0

Tifatul : PLIK Sarana Hapus Kesenjangan Digital

Menteri Komunikasi Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring (ANTARA)

Sleman (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengharapkan Pusat Layanan Internet Kecamatan dapat menjadi sarana untuk menghilangkan kesenjangan digital antara masyarakat pedesaan dan perkotaaan maupun pusat dan daerah.

"Dengan adalan Pusat Layananan Internet Kecamatan (PLIK) maka tidak ada lagi masyarakat di pedesaan khususnya generasi muda yakni para siswa yang tidak mengenal internet, sehingga ini akan menghapus kesenjangan digital," kata Tifatul saat meresmikan PLIK di Sleman, Yogyakarta, Sabtu sore.

Menurut dia, PLIK yang akan dikembangkan di seluruh Indonesia ini juga akan menghapus kesenjangan komunikasi masyarakat di seluruh Indonesia.

"Indonesia ini terdiri dari ribuan pulau, dan dari ujung barat di Sabang sampai ke ujung timur di Merauke jika harus menggunakan pesawat butuh waktu sembilan jam, namun dengan PLIK ini akan menghapus kesenjangan komuniskasi karena dari Sabang sampai Merauke dapat berkomunikasi melalui internet," katanya.

Ia mengatakan, saat ini pemerintah sedang mengupayakan untuk pembuatan jaringan internet untuk kepulauan terluar untuk memperkuat sistem pertahanan negara.

"Kawasan-kawasan di perbatasan perlu untuk penguatan jaringan internet, selain untuk membuka informasi masyarakat setempat, juga berfungsi untuk pertahanan," katanya.

Tifatul mengatakan dengan semua daerah di Indonesia tersambung informasi maka masyarakat umum, anak sekolah, pekerja bisa mengakses internet dengan lebih mudah dan murah.

"Dengan peresmian PLIK ini tidak ada lagi yang tidak kenal internet. Anak sekolah masyarakat umum, pekerja maupun pengusaha bisa mengakses di sini," katanya.

Ia menjamin keberadaan internet tidak disalahgunakan untuk membuka situs porno. Pasalnya pemerintah telah melakukan pemblokiran situs-situs dewasa dalam akses internet. Sehingga anak-anak bisa diarahkan untuk membuka situs yang mendidik.

"Situs-situs porno saat ini telah diblokir semuanya, sehingga kami yakin lebih aman dan tidak akan digunakan untuk hal-hal negatif," katanya.

Dalam kesempatan itu Tifatul juga melakukan teleconference dengan masayarakat di kecamatan Kranggan Temanggung Jawa tengah serta masyarakat Nanggulan Kulonprogo. Ia menjelaskan dengan keberadaan akses internet sangat membantu komunikasi antar daerah bahkan dengan video.

Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kabupaten Sleman Agus Susilo mengatakan bahwa di 17 Kecamatan atau seluruh kecamatan di Sleman sudah terjangkau internet. "Untuk tahun 2011 ini direncanakan akan menjangkau sembilan desa," katanya.(*)


ANTARAnews
0

Jepang Bantu Rp319 Miliar buat E-Education

Metrotvnews.com, Yogyakarta: Pemerintah Jepang melalui "Japan International Cooperation Agency" membantu dana sebesar Rp319 miliar untuk pelaksanaan program "e-education" di 500 sekolah di Yogyakarta.

"Dana untuk pelaksanaan proyek program pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi," kata perwakilan dari "Japan International Cooperation Agency" (JICA) Ohara di SMP Negeri 1 Bantul, Sabtu (26/3).

Menurut Ohara, dengan adanya fasilitas teknologi informasi dan komunikasi di sekolah, guru dan siswa bisa memanfaatkannya secara maksimal dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.

"Guru juga dapat memanfaatkan sarana tersebut untuk mengembangkan materi ajar, sehingga proses belajar mengajar di sekolah dapat berlangsung lebih menarik," ujar dia.

Gubernur Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan, untuk mewujudkan keberhasilan program itu dibutuhkan peran pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan. Semua harus bersinergi membangun pendidikan berbasis teknologi informasi dan komunikasi.

Dengan adanya sinergi itu, menurut dia, DIY pada 2020 diharapkan dapat menjadi tempat pendidikan terkemuka di Indonesia bahkan dunia.

"Keberhasilan program itu dapat diimplementasikan di provinsi lain, sehingga apa yang menjadi cita-cita bersama dalam membentuk generasi penerus bangsa yang cerdas dan tanggap terhadap teknologi informasi dan komunikasi dapat tercapai," paparnya.

Direktur Jenderal (Dirjen) Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Aswin Sasongko menuturkan, peluncuran program tersebut dengan tema "Belajar Tanpa Batas" untuk mewujudkan kesempatan belajar bagi siswa SD dan SMP, tanpa terikat ruang dan waktu.

"Program itu didanai pemerintah Jepang melalui JICA dan merupakan kerja sama Kementerian Komunikasi dan Informatika dengan Pemprov DIY melalui Disdikpora, dan akan diimplementasikan di 500 sekolah di DIY," ucapnya, menjelaskan.

Menurut dia, program itu meliputi perangkat teknologi informasi dan komunikasi, konten pembelajaran, dan pelatihan.

Implementasi program telah dimulai pada 2010 dengan membangun "internet data center" (IDC), jaringan komunikasi, pengadaan perangkat di 110 sekolah, pengembangan konten materi ajarpelatihan guru, dan pencairan dana "block grant".

"Tahap selanjutnya akan dilakukan implementasi untuk 240 sekolah pada 2011 dan 150 sekolah pada 2012. Mulai 2012 sistem pembelajaran itu akan direplika di provinsi lain," katanya.(Ant/ICH)


Metrotvnews
0

Indonesia Sudah Siap dengan Nuklir?

Reaktor nuklir sedang beroperasi, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Peneliti dari Jurusan Fisika F-MIPA Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Khusnun Ain ST MSi menilai Indonesia sebenarnya sudah siap dengan pengembangan nuklir.
"Masalahnya, kebutuhan listrik cukup mendesak, karena bahan bakar fosil akan segera habis, bahkan harganya kini naik terus," katanya di Surabaya, Sabtu.

Ia mengemukakan hal itu menanggapi kesiapan Indonesia membangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) dan kaitannya dampak radiasi akibat kebocoran reaktor nuklir di Jepang pasca-tsunami (11/3).

Menurut alumnus Teknik Nuklir (S1) UGM Yogyakarta itu, listrik di Jawa saja kurang, apalagi di luar Jawa. "Listrik itu merupakan komponen penting kalau kita mau menarik investor ke Indonesia," katanya.

Ditanya kesiapan ahli nuklir di Indonesia dan dampak dari reaktor nuklir yang bocor, ia mengatakan, para ahli Indonesia sudah sangat siap dan bahkan mereka sudah melakukan beberapa kali riset dengan aman.

"Teknik nuklir di Indonesia memang masih sebatas riset, tapi riset para ahli yang kita miliki di Serpong, Batan Bandung, dan Batan Yogyakarta sendiri aman-aman saja," katanya.
Mengenai bahaya radiasi dari dampak kebocoran reaktor nuklir itu, ia mengatakan, bahaya itu ada dimana saja dan bukan hanya nuklir, bahkan pengamanan teknologi nuklir itu memiliki empat lapis.

"Kita hanya riset terus sejak tahun 1970-an, padahal Vietnam sudah punya dan bahkan Malaysia dan Filipina akan segera membangun PLTN, lalu apa yang kita tunggu," katanya.

Ahli fisika lulusan Teknik Fisika (S2) UGM Yogyakarta itu mengatakan masalah mendasar di Indonesia adalah protes dari kalangan lembaga swadaya masyarakat (LSM).

"Protes itu sebenarnya tidak didasarkan data yang akurat, melainkan didorong persaingan antarnegara, karena ada negara-negara tertentu yang tidak menghendaki negara lain menguasai teknologi nuklir, lalu mereka memanfaatkan para pegiat/aktivis LSM," katanya.

Oleh karena itu, katanya, sekarang tinggal bergantung kepada keputusan pemerintah, karena bila lokasi PLTN di Jawa diprotes terus, maka lokasi di luar Jawa dapat menjadi alternatif.

"Saya dengar, masyarakat Riau berminat untuk ditempati lokasi PLTN, kemudian di Kalimantan juga begitu, tapi saya tidak ingat daerahnya. Saya kira luar Jawa lebih membutuhkan listrik," katanya.

Untuk dana, katanya, hal itu juga bukan persoalan mendasar, karena Indonesia sudah lama mendapat tawaran dari Kanada dan Prancis. "Investasi awal memang mahal, tapi kita bisa bekerja sama dengan Kanada dan Prancis, lalu bila sudah operasional akan murah," katanya.


Republika
0

Indonesia-Denmark Dorong Efisiensi Energi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktorat Jendral Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (DJEBTKE) bekerja sama dengan Danish International Development Assistance (Denmark) meluncurkan program terbarunya bernama "Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia" (EECCHI).

Direktur Jendral DJEBTKE Luluk Sumiarso, Kamis (24/3/2011) kemarin, menuturkan, program tersebut bertujuan membangun kesadaran masyarakat akan pentingnya konservasi energi. EECCHI nantinya akan berfungsi sebagai unit yang pelayanan informasi, promosi dan kemitraan untuk mendukung program efisiensi energi di berbagai sektor.

Duta Besar Demark untuk Indonesia H.E. Borge Petersen mengatakan, "Kami memberikan grant sebesar 10 juta dollar untuk 5 tahun dalam program ini." Denmark juga memfasilitasi transfer pengetahuan dan asistensi teknis tentang cara mengupayakan efisiensi energi.

Selama ini, Denmark dinilai cukup berhasil melakukan efisiensi energi. Selama 30 tahun terakhir, Gross National product negara tersebut meningkat tanpa dibarengi dengan peningkatan konsumsi energi. Bandingkan dengan konsumsi energi Indonesia meningkat 7 persen per tahunnya.

Program efisiensi energi salah satunya akan menyasar sekor industri. Luluk mengatakan, DJEBTKE akan berperan dalam pelaksanaan program efisiensi energi di sektor itu. Konsumsi energi sektor industri di tanah air adalah yang terbesar, meningkat dari 39,6 pada tahun 1990 menjadi 51,86 tahun 2009.

Luluk menilai, "Konservasi dan diversifikasi energi ini harusnya dipandang sebagai sebuah kebijakan. Dengan melakukan ini, kita bisa dengan cepat dan murah mengurangi konsumsi energi. Contohnya, efisiensi energi di 650 perusahaan itu sama dengan membangun 2000 Mega watt."

Luluk tak bersedia menjelaskan target pengurangan konsumsi energi dari program ini. Isu efisiensi energi sendiri sudah lama menggema namun pelaksanaannya sejauh ini belum optimal. Setidaknya diperlukan kebijakan pengawasan, sanksi dan reward untuk mendukung pelaksanannya.


KOMPAS

0

Indonesia Kembangkan Robot Pematung

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar robotika dari Universitas Indonesia Dr. Ir. Wahidin Wahab M.Sc. kini tengah mengembangkan robot pematung. Robot tersebut nantinya akan mampu membantu tugas para seniman patung dalam negeri.

"Saat membuat patung, seniman patung itu kan harus memotong kayu besar dulu untuk membuat bentuk dasarnya. Setelah itu kan baru membuat bentuk yang lebih detail, yang lebih menuntut keahlian pematung," kata Wahidin.

Proses yang memakan waktu lama dan melelahkan, menurut Wahidin, adalah saat pematung harus membuat bentuk dasar. Pada proses tersebutlah robot yang dikembangkan Wahidin nantinya akan berperan.

"Saat memotong itu kan lama. Itu yang kita gantikan dengan mesin. Kalau dengan robot paling 5-10 menit beres proses itu. Tadinya yang seminggu cuma buat 1 sekarang bisa buat 3-5 bentuknya hampir sama," jelasnya.

Robot yang dikembangkan merupakan Computer Numerical Control (CNC). Wahidin mengungkapkan, robot serupa bukanlah hal baru dan selama ini telah digunakan di industri pesawat terbang nasional. Nantinya, robot yang dikembangkan Wahidin akan lebih menitikberatkan pada kecepatan, bukan ketepatan. Desain robot pun akan simple sehingga tak terlalu berbiaya tinggi sebab yang ingin dikejar adalah fungsinya.

Bedanya, CNC yang ada di industri pesawat cenderung mahal karena software-nya pun mahal. "Itu kita hilangkan di robot ini. Kita pakai open source sehingga lebih murah," cetus Wahidin.

Wahidin yang juga dosen di Fakultas Teknik UI mengungkapkan, robot yang dikembangkannya takkan menggantikan keahlian manusia. Justru, robot ini bisa memanusiakan manusia dalam pekerjaannya.

"Robot ini akan menggantikan pekerjaan yang melelahkan dan membosankan bagi manusia, seperti memotong kayu tadi. Pematung bisa lebih fokus pada hal yang menjadi kehaliannya. Jiwa seninya," katanya.

Setelah jadi, robot akan dipasarkan ke para pematung, terutama Yogyakarta dan Bali. Saat ini, pengembangan robot sudah masuk tahun kedua. Diharapkan, tahun ketiga pengembangannya telah selesai. Pengembangan robot ini merupakan kerja sama jurusan Teknik Mesin dan Teknik Elektro UI. Pendanaan diperoleh dari Kementerian Riset dan Teknologi.


KOMPAS

0

Bantuan Telepon dan Internet Tidak Berfungsi

ilustrasi siswa berinternet

NAMROLE, KOMPAS.com
- Sejumlah bantuan fasilitas telepon umum dan internet dari Pemerintah Pusat di sejumlah desa di Pulau Buru, Maluku, yang baru diberikan akhir tahun lalu, tidak berfungsi. Padahal fasilitas itu dibutuhkan warga guna mengatasi sulitnya berkomunikasi ataupun mengakses informasi.

Pantauan Kompas, Kamis (24/3/2011), bantuan fasilitas telepon yang tidak berfungsi itu diantaranya berada di Desa Modanmohai, Kecamatan Waeapo, Kabupaten Buru. Kemudian di Desa Lektama dan Fatmite di Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan. Sementara fa silitas internet yang tidak berfungsi berada di Desa Lektama.

Arsyad Waliulu (35), salah satu warga Lektama, mengatakan bantuan fasilitas telepon dan internet beserta lima unit komputer diberikan Desember 2010. Pada bulan itu juga, sejumlah teknisi memasang dan mencoba fasilitas tersebut.

"Saat dicoba oleh teknisi, keduanya memang bisa digunakan. Namun kemudian saat teknisi sudah pulang dan warga mencoba menggunakan telepon, tidak bisa digunakan. Sementara internet hanya bisa berjalan sekitar dua bulan, setelah itu warga tidak bisa menggunakannya lagi," jelasnya.

Kepala Desa Lektama Ibrahim Sulisa mengatakan banyak warga yang berharap dengan fasilitas telepon itu karena telepon genggam belum bisa digunakan di desanya. Hal senada diungkapkan Kepala Desa Modanmohai Haris Latubual.

"Begitu pula dengan internet. Saat masih beroperasi, banyak warga menggunakannya untuk mengetahui berita terbaru, mencari informasi pekerjaan atau hanya untuk belajar. Warga sampai antre untuk menggunakannya," ujar Ibrahim .

Berbeda dengan di Lektama, bantuan fasilitas internet beserta lima unit komputer di SMKN Namrole masih bisa digunakan. Hanya pengoperasiannya terkendala oleh listrik. Sementara genset yang juga diberikan sebagai bagian dari paket bantuan, pengoperasiannya terkendala biaya untuk membeli bahan bakar.

Wakil Kepala Sekolah SMKN Namrole William Lesnussa mengatakan seringkali listrik hanya menyala malam hari , bahkan bisa sampai lebih dari satu bulan tidak menyala . Karena itu, pihaknya seringkali menggunakan genset.

Namun itu pun tidak bisa setiap hari karena mereka seringkali kesulitan biaya untuk membeli bahan bakar. Untuk mengoperasikan genset selama sekitar empat jam dibutuhkan biaya antara Rp 30.000 sampai Rp 50.000 mengingat harga bensin di Buru Selatan berkisar antara Rp 6.000 sampai Rp 10.000 per liter.

"Padahal fasilitas internet ini dibutuhkan oleh 196 murid SMKN Namrole untuk memperluas pengetahuan mereka, terutama 42 murid yang mengambil jurusan informatika," kata William.

Hingga saat ini, belum ada satupun fasilitas warung internet (warnet) di Kabupaten Buru Selatan. Kabupaten yang berada di sebelah selatan Pulau Buru itu, baru tiga tahun lalu dimekarkan dari Kabupaten Buru.


KOMPAS

0

Kredit Ekspor Persenjataan

Jakarta, Kompas - Sejumlah negara tetangga, seperti Papua Niugini, Filipina, dan Brunei, menjajaki kemungkinan pembelian persenjataan serta memperoleh kredit ekspor dari Pemerintah Republik Indonesia.

Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yang ditemui di Jakarta, Kamis (24/3), menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan banyak permintaan untuk memenuhi kebutuhan persenjataan dari sejumlah negara tetangga dalam Jakarta International Defense Dialogue (JIDD).

”Timor Leste sudah mendapat kredit ekspor 40 juta dollar AS untuk pembelian dua kapal patroli cepat (fast patrol boat/FPB), ternyata sejumlah negara juga mempertanyakan kemungkinan mendapat fasilitas serupa,” ujar Purnomo.

FPB yang dibuat PT PAL Surabaya itu memiliki dimensi panjang dari 15 meter, 30 meter, 40 meter, hingga 60 meter.

Seusai pertemuan dengan delegasi Papua Niugini, negara tetangga tersebut ingin mengunjungi PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia. Mereka telah mengoperasikan sejumlah pesawat CASA-Nurtanio (CN) buatan Indonesia.

Pemerintah Filipina menyiapkan dana 100 juta dollar AS (sekitar Rp 900 miliar) untuk membeli tiga kapal landing platform dock (LPD) bagi angkatan lautnya. ”Kita sedang merundingkan spesifikasi LPD yang sesuai dengan anggaran yang dimiliki Filipina,” kata Purnomo.

Brunei

Selain itu, lanjut Purnomo, pemerintah Brunei juga berminat untuk membeli senapan serbu varian dua (SS-V2) buatan PT Pindad. Menurut dia, Pemerintah Brunei baru menyadari Indonesia telah memproduksi senjata jenis tersebut, yang merupakan produk Indonesia yang berbasis dari senapan Fabrique Nationale Belgia. Militer Brunei juga mengoperasikan perahu karet untuk satuan taktis yang dibuat di Bogor, Jawa Barat. (ONG)


KOMPAS

0

Kalkulator Energi Buatan Dalam Negeri

KOMPAS.com — Kesulitan pemenuhan kebutuhan energi bukan hanya soal keterbatasan sumber daya dan teknologi, melainkan juga soal semakin tingginya permintaan energi itu sendiri. Betapapun melimpah sumber energinya, jika tak dibarengi dengan upaya efisiensi energi, sumber daya tersebut tetap akan terbatas.

Peneliti Pusat Ilmu Komputer (Puslim) Universitas Indonesia beserta anggota tim lainnya yang bekerja sama dengan Danish International Development Assistance, Denmark, mengajak kita semua untuk mulai berhitung dengan seluruh energi yang digunakan, terutama energi listrik. Mereka mengembangkan kalkulator energi yang bisa diakses di portal www.konservasienergiindonesia.info.

Zaki Rahman dari Puslim UI, dalam presentasinya di acara peluncuran Energy Efficiency and Conservation Clearing House Indonesia (EECCHI), hari ini (4/3/2011) di JW Marrriot Jakarta, mengatakan, "Kalkulator energi ini bisa menghitung konsumsi energi listrik, distribusi energinya ke mana saja, dan bagian-bagian yang boros energi."

Kalkulator energi ini memiliki dua versi, sederhana dan rinci. Untuk versi sederhana, perhitungan didasarkan pada konsumsi energi listrik per jam untuk produk yang paling banyak dibeli. Sementara versi rinci menghitung berdasarkan spesifikasi alat elektronik yang dimiliki konsumen. Karenanya, versi rinci menuntut konsumen untuk tahu spesifikasi alatnya.

Pemakaian kalkulator ini sangat mudah. Untuk versi sederhana, misalnya, pengguna tinggal memasukkan data luas tanah, luas bangunan, daya listrik, jumlah alat elektronik tertentu, dan perkiraan lama pemakaiannya. Terdapat delapan kategori alat elektronik, meliputi penerangan, binatu, pendingin, pompa air, hiburan, lemari es, komputer, dan kategori lain-lain.

Begitu klik, pengguna bisa melihat hasil perhitungannya. "Perhitungan kita sajikan dalam rupiah karena sering kali, kan, orang lebih peduli dengan rupiahnya. Lalu ada juga persentase konsumsi listrik alat elektronik tertentu sehingga terlihat alat yang konsumsi listriknya paling besar. Selain itu, ada tips-tips untuk upaya penghematan," papar Zaki.

Hasil perhitungan ini tersebut bersifat perkiraan. Meskipun demikian, pengembang telah merancang sehingga perkiraan semakin tepat. "Misalnya, penggunaan AC itu kita hitung berdasarkan lama penggunaannya, bukan dayanya. Sebab AC kalau suhunya sudah sesuai, kan, dayanya lebih kecil. Lalu untuk mesin cuci, dihitung berdasarkan berapa kali mencuci," kata Zaki.

Saat ini, kalkulator energi ini masih terus dikembangkan hingga tak menutup kemungkinan adanya penyempurnaan nantinya. Total konsumsi energi rumah tangga adalah 11 persen dari total konsumsi nasional. Jadi, langkah penghematan energi di rumah akan cukup signifikan dampaknya dalam penghematan energi nasional.


KOMPAS

0

Ristek Dan Sentuhan Emas

Praktisi Pertanian Organik yang juga Mantan Ketua Lembaga Pengembangan Pertanian (LP2) Nahdlatul Ulama (NU) Sumatera Barat, Ir Darmansyah MSc, di Kebun Pertanian Organik LP2NU Sumbar, Padang.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Apa yang diharapkan masyarakat dari Iptek (Ilmu Pengetahuan & teknologi)? Jawabannya sederhana, mereka ingin agar Iptek hadir dalam seluruh kehidupan dan mengubah segalanya menjadi lebih baik. Ibarat sentuhan tokoh Yunani bernama Midas (The touch of Midas) yang dapat mengubah segala sesuatu yang disentuhnya menjadi emas (disebut juga The Golden Touch).

Mereka ingin pertanian yang diberi sentuhan Iptek akan membawa swasembada pangan. Air limbah atau sampah yang diberi sentuhan Iptek dapat berubah menjadi air minum atau pupuk kompos. Industri kecil yang diberi sentuhan Iptek tumbuh menjadi industri tangguh berkelas dunia, dan sebagainya.

Demikian analogi yang disampaikan Anggota DPR RI Sohibul Iman ketika mengawali paparannya dengan topik “Apa yang diharapkan masyarakat dari Iptek” di Gedung BPPT.

Harapan masyarakat itu merupakan tantangan yang harus dijawab oleh Lembaga Ristek (Riset & Teknologi). Bila Ristek tidak dapat menjawab harapan itu, maka akan terjadi kekecewaan dalam masyarakat.

Sohibul mengibaratkan judul sebuah buku “Desperately Seeking Paradise,” dimana masyarakat membayangkan hadirnya kemudahan-kemudahan (syurga) berkat kecanggihan teknologi, namun akhirnya kecewa karena tidak kunjung terwujud.

“Dalam masyarakat kita sering ada ungkapan 'masa sih jarum saja bikinan China', itu menggambarkan kekecewaan tersebut,” jelas politisi PKS ini.

Dalam seminar dengan tema "Perencanaan Kegiatan Berbasis Kinerja" itu Sohibul meminta Kementerian Ristek dan Lembaga-lembaga Iptek lainnya seperti BPPT, LIPI, dll dapat menghadirkan produk-produk Iptek yang betul.



Tribunnews
0

Energi Surya, Listrik Alternatif Saat Terjadi Bencana

Panel surya Sharp

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Gempa bumi dan tsunami di Jepang, mengakibatkan pasokan listrik di beberapa wilayah mengalami gangguan, Namun tak ada listrik tidak berarti segala-galanya harus berhenti.

Sharp Corporation bekerja sama dengan pemerintah setempat menyediakan 250 unit sistem panel surya yang akan disiapkan di sentra-sentra penampungan darurat. Di dukung oleh Shin-Kobe Electric Machinery Co, Ltd , salah satu pengembang energi surya ini mampu menyediakan listrik yang dibutuhkan untuk berbagai keperluan dalam kondisi darurat.

Sharp menyediakan panel surya portabel yang ditempatkan di daerah yang mengalami gangguan pemadaman listrik untuk waktu yang lama. Yang menarik, sistem panel surya yang disediakan tidak semata-mata digunakan untuk penerangan, namun juga untuk pengisian baterai ponsel.

Dalam kondisi darurat, layanan isi baterai menjadi salah satu kebutuhan yang sangat penting, baik bagi korban bencana, relawan maupun petugas penyelamat.

Model portabel yang dikembangkan, menjadikan perangkat ini mudah dirakit dan dipindah-pindahkan. Ia cukup ditempatkan di ruang terbuka. Energi yang dihasilkan panel surya kemudian disimpan di sebuah baterai penyimpan--besarnya setara dengan accu mobil.

Listrik darurat ini terdiri dari panel sel surya, baterai penyipan energi surya, serta AC strip untuk mengalirkan listrik yang dihasilkan. Satu panel sel surya diperkirakan mampu menghasilkan antara 80 hingga 100 watt.

Energi listrik yang dihasilkan memang amat bergantung pada jumlah sel surya yang ada. Produk serupa antara lain digunakan Telkomsel untuk program Telkomsel Merah Putih di desa Balabalakan, misalnya, membutuhan enam panel sel. Dari enam panel ini mampu menghasilkan listrik untuk mengoperasikan infrastruktur telekomunikasi, serta penerangan rumah tangga dimana sel surya itu ditempatkan.


Republika
0

BTel Sabet Indonesia Brand Champion Award

Melalui Esia, BTel meraih tiga penghargaan sekaligus.

BTEL raih penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2011 (BTel)

VIVAnews -
Melalui merek dagang Esia, Bakrie Telecom berhasil menyabet tiga penghargaan di ajang Indonesia Brand Champion Award 2011 yang baru lalu. Ketiga penghargaan tersebut adalah Brand Equity Champion untuk kategori Local Brand, Operator CDMA, dan Data CDMA Esia Wimode.

Penghargaan Indonesia Brand Champion Award 2011 merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh Markplus Insight.

Tujuan penelitian ini, antara lain adalah mengukur performa brand telepon selular dan gadget, serta mengindentifikasi sikap dan perilaku konsumen terhadap produk dan layanan ICT (Information Communication & Telecommunication).

Penelitian Markplus Insight meneliti lebih dari 1.300 responden di enam kota besar, meliputi Jakarta, Surabaya, Bandung, Semarang, Medan dan Makassar. Penelitian ini dilakukan selama dua bulan, yakni pada Februari dan Maret 2011.

Menurut Bakrie Telecom, penghargaan ini tak bisa dilepaskan dari inovasi Esia dalam memperkaya content application, seperti social media, serta musik, yang ditujukan pada segmen anak muda, sehingga memperkuat Esia sebagai merek pilihan masyarakat.

“Kami menyebutnya sebagai disruptive innovation yang menggebrak pasar karena belum pernah diperkenalkan oleh operator telekomunikasi lainnya. Ini yang menjadi nilai dasar dan semangat kami ketika mendorong merek Esia kepada masyarakat,” kata ujar Arvida Djajanegara, GM Brand Management Esia, Bakrie Telecom, melalui keterangan pers yang dikirimkan kepada VIVAnews, Jumat, 25 Maret 2011.

Beberapa inovasi yang didasari oleh semangat disruptive innovation, kata Arvida, membuat Esia semakin dikenal dan diingat masyarakat. Ia mencontohkan, program tarif telepon murah Esia dengan besaran tarif Rp1,- untuk semua jenis layanan. Selain itu, program Esia yang 'membanting' harga ponsel hingga dibawah Rp200 ribu.

Ke depannya, Arvida menjelaskan, Esia akan semakin giat menyajikan content aplication yang banyak diminati segmen kaum muda Indonesia. Esia berjanji telah menyiapkan terobosan baru yang akan diperkenalkan dalam waktu dekat. "Tunggu tanggal mainnya,” kata Arvida, tanpa menjelaskan lebih jauh.


VIVAnews

0

Satelit Telkom-3 Segera Diluncurkan

Satelit ini dihadirkan untuk menyiasati daerah-daerah yang sulit dijangkau serat optik.

Ilustrasi: Peta Satelit Jepang

VIVAnews
- PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) akan segera meluncurkan Satelit Telkom 3. Satelit ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan layanan data di daerah teresterial yang sulit dijangkau.

"Satelit Telkom-3 akan memperkuat jaringan dengan mengatasi kebutuhan saluran yang belum terjangkau jaringan teresterial serat optik," ujar Eddy Kurnia, Head of Corporate Communication Telkom dalam keterangannya yang dikutip di acara sharing session Satelit Telkom 3 dengan para pengguna layanan Satelit Telkom di Jakarta, Kamis 24 Maret 2011.

Eddy menjelaskan, proyek Satelit Telkom-3 yang bernilai total sekitar US$200 juta atau setara Rp1,7 triliun itu saat ini tengah dibuat di pabrik satelit ISS-Reshetnev Rusia dengan sub sistem komunikasi yang dibuat oleh Thales Aleniaspace Prancis.

"Satelit Telkom-3 akan diluncurkan dengan peluncur Proton M-breeze pada akhir tahun ini," tutur Eddy. "Selain untuk keperluan komersial, Satelit ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas infrastruktur ICT serta memenuhi keperluan pemerintah dalam kaitan pertahanan dan keamanan (militer), maupun mendukung operasional perusahaan-perusahaan milik pemerintah," tuturnya.

Di Indonesia, saat ini lebih dari 160 transponder dimanfaatkan untuk GSM backhaul, jaringan data, dan penyiaran. Sementara itu, pasokan domestik yang dilakukan oleh Telkom kurang lebih 101 transponder.

Saat ini, keperluan penyiaran (broadcast), 3G, Internet, Triple Play dan Quardraple meningkat secara signifikan.

Sementara itu, Satelit Telkom-3 berkapasitas setara dengan 42 transponder (setara 49 transponder @36MHz), terdiri atas 24 transponder @36MHz Standart C-band, 8 transponder @54 MHz Ext. C-band dan 4 transponder @36 MHz + 6 transponder @54 MHz Ku-Band. Cakupan geografis Satelit Telkom 3 mencakup: Standart C-band (Indonesia dan ASEAN), Ext. C-band (Indonesia dan Malaysia) serta Ku-Band (Indonesia).

Eddy menambahkan, dari 42 transponder Satelit Telkom-3 sebanyak 40-45 persen atau sekitar 20 transponder akan dikomersialkan, sedangkan sisanya untuk menambah kapasitas seluruh layanan Telkom Group.

Meskipun Satelit Telkom-3 merupakan satelit pertama Indonesia yang dibeli dari Rusia, tetapi Eddy Kurnia yakin ISS akan mampu menyelesaikan pengadaan Satelit Telkom 3 sesuai jadwal.

Sebelumnya, Telkom telah mengoperasikan Satelit Telkom-2 pada 12 November 2005, yang diluncurkan oleh roket Ariane-5 milik perusahaan ArianeSpace di Kouroue, Guyana, Prancis. (art)


VIVAnews
0

Habibie: Pesawat Terbang Ini Asli Buatan Indonesia

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden RI ke-3 Prof BJ Habibie mengungkapkan Pesawat Terbang buatan Indonesia 100 persen asli buatan dalam negeri.

Habibie, pada acara konferensi pers kilas balik BSN dan Paparan tentang Perkembangan dan Peran Standarisasi di era Globalisasi menyebutkan, Indonesia sudah dapat dikatakan negara maju, karena Indonesia sudah dapat membuat pesawat terbang.

Habibie menegaskan, pesawat terbang buatan Indonesia, pesawat terbang yang canggih, 100 persen buatan Indonesia. Bukan hanya itu, semua komponen pesawat pun dibuat di dalam negeri.

"Baik sayap pesawat, badan pesawat dan lain-lain dibuat di Indonesia," ujar Habibie, saat menyampaikan Pidato Ilmiah pada acara Penganugrahan Award bagi Habibie dari Badan Standarisasi Nasional (BSN), di Jakarta, Kamis (24/3/2011).

Apa yang dilakukan pesawat terbang RI, menurutnya, berbeda dengan pesawat Air Bus yang tidak semua komponennya dibuat di pabrik Air Bus. Sayap Air Bus diproduksi di perusahaan lain.

"Jadi, pabrik pesawat terbang di Indonesia merupakan pabrik yang hebat. Karena semua komponen pesawat dibuat di dalam negeri," paparnya.


Tribunnews
0

Pendapatan Seluler Indosat Tumbuh 12,1%

Jakarta - PT Indosat Tbk berhasil mencatat jumlah pelanggan sebanyak 44,3 juta hingga akhir tahun 2010 lalu. Peningkatan 34,3% pelanggan ini diikuti dengan penambahan 1.755 Base Transceiver Station (BTS) baru dalam rangka perluasan bisnis.

Dalam laporan keuangan tahun 2010 yang sudah diaudit, Indosat memaparkan bahwa pendapatan usaha seluler tumbuh 12,1%, meskipun terjadi peningkatan dinamika kompetisi pada kuartal IV. Namun ARPU (average revenue per user) harus turun sebesar 7% terhadap periode yang sama tahun sebelumnya.

Peningkatan lainnya didapat dari margin EBITDA sebesar 2% menjadi 48,6%. Indosat mengklaim program efisiensi biaya yang mereka terapkan jadi faktor pendorong hasil tersebut.

Pembayaran dipercepat atas fasilitas kredit BCA yang sebesar Rp 1,3 triliun, fasilitas kredit DBS Rp 400 miliar dan fasilitas kredit Mandiri Rp 900 miliar.

Pelunasan obligasi USD jatuh tempo 2010 sebesar USD 234 juta, pelunasan awal obligasi USD jatuh tempo pada tahun 2012 sebesar USD 109 juta, dan pembayaran obligasi rupiah jatuh tempo pada tahun 2010 sebesar Rp 640 miliar.

Sehingga secara keseluruhan terjadi penurunan jumlah hutang sebesar 5,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu, jelas Indosat dalam keterangannya, Kamis (24/3/2011).

Di sisi lain, laba Indosat turun menjadi Rp 647,2 miliar di tahun 2010, dari sebelumnya Rp 1,498 triliun lantaran pengaruh menurunnya laba atas kurs, meningkatnya jumlah beban pendanaan, dan peningkatan beban penyusutan dan amortisasi.

Sementara pendapatan perseroan di tahun 2010 naik tipis 5,2% menjadi Rp 19,796 triliun dari tahun sebelumnya Rp 18,824 triliun.

"Selama tahun 2010, kami berfokus dalam menjaga posisi kompetitif kami di pasar dan secara bersamaan terus melakukan penyelarasan terhadap strategi bisnis kami. Hal ini sangat terlihat pada pertumbuhan pendapatan terkonsolidasi sebesar 5,2% dan pertumbuhan EBITDA sebesar 9,7% terhadap tahun 2009 dimana program efisiensi biaya telah meningkatkan EBITDA marjin sebesar 2%," kata Direktur Utama Indosat Harry Sasongko.( ash / rns )


detikInet
0

Guru Melek IT Menuju Pentas Dunia

TEMPO Interaktif, Jakarta - Penggunaan teknologi dalam proses belajar mengajar semakin banyak diterapkan di sekolah-sekolah. Bukan sekedar praktis, kegiatan belajar menjadi lebih menarik, mudah dipahami, dan aman.

Namun, baru segelintir guru yang dapat memanfaatkan teknologi sebagai alat mengajar. Salah satu pengajar yang mampu memanfaatkannya adalah Ari Budiyanto. Guru Komputer dan Multimedia dari Sekolah Dasar Muhammadiyah Condong Catur, Yogyakarta ini mengajak siswa membuat karangan prosa atau puisi untuk menerapkan modul belajar mengetik dengan sepuluh jari.

"Kami mengemas kegiatan pembelajaran komputer dan multimedia menjadi kegiatan yang menarik dan menyenangkan bagi para siswa," kata Ari. Setiap karya yang dibuat akan disimpan dalam bentuk majalah digital di server sekolah dan dapat diakses siswa maupun guru yang memiliki akun. Di jaringan sekolah itu, mereka juga dapat berinteraksi satu sama lain, seperti memberikan komentar dan penilaian terhadap hasil karya temannya.

Inovasi itulah yang mengantarkan Ari untuk mewakili Indonesia dalam ajang tingkat dunia di World Wide Innovative Education Forum yang berlangsung November mendatang. Forum itu merupakan kelanjutkan dari acara Regional Innovative Education Forum tingkat Asia Pasifik yang diselenggarakan Microsoft di Thailand awal bulan lalu.

Academic Program Manager Microsoft Indonesia, Ananta Gondomono mengatakan ada lima guru yang terpilih untuk dapat mengikuti forum inovasi pendidikan tingkat regional itu. Mereka adalah Ari Budiyanto, Siti Maftukah (guru SDN Ngabean, Yogyakarta), Muhammad Zulham (guru SMPN Sedayu , Yogyakarta), Anastasia Putriandi Djuana (guru SMAK 1 Penabur, Jakarta), dan Rima Artha Manurung (guru SMAN 61, Jakarta).

"Kami harap mereka mampu mendorong pemanfaatan teknologi informasi dan komukasi dalam proses pengajaran dan pembelajaran," kata Ananta. Apabila setiap guru dapat menerapkan teknologi informasi di sekolah-sekolah, Ananta berharap ke depannya tak ada lagi kesenjangan kualitas pendidikan antara kota besar dengan daerah pedalaman.[Rini K ]


TEMPOInteraktif
0

Menelepon Tanpa Pulsa Lewat BlackBerry

JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana peluncuran BlackBerry Mobile Voice System (MVS) ancam provider telepon lokal. Pasalnya, dengan aplikasi ini, semua orang dapat menelepon melalui BlackBerry-nya tanpa pulsa.

Hal ini diungkapkan Joegianto, pengamat IT, yang hadir dalam Press Conference BlackBerry Business di Garden Terrace 4 Season Hotel, Kuningan, Jakarta, Rabu (23/3/2011).

Joe menjelaskan, sistem yang digunakan adalah PABX, seperti yang biasa digunakan oleh hotel-hotel atau kantor-kantor. PABX menghubungkan satu pesawat telepon dengan pesawat telepon lainnya dengan nomor extension.

"Nantinya perusahaan bisa menelepon karyawannya di mana saja lewat aplikasi wireless, bukan pulsa lagi. Bisa bangkrut provider telepon lokal kita," tegasnya.

Namun, Oliver Pilgerstrorfer, Senior PR Manager BlackBerry Southeast Asia, belum bisa memastikan kapan MVS masuk ke Indonesia.


KOMPAS

0

BRTI Selidiki Penjualan Database Kartu Kredit di Kaskus

JAKARTA--MICOM: Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) akan menyelidiki penjualan database nasabah kartu kredit di situs jual beli Kaskus.

Database nasabah sebelumnya diduga dibocorkan operator telekomunikasi atau bank untuk memasarkan produk-produk seperti Kredit tanpa Agunan (KTA) dan kartu kredit.

"Saya malah belum tahu. Tolong kasih saya link-nya. Akan diselidiki dulu kebenarannya apakah penjualan database itu benar atau penipuan," kata Anggota BRTI Heru Sutardi via telepon, Rabu (23/3).

Heru enggan berspekulasi tentang penjualan database yang mengklaim juga mengetahui jumlah uang di rekening nasabah.

Tentang kasus beberapa waktu lalu di mana data 25 juta pelanggan telekomunikasi diduga dibocorkan, ia menjelaskan, tidak ada indikasi pembocoran.

"Tidak ada indikasi pembocoran. Kami menduga, database konsumen disebarkan pihak ketiga. Kayak di mal, kalau bayar pakai kartu kredit, kan ditanya macam-macam. Kuis, kirim kupon, kan harus isi macam-macam."

Heru menyatakan, penyelidikan hingga kini masih berlangsung. BRTI menyelidiki operator-operator telekomunikasi. Sedangkan, Bank Indonesia (BI) menyelidiki bank-bank. Sejauh ini, belum ada operator telekomunikasi atau bank yang diduga membocorkan database para nasabah.

Dalam situs jual beli nasional www.kaskus.us, ditemui thread yang menjual database nasabah kartu kredit.

Yang menghebohkan lagi, thread tersebut menawarkan database nasabah yang memiliki tabungan di atas Rp 500 juta.

"Gann...ane jual database orang2 yg punya kartu kredit n tabungan di atas 500 juta..... harga ane dijamin paling murah se kaskus...boleh dibandingkan ama lapak sejenis yg ada..."

Demikian yang ditulis oleh newbie.bangetzz (NB) seperti tertera pada thread jual beli kaskus pada Rabu (23/3). (*/OL-9)


MediaIndonesia
0

50% Data Telkomsel Kontribusi Pengguna Jabotabek

JAKARTA - Telkomsel percaya bahwa industri kini telah memasuki layanan mobile lifestyle dimana kebutuhan pelanggan akan layanan data semakin tinggi khususnya di ibukota.

Daerah ibukota merupakan wilayah yang masuk cakupan Telkomsel Area II, yang terdiri dari wilayah Jabodetabek Jabar. Area ini pun mengupayakan peningkatan penggunaan layanan data melalui penambahan infrastruktur.

"Saat ini infrastruktur BTS 3G atau node B Telkomsel di Area II telah mencapai 2.500 unit. Tahun ini kami tambah lagi menjadi 500 unit menjadi 3.000 unit. Total jumlah BTS 3G di seluruh wilayah cakupan Telkomsel sendiri sekira 8.000 unit saat ini," ujar Venusiana Papasi, Vice President Telkomsel Area II

Dalam data yang diterima Okezone, Rabu (23/3/2011), keseriusan Telkomsel di ranah Broadband ini juga dibuktikan dengan alokasi Capex 2011 untuk broadband yang sebesar 60 persen. Total pengguna data Telkomsel sendiri telah mencapai 24 juta pelanggan. Dari angka tersebut, dikatakan Venusiana, sekira 50 persennya berasal dr pengguna data di Area II. Total pelanggan di Area II sendiri saat ini telah mencapai 23 juta dengan sekira 14 persennya berasal dari Jabodetabek saja.

"Kami memang fokus pada broadband, namun tidak melupakan juga peningkatan di infrastruktur 2G-nya. Tahun ini ada penambahan sekira 200 unit BTS di Jabotabek Jabar, meski BTS tersebut kami fokuskan untuk Voice saja," ujar Venusiana.

Selain itu komitmen untuk memberikan pelayanan data tidak hanya melalui peningkatan jaringan tapi juga berbagai produk dan device terkini, serta paket-paket internet murah mulai dari Rp 5.000 perhari. Respon positif dari pelanggan juga terlihat dari pertumbuhan pelanggan layanan data khususnya di Jabotabek Jabar yang pemakaiannya (usage) meningkat sekitar 300 persen dibanding tahun lalu, dengan daily payload mencapai 18 Terra Byte.

Selain coverage jaringan 3G yang hadir di 170 kota dan HSDPA/HSPA/HSPA+ di 25 kota, Telkomsel merupakan operator pertama di dunia yang meluncurkan solusi End to End Quality of Service untuk layanan data di jaringan 3G/HSDPA/HSPA/HSPA+. Dengan solusi ini, pelanggan kartuHALO memiliki privilege kecepatan akses dan prioritas lebih tinggi di jaringan data.

"Lebih dari itu Telkomsel merupakan operator pertama di Indonesia yang meluncurkan teknologi HSPA+ 21 Mbps secara live di network, bukan di laboratorium uji coba," tambahnya.

Dalam hal kenyamanan komunikasi pelanggan saat berada di luar negeri juga tetap terjamin karena Telkomsel telah bermitra dengan lebih dari 235 mitra data roaming di 119 negara di seluruh belahan dunia serta menyediakan bandwith internasional 11 GBps

Coverage yang luas serta kualitas jaringan yang baik menjadi esensial dalam hal penggunaan device dan smartphone mobile lifestyle terkini, contohnya: iPhone 4, iPad, dan Android, karena secara prinsip, mobile device tersebut akan terasa manfaat atau kehebatan fitur dan aplikasinya setelah terhubung ke internet khususnya broadband. Jadi apapun devicenya pastikan memilih operator dengan coverage dan kualitas jaringan yang baik, tegas Venusiana.

Telah menjadi nature di industri berbasis teknologi khususnya selular bahwa bahwa ibukota merupakan epidemik dari produk maupun layanan terkini. Sebagai contoh pengguna iPhone Telkomsel di Jabotabek Jabar saja mencapai 60.000, sedangkan secara nasional tercatat 120.000. Untuk pengguna tablet iPad di Jabotabek Jabar mencapai 8.700 dan 14.500 nasional, sedangkan smartphone Android di Jabotabek Jabar tercatat 25.700 dan 60.500 nasional.

"Khusus untuk pengguna layanan BlackBerry yang berjumlah 700.000 di Jabotabek Jabar dan 1,4 juta nasional, kami telah meningkatkan kenyamanan akses dengan memperbesar kapasitas bandwidth layanan BlackBerry-nya ke server milik Research In Motion dari 1.2GBps menjadi 1.4 GBps," papar Venusiana.(tyo)


Okezone
0

Geolog: Kawasan Barat dan Selatan Indonesia Rawan Tsunami

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA - Geolog ITS Surabaya Dr Amien Widodo menyatakan, kawasan pantai barat Sumatera dan pantai selatan Jawa-Bali-Nusa Tenggara-Kepulauan Maluku-Maluku Utara, pantai utara dan timur Sulawesi, serta pantai utara Papua merupakan kawasan yang rawan tsunami. "Itu karena kawasan-kawasan itu terletak di kawasan tektonik aktif seperti di Jepang, karena itu kita dapat belajar pada Jepang tentang cara siaga tsunami," katanya kepada ANTARA di Surabaya, Selasa, menanggapi pelajaran penting dari tsunami dan ledakan reaktor nuklir di Jepang.

Menurut peneliti bencana dari ITS Surabaya itu, Jepang merupakan negara yang rawan tsunami dan gempa karena terletak di kawasan geologi tektonik aktif yaitu di kawasan tumbukan lempeng Eurasia dan lempeng Pasifik dengan jarak tumbukan lempeng kurang dari 100 kilometer.

"Indonesia juga rawan tsunami di kawasan barat Sumatera dan selatan Jawa, Nusa Tenggara, Maluku, serta utara Papua, karena ditekan oleh tiga lempeng/kulit bumi aktif yaitu lempeng Indo-Australia di bagian selatan, lempeng Euro-Asia di bagian utara dan Lempeng Pasifik di bagian Timur," paparnya.

Selain itu, sejumlah daerah di Indonesia juga terletak dekat dengan zona patahan aktif yakni daerah sepanjang Bukit Barisan di Pulau Sumatera, Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Pulau Sulawesi, Kepulauan Maluku, dan Pulau Papua.


Republika
0

Ekohidrologi Bisa Jadi Solusi Atasi Krisis Air

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kepala Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia Prof Dr Lukman Hakim mengatakan ekohidrologi adalah solusi permasalahan krisis air yang menghantui Indonesia. "Ekohidrologi menemukan solusi permasalahan ketimbang hanya terfokus secara eksklusif pada masalah teknis," kata Lukman Hakim dalam konferensi pers terkait peringatan Hari Air Sedunia yang diadakan bersama dengan Unesco di Jakarta, Selasa.

Lukman menjelaskan, ekohidrologi adalah ilmu integratif baru yang melibatkan pencarian solusi bagi isu seputar air, manusia dan lingkungan. Pendekatan yang dilakukan adalah mengelola sumber daya air dan biodiversitas dalam satu kesatuan. Meskipun ketersediaan air di Indonesia melimpah, namun secara kualitas tidak semuanya memenuhi kriteria air bersih dan sehat yang layak dikonsumsi. Saat ini separuh dari penduduk belum mengkonsumsi air bersih.

Deputi Ilmu Pengetahuan Kebumian LIPI, Herry Harjono, mengatakan, ekohidrologi semuanya dilihat dengan ekosistem yang ada di sekitarnya atau dalam satu kesatuan. Ditambahkannya, saat ini Indonesia memiliki pusat penelitian ekohidrologi di bawah Unesco yaitu di LIPI yang nantinya akan memberikan masukan-masukan kepada pengambil keputusan.

Menteri Pekerjaan umum Djoko Kirmanto menyatakan, salah satu upaya ekohidrologi adalah mendaur ulang air buangan atau air limbah sehingga dapat digunakan kembali seperti yang dilakukan Singapura.

Saat ini kita sudah punya teknologinya seperti di Bali. Air buangan dikumpulkan dalam suatu waduk dan airnya diproses. Air ini kualitasnya jauh lebih baik dibandingkan air sungai yang biasa kita konsumsi," kata Djoko.

Permasalahan saat ini adalah, masyarakat belum bisa menerima air buangan untuk dikonsumsi kembali. Diharapkan air limbah nantinya akan diproses dan digunakan untuk kegiatan lain sebelum dikonsumsi.


Republika
0

Bikin Event Dunia, ID-SIRTII Bangkit dari Mati Suri?

Jakarta - Indonesia berencana menggelar APCERT Annual General Meeting di Bali pada Maret 2012 mendatang. Tentu saja ini event yang pastinya bisa mengangkat nama Indonesia di mata internasional.

Namun apakah Tanah Air yang diwakili ID-SIRTII dan ID-CERT mampu menggelar ajang bergengsi tersebut? Terlebih, sebelumnya ID-SIRTII sempat dikabarkan mati suri lantaran tak ada pasokan dana untuk kegiatan operasional mereka.

Menurut Wakil Ketua Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure (ID-SIRTII), M. Salahuddien, untuk masalah pendanaan tentunya terbuka kerjasama dan sponsorship. Sementara APCERT Secretariat sendiri juga memiliki anggaran untuk itu.

Lalu bagaimana dengan kontribusi pendanaan dari ID-SIRTII? "Dari ID-SIRTII sudah dianggarkan juga oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk penyelenggaraan seperti tempat dan akomodasi sebagian," jelas pria yang biasa disapa Didin Pataka ini kepada detikINET, Rabu (23/3/2011).

ID-SIRTII di awal tahun ini memang sempat digoyang isu tidak sedap. Yakni terkait lumpuhnya aktifitas tim pengawas internet Indonesia itu lantaran sudah tak punya lagi sumber daya.

"ID-SIRTII sudah tidak punya staf, tidak punya bandwith, tidak punya link buat monitor, dan tidak punya manajer. Praktis seperti awal tahun 2008," tukas, salah satu sumber detikINET kala itu.

Kabar lumpuhnya ID-SIRTII ini bahkan sampai ke telinga anggota dewan di Senayan. Mereka pun berencana untuk melakukan inspeksi ke markas ID-SIRTII sekaligus mendesak Kominfo untuk menghidupkan lagi lembaga yang diketuai oleh Richardus Eko Indrajit tersebut.

Namun kini, ID-SIRTII sepertinya mulai bangkit kembali dari mati surinya. Tak tanggung-tanggung, pertemuan tahunan APCERT -- organisasi tempat ID-SIRTII bernaung --siap mereka gelar pada Maret 2012 mendatang di Bali.

Pihak ID-SIRTII pun optimistis acara tersebut tak akan dihadang masalah pasokan dana, layaknya kegiatan operasional mereka sebelumnya.

"Masalah yang kemarin (dana tersendat-red.) tinggal soal waktu saja karena memang mau tak mau harus mengikuti proses reorganisasi. Harapan kita tahun depan model anggaran kita diperbaiki mekanismenya dan diperkuat dasar regulasinya supaya tidak selalu telat," harap Didin.

Pun demikian, ia menandaskan, anggaran penyelenggaraan sebagai tuan rumah APCERT Annual General Meeting ini nantinya akan dilaksanakan oleh event organizer yang dipilih melalui mekanisme lelang terbuka Kominfo.( ash / rns )


detikInet
0

Indonesia Naik Tingkat di APCERT

Jakarta - Status keanggotaan Indonesia dalam Asia Pacific Computer Emergency Response Team (APCERT) naik satu tingkat. Setelah sebelumnya baru berstatus general member, kini Tanah Air sudah diangkat sebagai full member.

Artinya, dengan status baru tersebut, Indonesia berhak dipilih sebagai pengurus alias steering committee atau sebagai ketua APCERT sekalipun.

Hanya saja, dikatakan Wakil Ketua ID-SIRTII, M. Salahuddien, Indonesia untuk tahun ini membuang peluang lantaran tidak mengajukan kesempatan untuk jadi pengurus.

Rekam jejak Indonesia di APCERT pada tahun 2008-2009 sejatinya masih sebatas sebagai observer. Kemudian naik setingkat di tahun berikutnya, 2009-2010, menjadi general member.

"Baru sekarang full member, sebenarnya sudah diproses sejak tahun 2010, tapi pengumuman formal memang biasanya di acara Annual General Meeting," tukas pria yang biasa disapa Didin Pataka ini kepada detikINET, Rabu (23/3/2011).

Saat ini, APCERT tengah menggelar APCERT Annual General Meeting yang dilangsungkan di Pulau Jeju, Korea Selatan. Dalam partisipasinya, Indonesia diwakili oleh ID-SIRTII dan ID-CERT.

Menurut Didin, yang juga tengah berada di acara tersebut, APCERT memiliki role yang kuat dalam membantu negara-negara di kawasan Asia Pasifik untuk membangun lembaga-lembaga terkait keamanan informasi seperti CERT dan mendorong inisiatif menciptakan awareness pada publik serta regulasi dari pemerintah melalui kerjasama, sharing informasi serta pengetahuan.

"Dalam 5 tahun terakhir, APCERT berkonsentrasi di dalam masalah establishment sehingga kini sudah terdaftar 27 tim dari 18 negara, 19 full member termasuk ID-SIRTII dan ID-CERT dan 8 general member baru," jelasnya.

Mulai tahun lalu, APCERT meningkatkan aktivitasnya dengan tujuan memperluas peran setiap tim di negara-negara anggota untuk lebih berkontribusi pada masalah keamanan informasi seperti cybercrime dan kerjasama penanganan insiden sehingga banyak drill test serta workshop dilakukan.

"Jadi intinya, setelah dibantu mendirikan, kini saatnya berperan seluas-luasnya. Kita terbantu sekali dalam forum APCERT ini jadi tahu bagaimana seharusnya lembaga seperti ID-SIRTII dijalankan," Didin menandaskan.

Selain itu, Indonesia juga baru saja diangkat sebagai full member OIC-CERT yaitu CERT untuk negara-negara anggota konferensi Islam OKI dan Forum for Incident Response & Security Teams (FIRST). Yaitu komunitas dunia untuk keamanan informasi.( ash / fyk )


detikInet
0

Melindungi Gedung dari Penyusup

TEMPO Interaktif, Jakarta - Maraknya teror bom dan kiriman paket bom yang terjadi akhir-akhir ini sering kali menimbulkan kesulitan tersendiri bagi pihak berwajib untuk mengungkapnya. Ini lantaran tak semua bangunan maupun lokasi publik dilengkapi dengan sistem keamanan yang mumpuni.

“Kontrol akses ke gedung sangat diperlukan sehingga waktu terjadi apa-apa kita tahu siapa saja yang masuk ke gedung,” kata Kepala Bagian Pembinaan Operasi Biro Operasi Polda Metro Jaya AKBP Yehu Wangsajaya di Jakarta beberapa waktu lalu.

Kontrol akses ke sebuah lokasi atau gedung membutuhkan solusi yang menyeluruh, bukan sekadar kamera CCTV yang dianggap sebagai fitur standar. PT Datascrip telah menggandeng KABA dan CEM Systems dari Tyco Security Products untuk menyediakan solusi keamanan yang menyeluruh.

Kontrol keamanan sudah dimulai dengan pemberian kartu pintar bernama DESFire bagi setiap orang yang akan memasuki gedung. Kartu ini sudah harus dipakai sejak memasuki portal atau gerbang serta memasuki pintu gedung dan berbagai ruangan di dalamnya.

Kartu pintar itu dapat terhubung dengan pembaca kartu CEM AC 2000 Lite sPass dan mesin database eDCM 350 tanpa perlu menyentuhkannya (contactless). Kartu ini akan terhubung dengan frekuensi 13,56 MHz.

Kartu yang bisa dipakai untuk 28 macam aplikasi itu (termasuk untuk pembayaran makan) tak bisa dikloning sembarangan. Pembaca kartu akan mengenalinya. Sedangkan mesin database dilindungi enkripsi dan mampu memvalidasi kartu secara offline.

eDCM 350 bisa digunakan untuk 200 ribu kartu. Satu mesin eDCM 350 mendukung dua pembaca kartu sPass di dua pintu yang berbeda atau satu pintu saja sebagai akses keluar masuk.

eDCM dan sPass bisa terhubung melalui kabel serial atau berbasis Internet (Internet protocol). Keduanya juga dapat terhubung dengan perangkat keamanan lain, seperti kamera CCTV.

Adapun KABA menyediakan sistem akses fisik bernama Half Height Sensor Barrier. Perusahaan ini juga memiliki akses fisik, seperti tripod barrier dan full height barrier untuk keamanan paling tinggi.

Sebelum membuka, Half Height Sensor Barrier akan memverifikasi kartu pintar milik pengguna. Bila akses diterima, delapan sensor di sepanjang hand-rail akan bekerja memindai pergerakan pengakses. Selain penanda untuk membuka dan menutup daun pintu, sensor ini menghindarkan benturan antara pengakses dan daun pintu.

Sistem KABA memiliki fitur anti-passback. Artinya, pengakses tak bisa lalu-lalang seenaknya atau memberikan kartu pintar kepada pengakses lain yang belum terdaftar dalam sistem pengelolaan pengunjung.

Richard Bryant, Managing Director KABA, mengatakan pendirian sistem akses fisik itu sudah dilakukan sejak masa konstruksi. Mereka biasanya sudah bekerja sama dengan arsitektur bangunan dalam mengimplementasikan sistem akses masuk tersebut.

Akses fisik yang terkontrol, menurut Bryant, biasanya diterapkan di bangunan yang terhubung dengan pusat transportasi dan keramaian publik, seperti restoran dan stasiun kereta bawah tanah.

Akses fisik itu juga dapat terhubung dengan lift, sehingga sesaat setelah kartu pintar digesek, tak hanya pintu yang terbuka, tapi juga langsung mengarahkan pengunjung ke lift.

Material daun pintu akses fisik ini biasanya terbuat dari polikarbonat transparan. “Supaya bisa dilihat oleh petugas keamanan,” kata Bryant. Adapun material untuk penopang pintu adalah baja stainless. Motor penggerak pintu adalah buatan Jerman yang daya tahannya tinggi.

KABA dan CEM telah mengimplementasi sistem kontrol masuk itu di beberapa gedung perkantoran dan bandara di Indonesia. Namun memang belum sampai menyeluruh di kawasan transportasi publik, seperti terminal bus, stasiun kereta api, dan keseluruhan bandara.

Menurut Yehu, sudah saatnya memang gedung-gedung di Indonesia dan lokasi-lokasi vital dan transportasi publik mengadopsi sistem keamanan seperti itu. “Kepolisian sudah mengirimkan surat kepada presiden untuk minimal mengeluarkan Peraturan Presiden supaya obyek vital memiliki standar keamanan,” katanya.[DEDDY SINAGA]


TEMPOInteraktif
0

Provider Tri Tawarkan Blog Suara

TEMPO Interaktif, Jakarta - Pelanggan provider telekomunikasi Tri (3) kini mempunyai pilihan konten jejaring sosial dengan layanan berbasis suara, namanya Tri Celoteh.

Layanan ini merupakan blog yang dimunculkan dalam mode suara.

Head of Marketing Tri, Mustafa Kapasi, mengatakan dengan layanan blog suara ini terkoneksi dengan jejaring sosial dan bisa dimutakhirkan melalui suara.

“Layanan ini memudahkan pelanggan mengembangkan jejaring sosial sekaligus mengekspresikan diri,” ujar Mustafa dalam siaran persnya.

Pelanggan pun bisa menggunakan layanan untuk mendekatkan diri dengan selebritas idola, misalnya.

Caranya, seperti layaknya media jejaring sosial dalam format tulisan atau foto, layanan ini mempunyai fasilitas untuk mengikuti (follow).

“Mereka bisa mendengarkan apa yang mereka tuangkan di blog suara milik idolanya itu, semudah menjadi follower Twitter” ujar Mustafa.

Dia juga menjelaskan Tri Celoteh ini akan ternotifikasi di status Facebook dan Twitter pengguna. Sehingga follower atau teman di jejaring sosial pun bisa langsung mengakses hal yang sama.

Teman atau follower ini bisa mengakses blog suara ini dengan menghubungi 142 dan memilih angka 1 untuk memperbarui blog suara dari nomor Tri.

Para pelanggan bisa mengikuti beberapa artis seperti grup band Wali, Zivilia, AudioJet, dan Republik.

Rencananya Tri akan mengembangkan ke beberapa selebritas lainnya. Untuk mendapatkan Tri Celoteh ini tak perlu ponsel canggih.

“Hampir semua tipe ponsel bisa digunakan selama mendukung fitur panggilan,” ujarnya.

Untuk mengaktifkannya pelanggan bisa menghubungi 142, membuat profil dan celotehnnya. Setelah itu pelanggan akan menerima SMS notifikasi yang berisi blog ID celoteh dan password.

Tri mengenakan tarif berlangganan Rp 599 per hari dan Rp 50 per hari untuk mengikuti blog suara.[DIAN YULIASTUTI]


TEMPOInteraktif
0

Tifatul: Silakan BIN Awasi Jejaring Sosial

Jakarta (ANTARA News) - Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mempersilahkan Badan Intelejen Negara (BIN) untuk mengintai atau mengawasi aktivitas di situs jejaring sosial yang ada.

"Karena pada prinsipnya jejaring sosial terbuka bagi siapa saja," katanya, di sela-sela pembukaan Dialog Pertahanan Internasional Jakarta, Rabu.

Tifatul mengatakan, situs jejaring sosial yang diminati masyarakat saat ini memuat data dan informasi yang lengkap mengenai seseorang.

"Selain sebagai alat publikasi diri, sarana jejaring sosial dapat dimanfaatkan setiap orang untuk mendapatkan informasi, termasuk badan intelejen negara sekali pun," ujarnya.

Ia menambahkan, siapa saja bisa mengakses data dan informasi seseorang melalui jejaring sosial. "Itu kan bersifat terbuka, jadi tidak perlu diintai juga sudah bisa diintai," tutur Tifatul.

BIN berencana mengawasi ketat situs jejaring sosial seperti "Facebook" dan "Twitter".

Kepala BIN Sutanto menyebut, pengawasan terhadap situs jejaring sosial dilakukan BIN untuk mendapatkan informasi mengenai pihak pihak yang diduga subversif.(T.R018/ (R018/C004/S026)



ANTARAnews
0

Karat Hijau Atasi Limbah Nuklir

KOMPAS.com - Siapa menyangka, biang karat yang selama ini dianggap merugikan ternyata bisa sangat bermanfaat bagi lingkungan. Contohnya karat hijau (green rust) pada beton bertulang.

Para ilmuwan menghabiskan waktu bertahun-tahun untuk mencegah pembentukan karat hijau pada beton bertulang karena dianggao masalah. Namun, hasil penelitian menunjukkan bahwa karat hijau tersebut bisa berguna untuk mengatasi limbah nuklir.

Karat hijau adalah lumpur mengandung besi yang belum sepenuhnya berkarat. Karat hijau memiliki defisit elektron sehingga sangat mudah bereaksi dengan substansi lainnya termasuk polutan umum.

Bo Christiansen dari Universitas Copenhagen mengatakan, karat hijau dengan kereaktifannya bisa membantu mengungkung limbah neptunium, produk samping dari reaktor uranium yang memiliki paruh waktu lebih dari 2 juta tahun.

Dalam penelitiannya, limbah tersebut diletakkan dalam saluran berbahan besi dan tembaga yang diletakkan dalam air. Permukaan saluran tersebut dilapisi karat hijau untuk memastikan limbah tak bocor ke air di luar ketika kontainer rusak.

Penelitian Christiansen mengungkap bahwa karat hijau tersebut mampu mengisolasi neptunium di fasilitas Swedish Nuclear Fuel and Waste Management di Okskarshamn di pantai timur Swedia dan Karlsruhe Institute of Technology di Jerman.

"Hasil studi kami menunjukkan bahwa pengungkungan limbah radioaktif bisa dibuat menjadi lebih aman jika pengungkungnya diletakkan di tempat di mana karat hijau bisa terbentuk," kata Christiansen.

Ia menjelaskan, karat hijau tidak cepat membersihkan polutan jika polusi terjadi. Namun, percobaannyamenunjukkan bahwa alam bisa membersihkan dirinya sendiri. Bahkan jika polusi melibatkan bahan seserius neptunium.

Hasil penelitian Christiansen dipublikasikan dalam jurnal Geochimica et Cosmochimica Acta bulan ini. Sekedar diketahui, neptunium bisa mengancam kesehatan dalam jangka waktu jutaan tahun lamanya.


KOMPAS

0

Indonesia-China Produksi Rudal Bersama

Peluncuran Rudal C-802 dari KRI Layang-805 (foto TNIAL)

Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia dan Republik Rakyat China sepakat untuk meningkatkan kerja sama pertahanan termasuk produksi bersama peluru kendali.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Brigjen TNI I Wayan Midhio di Jakarta Selasa mengatakan, penjajakan produksi bersama rudal itu telah dilakukan kedua pihak.

Ditemui usai menghadiri penandatangan nota kesepahaman kerja sama teknis pertahanan RI-China ia mengatakan, Indonesia telah menggunakan rudal C-802 buatan Negeri Panda itu untuk mempersenjatai beberapa kapal perangnya.

"Kedepan kita sepakat untuk memproduksi bersama rudal tersebut, yakni dengan menggandeng PT Pindad," ujarnya.

Penandatanganan nota kesepahaman dilakukan Wakil Menhan Sjafrie Sjamsoeddin dan Kepala Badan Pengembangan Teknologi dan industri nasional pertahanan China, Chen Qiufa.

Nota kesepahaman itu mencakup lima poin yakni pengadaan alat utama sistem persenjataan tertentu yang disepakati kedua pihak dalam kerangka "G to G".

Kedua, alih tekonologi peralatan militer tertentu yang antara lain mencakup perakitan, pengujian, pemeliharaan, modifikasi, up grade dan pelatihan.

Tiga poin lainnya adalah kerja sama produk peralatan militer tertentu, pengembangan bersama peralatan militer tertentu serta pemasaran bersama dalam dan di luar negara masing-masing, kata I Wayan Midhio.(R018/S026)


ANTARAnews
0

Tim UGM: Teknologi Nuklir Relatif Aman

Ilustrasi PLTN

YOGYAKARTA, KOMPAS.com
Energi nuklir merupakan jawaban bagi kemungkinan terjadinya krisis energi di Indonesia pada masa depan. Selain bahan baku yang masih melimpah dan efisien, teknologi tersebut relatif aman.
Teknologinya sudah ada. Indonesia memiliki banyak pakar nuklir. Bahan baku juga melimpah.
-- Dr Hanan Widiharto, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik UGM

Dr Hanan Widiharto mewakili tim prodi Teknik Nuklir, Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik Universitas Gajahmada, Yogyakarta, Selasa (22/3/2011), mengatakan bahwa kebutuan energi listrik Indonesia saat ini adalah 30.000 megawatt.

Dari kebutuhan tersebut, baru 60 persen yang terpenuhi. Akibatnya, banyak daerah di Indonesia yang belum terjangkau listrik. Jika mengacu pada visi Indonesia 2025, kebutuhan energi yang dibutuhkan, baik untuk penerangan, maupun pengembangan industri, mencapai 100.000 megawatt.

Jika mengandalkan sumber energi di luar nuklir, pemenuhan kebutuhan tersebut akan sulit dipenuhi. Hanan Widiarto menuturkan, secara teoretis, Indonesia memiliki potensi energi geotermal sebesar 27.000 megawatt.

Namun, jika direalisasikan, maka kemungkinan yang diperoleh hanya 9.000 megawatt. Untuk sumber energi hidro, Indonesia memiliki potensi sekitar 30.000 megawatt. Namun jika direalisasikan, sumber ini kemungkinan hanya akan menghasilkan energi setara 10.000 megawatt.

Sementara itu, jika memanfaatkan energi matahari, selain mahal dalam hal investasi, dibutuhkan sel surya seluas 20 kilometer persegi untuk memperoleh energi sebesar 1.000 megawatt.

Jika yang akan dikembangkan adalah bioenergi, maka untuk mendapatkan energi sebesar 1.000 megawaat setidaknya dibutuhkan lahan untuk penanaman bahan baku seluas 300 kilometer persegi.

Lain halnya jika kita memanfaatkan teknologi nuklir. Untuk memperoleh energi sebesar 1.000 megawatt, cukup dibutuhkan 1 unit reaktor nuklir. "Teknologinya sudah ada. Indonesia memiliki banyak pakar nuklir. Bahan baku juga melimpah. Yang dibutuhkan adalah sosialisasi dan pendidikan kepada masyarakat tentang bagaimana hidup berdampingan dengan nuklir," kata Hanan Widirto.


KOMPAS