Monday 24 December 2012

Obat Gosok

Macam-macam Kegunaan Obat Gosok

Macam-macam Kegunaan Obat GosokJakarta Nama berbagai minyak obat tradisional yang beredar di pasar boleh berbeda-beda, tapi cara bekerjanya sama: memesamkan atau menghangatkan. Bahan bakunya beragam, sehingga klaim khasiatnya beraneka rupa. Inilah beberapa jenis minyak yang akrab dan kerap dipakai oleh keluarga di Indonesia.

Minyak Gosok
- Kandungan: minyak kelapa, minyak kayu putih, minyak sereh, minyak lawang, cengkeh, daun lada, jahe, kunyit, lengkuas, temulawak, bawang, daun sirih.
- Khasiat: mengobati keseleo, pegal, otot kaku, sakit pinggang dan punggung, mempercepat penyembuan bengkak karena pukulan atau benturan, mengobati luka bakar, luka khitan, kulit lecet atau luka terkena pisau, meredakan nyeri sendi, sakit gigi, bisul, sakit kepala, kudis, panu, gatal akibat gigitan serangga, muntah, sakit perut, batuk, rematik, bisa untuk minyak pijat.

Minyak Telon
- Kandungan: minyak kelapa, minyak adas, minyak kayu putih.
- Khasiat: memberi rasa hangat pada tubuh bayi karena merangsang pembuluh darah, membantu dan mencegah perut kembung dan masuk angin, mencegah gigitan nyamuk, bisa untuk minyak pijat bayi. Aroma minyak telon juga memberikan rasa tenang (aromaterapi).

Minyak Kayu Putih
- Kandungan: minyak hasil penyulingan daun dan ranting kayu putih.
-Khasiat: menghangatkan tubuh, melemaskan otot, meredakan dan mencegah perut kembung, mual, dan masuk angin, meredakan gatal akibat gigitan serangga. Aromanya memberikan efek menenangkan.

Minyak Gandapura
- Kandungan: minyak hasil penyulingan daun gandapura.
- Khasiat: membantu meredakan nyeri otot dan sendi, encok, rematik, pegal, keseleo, dan nyeri.

Minyak Angin
- Kandungan: minyak kayu putih, minyak gandapura, minyak kamfer, minyak mentol.
- Khasiat: membantu meredakan gejala masuk angin, pusing, mabuk perjalanan, mual, pegal, gatal karena gigitan nyamuk/serangga, bisa untuk aromaterapi.

Ini Khasiat Obat Gosok 

Ini Khasiat Obat GosokSelain dijual ke seluruh Indonesia, minyak gosok Cap Tawon buatan PT Tawon Jaya Makassar juga diekspor ke Singapura, Hong Kong, Malaysia, Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Saban bulan, produksinya mencapai 300 ribu botol. "Racikan awalnya tetap dipertahankan hingga sekarang," kata Eddy Mattualy, Direktur Utama PT Tawon Jaya Makassar, saat ditemui Tempo di rumahnya, pekan lalu.

Racikannya terdiri dari rupa-rupa minyak. Selain minyak kelapa, minyak kayu putih, cengkeh, daun lada, jahe, kunyit, dan bawang, juga ada minyak sereh, minyak lawang, lengkuas, temulawak, dan daun sirih. Semua bahan dimasak, diekstrak, lalu disaring. Klaim khasiatnya sebanyak unsur yang dicampurkan. Misalnya menyembuhkan bengkak, mengobati berbagai macam luka, pegal, nyeri, sakit kepala, gatal akibat gigitan serangga, serta cocok untuk pijat atau urut sehari-hari.

Minyak ini sudah diuji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Itu sebabnya, dalam produk minyak Cap Tawon tertulis POM TR sebagai bukti teregistrasi sebagai obat tradisional. "Sejauh ini minyak obat tradisional tidak bermasalah," kata Bahdar Johan, Deputi Bidang Pengawasan Obat Tradisional, Kosmetik, dan Produk Komplemen BPOM.

Meski demikian, soal khasiat yang diklaim oleh perusahaan Eddy, belum ada yang mengujinya secara medis. Menurut dokter Siswanto, Ketua Komisi Nasional Saintifikasi Jamu di Kementerian Kesehatan, kebanyakan prinsip kerja minyak gosok adalah menghangatkan tubuh sehingga merangsang sirkulasi darah. Rasa hangat didapat, antara lain dari efek penggunaan kayu putih.

Minyak kayu putih memang terkandung dalam banyak minyak gosok, termasuk Cap Tawon. Hasil penyulingan daun dan ranting tanaman kayu putih ini, selain menghangatkan, juga mengandung eukaliptol. Zat inilah yang berkhasiat melemaskan otot dan mencegah perut kembung. Itu mengapa minyak ini—bersama dengan minyak kelapa dan minyak adas—dicampurkan ke dalam minyak telon (telu berarti tiga dalam bahasa Jawa).

Yang menarik, pengobatan dengan menggosokkan ke kulit diadaptasi oleh pengobatan modern. Olesan di kulit terbukti diserap tubuh dan lebih aman dibanding obat minum, yang terkadang memicu masalah di organ pencernaan.

Kementerian Kesehatan mendorong obat tradisional, termasuk yang berbentuk minyak, agar tetap eksis. Produk ini dikategorikan sebagai jamu. Bukti khasiatnya mengacu pada penggunaan secara empiris dan turun-temurun. Namun, agar khasiatnya bisa dijelaskan, upaya mencari bukti ilmiah tentang manfaat dan keamanan jamu perlu dilakukan. Sebab itulah, pada 2010, dibentuk Komisi Nasional Saintifikasi Jamu. "Soal khasiat, kita rasional saja, enggak usah berlebihan," kata Siswanto.

Begini Asal Muasal Minyak Gosok 

Begini Asal Muasal Minyak GosokTidak jelas benar mulai kapan dan dari mana kebiasaan mengoleskan obat gosok muncul. Hanya ada perkiraan, kita mengadopsinya dari budaya Cina. Pengobatan tradisional Cina memang mengenal obat gosok hangat, meski mereka lebih banyak memakai menta sebagai bahan dasar. Ketika sampai di Indonesia, bahan baku diganti, sesuai dengan kekayaan rempah-rempah dan tanaman obat yang kita miliki. Terutama yang memiliki efek hangat, seperti cengkeh, sereh, daun lada, jahe, dan kayu putih.

Zaman berganti, tapi kebiasaan masyarakat kita memakai minyak gosok tak berubah. Itu sebabnya sejumlah perusahaan --bahkan perusahaan internasional-- ikut bermain di ceruk ini. Selain Cussons yang berpusat di London, di pasaran beredar minyak produksi Nyonya Meneer, Konicare, Tresno Joyo, dan sebagainya.

Kebiasaan yang tak berubah itu pula yang membuat obat gosok Cap Tawon, yang rutin dipakai Subekti, lajang 34 tahun, warga Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, bisa bertahan selama satu abad. Pada 6 Desember lalu, perusahaan ini genap berumur 100 tahun.

Minyak Cap Tawon dibuat pertama kali oleh Lie A Liat, pemilik toko obat Boo Loeng, Makassar. Meski Tawon dipakai sebagai merek dagang, bahan bakunya bukan dari tawon atau produk turunannya.

Menurut Eddy Mattualy, Direktur Utama PT Tawon Jaya Makassar, yang juga cucu Liat, pemilihan nama tawon karena binatang ini penuh makna positif, seperti mempunyai ikatan kekeluargaan yang besar dan rukun hidup bersama. Tawon juga memiliki banyak manfaat bagi manusia, antara lain madunya bisa dipakai untuk obat.

Alasan Kenapa Obat Gosok Begitu Digemari 

Alasan Kenapa Obat Gosok Begitu DigemariSeperti umumnya orang Indonesia, Subekti menyukai minyak penghangat tubuh. Hanya, dia sedikit berlebihan. Menjelang tidur, ia membalur seluruh tubuh dengan minyak gosok. Efeknya langsung terasa: badan menjadi hangat, capek dan pegal berkurang, plus nyamuk menjauh.

Karena sudah ketagihan, lajang 34 tahun ini tak mau sehari pun luput dari olesan minyak gosok Cap Tawon asal Makassar itu. Secara berkala, warga Jalan Percetakan Negara, Jakarta Pusat, ini mentransfer uang ke koleganya yang bekerja di Makassar, lalu paket minyak gosok akan dikirim.

Biasanya satu botol untuk sebulan. Agar lebih praktis, isi botol tersebut dituang ke beberapa botol yang lebih kecil, sehingga bisa ditaruh di kantor, rumah, plus di dalam tas. Belakangan, ibu dan kakak Subekti ikut rutin menggunakan minyak gosok tersebut. "Seperti penyakit menular," kata dia sembari terkekeh.

Kebiasaan membalur minyak tradisional juga dilakukan Joko Widodo, Gubernur Jakarta. Bedanya, yang selalu dia bawa adalah minyak kayu putih. Selain melumurkan ke tubuh, mantan Wali Kota Solo ini mengoleskannya ke hidung untuk mencegah pilek. "Senjata saya ya ini, minyak kayu putih. Saya selalu membawa ke mana saja," kata Jokowi, akhir September lalu. Dalam kesempatan berbeda, saat Joko pilek, ia berujar, "Tadi saya lupa membawa minyak kayu putih."

Minyak gosok merupakan obat tradisional yang sudah turun-temurun ada di Tanah Air. Meski hidup di negara tropis, orang Indonesia memang tak bisa lepas dari aneka macam minyak penghangat. Sejak lahir hingga meninggal, minyak seperti itu selalu diandalkan. Ketika bayi, setiap hari kita dilumuri minyak telon. Katanya agar hangat dan tak masuk angin. Ketika tua, minyak ini diharapkan bisa meringankan nyeri karena encok.


Tempo.Co

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...