0

UMN Siap Cetak Pengusaha Berbasis Teknologi

shutterstock-Industri kreatif mampu memberikan kontribusinya terhadap PDB Indonesia senilai 104,6 triliun. Bahkan, menurut data Admob Mobile Metrics pada Februari 2010, Indonesia menempati urutan keempat, setelah AS, India, dan Inggris- berdasarkan permintaan advertising melalui mobile advertising.

JAKARTA, KOMPAS.com — Universitas Multimedia Nusantara (UMN) ingin mencetak sumber daya manusia (SDM) yang "siap" dengan information and communication technology (ICT) di masa depan. Dengan demikian, saat lulus dari kuliah, diharapkan dapat menjadi pekerja yang sesuai bidangnya ataupun menjadi technopreneur (pengusaha berbasis teknologi).

Rektor UMN Ninok Leksono menyatakan, kemakmuran bangsa ini tidak hanya pada sumber daya alam yang semakin terbatas. Namun, industri kreatif kini sudah menjadi industri baru yang mampu memberikan kontribusi ke pendapatan negara.

"Melalui UMN, kita tentu ingin menjadi lembaga yang diakui otoritasnya sebagai pencetak ahlinya multimedia, jagonya industri kreatif," ungkap Ninok selepas jumpa pers "Industri Kreatif: Peluang dan Tantangan" di Hotel Santika Jakarta, Jumat (18/11/2011).

Untuk menuju visi tersebut, mahasiswa UMN akan diberikan bimbingan, yaitu kompetensi berbasis ICT. Agar lebih berkembang, pihak UMN juga bekerja sama dengan empat universitas asing dari Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan Jepang.

Agar mencetak mahasiswa yang bisa bersaing dengan lulusan lain, Ninok juga menjelaskan, mahasiswa UMN diajari technopreneurship. Tidak hanya mata kuliah tentang kewirausahaan, mahasiswa juga akan dilatih kepekaan dalam membangun bisnis.

"Ini memang sulit, tapi itu menjadi tantangan kami untuk menciptakan kurikulum berbasis technopreneurship sehingga mencetak pengusaha-pengusaha di bidang ekonomi kreatif," tambahnya.

Tak hanya itu, UMN juga berkeinginan mencetak SDM yang mampu bersaing dengan lulusan luar negeri. Nantinya, lulusan UMN diharapkan tidak hanya direkrut oleh perusahaan luar negeri, tetapi bisa berwirausaha di dalam negeri sehingga akan memberi manfaat bagi bangsa.

Ninok mencontohkan, Indonesia selama ini hanya menjadi pasar produk gadget dari luar negeri. Padahal, jika mahasiswa pintar di dalam negeri mau membuatnya maka industri di dalam negeri akan bisa bersaing.

Pada 2008 saja, belanja masyarakat terhadap produk gadget dari luar negeri mencapai 3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 27 triliun. Jika mampu dikembangkan sendiri, uang tersebut tidak akan lari ke luar negeri.


KOMPAS

0

Blogger diminta kedepankan etika dalam menulis

Jakarta (ANTARA News) - Blogger senior, Risa Amrikasari, meminta para penulis blog agar mengedepankan etika dan menjunjung hak atas kekayaan intelektual (HAKI), agar terbebas dari tuntutan hukum.

Dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat, menyatakan, permintaan itu disampaikan terkait adanya isu salah satu blogger Indonesia disomasi Facebook karena membuat tema blognya meniru facebook profile.

Risa yang juga sebagai konsultan dan pegiat HAKI, menyatakan keprihatinannya tas kasus tersebut. Pasalnya, di saat ASEAN Blogger berdeklarasi, di mana salah satu point-nya (No.5) adalah menghargai HAKI orang lain, malah ada Blogger Indonesia yang disomasi Facebook.

Merujuk poin deklarasi no 5 lanjut Risa yang berisikan 'We, the ASEAN bloggers, are committed to ethical and positive demeanor, respectful of the rights of authors attached to articles, photos, and videos, and other creative products', bagus untuk diterapkan kepada semua Blogger, khususnya di Indonesia, katanya.

"Untuk itu, deklarasi yang sudah digaungkan bersama blogger perwakilan negara - negara ASEAN bisa jadi rujukan bahwa sudah seharusnya kesadaran Blogger Indonesia menghargai HAKI orang lain lebih ditingkatkan. Selama ini saya selalu mengajak para blogger untuk mengedepankan etika dalam menulis blog, berekspresi tanpa mengganggu hak- hak orang lain, dan menjunjung tinggi kesadaran akan Hak kekayaan intelektual orang lain," jelas perempuan berambut pirang itu.

"Tetapi dalam kaitannya dengan kasus blogger Indonesia yang disomasi Facebook, kita harus tahu dulu duduk persoalan yang sebenarnya. Yang jelas, sebagai pegiat HAKI, saya ingin sekali rekan-rekan saya sesama blogger bisa paham mengenai HAKI terkait dengan dunia penulisan online agar mereka bisa lebih berhati-hati," kata Risa.

Menurut Risa, dirinya sudah menyampaikan usulan untuk mengadakan sosialisasi HAKI bagi para blogger Indonesia dalam diskusi kecil di Museum Pasifika, Nusa Dua, dengan Advisor ASEAN Blogger Community Chapter Indonesia, Hazairin Pohan.

"Mengingat dalam presentasi perwakilan blogger dari negara-negara anggota ASEAN, isu terkait HAKI ini selalu disebut oleh mereka dan dalam sesi itu saya sebagai moderatornya," ungkap pengamat hukum dan sosial itu.

"Keluhan mengenai 'dimanfaatkan'nya karya intelektual mereka oleh pihak lain secara online maupun offline, adalah isu yang diungkap hampir sebagian besar dari mereka. Itu menunjukkan bahwa blogger adalah pihak yang rentan terhadap pembajakan, tetapi di lain pihak juga potensial menjadi pelaku pembajakan," tambahnya.

Oleh karena itu, kata Risa, sosialisasi HAKI harus sering dilakukan kepada para blogger, dengan begitu diharapkan dapat meningkatkan kesadaran mereka akan perlindungan HAKI bagi semua pihak.

Menjadi moderator di acara konferensi Blogger tingkat ASEAN yang digagas oleh ASEAN Blogger Community Chapter Indonesia di Bali 16-17 November 2011 lalu, diakui Risa Amrikasari kurang seru. Alasannya, penulis novel Good Lawyer ini belum puas hanya sebagai penengah sekaligus pendengar saja.

ASEAN Blogger Conference yang diikuti sekitar 200 blogger, di antaranya juga dihadiri perwakilan blogger dari negara-negara anggota ASEAN itu bertujuan meningkatkan keterlibatan dan dukungan para pemangku kepentingan di ASEAN untuk menciptakan rasa memiliki dan mengkonsolidasikan persatuan dalam keberagaman untuk membawa ASEAN lebih dekat kepada masyarakatnya.(*)


Antaranews
0

PTDI, Antara Mimpi dan Kenyataan

Bila browsing di internet dengan mengklik PTDI, tampilan yang muncul adalah PTDI,Professional Truck Driver Institute.Padahal, yang ingin dibahas bersama di sini adalah tentang PT Dirgantara Indonesia.

Membingungkan? Sekarang mari kita berkunjung ke website-nya PT Dirgantara Indonesia yang ternyata tertera di sana,mungkin untuk konsumsi global, PTDI dipromosikan dengan nama Indonesian Aerospace Inc. Tercatat didirikan pada 26 April 1976 bernama IPTN dengan N untuk Nurtanio dan pada 11 Oktober 1985 diubah dengan IPTN yang N-nya sudah menjadi Nusantara,serta pada 24 Agustus 2000 berubah lagi menjadi PT Dirgantara Indonesia/ Indonesian Aerospace Inc.

Inilah pabrik pesawat terbang termegah di belahan bumi selatan yang sangat sibuk dengan kegiatan utamanya, yaitu gonta- ganti nama dan tenar dengan tagline-nya Tetuko! (sing teko ora tuku-tuku dan sing tuku ora teko-teko) Sementara itu, dalam catatan sejarah yang agak sulit untuk dihapus begitu saja, pada 1940-an Wiweko Supono, Nurtanio Pringgoadisurjo,dan Yum Soemarsono bersama dengan Tossi,Ahmad,dan kawankawan sudah merintis upaya pembuatan pesawat terbang walau terbatas pada jenis pesawat tidak bermotor.

Berikutnya kemudian dikenal pula rintisan pesawat bermotor yang menggunakan mesin Harley Davidson dengan kode WEL-X/RI–X yang merupakan ujud dari pesawat bermesin pertama karya anak bangsa.Tahun 1954, Nurtanio membuat rancangan pesawat terbang ”Si-Kumbang”. Tidak berhenti di situ,pada 1957–1958 Nurtanio mengembangkan desain pesawat lainnya dengan nama “Belalang” dan “Si Kunang”.

Semua dikerjakan sendiri tanpa adanya kucuran dana dari pemerintah, proyek yang hanya berlandaskan idealisme dan jiwa patriot murni dari sang prajurit udara.Kerja yang jauh dari kegiatan seremonial apalagi dengan hal yang glamor serta luxurious sifatnya. Pada tahun 1976, seluruh kegiatan yang patriotik itu distop dan hanggar eksperimen serta kawasan di sekitarnya diambil alih untuk didirikan IPTN yang megah dan meriah.

Secara bertahap,para personel Angkatan Udara dieliminasi secara sistematis, dan puncaknya pada 1985 nama pahlawan kebanggaan Angkatan Udara yang sangat dihormati, Nurtanio, dicoret dan diganti dengan Nusantara. Berlanjut kemudian pada tahun 2000 menjadi PTDI.

Harapan?

Kini PTDI, di tengah kelesuan dari production line-nya, bertiup angin segar dari pemerintah. Dengan menyandang bendera industri strategis pertahanan, kelihatannya ada keinginan untuk menghidupkan ulang PTDI sebagai pabrik pesawat terbang. Proyek C-295 dan C-219 konon sudah nongkrong di depan pintu untuk digarap.

Kabar ini tiba-tiba saja muncul sebagai pembawa “angin surga”,pengembangan industri pertahanan dalam negeri yang akan segera tampil ke pentas global. Harus diingatkan selalu bahwa keinginan yang patut dihargai sebagai langkah berani untuk kembali ke jalan yang benar ini, janganlah sampai menjadi tidak lebih dari pepesan kosong belaka.

Sekat feodalistis telah menjadi barrier yang sangat ampuh dalam menghambat aliran informasi ke meja “Big Boss”. Ide-ide cemerlang hendaknya jangan dibiarkan melayang di atas awan. Ide-ide dengan proyek-proyek besar seyogianya dibawa untuk “down to earth” terlebih dahulu, diajak untuk melihat realita yang ada di PTDI. Realita yang selalu saja sulit untuk bisa sampai di meja kerja sang pemimpin.

Dari kenyataan yang ada,PTDI masih berhadapan dengan begitu banyak PR yang harus diselesaikan dulu sebelum dapat diajak untuk mengerjakan proyek-proyek sekelas C-295 dan atau C-219. PR yang pertama adalah bahwa PTDI masih menghadapi masalah serius tentang keuangan bernilai lebih dari satu triliun, berkait dengan manajemen dana pensiun dari para pegawainya.

Di samping itu, PTDI juga berhadapan dengan masalah kaderisasi SDM terutama menyangkut produktivitas dan kapabilitas perancangan yang membutuhkan waktu lama untuk dapat memenuhinya. Sebagian besar telah mencapai usia 50 tahun. Hal sangat penting lainnya adalah menyamakan persepsi tentang pabrik atau industri pesawat terbang yang tidak bisa dan atau tidak mungkin berdiri sendiri.

Almarhum Dr Said Jenie mengatakan tentang mutlaknya dibangun tiga pilar industri penerbangan nasional di bawah asuhan pemerintah, sebagai “konduktornya”. Ketiga pilar itu adalah Angkatan Udara, Pabrik Pesawat, dan Perguruan Tinggi. Bila tidak ada long term strategic planning yang mapan serta dukungan dana yang konsisten, akan sia-sialah apa pun yang dikerjakan.

Harus ada proyek-proyek pesawat militer jangka panjang yang dapat dikonversikan juga sebagai pesawat angkutan udara sipil yang menjadi program terpadu,lengkap dengan ditopang oleh kegiatan penelitian dan pengembangan. Karena pada hakikatnya, untuk bersaing di panggung global tanpa pijakan pasar di dalam negeri, pasti akan langsung menjadi pungguk yang merindukan sang bulan.

Pola Kerja Sama

Khusus untuk proyek C-295 (sebenarnya adalah merupakan pesaing dari N-250) telah mengembalikan posisi PTDI persis seperti pada waktu mengerjakan C-212.Bila tidak ada hero dari pihak ketiga, “local content” 50% tidak akan pernah bisa tercapai. Lebih-lebih (mungkin saja terjadi) data engineering-nya tidak diberikan.

Kalau saja hal ini dipaksakan juga, peran PTDI nantinya tidak akan optimal. Memang ada pilihan lain yang lebih realistis mungkin, yaitu PTDI beralih untuk lebih banyak berkonsentrasi pada industri komponen, seperti yang selama ini dilakukan dalam konteks survival.

Namun, harus digarisbawahi bahwa added value yang akan diperoleh sangat rendah, karena akan berperan sebagai yang sering diselorohkan sebagai “tukang obras”. Di sini hanya dibutuhkan tenaga STM dan politeknik saja. Tidak dibutuhkan para sarjana. Nah, itulah semua apa adanya di PTDI, sebuah pabrik pesawat yang tengah kehilangan nyawanya, kehilangan spiritnya sebagai akibat dari antara lain,melenyapkan nama besar

Nurtanio sebagai perintis industri penerbangan di Indonesia. Sebuah ironi dari balada industri pesawat terbang yang didirikan dengan pendekatan kekuasaan belaka. Menggunakan kawasan orang lain dengan sekaligus menghapus sejarah dan nama besar pemiliknya.

Masih besar harapan untuk bangkit kembali, dengan syarat menyelesaikan terlebih dahulu beberapa PR yang kini tengah dihadapi sebelum bergulir dengan proyek-proyek besar seperti C-295 dan atau C-219.

Mudah-mudahan, kebanggaan Indonesia tidak berhenti hanya kepada para SDM-nya yang kini berkiprah di hampir seluruh pabrik pesawat di muka bumi ini,Insya Allah. CHAPPY HAKIM Komisaris Utama PTDI 2002–2005, Chairman CSE Aviation


SINDO
0

Rektor UMN: Bahaya, "Gadget" Sedot Devisa

JAKARTA, KOMPAS.com — Rektor Universitas Multimedia Nusantara Ninok Leksono menyatakan keprihatinannya atas kehadiran gadget baru yang selalu menghasilkan serbuan konsumen di Indonesia. Itu teknologi yang baik apabila teknologi ini sungguh dapat dimanfaatkan secara maksimal.

"Bahayanya, gadget baru ini hanya tren yang sesungguhnya malah menyedot devisa negara kita," kata Ninok dalam press briefing "Industri Kreatif: Peluang dan Tantangan" di Hotel Santika, Jakarta, Jumat (18/11/2011).

Pekan depan, Universitas Multimedia Nusantara (UMN) akan meluluskan 75 mahasiswanya untuk memasuki era baru. Ia menegaskan, kampus bentukan Kompas Gramedia ini bukan sekadar mencetak sumber daya manusia (SDM) pencari kerja, tetapi diharapkam mampu berperan menjadi pembuka lapangan kerja.

Ninok mengatakan, kita tidak boleh hanya menjadi pasar. Bahaya kehadiran gadget, kata dia, karena teknologi ini mampu membuka relasi di benua lain, tetapi kerap melupakan orang-orang di sekitarnya.

"UMN ingin membawa teknologi informasi dan komunikasi atau ICT ini menjadikan Indonesia ke era baru," ujar Ninok.


KOMPAS

0

Tata Spektrum Diminta Lindungi Kepentingan RI

Pemerintah diminta untuk proteksi kepentingan dalam negeri.

Ilustrasi BTS (VIVAnews)

VIVAnews
- Anggota komisi I DPR dari Fraksi Kebangkitan Bangsa, Lily Wahid meminta pemerintah untuk memproteksi perusahaan milik negara dari tarik-menarik kepentingan global. Lily mengimbau kepada seluruh pembuat kebijakan terkait polemik frekuensi untuk tidak terulang lagi, seperti kasus Indosat yang dijual dengan harga murah ke pihak asing. Untuk itu ia meminta penataan frekuensi disikapi dengan bijaksana.

“Saya sudah melihat berita tentang penataan frekuensi. Mudah-mudahan saya tidak salah tangkap. Jika melihat persoalannya saya menilai perlu ada aturan yang melindungi untuk kepentingan nasional,” ujar Lily Wahid dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Kamis, 17 November 2011.

Menurutnya, dalam undang-undang telah jelas ditegaskan bahwa kekayaan yang menguasai hajat hidup orang banyak harus dikuasai oleh negara. “Karena itulah, persoalan dan kepentingan negara dalam hal ini harus dinomor-satukan untuk kemakmuran rakyat, bukan pihak asing,” ungkap Lily Wahid.

Lily menambahkan, pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika, Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), industri dan masyarakat yang konsen terhadap hal ini harus duduk bersama. “Saya akan mendorong kepada pimpinan komisi untuk dibentuk Panja” tambah Lily.

Anggota Komisi I DPR RI, memberi sinyal positif jika digelar Rapat Dengar Pendapat masalah spektrum. Ia menyoroti dan mengimbau kepada rekan kerjanya untuk memantau perkembangan polemik spektrum.

”Intinya saya pribadi sebagai wakil rakyat akan memperjuangkan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan negara. Jika masing-masing pihak bisa duduk bersama, mudah-mudahan akan cepat tuntas,” tuturnya. (sj)



VIVAnews
0

Musim Hujan, Musimnya Menabung Air

TEMPO Interaktif, Jakarta:—Musim hujan telah tiba. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika memperkirakan selama Desember ini wilayah Jakarta dan sekitarnya akan menerima curah hujan menengah, dari 200 hingga 300 mm, namun jumlah itu akan meningkat dua kali lipat menjadi 400 hingga di atas 500 mm, atau masuk kategori sangat tinggi, pada Januari 2012.

Ramalan itu membuat warga Jakarta dihantui kekhawatiran terjadinya banjir besar. Namun bagi Edi Prasetyo Utomo, musim hujan ini adalah waktu untuk menabung air tanah.

Peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu telah mulai menabung sejak empat tahun lalu. Pada puncak musim kering, Juni 2008, Edi dan empat peneliti lain mengawasi proses penggalian parit sepanjang 21 meter sedalam 1 meter di dasar kolam yang telah dikeringkan sebelumnya di kantor pusat LIPI di Jalan Gatot Subroto, Jakarta. Parit dan kolam itulah yang menjadi alat menabung Edi.

Edi adalah orang yang berpengalaman membuat kolam penyuntik air di beberapa pulau kecil di Indonesia. Kali ini ia menerapkan teknologi ini di kawasan perkotaan di tengah berjejalnya gedung bertingkat.

Percobaan ini dinamakan “Simbat” (Simpanan dan Imbuhan Buatan Air Tanah). Jakarta menjadi kota satu-satunya di Indonesia yang mengikuti percobaan yang diikuti oleh lima negara ini. Percobaan lainnya dilakukan di Bangkok, Thailand; dan Hanoi, Vietnam.

"Setiap tahun kami berkumpul untuk melaporkan perkembangan penelitian," ujar Edi kepada Tempo, Selasa, 15 Oktober 2011.

Prinsip Simbat adalah memasukkan air hujan ke dalam lapisan akuifer dan secara bersamaan membuat lensa akuifer untuk menambah kapasitas simpanan akuifer air tawar. Teknik ini juga diterapkan pada sumur resapan namun dengan skala yang jauh lebih besar.

LIPI menargetkan proyek ini bisa mengatasi permasalahan hidrologi yang disebabkan oleh eksploitasi air tanah besar-besaran di kawasan perumahan, gedung perkantoran, dan daerah industri. Selama ini pengembang perumahan menarik air tanah dari kedalaman 40-200 meter sebagai sumber utama air bersih.

Menurut Edi, air pada kedalaman ini berkualitas sangat baik karena merupakan deposit murni yang terkumpul sejak ratusan tahun lalu. Sayangnya, pasokan air ke daerah ini berkurang drastis sejak berkurangnya daerah resapan air di Jakarta. “Pengembang seharusnya memikirkan konservasi air tanah,” ujarnya.

Terkurasnya air tanah mengancam ketersediaan air bersih di wilayah perkotaan. Krisis air bersih di beberapa wilayah di Jakarta menunjukkan eksploitasi air tanah mulai mencapai kondisi kritis. Akuifer yang tak terisi air tanah juga menjadi tempat yang baik bagi terjadinya intrusi air laut sehingga menyebabkan air tanah menjadi payau.

Efek lain dari berkurangnya air tanah adalah terjadinya ambles. Keadaan ini berpotensi menjadi lokasi berkumpulnya air hujan yang memicu banjir. Selain itu, struktur bangunan bisa terganggu akibat penurunan permukaan tanah ini.

Simbat memperbaiki konservasi air tanah dengan cepat dan efektif. Hal itu terlihat pada eksperimen yang dilakukan Edi dengan menggunakan atap gedung LIPI sebagai pengumpul air hujan.

Air yang jatuh ke atap gedung dialirkan melalui talang dan pipa air menuju kolam bawah tanah berukuran 21 x 13 meter dengan tinggi 3 meter. Di dasar kolam terdapat pipa-pipa yang dibenamkan hingga ke lapisan akuifer. Percobaan Edi dilakukan pada tiga kedalaman berbeda, yaitu 18 meter, 31 meter, dan 60 meter. Sebuah sumur buatan dipasang di sekitar kolam untuk memantau fluktuasi kedalaman air di lapisan akuifer.

Teknik yang diperkenalkan LIPI bekerja tanpa bantuan listrik. Air yang terkumpul di kolam tertarik ke bawah melewati pipa oleh gaya gravitasi. Gerakan ke bawah ini semakin cepat akibat tekanan yang diciptakan air kolam. Kerikil dan ijuk diletakkan di sepanjang saluran air sehingga air hujan yang masuk ke tanah tersaring dan bebas kontaminasi polutan.(ANTON WILLIAM)



TEMPOInteraktif
0

Tim Gedung Putih AS Puji Layanan Telkom

Jakarta - Di sela-sela kesibukan menyambut kedatangan Presiden Amerika Serikat (AS) Barrack Obama, tim teknis dari Kedutaan Besar AS secara khusus menyampaikan apresiasinya kepada Telkom yang telah menyediakan fasilitas telekomunikasi bagi mereka.

"Ini sungguh layanan excellent yang telah diberikan oleh Telkom," ujar Rodney Cordell, IT Chief Officer Kedutaan Besar Amerika Serikat dalam siaran pers, Kamis (17/11/2011).

"Pemerintah dan Kedutaan Besar Amerika Serikat sangat mengapresiasi layanan luar biasa yang ditunjukkan Telkom," tambahnya.

Rodney memberi acungan jempol terhadap kerja keras serta profesionalitas Telkom. Ungkapan yang sama disampaikan Jackie dan Kenneth Hill dari White House Advance Team. Mereka menyatakan sangat terbantu dengan Layanan Information and Communication Technology (ICT) yang tergelar dan sangat mendukung kelancaran kunjungan Obama di Bali.

Mereka menyatakan layanan teleponi dasar hingga data dan internet yang disediakan Telkom, tergelar tepat waktu dengan kinerja yang memuaskan.

"Untuk kesekian kalinya Pemerintah AS memberikan kepercayaan kepada Telkom menyiapkan ICT pendukung kegiatan Kunjungan Presiden Obama khususnya dalam rangka 19th ASEAN and EAST ASIA Summits 2011," ujar Head of Corporate Communication and Affair Telkom, Eddy Kurnia.

Obama sendiri dijadwalkan menghadiri KTT ASEAN pada 17 November sore ini. Telkom sendiri menurunkan 120 personil yang menangani fasilitas telekomunikasi di Kedutaan Besar AS.

Selain di Kedutaan AS, Telkom juga ditunjuk oleh Pemerintah Indonesia sebagai telecommunication partner 19th ASEAN Summit 2011.( rou / ang )


detikInet
0

Blogger Indonesia Diprotes Facebook

Jakarta - Niat hati untuk berkreasi, namun malah berujung berurusan dengan kuasa hukum. Itulah yang dialami blogger Indonesia yang bernama Ainun Nazieb. 'Lawan mainnya' pun tak tanggung-tanggung, yakni situs jejaring raksasa Facebook!

Kisah berurusannya Nazieb dengan Facebook ini bermula ketika ia coba berkreasi membuat themes untuk blog yang tampilannya mirip dengan Facebook. Tema yang ia pilih adalah 'Smells Like Facebook'.

"Awal membuat themes ini untuk pribadi, lalu dirilis untuk umum. Tapi bukan untuk dijual, jadi banyak yang download," ujarnya kepada detikINET, Kamis (17/11/2011).

Hanya saja, kreativitas Nazieb berbenturan dengan Undang-undang Hak Cipta. Hingga pada akhirnya, dirinya dihubungi oleh pihak yang mengaku sebagai kuasa hukum Facebook untuk mengklarifikasi masalah ini.

"Jadi dianggap melanggar oleh pengacara mereka (Facebook-red.). Dan nanti akan dijadwalkan untuk sesi klarifikasi masalahnya," lanjut Nazieb.

Kasus ini sendiri memang belum sampai ke tangan pihak berwajib. Namun pihak Facebook sudah mengirimkan surat keberatannya.

Themes bergaya Facebook yang dipermasalahkan itu kini sudah dihentikan aktivitas pengunduhannya di blog pribadi Nazieb.

"Dan hari Rabu depan rencananya baru akan ketemu kuasa hukum mereka (Facebook-red.)," pungkasnya.( ash / rou )


detikInet
0

5 Spesies Kucing Hutan Terekam Kamera

Kucing liar berukuran besar ini hidup di belantara Sumatera. Jenis ini sudah langka.

Macan Dahan - Neofelis diardi (REUTERS/ WWF Indonesia/ PHKA/ Handout)


VIVAnews -
Lima jenis kucing liar yang hidup di belantara Sumatera terekam kamera. Kucing-kucing itu diduga telah menjadi penghuni Taman Nasional Bukit Tigapuluh dan Suaka Margasatwa Rimbang Baling di Provinsi Riau sejak lama.

Empat dari lima jenis kucing ini dilindungi karena sudah sangat langka. Lima jenis kucing tersebut adalah harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), macan dahan (Neofelis diardi), kucing batu (Pardofelis marmorata), kucing emas (Catopuma temmincki), dan kucing congkok (Prionailurus bengalensis).

Keberadaan kucing liar ini diketahui saat melintas dan terekam kamera otomatis yang dipasang tim peneliti WWF-Indonesia di daerah yang dikenal sebagai koridor atau jalur perlintasan satwa. Atau jalur penghubung dua kawasan konservasi TN Bukit Tigapuluh dan Suaka Margasatwa Rimbang Baling.

Namun sayang, saat ini daerah itu terancam oleh degradasi hutan akibat perambahan dan penebangan hutan alam dalam skala besar. Kehidupan kucing-kucing liar dan binatang langka lainnya menjadi semakin terancam.

Lihat foto-foto kucing liar langka itu di sini. (umi)



VIVAnews
0

Mengintip Playground Kaskus

Sebagai media kreatif, Kaskus pun menyulap kantor barunya layaknya wahana permainan.

Playground Kaskus (KASKUS Networks/ Leonardus Putranto)

VIVAnews
- Forum komunitas online terbesar Indonesia, Kaskus, bersiap memperbarui tampilan dan kemasan dalam New Kaskus. Dalam mempersiapkan New Kaskus, Kaskus pun pindah ke kantor baru.

Tapi kantor baru Kaskus tak seperti kantor konvensional pada umumnya. Sebagai media kreatif, Kaskus pun menyulap kantor barunya layaknya wahana permainan.

Untuk menghadirkan nuansa fun, open, and industrial, Kaskus pun menyebut tempat bekerja mereka dengan sebutan, Playground Kaskus.

"Jadi setiap bangun pagi, yang kami rasakan itu suasana fun, bukan beban. 'Wah, asyik, sudah Senin lagi, bisa ketemu teman-teman lagi.' Hal-hal seperti itulah yang kami ingin rasakan," kata pendiri Kaskus, Andrew Darwis, saat ditemui VIVAnews di Playground Kaskus, Rabu, 16 November 2011.

Karena itu ruang kerja di Kaskus pun dibuat lebih plong, tanpa sekat dan partisi layaknya kantor. Ruang bermain disediakan untuk menghilangkan kejenuhan saat bekerja. Antar ruangan pun memiliki tema masing-masing, yang ruangannya menyerupai maze di permainan videogame.

Seperti apa Playground Kaskus? Anda bisa melihatnya di galeri foto yang ada di tautan ini.

Tulisan mengenai pengalaman VIVAnews saat merasakan atmosfer fun Playground Kaskus juga bisa Anda baca di tautan ini.



VIVAnews
0

Citrus Desak Kominfo Lakukan Audit Menyeluruh Frekuensi 3G


REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Permasalahan penataan pita frekuensi (spektrum) layanan seluler generasi ke-3 (3G) 2,1 Ghz membutuhkan strategi dan kebijakan dari pemerintah.

"Strategi dan kebijakan pemerintah itu diperlukan karena persaingan industri seluler tidak lagi pada perang harga tapi sudah pada perang spektrum," kata Direktur Center for Indonesian Telecommunication Regulation Study (Citrus), Asmiati Rasyid, di Jakarta, Rabu (16/11).

Asmiati mengatakan spektrum 3G selular sebagai sumber daya alam nasional memiliki nilai ekonomi yang besar bagi Indonesia sehingga bisa dimanfaatkan untuk investasi dan pendidikan.

Berdasarkan penelitian Citrus, penataan spektrum 3G selular harus diaudit untuk mengevaluasi penggunaan spektrum yang sudah dialokasikan pada semua band yaitu 900Mhz, 1800Mhz, dan 2100Mhz. "Audit bertujuan juga untuk menentukan operator yang berhak mendapatkan tambahan spektrum baik untuk permintaan blok kedua maupun kebutuhan blok ketiga," kata Asmiati.

Asmiati menambahkan keputusan keputusan Menkominfo No.268/2009 tentang penetapan alokasi tembahan blok spektrum seluler perlu direvisi dengan membuat keputusan penetapan blok 2 dan blok 6.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Mas Wigrantoro Roes Setiadi meminta penataan pita frekuensi layanan seluler 3G dapat segera ditetapkan.

Lambannya penetapan Permenkominfo tentang penataan itu, menurut Mas Wigrantoro, bisa jadi ada pertimbangan lain, misalnya, ada posisi tawar menawar oleh pihak tertentu, atau upaya mengulur waktu sehingga publik tidak lagi perduli atas rencana penataan spektrum tersebut.

Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan pemerintah memberikan tenggat waktu hingga akhir tahun 2011 kepada PT Telkomsel agar memindahkan kanal frekuensi 3G sebelum aturan resmi penataaan spektrum ditandatangani.

"Pemerintah memberikan tenggat waktu sampai akhir tahun ini (Desember) kepada Telkomsel untuk menggeser kanalnya sebelum aturan resmi ditandatangani," kata Tifatul.

Penataan frekuensi 3G, berupa penambahan satu kanal tambahan kepada operator dan kemudian dilanjutkan dengan penambahan kedua sebesar 5 MHz adalah dimaksudkan untuk merapikan spektrum.

Menurut Tifatul pemerintah sudah memutuskan bahwa kanal 1 dan kedua dialokasikan untuk Hutchison CP (Tri), kanal k3-3 dan ke-4 untuk Axis, kanal ke-5 dan ke-6 untuk Telkomsel dan seterusnya.


Republika
0

Surat Elang Muda dari Korea

Si Kumbang

Setelah melihat pesan di Twitter, saya membuka Blog saya ini dan mendapatkan komentar dari anak muda Indonesia yang sedang menyandang nama besar Indonesia di Korea. Merinding saya membacanya, dan ini saya berbagi kepada anda semua, selamat berjuang Elang Mudaku ! Berikut ini komentarnya :

Assalamualaikum Pak Chappy. Saya sangat terkesan dengan tulisan Bapak tentang Nurtanio. Secara kebetulan dan sudah pernah saya sampaikan lewat twitter, saya saat ini bersama dengan 25 personel IPTN (maaf saya lebih senang menyebutnya IPTN yang N nya Nurtanio) sedang melaksanakan tugas untuk men-design pesawat tempur KF-X/IF-X bersama dengan Korea.

Cukup banyak suka duka dan dinamika yang terjadi diantara kami baik yang berhubungan dengan partner design (Korea) maupun diantara kami sendiri. TNI AU sebagai user nantinya ditempatkan sebagai nara sumber dan pengawas terhadap design yang tengah dikembangkan. Para engineer Indonesia terdiri dari PTDI, ITB dan TNI AU yang terkadang dalam kesehariannya terjadi debat ataupun adu pendapat dengan para engineer dari Korea yang memang cukup berpengalaman dalam mendesaign pesawat tempur (KT-1 dan T-50 Golden Eagle). Apabila mereka berdebat biasanya saya selalu berusaha menenangkan dan memberikan semangat dengan membisikkan “Pak Indonesia itu jauh lebih hebat, pada saat Si Kumbang mengudara mereka masih perang”.

Alhamdulilah dengan semangat “Nurtanio dan Si Kumbang” sebagian besar dari engineer Indonesia banyak yang menjadi panutan dan leader dalam sub-sub bidang engineering yang mana membawahi engineer dari Korea. Dengan itu pula bayak kepentingan Indonesia khususnya TNI AU masuk menjadi Top level requirement dalam pengembangan design pesawat tersebut. Ada cerita yang cukup mengaharukan pada saat tim Indonesia berkunjung ke Satcheon (pabrik KAI-Korean Aerospace Industry). Seorang president KAI memberikan pidato penyambutan dan beberapa kali menyebutkan dan memuji kredibilitas Nurtanio dalam mendesign pesawat. Beliau berkata bahwa di era 60-an beliau sering berkunjung ke IPTN untuk belajar.

Pada sesi rehat beliau sempat bertanya kepada salah seorang dari engineer PTDI ‘kenapa kok nama Nurtanio dihilangkan?’ sungguh merupakan tamparan yang sangat perih bagi kami sebagai bangsa. Namun momen itu menjadikan cambuk bagi kami untuk meningkatkan rasa percaya diri dalam mengemban tugas ini. Singkat cerita secara jujur kami TNI AU dan para engineer Indonesia disini sadar betul bahwa kata2 Bung Karno “Jas Merah”-jangan sesekali melupakan sejarah, itu mempunyai makna dan arti yang sangat dalam. Besar harapan kami bahwa pesawat tempur yang kami desaign dan akan kami produksi di dalam negeri ini kelak menjadi batu loncatan bagi bangkitnya industri pesawat terbang nasional. Seraya berdoa dan memohon restu dari Bapak Chappy bahwa dalam hati kecil kami masing-masing menginginkan bahwa kelak pesawat tempur tersebut diberi nama “Next Generation Si Kumbang”.

Tentunya juga besar harapan kami semua agar pemerintah merestui untuk mengembalikan nama Nurtanio sebagai nama Industri Pesawat Terbang Indonesia. Semoga harapan kami dapat menjadi kenyataan dan semoga arwah dari Bapak Industri Penerbangan Indonesia - Bapak Nurtanio dalam peristirahatannya tetap tersenyum dan bangga melihat “Si Kumbang” kembali mengundara…amien.
Wassalam Azhar

Jakarta 14 Nopember 2011
Chappy Hakim


Chappy Hakim

0

Blogger ASEAN Kumpul di Bali

TEMPO Interaktif, Jakarta - Komunitas Blogger ASEAN atau ASEAN Blogger Community menyelenggarakan Konferensi Blogger se-ASEAN di Nusa Dua, Bali, selama dua hari mulai Rabu, 16 November 2011. Konferensi ini bertemakan "ASEAN Kini dan Kerja Samanya" dengan Para Mitra Wicara ASEAN (The New ASEAN and Its Cooperation with Dialogue Partners).

Berdasarkan siaran pers yang dikutip Tempo, konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadartahuan publik dan menjangkau masyarakat lebih luas demi terbentuknya Komunitas ASEAN 2015. Konferensi dihadiri 200 perwakilan blogger dari 10 negara-negara anggota ASEAN dan bertempat di Museum Seni Pasifika, Nusa Dua.

Konferensi Blogger se-ASEAN akan dibuka secara resmi oleh Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring. Tifatul mengatakan, Konferensi Blogger ASEAN 2011 diharapkan dapat membawa ASEAN lebih dekat dengan masyarakat dan menjadi forum mencurahkan gagasan tentang implementasi Piagam ASEAN menuju pembentukan komunitas ASEAN 2015.

ASEAN Blogger Community digagas para blogger di berbagai kota di Indonesia saat Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan sosialisasi ASEAN di berbagai kota. Para blogger di Tanah Air menginginkan agar ASEAN tidak hanya merupakan forum para elitis, diplomat, dan pemerintah, namun juga penghubung dan komunikasi di antara masyarakat.

Sementara itu, komunitas blogger ABC Chapter Indonesia diresmikan oleh Direktur Jenderal Kerja Sama ASEAN, Kementerian Luar Negeri, Djauhari Oratmangun, pada 10 Mei 2011 dan bersama para wakil komunitas blogger meneken deklarasi pada 11 Mei 2011.

Menurut Presiden Konferensi Blogger ASEAN, Iman Brotoseno, pertemuan pertama ASEAN Blogger Conference ini membahas perkembangan pemanfaatan media sosial online di negara-negara anggota ASEAN dan langkah-langkah para blogger mendukung pencapaian Komunitas ASEAN 2015 melalui peran aktif masyarakat di negara masing-masing.(INDRA WIJAYA)



TEMPOInteraktif
0

Soal "Server" di Indonesia, RIM Masih Tak Jelas

KOMPAS.COM/TRI WAHONO-Gregory Wade, Managing Director SEA RIM saat memperkenalkan BlackBerry Torch di Jakarta, Kamis (23/9/2010).

JAKARTA, KOMPAS.com — Research in Motion (RIM) selaku produsen Blackberry belum menyatakan secara jelas kesediaannya untuk membangun server di Indonesia. Padahal, pertumbuhan pelanggan Blackberry di Indonesia meningkat 10 kali lipat dalam waktu 24 bulan terakhir.

Regional Managing Director Asia Timur RIM Gregory Wade mengatakan, pembangunan server di salah satu negara akan memperlancar pengiriman pesan atau fitur-fitur Blackberry.

"Kami akan tetap membangun infrastruktur yang akan memperlancar penggunaan fitur-fitur Blackberry. Kami sudah berinvestasi banyak tentang hal ini, terutama kapasitas bandwidth," ungkap Wade selepas peluncuran Blackberry 9790 dan 9380 di Jakarta, Selasa (15/11/2011).

Pemerintah Indonesia sebelumnya menagih janji RIM untuk membangun server, membuka layanan purnajual, dan penyediaan akses penyadapan Blackberry oleh pihak Kepolisian. Pemerintah berharap hal ini bisa dipastikan sebelum 31 Desember 2011.

Meski tidak spesifik untuk membangun server di Indonesia, RIM sudah menyatakan kesediaannya. Masalahnya, belum jelas di negara mana server tersebut akan dibangun selain di Kanada.

Kendati demikian, RIM juga tidak mau disebut sebagai produsen yang melupakan pasar terbesarnya itu. Dalam sambutannya, RIM berjanji akan terus berkomitmen dengan Indonesia melalui perluasan mitra bisnis, terutama jaringan distribusinya. Rencananya, RIM akan membangun hampir 50 Blackberry Expert Center yang akan menawarkan dukungan purnajual dan sejumlah gerai ritel resmi Blackberry.

Layanan Blackberry Expert memungkinkan pengguna bisa mencoba perangkat Blackberry secara gratis dan menanyakan secara jelas fitur-fitur yang ada di Blackberry. Sebagai tahap awal, RIM akan membuka layanan tersebut pertama kali di Kelapa Gading pada Rabu (16/11/2011) ini.

Terkait kantor perwakilan di Indonesia, RIM baru akan memikirkan untuk membangunnya. "Kami sedang mencari ruangan yang cocok dalam waktu dekat," jelasnya singkat.


KOMPAS

0

Telkomsel Tambah 30 BTS dan 2 Combat untuk KTT ASEAN

ilustrasi

KOMPAS.com - Telkomsel dukung KTT ASEAN ke-19 yang diadakan tanggal 17 hingga 19 November 2011 di Bali dengan menggelar 30 base transceiver station (BTS) tambahan dan dua compact mobile base tranceiver (combat). Selain itu, Telkomsel juga menyediakan layanan akses internet nirkabel (Wi-Fi) di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC) yang menjadi lokasi utama penyelenggaraan KTT.

“Optimalisasi jaringan yang kami lakukan ini merupakan salah satu upaya kami untuk menjamin kenyamanan dan kelancaran komunikasi suara dan data para peserta konferensi. Kami juga terus berupaya memastikan masyarakat dapat menikmati layanan komunikasi yang berkualitas selama berlangsungnya KTT ASEAN ke-19,” ungkap Nusra Ustriklanov Z. Titus, GM Network Operation Telkomsel Regional Bali dalam siaran pers yang diterima KOMPAS.com, Rabu (16/10/2011).

Menurutnya, Telkomsel telah menggelar 20 BTS 2G dan 3G indoor tambahan di kawasan Nusa Dua serta 10 BTS makro tambahan di wilayah Kabupaten Badung. Penambahan BTS ini demi meningkatkan kualitas layanan di BNDCC serta 18 hotel di wilayah Nusa Dua yang menjadi tempat peristirahatan para delegasi negara peserta KTT.

Khusus BNDCC, Telkomsel juga telah meng-upgrade kapasitas dari repeater menjadi BTS 2G dan 3G. Kualitas layanan komunikasi dari Bandara Ngurah Rai hingga Istana Tampak Siring diharapkan bisa terjamin dengan adanya 14 BTS di sepanjang jalur tersebut.

Untuk mengawal lalu lintas komunikasi selama penyelenggaraan KTT, Telkomsel juga mengoperasikan dua combat di Hotel Grand Hyatt Bali dan Pura Uluwatu. Perangkat BTS bergerak ini akan mengoptimalkan kualitas dan jangkauan jaringan 2G dan 3G di wilayah Nusa Dua untuk mendukung kelancaran komunikasi suara dan data.

Layanan Wi-Fi Telkomsel hadir di titik-titik strategis pusat aktivitas peserta konferensi, salah satunya di lokasi media center di Singaraja Hall, BNDCC. Telkomsel menyediakan layanan Wi-Fi yang didukung teknologi high speed downlink packet access (HSDPA) berkecepatan hingga 7,2 Mbps.

KTT ASEAN ke-19 yang mempertemukan para pemimpin negara-negara di Asia Tenggara berlangsung pada hari pertama. Keesokan harinya diadakan KTT ASEAN + 3 yang diikuti negara-negara anggota ASEAN ditambah Cina, Jepang, dan Korea Selatan. Sementara East Asia Summit (EAS) atau KTT Asia Timur yang berlangsung pada hari terakhir akan diikuti oleh kepala pemerintahan dari Australia, Cina, India, Jepang, Korea Selatan, Selandia Baru, Rusia, dan Amerika Serikat.


KOMPAS

0

Bahasa Indonesia Terbesar Ketiga di Twitter


Peta penggunaan Bahasa di Twitter di wilayah Indonesia. (Foto: Eric Fischer via Flickr)

KOMPAS.com - Indonesia merupakan salah satu negara pengguna Twitter terbesar di dunia. Wajar saja jika penggunaan Bahasa Indonesia di situs itu sangat banyak. Tapi, seberapa banyak?

Sebuah analisis dilakukan oleh beberapa peneliti di AS dengan memanfaatkan piranti lunak Compact Language Detector (CLD) yang dibenamkan Google pada setiap browser Chrome mereka. CLD bersifat Open Source dan telah diekstrak oleh Mike McCandless sehingga bisa digunakan oleh banyak orang.

Adalah Eric Fischer yang menerapkan piranti lunak itu pada Twitter dan, melalui pengolahan lanjutan, menghasilkan sebuah peta yang menarik untuk dilihat.

Pada peta tersebut, bisa terlihat gambaran kasar sebaran pengguna Twitter di Indonesia. Jawa terlihat paling jelas, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi cukup tampak meski tak utuh. Sedangkan Papua agaknya memiliki pengguna Twitter paling sedikit karena nyaris tak terlihat.

Dari hasil analisa tersebut, berikut adalah 10 besar bahasa yang paling banyak digunakan di Twitter:

  1. Inggris
  2. Portugis
  3. Indonesia
  4. Spanyol
  5. Malaysia
  6. Jepang
  7. Belanda
  8. Korea
  9. Filipina
  10. Russia


KOMPAS
0

Mahasiswa ITB Gelar Kontes Robot Terbang

TEMPO/Aditya Herlambang Putra

TEMPO Interaktif, Bandung - Mahasiswa Teknik Penerbangan serta Program Studi Aeronotika dan Astronotika ITB kembali menggelar Indonesian Indoor Aerial Robot Contest di gedung serbaguna kampus ITB, 15-16 November 2011.

Hari ini, Selasa 15 November 2011, kontes diawali dengan validasi untuk memeriksa kesesuaian pesawat dengan peraturan, dilanjutkan tes terbang. Besok, 33 tim peserta mulai bertarung.

Kontes yang telah mendapat pengakuan dari Japan Society of Aeronautics and Space Sciences itu mengadopsi aturan yang digunakan dalam kontes serupa di University of Tokyo, Jepang. Misi utama lomba tahun ini bukan lagi surveillance seperti tahun lalu.

"Sekarang pesawat menjatuhkan barang seberat 15 gram pada tiga target sasaran," kata salah seorang panitia lomba, Isyraq Ulhaq, Selasa, 15 November 2011. Adapun misi tambahannya yaitu pesawat melakukan sekali manuver looping.

Peserta kontes berasal dari kalangan pelajar sekolah menengah atas, perguruan tinggi, dan kalangan umum pencinta pesawat model. Di antaranya Universitas Kristen Maranatha, ITB, ITS, UGM, SMU Muhammadiyah Sidoarjo, SMAN 1 Denpasar, dan Dirgantara Aero Modelling Club.

Panitia mensyaratkan peserta harus membuat dan merakit sendiri pesawatnya dari nol. Menurut Isyraq, lomba yang pertama kali diadakan pada 2008 itu untuk menumbuhkan semangat kedirgantaraan di kalangan masyarakat.(ANWAR SISWADI)


TEMPOInteraktif
0

XL Terapkan Aplikasi Sekolah Terpadu

TEMPO Interaktif, Bau-Bau - Operator selular XL menerapkan layanan sekolah terpadu melalui aplikasi Sistem Informasi Sekolah Terpadu (Sifoster) di Kota Bau-Bau, Sulawesi Tenggara.

Aplikasi tersebut memudahkan para guru, siswa, dan orang tua dalam mengontrol proses belajar-mengajar di sekolah. Layanan berbasis pesan singkat (SMS) ini dapat memberi informasi yang berhubungan dengan sekolah, seperti absensi siswa, nilai, pembayaran pendidikan, bimbingan karier, dan sebagainya.

"Telekomunikasi dan layanan seluler sudah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat Indonesia, termasuk para pelajar," kata Vice President XL North Region, Nuruddin Al Fithroh, dalam keterangan tertulisnya, Selasa, 15 November 2011.

Melalui program ini, lanjut dia, proses edukasi bisa dilakukan secara maksimal supaya guru, orang tua murid dan siswa-siswi bisa mengetahui perkembangan dirinya.

Sebelumnya, layanan serupa pernah diterapkan di 54 sekolah di Makassar pada April lalu. Sekarang, XL mencoba menjalankan program tersebut di 40 sekolah di Bau-Bau.

Operator selular tersebut baru menjangkau Kota Bau-Bau dan sekitarnya pada 26 September lalu. Hingga kini, jumlah pengguna layanan XL yang ada di sana sekitar 15 ribu pelanggan yang ditopang empat unit Base Transceiver Stations 2 G.

Sementara untuk wilayah Sulawesi Tenggara, XL sudah hadir sejak tahun 2005 dengan 66 BTS 2 dan 5 BTS 3G yang didukung MSC di kota Kendari, dengan jumlah 150 ribu pelanggan.
(RINI KUSTIANI)


TEMPOInteraktif

0

Indosat Jual 4.000 Tower BTS ke Tower Bersama?

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Indosat telah meneken secara eksklusif nota kesepahaman tidak mengikat (non-binding MoU) dengan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) untuk bernegosiasi atas penjualan sebagian aset menara.

"Ini baru nota kesepakatan secara eksklusif yang tidak mengikat untuk kemungkinan jual menara," ujar Direktur Utama Indosat Harry Sasongko dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.

Ia melanjutkan "non-binding MoU" ini tidak menimbulkan kewajiban pada bagian di mana salah satu pihak harus menjalankan transaksi tertentu, dengan perjanjian definitif yang menyediakan syarat dan ketentuan khusus yang masih harus diselesaikan. "Tidak ada jaminan bahwa setiap transaksi akan dijalankan," ungkapnya.

Hal yang sama diungkapkan Direktur TBIG Helmy Yusman Santoso. Ia mengakui MoU bersifat tidak mengikat ini tidak menimbulkan kewajiban kepada masing-masing pihak untuk melaksanakan apapun. "Perjanjian definitif yang berisikan syarat dan ketentuan khusus dari transkasi ini masih akan difinalisasikan," ujar Helmy.

Sebelummnya, perusahaan telekomunikasi terbesar kedua di Indonesia ini telah lama berencana menjual sekitar 4.000 menara telekomunikasinya. Tercatat ada tiga perusahaan yang tertarik, yakni PT Solusi Tunas Pratama, PT Tower Bersama, serta PT Sarana Menara Nusantara.

Bahkan, Tower sudah menyiapkan dana sekitar 41,65 miliar dolar AS untuk membeli 4.000 menara tersebut. Namun, TBIG masih menunggu proses yang dilakukan oleh Indosat sembari mempersiapkan dokumen pendukung untuk memenuhi minatnya tersebut.

Indosat mencatatkan laba usaha periode kuartal III-2011 sebesar Rp2,3 triliun atau turun 9,2 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sekitar Rp2,5 triliun. Penurunan ini disebabkan beban usaha yang meningkat 6,1 persen menjadi Rp13,05 triliun dari sebelumnya hanya Rp12,3 triliun.

Untuk informasi, saat ini perusahaan yang telah memiliki pelanggan selular sebanyak 51,5 juta dibanding periode yang sebelumnya sebesar 39,7 juta ini tercatat EBIDTA-nya meningkat 0,6 persen menjadi Rp7,14 triliun dari sebelumnya Rp7,10 triliun.


Republika
0

5 Aktivitas Orang Indonesia di Facebook

Jakarta - Sampai sekarang, masyarakat Indonesia masih gandrung Facebook. Hal ini dipertegas dalam survei Nielsen yang mengungkap 91% netizen di Tanah Air mempunyai profil Facebook.

"Aplikasi yang paling banyak digunakan di kalangan pengguna internet mobile pun juga aplikasi Facebook," ungkap Viraj Juthani, Director of Telecom Practice Nielsen di Mayapada Tower, Jakarta, Rabu (15/11/2011).

Dalam hal jumlah pengguna secara global, user Facebook di Tanah Air memang adalah yang terbanyak kedua di dunia. Hanya kalah dari negara asal Facebook, Amerika Serikat.

Lalu, apa saja yang dilakukan orang Indonesia kala mengakses Facebook? Menurut catatan Nielsen, inilah 5 hal yang paling banyak dilakukan user Facebook di Indonesia:

1. Mengirimkan pesan privat pada teman Facebook - 91%
2. Update profil - 91%
3. Menjelajahi konten di profil Facebook orang lain - 86%
4. Update status atau posting sesuatu di wall - 84%
5. Posting foto - 79%

Di sisi lain, pengguna Facebook Indonesia juga banyak yang menyatakan kesukaannya pada suatu produk atau brand. Sebanyak 77% responden menyatakan pernah mengklik tombol like sebagai pernyataan suka pada produk atau organisasi.

Nielsen menggelar survei pada konsumen digital Indonesia di beberapa kota seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya dan Yogyakarta. Konsumen digital didefinisikan Nielsen sebagai mereka yang berusia 15 tahun ke atas dan memakai internet dalam 4 minggu di bulan Oktober lalu.( fyk / ash )


detikInet
0

BUMN yang Paling Dibenci Dahlan Iskan

Perseroan milik negara tersebut mengalami kerugian sebesar Rp1 triliun.

Menteri BUMN, Dahlan Islan (VIVAnews/Anhar Rizki Affandi)

VIVAnews
- Menteri Negara BUMN Dahlan Iskan, mengaku paling membenci PT PAL Indonesia, karena selain kinerja dan prestasinya buruk, juga dikarenakan tahun ini perseroan milik negara tersebut mengalami kerugian sebesar Rp1 triliun.

Curahan hati Dahlan, diungkapkan saat menghadiri syukuran peresmian Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Ulumbu di Kantor Bupati Manggarai, Nusa Tenggara Timur, Jumat (11/11) malam.

Menurut Dahlan, ia telah menyampaikan masalah PT PAL Indonesia ini dalam rapat kebinet terbatas bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan ke depan perusahaan itu tidak lagi mengerjakan proyek proyek besar. “PT PAL cukup membuat kapal milik TNI Angkatan Laut, kemudian merawat dan memelihara. Perusahaan ini tidak boleh usaha macam macam,” lanjut Dahlan.

Kekecewaan mantan Dirut PLN atas PT PAL Indonesia bukan tanpa alasan. “PT PAL memenangkan tender pembangunan PLTP Ulumbu berkekuatan 5 megawatt. Terus terang perusahaan ini saya paling benci. Saya tidak yakin, tahun depan, lanjutan pekerjaan listrik di Ulumbu akan selesai tepat waktu. Tetapi tidak apa apa karena PT PAL saat ini menjadi anak asuh saya,” katanya.

Dikatakan, pihaknya berencana untuk membangun galangan kapal di Kupang, sehingga kalau ada armada pelayaran yang rusak dan butuh perbaikan maka tidak perlu dibawa ke Surabaya atau Makassar.
“Cukup kapal yang rusak di Flores, Sumba atau Timor diperbaiki di Kupang. Sehingga lebih hemat,” lanjutnya.

Sampai dengan akhir 2011, menurut Dahlan, ekonomi Indonesia jauh lebih baik dari Belanda, negara yang 350 tahun menjajah Indonesia. “Tahun ini merupakan tahun pertama ekonomi Indonesia mengalahkan Belanda. Sebelumnya tidak pernah terjadi,” ujar Dahlan. Untuk menjaga stabilitas ekonomi, menurut pemilik Jawa Pos Group ini, ia telah berbagi tugas dengan Wakil Menteri Negara BUMN, Mahmuddin Yasin.

“Setelah saya dilantik di Istana Negara, saya menyetir sendiri mobil ke kantor. Saya mengajak wakil menteri duduk disamping saya. Saya katakan, Pak wakil menteri, saya tidak ingin kita berdua bertengkar. Jangan seperti gubernur dan wakil gubernur atau bupati dan wakil bupati dibanyak tempat yang hanya mesra bulan bulan pertama,” katanya.

Supaya tidak bertengkar, saya tanyakan ke wakil menteri, kira kira apa maunya. “Saya tinggal ikutin saja. Tetapi wakil menteri mengatakan, dia akan mengikuti maunya menteri. Untuk itu, saya hanya akan menjadi CEO-nya kementrian BUMN sedangkan yang menjabat sebagai menteri pak wakil menteri,” katanya.

“Ibarat mobil, saya menjadi gasnya biar perkembangan ekonomi melaju dengan cepat, dan wakil menteri sebagai remnya agar percepatan berjalan dengan lancar dan selamat,” lanjut Dahlan.

Laporan: Jemris Fointuna|Ruteng



VIVAnews
0

Sebagian Besar Toko Online di Indonesia Palsu

shutterstock-Seiring tren pertumbuhan internet di Indonesia kehadiran situs jasa properti dengan fiturfitur inovatifnya akan sangat bermanfaat bagi para konsumen dan pasar properti.

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembeli harus waspada saat membeli produk atau jasa di toko online, baik itu yang menggunakan situs buatan atau melalui situs jejaring sosial Facebook. Pasalnya, sekitar 70 persen produk atau jasa yang dijual itu palsu.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan dan Intelektual (HAKI) Kementerian Hukum dan HAM, Ahmad M Ramli menyatakan pemerintah saat ini sedang mendata pemilik toko baik di toko online maupun toko konvensional, termasuk produk atau jasa yang dijual.

"Kita juga sedang menyasar toko online, karena 70 persen dari toko online itu banyak yang menjual produk palsu," kata Ramli di Jakarta, Selasa (14/11/2011).

Namun, Ramli masih enggan menyebutkan jumlah toko online yang sudah disurvei yang menjual produk atau jasa palsu tersebut. Ramli mencontohkan pada toko online yang menjual produk obat banyak memalsukan isinya dengan tepung dan cat tembok. Jika demikian, pengguna yang membeli barang palsu tersebut malah tambah sakit karena keracunan.

Begitu juga dengan produk otomotif baik sepeda motor atau mobil yang dijual terlalu murah. Ramli menduga penurunan harga itu disebabkan karena penjual mencampur suku cadang yang sudah kadaluarsa atau kualitas rendah sehingga tidak membayar royalti ke pemegang merek.

"Pengaturan ini lebih disebabkan karena kami ingin melindungi hak konsumen. Bagaimanapun, masyarakat juga punya hak memakai produk atau jasa yang benar dan aman," jelasnya.

Pernyataan dari perwakilan pemerintah ini bukan tanpa sebab karena tingkat konsumsi barang palsu di Indonesia termasuk sangat tinggi. Sekadar catatan, hal itu pernah diungkap dari hasil survei yang dilakukan Masyarakat Indonesia Anti Pemalsuan (MIAP) dan LPEM-FEUI yang melibatkan 500 responden di Jakarta dan Surabaya.

Sektor industri dengan barang palsu yang masih banyak beredar di pasar dan digunakan masyarakat yaitu pakaian (30,2 persen), software (34,1 persen), barang dari kulit (35,7 persen), sparepart (16,8 persen), lampu (16,4 persen), elektronik (13,7 persen), rokok (11,5 persen), minuman (8,9 persen), pestisida (7,7 persen), oli (7 persen), kosmetika (7 persen), dan farmasi (3,5 persen).

Pemalsuan tertinggi dari sektor industri barang yaitu produk kulit dan software. Kedua jenis ini memiliki perbedaan harga yang sangat tinggi antar produk asli dan palsu.


KOMPAS

0

Pemerintah Siapkan Label "Halal" Untuk Toko Komputer

AFP-Ilustrasi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual (HaKI) Kementerian Hukum dan HAM akan memberikan sertifikasi barang asli kepada toko konvensional dan toko online. Hal itu untuk mencegah peredaran barang palsu yang terus marak terjadi di Indonesia.

Direktorat Jenderal Hak Kekayaan dan Intelektual (HAKI) Kementerian Hukum dan HAM, Ahmad M Ramli mengharapkan dengan sertifikasi ini, toko harus menjual produk asli, bukan bajakan.

"Targetnya, toko harus menjual produk asli dan lebih luas lagi agar pengguna makin sungkan bila membeli barang bajakan," kata Ramli dalam Seminar HaKI di Jakarta, Senin (14/11/2011).

Sebagai tahap awal, pemerintah akan memberikan sertifikasi pada toko-toko di pusat perbelanjaan. Belum lama ini pemerintah juga telah memberikan sertifikasi barang asli ke pusat perbelanjaan Senayan City Jakarta Selatan. Harapannya, akan semakin banyak pusat perbelanjaan yang mau disertifikasi.

Saat ini pemerintah masih mengkaji teknis pemberian sertifikasi untuk membedakan antara toko yang menjual produk asli dan produk bajakan.

"Ke depan kemungkinan ada stiker di depan toko, seperti logo "Halal" yang diberikan Majelis Ulama Indonesia pada produk consumer goods," jelasnya.

Namun, pemerintah tidak akan mengkhususkan jenis produk apa dulu yang akan disertifikasi tapi berupa merk yang sudah terdaftar dalam Kementerian Hukum dan HAM sehingga dijamin keamanan dan orisinalitas produknya.

Selain itu, Ramli juga menyebut salah satu yang menjadi fokus pihaknya untuk memberantas barang palsu adalah toko online. Menurut dia, hampir 70% barang yang dijual melalui toko online adalah produk palsu.

Seperti diketahui, awal bulan ini Direktorat Penyidikan Hak atas Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan HAM berencana melayangkan surat kepada pengelola toko dan pusat perbelanjaan di wilayah Jakarta, yang berisi himbauan untuk tidak menjual produk palsu. Surat himbauan itu akan dikirimkan lembaga tersebut paling lambat akhir tahun ini.

Saat ini, lembaga penyidikan HaKI telah menerima 23 laporan mengenai pelanggaran HaKI dimana sebanyak 13 laporan telah masuk dalam pemeriksaan.


KOMPAS

0

Jumlah Profesor Riset Tembus 350 Orang

LIPI. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO Interaktif
,:-Saat ini jumlah profesor peneliti Indonesia mencapai 350 orang. Penambahan ini terkait dengan pengukuhan tiga profesor riset dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia,

"Bertambahnya jumlah profesor riset mudah-mudahan dapat memacu jumlah penelitian di Tanah Air," kata Kepala LIPI Lukman Hakim.


Menurut Lukman, gelar tertinggi di dunia penelitian ini menjadi modal profesor peneliti dalam menghasilkan karya yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.

Namun penambahan jumlah profesor ini terjadi di tengah mencuatnya permasalahan rendahnya anggaran riset dan penghargaan terhadap peneliti. LIPI mencatat, selama 40 tahun terakhir, anggaran pendapatan dan belanja negara meningkat hingga 4.000 kali lipat. Namun dana riset hanya meningkat 400 persen, yang menunjukkan terjadinya peluruhan anggaran penelitian di Indonesia.

Saat ini dana penelitian Indonesia hanya 0,08 persen dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini jauh dari porsi ideal sebesar 1 persen. Cina, yang melesat menjadi raksasa ekonomi, menginvestasikan 1,5 persen PDB untuk dana penelitian dan menargetkan peningkatan anggaran riset menjadi 2 persen dalam tiga tahun mendatang.

Dana riset dan penghargaan yang sangat minimal membuat gelisah peneliti Indonesia. Banyak di antara mereka yang memilih bertahan di luar negeri karena tak adanya laboratorium canggih di Indonesia.

"Beberapa profesor peneliti juga memilih keluar dari Indonesia," ujar Kepala Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Internal LIPI Bashori Imron. Kepergian profesor peneliti berada pada tahap mencemaskan. Beberapa profesor merupakan orang yang ahli pada cabang ilmu spesifik.(ANTON WILLIAM)


TEMPOInteraktif
0

Gangguan Jaringan Telkomsel di Sulawesi karena Geografis'

Jakarta - Terkait dengan kabar telah terjadinya gangguan jaringan di Sulawesi akibat dari aksi mogok yang digelar karyawan, Telkomsel langsung melakukan pengecekan di kota Makasar dan memantau kondisi jaringan di beberapa kota besar di Sulawesi.

Hasilnya? Disimpulkan bahwa aksi mogok yang digalang Serikat Pekerja Telkomsel (Sepakat) tersebut bukan menjadi akar permasalahan gangguan yang terjadi.

"Tidak benar bahwa mogok yang dilakukan serikat pekerja menyebabkan gangguan jaringan di Sulawesi, Gangguan jaringan yang terjadi di Sulawesi adalah murni disebabkan oleh kondisi geografis dan keadaan topografi daerah Sulawesi," tukas Agus Mulyadi, Vice President Telkomsel Area Papua, Maluku, Sulawesi dan Kalimantan (Pamasuka).

"Gangguan yang disebabkan oleh masalah teknis langsung dengan sigap ditindaklanjuti sehingga layanan dapat dinikmati pelanggan seperti sedia kala,” imbuhnya kepada detikINET, Senin (14/11/2011).

Menurut Agus, persoalan yang mendera karyawan Telkomsel dan pihak manajemen merupakan bagian dari proses hubungan industrial internal. Dan para pihak terkait telah menyatakan komitmennya untuk menyelesaikan permasalahan ini dengan baik dan cepat.

"Manajemen Telkomsel dan Serikat Pekerja berkomitmen untuk tetap memberikan layanan terbaik kepada publik. Proses negosiasi yang tengah terjadi, dipastikan tidak akan mempengaruhi kualitas layanan Telkomsel kepada pelanggan," pungkasnya.

Pernyataan Agus ini seraya ingin menangkis kabar yang menyebutkan bahwa layanan Telkomsel di beberapa wilayah terganggu lantaran kena imbas dari aksi mogok yang dilakukan ribuan karyawannya.

Sebelumnya, Sekjen Sepakat Yogi R. Bahar menyebutkan, pengurus Sepakat telah mendapat laporan bahwa BTS Telkomsel di beberapa wilayah sempat down dan layanan menjadi terganggu.

"Banyak, terjadi di berbagai daerah. Seperti di Sulawesi, Jakarta, dan wilayah Jawa. Laporan itu kami tangkap dari laporan DPW yang kemarin meeting dengan kita (pengurus pusat Sepakat-red.)," tandasnya.

Telkomsel sendiri menggelar 44.000 BTS yang menjangkau sekitar 97% wilayah populasi di Indonesia. Sebagai operator seluler nomor 7 terbesar di dunia dalam hal jumlah pelanggan, Telkomsel memiliki lebih dari 104 juta pelanggan.

Hanya saja, kondisi 'rumah tangga' anak usaha Telkom itu belakangan tengah dirundung kasak-kusuk setelah Sepakat menuntut pihak manajemen merealisasikan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) jiid II yang di dalamnya terangkum kewajiban untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Lantaran belum mencapai titik temu, aksi ini pun diluapkan melalui gerakan mogok kerja massal dari para karyawan. Telkomsel sendiri memiliki 4.200 karyawan yang 3.600 di antaranya menjadi anggota Sepakat.( ash / fyk )


detikInet
0

ASEAN Akan Bebas Roaming

Pembahasan soal ini sudah dilaksanakan antara menteri kominfo se-ASEAN.

Program ini memang masih dalam tahap pembicaraan antar pemerintah. Namun pertemuan terkait hal tersebut sudah dilaksanakan dalam ASEAN Telecomunication Minister beberapa waktu lalu. (VIVAnews/Muhammad Firman)

VIVAnews
- Kawasan ASEAN akan dikembangkan dengan menjadi sebuah kawasan ASEAN Connectivity. Nantinya seluruh negara-negara yang ada di kawasan ini akan bebas roaming.

Program ini sendiri memang masih dalam tahap pembicaraan antar pemerintah di kawasan ASEAN. Namun pertemuan terkait hal tersebut sudah dilaksanakan dalam ASEAN Telecomunication Minister di Kuala Lumpur beberapa waktu lalu.

“Rencana ini sudah mendekati kesepakatan dan akan dibahas di Myanmar bulan depan,” kata Menkominfo Tifatul Sembiring di Jakarta, 14 November 2011.

Semangat pengembangan Asean Connectivity, lanjut Tifatul, sangat strategis untuk memudahkan perdagangan di kawasan ASEAN, yang total jumlah penduduknya mencapai 600 Juta jiwa dan setengahnya merupakan populasi penduduk Indonesia. “ASEAN ini kan sudah bagus, apalagi Indonesia dengan geografi yang besar,” tuturnya.

Namun demikian, persoalan Asean Connectivity tidak akan dibahas dalam KTT ASEAN pekan depan, karena bukan merupakan bagian dari isu strategis KTT. “KTT ASEAN hanya membahas soal isu politik dan keamanan, sosial budaya dan ekonomi,” ucap Tifatul.

Lantas bagaimana bentuk kerjasamanya, terutama antar operator layanan seluler?

Tifatul mengatakan, setelah rencana tersebut disepakati, setelah itu akan ditindaklanjuti pada operator di seluruh kawasan ASEAN. “Nanti setelah disepakati, baru ke operator,” kata Tifatul. “Operator kan taat pada negara,” ucapnya. (umi)



VIVAnews
0

Perguruan Tinggi Diminta Patenkan Penelitian

Sejauh ini, secara umum, paten yang sudah dikomersilkan mencapai 70 persen.

Sejauh ini, secara umum, paten yang sudah dikomersilkan mencapai 70 persen. Sisanya merupakan paten yang baru didaftarkan saja. (sefora.org)


VIVAnews
- Saat ini banyak paten dari perguruan tinggi yang tidak dikomersilkan. Untuk itu, kalangan peneliti perguruan tinggi diharapkan mempatenkan hasil penelitiannya agar bisa menjadi sesuatu yang komersil demi memberi manfaat bagi kalangan yang melakukan penelitian.

Sebagai informasi, dalam ketentuannya, jika dalam waktu tiga tahun paten tidak didaftarkan, paten itu bisa batal demi hukum.

“Kalangan perguruan tinggi sebaiknya menggandeng industri untuk menindaklanjuti paten mereka,” kata Ahmad M. Ramli, Direktur Jenderal Hak Kekayaan Intelektual, Kementerian Hukum dan HAM RI saat menggelar kampanye toko asli di Jakarta, 14 November 2011.

Ramli menyebutkan, pihaknya menyadari bahwa komersialisasi hasil riset bukan tujuan utama dari perguruan tinggi dan riset dalam perguruan tinggi lebih kepada meningkatkan kinerja dalam mencapai kualifikasi perguruan tinggi kelas dunia.

Namun demikian, kata Ramli, pihaknya menghimbau hal ini karena menurutnya sistem paten yang berlaku saat ini dapat melindungi penemu produk atau teknologi.

“Dalam sekian tahun sejak paten diumumkan, penemu boleh memproduksi, meskipun nantinya ada kemungkinan digugat oleh pihak lain, tetapi tetap dilindungi,” sebut Ramli.

Jadi, kata Ramli, misalkan selama dua tahun sejak paten tersebut diumumkan dan diproduksi, pemohon paten dapat melakukan produksi. “Jika dalam waktu tiga tahun tidak segera didaftarkan, akan menjadi domain publik,” tambahnya.

Dalam paten peneliti, Ramli menyebutkan, masih terdapat beberapa kendala yakni proses yang harus bolak-balik terkait pengisian formulir, juga masih ada keterlambatan dari pihak pemohon dalam menyampaikan hasil pengisian formulir. Namun, pihaknya masih mentolelir hal tersebut, meski dalam aturan bila dalam pengisian salah, harus ditolak.

Ramli juga menambahakan, sejauh ini pihak yang cepat merespon soal paten peneliti yakni BPPT. “Mereka melakukan mediasi kesalahan antara pemeriksa dengan pemohon,” ujarnya.

Sejauh ini, kata Ramli, secara umum paten yang sudah dikomersilkan mencapai 70 persen. “Sisanya merupakan paten yang baru didaftarkan saja,” ucapnya.



VIVAnews
0

Tifatul Beri Sinyal Telkomsel Akan Pindah

Secara teknologi, bisa saja third carrier diberikan di blok lain yang terpisah.

Secara teknologi, bisa saja third carrier diberikan di blok lain yang terpisah dengan first dan second carrier.

VIVAnews
- Menteri Komunikasi dan Informasi Tifatul Sembiring memahami keengganan Telkomsel yang masih ngotot untuk pindah dari blok 4 ke blok 6. Menurutnya, hal itu karena Telkomsel menginginkan jaringan yang contiguous.

Tetapi Tifatul memberi sinyal bahwa untuk menggelar jaringan, tetap bisa dilakukan meski Telkomsel pindah blok frekuensi 3G.

“Mereka ingin ada di blok 4, 5, dan 6 supaya bisa contiguous,” kata Tifatul di Jakarta, 14 November 2011. “Namun demikian, secara teknologi tidak sulit-sulit amat. Bisa saja third carrier diberikan di blok lain,” ucapnya.

Untuk itu, Tifatul menyebutkan, pihaknya tetap meminta agar Telkomsel pindah blok sesuai dengan rencana penataan. Tifatul optimis, penataan frekuensi tersebut akan selesai pada akhir tahun ini. “Insya Allah. Kita bisa, kita bisa,” ucapnya sambil dinyanyikan.

Tifatul menegaskan bahwa wewenang penataan frekuensi ada di pihak pemerintah. Untuk itu, operator harus mengikutinya. “Yang mengatur kan pemerintah, operator harus patuh. Mereka sebentar lagi akan pindah,” sebutnya.

Setelah urusan penataan frekuensi selesai sesuai rencana pemerintah, kata Tifatul, nantinya akan dilakukan lelang untuk third carrier di blok 11 dan 12. Adapun operator yang boleh ikut lelang adalah yang benar-benar membutuhkan. “Lelang akan kami batasi bagi yang first dan second carrier-nya sudah penuh,” kata Tifatul. “Selain itu, biaya sewa-nya saja mahal,” ucapnya.

Meski begitu, Tifatul menyebutkan, penataan frekuensi tersebut sudah memenuhi prinsip kebutuhan dari operator. “Insya Allah sudah memenuhi,” tutupnya. (eh)



VIVAnews
0

IPB : "EOR" solusi atasi menipisnya cadangan minyak

Bogor (ANTARA News)- Kepala Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) IPB, Prof Dr Erliza Hambali mengatakan, "Enhanced Oil Recovery" (EOR) sebagai solusi untuk meningkatkan produksi minyak.

"EOR merupakan solusi penting dan injeksi bahan kimia adalah metode yang perlu dikembangkan untuk mengembangkan perminyakan Indonesia," papar Prof Erliza Hambali.

Metode "EOR" adalah "water flooding" alias menginjeksikan air ke dalam pori-pori reservoir di bawah permukaan agar produksi naik atau persentase decline-nya tidak terlalu cepat.

"EOR" juga dapat diartikan penambahan energi dari luar, yaitu injeksi air atau gas, dengan menggunakan metode penyerapan tahap lanjut, misalnya injeksi panas, kimiawi, CO2, dan sebagainya.

Selain itu, "EOR" dapat dinilai sebagai upaya untuk menjaga kestabilan dan atau menambah tenaga reservoir secara langsung, yaitu dengan menginjeksikan air atau gas pada suatu sumur, untuk kemudian memproduksikannya dari sumur lainnya.

Prof Erliza mengatakan, pengembangan Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi diharapkan dapat menjadi wahana untuk pertukaran pemikiran, visi dan misi dalam pengembangan perminyakan nasional ke depan.

"Pengembangan surfaktan dan polimer sebagai bahan kimia EOR memerlukan pengetahuan dan keterampilan yang lebih mendalam dan komprehensif guna mendapatkan teknologi yang tepat guna bagi industri minyak bumi," terangnya.

Oleh karena itu, tegas Erliza, pengembangan surfaktan dan polimer tidak akan tercapai tanpa adanya kerjasama yang dinamis antara institusi pendidikan, badan penelitian dan pengembangan, pemerintah, dan pemangku kebijakan industri perminyakan.

Erliza mengatakan, pengembangan Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi IPB, merupakan kontribusi Pertamina EP yang disetujui Badan Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP MIGAS) pada 2010.

"Kepercayaan Pertamina EP dan BP MIGAS pada pengembangan EOR di perguruan tinggi, menunjukkan bahwa peneliti Indonesia mampu berperan dan bersaing dalam pengembangan surfaktan dan polimer untuk teknologi EOR," paparnya.

Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi memiliki 18 orang peneliti tetap bergelar doktor, 19 peneliti tetap yunior, 24 peneliti tamu dalam negeri, 6 peneliti tamu luar negeri, 7 teknisi dan 7 staf penunjang.

Rektor IPB, Prof Dr Herry Suhardiyanto menambahkan, "EOR" sebagai solusi untuk mengatasi semakin menipisnya cadangan minyak Indonesia.

"Cadangan minyak Indonesia semakin menipis, karena sebagian sumur yang dimiliki sudah tua dan melewati masa puncak produksinya," kata Prof Herry Suhardiyanto.

Dia melanjutkan, "Sejak 1999 produksi minyak Indonesia terus mengalami penurunan, yaitu dari 1,6 juta barel per hari menjadi 905 ribu barel," bebernya.

Herry Suhardiyanto mengatakan, teknologi EOR menggunakan surfaktan dan polimer merupakan teknologi baru yang belum pernah diaplikasikan pada sumur minyak di Indonesia untuk skala lapangan, bahkan di seluruh dunia saat ini masih sangat sedikit perusahaan yang pernah mencobanya.(ANT-053/S006)


Antaranews