunakan bahan bakar gas elpiji apalagi minyak tanah. Kompor yang mengeluarkan api biru itu memanfaatkan cairan bio energi berupa campuran minyak jarak dengan bio ethanol. "Saya takut menggunakan tabung gas elpiji," kata Mutmainah.

Keputusan untuk menggunakan kompor bio energi ini dilatarbelakangi kisah bocornya regulator tabung gas setelah dipasang beberapa waktu lalu. Ketika itu, Mutmainah bersusah payah mengeluarkan tabung gas ke udara terbuka dan mematikan aliran listrik di rumahnya. "Saking takutnya, anak saya yang sedang mandi keluar tanpa busana," katanya.

Usai kejadian tersebut, Mutmainah trauma. Ia tak mau menyentuh apalagi menggunakan kompor gas lagi. Apalagi, saudaranya tewas terbakar akibat tabung gas elpiji yang bocor.

Menurut Mutmainah, kompor bio energi lebih aman dan bebas ledakan. Keunggulan bahan bakar bio energi lainnya adalah peralatan masak bersih dan tak ada noda hitam seperti saat mengggunakan minyak tanah. Bahkan, waktu memasak lebih singkat dan cepat matang.

Pengeluaran uang untuk membeli bahan bakar pun lebih hemat. Setiap hari, dia menghabiskan minyak bio energi sebanyak setengah liter. Sedangkan, jika menggunakan minyak tanah setiap hari rata-rata menghabiskan satu liter minyak tanah. Setiap liter bio energi, Mutmainah membeli seharga Rp 6 ribu, sedangkan minyak tanah melonjak hingga Rp 7 ribu per liter. Menurutnya, nyala api bio energi lebih biru dan api lebih panas.

Kompor bio energi ini merupakan karya Didik Susanto warga Perumahan Pakis Permata Desa Pakisjajar Kecamatan Pakis Kabupaten Malang. Di rumah sekaligus bengkel kerjanya, Didik mengotak-atik kompor hasil kreasinya. Ia memasang aksesoris serta alat pengaman sebelum dijual langsung ke konsumen. Kompor bio energi terdiri dari bodi atas dan bodi bawah, yang dapat dilepas. Di dalamnya terpasang alat pembakar yang bisa diatur naik turun sesuai kebutuhan. Didik juga memasang penampung tumpahan bahan bakar di bawah alat pembakar. Alat pembakar terhubung selang menuju tabung bahan bakar.

"Besar api bisa diatur, sesuai kebutuhan," ujar Didik. Selama tiga bulan ia mengotak-atik kompor serta bahan bakar bio energi. Racikan bahan bakar ini diuji coba berulang kali, sampai ditemukan campuran yang pas. Hasilnya, bara api biru, tak berbau, tak bernoda, irit dan ramah lingkungan. Fomulasi bahan bakar ini, katanya, didasarkan unsur kimia yang tepat sehingga menghasilkan bara yang besar.

Ia berencana mendaftarkan kompor bio gas sebagai hak paten, untuk mencegah pembajakan karya intelektual. Ternyata, di pasaran banyak dijuampai kompor bio energi yang ramah lingkungan. Bahan bakarnya disesuaikan dengan kemampuan menyediakan bahan bakar energi terbarukan. Balai Penelitian Tembakau dan Serat (Balittas) Karangploso, telah memproduksi berbagai jenis kompor. Diantaranya kompor sumbu minyak jarak, kompor anglo bahan bakar biji jarak hingga kompor tekan berbahan bakar minyak jarak.

"Teknologinya mudah dan siap digunakan konsumen," kata Peneliti Balittas, Abi Dwi Hastono. Biji jarak pagar, katanya, tak harus melalui pengolahan yang rumit. Namun dengan teknologi sederhana biji jarak bisa dimanfaatkan menjadi bahan bakar untuk memasak dan memenuhi energi setiap rumah. Menurut Abi, tak ada alasan petani mengalami kekurangan energi atau kesulitan bahan bakar. Dengan menanam jarak pagar, Abi yakin seluruh kebutuhan memasak selama setahun terpenuhi.(Eko Widianto)


TEMPOInteraktif
0

Pertamina : Konversi Gas Hemat Rp32,5 Triliun

Mamuju (ANTARA News) - PT Pertamina mengemukakan, bila program konversi minyak tanah dengan elpiji tiga kg berjalan optimal maka akan memberikan penghematan subsidi negara sebesar Rp32,5 triliun/tahun.

Hal ini dikatakan Domestik Region V PT Pertamina UPms V, Tiara Thesaufi, dalam kegiatan edukasi dan sosialisasi konversi minyak tanah ke tabung gas elpiji tiga kg yang dilangsungkan di Mamuju, Sulnat, Jumat.

Ia menuturkan, nilai penghematan tersebut merupakan akumulasi sejak awal program pada tahun 2007 hingga tahun 2009 yang telah mendistribusikan 43,2 juta paket.

"Total penghematan program konversi adalah Rp32,5 triliun dan setelah dikurangi biaya paket perdana konversi Rp10,69 triliun, didapat penghematan bersih Rp21,38 triliun," katanya.

Menurut dia, program ini mulai dilakukan oleh pemerintah di tahun 2006 dan dimulai dilakukan konversi itu pada tahun 2007 sesuai dengan Surat Wakil Presiden RI No. 20/WP/9/2006, tanggal 01 September 2006 perihal Konversi Peralihan Minyak Tanah ke LPG.

Sejak digulirkan konversi MT ke tabung elpiji, maka program ini pun masih memerlukan tambahan subsidi Rp200 miliar, selanjutnya 2008 sudah menghemat Rp5,53 triliun, 2009 hemat Rp6,92 triliun, dan 2010 menghemat lagi Rp9,13 triliun dari target Rp13,63 triliun.

Tiara mengungkapkan, pada tahun ini Pertamina telah mengkonversi yang didistribusikan ke masyarakat untuk kebutuhan 50 juta Kepala keluarga (KK) yang ada di beberapa provinsi.

"Program ini belum berjalan di Sulbar karena masih dalam tahap sosialiasi dan akan baru dilaksanakan dalam waktu yang tidak lama lagi atau di tahun 2010 ini," jelasnya.

Ia menjelaskan, target penggunaan tabung gas elpiji yang akan dibagi secara gratis ke masyarakat terhadap 194.537 KK untuk lima kabupaten diantaranya di kabupaten Polewali Mandar, Mamasa, Majene, Mamuju dan Mamuju Utara.

Masyarakat yang akan tercacah sebagai penerima kompor dan tabung gas ini harus sesuai dengan kriteria yang telah ada seperti dari kalangan masyarakat miskin yang memang selama ini murni menggunakan minyak tanah.(*)(ANT-ACO/M027/R009)



ANTARAnews
0

Prabowo : Indonesia Bisa Pasok Pangan-Energi Dunia

Sidoarjo (ANTARA News) - Indonesia diyakini bisa memasok kebutuhan pangan dan energi dunia karena memiliki potensi sumber daya alam besar untuk dioptimalkan masyarakat.

"Pascakrisis ekonomi global, kini pertumbuhan ekonomi China dengan populasi penduduk besar bisa mencapai 10 persen atau dua digit. Kelemahannya di sana hanya memiliki 7 persen lahan yang bisa ditanam," kata Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional HKTI, Prabowo Subianto, pada Musyawarah Daerah VII Himpinan Kerukukan Tani Indonesia (HKTI) Jatim 2010 di Sidoarjo, Jumat malam.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pascakrisis ekonomi global kini berada di posisi satu digit.

Sayangnya, kata dia, di Indonesia total hutan yang rusak telah mencapai 77 juta hektare.

Ia optimistis, apabila 77 juta hektar hutan rusak di Indonesia bisa diubah menjadi lahan produktif untuk pangan nasional, ke depan bisa menjadi pemasok pangan dan energi dunia.

"Namun, untuk mewujudkannya sering terkendala oleh sikap elit politik negeri ini yang kurang pandai mengelola keuangan negara dan kekayaan alam Tanah Air," katanya.

Ia kecewa, karena banyak anggota DPR RI yang banyak studi banding ke luar negeri dan menghabiskan uang rakyat Indonesia.

"Kalau dihitung jumlah uang untuk jalan ke luar negeri sungguh luar biasa. Lebih baik uang tersebut dialokasikan untuk jalan-jalan ke daerah seperti Madura," katanya.

Di samping itu, terkait perubahan iklim yang melanda seluruh dunia, ia menyebutkan, perlu adanya varietas baru. Apalagi, saat ini harga pangan mulai naik. Bahkan, komoditas tersebut menjadi sulit ditemukan.

"Selain itu, negara ini juga dihambat oleh pertumbuhan penduduk yang sangat besar. Untuk itu, saya minta para anggota HKTI turut menyukseskan program keluarga berencana," katanya.

Mengenai nilai simpanan petani, tambah dia, sampai sekarang di BRI secara nasional mencapai Rp31 triliun. "Jangan sampai uang dari desa mengalir ke kota berlanjut ke ibu kota dan tidak kembali ke desa," katanya.(*)(ANT-071/B/I007/R009)


ANTARAnews
0

Alat Ini Bisa Membuat Subway 15 Meter Sehari

Tunnel boring machine (TBM) lebih mudah untuk mengebor di tanah aluvial seperti di Jakarta

Tunnel Boring Machine untuk membuat subway (www.transit.govt.nz)

VIVAnews - Proses pembangunan Mass Rapid Transit (MRT) akan menggunakan teknologi canggih. Salah satu teknologinya adalah Tunnel Boring Machine (TBM).

Alat ini untuk membuat jalur MRT di bawah tanah atau subway.

Jakarta tak perlu meragukan lagi atas penggunaan alat ini. "Sebab Teknologi ini sudah diterapkan di berbagai negara seperti Singapura, Taiwan, Jepang dan Eropa," kata Direktur Fungsi Korporasi PT MRT Jakarta Eddi Santosa kepada VIVAnews.com.


Mesin ini semacam robot yang akan melakukan pengeboran sekaligus menyemen dan membeton.

Nantinya untuk membuat terowongan akan dibuka atau digali satu jalan. Kemudian, TBM dimasukkan ke dalamnya. "Tentunya ini akan lebih efisien," tukasnya.

Kecepatan TBM untuk pengeboran di tanah aluvial seperti Jakarta bisa mencapai 12 hingga 15 meter per hari. Alat ini didatangkan dari Jepang.

Sementara, menurut Presiden Direktur PT MRT Jakarta Tribudi Rahardjo, untuk pembuatannya akan dipakai dua lubang. Nantinya, dua lubang dari lokasi berbeda akan bertemu saat mesin TBM menyelesaikan pengeboran. "Untuk jarak dari permukaan tanah ke lubang pertama minimal 6.6 meter," katanya.

Rencana pembangunan MRT akan dimulai dari koridor satu. Tahap pertama akan dibangun dari Lebak Bulus ke Bundaran HI yang panjangnya mencapai 15,5 kilometer.

Di sepanjang lintasan itu akan dibangun 13 stasiun perhentian. Tujuh stasiun antara Lebak Bulus dan Blok M berada di permukaan tanah. Enam sisanya, dari Al Azhar hingga Bundaran Hotel Indonesia, berada di bawah tanah.

Kalau sudah jadi, lintasan itu dapat ditempuh hanya dalam waktu 30 menit.

Untuk koridor kedua akan dibangun dari dari Balaraja hingga Cikarang.

Modanya menggunakan kereta api listrik, dengan enam gerbong yang mampu membawa 1.200 penumpang sekaligus. Sehari MRT bisa mengangkut 340 ribu penumpang.

Ingin melihat video proses pembangunan MRT, silakan klik di sini.



VIVAnews
0

Habibie : Kembalikan Fungsi Awal Puspitek

BJ Habibie (foto: okezone)

TANGERANG
- Mantan Presiden Republik Indonesia (RI) ke-3, BJ Habibie, mengatakan Puspitek harus dikembalikan sebagai fungsi awalnya yakni sebagai wadah pengembangan ilmu pengetahuan di Indonesia.

Hal itu dia ungkapkan dalam peringatan ulang tahun Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia (AIPI) ke 20, di Auditorium Puspitek, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Jumat (22/10/2010).

Dalam sambutannya, BJ Habibie sempat mengeluarkan nada keras terkait status Puspitek yang tidak lagi dijadikan rumah para ilmuwan dalam melakukan pengkajian, pemantauan, penilaian, penyusunan arah, dan pemecahan masalah yang berkaitan dengan penguasaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi.

"Puspitek harus menjadi rumah bagi para ilmuwan Indonesia untuk mencapai tujuan nasional," ujarnya, kepada Okezone, pasca sambutan di ruang auditorium Puspitek.

Selain mengembangkan ilmu pengetahuan, Habibie juga berharap AIPI dapat menambah kader-kadernya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di Indonesia.

"Kita harus memikirkan kader yang bisa meneruskan perjuangan kita dikemudian hari," tambahnya.

Para ilmuan yang ada di AIPI, sambung Habibie harus dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dasar.

"Kita harus kembangkan ilmu pengetahuan dasar dan yang benar-benar kita tidak bisa dapatkan dari luar. Kalau kita bisa mendapatkan proyek cuma-cuma dari luar kita tidak perlu mengeluarkan biaya lagi. Demikian juga ilmu pengetahuan terapan karena sasarannya adalah teknologi. Karena teknologi merupakan rangkuman multi disiplin dari ilmu terapan," terangnya panjang lebar.


Sesuai Undang-Undang Nomor 8 tahun 1990 tentang AIPI, AIPI bertujuan menghimpun ilmuawn Indonesia terkemuka untuk memberikan pendapat, saran, dan pertimbangan demi mencapai tujuan nasional. (srn)


Okezone
0

IBM Kirim Karyawan Terbaiknya ke Indonesia

TEMPO Interaktif, Jakarta - IBM mengirimkan sepuluh karyawan terbaiknya dari berbagai negara ke Surabaya dalam program IBM Corporate Services Corps. Mereka terdiri dari karyawan yang berasal dari Amerika, Rumania, India, Inggris, Irlandia, Brazil dan Australia.

Program Corporate Services Corps bertujuan untuk membantu melengkapi kurikulum pendidikan di Surabaya dengan memasukkan program bisnis dan teknologi yang dibutuhkan di pasar global. Program ini bagian dari IBM Global Citizen, yaitu semacam "pasukan perdamaian" dari IBM yang terdiri dari karyawan berprestasi dari seluruh dunia di bidang teknologi, konsultasi, penelitian, pemasaran, dan keuangan.

Mereka dikirim ke negara-negara dengan potensi pertumbuhan ekonomi tinggi. Para IBMer (sebutan untuk karyawan IBM) ini menjalin kerja sama dengan berbagai organisasi, lembaga-lembaga pendidikan, dan pemerintah setempat dalam proyek-proyek yang berkaitan dengan bisnis, teknologi, dan kemasyarakatan. Mereka juga mentransfer ilmu dan ketrampilan yang mereka miliki.

“Sebagai wujud nyata komitmen IBM untuk menciptakan dunia yang lebih baik, IBM memanfaatkan sumber dayanya yang paling berharga untuk membantu mengatasi berbagai permasalahan dunia yang berat,” jelas Hartini Harris, Country Manager Marketing, IBM Indonesia dalam siaran pers hari ini. “Kami percaya bahwa kegiatan sosial ini merupakan wujud nyata kontribusi IBM untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih baik.”

Selama satu bulan para IBMers ini tinggal di Surabaya. Tim ini bekerjasama dengan Institut Teknologi Surabaya, STIE Perbanas, dan sebuah organisasi nirlaba bernama Lembaga Kemanusiaan Nasional. Mereka membangun berbagai sistem TI, memberi masukan tentang isi kurikulum, alih kecakapan, dan membantu membangun hubungan antar perusahaan dan antara dunia usaha dengan pemerintah.

Dr. Rovilla El Maghviroh, Dekan STIE Perbanas, mengatakan bahwa program IBM CSC ini menyajikan tiga manfaat – yaitu bagi pelanggan, lembaga pendidikan dan para relawan. “Para peserta akan meraih menfaat dari pengalaman yang sangat berharga dalam mengatasi masalah dan meningkatkan kompetensi mereka dengan berbagai kecakapan bisnis dan TI yang dibutuhkan pasar abad ke-21,” tuturnya.

“Di samping itu, lembaga pendidikan juga meraih manfaat karena mendapatkan wawasan tentang kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Sedangkan para relawan memperoleh pengetahuan tentang budaya yang mereka butuhkan untuk menjadi pemimpin di dunia yang terintegrasi secara global ini,” Maghviroh menambahkan.

Sebelum tiba di Surabaya, para peserta mempersiapkan diri selama tiga bulan dengan mempelajari kebiasaan, budaya, bahasa, tujuan proyek, sosio-ekonomi, dan situasi politik Indonesia. Greg Greer, salah satu peserta yang merupakan Service Improvement Manager pada Global Technology Services di IBM Australia, mengatakan bahwa ia sangat antusias mengikuti program ini karena ia dapat berbagi kecakapan dan kemampuan yang telah diperoleh selama duduk di berbagai posisi di IBM.

“Terutama saya sangat tertarik untuk membantu mengembangkan perencanaan strategis dan taktis guna mengembangkan organisasi nirlaba dimana saya ditugaskan dan membuat perbedaan bagi masyarakat Indonesia,” katanya. (DEDDY SINAGA)


TEMPOInteraktif
0

Litbang TNI AU Ujicoba Payung Udara Barang



















KALIJATI (Pos Kota) – Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI AU (Dislitbangau) yang berkantor di Bandung mengadakan pengujian terhadap salah satu produknya berupa Payung Udara Barang (PUB) di landasan Lanud Suryadarma.

Kegiatan yang dinamakan uji dinamis tersebut melibatkan Pesawat Herkules dari Skadron Udara 31 Lanud Halim Perdana Kusuma sebagai sarana dropping parasut PUB yang membawa barang dengan berat 800 kg.

Menurut Kadislitbangau, Marsekal Pertama TNI Basuki Purwanto, di lokasi seusai penerjunan, tujuan uji dinamis adalah melihat secara nyata hasil di lapangan terhadap produk Dislitbangau setelah sebelumnya melalui uji laboraturium dan uji statis. Melalui uji dinamis akan diketahui tingkat keamanan, keselamatan dan daya kerja PUB produk Dislitbangau sekelas G12E buatan Amerika tersebut, sehingga akhirnya layak apa tidak untuk di perbanyak.

Ditambahkan Kadislitbangau, PUB produk Dislitbangau merupakan program penelitian untuk industri pertahanan yang didanai Kementerian Riset dan Teknologi. “Melalui kerjasama antara Dislitbangau dan CV Maju Mapan ini diharapkan upaya kemandirian terhadap industri pertahanan di tanah air dapat direalisasikan’, ujar Kadislitbangau.

Penerjunan PUB di Lanud Suryadarma dengan ketinggian 900 feet tersebut dilaksanakan sebanyak empat kali (run), penerjunan pertama PUB I membawa beban pasir 800 kg, penerjunan kedua PUB II membawa air seberat 800 kg, ketiga PUB low cost (bahan murah) membawa air 200 kg dan terakhir PUB membawa helly box seberat 20 kg. Dari keempat penerjunan tersebut setelah diadakan rapat evaluasi di ruang rapat Base Ops Lanud Suryadarma yang dihadiri pula Kadislambangjaau Marsekal Pertama TNI M.Z Djamhari M.Sc., menyimpulkan secara umum PUB produk Dislitbangau tersebut baik dan layak untuk diperbanyak karena memenuhi berbagai aspek seperti aspek kontruksi dan perlengkapan, aspek kemampuan, aspek operasional, aspek pemeliharaan dan aspek insani. “Produk PUB Dislitbangau tersebut nilai akhirnya 97,00 berarti layak diperbanyak,” ujar Letkol Sus Bambang Setiaji Z., Kepala Pelaksana Kegiatan.

Dalam uji dinamis PUB produk Dislitbangau tersebut dihadiri pula oleh perwakilan dari instansi terkait sekaligus sebagai penilai antara lain Litbang Srenum TNI, Litbang TNI AD dan TNI AL, perwira terkait dari Mabes TNI AU, Koharmatau, Korpaskhas dan lainnya. Malam hari menjelang penerjunan PUB tersebut diadakan pula selamatan oleh Dislitbangau di Ruang Rapat Base Ops Lanud Suryadarma. (pentak lanud suryadarma/syamsir)


Poskota

0

Komputasi Awan Bisa Untungkan UKM











INILAH.COM, Jakarta - Komputasi awan diyakini dapat menjadi solusi menguntungkan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia.

Chief Executive Officer (CEO) Metrodata, Susanto Djaja mengatakan strategi bisnis masa depan terletak pada teknologi komputasi awan. Teknologi ini dapat memaksimalkan peran teknologi informasi dengan biaya terjangkau dan terencana.

Komputasi awan mudah dan efisien, sekali update maka akan ter-update semuanya, katanya di Hotel Shangri-la Kamis (21/10).

Ia menambahkan tak perlu ada fisik perangkat, karena semuanya terinstal di awan. Teknologi komputasi awan juga akan membuat biaya operasional TI menjadi lebih kecil dan menguntungkan UKM.

President Director Soltius, Tico Kamayana, mengatakan, cost UKM akan bisa ditekan karena teknologi komputasi awan jauh lebih murah dari teknologi konvensional. Selain itu, Tico juga menyebutkan teknologi ini memiliki potensi yang besar di Indonesia.

Namun, tak dipungkiri kendalanya adalah cost yang masih mahal, katanya.

Tico menilai tekanan untuk berganti ke teknologi ini semakin meningkat dikarenakan pasar Indonesia menjadi pasar terbuka dan globalisasi. Ia juga menyebutkan, UKM saat ini sudah mulai sadar bahwa untuk berkompetisi dalam ekonomi global mereka harus lebih efektif dan produktif. Dan solusinya dapat ditemui pada teknologi ini.

Pengguna cukup memiliki perangkat yang terhubung dengan internet, dan semuanya bisa dilakukan di mana saja, katanya.

Teknologi komputasi awan sendiri dipastikan sangat aman karena memiliki tingkat keamanan yang berlapis-lapis.

Bagi UKM, mereka akan mendapatkan ERP (Enterprise Resource Planning) kelas dunia, ujarnya lagi.

Hal ini akan sangat menguntungkan UKM karena bisa membuat dapat berkembang dengan cepat. Selain itu UKM akan cepat merasakan manfaatnya ketimbang saat menggunakan teknologi konvensional.

Soltius melakukan soft launcing solusi Soltius Cloud mereka. Menggunakan solusi ini, pelanggan tak perlu lagi mengeluarkan investasi awal yang besar dan tak perlu lagi melakukan pemeliharaan software dan hardware.

Untuk berlangganan solusi ini, pelanggan minimal terdiri dari 10 orang. Untuk harga langganannya sendiri, berkisar mulai dari US$ 350 (Rp 3,1 juta) per orang tergantung kompleksitas UKM itu sendiri.

Untuk sementara solusi ini tersedia untuk usaha yang bergerak di bidang finansial, trading dan manufacturing. Soltius menargetkan mandapatkan 6-10 pelanggan pada tahun depan.[ito]


Inilah
0

Pekerja IT Konvensional Terancam Komputasi Awan?

inilah.com/Agung Rajasa

INILAH.COM, Jakarta - Komputasi awan menjanjikan banyak keuntungan, biaya operasional rendah serta menejemen waktu yang lebih baik. Namun bisa mengancam tenaga kerja TI di Indonesia, terutama yang bekerja secara konvensional.

Komputasi awan bakal mengancam para tenaga kerja TI konvensional, ujar Susanto Djaja, President Director Metrodata, di Hotel Shangri-la Jakarta Kamis (21/10).

Ia mengtakan teknologi ini bisa mengefisienkan waktu pengguna. Akibatnya, pekerja TI konvensional tak selalu dibutuhkan.

Ia mencontohkan, jika pengguna ingin upgrade software pada seribu klien di seluruh Indonesia tenaga IT tak harus pergi ke masing-masing cabang. Cukup satu klik pada komputasi awan dan semuanya beres, tambah Susanto.

Meski belum ada yang menggunakan teknologi ini, beberapa vendor sudah mulai meliriknya.[ito]


Inilah
0

Blackberry : Perang Tarif Demi Satu Dolar AS

REPUBLIKA.CO.ID,DENPASAR--Direktur Utama Telkomsel Sarwoto Atmosutarno menyatakan, layanan paket data seperti untuk akses BlackBerry, pihak operator seluler kini hanya bisa "bermain" memperebutkan bagian sekitar satu dolar AS, padahal investasinya sangat mahal.

"Karena itu hanya operator yang mampu meraih volume besar saja yang akan mampu bertahan menyediakan layanan data tersebut dan mengembalikan investasi yang demikian besar," katanya di Nusa Dua, Bali.

Ia mengungkapkan hal itu setelah menerima penghargaan "Platinum Contact Center Indonesia 2010" di sela-sela konferensi "Asia Pasific Contact Center Association Leaders" (APCCAL) yang diikuti operator seluler dari berbagai negara dan didukung Kementerian Kominfo, Telkom Indonesia serta sejumlah perusahaan lainnya.

Sarwoto mengakui, akibat kompetisi yang begitu jor-joran, pihaknya pun akhirnya menyesuaikan tuntutan pasar dengan menurunkan tarif paket layanan akses BlackBerry dari Rp 150 ribu menjadi hanya Rp 99 ribu per bulan.

"Selisih harga atau pendapatan saat ini yang hanya sekitar satu dolar AS dari setiap paket layanan data tak terbatas itu, harus bisa mencukupi biaya perawatan, gaji pegawai dan lainnya," katanya didampingi VP Customer Lifecycle Management Telkomsel Hastining Bagyo Astuti.

Oleh karena itu, hanya kemampuan merebut volume pasar yang besar dan strategi cerdas dalam mengelola usaha seluler saja yang akan membuat bisnis layanan data tersebut bisa bertahan.

Menurut dia, tingkat persaingan bisnis layanan data menjadi semakin sengit, mengingat pada era kini sangat tidak mungkin ada perusahaan seluler yang tidak menyediakan jenis layanan tersebut.

"Tanpa mengikuti tren persaingan layanan data, maka sama saja membuat perusahaan operator seluler tak akan dilirik oleh pangsa konsumen yang akan menjadi yang terbesar setelah tren sebelumnya pada layanan pesan singkat (sms) dan layanan suara (voice)," ujarnya.

Berdasarkan tren bisnis teknologi informasi dan komunikasi (ICT) saat ini, meskipun persaingannya begitu ketat, pihaknya berani menanamkan investasi mencapai sekitar 60 juta dolar AS.

"Rencana investasi besar itu kini masih dalam proses pelelangan. Itu akan membuat kemampuan perusahaan dalam merebut pasar layanan data bisa mencapai volume besar, bahkan yang terbesar," kata Sarwoto optimistis.

Atas dasar fakta persaingan bisnis yang begitu ketat itu, ia juga mendukung perkiraan berbagai pihak bahwa ke depan dari belasan operator seluler yang kini beroperasi di Indonesia, kemungkinan hanya empat atau lima perusahaan saja yang akan mampu bertahan.

"Cepat atau lambat, perkiraan berbagai pihak itu sangat mungkin menjadi kenyataan. Investasinya begitu besar, persaingan begitu sengit, sementara tren setiap jenis layanan tidak berlangsung lama. Yang tidak bisa merebut volume besar tentu akan sulit untuk bisa bertahan," kata Sarwoto mengingatkan.



Republika
0

Pertamina Sedot Tumpahan Minyak di Perairan Kotabaru

Ilustrasi

Kotabaru (ANTARA News) - PT Pertamina segera melakukan penyedotan minyak hitam atau "Marine Fuel Oil" (MFO) yang tumpah di laut setelah tenggelamnya KM Laut Emas pada Kamis (21/10), untuk mengurangi pencemaran di Perairan Kotabaru, Kalimantan Selatan.

Kepala Depo Pertamina Kotabaru, Imam Hardjito, di Kotabaru, Jumat, mengatakan, ada beberapa langkah yang dilakukan Pertamina untuk mengurangi pencemaran dari tumpahan minyak hitam tersebut.

Langkah tersebut, katanya, di antaranya memasang oil boom (slickbar), menyemprotkan oil spill dispersant serta menyedot tumpahan minyak di laut dengan menggunakan kapal penyedot.

Imam menjelaskan, oil boom (slickbar) berfungsi untuk melokalisasi tumpahan minyak agar tidak menyebar ke mana-mana, untuk mengantisipasi pencemaran lebih luas.

Penyemprotan oil spill dispersant bertujuan untuk membersihkan tumpahan minyak pada permukaan air laut, sehingga minyak yang tumpah itu bisa netral.

Selanjutnya, katanya, penyedotan dilakukan jika tumpahan minyak hitam itu agar tidak mengalir terbawa arus laut pasang dan surut.

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kotabaru H Akhmad Rivai MSi, berharap, PT Pertamina segera melakukan antisipasi agar minyak hitam itu tidak menyebar ke mana-mana.

Sebelumnya, Wakapolres Kotabaru Komisaris Polisi Joko Sulistio, mengatakan, KM Laut Emas yang sedang melakukan pengisian minyak hitam sekitar 580 kilo liter di dermaga PT Pertamina Kotabaru, tenggelam sekitar pukul 10.55 Wita, akibat oleng.

Rencananya, kapal tanker tersebut akan mengisi minyak hitam dari Pertamina Kotabaru sebanyak 600 kilo liter (KL) untuk dibawa ke Berau, Kalimantan Timur.

Namun ketika baru terisi sekitar 580 kl, tiba-tiba kapal tanker tersebut oleng dan membuat kapal langsung tenggelam hingga ke dasar laut dengan cepat.

Akibatnya, sebagian minyak hitam yang belum sempat masuk ke dalam tanker dari kompartemen satu tumpah ke laut.

Sementara kompartemen dua, tiga dan empat sempat ditutup dan dikunci sehingga tidak terjadi tumpah.

Delapan anak buah kapal (ABK) KM Laut Emas berhasil menyelamatkan diri.

Sedangkan Polisi kini sedang meminta keterangan dari nahkoda KM Laut Emas Dani Runtunuwu (45) warga Jalan Warakas 8, Kelurahan Kebun Bawang, Tanjung Priok, Jakarta Utara. (I022/B010)


ANTARAnews
0

Beli Medco, Apakah Pertamina Jadi Pengendali?

Sebelumnya, Arifin Panigoro mengendalikan saham Medco Energi sebanyak 30,7 persen

Pengusaha Migas Arifin Panigoro (Antara/HO-Abi)

VIVAnews - PT Pertamina telah meneken Principles of Agreement antara Pertamina dan Encore International Limited (EIL) untuk membeli sebagian saham Encore Energy Pte Ltd (EEPL).

Dengan penandatanganan tersebut, bila akhirnya terwujud maka Pertamina akan memiliki 27,9 persen saham Medco Energi Internasional. "Itu menunggu 45 hari sejak penandatanganan perjanjian," ujar sumber VIVAnews di Jakarta, Jumat, 22 Oktober 2010.

Menurut Menteri BUMN, Mustafa Abubakar mengungkapkan dengan pembelian itu, otomatis saham Keluarga Arifin Panigoro di Medco akan terdilusi.

Saat ini berdasarkan laporan keuangan Medco Energi, kepemilikan saham ini dipegang oleh Encore Energy 50,7 persen, treasury stock 11,7 persen, serta pemegang saham publik 37,6 persen.

Keluarga Arifin Panigoro mengendalikan Medco melalui Encore Energy. Komposisi pemilik Encore Energy adalah 60,6 persen dipegang oleh Encore International (Keluarga Arifin) dan 39,4 persen oleh Mitsubishi. Jadi secara tidak langsung, saham Medco Energi dimiliki oleh Encore International sebanyak 30,7 persen dan Mitsubishi sebesar 20 persen.

Komposisi saham Medco Energi

Nah, Pertamina membeli saham Encore International sebanyak 55 persen, sisanya 5,6 persen masih dipegang keluarga Arifin.

Dengan demikian, seperti banyak diberitakan sebelumnya, secara tidak langsung Pertamina akan menjadi pengendali 27,9 persen saham Medco Energi. Komposisi pemilik lainnya adalah Pemilik lainnya adalah Keluarga Panigoro 3 persen, treasury stock 11,7 persen, serta pemegang saham publik 37,6 persen.

Medco Energi adalah salah satu pemain industri migas nasional yang dikendalikan oleh keluarga Arifin Panigoro. Perusahaan ini memiliki ladang minyak dan gas baik di Indonesia maupun di luar negeri. Total produksi migas Medco sejauh ini sekitar 55,5 ribu barel per hari.



VIVAnews
0

"Software" Indonesia Bersaing di Dunia

Jakarta, Kompas - Peranti lunak pendidikan sains buatan Indonesia yang dikembangkan PT Pesona Edukasi terpilih sebagai finalis di salah satu kategori penghargaan bergengsi dunia untuk produk digital teknologi informasi dan komunikasi bidang pendidikan. Software pendidikan sains Indonesia ini akan bersaing dengan produk dari negara-negara lain dalam ajang penghargaan BETT Awards 2011 di London, Inggris, yang diumumkan awal tahun depan.

”Penghargaan BETT Awards ini prestisius di kalangan internasional untuk TIK pendidikan. Software Indonesia bisa terpilih sebagai finalis, itu merupakan pengakuan yang luar biasa,” kata Bambang Juwono, Managing Director PT Pesona Edukasi, di Jakarta, Kamis (21/10).

PT Pesona Edukasi atau di dunia internasional dikenal sebagai AmazingEdu membuat peranti lunak (software) animasi untuk pendidikan Fisika dan Matematika yang sesuai dengan kurikulum sejak tahun 1986. Software yang sudah dibuat versi Inggrisnya itu telah diekspor ke-23 negara.

Hary Candra, Marketing Director PT Pesona Edukasi, mengatakan, sebenarnya Indonesia sudah mencoba ikut BETT Awards tahun 2008, tetapi gagal diproses sebagai finalis. Ketika perusahaan ini memiliki distributor di Belanda, sebagai pintu masuk ke pasar Eropa, dan dikembangkan secara online, perusahaan anak bangsa ini percaya diri untuk ikut berkompetisi di ajang bergengsi dunia tersebut.

Software pendidikan Indonesia itu masuk sebagai finalis di kategori Secondary, FE & Skills Digital Content. Produk yang bisa ikut, antara lain, harus memenuhi syarat sesuai kurikulum, aksesibel, menjadikan belajar efektif, inovatif, serta bisa diterapkan guru dan siswa.

Pada tahun lalu, di ajang pameran teknologi pendidikan terbesar di dunia itu hadir hampir 30.000 pengunjung. Ada lebih dari 600 perusahaan yang ikut dalam pameran tersebut. (ELN)


KOMPAS

0

ICBC Siapkan Dana

Beijing, Kompas - Pemerintah China melalui Industrial and Commercial Bank of China menyiapkan dukungan dana 250 juta dollar AS bagi peningkatan kerja sama perdagangan, investasi, dan pembiayaan sektor keuangan Indonesia dan China.

Dana itu disiapkan untuk fasilitas pembiayaan perdagangan produk mekanikal, elektronik, teknologi dan energi, serta bahan baku.

Selain itu juga untuk fasilitas pembiayaan bagi proyek infrastruktur, konstruksi, pengembangan usaha kecil menengah, penyediaan pinjaman untuk proyek yang terkait kerja sama China-Indonesia, serta penyediaan pinjaman bagi importir China yang akan membeli produk Indonesia dan penjaminan asuransi proyek kedua negara.

Demikian disampaikan Ketua Dewan Direktur dan Direktur Eksekutif Bank Ekspor Impor Indonesia I Made Gde Erata seusai penandatanganan kesepakatan kerja sama bagi peningkatan perdagangan, investasi, dan keuangan dengan Industrial and Commercial Bank of China (ICBC) di Balai Agung Rakyat China, Beijing, Rabu (20/10).

Penandatanganan disaksikan Wakil Presiden Boediono dan Wapres China Xi Jinping. Sebelumnya, Wapres Boediono juga bertemu dengan Perdana Menteri China Wen Jiabao.

”Alokasi dana 250 juta dollar AS merupakan tahap kedua setelah penandatanganan perjanjian tahap pertama dengan ICBC sebesar 100 juta dollar AS belum lama ini,” ujar Erata.

Wapres Boediono mengaku, volume perdagangan Indonesia terhadap China meningkat pasca-berlakunya Kawasan Perdagangan Bebas China-Asean (CAFTA) awal tahun ini.

Menurut Xi Jinping, volume perdagangan China-Indonesia naik 59 persen menjadi 26,7 miliar dollar AS pada Januari-Agustus 2010. ”Ini menunjukkan momentum yang kuat China dan Indonesia,” ujarnya.(Suhartono, dari Beijing, China)


KOMPAS

0

Lemah, Koordinasi Lembaga Riset

Jakarta, Kompas - Kecolongan hak paten produk-produk obat herbal oleh orang asing yang menggunakan sumber daya genetik Indonesia, seperti temulawak dan mengkudu, merupakan dampak dari kebijakan riset yang

masih sektoral. Lembaga riset juga sangat lemah dalam koordinasi.

”Lembaga riset, seperti LIPI, mampu saja menemukan bahan-bahan alami dari keanekaragaman hayati kita untuk menunjang produksi obat-obatan herbal. Namun, untuk perolehan paten membutuhkan uji klinis pada manusia yang seharusnya dilakukan lembaga riset lain di bawah Kementerian Kesehatan dan hal seperti ini tidak pernah terjadi,” kata Ketua Komite Inovasi Nasional Zuhal, Kamis (21/10) di Jakarta.

Pemerintah selama ini keliru menangani program riset. Menurut Zuhal, lembaga riset dibiarkan berjalan sendiri-sendiri.

”Parahnya lagi, orientasi riset telah menjadi proyek semata yang dijalani tanpa memikirkan kegunaannya lagi bagi rakyat,” kata Zuhal.

Secara terpisah, Kepala Pusat Inovasi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI ) Bambang Subiyanto mengakui, riset yang ditempuh para peneliti LIPI terkait produksi obat herbal selama ini tidak bisa tuntas.

”Tuntas artinya dapat menjadi temuan inovatif yang dapat diaplikasikan industri,” katanya.

Temulawak

Seperti hak paten untuk obat herbal penyakit lever, jantung, dan kanker, dengan zat aktif temulawak yang sekarang dimiliki pihak asing di Amerika Serikat, menurut Bambang, sebagai dampak riset yang tidak tuntas.

Para peneliti bioteknologi mungkin saja mengidentifikasi prospek zat aktif temulawak itu untuk berbagai kegunaan, tetapi riset hanya terhenti di situ.

Para periset bioteknologi tidak bisa menjadikannya sebagai obat herbal dengan hak paten. Sebab, para peneliti bioteknologi tidak memiliki kewenangan pengujian klinis pada tubuh manusia.

”Kondisi ini membutuhkan kerja sama dengan kedokteran. Tetapi, sinergi seperti ini sulit terjadi,” kata Bambang.

Zuhal mengatakan, program riset yang masih sektoral dan dijalankan sebagai proyek semata tanpa mempertimbangkan kegunaan bagi masyarakat ini akan dimasukkan dalam laporan periodik Komite Inovasi Nasional kepada presiden.

”Laporan itu akan kami sampaikan kepada presiden, Desember nanti,” kata Zuhal.

Menurut Zuhal, selama ini banyak riset tidak tuntas sehingga peluang komersialisasinya lepas ke tangan asing. Pemerintah gagal menyediakan infrastruktur sistem inovasi untuk peningkatan ekonomi berbasis riset ilmiah.

”Kita memiliki keandalan sumber daya manusia yang ditunjang sumber daya alam yang tersedia melimpah. Tetapi, pemerintah telah mengabaikan infrastrukturnya,” kata Zuhal.

”Benefit sharing”

Bambang Subiyanto mengakui, tuntutan benefit sharing (pembagian manfaat) atas hak paten obat herbal dengan zat aktif temulawak oleh Amerika Serikat masih membutuhkan penelusuran lebih lanjut. Jika paten tersebut diupayakan dari hasil riset disertai dengan material dari Indonesia, baru bisa diajukan tuntutan benefit sharing-nya.

Ini seperti kejadian baru-baru ini, yaitu periset Jepang mampu memaparkan zat-zat aktif yang terkandung di dalam buah gambir (Uncaria gambir Roxb) dari hasil kegiatan penelitian di Indonesia. ”Kalau kemudian temuan zat aktif dari gambir itu dipatenkan di Jepang dan dimanfaatkan untuk produksi obat-obatan herbal secara komersial, kita bisa menuntut benefit sharing-nya,” kata Bambang. (NAW)


KOMPAS

0

Telkomvision Luncurkan Paket Prabayar

TEMPO Interaktif, Jakarta - Konsumen kini bisa menikmati tayangan televisi berbayar dengan sistem prabayar layaknya pulsa ponsel. Adalah PT Indonusa Telemedia (Telkomvision), penyedia layanan Yes TV yang meluncurkan program prabayar ini.

Konsumen Yes TV kini bisa membeli voucer pra bayar mulai Rp 50 ribu. Para calon pelanggan juga bisa memilih sisem prabayar dengan harga Rp 880 ribu, berikut pembelian decoder dan parabola.

Direktur Utama Telkomvision, Elvizar mengatakan strategi ini meniru sistem prabayar pada ponsel. "Di telepon seluler, sebagian besar pelanggan juga prabayar. Ini kami tiru," ujarnya dalam peluncuran Yes TV New Prepaid Package di Kafe Pisa, hari ini, Kamis (21/10).

Dengan layanan baru ini, Telkomvision menargetkan 200 ribu pelanggan baru hingga tahun depan. Saat ini Telkomvision memiliki 300 ribuan pelanggan di Jakarta, Surabaya, Medan, Denpasar, dan beberapa kota lain.

Direktur Sales & Marketing Telkomvision, Gatot B Haryono mengatakan mereka yang sudah memiliki decoder cukup membayar Rp 588 ribu saja, sudah mendapat paket gratis satu bulan. "Pelanggan dapat menikmati siaran televisi lokal dan mancanegara dengan 40 channel," kata Gatot.

Selain lebih murah, sistem voucer ini bisa diganti tiap bulan sesuai kebutuhan. Tak menutup kemungkinan pihaknya juga akan mengeluarkan voucer yang lebih murah mulai Rp 25 ribu, mulai tahun depan. Tapi voucer murah ini akan dibatasi. "Mungkin masa berlaku atau channelnya dikurangi,” ujar Gatot.

Perusahaan ini menargetkan akan menambah area jangkauan Yes TV. Jika saat ini baru 10 provinsi, akan dikembangkan ke 20 provinsi hingga akhir tahun ini dan 30 provinsi pada tahun depan. (DIAN YULIASTUTI)



Tempointeraktif
0

LIPI Gelar "Young Inventor Awards"

Jakarta (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menggelar National Young Inventor Awards (NYIA) Ke-3 Tahun 2010 yang merupakan kompetisi bagi anak usia SD hingga SMA di kantor LIPI Jakarta, Kamis.

Kepala Biro Kerjasama dan Pemasyarakatan IPTEK (BKPI-LIPI) Deddy Setiapermana, menyatakan bahwa NYIA merupakan ajang seleksi menuju ke International Exhibition for Young Inventors (IEYI) di tingkat dunia.

"Pemenang NYIA Ke-3 akan diikutsertakan dalam IEYI ke-7 di Vietnam pada 16-18 Desember 2010 mendatang," katanya.

Dia menuturkan bahwa NYIA bertujuan untuk meningkatkan kreativitas, memberikan apresiasi, dan menggali potensi remaja usia 8-18 tahun di bidang inovasi teknologi.

"LIPI memahami bahwa kesadaran IPTEK dan budaya inovasi harus ditanamkan sedari dini untuk menilai tingkat apresiasi dan kesadaran dalam mengelola sumber daya yang ada," katanya.

Kepala Bagian PK Ilmiah BKPI LIPI Krisbiwati, menambahkan bahwa dalam ajang NYIA Ke-3 kali ini akan menyeleksi 15 orang pelajar sebagai finalis untuk menjadi pemenang.

"Para finalis tersebut akan diseleksi oleh lima orang dewan juri melalui pameran dan presentasi yang dilakukan," ujarnya.

Prestasi enam inovator NYIA tahun 2008 yang lalu, imbuhnya, telah diikutsertakan pada 5th International Exibition for Young Inventors di Taipe (24-30 September 2010).

"Indonesia meraih tiga Award secara keseluruhan untuk kategori Invensi Ramah Lingkungan dan Invensi Pemanfaatan bahan," katanya. (D009/A038)


ANTARAnews

Pelajar Yogyakarta Raih National Young Inventor Awards (NYIA) 2010

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tiga pelajar SMAN 1 Yogyakarta Ikhsan Brilianto, Andreas Diga, Ahmed Reza meraih juara pertama National Young Inventor Awards (NYIA) 2010. Mereka menyisihkan 15 finalis dalam kompetisi inovasi yang diadakan oleh Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) di Jakarta, hari ini.

Inovasi mereka, “Plasmurator (Plasma-Generator) sebagai Peminimalisasi Emisi Kendaraan Bermotor yang Efektif dan Efisien” dianggap sebagai karya yang memenuhi semua kriteria lomba. “Karya mereka orisinal, karena menggunakan sistem ionisasi yang lebih tahan lama,” kata Dr Subiyatno, Ketua Tim Dewan Juri NYIA 2010 dari LIPI.

Posisi kedua diperoleh tim pelajar dari SMA Plus Negeri 17 Palembang, Sumatera Selatan, Eddy Yuristo, Reijefki Irlastua, dan Priyanka. Mereka membuat alat penyemprot hama Rotating Sprayer Herbicide yang bertujuan untuk menjawab masalah hama yang dihadapi di perkebunan rakyat.

Juara ketiga diraih tiga siswsi SMA Negeri 6 Yogyakarta. Erlinda Nurul Kusuma, Maria Fransisca Simbolon dan Delphine Yustica Ratnasari membuat pot yang terbuat dari pupuk kandang dan kompos. Karya berjudul “Potlangpuk dan Pengpuk Cara Baru Pemberian Pupuk Organik Praktis Higienis” itu dinilai berpotensi untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi penduduk pedesaan. “Praktis, pot sudah termasuk pupuk jadi siap pakai, tinggal diberi air,” kata Subiyatno.

Para pemenang akan diikutsertakan ke International Exibition for Young Inventors (IEYI) Ke-7 di Vietnam pada 16-18 Desember 2010. Dua finalis lain juga diberi kesempatan untuk membawa karyanya ke kompetisi di Vietnam, yaitu Agata Nina Puspita dan Revi Serviyani Dina Pertiwi dari SMA Stella Duce I, Yogyakarta serta tim pelajar SMA N 3 Padang, Sumatera Barat yang terdiri dari Adrian Zikri, Fajar Satria Pratama, Ilga Yulian Putra.

Karya kedua siswi SMA Stella Duce I Yogyakarta itu adalaha kuas penampung cat yang memudahkan orang mengecat dinding tanpa perlu bolak-balik membungkuk untuk mengambil cat dari kaleng. Sedangkan tim pelajar SMAN 3 Padang membuat GOSTA Gigi SMANTRI, sikat gigi yang memudahkan orang cacat untuk menggosok gigi tanpa repot mengoleskan pasta gigi. (TJANDRA DEWI )


TEMPOInteraktif
0

METRODATA Paparkan Layanan Cloud Via Solution Day

Jakarta (ANTARA News) - PT Metrodata Electronics menggelar acara METRODATA Solution Day yang ke-7 yang kali ini memaparkan teknologi "Cloud Computing" sebagai solusi teknologi masa depan di Hotel Shangrilla Jakarta pada Kamis (21/10).

Susanto Djaja, Presiden Direktur PT Metrodata Electronics mengatakan bahwa Cloud Computing merupakan solusi tepat yang dapat meningkatkan efisiensi perusahaan dan menghemat pengeluaran perusahaan.

Acara itu dihadiri pula oleh beberapa rekan METRODATA yang ikut mendukung METRODATA dalam mengembangkan pasarnya termasuk Microsoft, HP, SAP, Oracle, Alcatel-Lucent, Cisco dan Symantec.

Chandra Herawan selaku Senior Manager Cisco, pemimpin jaringan di dunia mengatakan, teknologi "Cloud Computing" merupakan solusi untuk meningkatkan efisiensitas kinerja perusahaan.

Cloud Computing memiliki potensi besar sekali di Indonesia karena terdapat jutaan UKM di Indonesia. Para UKM tidak memiliki sumber daya yang mencukupi untuk membeli, memelihara dan mengamankan sistem informasi mereka sendiri. Dengan Cloud Computing, mereka cukup menyewa layanan dari penyedia di Cloud.

Ketika ditanya ANTARA News tentang kapasitas bandwidth di Indonesia, Chandra mengatakan Bandwidth bukanlah suatu masalah karena provider Indonesia sudah memiliki bandwidth yang besar, hanya saja penetrasi Internet di tingkat masyarakat yang harus ditingkatkan.

Mahalnya biaya koneksi di Indonesia merupakan salah satu kendala lemahnya penetrasi Internet di Indonesia.

"Harga (tarif) Internet di Indonesia merupakan yang tertinggi di Asia. Namun tiga tahun lagi, harga itu akan murah karena munculnya provider-provider baru di Indonesia yang
menyebabkan harga Internet akan kompetitif di pasar Internet," kata Chandra.


ANTARAnews
0

Indofood Sumbang Dana Penelitian Rp1,2 Miliar

akarta (ANTARA News) - PT Indofood Sukses Makmur Tbk memberikan sumbangan dana penelitian sebesar Rp1,2 miliar kepada 30 mahasiswa S-1 dan delapan mahasiswa S-2 dan S-3 untuk melakukan riset terkait upaya mewujudkan penganekaragaman pangan.

Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Franciscus Welirang, dalam keterangan pers yang diterima ANTARA News, di Jakarta, Kamis, menjelaskan mahasiswa yang menerima bantuan penelitian dalam program Indofood Riset Nugraha (IRN) periode 2010/2011 telah melalui seleksi dari tim pakar, dan bekerja sama dengan perguruan tinggi.

Tahun ini, lanjut dia, IRN mengambil tema "Mewujudkan Penganekaragaman Pangan yang Berkesinambuangan dan Berorientasi Nilai Tambah Berbasis Sepuluh Komoditas." Sebanyak 10 komoditas yang diteliti terdiri dari gandum/terigu. jagung, ubi jalar, pisang, singkong, kelapa sawit, garut, kentang, kedelai, dan susu.

Sedangkan fokus penelitian dibagi dalam empat bidang yaitu bidang teknologi pangan dan gizi masyarakat, kemudian bidang sosial, ekonomi, dan budaya, bidang budidaya pertanian, dan bidang peternakan.

"Kami memberikan apresiasi khusus kepada lembaga peneliti perguruan tinggi dan swasta yang menurut kami sangat aktif berpartisipasi dalam program ini (IRN) sejak 1998, baik dari sisi keberlanjutan maupun jumlah mahasiswa dan dosen yang terlibat," ujar Franciscus Welirang.

Perguruan tinggi yang aktif ikut dalam program IRN antara lain Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Indonesia, Universitas Gajah Mada, Universitas Brawijaya, dan Univesitas Muhammadiyah Malang. (Tz.R016/P003)


ANTARAnews
0

Pembangkit Tenaga Daun dari Arifin Panigoro

Akhir tahun 2010, pembangkit listrik tenaga daun siap dimanfaatkan oleh masyarakat.

Arifin Panigoro (kanan) terima doktor honoris causa dari Rektor ITB (Antara/ Rezza Estily)

VIVAnews - Pengusaha Arifin Panigoro berhasil menciptakan pembangkit listrik listrik tenaga daun. Bagi sebagian orang ini terdengar aneh, tetapi hasil karya pengusaha migas itu kini siap dinikmati seluruh masyarakat Indonesia.

"Akhir tahun 2010 mendatang, pembangkit tenaga daun siap diluncurkan dan dipergunakan kepada seluruh masyarakat Indonesia," kata Arifin Panigoro, usai memberikan kuliah umum kepada 800 calon wisudawan Institut Pertanian Bogor (IPB), Selasa 27 Juli 2010.

Lalu apa yang melatar belakangi Arifin untuk membuat pembangkit listrik dari sampah daun ini. Menurutnya, energi sumber daya alam yang dipergunakan sebagai tenaga listrik sudah mulai kritis keberadaannya, sebagai alternatif, daun-daunan bisa juga menghasilkan listrik.

"Awalnya saya berfikir bagaimana mengatasi kekurangan listrik tanpa mengeluarkan biaya besar. Saya mencoba membuat pembangkit dari bahan daun-daunan, dan melalui penelitian ternyata daun dapat juga menghasilkan tenaga listrik," tuturnya.

Karena itu, bersama mahasiswa dan 800 wisudawan IPB, Arifin mengajak menciptakan dan mengembangkan alat pembangkit listrik daun, serta meminta masyarakat Indonesia agar tidak sembarangan menebang pohon yang tersebar di berbagai daerah Indonesia. Apalagi, dari hutan, pohon dan daunnya dapat dimanfaatkan.


VIVAnews
0

Gandeng HCL, Lippo Bidik IT Outsourcing

Diharapkan IT outsourcing dapat memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

Ilustrasi Ruang Server (hp.com)

VIVAnews - Lippo Group hari ini mengumumkan kerja sama strategisnya dengan HCL Technologies, penyedia layanan TI berbasis di India. Keduanya menyasar pasar IT Outsourcing yang diperkirakan tumbuh menjadi sebesar US$5 miliar dalam lima tahun ke depan.

Lippo Group, lewat PT Multipolar Technology, anak perusahaan dari PT Multipolar Tbk, merupakan penyedia solusi TI di Indonesia sejak 1975 bagi sektor perbankan, telekomunikasi, dan layanan umum.

Adapun HCL, yang didirikan pada 1976, merupakan salah satu perusahaan India yang mempelopori perkembangan TI. Perusahaan ini memiliki aset senilai US$5,3 miliar dari dua perusahaannya yang terdaftar di bursa India yaitu HCL Technologies dan HCL Infosystems.

“Multipolar dan HCL akan bekerja sama mempromosikan dan memberikan solusi yang dirancang khusus, menyeluruh, dengan teknologi terkini khususnya di bidang layanan Total Outsourcing,” kata Harijono Suwarno, Managing Director Multipolar, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis 21 Oktober 2010.

Harijono menyebutkan, pihaknya berharap kerja sama tersebut akan memajukan teknologi dan infrastruktur yang dibangun di negeri ini dan memperkuat daya saing Indonesia di pasar global.

Theo Sambuaga, Presiden Direktur Lippo Group, pada kesempatan yang sama mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan pertumbuhan ekonomi pesat di antara negara berkembang lainnya. “Tidak ada cara yang lebih tepat selain memperkuat kemampuan nasional di bidang layanan solusi TI,” ucapnya.

Dia berharap, kemitraan Lippo-HCL mampu memberikan kontribusi yang signifikan guna membangun bangsa. (art)



VIVAnews

0

RI Siapkan 120 Hektar Lahan untuk Kerjasama Perkapalan dengan Cina

PT Dok dan Perkapalan Surabaya (DPS)(kabarbisnis/Purna Budi Nugraha)

TEMPO Interaktif, Jakarta - Presiden Direktur PT Daya Radar Utama, Amir Gunawan mengatakan Indonesia sudah menyiapkan lahan 120 hektar di Jawa Timur dalam kerjasama bidang perkapalan dengan Jiangsu Eastern Heavy Industri. Sedangkan, Jiangsu akan menyiapkan modal untuk joint venture. "Modalnya akan disiapkan dari sini, tahap awal bisa produksi kapal ukuran 30 ribu DWT," ujarnya usai penandatangan nota kesepahaman di St Regin Hotel, Rabu (20/10).

Dia mengatakan Indonesia memiliki potensi yang besar untuk pasar galangan kapal. Apalagi, kebutuhan galangan kapal yang cukup banyak terutama dengan memasok pemerintah, pertamina dan kebutuhan yang lain. Beberapa galangan kapal indonesia sudah mampu memproduksi kapal ukuran kecil (17.500 DWT). Kerjasama ini dalam rangka mendorong kemampuan industri galangan kapal nasional.

Dia mengungkapkan kerjasama itu akan dilakukan secara teknikal dengan kirim tenaga kapal yang sedang dibuat di Cina. "Kita juga akan siapkan SDM," ujarnya. Proyek kerjasama ini diharapkan bisa menarik tenaga kerja hingga 20 ribu orang.

Sedangkan, Jiangsu Eastern Heavy Industri merupakan industri pembuatan kapal terbesar di Cina. Jiangsu memiliki fasilitas pembangunan kapal ukuran 300ribu DWT dan mampu membangun 3 unit bulk Carier. Saat ini sedang membangun kapal tangker Pertamina ukuran besar 85 ribu DWT.

Selain itu, juga kerjasama PT Dok dan Perkapalan Surabaya dengan Trectebel Gas Enginerring sebuah perusahaan kontraktor untuk gas hadling and processing dan Shanghai Odely Marine Enginerring perusahaan desain dan engginering di bidang perkapalan.(EKO ARI WIBOWO)


Tempointeraktif
0

Alif TV, Launching Langsung Dapat Rekor MURI

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Alif TV, saluran televisi berbayar yang bekerja sama dengan telkomvision mendapatkan penganugerahan piagam Museum Rekor Indonesia (MURI). Penghargaan tersebut didapatkan atas acara grand launching yang berlangsung di Balai Sarbini, Rabu (20/10).

Penghargaan tersebut diterima oleh Chief Executive Officer (CEO) PT Mahaka Media Tbk, Andrian Syarkawi di hadapan semua yang menghadiri acara malam ini. Jaya Suprana, dari MURI, menyampaikan bahwa penghargaan tersebut diberikan atas rekor launching televisi pertama yang disiarkan secara live oleh 20 televisi lokal di seluruh Indonesia. "Tivi lokal terbanyak di Indonesia," katanya.

Saat menyerahkan piagam tersebut, Jaya mengatakan, bahwa kehadirannya di hadapan pemirsa tidak akan memecah kaca dan menombak siapapun. "Kami akan menganugerahkan piagam MURI kepada Alif TV," katanya.

Alif TV sendiri merupakan saluran televisi Islami yang membidik semua kalangan, khususnya masyarakat yang berusia 24-40 tahun. Nantinya, Alif TV akan tayang 24 jam di bawah channel telkom vision. Dalam tiga bulan masa penampilannya, Alif TV telah mampu menarik sekitar 250 ribu pelanggan. Bahkan, Alif TV menargetkan bisa menggaet satu juta pelanggan dari 150 juta pelanggan Telkom Vision yang sudah ada.

Seperti diberitakan sebelumnya, Alif TV akan memproduksi 150 jam tayang selama sebulan. Karena mengambil segmen Islam, maka konten Alif TV ini adalah 100 persen religi yang berbalut entertainment (30%), edutaiment (40%), sisanya Bisnis dan News dengan nama Republika 9.


Republika
0

Sistem Pemantau Nusantara

YUNI IKAWATI

Memiliki belasan ribu pulau yang tersebar luas dan kerap kali tertutup awan, tidak mudah bagi Indonesia memantau kondisi sumber daya alamnya secara menyeluruh sepanjang tahun. Penginderaan jauh sistem radar dapat mengatasi kendala itu. Namun, sistem tersebut telah berkembang jauh.

Sistem observasi jarak jauh ini telah dikembangkan lebih lanjut dan diterapkan dengan menggunakan pesawat tanpa awak dan satelit kecil.

Observasi permukaan bumi dalam segala cuaca ini memerlukan keandalan sistem, baik pada sensor maupun wahana yang menjadi tumpangannya. Untuk sistem pemantauan yang berfungsi sebagai ”mata”, penggunaan Synthetic Aperture Radar (SAR) di Indonesia terbukti dapat berfungsi baik untuk memetakan wilayah yang tertutup awan.

Sensor ini bukan hanya digunakan di wilayah Nusantara yang sebagian besar wilayahnya selalu tertutup awan. Dan, karena bekerja sama dengan gelombang radio, sensor ini dapat dioperasikan pada malam hari sehingga 24 jam dapat digunakan untuk mengamati permukaan bumi dan informasi lapisan bumi di dalamnya.

Apabila sensor optik seperti kamera hanya mengetahui informasi permukaan bumi saja, sensor SAR dapat digunakan untuk mendapatkan informasi-informasi di kedalaman sampai beberapa meter dari permukaan bumi, tergantung dari kondisi permukaan dan gelombang mikro yang digunakan oleh sensor ini.

Sistem SAR ini dikembangkan lebih lanjut oleh Josaphat Tetuko Sri Sumantyo dari Center for Environmental Remote Sensing, Universitas Chiba, Jepang. Sensor baru ini disebut Circularly Polarized Synthetic Aperture Radar (CP-SAR).

Beberapa kelebihan dapat dicapai pada CP-SAR dibandingkan sensor radar konvensional. ”Dengan sistem SAR yang lama digunakan beberapa antena. Untuk menyimpan citra diperlukan dua memori dan unit penyuplai daya berukuran besar. Sedangkan sistem baru hanya menggunakan daya lebih kecil sehingga sistem tersebut lebih kecil dan ringan,” kata Josaphat.

Ringannya alat tersebut dicapai CP-SAR yang hanya menggunakan satu antena. Dengan pengembangan sistem sensor yang baru tersebut, aplikasinya untuk kegiatan search and rescue (SAR) dapat lebih cepat untuk menampilkan citra hasil penginderaan jauh.

Dengan CP-SAR dapat dilakukan sistem pantulan gelombang melingkar. Datanya dapat langsung diklasifikasi oleh stasiun penerima citra. Pada sistem SAR lama, analisis citra satelit memakan waktu beberapa hari.

Sistem ini dikembangkan Josaphat sejak 2005. Peneliti yang pernah bergabung di Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) ini juga mengembangkan aplikasi SAR pada satelit dan pesawat tanpa awak. Uji coba sensor pada simulasi pesawat tanpa awak telah dilakukan di Jepang pada 2008.

Josaphat berharap, pengujian sensor CP-SAR dengan wahana satelit dapat dilakukan pada 2014 sejalan dengan program Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) yang menargetkan peluncuran roket pengorbit satelit empat tahun mendatang.

Untuk aplikasinya pada wahana satelit dan pesawat tanpa awak, Josaphat bekerja sama dengan peneliti dari Lapan. Uji coba SAR yang baru ini dengan menggunakan pesawat tanpa awak akan dilakukan Desember mendatang di stasiun peluncuran roket di Pamengpeuk, Garut, Jawa Barat, dan Bandara Margahayu, Bandung.

Sementara itu, uji coba di Jepang akan dilakukan di Shikabe Hokkaido dan Pulau Iwojima.

Pesawat tanpa awak

UAV 530

Pemantauan permukaan bumi dari udara untuk berbagai keperluan telah lama dilakukan dengan menggunakan pesawat terbang dan satelit. Selain itu, dikembangkan pula pesawat terbang tanpa awak (PTTA).

Wahana tak berpilot ini dari beberapa aspek memiliki kelebihan dibandingkan dua sarana tersebut. Untuk kegiatan survei udara, PTTA biaya produksinya lebih rendah. Wahana nir-awak ini mampu menjelajah medan berbahaya yang tidak mungkin dilakukan pesawat biasa, seperti terbang rendah untuk pemantauan wilayah kebakaran hutan dan wilayah perbatasan.

Saat ini telah ada empat prototipe PTTA, termasuk model unmanned aerial vehicle (UAV-530). Tiga prototipe lainnya dibuat oleh ITB, Robo Aero Indonesia, dan UAVindo.

Pembuatan UAV-530 sendiri merupakan program riset khusus bidang teknologi pertahanan di bawah koordinasi Kementerian Riset dan Teknologi yang melibatkan instansi pemerintah dan swasta nasional, di antaranya Lapan, BPPT, Balitbang TNI AU, dan Balitbang Kementerian Pertahanan. Untuk komponennya, rancang bangun, dan rekayasanya didukung PT Pindad, PT LEN Industri, PT Dirgantara Indonesia, dan ITB. Program ini dimulai Maret 2007 dan berakhir tahun ini.

Pesawat UAV-530 memiliki beberapa kelebihan, yaitu struktur sayap dapat dilipat sehingga mampu menjelajah wilayah yang sulit ditempuh pesawat kecil. ”Untuk pemantauan yang memerlukan terbang lambat, sayap itu direntangkan dengan sistem kendali jarak jauh,” kata Hari Purwanto, Staf Ahli Menristek Bidang Hankam.

Pesawat tersebut dikendalikan melalui sistem komunikasi yang ditempatkan di darat atau remotely piloted vehicle (RPV). Pada UAV-530 ada dua sistem komunikasi, yaitu sistem kendali dan kamera yang secara real time menampilkan citra di layar monitor di darat.

Sebelum mencapai tahap UAV-530, hingga Desember 2007 telah disiapkan tiga prototipe berkecepatan rendah dan berkecepatan tinggi. Prototipe berkecepatan rendah hingga 180 km per jam. Wahana tanpa awak ini mampu melayang di atas ketinggian sekitar 1 km dan radius operasional 15 km.

Prototipe kedua memiliki kecepatan 380 km per jam dengan kemampuan jelajah di atas ketinggian 1 km. Dua prototipe PTTA ini menggunakan minyak tanah. Namun, UAV-530 menggunakan avtur seperti pesawat terbang umumnya.


KOMPAS

0

Tujuh Hasil Kunjungan Boediono ke China

Perdagangan Indonesia-China tidak memakai dolar Amerika lagi, tapi pakai mata uang sendiri

Wakil Presiden Boediono dan PM China, Wen Jiabao (www.wapresri.go.id/ Yopie Hidayat)

VIVAnews - Kunjungan Wakil Presiden Boediono ke China pada 19-20 Oktober 2010 membuahkan sejumlah kesepakatan bersama yang penting bagi perekonomian kedua negara. Salah satu yang disepakati adalah, kedua negara sepakat melakukan perdagangan dengan menggunakan mata uang masing-masing.

Kedua negara selama ini sudah berinteraksi dalam perjanjian perdagangan bebas antara China dan ASEAN atau China Asean Free Trade Arrangement (CAFTA). CAFTA mulai berlaku secara efektif pada 1 Januari 2010.

Wapres Boediono menegaskan bahwa CAFTA akan membawa manfaat dalam jangka panjang bagi kedua negara. Namun dalam jangka pendek ada konsekuensi di beberapa sektor yang akan akan terpengaruh oleh implementasi FTA.

"Tujuannya bukan unuk menunda atau mengurangi penerapan CAFTA, tapi kedua Pemerintahan harus memberi bantuan bagi industri yang terkena dampak jangka pendek. Sudah ada kesepakatan di antara menteri perdagangan kedua negara, kami mohon dua pemerintahan bisa mengawal kesepakatan ini," kata Wapres.

Berikut poin-poin hasil perjalanan Wakil Presiden Boediono bersama sejumlah menteri ke China:

1. Perdana Menteri China Wen Jiabao mempertimbangkan pemberian izin kepada Bank Mandiri untuk membuka cabang di Tiongkok. "Di Jakarta sudah ada dua bank Tiongkok. Pembukaan cabang Mandiri, bank milik negara yang juga terbesar di Indonesia, akan memperlancar hubungan perdagangan dan investasi kedua negara," tutur Wapres.

Wakil Presiden China Xi Jinping dalam pertemuan dengan Boediono kemudian menegaskan, China akan mengizinkan Bank Mandiri membuka cabang di Shanghai setelah melengkapi dokumen.

2. Kedua pemimpin juga mendiskusikan pelaksanaan perjanjian pembiayaan perdagangan dengan mata uang negara masing-masing. Wapres menyampaikan, jika transaksi ekspor-impor antara Tiongkok dan Indonesia langsung menggunakan mata uang renminbi dan rupiah, perdagangan antara perusahaan Tiongkok dan Indonesia akan semakin lancar dan efisien, tidak perlu memakai dolar Amerika yang menambah biaya. "Ini sudah disepakati bank sentral kedua negara. Tinggal bagaimana implementasinya saja," tutur Wapres.

3. Penandatanganan kesepakatan kerjasama antara Bank Eksim Indonesia dengan Industrial and Commercial Bank of China. Kerjasama ini akan meningkatkan intensitas perdagangan kedua negara.

4. China menawarkan kerjasama di bidang pertahanan termasuk pengadaan alat utama sistem persenjataan. Pemerintah Indonesia menyambutnya dengan membuka peluang bisnis industri strategis lainnya seperti, perkapalan dan pertambangan.

5. Kesepakatan antara PT Dok dan Perkapalan Surabaya dengan perusahaan kontraktor untuk gas handling and processing, Tractebel Gas Engineering, dan perusahaan design engineering perkapalan, Shanghai Odely Marine Engineer Co Ltd. Penandatanganan kerja sama itu untuk meningkatkan kemampuan PT Dok dalam membangun kapal-kapal tanker, khususnya LPG Tanker Indonesia.

6. Kesepakatan antara perusahaan galangan kapal swasta Indonesia, PT Daya Radar Utama, dengan perusahaan industri pembuatan kapal terbesar di China, Jiangsu Eastern Heavy Industry Co Ltd. Kesepakatan itu bertujuan untuk transfer teknologi dalam meningkatkan kemampuan industri galangan kapal nasional, sehingga secara bertahap mampu membangun kapal-kapal tanker berukuran besar di Indonesia.

7. Forum Energi Indonesia-China menyepakati tiga perjanjian kerja sama bilateral kedua negara. Kerja sama di bidang energi itu meliputi pengembangan tenaga listrik, pertambangan, dan migas. Pertama menyangkut pengembangan listrik di Bali Utara. Kesepakatan pertama soal pengembangan listrik itu untuk meningkatkan pasokan listrik sebesar 3x115 megawatt. Kerja sama itu dilakukan pihak swasta kedua negara atau secara business to business.

Kedua, kerja sama di industri barang jenis mangaan dari kawasan Indonesia Timur. "Khususnya dari Kupang. Dengan adanya industri tambang mangaan ini akan sangat membantu memajukan ekonomi masyarakat setempat," kata Mustafa Abu Bakar, Menteri Negara BUMN.

Kesepakatan kerja sama ketiga adalah pada sektor nonmigas. Sektor nonmigas yang dimaksud termasuk pengadaan peralatan untuk memproduksi listrik di dalam negeri. "Seperti trafo, broiler, dan lain-lain itu banyak yang kami datangkan dari China. Di samping itu ada yang dari Jerman, Eropa, dan Amerika," kata dia.



VIVAnews