Saturday 6 October 2012

Akhirnya, Anak Jalanan Bisa Menikmati Internet Gratis

HENDRIK, 7 tahun, terlihat serius berselancar di dunia maya. Siswa kelas 3 ini tidak perduli walaupun ruang kelas di Sekolah Anak Jalan (SAJA), Penjaringan Jakarta Utara bersuhu sekitar 37 derajat celcius. Panas dan pengap ruangan yang berukuran 4x5 meter persegi ini tidak menjadi penghalang untuk dirinya menikmati koneksi internet gratis.

"Dengan adanya internet gratis dari Smartfren kami tidak hanya bisa bermain internet akan tapi juga memperdalam pelajaran yang selama ini hanya dapat kami banyang saja tanpa praktik secara langsung," kata bocah yang tinggal dijalan Petak Asam, Penjaringan, Jakarta Utara ini, Selasa (27/9).

Tidak mau kalah dengan Hendrik, Syifa, 10 tahun, sangat gembira dengan ada intenet gratis ini. Siswa kelas 5 ini yang mengaku sangat jarang bermain dengan dunia maya tersebut, hal ini dikarenakan ketidakmampuan dirinya membayar sewa internet yang perjamnya mencapai lima ribu rupiah.

Sedangkan Kepala Sekolah (SAJA), Reinhard Hutabarat mengatakan bantuan internet gratis ini nantinya tidak hanya digunakan untuk memberikan pengajaran komputer dan internet kepada anak-anak jalan akan tapi nanti berwirausaha dengan membuka warung internet (warnet) yang diperuntukan bagi masyarakat sekitar yang bukan siswa dari SAJA.

"Warnet ini nanti akan kami kelola oleh para alumnus. Kami yakin usaha yang kami buat ini akan banyak menarik perhatian warga sekitar selain memberikan tarif 2000 rupiah per jam sehingga lebih murah jika dibandingkan warnet yang berada dua km dari lokasi sekolah kami ini," katanya.

Reinhard juga mengucapkan terimakasih kepada Smartfren yang telah memberikan kontribusi dan juga tambahan penghasilan bagi sekolah mereka.

Seperti yang diketahui SAJA merupakan sekolah yang dikhususkan bagi anak jalanan yang tidak memungut biaya sekolah. Sebagian besar orangtua dari peserta didiknya berasal dari golongan tak mampu yang bekerja di sektor invormal seperti pedagang asongan, kuli angkut barang, dan penarik becak.

Diawal berdirinya SAJA menampung 70 orang murid dengan dua tenaga pengajar. Seiring perjalanan waktu SAJA berkembang dengan 133 perta didik, empat orang guru dan seorang kepala sekolah.

Sementara itu, Head of Brain Corporate Smartfren, Henky S. Chahyadi mengatakan bahwa pembangunan Warnet di SAJA merupakan bagian dari Corporate Sosial Responsibility (CSR) melalui program yang Smartfren untuk Indonesia yang sebelumnya pernah mereka lakukan di Parung Panjang Bogor, Tambelang Bekasi dan Kampung Pulo Citeureup Bogor.

"Dengan program ini kami ingin membagi rasa bahwa layanan telekomunikasi yang handal tidak hanya dapat dinikmati oleh sebagaian orang saja, dengan harga yang terjangkau selayaknya makin banyak masyarakat yang dapat menggunakannya terutama mereka yang kurang mampu," katanya.

Ditambahkan Henky dalam pelaksaan program ini selain memberikan koneksi gratis internet tanpa batas selama setahun, Smartfren juga memberikan peralatan yang diperlukan untuk instalasi warnet termasuk tiga buah laptop dan juga beberapa unit handphone yang nantinya akan digunakan sebagai alat komunikasi pendukung bagi tenaga pendidik.[mza] 

0 comments:

Post a Comment

 
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...