Wednesday 5 September 2012

Markas BUMN di Irak, Ini Para Peminatnya

 Menteri BUMN Dahlan mengaku tertarik membuka markas BUMN di Irak.

Usai mencanangkan pembangunan markas Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Myanmar, Menteri BUMN Dahlan Iskan mulai melirik negara yang baru saja menghadapi pergolakan, Irak. Pemicunya, konsumen dari Irak dan Uganda ternyata menyukai produk senjata asal Indonesia.
Masuknya radar Irak sebagai pangsa pasar baru untuk produk barang dan jasa dari perusahaan pelat merah sebetulnya sudah lama diketahui.

Dari catatan VIVAnews, sedikitnya terdapat lima BUMN yang dikabarkan mulai mengincar proyek-proyek di negara yang pernah dipimpin Saddam Hussein itu. Kelima BUMN yang tergabung dan Indonesia Incorporated itu adalah:

 1. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN)

Kepala Divisi BBM dan Gas PLN, Suryadi Mardjoeki, pernah menyatakan, perusahaan dapat berkontribusi untuk pembangunan di Irak yang sangat menjanjikan. Salah satu bidang yang dibidik adalah proyek berkaitan operasi dan perawatan pembangkit listrik.

 2. PT Pertamina

Pertamina sebetulnya telah mempunyai satu blok di Irak yang masih berhenti eksplorasinya, karena situasi di Irak yang belum kondusif.

Direktur Utama Pertamina, Karen Agustiawan, menyatakan Pertamina telah masuk ke Irak sejak 2002 dengan mendapat Blok 3-Western Dessert. Namun, eksplorasi blok ini terhenti karena invasi Amerika Serikat ke Irak.

Selain Blok 3-Western Dessert, Pertamina juga mengincar pengoperasian lapangan Tuba di Irak.

Langkah Pertamina masuk ke Irak tampaknya tak terlalu sulit. Deputi Perdana Menteri Bidang Energi Republik Irak, Hussain Al-Shahristani, pada Juni lalu pernah menawarkan Pertamina untuk berinvestasi di lapangan-lapangan migas di negaranya, khususnya lapangan minyak super raksasa.

Untuk gas, Irak menawarkan tiga lapangan, yaitu Akkas, Mansuriyah, dan Siba. Rencananya, gas yang dihasilkan untuk pembangkit listrik dan industri petrokimia.

Sementara itu, untuk minyak, Irak menawarkan lima lapangan super raksasa, salah satunya adalah lapangan Majnoon. Majnoon merupakan salah satu lapangan super besar dengan cadangan 39 miliar barel dan diproyeksikan dapat memproduksi 1,8 juta barel per hari.

 3. PT Wijaya Karya Tbk

Kendati masih rencana, perusahaan konstruksi pelat merah ini pernah mengungkapkan adanya ketertarikan dari Irak agar Wijaya Karya membangun pabrik beton di negaranya. Bahkan, delegasi Irak pernah menyempatkan diri melihat pabrik beton milik Wijaya Karya.

Dengan teknologi yang dikuasai Wijaya Karya, BUMN karya ini mengaku siap membangun pabrik semacam itu di Irak. Namun, pabrik itu nantinya akan menjadi milik Irak setelah Wijaya Karya menjualnya.

 4. PT Hutama Karya

Sama seperti Wijaya Karya, perusahaan pemerintah ini juga bergerak di bidang konstruksi. BUMN ini diperkirakan juga tertarik berinvestasi di negara kawasan Timur Tengah.

 5. PT Adhi Karya Tbk

Walaupun mengutarakan niatnya hengkang dari aktivitas investasi di Timur Tengah, Adhi Karya termasuk salah satu BUMN yang pernah memiliki banyak proyek di kawasan kaya minyak itu.

Beberapa proyek Adhi Karya di Timur Tengah antara lain pembangunan rumah susun hak milik (rusunami) di Libya, pembangunan perumahan di Arab Saudi, dan pengembangan kawasan tambang di Irak.(art)

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...