Friday 28 September 2012

Peneliti Indonesia Temukan Cara Agar Manggis Berbuah Lebih Cepat

http://www.beritasatu.com/media/images//medium/28092012195751.jpg
Buah manggis kaya antioksidan
Dengan tehnik yang disebut "Three in one"

Petani manggis di Indonesia sekarang dapat memanen tanaman buah eksotis dan kaya vitamin ini dua kali lebih cepat dari biasanya, berkat temuan dari seorang ilmuwan dari Institut Pertanian Bogor, Jawa Barat.

Mohammad Reza Tirtawinata, doktor lulusan IPB, adalah yang pertama kali menemukan tehnik yang dia namai “three-in-one” itu. Dengan menanam tiga benih manggis berdekatan sehingga bisa lebih banyak menyerap air dan mineral, Manggis yang akarnya sangat sedikit, bisa bertumbuh lebih baik dan berbuah lebih cepat.

Inovasi baru itu sudah diterapkan di Desa Dayo, Kabupaten Rokan Hulu di  Riau pada awal bulan ini ketika tanaman manggis di desa itu, yang  mendapat kiriman 1000 batang benih manggis dari Balitbu Tropika pada tahun 2007, sudah dapat mengeluarkan buah untuk pertama kalinya pada 4  September 2012.

Harlion Syair, peneliti dari Badan Penelitian Tanaman Buah Tropika (Balitbu Tropika) Kementerian Pertanian, mengatakan selama ini umum  diketahui adalah manggis baru dapat berbuah setelah 10-12 tahun.

“Ini bermanfaat bagi petani karena sangat mendorong dan memacu semangat mereka untuk mengembangkan sektor usaha agribisnis tanaman manggis sekaligus meningkatkan pendapatan mereka,” ujar Harlion dalam keterangannya kepada Beritasatu.com, Jumat (28/9).

Reza sendiri melakukan penelitian selama 6,5 tahun untuk mencari cara percepatan berbuahnya tanaman manggis yang sekaligus menjadi disertasi doktoralnya pada tahun 2003 di IPB.

Reza menemukan bahwa akar tanaman manggis sangat sedikit,  sehingga tidak bisa banyak menyedot air dan pupuk. Akibatnya tanaman ini tumbuh lambat.

Untuk memperbanyak akar tumbuhan, Reza  menanam tiga benih tanaman manggis dalam jarak berdekatan. Ketiganya disatukan, dibiarkan tumbuh menjadi satu namun dengan tiga cabang akar utama, yang dapat menyerap lebih banyak air dan pupuk.

Dengan cara tanam yang disebut Reza sebagai “three-in-one” ini, petani  dapat menghemat 8 hingga 10 tahun waktu tanam.

Sayangnya sosialisasi inovasi itu kepada petani masih rendah sehingga masih sedikit petani yang mau menanam manggis.

“Teknologinya sudah ada, namun masih sedikit petani yang mengetahuinya. Padahal buah ini ini banyak dicari di negara-negara Asia Timur,” ujar Reza sambil menambahkan bahwa ada peluang besar bagi petani manggis Indonesia untuk memasarkan manggis ke kawasan tersebut.

“Hampir tidak ada pesaing Indonesia dalam produksi manggis, kecuali Thailand dan Malaysia,” ujar Reza.

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...